Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN SCIENCE, TECHNOLOGY ENGINEERING ARTS

MATHEMATICH BERBANTUAN MAPLE UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN LIMIT FUNGSI ALJABAR DAN

REGULATIF THINKING

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup. Pendidikan merupakan
suatu aktivitas atau usaha manusia yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk
meningkatkan kepribadian peserta didik dengan jalan mengembangkan potensi-potensi yang
ada pada diri manusia melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah. Hal ini sejalan
dengan rumusan nasional tentang pendidikan yang terdapat dalam buku kurikulum dan
pembelajaran, bahwa pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Sesuai
dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan teori belajar Menurut Thorndike dasar dari belajar itu adalah asosiasi
antara kesan panca indera (sense impression) dengan impuls untuk bertindak (impuls to
action), dengan kata lain belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon,
antara aksi dan reaksi. Mengenai hubungan stimulus dan respons tersebut, Thorndike
mengemukakan beberapa prinsip diantaranya bahwa hubungan stimulus dan respon akan
bertambah erat apabila disertai perasaan senang atau puas dan sebaliknya (law of effect).
Oleh sebab itu pembelajaran dengan pemanfaatan dunia tehnologi sangat diperlukan karena
dunia tehnologi merupakan kehidupan mahasiswa sehari-hari saat ini.

Pada pendidikan terdapat mata pelajaran yang selalu digunakan di semua jenjang
yaitu matematika. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang secara konsisten
diajarkan di seluruh jenjang pendidikan formal, dimulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga
Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan. Hal ini sesuai dengan temuan Kho et al. (2020), yang
menekankan pentingnya matematika dalam pengajaran dari jenjang pendidikan dasar hingga
pendidikan menengah, bahkan hingga tingkat perguruan tinggi. Menurut Ruseffendi
(Heruman, 2007:1) definisi Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk susunan besaran
dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya, matematika dapat dibagi ke
dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Dalam pembelajaran matematika
salah satu materi yang diajarkan pada jenjang SMA yaitu Limit Fungsi. Limit Fungsi adalah
prinsip dasar kalkulus diferensial dan integral (Sudaryono, 2013). Menurut Dewi, Roza, dan
Maimunah (2020) dalam memahami Limit Fungsi, murid harus menguasai rumus dan
teorema limit, menguasai materi-materi prasyarat seperti konsep pemfaktoran, dan
merasionalkan bentuk akar. Masalah yang menyebabkan murid sulit untuk menyelesaikan
limit fungsi adalah mereka tidak menguasai materi prasyarat yang disebutkan diatas.

Menurut Peraturan Menteri Pedidikan Nomor 22 tahun 2006 mata pelajaran


matematika diajarkan pada semua jenjang pendidikan dengan tujuan agar peserta memiliki
kemampuan; 1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan anti konsep dan
mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah; 2)
menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasinmatematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika; 3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, dan 5) memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian tersebut, matematika merupakan suatu ilmu yang bertujuan untuk
melatih peserta didik untuk berpikir kritis, sistematis, logis, analitis, dan kreatif serta
mempunyai kemauan bekerja secara efektif (King, Goodson & Rohani, 2012). Akan tetapi,
kenyataannya pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis saat ini masih
kurang optimal (Rafiq, dkk, 2018).

Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat di era milenial saat ini
tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut
dunia pendidikan untuk selalu menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam
peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi bagi dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran
matematika sangat penting bagi guru dalam proses pengajaran di kelas. Media pembelajaran
ini berperan sebagai sarana untuk menyampaikan materi pembelajaran secara efisien,
meminimalkan waktu pengajaran, serta memudahkan pemahaman konsep dan penyelesaian
soal (Adam & T.S, 2015; Supriyono, 2018), dengan memanipulasi objek nyata (Rudianto et
al., 2017). Tujuan media pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien, juga dapat
mengaktifkan siswa dan menstimulus siswa dalam belajar (Mansur & Rafiudin, 2020). Agar
materi yang disampaikan guru dapat dipahami siswa, perlu pemilihan media yang tepat dan
menarik bagi peserta didik (Sari, Anwar, & Irwandani, 2018). Media pembelajaran yang tepat
dapat juga mempermudah siswa dalam mengerjakan soal – soal yang diberikan oleh guru.
Media pembelajaran yang memungkinkan akan mencapai keberhasilan di zaman sekarang
yaitu media pembelajaran menggunakan perangkat lunak Maple.

