Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Oleh Guru :
FEBY DYAH ANGGRAINI, S.Pd
SD NEGERI 2 TUKANGKAYU
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul “Peningkatan
Minat Belajar Siswa Menggunakan Alat Peraga Smart Wheel Pada Materi Bangun Datar Di
Kelas IV A Tahun Pelajaran 2023/2024” dengan tepat waktu.
Penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini saya akan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada:
1. Ibu Tri Wahyuni, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 2 Tukangkayu.
2. Ibu Ulin Nuha, S.Pd selaku Supervisor 2 / teman sejawat.
3. Siswa siswi kelas IV SDN 2 Tukangkayu Banyuwangi.
4. Rekan – rekan guru SD Negeri 2 Tukangkayu atas segala bantuannya.
5. Ayah dan Ibu yang telah memberikan semangat, do’a, dan kasih sayangnya selama
penulis mengerjakan Karya Tulis Ilmiah.
6. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu di sini.
Semoga dengan bantuan dan bimbingan Bapak, Ibu serta semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini menjadi catatan amal ibadah serta
mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharap berbagai bentuk saran, masukan serta
kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah yang
ditulis ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiyah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis serta pembaca pada umumnya.
halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………….......…….....….…………
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………............…...... i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT …………………...............… ii
KATA PENGANTAR………………………………………………......……… iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………............…... v
DAFTAR TABEL …………………................................................................... vi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………............…………….. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………................………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………….............……………. 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran…………….............………... 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran………….............…………. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar ………………………………………………………...... 5
B. Pengertian Minat……………………………………………………….... 6
C. Ciri-ciri Minat Belajar …………………………………...…….……..… 7
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa…………..…… 8
E. Indikator Minat Belajar………………………………………………….. 9
F. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar……………………………… 10
G. Media dan Alat Peraga Pendidikan……………………………..……….. 12
H. Fungsi Alat Peraga…………………………………………….………… 14
I. Prinsip Penggunaan Alat Peraga………………………………………… 14
J. Langkah Pembuatan Alat Peraga……………………………..…….…… 16
K. Penggunaan Alat Peraga Smart Wheel……………………….…………. 17
L. Mata Pelajaran Mtematika………………………………………………. 18
M. Bangun Datar…………………………………………………..…...…… 19
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu …….….. 22
1. Subjek Penelitian …………………………………………….……… 22
2. Tempat Penelitian ………………………………………………….… 22
3. Waktu Penelitian …………………………………………………….. 22
4. Pihak yang Membantu ……………………………………….….…… 22
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ……………………..............… 22
1. Siklus I................................................................................................... 22
2. Siklus II ……………………………………………..................……. 24
C. Instrumen Penilaian…………………………………………….………… 25
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….............…… 25
halaman
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan alternatif pemecahan masalah di atas, maka masalah yang menjadi faktor
perbaikan dalam penilaian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah penggunaan alat peraga smart wheel dapat meningkatkan minat belajar siswa pada
materi bangun datar di kelas IV A SDN 2 Tukangkayu ?”
C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan perbaikan ini adalah mendiskripsikan
penggunaan alat peraga smart wheel untuk peningkatan minat belajar siswa dalam
pembelajaran Matematika.
D. Manfaat Perbaikan
Manfaat yang diharapkan dari perbaikan ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat bagi siswa
- Meningkatnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran Matematika
- Mempermudah siswa dalam memahami materi tentang Bangun Datar
b. Manfaat bagi guru
- Memperbaiki kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi,
karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran.
- Meningkatkan kemampuan dalam merancang model pembelajaran yang sesuai untuk
materi penjumlahan, sehingga pembelajaran lebih menarik, bermakna, dan
menyenangkan
c. Manfaat bagi sekolah
- Meningkatkan kualitas sekolah karena adanya peningkatan kemampuan pada guru
dan pendidikan di sekolah.
- Menambah media baru sebagai sarana dan prasarana sebagai alat untuk menunjang
proses pembelajaran di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar
Manusia selama hidupnya tentu membutuhkan ilmu, pengalaman dan perubahan. Ilmu,
pengalaman dan perubahan yang dibutuhkan oleh manusia bisa didapatkan melalui sebuah
proses. Proses untuk mendapatkan pengalaman dan perubahan disebut dengan belajar,
sehingga belajar itu diartikan sebagai kegiatan atau proses yang dilakukan oleh manusia
dalam usahanya untuk memeroleh perubahan serta pengalaman baru. Slameto (2013: 2)
menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Djamarah (2011) menjelaskan bahwa, belajar mempunyai enam ciri, antara lain belajar
berkaitan dengan perubahan yang terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat
fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam belajar
belajar bukan bersifat sementara, perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan
mencakup seluruh aspek tingkah laku. Oleh karena itu, belajar merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman individu. Apabila
terjadi perubahan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa individu itu telah belajar. Oleh
karena itu, seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhiri dari aktivitasnya itu telah
memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru dan perbedaan
perilaku. Sedangkan menurut Hamalik (2013) menjelaskan bahwa belajar adalah
memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman. Menurut pengtian ini, belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.
Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas
dari itu merupakan mengalami.
