Laporan PKP Final Tri Yanuarti R
Laporan PKP Final Tri Yanuarti R
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya
orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan hasil karya
saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi
pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
iv
8. Siswa kelas 2B SD Negeri Model Banyuwangi Kecamatan Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi yang saya banggakan.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan PKP ini hingga
selesai, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Amin yarobbal’alamin.
Harapan penulis kiranya para pembaca dapat memberi kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan PKP ini. Akhirnya peneliti
mengharapkan semoga laporan PKP ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembacanya.
Banyuwangi, 01 Desember 2023
Mahasiswa
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar merupakan bagian penting dalam proses
pendidikan di sekolah. Salah satu keberhasilan pencapaian pendidikan di
antaranya tergantung pada kualitas proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran terdiri dari pendidik dan peserta didik yang di dalamnya
melibatkan aspek intelektual, emosional dan perilaku yang menghasilkan
suatu produk hasil belajar. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi pada diri
seseorang kearah yang positif dan memiliki manfaat baginya. Perubahan
yang dimaksud yaitu perubahan pengetahuan, pemahaman sikap dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada individu yang sedang belajar. Suatu proses
belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa menguasai kompetensi
dasar dari suatu materi pelajaran. Substansi kompetensi memuat
pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan pemahaman (attitude).
Namun dalam kenyataannya tidak semua siswa mampu mencapai prestasi
belajar sesuai dengan yang diharapkan. Untuk meningkatkan prestasi
belajar, guru dituntut untuk memilih dan menentukan strategi belajar
mengajar yang tepat supaya siswa mampu mengembangkan kemampuan
belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Seorang guru
1
dituntut untuk dapat menguasai kelas selama proses pembelajaran
berlangsung. Komponen yang harus dikuasai baik itu penggunaan strategi
pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran yang bervariasi
yang mampu meningkatkan minat belajar siswa sehingga mampu
meningkatkan prestasi belajar.
Pelajaran matematika di sekolah dasar (SD) merupakan salah satu mata
pelajaran yang sangat penting. Pelajaran ini diajarkan mulai dari kelas 1
hingga kelas 6. Pembelajaran matematika di SD bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir logis, kreatif, dan analitis siswa.
Materi pelajaran matematika di SD meliputi bilangan, penjumlahan,
pengurangan, pengukuran waktu, pengukuran panjang, mengenal bangun
ruang sederhana, berat, bangun datar, dan lain-lain.
Untuk mempelajari materi pelajaran matematika di SD, siswa perlu
menguasai kompetensi dasar dari suatu materi pelajaran. Substansi
kompetensi memuat pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan
pemahaman (attitude), Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk dapat
menguasai kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Komponen
yang harus dikuasai baik itu penggunaan strategi pembelajaran, model
pembelajaran, media pembelajaran yang bervariasi yang mampu
meningkatkan minat belajar siswa sehingga mampu meningkatkan prestasi
belajar.
Namun, kondisi pembelajaran di kelas II SD Negeri Model Banyuwangi
belum tercapai seperti apa yang diharapkan yaitu pada mata pelajaran
Matematika hanya 14 siswa (50%) yang tuntas, sedangkan 14 siswa (50%)
tidak tuntas. Maka penulis identifikasi dan analisa seperti dibawah ini:
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta yang ada di kelas 2 SD Negeri Model Banyuwangi,
terutama kelas 2B yang saya ajar. Terdapat beberapa masalah yang terjadi
dalam pembelajaran antara lain :
a. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah
direncanakan,
2
b. Siswa belum terbiasa dengan metode atau pendekatan yang baru
diterapkan, yaitu metode diskusi.
c. Kurangnya konsentrasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
d. Kurang aktif siswa pada saat pembelajaran
e. Kurangnya motivasi dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran
f. Kurangnya keberanian siswa dalam melakukan tanya jawab
g. Kurangnya konsentrasi dan minat siswa dalam mengerjakan soal-soal
latihan yang telah diberikan.
h. Siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang paling susah.
2. Analisis Masalah
Selain mengetahui masalah-masalah yang dialami siswa dalam proses
pembelajaran penulis juga perlu mencari tahu kurang berhasilnya
pembelajaran dengan melakukan refleksi diri yang berkaitan dengan
proses pembelajaran yang telah dilakukan dan terdapat beberapa
kesimpulan diantaranya:
1. Guru memberikan materi pelajaran yang terlalu cepat dan monoton hanya
metode diskusi.
2. Guru belum menemukan metode dan pendekatan yang tepat untuk siswa.
3. Siswa belum optimal dan masih pasif dalam menerima materi
pembelajaran.
4. Kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa.
5. Kurangnya penegasan dalam penyampaian materi pembelajaran.
6. Kurangnya alat peraga dan media sehingga mengurangi minat siswa dan
pemahaman siswa.
7. Guru hanya mengandalkan metode diskusi sehingga menimbulkan
verbalisme pada siswa.
3
Bangun Datar di kelas II SD Negeri Model Banyuwangi kecamatan
Banyuwangi kabupaten Banyuwangi semester ganjil tahun pelajaran
2023/2024 guru tidak menggunakan alat peraga dan media melainkan
hanya menggunakan metode diskusi.
Berdasarkan analisis masalah di atas, guru dapat melakukan langkah-
langkah berikut:
1. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami.
2. Guru menggunakan metode diskusi dan tanya jawab selama penyampaian
materi pembelajaran.
3. Guru menggunakan alat peraga berupa kerts origami yang berbentuk
bangun datar untuk menarik minat dan hasil belajar siswa.