Perangkat lunak Maple merupakan salah satu aplikasi komputer yang dapat digunakan
untuk membantu dalam penyelesaian masalah matematika. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Netriwati bahwa besarnya pengaruh penggunaan perangkat lunak Maple
terhadap kemampuan pemecahan masalah pada penelitiannya (Netriwati, 2013). Sejalan
dengan penelitian Syazali yang menyatakan bahwa penggunaan perangkat lunak Maple
berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa (Syazali, 2015).
Sehingga peneliti menggunakan perangkat lunak Maple dalam penelitian ini. Maple
merupakan suatu perangkat lunak yang kemampuannya tidak hanya sebagai alat hitung (tool
for computing) seperti halnya kalkulator tangan biasa, namun lebih jauh dari itu Maple sangat
tepat digunakan sebagai alat pembelajaran matematika. Beberapa kelebihannya antara lain
bahwa Maple dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dalam bidang
matematika seperti aljabar, kalkulus, persamaan deferensial dan lain-lain. Selain itu dalam
Maple juga tersedia fasilitas untuk membuat grafik baik dua dimensi maupun tiga dimensi.
Maple dibuat dan dikembangkan oleh Waterloo Maple inc. Maple dapat diinstal dalam
computer bersistem operasi Winsdows maupun Macintosh. Berdasarkan hasil penelitian
Sariyasa, Gita dan Sri Mertasari (1997) yang telah memanfaatkan Sistem komputer Aljabar
(SKA) dalam perkuliahan Persamaan. Difrensial ternyata pemanfaatan SKA tersebut dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah tersebut.

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik menulis untuk menjadikan salah satu
bahan penelitian berbasis studi lapangan. Untuk menjawab permasalahan di atas peneliti
mengangkat permasalahan-permasalahan dalam sebuah judul penelitian sebagai berikut
“Analisis Efektivitas Perangkat Lunak Simulasi Matematika Maple dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep Limit Fungsi Aljabar pada Siswa SMA”

B. Rumusan Masalah

1. Apakesulitan dan kendala dalam menyelesaikan soal Limit Fungsi Aljabar pada

siswa SMA?

2. Bagaimana efektivitas perangkat lunak Maple dalam menyelesaikan soal Limit

Fungsi Aljabar pada siswa SMA?

3. Apakah terdapat perbedaan dalam menyelesaikan soal Limit Fungsi Aljabar pada

siswa SMA antara siswa yang menggunakan perangkat lunak Maple dengan yang

tidak menggunakannya?

C.
KERANGKA BERFIKIR

Kerangka berfikir

Perangkat Lunak Maple Pemahaman Konsep


Limit Fungsi Aljabar

Maple merupakan suatu Masih kurangnya pemahaman dalam


software yang pembelajaran Limit Fungsi Aljabar dan ada
kemampuannya tidak hanya beberapa siswa yang kurang percaya diri dalam
sebagai alat hitung namun menyelesaikan tugas matematika karena mereka
lebih jauh dari itu Maple kurang memahami konsep matematika. Siswa
sangat tepat digunakan yang kurang percaya diri dengan kemampuan
sebagai alat pembelajaran
mereka dan tidak berani mengajukan pertanyaan
matematika khususnya
akan menghambat mereka dalam mencapai
Aljabar.
tujuan pembelajaran.

Dengan meningkatkan ketertarikan siswa


terhadap kegiatan pembelajaran
Penggunaan software Maple matematika, akan menyebabkan siswa
adalah hal yang tepat dalam yang cenderung rajin belajar sehingga
menyelesaikan persoalan siswa akan lebih mudah dalam menguasai
dalam Aljabar. Ini rumus dan teorema limit, menguasai
dikarenakan siswa kesulitan materi-materi prasyarat seperti konsep
menyelesaikan persoalan pemfaktoran, dan merasionalkan bentuk
Aljabar secara manual. akar. Masalah yang menyebabkan murid
sulit untuk menyelesaikan limit fungsi
adalah mereka tidak menguasai materi
prasyarat yang disebutkan diatas.