Rifa’i dan Anni (2012) berpendapat bahwa belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:
1. Belajar berkaitan dengan perubahan tingkah laku
Perilaku mengacu pada suatu tindakan atau berbagai tindakan Dalam kegiatan belajar di
sekolah, perubahan perilaku itu mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai
berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang
diajarkan oleh pendidik, sebagaimana telah dirumuskan di dalam tujuan pembelajaran. Untuk
mengukur apakah seseorang telah belajar atau belum, diperlukan adanya perbandingan antara
perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perubahan perilaku,
maka dapat disimpulkan bahwa seseorang telah belajar.
2. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman
Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang
mencerminkan belajar. Pengalaman dalam belajar dapat berupa pengalaman fisik, psikis, dan
sosial.
3. Perubahan perilaku karena belajar bersifat permanen
Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang susah untuk diukur.
Perubahan itu dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan
bertahun-tahun. Lama perubahan perilaku 21 yang berlangsung pada peserta didik tergantung
bagaimana proses belajar belangsung. Proses belajar mengakibatkan memori peserta didik
merekam belajar tersebut sebagai suatu perubahan perilaku, sehingga menghasilkan
pembelajaran yang bermakna.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang hakikat belajar maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan waktu dan proses.
Proses tersebut terjadi suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam
keadaan sadar untuk memeroleh suatu konsep, pemahaman, pengetahuan baru, sehingga
memungkinkan terjadinya perubahan perilaku yang relatif baik dalam berpikir, merasa,
maupun dalam bertindak
B. Pengertian Minat
Menurut Sandjaja (2011) minat merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan
seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba untuk aktivitas-aktivitas dalam bidang
tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan. Selain
itu minat juga merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati
suatu aktivitas disertai dengan rasa senang. Minat juga merupakan rasa ketertarikan,
perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan.
Minat tersebut akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari
lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan
interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan faktor yang
menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan
motif sosial dan dorongan emosional.
Hurlock (2004) berpendapat bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong
orang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila
mereka melihat bahwa sesuatu menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian
mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun juga berkurang. Setiap minat
memuaskan suatu kebutuhan dalam kehidupan anak, walaupun kebutuhan ini semakin kuat
dan bertahan pada minat tersebut. Selanjutnya semakin minat diekspresikan dalam kegiatan
semakin kuatlah ia. Sebaliknya minat akan semakin padam bila tidak disalurkan.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan rasa
ketertarikan individu untuk memiliki rasa senang yang mendorong mereka untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku.
M. Bangun Datar
Bangun datar menurut Rahaju (2008) dapat didefinisikan sebagai bangun yang
mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi dan tebal.
Bangun datar ditinjau dari sisinya dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni bangun datar
yang memiliki empat sisi dan bangun datar yang memiliki tiga sisi. Bangun datar yang
memiliki empat sisi disebut segiempat sedangkan bangun datar yang memiliki tiga sisi
disebut segitiga (Sinaga, dkk, 2013). Segiempat terdiri dari persegi, persegi panjang, jajar
genjang, belah ketupat, layanglayang, dan trapesium, sedangkan segitiga terdiri dari segitiga
sama kaki, sama sisi, siku-siku dan sebarang.
Dari uraian diatas maka bisa didefinisikan bahwa pembelajaran matematika adalah
proses interaksi antara guru dan siswa yaitu guru memberikan materi matematika kepada
siswa untuk belajar, baik di dalam atau di luar kelas agar siswa dapat memahami dan
menguasai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Bangun datar segi empat diantaranya
yaitu :
1. Persegi panjang
Persegi panjang adalah suatu segiempat yang keempat sudutnya siku-siku dan panjang
sisi-sisi yang berhadapan sama. Sifat-sifat persegi panjang adalah:
a. Mempunyai empat sisi
b. Mempunyai 2 simetri lipat
c. Panjang sisi-sisi yang berhadapan sama dan sejajar
d. Keempat sudutnya siku-siku
e. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama panjang.
Misalkan suatu persegi panjang dengan panjang p satuan panjang dan lebar l satuan
panjang. Jika K satuan panjang menyatakan keliling dan L satuan luas menyatakan luas,
maka rumus keliling dan luas persegi panjang adalah K = 2 (p + l) dan L = p × l (Rahaju,
2008).
2. Persegi
Persegi adalah suatu segiempat yang panjang keempat sisinya sama. Sifat-sifat persegi
adalah :
a. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar
b. Mempunyai 4 simetri lipat
c. Keempat sudutnya siku-siku
d. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama panjang
e. Panjang keempat sisinya sama
f. Setiap sudutnya dibagi dua sama ukuran oleh diagonal-diagonalnya
g. Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegak lurus.
Misalkan suatu persegi dengan panjang sisi s satuan panjang. Jika K satuan panjang
menyatakan keliling dan L satuan kuadrat menyatakan luas, maka rumus keliling dan luas
daerah persegi adalah K = 4s dan L = s × s (Rahaju, 2008).
3. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi dengan adanya tiga buah sisi serta
memiliki tiga buah titik sudut. Sifat-sifat segitiga adalah :
a. Dibatasi oleh tiga buah garis yang saling berpotongan antar dua garisnya
b. Jumlah dua sisi segitiga selalu lebih besar dari panjang sisi segitiga lainnya (a + b > c, a
+ c > b dan b + c > a)
c. Ketiga titik sudut dalam segitiga berjumlah 180ᵒ
d. Tidak memiliki diagonal sisi
Misalkan suatu segitiga a satuan alas dan t satuan tinggi. Jika K menyatakan keliling dan
L menyatakan luas, maka rumusnya adalah Luas = ½ × alas × tinggi. Luas = √[s(s – a)(s – b)
(s – c)] dengan s = ½ (a + b + c), Keliling = a + b + c dengan a, b dan c adalah sisi-sisi
segitiga. (Rahaju, 2008).
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu, dan Rancangan
Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian penilaian tindakan kelas adalah siswa kelas IV SDN 2
Tukangkayu Kecamatan Banyuwangi pada Semester II Tahun Pelajaran 2023/2024 sebanyak
33 siswa.
Siklus I
1. Perencanaan
1) Guru menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan
2) Merancang pembuatan rencana pelaksanaan pengajaran
3) Merancang pembelajaran dengan menggunakan alat peraga smart wheel dan
merancang pembuatan smart wheel
4) Merancang analisis minat siswa terhadap alat peraga smart wheel
5) Merancang observasi pelaksanaan tindakan kelas oleh guru dan merancang
observasi aktivitas belajar siswa.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang disusun pada
perencanaan. Peneliti berusaha meningkatkan minat siswa dalam mempelajari materi bangun
datar dengan keterlibatan siswa melalui alat peraga smart wheel. Pelaksanaan ini terdiri dari
kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup.
a) Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing
2) Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran, menginformasikan pelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang
”Bangun Datar”
3) Guru menyampaikan tahapan kegiatan dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
1) Dilaksanakan pada jam pelajaran pertama selama 45 menit
2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang luas dan keliling bangun datar
persegi, persegi panjang, dan segitiga
3) Guru mengamati pemahaman konsep yang telah dikuasai siswa
4) Guru menunjukkan alat peraga smart wheel dan siswa mengamatinya
5) Siswa diminta menyebutkan bangun datar apa saja yang terdapat di alat peraga smart
wheel
6) Guru menjelaskan cara kerja alat peraga smart wheel
7) Siswa diminta maju satu per satu untuk mengerjakan soal yang terdapat di smart
wheel.
c) Kegiatan Penutup
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan belajar, bertanya jawab tentang materi yang
telah dipelajari, guru mengapresiasi hasil kerja siswa dan memberikan motivasi serta tes
formatif untuk mengetahui minat belajar siswa pada siklus I.
3. Pengamatan
Penelitian berkolaborasi dengan teman seprofesi untuk melakukan pengamatan. Observer
mengamati jalannya pembelajaran dan penilaian kemampuan guru dalam mengelola kelas,
kelompok, serta menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan LKS. Melakukan penilaian
hasil latihan soal yang dikerjakan siswa secara individual.
4. Refleksi
Guru sudah menyediakan alat peraga smart wheel, siswa masih bingung ketika
mengerjakan soal di alat peraga smart wheel, bentuk soal yang terdapat di smart wheel terlalu
singkat sehingga siswa kesulitan memahaminya, hasil tes formatif pada materi ini masih
rendah, maka perlu diadakan siklus II, alat peraga smart wheel perlu diberi bingkai agar
mudah digunakan dan lebih menarik bagi siswa, guru perlu menjelaskan kembali cara
menggunakan alat peraga smart wheel agar yang belum jelas dapat mengetahui, dalam
membuat simpulan hasil diskusi, guru perlu memberi bimbingan pada tiap siswa.
Siklus II
1. Perencanaan
Guru menyiapkan materi pelajaran, guru menyusun rencana pelaksanaan pengajaran,
guru menyiapkan instrumen pembelajaran, antara lain: lembar pengamatan guru, lembar
pengamatan siswa, dan lembar kerja siswa, guru membingkai alat peraga smart wheel, guru
menyusun tes formatif.
2. Pelaksanaan
1) Dilaksanakan pada jam pelajaran pertama selama 45 menit
2) Guru meletakkan alat peraga smart wheel di depan kelas dengan mengaitkannya di
papan tulis
3) Guru memeragakan cara kerja menggunakan alat peraga smart wheel untuk
menjelaskan materi mengukur luas dan keliling bangun datar persegi, persegi
panjang, dan segitiga, beberapa siswa memeragakan alat peraga smart wheel sesuai
perintah
4) Guru mengawasi siswa dan memberi bimbingan jika siswa menemui kesulitan
5) Siswa membuat simpulan hasil diskusi dengan bimbingan guru.
3. Pengamatan
Penelitian berkolaborasi dengan tema seprofesi untuk melakukan pengamatan, observer
mengamati jalannya pembelajaran dan penelitian kemampuan guru dalam mengelola kelas,
dan menilai minat siswa dalam penggunaan alat peraga smart wheel.