4. Metode yang digunakan lebih variatif agar siswa tidak mudah bosan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang. Rumusan masalahnya pada siswa Kelas II SD
Negeri Model Banyuwangi :
1) Bagaimana penerapan model pembelajaran dengan origami untuk
meningkatkan keaktifan belajar Matematika materi Bangun Datar siswa
kelas II SD Negeri Model Banyuwangi?
2) Bagaimana penerapan model pembelajaran dengan origami untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika materi Bangun Datar pada siswa
kelas II SD Negeri Model Banyuwangi?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari penelitian yang dilakukan Berdasarkan dari rumusan masalah diatas,
penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan
sebelumnya,sehingga dapat meningkatkan kualitas kualitas pembelajaran
dan dapat meningkatkan prestasi serta minat belajar siswa,
2. Meningkatkan keaktifan guru bersama siswa dalam pembelajaran
Matematika dengan memfaatkan alat peraga yang telah disediakan dan
benda sekitar yang berkaitan dengan bangun datar.
4
3. Meningkatkan kemampuan interaksi dalam bentuk tanya jawab siswa dan
guru dalam pembelajaran
4. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Model
Banyuwangi semester ganjil pelajaran Matematika materi Bangun Datar,
5
Penelitian ini dapat membantu guru dalam memperbaiki proses
pembelajaran dan meningkatkan profesionalisme mereka.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan oleh seseorang dalam mendapatkan suatu perubahan yang
kemudian baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Dalam hal ini, perubahan merupakan sesuatu yang
dilakukan secara sadar (disengaja) serta bertujuan untuk memperoleh
suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Belajar adalah suatu proses yang melibatkan perubahan tingkah laku,
pengetahuan, keterampilan, sikap, atau nilai sebagai hasil dari
pengalaman, latihan, atau interaksi dengan lingkungan. Belajar dapat
terjadi pada manusia maupun hewan, dan dapat berlangsung sepanjang
hidup. Belajar dapat mempengaruhi potensi seseorang untuk berperilaku
dalam situasi tertentu, dan dapat membantu seseorang mencapai tujuan
yang diinginkan.
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan, juga sikap dan nilai positif sebagai suatu
pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Selain itu, belajar
juga dapat diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang kemudian
dilakukan oleh setiap individu, sehingga tingkah lakunya berbeda antara
sebelum dan sesudah belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Pengertian belajar menurut para ahli dapat bervariasi, tetapi umumnya
memiliki unsur-unsur yang sama, yaitu adanya perubahan, adanya
pengalaman, dan adanya penguat. Berikut adalah beberapa pengertian
belajar menurut para ahli:
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), belajar merupakan suatu proses
internal yang kompleks, yang meliputi unsur afektif, seperti sikap, nilai-
nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial.
Menurut Djamarah dan Zain (2010), belajar adalah proses perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan.
7
Menurut Skinner, belajar adalah perubahan dalam kemungkinan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman.
Menurut C. T. Morgan, belajar adalah perubahan dalam perilaku atau
potensi perilaku yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman.
Menurut Hilgard dan Bower, belajar adalah proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada materi,
metode, atau tujuan yang dipelajari. Beberapa jenis belajar yang umum
adalah:
Belajar abstrak, yaitu belajar yang berkaitan dengan konsep, prinsip, atau
teori yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti matematika, fisika,
atau filsafat.
Belajar keterampilan, yaitu belajar yang berkaitan dengan kemampuan
melakukan sesuatu secara praktis, seperti mengemudi, menulis, atau
bermain musik.
Belajar sosial, yaitu belajar yang berkaitan dengan interaksi, komunikasi,
atau kerjasama dengan orang lain, seperti bahasa, etika, atau
kepemimpinan.
Belajar rasional, yaitu belajar yang berkaitan dengan logika, analisis, atau
penalaran yang dapat dibuktikan secara objektif, seperti ilmu pengetahuan,
sejarah, atau hukum.
Belajar kebiasaan, yaitu belajar yang berkaitan dengan perilaku yang
dilakukan secara berulang-ulang tanpa sadar, seperti menyikat gigi,
mengikat sepatu, atau mengucap salam.
Belajar apresiasi, yaitu belajar yang berkaitan dengan penilaian,
penghargaan, atau kesenangan terhadap sesuatu yang indah, seperti seni,
sastra, atau alam.
Belajar pengetahuan, yaitu belajar yang berkaitan dengan informasi, fakta,
atau data yang dapat disimpan dalam ingatan, seperti nama, tanggal, atau
rumus.
8
Tujuan belajar dapat berbeda-beda bagi setiap individu, tergantung pada
kebutuhan, minat, atau aspirasinya. Namun, secara umum, tujuan belajar
adalah:
Untuk memperoleh pengetahuan, yaitu menguasai informasi, fakta, atau
data yang relevan dengan bidang yang dipelajari.
Untuk menanamkan konsep dan keterampilan, yaitu memahami prinsip,
teori, atau cara yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi atau masalah.
Untuk membentuk sikap, yaitu mengembangkan nilai, norma, atau etika
yang dapat membimbing perilaku dalam kehidupan.
B. Hasil Belajar
Hasil belajar secara umum adalah perubahan perilaku dan kemampuan
secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar. Hasil belajar
ini mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang
disebabkan oleh pengalaman. Hasil belajar juga dapat dilihat melalui
kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian
yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Bloom (2009), hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Nana Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang
lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar juga dapat didefinisikan sebagai prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa
suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang dalam sebuah
sistem pendidikan tertentu.
