Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
B. Rubik Penilaian
1. Soal Pilihan ganda
Pilihan Skor
Benar
Salah
2. Soal Essay
Soal Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Nomor
1 Jawaban tepat, Jawaban tepat, Menjawab namun Tidak
diuraikan dengan penjelasan kurang penjelasan kurang menjawab
detil/lengkap, detil/lengkap namun menunjukkan pertanyaan
penjelasan terkait penjelasannya masih keterkaitan dengan ide
dengan ide utama. sesuai dengan ide utama.
utama
Skor : 16-20 Skor : 11-15 Skor : 6-10 Skor :1-5
2 Jawaban tepat, Jawaban tepat, Menjawab namun Tidak
diuraikan dengan penjelasan kurang penjelasan kurang menjawab
detil/lengkap, detil/lengkap namun menunjukkan pertanyaan
penjelasan terkait penjelasannya masih keterkaitan dengan ide
dengan ide utama. sesuai dengan ide utama.
Visi Magister Pendidikan Dasar
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
utama
Skor : 19-25 Skor : 13-19 Skor : 6.5-10 Skor :1-6.25
3 Jawaban tepat, Jawaban tepat, Menjawab namun Tidak
diuraikan dengan penjelasan kurang penjelasan kurang menjawab
detil/lengkap, detil/lengkap namun menunjukkan pertanyaan
penjelasan terkait penjelasannya masih keterkaitan dengan ide
dengan ide utama. sesuai dengan ide utama.
utama
Skor : 23-30 Skor : 16-22.5 Skor : 8-15 Skor :1-7.5
4 Jawaban tepat, Jawaban tepat, Menjawab namun Tidak
diuraikan dengan penjelasan kurang penjelasan kurang menjawab
detil/lengkap, detil/lengkap namun menunjukkan pertanyaan
penjelasan terkait penjelasannya masih keterkaitan dengan ide
dengan ide utama. sesuai dengan ide utama.
utama
Skor : 19-25 Skor : 13-19 Skor : 6.5-10 Skor :1-6.25
*Rubrik Penilaian dan Kunci Jawaban menyesuaikan karakteristik mata kuliah
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
A. Petunjuk
1. Semua pertanyaan harus dijawab secara ringkas, jelas dan koheren dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar (formal).
2. Jawaban harus berdasarkan referensi konseptual (teori), referensi empiris (pengalaman praktis
sendiri), dan referensi kontekstual (fakta, kebijakan pendidikan dan kurikulum)
3. Dalam menjawab pertanyaan, mahasiswa dapat berdiskusi dengan mahasiswa lain atau pihak lain
yang terkait.
4. Namun, setiap mahasiswa harus menuliskan jawabannya dengan kata-katanya sendiri sehingga
tidak ada kesamaan kata-kata (bahasa) di antara kertas ujian.
5. Jawaban yang sama dengan susunan kata yang sama oleh mahasiswa yang berbeda akan
membuat semua mahasiswa yang terlibat gagal.
6. Jawaban soal ujian harus disampaikan pada hari Rabu, 1 November 2023, melalui email berikut:
suwarsih.madya@ustjogja.ac.id
B. Soal
1. Konteks
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. (Pasal 1, butir1).
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. (Pasal
36, ayat 2).
Pertanyaan
1.a. Dari Pasal 1, butir1, yang dikutip di atas, uraikan/jelaskan (diberi contoh praktis) empat
pesan penting yang tersirat dalam kutipan pertama terkait dengan (i) peran peserta didik,
(ii) pengembangan potensi (sebagian atau seluruhnya/seutuhnya?), (iii) untuk siapa
pengetahuan dan keterampilan itu kelak dimanfaatkan; dan (iv) peran guru.