4. Refleksi
Alat peraga smart wheel untuk memudahkan siswa memahami rumus bangun datar yang
diolah oleh guru berlangsung lancar mudah dipahami siswa, karena mudah digunakan, siswa
dapat bermain dan belajar dengan menggunakan alat peraga smart wheel, siswa sangat
antusias dan tertarik dalam menggunakan alat peraga smart wheel.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan peraga
petak persegi satuan dalam pembelajaran pengukuran luas dan keliling persegi, persegi
panjang dapat mencapai hasil yang optimal.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1) Lembar pengataman (observasi)
2) Angket
3) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sangat
3. Siklus II 95,83 %
Tinggi
Berdasarkan hasil analisis angket minat belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II
menunjukkan bahwa tahapan pra siklus menunjukkan persesntase 57,47 % dengan kriteria
cukup, siklus I sebesar 83,92 % dengan kriteria tinggi, dan siklus II dengan jumlah persentase
mencapai 95,83 % dengan kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
alat peraga Smart Wheel sangat mempengaruhi minat belajar siswa SDN 2 Tukangkayu. Dan
dapat dibuktikan melalui hasil obervasi siswa pada siklus 1 berikut.
Dari hasil obsevasi yang dilaksanakan pada siklus I, siswa sudah banyak yang antusias
dan berminat dalam penggunaan alat peraga Smart Wheel sehingga terdapat beberapa siswa
yang perhatiannya pada saat guru menerangkan. Dapat diamati pada hasil lembar observasi
siswa menunjukkan bahwa rata-rata 83,5% yang mengindikasikan bahwa siswa telah
menunjukkan minat belajarnya pada bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga
melalui penggunaan alat peraga Smart Wheel.
Berdasarkan hasil obsevasi yang dilaksanakan pada siklus II, minat belajar siswa dalam
materi bangun datar dengan penggunaan alat peraga Smart Wheel telah menujukkan hasil
prosentase yang sangat signifikan, yaitu sebesar 92,94%. Dengan demikian hasil obervasi di
siklus II menunjukkan minat yang lebih besar lagi pada penggunaan alat peraga Smart Wheel.
Minat belajar siswa pada penggunaan alat peraga Smart Wheel dari pra siklus sampai siklus
II telah menunjukkan prosentase yang kian meningkat yaitu hampir 100%. Peningkatan tiap
siklus dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini.
Dari gambar grafik diatas menunjukkan peningkatan hasil prosentase minat belajar siswa
dari pra siklus sebesar 57,47%, siklus I sebesar 83,92 dan siklus II sebesar 95,83 %.
Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga Smart Wheel
menunjukkan peningkatan dan minat belajar bagi siswa SDN 2 Tukangkayu dengan materi
bangun datar luas dan keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga.
1. Pra Siklus
Berdasarkan pengamatan awal sebelum menggunakan alat peraga smart wheel, telah
diketahui bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika masih tergolong
rendah. Dari data angket minat belajar ditunjukan bahwa persentase sebesar 57,47 %. Hal ini
disebabkan karena kurangnya media pembelajaran seperti alat peraga yang penggunaannya
dapat menarik perhatian siswa. Untuk meningkatkan minat belajar siswa, sebaiknya guru
mencari penyebab rendahnya minat belajar. Antara lain adalah karena kurangnya minat
belajar siswa karena tidak tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru, atau karena
kekurangan atau kesalahan penggunaan alat peraga sehingga menghambat penerimaan
pelajaran secara maksimal. (Heruman, 2008)
Selama ini guru belum pernah membuat alat peraga pembelajaran yang bervariasi. Dari
informasi yang diperoleh peneliti bahwa siswa kurang aktif dan mudah bosan dalam
mengikuti pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung siswa lebih banyak mendengar,
menulis dan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Selain itu siswa sulit
memahami materi yang bersifat abstrak. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa
memerlukan alat bantu yang berupa media atau alat peraga yang dapat memperjelas apa yang
akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Proses
pembelajaran pada fase konkret dapat melalui tahapan konkrit, semi konkret, semi abstrak,
dan selanjutnya abstrak (Heruman, 2008). Sehingga siswa tidak bersemangat untuk mengikuti
pembelajaran mata pelajaran matematika. Hal ini menunjukan bahwa motivasi atau dorongan
belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika sangat kurang, sehingga siswa kurang
berminat untuk memperhatikan pelajaran.
Dari analisis hasil data angket minat belajar siswa dan informasi yang diperoleh peneliti
sebelum tindakan melalui tanya jawab dengan guru maupun siswa, dijadikan dasar peneliti
untuk melakukan penelitian pada tindakan siklus I. Pada pembelajaran siklus I minat belajar
siswa baru dibangkitkan dengan penggunaan alat peraga smart wheel. Dengan menelaah
permasalahan dari hasil analisis data angket minat belajar siswa yang diberikan kepada siswa
sebelum tindakan. Dari permasalahan yang dialami oleh siswa selama mengikuti
pembelajaran matematika sebelumnya, maka pada siklus I melalui penggunaan alat peraga
smart wheel diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata palajaran
matematika.
2. Siklus I
Pada siklus I materi yang disampaikan adalah luas dan keliling bangun datar. Tindakan
pada pembelajaran siklus I dengan penggunaan alat peraga smart wheel yang telah dibuat
oleh guru. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memulai
pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa dan menjelaskan bangun datar. Ada
3 bangun datar yang dijelaskan oleh guru yaitu persegi, persegi panjang, dan segitiga. Bangun
datar yang memiliki empat sisi disebut segiempat sedangkan bangun datar yang memiliki tiga
sisi disebut segitiga (Sinaga, dkk, 2013). Guru mengulas materi yang sebelumnya yaitu
tentang rumus bangun datar luas dan keliling persegi, persegi panjang dan segitiga.