Berikut adalah beberapa definisi hasil belajar menurut para ahli:
1. Bloom (Sudjana, 2013: 22): Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
2. Davis (dalam Slameto, 2003: 49): Hasil belajar adalah pengetahuan yang
diperoleh siswa sebagai hasil pembelajaran.
9
3. Arikunto (2009: 133): Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami
proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati,
dan dapat diukur.
4. Sudjana (2013: 22): Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
5. Arifin (2010: 303): Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari
ketuntasan belajarnya, terampil dalam menggerjakan tugas, dan memiliki
apresiasi yang baik terhadap pelajaran.
6. Jihad dan Haris (2010:15): Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai
dengan tujuan pengajaran.
7. Coyle, Carter, Campbell dan Talor (2014): Hasil belajar adalah
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari peserta didik yang dapat
ditunjukkan atau didemonstrasikan melalui kemampuan seperangkat tes
yang bersesuaian. Hasil tersebut didapatkan setelah mendapatkan
pengalaman belajar.
Secara umum, hasil belajar adalah perubahan dalam pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil
yang diperoleh oleh siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar. Bukti
keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa melingkupi aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotor yang dinyatakan dalam simbol, huruf, angka,
maupun kalimat.penilaian yang dilakukan dalam penilitian ini dilakukan
dengan tes soal pretest dan post test. Hasil belajar yang diperolah dapat
menunjukkan kemampuan siswa dalam menerima dan memahami materi
yang telah diberikan oleh guru di kelas pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
C. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi matematika adalah salah satu metode pembelajaran
yang menggunakan peragaan atau contoh nyata untuk mengajarkan
konsep matematika kepada siswa. Metode ini bertujuan untuk membantu
siswa memahami konsep matematika secara langsung melalui pengamatan
10
dan pengalaman langsung. Metode ini juga dapat meningkatkan minat dan
motivasi siswa dalam belajar matematika, karena mereka dapat melihat
relevansi dan aplikasi matematika dalam kehidupan nyata.
Metode Demonstrasi Matematika
1) Persiapkan materi yang akan diajarkan secara matang. Pilihlah materi
yang sesuai dengan kurikulum, tujuan pembelajaran, dan tingkat
kemampuan siswa. Pastikan materi memiliki keterkaitan dengan
kehidupan nyata dan dapat diperagakan dengan mudah.
2) Rencanakan contoh-contoh yang akan disajikan kepada siswa. Buatlah
contoh-contoh yang menarik, bervariasi, dan relevan dengan materi.
Contoh-contoh dapat berupa masalah, situasi, gambar, grafik, tabel, atau
diagram yang berkaitan dengan konsep matematika yang akan diajarkan.
3) Persiapkan alat bantu visual yang akan digunakan dalam presentasi. Alat
bantu visual dapat berupa alat-alat sehari-hari, alat geometri, alat
laboratorium, media elektronik, atau software matematika yang dapat
membantu siswa melihat dan memahami konsep matematika secara lebih
jelas dan konkret.
4) Mulailah presentasi dengan memberikan pengantar tentang konsep yang
akan diajarkan. Jelaskan tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan. Berikan motivasi dan arahan kepada
siswa agar mereka dapat mengikuti presentasi dengan baik.
5) Lakukan demonstrasi dengan memberikan contoh-contoh yang terkait
dengan konsep matematika. Tunjukkan kepada siswa bagaimana cara
mengaplikasikan rumus, teorema, atau prinsip matematika dalam contoh-
contoh tersebut. Gunakan alat bantu visual yang telah dipersiapkan untuk
memperjelas penjelasan. Berikan penekanan pada hal-hal yang penting
dan berikan variasi dalam cara penyampaian.
6) Libatkan siswa dalam proses pembelajaran. Ajukan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat menguji pemahaman, menggali pengetahuan, dan
mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Berikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, memberikan tanggapan, atau
mendemonstrasikan kembali apa yang telah dipelajari. Berikan pujian,
koreksi, atau umpan balik yang konstruktif kepada siswa.
11
7) Akhiri presentasi dengan memberikan kesimpulan dan evaluasi.
Ringkaslah materi yang telah diajarkan dan ulangi poin-poin penting yang
harus diingat oleh siswa. Berikan evaluasi yang dapat mengukur
pencapaian tujuan pembelajaran dan kemampuan siswa dalam memahami
dan menerapkan konsep matematika. Evaluasi dapat berupa tes tertulis, tes
lisan, tes praktik, atau tes kinerja.
12
pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan dari aksioma-aksioma atau
teorema-teorema lainnya.
e.) Sifat aplikatif: materi matematika dapat dialihgunakan dalam berbagai
aspek ilmu maupun dalam kehidupan sehari-hari. Matematika dapat
digunakan untuk menjelaskan, menganalisis, memodelkan, memecahkan,
atau menciptakan berbagai fenomena atau masalah yang berkaitan dengan
kuantitas, besaran, pola, bentuk, dan struktur.
E. Karakteristik Siswa
i. Karakteristik siswa adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang mempengaruhi
proses belajar siswa. Karakteristik siswa dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, antara lain:
Karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan awal siswa, seperti
kemampuan intelektual dan berpikir. Kemampuan ini menunjukkan
seberapa cepat dan mudah siswa menyerap, memahami, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial
siswa, seperti agama, suku, ras, ekonomi, dan budaya. Latar belakang dan
status sosial ini mempengaruhi nilai-nilai, norma, dan sikap siswa terhadap
belajar.
Karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian
siswa, seperti sikap, perasaan, minat, motivasi, dan gaya belajar.
Kepribadian siswa menentukan bagaimana siswa bereaksi, berinteraksi,
dan beradaptasi dengan lingkungan belajar.
ii. Guru harus memahami karakteristik siswa agar dapat merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan
kondisi siswa. Guru juga harus mampu menghadapi dan membina karakter
siswa yang berbeda-beda, baik yang baik maupun yang kurang baik.
Beberapa contoh karakter siswa yang sering ditemui di kelas adalah:
Siswa yang aktif, yaitu siswa yang selalu antusias, berpartisipasi, dan
berinisiatif dalam pembelajaran. Siswa ini biasanya memiliki motivasi dan
minat belajar yang tinggi. Guru harus memberikan pujian, dorongan, dan
tantangan yang sesuai untuk siswa ini agar tetap termotivasi dan tidak
bosan.
13
Siswa yang pasif, yaitu siswa yang jarang atau tidak pernah mengajukan
pertanyaan, memberikan tanggapan, atau menyumbangkan ide dalam
pembelajaran. Siswa ini biasanya memiliki motivasi dan minat belajar
yang rendah, atau merasa kurang percaya diri. Guru harus memberikan
perhatian, bimbingan, dan dukungan yang lebih untuk siswa ini agar lebih
berani dan tertarik untuk belajar.
Siswa yang cerdas, yaitu siswa yang memiliki kemampuan intelektual dan
berpikir yang di atas rata-rata. Siswa ini biasanya mudah menguasai materi
pembelajaran dan mendapatkan nilai yang baik. Guru harus memberikan
materi yang lebih mendalam, kompleks, dan menantang untuk siswa ini
agar tidak merasa jenuh atau kurang terstimulasi.
Siswa yang lambat, yaitu siswa yang memiliki kemampuan intelektual dan
berpikir yang di bawah rata-rata. Siswa ini biasanya kesulitan mengikuti
materi pembelajaran dan mendapatkan nilai yang buruk. Guru harus
memberikan materi yang lebih sederhana, konkret, dan bertahap untuk
siswa ini agar tidak merasa frustasi atau putus asa.
Siswa yang kreatif, yaitu siswa yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan ide-ide baru, orisinal, dan unik dalam pembelajaran. Siswa
ini biasanya memiliki minat dan bakat pada bidang seni, musik, atau sastra.
Guru harus memberikan kesempatan, ruang, dan fasilitas yang memadai
untuk siswa ini agar dapat mengekspresikan kreativitasnya.
Siswa yang kritis, yaitu siswa yang memiliki kemampuan untuk
menganalisis, menilai, dan menentang informasi atau pendapat yang
diberikan dalam pembelajaran. Siswa ini biasanya memiliki sikap yang
skeptis, rasional, dan objektif. Guru harus memberikan argumen, bukti,
dan sumber yang valid dan kredibel untuk siswa ini agar dapat
membangun pemikiran yang logis dan ilmiah.
Siswa yang bermasalah, yaitu siswa yang sering menimbulkan masalah
atau konflik dalam pembelajaran, seperti bolos, mengganggu, mencontek,
berkelahi, atau melanggar aturan. Siswa ini biasanya memiliki masalah
pribadi, keluarga, atau sosial yang mempengaruhi perilakunya. Guru harus
14
memberikan peringatan, sanksi, dan konseling yang tepat untuk siswa ini
agar dapat memperbaiki perilaku dan karakternya.
Seluruh siswa kelas 2B SD Negeri Model Banyuwangi berjumlah 28 siswa
dengan 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan pada semester I tahun
pelajaran 2023/2024. Siswa kelas 2B memiliki beragam karakteristik yang
berbeda. Maka dari itu guru harus mampu untuk memberikan motivasi
pada pembelajaran matematika, agar siswa tetap senang dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika maka perlu dilakukan
penelitian dengan Metode yang digunakan dibantu dengan alat peraga
beserta media.
15
BAB III
1. Subyek Penelitian
16
Apabila pada siklus pertama hasil belajar siswa menunjukkan ketuntasan secara
keseluruhan maka tidak ada siklus selanjutnya. Tetapi apabnila siklus pertama
belum maksimal maka akan dilanjuutkan dengan siklus II. Prosedur penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini
sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
Hasil refleksi adalah segala informasi tentang apa yang telah terjadi pada
setiap siklus, dan dijadikan acuan untuk perencanaan tindakan selanjutnya.
a. Meneliti hasil kerja siswa terhadap hasil karya yang diberikan.
17
c. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan padapelaksanaan
kegiatan penelitian dalam siklus II.
C. Teknik Analisa Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 96) Data adalah sesuatu catatan fakta
dan angka yang dapat dijadikan bahan dalam menyusun suatu informasi. Sedangkan
informasi merupakan hasil pengolahan data yang dijelaskan dan dipakai untuk suatu
keperluan. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data kuantitatif berupa data-data yang disajikan dalam angka-angka
sehingga menggunakan analisis deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut:
Persentase= skor yang dicapai /jumlah siswa x 100%
Data yang dianalisis dalam penelitian ini terdapat dua macam yaitu data
hasil tes siswa dan data hasil observasi. Berikut uraian analisa datab yang
dihasilkan.