Jawab :
i. Peran peserta didik : agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Peserta didik juga harus aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Mereka perlu bertanya pertanyaan, berpastisipasi dalam diskusi dikelas, dan lebih
mencari pemahaman lebih lanjut tentang materi pembelajaran.
contohnya, untuk mengembangkan potensi dirinya, peserta didik dapat mengikuti
berbagai ekstrakulikuler disekolah ataupun berperan aktif dikelas. Seperti aktif diskusi
dikelas, saling tolong menolong dikelas, saling mengharga teman dan bahkan
mengikuti pembelajaran keagaamaan.
ii. pengembangan potensi (sebagian atau seluruhnya/seutuhnya? untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurt John Dewey pendidikan holistik yang menekankan pentingnya pendidikan
yang berpusat pada siswa, Dewey percaya bahwa pendidikan harus melibatkan
seluruh aspek individu, bukan hanya aspek intelektualnya.
Pendidikan holistik menekankan pentingnya mengembangkan semua aspek individu,
termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual, untuk menciptakan
individu yang seimbang dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan bijaksana.
Hal ini melibatkan pengintegrasian berbagai disiplin ilmu dan pendekatan pendidikan
yang mengakui keunikan dan kebutuhan individu.
iii. untuk siapa pengetahuan dan keterampilan itu kelak dimanfaatkan : pengetahuan dan
keterampilan itu dapat dimanfaatkan untuk peserta didik itu sendiri atapun orang lain.
Dengan pengetahuan dan keterampilan individu dapat mengetahui segala hal dan
merupakan orang yang terarah. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
1.c. Dsri Pasal 36, ayat 2, uraikan pesan utama yang tersirat terkait dengan adanya
kesempatan bagi setiap sekolah untuk melayani siswa sesuai dengan potensinya dengan
tetap mempertimbangkan potensi yang ada di kabupaten dan sekolah dalam perspektif
Kurikulum Merdeka.
Jawab :
Pesan utama dalam pasal 36 ayat 2 ini adalah bahwa kurikulum dalam pembelajaran
tidak adanya perbedaan ataupun membeda-bedakan. Semua siswa di Indonesia memiliki
hak yang sama baik di desa ataupun di kota. Serta kurikulum yang telah disusun harus
memperhatikan keberagaman yang ada serta mempertimbangkan kondisi sekolah
masing-masing. Serta memastikan bahwa kurikulum yang disusun memperhatikan
keberagaman satuan pendidikan, potensi daerah, dan kebutuhan serta karakteristik
peserta didik. Dengan demikian, tujuan dari prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa
setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan
yang relevan dan bermakna sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal, serta potensi
individu mereka. Melalui pendekatan ini, diharapkan bahwa kurikulum dapat lebih
efektif dalam menghasilkan pembelajaran yang beragam, inklusif, dan responsif
terhadap keberagaman yang ada dalam masyarakat dan lingkungan pendidikan.
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
dijabarkan ke dalam kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) dalam Permendikbud
No. 37/2018 tentang KI-KD untuk masing-masing mata pelajaran untuk masing-masing
jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Kemudian merespons pada tuntutan zaman global berteknologi digital dengan arus
informasi yang sangat deras berpencar, kurikulum direvisi menjadi Kurikulum Merdeka,
yang akan diberlakukan pada tahun 2024, yang menekankan kemandirian, kreativitas dan
inovasi, dengan pembelajaran berdiversifikasi. Model pendidikannya merupakan
pengembangan yang dianut Kurikulum 2013 dengan menambahkan berpikir kritis, tetapi
tegas menekankan penguasaan kompetensi sasaran. Model tersebut disebut outcomes-based
education atau OBE (pendidikan berbasis capaian atau PBC). Dengan sendirinya semua
standar direvisi seeprti tertuang dalam Permendikbudristek No. 5, 7, 16, 22 tahun 2022,
masing-masing tentang SKL, SI, SPr, dan SPen. Secara lebih operasional, SKL dijabarkan
ke dalam capaian pembelajaran , yang diatur perumusannya dalam SK Ka BSKAP No.
8/H/KR/2022 tentang CP untuk PAUD-Dikmen.