Kemudian menuntun siswa untuk mengamati dan menggunakan smart wheel sebagai alat
peraga atau media pembelajaran. Kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang
bangun datar yang ada pada alat peraga smart wheel. Guru mendemonstrasikan tentang cara
kerja atau bermain smart wheel. Alat peraga smart wheel atau roda pintar terdapat gambar
bangun datar, saku untuk lipatan soal, saku untuk lipatan jawaban, dan roda yang dapat
diputar serta didalamnya sudah terdapat rumus bangun datar. Guru memberi kesempatan
siswa mencoba bermain smart wheel satu per satu. Siswa mengambil lipatan soal terlebih
dahulu, kemudian membacakan soalnya di depan kelas dan mengerjakan di papan tulis.
Sebelum mengerjakan soal di papan tulis, siswa memutar smart wheel terlebih dahulu, dan
menunjuk bangun datar yang terdapat pada soal. Setelah memutar dan mengerjakan soal di
papan tulis, siswa menemukan jawaban yang kemudian dicocokkan dengan lipatan jawaban
yang sudah tersedia di saku smart wheel. Kemudian guru memberi penjelasan bahwa kalau
jawaban yang dikerjakan di papan tulis tidak ada di lipatan jawabannya maka jawaban siswa
salah, begitupun sebaliknya.
Dalam pembelajaran siklus I, siswa diajak untuk mengamati dan merasakan pengalaman
penggunaan alat peraga smart wheel yang didemonstrasikan oleh guru. Selanjutnya, guru
memberikan instruksi kepada seluruh siswa untuk mencoba menggunakan alat peraga smart
wheel sesuai dengan pembahasan materi yang disampaikan. Setelah itu dibandingkan
pengalaman apa yang dirasakan dan didapatkan oleh siswa setelah menggunakan alat peraga
smart wheel dicatat ke dalam tabel pengamatan observasi. Dalam kegiatan tersebut
menunjukkan antusias belajar siswa meningkat. Dari hasil data angket minat belajar siswa
pada pembelajaran siklus I dengan penggunaan alat peraga Smart Wheel, menunjukan bahwa
minat belajar siswa mengalami peningkatan cukup signifikan, dengan ditunjukkan dari
persentase (83,09%) sebelum tindakan menjadi (95,83%) setelah tindakan.
Penggunaan alat peraga Smart Wheel dalam pembelajaran yang berlangsung, membuat
siswa aktif dan tertarik untuk melakukan pengamatan serta interaksi media terhadap isi materi
yang ada didalamnnya dengan tampilan yang menarik dan lebih riil. Memiliki manfaat yang
sangat besar bagi siswa berkesulitan belajar terutama dalam konsep menghafalkan rumus, hal
ini sesuai dengan pendapat Dienes (2009) bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat
dimengerti secara sempurna jika pertama-tama disajikan kepada perserta didik dalam bentuk-
bentuk konkret seperti alat peraga Smart Wheel. Sehingga siswa akan mempelajari bangun
datar dengan mudah. Melalui kegiatan tersebut diharapkan siswa akan dapat menyimpulkan
sendiri dari hasil kegiatan belajar tersebut. Namun pada siklus I ini kebanyakan siswa masih
rendah dalam mempelajari materi matematika secara mandiri dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Dan selama proses pembelajaran, siswa masih banyak yang bingung dan
kesulitan memahami soal. Karenanya siswa perlu diberi bimbingan dan dorongan motivasi
agar siswa mempunyai semangat mengikuti pembelajaran mata pelajaran matematika. Dari
aspek tersebut masih tergolong belum optimal. Hal ini disebabkan siswa masih belum
terbiasa karena pembelajaran sebelumnya siswa belum pernah merasakan pengalaman belajar
menggunakan alat peraga seperti Smart Wheel.
Berdasarkan hasil analisis, maka peneliti melakukan perbaikan dalam menerapkan alat
peraga Smart Wheel pada tindakan siklus II. Ada beberapa hal yang diperhatikan pada siswa
dalam tindakan siklus II, dari refleksi siklus I, yaitu sebagai berikut :
a. Motivasi belajar siswa lebih ditingkatkan agar minat belajar siswa juga meningkat
dengan cara memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif dalam bertanya dan
menjawab.
b. Meningkatkan kemampuan dan percaya diri dalam berinteraksi dengan alat peraga smart
wheel, dengan memperbolehkan siswa mempelajarinya sendiri ketika istirahat sekolah.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi angket tentang minat belajar, dengan
tujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa dalam proses belajar mengajar
yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I, jumlah siswa yang minat
pada penggunaan alat peraga Smart Wheel adalah 16 siswa dan jumlah siswa yang sangat
minat adalah 12 siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (2004) bahwa minat yang
terjadi pada siswa mendorong siswa untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih. Dengan demikian hasil siklus I dapat disimpulkan bahwa penggunaan
alat peraga Smart Wheel menujukkan hasil rata-rata 83,9% (minat) pada materi bangun datar
Matematika.
3. Siklus II
Tindakan pada siklus II tidak jauh beda dengan pembelajaran yang dilakukan pada siklus
I. Dimana pembelajaran pada siklus I, guru memulai pembelajaran dengan penggunaan alat
peraga bangun datar. Siswa diminta untuk menyebutkan contoh bangun datar yang diketahui
dilingkungan sekitar yang berkaitan dengan materi serta menjelaskannya. Kemudian guru
memberi penjelasan dan membenarkan argumen siswa yang belum tepat.