a. Data hasil tes akan dianalisa dengan mengacu pada target ketuntasan
minimal. Berdasarkan kesepakatan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
dari mata pelajaran tematik adalah 72. Oleh karena itu siswa yang
memperoleh nilai ulangan dibawah KKM 72 dianggap tidak tuntas secara
individu. Target ketuntasan kelas II adalah 80 %. Target ketuntasan klasikal
ditentukan berdasarkan diskusi dengan observer dan Supervisor 2
berdasarkan pertimbangan sarana dan prasarana yang ada dalam kelas dan
kesiapan siswa.
b. Observasi siswa dan guru dinilai menggunakan lembar atau instrument
observasi guru dan siswa. Hasil dari observasi siswa dan guru disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Kategori Kegiatan Belajar Siswa
Presentase Kategori
87% - 100% Sangat aktif
Aktif Cukup
73% - 86%
Aktif
59% - 72%
Kurang aktif
45% - 58%
18
31% - 44% Pasif
24 – 30 Cukup
Kurang
17 – 23
Kurang sekali
9 – 16
19
BAB IV
1 Tuntas 14 50%
2 Tidak Tuntas 14 50%
Rerata 67
Maksimum 90
Minimum 40
20
60,00%
50% 50%
50,00%
Presentase
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
Tuntas Tidak Tuntas
Ketuntasan
50% 50%
21
b. Pelaksaann
1. Kegiatan awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan meniapkan kelas, memberi
salam dilanjutkan dengan berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
dan salam PPK. Melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa
dan meminta siswa menyiapkan peralatan tulis dan buku yang akan
digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan motivasi
bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang
bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan guru menerangkan materi yang akan
dipelajari, penggunaan media pembelajaran yang bertujuan agar siswa
dapat memahami tentang materi yang akan dipelajari.
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan
menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi
pelajaran. Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan
kembali di rumah, dan mengakhiri pembelajaran.
c. Data Hasil Siklus 1
Hasil siklus 1 yang dilakukan di kelas II SD Negeri Model Banyuwangi
dengan menggunakan media origami pada pembelajaran tematik
menghasilkan data sebagai berikut.
4.2 Tabel Siklus 1
Analisis Ketuntasan Siklus I
No Ketuntasan Frekuensi Persentase
1 Tuntas 18
64,28%
2 Tidak Tuntas 10
35.72%
Rerata 74.6
Maksimum 100
Minimum 55
22
100,00%
64,28%
70.00%
Presentase 60.00%
40,00% 35.72%%
20,0,00%
Ketuntasan
23
6. Membuat tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama
pembelajaran mata pelajaran tematik
b. Pelaksanaan
1. Kegiatan awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyiapkan kelas, memberi
salam dilanjutkan dengan berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
dan salam PPK. Melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa.
Guru meminta siswa menyiapkan peralatan tulis dan buku yang akan
digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan motivasi
bertujuan untuk membawa pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari
yang akan dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya
guru enyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan guru memberikan materi yang akan
dipelajari. Guru menggunakan media pembelajaran yang bertujuan
membantu siswa agar dapat lebih memahami tentang materi yang
dipelajari. Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran disajikan dalam RPP
siklus 1
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan diskusi tanya
jawab mengenai pembelajaran. Guru dan siswa menyimpulkan materi
pembelajaran. Siswa mencatat hal-hal penting dari materi pelajaran.
Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di
rumah, dan mengakhiri pembelajaran. Akhir kegiatan pembelajaran
siswa menyanyikan lagu nasional dan berdoa.
c. Data Hasil Siklus II
Hasil siklus II dilakukan di kelas II B SD Negeri Model Banyuwangi
dengan menggunakan media origami pada pembelajaran tematik
menghasilkan data sebagai berikut.
24
4.3 Tabel Siklus II
Analisis Ketuntasan Siklus II
No Ketuntasan Frekuensi Persentase
1 Tuntas 28 100%
2 Tidak Tuntas 0 0%
Rerata 85.35
Maksimum 100
Minimum 75
120,00% 100,00%
Presentase
100,00%
80,00%
60,00%
0,00%
40,00%
Tuntas Tidak Tuntas
Ketuntasan
25
situasi di dalam kelas. Guru jarang menggunakan media yang inovatif sehingga
siswa kurang antusias dan berdampak pada hasil belajar siswa. Menurut Hamzah
(2012) guru merupakan orang yang memiliki kemampuan dalam mengelola kelas
agar siswa dapat belajar dan mencapai tujuan. Selain itu peningkatan hasil belajar
dilakukan dengan upaya dalam mencari pendekatan dan metode yang tepat bagi
siswa.
2. Analisis Data Siklus 1
Pada siklus 1 materi pembelajaran yang disampaikan adalah tema 8
subtema 1. Pada kegiatan inti pembelajaran berlangsung siswa Berdasarkan data
tabel hasil siklus 1 menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa yang mencapai
ketuntasan sebanyak 18 siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria
kemampuan minimum sebanyak 10 siswa. Hal ini menunjukkan kegiatan
pembelajaran siklus 1 lebih baik dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan.
Pada grafik 4.2 menunjukkan siswa yang mencapai KKM presentase 64,28 %
sedangkan yang belum tuntas mencapai KKM dengan presentase 35.72%.Dari hasil
analisis data siklus 1 bahwa penggunaan media origami dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas II. Hal ini dikarenakan guru melakukankegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media yang inovasi. Selain itu persiapan siswa dalam
membawa alat tulis dan peralatan buku hampir 100% siap mengikuti pembelajaran.