Sehingga siswa merasa sangat terbantu dalam penyeesaian masalah Limit


Fungsi Aljabar tersebut saat sudah menggunakan software Maple. Pendidik
juga harus menguasai penggunaan software Maple agar tercipta suasana belajar
mengajar yang efektif dan efisien pada saat di kelas. Penggunaan software
Maple memiliki potensi untuk meningkatkan semangat belajar siswa untuk
belajar mengenai Limit Fungsi Aljabar.
GRAND TEORI

1. Teori Pendidikan
Dalam Perundang-undangan tentang Sistem Pendidikan No.20 tahun 2003, mengatakan
bahwa Pendidikan merupakan “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”. Definisi dari Kamus
Bahasa Indonesia (KBBI) kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ serta mendapatkan
imbuhan ‘pen’ dan akhiran ‘an’, sehingga kata ini memiliki pengertian sebuah metode, cara
maupun tindakan membimbing. Dapat didefinisi pendidikan ialah sebuah cara perubahan
etika serta perilaku oleh individu atau sosial dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam
rangka mematangkan atau mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan,
pembelajaran, bimbingan serta pembinaan.

Definisi pendidikan dalam arti luas adalah Hidup. Artinya bahwa pendidikan adalah seluruh
pengetahuan belajar yang terjadi sepanjang hayat dalam semua tempat serta situasi yang
memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan setiap makhluk individu. Bahwa
pendidikan berlangsung selama sepanjang hayat (long life education). Pengajaran dalam
pengertian luas juga merupakan sebuah proses kegiatan mengajar, danmelaksanakan
pembelajaran itu bisa terjadi di lingkungan manapun dan kapanpun (Amirin:2013:4).
Secara harfiah arti pendidikan adalah mendidik yang dilaksanakan oleh seorang
pengajar kepada peserta didik, diharapkan orang dewasa pada anak-anak untuk bisa
memberikan contoh tauladan, pembelajaran, pengarahan, dan peningkatan etika-akhlak,
serta menggali pengetahuan setiap individu. Pengajaran yang diberikan pada peserta didik
bukan saja dari pendidikan formal yang dilaksanakan oleh pemegang kekuasaan, namun
dalam hal ini fungsi keluarga serta masyarakatlah yang amat penting dan menjadi wadah
pembinaan yang bisa membangkitkan serta mengembangkan pengetahuan serta
pemahaman (Ab Marisyah1, Firman2, 2019).

Definisi Pendidikan dalam arti kata sempit adalah sebuah Sekolah. Sistem itu berlaku untuk
orang dengan berstatus sebagai murid yaitu siswa di sekolah, atau peserta didik pada suatu
universitas (lembaga pendidikan formal). Bapak penididikan Ki Hajar Dewantara dengan
pedomannya yang masyur yaitu, “Ing Ngarso Sung Tulodo”(di depan memberikan contoh),
“Ing Madyo Mangun Karso”(di tengah membangun dan memberi semangat), Tut Wuri
Handayani (di belakang memberi dorongan) dan (Febriyanti, 2021). Seandainya kita
dapat memahami isi semboyan tersebut, oleh karenanya bisa disimpulkan bahwa peran guru
sebagai pondasi dan ujung tombak dalam melaksanakan laju Pendidikan Nasional
2. Perangkat Lunak Maple

Maple adalah sistem perangkat lunak matematika berbasis komputer, yaitu computer sistem
aljabar dari Waterloo Maple Sofware (WMS) (Tung, 2003:3). Program yang dikembangkan
mencakup tentang penyelesaian matematika untuk mendukung berbagai topik operasi
matematika yang meliputi analisis numerik, aljabar simbolik, kalkulus, persamaan
differensial, aljabar linier dan grafik untuk melukiskan suatu peristiwa yang sulit teramati
atau bersifat abstrak. Maple bersifat simbolik dan mampu memanipulasi solusi aljabar dengan
tampilan berbagai mode plot dan berbagai grafik dua dimensi, tiga dimensi, dan animasi.

Komputasi yang ditawarkan berada dalam Maple Worksheet Environment yang menyediakan
berbagai solusi mengenai aritmatika dasar, teori grup dan analisis tensor (Tung, 2003:4).
Salah satu alasan Maple lebih digemari dari Matlab, Mathemania, ataupun Matematica adalah
selain simbolik Maple juga menyajikan animasi-animasi grafik. Dalam menggunakan fungsi
standar dalam Maple, pada dasarnya dapat selalu mengacu pada fungsi help dari menu bila
ada fungsi yang hendak ditanyakan. Selain itu juga terdapat tutorial di Maple dengan help
yang tersedia di menu.