Guru mengarahkan untuk melakukan kegiatan belajar interaktif dengan bermain
menggunakan alat peraga Smart Wheel sesuai dengan langkah-langkah yang sebelumnya dan
hal ini sesuai dengan pendapat Salmawati (2012) bahwa permainan matematika merupakan
alat yang efektif untuk belajar. Empat siswa mecoba bermain menggunakan alat peraga
Smart Wheel dengan memilih lipatan soal yang ada di saku Smart Wheel untuk dipahami.
Setelah mendapatkan lipatan soal, guru meminta siswa memperlihatkannya dihadapan siswa
lain dan membacanya di depan kelas. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk memutar
Smart Wheel dan menanyakan rumus yang akan dicari. Setelah itu siswa mulai mengerjakan
soal tersebut di papan tulis. Setelah menghitung jawabannya di papan tulis, siswa mencari
jawaban yang sama di saku lipatan jawaban Smart Wheel dan mencocokkan hasilnya.
Kemudian guru memberikan kesempatan pada siswa menyampaikan hasil jawabannya dan
menanyakan apakah jawaban dari siswa tersebut tepat atau tidak. Guru membenarkan
jawaban siswa yang kurang tepat dari hasil yang diperoleh dan menyimpulkan hasilnya
diakhir kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran pada siklus II dengan memanfaatkan alat peraga Smart Wheel,
meningkatkan minat belajar siswa dengan baik. Dari data angket minat siswa menunjukan
dengan persentase dari 83,92 % pada sikus I menjadi 95,83 % pada siklus II. Hal ini
dikarenakan siswa telah cukup terbiasa dan menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi
dalam penggunaan alat peraga Smart Wheel untuk memahami materi bangun datar. Terdapat
28 siswa terlihat semakin antusias, dan menantang untuk berpikir serta semakin mampu
memahami materi secara mendiri.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan terlihat bahwa
penggunaan alat peraga Smart Wheel pada pembelajaran matematika menunjukkan
peningkatan motivasi belajar yang baik dan antusiasme siswa meningkat. Artinya
menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa terhadap materi yang telah
disampaikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (2004) bahwa bila siswa melihat
bahwa sesuatu menguntungkan, mereka merasa berminat kemudian mendatangkan kepuasan.
Bila kepuasan berkurang, minat pun juga berkurang. Setiap minat memuaskan suatu
kebutuhan dalam kehidupan siswa, walaupun kebutuhan ini semakin kuat dan bertahan pada
minat tersebut. Selanjutnya semakin minat diekspresikan dalam kegiatan semakin kuatlah ia.
Sebaliknya minat akan semakin padam bila tidak disalurkan. Berdasarkan pedoman observasi
guru dan siswa pada siklus II jumlah siswa yang kurang minat tidak ada, sedangkan siswa
yang sangat minat adalah 28 siswa yang berarti seluruh siswa SDN 2 Tukangkayu sangat
minat pada alat peraga Smart Wheel.
Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II peningkatan minat belajar telah megalami
peningkatan yang lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan minat belajar siswa dalam
penggunaan alat peraga Smart Wheel karena setelah guru membuat tampilan Smart Wheel
yang lebih menarik dengan menambahkan bingkai agar bisa digunakan dalam jangka waktu
yang lama. Lipatan soal juga dibuat lebih lengkap disertai gambar agar mudah dipahami oleh
siswa. Sebanyak 92,94% siswa yang mengindikasikan bahwa siswa sudah sangat baik dalam
mengikuti pembelajaran matematika melalui bentuk-bentuk konkret seperti alat peraga Smart
Wheel. Dienes (2009) berpendapat bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat
dimengerti secara sempurna jika pertama-tama disajikan kepada perserta didik dalam bentuk-
bentuk konkret seperti alat peraga.
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa materi luas dan keliling bangun datar
yang menggunakan alat peraga Smart Wheel memiliki dampak positif dalam meningkatkan
minat belajar siswa. Sedangkan sebelum tindakan kelas rata-rata menunjukkan 57,47% dari
hasil angket minat belajar siswa yang sudah dilaksanakan. Sedangkan pada siklus I
menunjukkan rata-rata 83,9% dan siklus II 100%. Hal ini dapat dilihat dari semakin
mantapnya semangat siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Minat belajar siswa
meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu masing-masing sebesar 83,9% dan 100%. Pada
siklus II Peningkatan minat belajar siswa telah tercapai secara sempurna. Bertambahnya
minat belajar siswa terhadap penggunaan alat peraga Smart Wheel telah sesuai dengan
indikator minat belajar. Menurut Djamarah (2002) indikator minat belajar yaitu rasa
suka/senang, pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk
belajar tanpa di suruh, dan berpartisipasi dalam aktivitas belajar. Dalam hal ini siswa kelas IV
A di SDN 2 Tukangkayu telah menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dengan
prosentase 95,83%.