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran tematik di kelas II SD Negeri Model Banyuwangi dengan
penggunaan media origami dapat disimpulkan sebagai berikut. Penggunaan media
origami dapat meningkatkan hasil meningkatkan hasil belajara siswa kelas II
terbukti adanya peningkatan hasil penelitian pada setiap siklusnya. Peningkatan
hasil belajar siswa dimana pada pra siklus dengan rata-rata kelas 67, persentase
ketuntasan 50% mengalami kenaikan pada siklus I dengan rata-rata kelas 78,
persentase ketuntasan 64,28% dan pada siklus II dengan rata-rata kelas 86
persentase ketuntasan 100%. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa penelitian
tindakan kelas ini mencapai indikator ketuntasan yang ditentukan yaitu ketuntasan
di KKM 70.
27
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi revisi. Bandung : Bumi
Aksara.
B, Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. (Jakarta: PT. Rineksa Cipta).
Belajar Siswa. Misykat, Volume 03 No 01, 171-187
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ernest R. Hilgard. 1948. dan Gordon H. Bower, Theories of Learning, America Prentice-
Hall, Inc.
Gagne, Briggs, dan Wagner dalam Udin S, Winataputra (2008). Pengertian Pembelajaran.
UPI (2013)
Mulyasa. 2007. Standart Kompetensi dan Sertifikat Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya,
hal 38
Munir, A. 2014. Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Nurrita, 2018.
Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Melanjutkan Hasil Publisher Rineka Cipta.
Roestiyah. (2012) Strategi Belajar Mengajar.Jakarta. Rineka Cipta
Sardiman. 1998. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.
28
Siregar. 2010 . Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia Trianto. 2009.
Mengembangkan Model Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka
Sudjana, Nana. 2010. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sumadi, Suryabrata. 2006. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
29
Lampiran 1
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri Model Banyuwangi, 23 Oktober 2023
Supervisor 2
30
Lampiran 2
C Analisis Masalah
Diketahui sebagian siswa kurang memahami materi menyelesaikan
soal menjodohkan gambar dengan nama bangunan sehingga hasil belajar siswa
kurang memuaskan. Adapun kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa antara
lain :
1. Siswa kesulitan dalam memahami soal gambar (menentukan jumlah sudut
dan sisi).
2. Siswa kesulitan dalam menuliskan rancangan penyelesaian masalah,
memecahkan masalah, dan menuliskan kesimpulan dari pertanyaan.
3. Siswa melakukan kesalahan dalam menghitung jumlah sisi dan sudut.
31
Kemungkinan kesalahan ini terjadi dikarenakan metode
pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik minat siswa dan media
yang digunakan guru belum bisa mempermudah siswa dalam menguasai materi.
D Alternatif Pemecahan Masalah
Dengan menggunakan metode menggunting dan menempel origami
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi bangun datar menyelesaikan soal gambar Kelas II Semester
1 SD Negeri Model Tahun Pelajaran 2023/2024
E Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan dengan metode media origami untuk
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas II SD Negeri Model Banyuwangi materi
menyelesaikan soal gambar bangun datar Tahun 2023-2024?
F RPP Perbaikan
(TERLAMPIR)
32
Lampiran 3
Kelas / Semester : 2 /1
Tema : Hidup Bersih dan Sehat ( Tema 4)
Sub Tema : Hidup Bersih dan Sehat di Rumah ( Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : 1 Hari
Muatan Terpadu : Matematika
A. TUJUAN
1. Dengan mengamati gambar atau benda-benda di sekitar, siswa dapat mengenal sisi, sudut, dan
titik sudut bangun datar secara benar.
2. Dengan mengamati gambar atau benda-benda di sekitar, siswa dapat menentukan banyak sisi,
sudut, dan titik sudut bangun datar secara tepat.
3. Dengan berpedoman pada ciri bangun datar, siswa dapat mengelompokkan benda di sekitar
yang termasuk bangun datar secara benar.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca Doa 15 menit
(Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan
diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
33
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Ayo Mengamati
Ayo Berlatih
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
34
LAMPIRAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
A. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat!
Tanggung Percaya
Nama Jujur Disiplin santun Peduli
No jawab Diri
siswa
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2. Penilaian Pengetahuan
Menentukan banyak sisi, sudut, dan titik sudut bangun datar.
Skor : 5
3. Penilaian Keterampilan
Membaca lancar teks yang berhubungan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan
rumah.
35
Perlu
Baik Sekali Baiik Cukup
No Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
Perlu
Baik Sekali Baiik Cukup
No Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
1 Kelengkapan Isi Isi laporan Isi laporan Isi laporan Isi laporan
laporan lengkap mencakup hanya belum sesuai
sebagian mencakup dengan isi
besar isi sebagian gambar
gambar kecil isi
gambar
36
Menjelaskan kembali tentang banyak sisi, sudut, dan titik sudut padabangun datar bagi siswa
yang belum paham.
b. Pengayaan
Menugaskan siswa mencari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan kegiatan
menjaga kebersihan dan kesehatan pekarangan rumah.
Menugaskan siswa mencari kisah-kisah yang mencerminkan sikap persatuan atau
kebersamaan dalam keberagaman di pekarangan rumah.
Menugaskan siswa mencari bentuk bangun datar yang lain di sekitar dan menghitung
banyak sisi, sudut, dan titik sudut setiap bangun datar yang ditemukan.
Refleksi Guru
37
Lampiran 4
PETUNJUK
Baca dengan cermat Rancangan PKR yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa untuk praktik
PKR di kelas. Nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan
butir penilaian di bawah ini.