Maple menurut Heal et al (1998) adalah sistem penghitungan simbolik atau sistem komputer
aljabar. Keduanya mengacu pada kemampuan Maple untuk memanipulasi informasi secara
simbolik atau aljabar. Kemampuan simbolik digunakan untuk mendapatkan penyelesaian
analitik yang eksak dalam banyak masalah matematika seperti integral, sistem persamaan,
persamaan diferensial, dan masalah aljabar linear. Maple ideal untuk merumuskan,
menyelesaikan dan memeriksa model matematika. Antarmuka (interface) grafiknya
merupakan fasilitas yang paling diharapkan dalam software aplikasi modern. Grafik dapat
memuat banyak informasi. Para ilmuwan berpendapat bahwa membuat grafik merupakan
salah satu cara untuk mencari kaitan antara satu variabel dengan variable yang lain. Grafik
memungkinkan para ilmuwan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah diakui
dengan pola visual yang sangat kuat untuk melihat kecenderungankecenderungan dan titik-
titik perbedaan yang sulit dideteksi, dan dengan itu kemampuan bekerja dengan grafik
merupakan kemampuan dasar ilmuwan (Ari Harseno dan Sutriyono, 2001).

Maple merupakan suatu Sistem Komputasi Simbolik (Symbolic Computation System)


interaktif yang sangat kuat. Program ini telah banyak digunakan oleh kalangan pelajar,
pendidik, matematikawan, fisikawan, statistikawan, ilmuwan dan insinyur untuk mengerjakan
komputasi numerik dan simbolik (Garvan, 2002).

3. Limit Fungsi Aljabar

Dalam pembelajaran matematika salah satu materi yang diajarkan pada siswa yaitu Limit
Fungsi. Limit Fungsi adalah prinsip dasar kalkulus diferensial dan integral (Sudaryono,
2013). Menurut James Stewart, seorang matematikawan terkenal, mendefinisikan limit fungsi
aljabar sebagai nilai yang ingin didekati oleh suatu fungsi saat variabelnya mendekati suatu
nilai tertentu. Limit tersebut dapat dihitung dari kedua arah, mendekati nilai tersebut dari kiri
(sisi negatif) dan kanan (sisi positif). Menurut Michael Spivak, penulis buku teks matematika
terkenal, mendefinisikan limit sebagai konsep yang menggambarkan pendekatan suatu fungsi
menuju nilai tertentu saat variabel input mendekati suatu nilai tertentu tanpa harus mencapai
nilai tersebut. Kemudian menurut Simmons dan Steadman, dalam buku "Introduction to
Topology and Modern Analysis," Simmons dan Steadman mendefinisikan limit fungsi
sebagai konsep yang memungkinkan kita untuk mendeskripsikan perilaku suatu fungsi
aljabar pada titik-titik yang sangat dekat, bahkan jika tidak dapat dihitung pada titik tersebut.
Lalu menurut George F. Simmons dalam bukunya "Calculus with Analytic Geometry"
menjelaskan limit sebagai nilai yang dapat diarahkan menuju nilai tertentu yang diinginkan
saat variabel mendekati nilai tersebut.

Mengutip buku Rahasia Limit oleh Ria Putri Yanti (2021), limit diartikan sebagai pendekatan
yang berkaitan erat dengan batas. Limit aljabar adalah batas yang memakai konsep
pendekatan fungsi. Suatu fungsi dikatakan tidak terdefinisi pada titik-titik tertentu. Limit bisa
dikatakan sebagai nilai yang menuju batas tertentu. Adapun batas tersebut bisa dinilai dekat,
namun tidak bisa dicapai.
REFERENSI

http://etd.uinsyahada.ac.id/2711/1/15%20202%2000033.pdf

file:///C:/Users/NANI%20AGUSTINA/Downloads/1124-File%20Utama%20Naskah-2607-1-

10-20230414.pdf

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15350/2/T1_292012016_BAB%20II.pdf

https://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/article/view/1983

https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/4004/2292

http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-jabar/article/view/134/124

https://www.j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/2189/866

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/limit-fungsi-aljabar-matematika-kelas-11-konsep-sifat-

sifat-menentukan-nilai-limit-dan-contoh-soal

http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-jabar/article/view/134

https://www.j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/2189/866

https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/4004/2292

http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-jabar/article/view/134/124

Anda mungkin juga menyukai