Dari hasil kegiatan pembelajaran matematika melalui penggunaan alat peraga Smart
Wheel yang dilakukan selama dua siklus, hasil yang diperoleh menunjukkan pada siklus
pertama, penerapan pembelajaran memberikan minat yang baik. Pada siklus kedua media
atau alat peraga dibuat lebih menarik dan di dalam pembelajaran melalui bingkai yang lebih
menarik dari pada siklus I, sehingga lebih mendorong siswa untuk lebih minat dalam
mengikuti pembelajaran matematika dan memudahkan siswa untuk menangkap pelajaran
yang disimaknya. Hal ini menunjukkan meningkatnya siswa dalam belajar. Peningkatan
minat siswa terhadap menurut Slameto (2003), siswa yang berminat dalam belajar adalah
memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang
dipelajari secara terus-menerus dan ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang
diminatinya.
BAB V
SIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Minat belajar terhadap penggunaan materi bangun datar luas dan keliling persegi, persegi
panjang, dan segitiga siswa kelas IV SDN 2 Tukangkayu Kecamatan Banyuwangi tahun
pelajaran 2023/2024 setelah mengikuti pembelajaran dengan penggunaan alat peraga smart
wheel mengalami perubahan. Minat belajar siswa ini ditunjukkan dari data non tes melalui
observasi. Berdasarkan data observasi pada siklus I kegiatan pembelajaran mulai terlihat
bersemangat, siswa antusias dalam menerima pembelajaran dengan alat peraga smart wheel.
Sebagian siswa masih bingung dalam pembelajaran, dan masih banyak siswa yang
menunjukkan sikap antusias dan sangat memperhatikan ketika guru sedang menerangkan.
Sementara itu, pada siklus II terjadi perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih baik lagi.
Siswa terlihat lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa
sudah mulai menyesuaikan dengan alat peraga tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan alat peraga smart wheel dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan
mengubah perilaku negatif siswa ke arah yang lebih baik.
Wibawa, B & Mukti, D. (2001). Buku Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga Alternatif
Matematika. Jakarta: Depdiknas.
Yunniartien, E. (2017). Penggunaan Media Roda Pintar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Kelas IV SDN 1 Dasan Tereng. Skripsi. Mataram: Universitas Mataram.
Amallia, N., Unaenah, E., & Tangerang, U. M. (2018). Analisis Kesulitan Belajar
Matematika Pada Siswa. 3(2), 123–133.
Kepada
Kepala UPBJJ Jember
di Jember
menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah atas:
Identifikasi masalah:
1. Siswa kurang memperhatikan atau sering melamun dalam pembelajaran Matematika
karena dianggap sulit
2. Siswa tidak memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk mempelajari Matematika
karena dianggap pelajaran yang tidak menyenangkan
3. Siswa menjadi cepat bosan dalam menerima materi pembelajaran
Analisis masalah:
Minat belajar siswa yang sering dominan terjadi di dalam kelas disebabkan oleh beberapa
faktor. Kemungkinan faktor penyebab tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan masih rendah adalah kurangnya perantara/alat peraga yang dapat menarik perhatian
siswa dalam menerangkan/menjelaskan soal-soal matematika.
I. Kompetensi Inti
1. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Rumus :
Rumus :
Keterangan : K = Keliling
K = 2 x (p + l) p = panjang
l = lebar
c. Keliling Segitiga
Rumus :
Keterangan : L = Luas
L=sxs
s = sisi
b) Luas Persegi Panjang
Rumus :
L=pxl
Keterangan : L = Luas
Rumus :
a xt
L=
2 Keterangan : L = Luas
a = alas
t = tinggi
VI. Metode Pembelajaran
Discovery, diskusi, dan tanya jawab
IX. Penilaian
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari lembar
penilaian sikap dan lembar penilaian keterampilan/rubrik berikut.
Lembar Penilaian Sikap. Berilah tanda √ pada kolom berikut
Sikap yang muncul
No Nama siswa
Minat Tidak Minat
1
2
3
4
Kriteria Keberhasilan
f
P= x 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase N = Jumlah skor ideal
f = Jumlah skor yang dilakukan guru
Kriteria penilaian sikap dalam pembelajaran :
1 = sangat kurang 3 = cukup
2 = kurang 4 = baik
I. Kompetensi Inti
1. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Rumus :
Rumus :
Keterangan : K = Keliling
K = 2 x (p + l) p = panjang
l = lebar
Keliling Segitiga
Rumus :
Keterangan : L = Luas
L=sxs
s = sisi
b. Luas Persegi Panjang
Rumus :
L=pxl
Keterangan : L = Luas
Rumus :
a xt Keterangan : L = Luas
L=
2
a = alas
t = tinggi
IX. Penilaian
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari lembar
observasi minat dan rubrik penilaian berikut.