Rata-rata butir 1 = A
38
3. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran 1 2 3 4 5
Rata-rata butir 3 = C
Rata-rata butir 4 = D
Rata-rata butir 5 = E
39
Nilai APKG 1 PKP PGSD = ….+ ….. + …. +D….+….. =
6
40
Lampiran 5
41
Kegiata Inti
Guru akan Melaksanakan pembelajaran matematika materi mengenal bangun ruang
menggunakan metode melihat benda sekitar
42
Penutup
Guru akan membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab
dan mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Guru akan melakukan refleksi dengan siswa atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan
Guru akan melakukan tes tertulis dengan menggunakan uji kompetensi atau soal yang
disusun guru sesuai tujuan pembelajaran
Guru akan menutup kegiatan dengan salam dan doa.
43
Lembar Refleksi Awal
Siklus 1
Jawaban
44
Menyusun Rancangan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
45
Lampiran 6
Kelas / Semester : 2 /1
Tema : Hidup Bersih dan Sehat ( Tema 4)
Sub Tema : Hidup Bersih dan Sehat di Rumah ( Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : 1 Hari
Muatan Terpadu : Matematika
D. TUJUAN
1. Dengan mengamati gambar atau benda-benda di sekitar, siswa dapat mengenal sisi,
sudut, dan titik sudut bangun datar secara benar.
2. Dengan mengamati gambar atau benda-benda di sekitar, siswa dapat menentukan
banyak sisi, sudut, dan titik sudut bangun datar secara tepat.
3. Dengan berpedoman pada ciri bangun datar, siswa dapat mengelompokkan benda di
sekitar yang termasuk bangun datar secara benar.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Ayo Mengamati
46
Bertanya jawab tentang isi gambar yang diamati dan
menghubungkannya dengan bentuk bangun datar, misalnya
konblok yang berbentuk segi enam.
Mengingatkan kembali tentang sisi, sudut, dan titik sudut pada
bangun datar.
Siswa menghitung banyak sisi, sudut, dan titik sudut pada
bangun datar segienam.
Memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa tentang
banyak sisi, sudut, dan titik sudut pada bangun datar.
Ayo Berlatih
D. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
47
LAMPIRAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
C. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja
D. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat!
Tanggung Percaya
Nama Jujur Disiplin santun Peduli
No jawab Diri
siswa
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2. Penilaian Pengetahuan
Menentukan banyak sisi, sudut, dan titik sudut bangun datar.
Skor : 5
3. Penilaian Keterampilan
Membaca lancar teks yang berhubungan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan
rumah.
Perlu
No Kriteria Baik Sekali Baiik Cukup
Bimbingan
48
4 3 2 1
Perlu
Baik Sekali Baiik Cukup
No Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
1 Kelengkapan Isi Isi laporan Isi laporan Isi laporan Isi laporan
laporan lengkap mencakup hanya belum sesuai
sebagian mencakup dengan isi
besar isi sebagian gambar
gambar kecil isi
gambar
49
d. Pengayaan
Menugaskan siswa mencari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan kegiatan
menjaga kebersihan dan kesehatan pekarangan rumah.
Menugaskan siswa mencari kisah-kisah yang mencerminkan sikap persatuan atau
kebersamaan dalam keberagaman di pekarangan rumah.
Menugaskan siswa mencari bentuk bangun datar yang lain di sekitar dan menghitung
banyak sisi, sudut, dan titik sudut setiap bangun datar yang ditemukan.
Refleksi Guru
50
Lampiran 7
PETUNJUK
Baca dengan cermat Rancangan PKR yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa untuk praktik
PKR di kelas. Nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan
butir penilaian di bawah ini.
Rata-rata butir 1 = A
51
Rata-rata butir 2 = B
Rata-rata butir 3 = C
Rata-rata butir 4 = D
Rata-rata butir 5 = E
Rata-rata butir 6 = F
52
Nilai APKG 2 PKP PGSD = ….+ ….. + …. +D….+….. =
6
53
Lampiran 8
Kegiatan Awal
o Guru melakukan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
o Memeriksa kehadiran peserta didik. (PPK: Displin)
o Sebelum memulai pelajaran, guru akan mengajak peserta didik untuk bernyanyi bersama
untuk menumbuhkan semangat siswa sebelum pembelajaran dimulai. (PPK: Nasionalis).
o Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai Bilangan Cacah.
o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan.
54
Kegiatan Inti
Guru akan Melaksanakan pembelajaran matematika materi Bangun Datar menggunakan metode
Mengurai dan menggabungkan origami
55
Penutup
Guru akan membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya
jawab dan mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Guru akan melakukan refleksi dengan siswa atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan
Guru akan melakukan tes tertulis dengan menggunakan uji kompetensi atau soal yang
disusun guru sesuai tujuan pembelajaran
Guru akan menutup kegiatan dengan salam dan doa.
56
REFLEKSI SIMULASI SIKLUS 2
57
Lembar Refleksi Simulasi Perbaikan Pembelajaran pada PKP
Mahasiswa menuliskan uraian di setiap sub judul berdasarkan hasil diskusi bersama Pendamping
Simulasi atau sesudah melakukan Simulasi Mandiri (tanpa pendamping)
5. Jelaskan kelemahan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang teridentifikasi setelah proses diskusi
bersama Pendamping Simulasi atau sesudah Simulasi Mandiri (tanpa pendamping)
6. Jelaskan kelebihan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang teridentifikasi setelah proses diskusi
bersama Pendamping Simulasi atau sesudah Simulasi Mandiri
7. Jelaskan hal unik atau tidak biasa pada saat simulasi perbaikan pembelajaran berlangsung, dan
mengapa
8. Jelaskan upaya perbaikan pembelajaran yang dapat atau akan dilakukan untuk meningkatkan
pelaksanaan pembelajaran
JAWABAN
1. Menurut saya kelemahan simulasi perbaikan pembelajaran bersama pendamping kita sebagai pelaku
simulasi sedikit merasa terikat dengan adanya pendamping dan timbulnya rasa takut akan kesalahan
sehingga pembelajaran yang dilakukan sangat berhati-hati.