Terdapat perbedaan yang sangat mencolok antar rumusan KI-KD dan rumusan CP. KI-KD
dirumuskan untuk setiap kelas dan dirinci menjadi beberapa rumusan pengetahuan dan
ketrampilan dengan kode 3 dan 4 diikuti kode 3.1, 3.2. dst dan 4.1, 4.2 dst., sedangkan CP
untuk SD dirumuskan untuk Fase A (Kelas I dan II), Fase B (Kelas III & Kelas IV), dan
Fase C (Kelas V dan VI). Rumusan KI-KD tidak dilabeli per keterampilan, misalnya untuk
Bahasa Indonesia, sedangkan untuk CP rumusan dikelompokkan untuk keterampilan bahasa
(menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan mempresentasikan, menulis).
Pertanyaan
2.a. Silakan tentukan strategi untuk menjabarkan CP setiap fase menjadi rumusan CPS
(Capaian Pembelajaran Semester) untuk masing-masing semester agar para guru terbantu
dalam menyiapkan RPP dengan memperhatikan gradasi berdasarkan prinsip dari mudah—
sulit, sederhana –kompleks/rumit, kebutuhan segera – kebutuhan tertunda, dikenal/akrab –
asing, dan dekat – jauh. Beri satu contoh rumusan untuk masing-masing keterampilan
(misalnya Bahasa Indonesia): menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan
mempresentasikan, menulis. Ingat kata kerja yang dipakai adalah kata kerja aksi. (silakan
mereview bahan Pertimbangan Teoretis).
2.b. Dari contoh rumusan CPS, silakan tentukan isi yang relavan (topik, kosa kata, struktur tata
bahasa), proses/kegiatan pembelajaran yang sesuai, dan kriteria penilaian hasil belajarnya.
2.c. Setelah mengalami proses perumusan CPS dan penentuan Isi, Proses, dan Penilaian untuk
Kurikulum Merdeka, silakan menguraikan kelebihan dan kelemahan KI-KD dibandingkan
dengan rumusan CP.
Jawaban 2a, 2b, 2c :
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
Kelas 3 SD/MI/MTs
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 2. Fase B Fase B (Umumnya untuk kelas III 2.C
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN) dan IV SD/MI/ Program Paket A)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Pada CP memiliki penjelaan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan yang mendetail dimana ada
mengamati (mendengar, jelas, siste-matis dan logis, tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa diterapkannya HOTS dalam
melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. pembelajaran, sedangkan pada
menanya berdasarkan dalam gerakan yang
Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, KI dan KD hanya
rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat,
dirinya, makhluk ciptaan dan dalam tindakan yang mampu memahami dan menyampaikan gagasan menjelaskan tentang cara
Tuhan dan kegiatannya, mencer-minkan perilaku anak dari teks informatif, serta mampu memahami dan menyajikan.
dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia Belum adannya tujuan yang
dijumpainya di rumah mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok tepat terhadap pembelajaran.
dan di sekolah dan diskusi, serta memaparkan pendapatnya kalimat dalam KI dan KD
secara lisan dan tertulis. Peserta didik mampu yangdigunakan langsung
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui tertuju ke pokok-pokonya saja.
berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan kejelasan pada CP lebih
topik yang beragam. Peserta didik mampu mendetail yang mencakup
membaca dengan fasih dan lancar. semua aspek. Serta CP juga
lebih bisa terukur.
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
3.2 Menggali informasi 4.2 Menyajikan hasil Peserta didik mampu memahami bahasa yang digunakan pada
tentang sumber dan bentuk penggalian informasi tentang pesan dan informasi tentang CP lebih mudah dimengerti
opic yang disajikan konsep sumber dan bentuk kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan lebih mendetai
dalam bentuk lisan, tulis, opic dalam bentuk tulis Membaca dan puisi anak dalam bentuk cetak dibandingkan KI dan KD.