Lembar Penilaian Sikap. Berilah tanda √ pada kolom berikut
Sikap yang muncul
No Nama siswa
Minat Tidak Minat
1
2
3
4
Kriteria Keberhasilan
f
P= x 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase N = Jumlah skor ideal
f = Jumlah skor yang dilakukan guru
Kriteria penilaian sikap dalam pembelajaran :
1 = sangat kurang 3 = cukup
2 = kurang 4 = baik
Mengetahui, Banyuwangi, 5 September 2023
Kepala Sekolah Mahasiswa,
Nilai
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1 PERSIAPAN
Siswa telah siap untuk menerima pelajaran √
Siswa duduk dengan tenang di tempatnya √
II KEGIATAN PENDAHULUAN
Siswa menjawab salam dari guru √
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang √
materi lalu
Siswa mengerti tujuan pembelajaran yang √
akan dicapai
Siswa termotivasi untuk belajar √
KEGIATAN INTI
Eksplorasi
Siswa membaca materi yang akan dipelajari √
Siswa mendengarkan penjelasan materi dari √
guru
Siswa yang ditunjuk oleh guru menjawab √
pertanyaan
Konfirmasi
Siswa mendengarkan penguatan dari guru √
KEGIATAN AKHIR
Siswa mendengarkan simpulan pelajaran dari √
guru
Siswa mendengarkan informasi dari guru √
Siswa mendengarkan informasi dari guru √
Jumlah 71
Prosentase 83,5%
Lampiran 4.1
Tabel 4.1. Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II
Lembar Observasi Siswa pada Siklus II
Nilai
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
1 PERSIAPAN
Siswa telah siap untuk menerima pelajaran √
Siswa duduk dengan tenang di tempatnya √
II KEGIATAN PENDAHULUAN √
Siswa menjawab salam dari guru
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang √
materi lalu
Siswa mengerti tujuan pembelajaran yang √
akan dicapai
Siswa termotivasi untuk belajar √
KEGIATAN INTI
Eksplorasi
Siswa membaca materi yang akan dipelajari √
Siswa mendengarkan penjelasan materi dari √
guru
Siswa yang ditunjuk oleh guru menjawab √
pertanyaan
Konfirmasi
Siswa mendengarkan penguatan dari guru √
KEGIATAN AKHIR
Siswa mendengarkan simpulan pelajaran dari √
guru
Siswa mendengarkan informasi dari guru √
Jumlah 79
Prosentase 92,94%
Lampiran 5
Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP
Hari / Paraf
N Hasil /
Tangga Kegiatan Tindak Lanjut Mahasisw Superviso
O Komentar
l a r2
1 Senin, Pengumpula Siswa Kelas Memaksimalka
14 n informasi IV A SDN 2 n media
Agustus tentang Tukangkayu menggunakan
2023 minat belajar kurang alat peraga
siswa yang berminat seperti Smart
paling terhadap Wheel
rendah atau pembelajara
kurang n
Matematika
2 Rabu, Mengenalka Antusias Guru perlu
16 n alat peraga siswa cukup mencontohkan
Agustus Smart Wheel baik di siklus cara bermain
2023 I meskipun dahulu sebelum
beberapa siswa dan alat
siswa masih peraga perlu
ada yang diberi bingkai
bingung cara agar dapat
bermainnya bertahan lama
dan tidak cepat
rusak
3 Jum’at, Bermain dan Siswa sudah Guru perlu
18 belajar mulai menambahkan
Agustus menggunaka terbiasa metode dan
2023 n alat peraga menggunaka pendekatan
Smart Wheel n alat peraga pembelajaran
dengan Smart Wheel agar hasil
tampilan dan terlihat pembelajaran
yang lebih sangat minat yang
baik lagi pada materi diinginkan
yang berjalan
diajarkan dengan
maksimal
Tabel 5.1. Hasil Tes Angket Minat belajar Siswa Pada Siklus II
Hasil Minat Belajar Siswa Siklus II
Siklus I
No Nama Siswa
Skor Ket
1. Achmad Farhan Al-Zahrawi S 80% Sangat Minat
2. Ahmad Rifqy Irawan 80% Sangat Minat
3. Ahmad Rofi'u Rizky 70% Sangat Minat
4. Alaika Saskiya Nur Fitri 90% Sangat Minat
5. Albert Neago Yurcel Wijaya 100% Sangat Minat
6. Charissa Anastasya Putri W 70% Sangat Minat
7. Chelsea Geysta 70% Sangat Minat
8. Dhino Airlangga 80% Sangat Minat
9. Fadli Maulana Ibrahim 90% Minat
10. Gilang Meidana Presesa 80% Sangat Minat
11. Intan Nur Rama Dhania 70% Sangat Minat
12. Jaka Putra Pratama 80% Sangat Minat
13. Janatan Kamil 100% Sangat Minat
14. Jernih Ayu Kartini 90% Sangat Minat
15. Moch. Hafiz Aditya 80% Sangat Minat
16. Mochamad Jefri Dirgantara 70% Sangat Minat
17. Mohamad Romadhon Alfiansyah 80% Sangat Minat
18. Mohamat Radit Fitrianto 90% Sangat Minat
19. Muhammad Danis Rayyan F 90% Sangat Minat
20. Muhammad Gabriel 70% Sangat Minat
21. Muhammad Rafa Pramana 90% Sangat Minat
22. Natasya Tifani Putri 90% Sangat Minat
23. Nur Laili Rahmadani 80% Sangat Minat
24. Putri Nurhayati 80% Sangat Minat
25. Rasta Dwi Jasvino Al Faris 100% Sangat Minat
26. Rindu Rahma Alfiah Maulidyani 80% Sangat Minat
27. Sabillah Fitri Intan Nuraini 100% Sangat Minat
28. Zahira Aminatus 90% Sangat Minat
Jumlah 2800
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2800
Rata-Rata Skor Tercapai 100%
Lampiran 7
A. Dokumentasi siklus I
B. Dokumentasi siklus II