2. Kelebihan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang teridentifikasi setelah proses diskusi bersama
Pendamping Simulasi atau sesudah Simulasi Mandiri adalah dapat berdiskusi mengevaluasi hasil
Pembelajaran yang perlu perbaikan lagi ataupun tidak.
3. Hal unik atau tidak biasa pada saat simulasi perbaikan pembelajaran berlangsung adalah siswa
sangat bersungguh-sungguh dalam memecahkan masalah jika berdiskusi.Karena kelompok terbaik
nantinya akan mendapat hadiah/reward dari saya.
4. Upaya saya dalam perbaikan pembelajaran yang dapat atau akan dilakukan untuk meningkatkan
pelaksanaan pembelajaran adalah menerapkan evaluasi-evaluasi yang diberikan oleh pembimbing
sehingga terciptanya pembelajaran yang maksimal dan efektif
58
Lampiran 9
Lembar Observasi
Pertemuan I Pertemuan II
No Aspek pengamatan
1 2 3 4 1 2 3 4
Guru memeriksa kesiapan peralatan, ruang
1 √ √
serta media pembelajaran
2 Guru memeriksa kesiapan siswa (alat tulis dan √ √
buku)
Guru menyampaikan apersepsi, berdoa, dan
3 √ √
motivasi kepada siswa
Guru menyampaikan tujuan
4 √ √
pembelajaran kepada siswa
Guru menjelaskan secara singkat mengenai
5 √ √
materi pelajaran
Guru menyampaikan materi menggunakan
6 media pembelajaranyang sudah sesuai √ √
Guru membentuk siswa menjadi
7 √ √
beberapa kelompok kecil 4-5 siswa
Guru melibatkan siswa dalam proses
8 pembelajaran dengan menggunakan √ √
media tersebut.
Guru menjelaskan media kuis pembelajaran
9 √ √
59
Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Pertemuan I Pertemuan II
No Aspek pengamatan
1 2 3 4 1 2 3 4
Kesiapan peserta didik dalam √ √
1
mengikuti Pelajaran
Mendengarkan secara seksama saat √ √ √
2 dijelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Memperhatikan dengan baik ketika √ √
3
dijelaskan materi pembelajaran
Siswa aktif dan antusias dalam √ √
4 mengikuti proses pembelajaran
Adanya interaksi antara siswadengan √ √
5 media pembelajaranyang digunakan
Siswa dapat bekerja sama dengan baik √ √
6 dalam menyelesaikan lembar kerja
Siswa bertanggung jawab dengan baik √ √
7
saat kegiatan persentasi di depan kelas
Siswa mampu menjawab pertanyaan √ √
8
yang diajukan oleh guru
Siswa secara aktif ketika merangkum √ √
9
materi pelajaran
Siswa merespon secara positif Ketika √ √
10 diadakan evaluasi
Jumlah 10 2 8
Total Skor 30 38
60
Lampiran 10 Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus
Siklus 1
61
1. Siklus 2
62
Lampiran 11
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP
NIM / Nama Mahasiswa : 858955118 / TRI YANUARTI RAMADANI
Mengajar di Kelas : II / DUA
Sekolah : SD Negeri Model Banyuwangi
2. Kamis, 19 Menerapkan RPP pra siklus dan Identifikasi masalah, Pembuatan Rencana Perbaikan
Oktober 2023 Refleksi guru analisis masalah, alternatif Pembelajaran (RPP) Siklus 1
dan prioritas pemecahan
masalah harus lebih
dikembangkan
3. Selasa, 24 Mendiskusikan hasil refleksi Perlu ada strategi Penggunaan strategi dengan
Oktober 2023 pelaksanaan Rencana Perbaikan pembelajaran dapat menarik origami dan kartu soal di
Pembelajaran (RPP) Siklus 1 perhatian siswa dalam Pembuatan Rencana Perbaikan
pembelajaran tersebut Pembelajaran (RPP) Siklus 2
4. Kamis, 26 Pelaksanaan rencana Siswa mulai memahami dan Menyusun laporan BAB I
Oktober 2023 pembelajaran siklus 2 di kelas, tertarik dengan Metode
yang digunakan
5. Senin, 30 Proses penyusunan BAB I Tambahkan Latar belakang Menyusun laporan BAB II dan
November Pendahuluan, Latar Belakang, BAB III
2023 Identifikasi Masalah, Analisis
Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian
6. Rabu, 6 Proses penyusunan Kajian Perbaiki teknik analisa data Menyusun laporan BAB IV
November Pustaka Metode pada BAB II, dan BAB V
2023 dan Rencana pelaksaan
penelitian perbaikan
pembelajaran pada BAB III
7. Kamis, 13 Menyusun BAB IV Hasil dan Tambahkan grafik Menyusun lampiran laporan
November Pembahasan serta penyusunan presentase dan saran PKP
64
2023 Kesimpulan dan Saran Tindak
Lanjut pada BAB V
Hari/ Paraf
No. Tanggal Kegiatan* Hasil / Komentar Tindak Lanjut Mahasiswa Supervisor 2
68
Lampiran 14
https://drive.google.com/file/d/1FxxfwCWkmhxz0WRNxtgpEh2hr6rrLCZo/view?usp=drivesdk