visual, dan/atau eksplorasi dan visual menggunakan dan
lingkungan kosakata baku dan kalimat atau elektronik. Peserta didik mampu Tujuan pembelajarannya juga
Memirsa
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
3.3 Menggali informasi 4.3 Menyajikan hasil Peserta didik mampu berbicara pada CP sudah memiliki tujuan
tentang perubahan cuaca penggalian informasi tentang Berbicara dengan pilihan kata dan sikap yang jelas serta terarah, bahasa
dan pengaruhnya terhadap konsep perubahan cuaca dan dan tubuh/gestur yang santun, yang digunakan juga mudah
kehidupan manusia yang pengaruh-nya terhadap Mempresen- menggunakan volume dan intonasi dimengerti dan mendetai dari
disajikan dalam bentuk kehidupan manu-sia dalam
tasi-kan yang tepat sesuai konteks. Peserta segi penjelasan setiap
lisan, tulis, visual, dan/atau bentuk tulis menggu-nakan
eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat didik mengajukan dan menanggapi pokoknya. kalimat yang
efektif pertanyaan, jawaban, pernyataan, digunakan pada KI dan KD
penjelasan dalam suatu percakapan tidak bertele-tele, lebih singkat,
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
3.6 Mencermati isi teks 4.6 Meringkas informasi Membaca Peserta didik mampu memahami bahasa yang digunakan pada
informa-si tentang tentang perkembangan dan pesan dan informasi tentang
perkembangan teknologi teknologi pro-duksi, Memirsa kehidupan sehari-hari, teks narasi, CP lebih mudah dimengerti
produksi, komuni-kasi, komunikasi, dan trans- dan puisi anak dalam bentuk cetak dan lebih mendetai
dan transportasi di portasi di lingkungan atau elektronik. Peserta didik mampu dibandingkan KI dan KD.
lingkungan setempat setempat secara tertulis membaca kata-kata baru dengan pola
menggunakan kosakata baku kombinasi huruf yang telah Tujuan pembelajarannya juga
dan kalimat efektif dikenalinya dengan fasih. Peserta sudah tertuang jelas. bahasa
didik mampu memahami ide pokok
dan ide pendukung pada teks yang digunakan pada CP lebih
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
3.7 Mencermati informasi 4.7 Menjelaskan konsep berbicara Peserta didik mampu berbicara Bahasa yang digunakan
tentang konsep delapan delapan arah mata angin dan dalam CP lebih lugas dan
arah mata angin dan peman-faatannya dalam dan dengan pilihan kata dan sikap sistematis, serta penjelasan
pemanfaatan-nya dalam denah dalam bentuk tulis dan Mempresen- tubuh/gestur yang santun, yang mendetail. pada KI
denah dalam teks lisan, visual meng-gunakan tasi-kan menggunakan volume dan intonasi dan KD kata-kata yang
tulis, visual, dan/atau kosakata baku dan kalimat digunakan lebih singkat
eksplorasi lingkungan efektif yang tepat sesuai konteks. Peserta dan tidak bertele-tele
didik mengajukan dan menanggapi dalam penjelasannya.
pada CP peserta didik
pertanyaan, jawaban, pernyataan, sudah mampu berbicara
penjelasan dalam suatu percakapan dengan baik, mengajukan
dan diskusi dengan aktif. Peserta dan menanggapi
pertanyaan, jawaban,
Visi Magister Pendidikan Dasar
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
3.8 Menguraikan pesan 4.8 Memeragakan pesan dalam Menulis Peserta didik mampu menulis teks bahasa yang digunakan pada
dalam dongeng yang dongeng sebagai bentuk KI dan KD lebih lugas,
disajikan secara lisan, ungkapan diri menggunakan narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks seperti meggunakan bahasa
tulis, dan visual dengan kosakata baku dan kalimat prosedur, dan teks eksposisi dengan menguraikan dan
tujuan untuk kesenangan efektif rangkaian kalimat yang beragam, memeragakan.pada CP lebih
jelas maksud dan tujuannya,
informasi yang rinci dan akurat tidak bertele-tele dalam
dengan topik yang beragam. Peserta penulisannya. peserta didik
lebih menggunakan KI dan
didik terampil menulis tegak KD, dikarenakan adanya
bersambung. pembelajaran menguraikan
dan memeragakan,
sedangkan pada capaian
pembelajaran hanya
ditekankan keterampilan
menulis saja.
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural
Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun 2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
3. Konteks: Dua SD terletak di wilayah yang berbeda. Yang lebih besar terletak di daerah
perkotaan di mana banyak hotel beroperasi, banyak restoran beroperasi, banyak agen
perjalanan beroperasi, bervariasi objek wisata dapat dikunjungi dan banyak sekolah/lembaga
perguruan tinggi aktif menjalankan program pendidikannya. Kebanyakan siswa berasal dari
keluarga pendidik (guru dan dosen), pebisnis, dan seniman, serta pedagang. Yang lebih kecil
berada di daerah pedesaan di mana sawah luas dan tanaman sayur-mayur tropis tersebar di
mana-mana, dengan kambing, kerbau, bebek, angsa, burung pipit, dan burung bangau
menghiasi pemandangan. Di daerah ini satu sungai besar mengalir ke laut sekitar dua
kilometer jauhnya. Sebagian besar siswa berasal dari keluarga petani, buruh tani, dan
pedagang, dan sebagai kecil dari keluarga pegawai negeri/swasta. Kepala sekolah kedua
sekolah telah sepakat untuk berkolaborasi dalam mengembangkan kurikulum tingkat
sekolah dasar yang diikuti oleh silabus untuk beberapa bidang studi. Mereka menginginkan
kurikulum yang tanggap terhadap tipe dan tingkat kemampuan siswa serta tipe kepribadian
mereka. Sehubungan dengan hal tersebut, kedua Kepala Sekolah sepakat untuk bekerja sama
dalam mengembangkan kurikulum/silabus sekolah.
Pertanyaan
3.a. Apa yang harus menjadi (i) acuan kontekstual, (ii) acuan konseptual, dan (iii) acuan
empiris untuk mengembangkan kurikulum/silabus SD melalui kerja sama antara kedua
sekolah tsb.? Jelaskan masing-masing referensi dan sebutkan referensinya.
Jawab :
Acuan kontekstual, acuan konseptual, dan acuan empiris berdasarkan definisi umum serta
pengertian menurut Undang-Undang Dasar atau UUD:
Acuan Kontekstual: Menurut definisi umum, acuan kontekstual merujuk
pada pemahaman atau penilaian suatu situasi atau kondisi tertentu yang
memengaruhi atau terkait dengan topik tertentu. Dalam hal hukum atau UUD,
acuan kontekstual dapat merujuk pada situasi, kondisi sosial, ekonomi, politik,
atau historis yang relevan dengan suatu peristiwa atau isu yang dibahas dalam
kerangka hukum.
Dari konteks diatas yang menjadi Acuan Kontekstual yaitu kebutuhan dan
keunikan siswa dikota dengan yang didesa, kondisi ekonomi atar keduanya, serta
budaya dan sumber alam masing-masing lingkungan sekolah tersebut.
Referensi:
1. Badan Statistik Lokal (misalnya, BPS Kota dan Kabupaten) untuk data
demografis dan ekonomi.
2. Laporan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang situasi
pendidikan di wilayah perkotaan dan pedesaan.
3. Informasi dari Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata setempat mengenai
objek wisata dan sumber daya lokal.
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
dapat merujuk pada prinsip-prinsip atau landasan teoritis yang menjadi dasar atau
pijakan untuk merumuskan hukum tertentu, serta interpretasi atau pemahaman
tentang nilai-nilai konstitusional yang mendasari UUD.
Darikonteks diatas yang menjadi acuan Konseptual yaitu Panduan kurikulum
dasar dari Kementerian Pendidikan, Teori-teori pembelajaran dan pengembangan
anak usia dini, Prinsip-prinsip inklusifitas dalam pendidikan.
Referensi:
1. Karya-karya teoritis oleh tokoh pendidikan seperti John Dewey, Lev
Vygotsky, atau Howard Gardner.
2. Pedoman resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
menguraikan prinsip-prinsip pendidikan di tingkat SD.
3. Buku teks dan sumber daya pendidikan yang berfokus pada pendidikan
inklusif dan diferensiasi.
Acuan Empiris : Secara umum, acuan empiris merujuk pada bukti atau data
yang diperoleh melalui pengamatan, pengalaman, atau penelitian yang dapat
diverifikasi secara objektif. Dalam konteks hukum atau UUD, acuan empiris
dapat merujuk pada data, fakta, atau catatan historis yang digunakan sebagai
landasan atau argumen untuk memahami, menafsirkan, atau
mengimplementasikan hukum atau prinsip-prinsip konstitusional dalam konteks
yang tepat.
Dari konteks diatas yang menjadi acuan empiris yaitu pendekatan pengajaran
yang efektif dalam lingkungan perkotaan dan desa, Data kinerja siswa dari kedua
sekolah, Hasil evaluasi kurikulum sebelumnya dan pelaksanaannya.
Referensi:
1. Hasil evaluasi sekolah internal dan laporan prestasi siswa.
2. Studi penelitian yang relevan dari universitas atau lembaga riset terkemuka.
3. Catatan dan pengalaman dari sekolah-sekolah serupa yang telah melakukan
kerja sama dalam pengembangan kurikulum.
3.b. Apa yang mungkin menjadikan perbedaan antara kedua sekolah tsb? Bagaimana
perbedaan mempengaruhi keputusan dalam mengembangkan kurikulum/silabus SD?
Jawab :
Menurut saya salah satu perbedaaan antara kedua sekolah tersebut pada sarana dan
prasarana yang dimiliki masing-masing sekolah, terutama dalam teknologi. Contohnya
saja saya berasal dari desa dan pernah ikut kampus mengajar di desa saya, serta saya
pernah magang di SD yang ada di Jogja. Disitu saya melihat jelas perbedaan sarana dan
prasarana teknologi yang dimiliki masing-masing sekolah. Dimana SD didesa saya belum
adanya infokus sebagai penunjang pembelajaran, sedangkan SD yang diJogja di setiap
kelas memiliki infokus di masing-masing kelas. Perbedaan tersebut mempengaruhi
keputusan dalam mengembangkan kurikulum/silabus SD, karena memiliki situasi yang
berbeda.Serta Kurikulum dan silabus di sekolah desa mungkin lebih condong ke arah
praktik lokal dan kebutuhan komunitas setempat, sementara sekolah di daerah perkotaan
cenderung memiliki kurikulum yang lebih beragam dan lebih terkait dengan kebutuhan
global atau nasional.
Visi Magister Pendidikan Dasar
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
3.c. Data apa yang mesti dikumpulkan untuk keperluan asesmen kebutuhan belajar siswa
dan analisis lingkungan kelembagaan kedua sekolah tsb.? Selakan menjajai apakah ada
instrumen yang sama untuk dipakai bersama dalam asesmen kebutuhan dan analisis
leingkungan kelembagaan sekolah tsb.
Jawab :
Data wawancara dari kepala sekolah, guru, peserta didik atau bahkan dari orang tua yang
mesti dikumpulkan yaitu perlunya mencari data dari semua orang yang bersangkutan
serta latar belakang sekolah , Data kegiatan apa saja yang dilakukan, serta data kebutuhan
belajar siswa dapat dilihat dari nilai raport siswa. kedua kepala sekolah dapat bekerja
sama untuk merancang dan mengadopsi instrumen yang sesuai dan relevan dengan
lingkungan serta kebutuhan siswa dari kedua sekolah. Hal ini akan memastikan bahwa
asesmen yang dilakukan memiliki konsistensi dan dapat diandalkan, serta memfasilitasi
proses analisis yang lebih terpadu dan terkoordinasi.
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
3.e. Peluang apa saja yang dijajaki untuk kedua sekolah dalam melanjutkan kerja sama
mereka dalam mengimplementasikan kurikulum?
Jawab :
Peluang yang dapat dijajaki untuk kedua sekolah dalam melanjutkan kerja sama mereka
dalam mengimplementasikan kurikulum yaitu dengan penggunaan teknologi dalam
pembelajaran, mengadakan bantuan, misalnya saja untuk membeli sarana dan prasarana
yang memadai untuk yang di desa, pertukaran budaya antara sekolah desa dengan yang
dikota. Pengelolaan sumber alam yang didesa, misal dapat dijual untuk membeli sarana
penunjang pembelajaran di desa. Dan juga dapat dilakukan pertukaran guru dan siswa
dari masing-masing sekolah, agar satu sama lain tau bagaimana kondisi disekolah
masing-masing. Dan masing-masing sekolah dapat menceritakan pengalamannya.
4. Konteks: Di SDN Gumbira, di kelas 1A baik guru maupun siswa sama-sama frustasi karena
sedikit sekali kemajuan. Guru bilang bahwa ada sepertiga siswa yang bikin emosi karena
jauh tertinggal dari teman-temannya, bahkan sejak awal. ―Kenapa mereka ini lamban banget
ya? Sudah begitu mereka juga tidak percaya diri. Mereka ini belum pernah sekolah jadi
susah sekali belajar bersama teman-teman yang lulusan TK. Saat guru memberikan materi
yang diperkirakan tingkat kesulitannya di tengah-tengah, mereka juga hanya bengong, dan
anak-anak yang pintar juga ramai (ternyata karena sudah bosan dengan materi yang sudah
pernah dipelajarinya)‖. Siswa-siswa yang dianggap lamban bilang kalau mereka susah
mengerti penjelasan bu Guru, sedangkan siswa-siswa lainnya bilang kalau pelajaran tidak
menarik karena hampir tidak ada yang baru. Bu Guru bingung karena harus mengejar target
kurikulum.
Pertanyaan
4.a. Dari konteks di atas, apa pendapat Anda tentang kinerja guru dan sikapnya terhadap
siswa? Apakah benar sepertiga anak yang belum pernah belajar di TK bisa disalahkan?
Uraikan pendapat Anda dengan mengacu pada konsep kesiapan belajar.
Jawab :
Menurut saya kinerja guru dan sikapnya terhadap siswa kurang sopan, dikarenakan guru
tersebut membandingkan anak yang belum pernah TK dan yang sudah pernah TK,
seharusnya sikap guru tersebut tidak boleh begitu. Apalagi baru dikelas 1, dimana siswa
baru mengenal.
Anak yang belum pernah TK tidak bisa disalahkan, karena tidak semua anak bisa
mengenyam TK, dan menurut saya anak yang pernah ataupun belajar di TK sama saja.
Karena setiap anak memiliki kelebihan dan kelemaham masing-masing yang seharusnya
guru bisa mengayomi anak-anak tersebut.
4.b. Bagaimana situasi dapat diperbaiki lewat pengembangan kurikulum/silabus? Apa yang
mesti dilakukan agar bu Guru dapat menata kembali pembelajarannya untuk lebih
tanggap terhadap kebutuhan belajar siswa? Silakan kaitkan jawaban Anda dengan
kebutuhan belajar yang mencakup kompetensi wajib capai (KWC), kekurangan, dan
keinginan.
Jawab :
Visi Magister Pendidikan Dasar
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Kusumanegara Nomor 157 Yogyakarta Kode Pos 55165 Telp. 0274-564369
Website: https://magisterdikdas.ustjogja.ac.id Email: dikdas@ustjogja.ac.id
Unggul dalam Mengkaji dan Mengembangkan Pendidikan Dasar Berdasarkan Teori Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara melalui Pendekatan Multikultural Berdasarkan Ajaran Tamansiswa pada Tahun
2025