Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KUNJUNGAN KE BPP KECAMATAN LEMBANG

MEDIA PENYULUHAN PETERNAKAN

Nama : Taufik Ismail


NIM : 020321246
Kelas : 2B PPKH

PROGRAM STUDI
PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PETANIAN BOGOR
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian berkaitan erat dengan


penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya,
informasi dan teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan media penyuluhan. Penyuluhan
pertanian sebagai sebagai suatu sistem pemberdayaan petani merupakan
suatu sistem pendidikan non formal bagi keluarga petani yang bertujuan
membantu petani dalam meningkatkan keterampilan teknis, pengetahuan,
mengembangkan perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Balai
Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu sarana yang disediakan oleh
pemerintah untuk menjadi sarana dalam melakukan dan mengumpulkan data
terkait penyuluhan.

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian pastinya menggunakan


berbagai media penyuluhan dapat digunakan untuk megemas informasi dan
teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai pengguna teknologi
seperti : media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek
fisik atau benda nyata.

Media adalah suatu perantara yang digunakan dalam proses belajar.


Tujuan penggunaan media adalah untuk mempermudah pemahaman informasi
yang disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan sasaran. Oleh karena itu, media mempunyai peran penting dalam
memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar.
Tujuan
1. Mengidentifikasi media penyuluhan yang digunakan di BPP Kecamatan
Lembang.
2. Mengevaluasi penggunaan media penyuluhan yang digunakan di BPP
Kecamatan Lembang.

Manfaat
1. Mampu mengidentifikasi media penyuluhan yang digunakan di BPP
Kecamatan Lembang.
2. Mampu mengevaluasi penggunaan media penyuluhan yang digunakan
di BPP Kecamatan Lembang.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah
berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”, yaitu perantara atau pengantar
pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Menurut (Fatria, 2017)
media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
pembelajaran pada siswa. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh”
yaitu sesuatu yang digunakan untuk memberi penerang. Jadi media
penyuluhan adalah suatu benda yang digunakan untuk menyampaikan suatu
informasi atau pesan sehingga dapat merangsang pikiran, semangat,
perhatian, dan kemauan sasaran.
Kegiatan penyuluhan pertanian seringkali berhadapan dengan
keterbatasan-keterbatasan seperti sarana prasarana, sumber daya penyuluh.
Ada juga keterbatasan dipihak sasaran, misalnya tingkat pendidikan formal
petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi
petani.

A. Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Saluran Komunikasi


(Channel) Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian

a. Menyalurkan pesan/informasi dari sumber/komunikator kepada sasaran


yakni petani dan keluarganya sehingga sasaran dapat menerapkan
pesan dengan kebutuhannya.
b. Menyalurkan ”feed back”/umpan balik dari sasaran/komunikan kepada
sumber/komuniukator sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan/
pengembangan dalam penerapan tehnologi selanjutnya.
c. Menyebarluaskan pesan informasi kemasyarakat dalam jangkauan yang
luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
d. Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian secara teratur dan
sistimatik

B. Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Media Belajar Dalam


Kegiatan Penyuluhan Pertanian
 Memberi pengalaman belajar yang integral dari kongkrit ke abstrak.
 Memungkinkan proses belajar dapat berlangsung secara terus menerus
dan berkelanjutan.
 Memungkinkan proses belajar secara mandiri.

C. Peranan media penyuluhan pertanian sebagai peragaan dalam kegiatan


penyuluhan pertanian
Peragaan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai
keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian
yang bersifat verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan erat dengan
penginderaan, peranan pengeinderaan sangat penting dalam proses belajar
termasuk dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
Pendapat para ahli dan hasil penelitian sepertitersebut diatas penting artinya
dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Media harus berperan pula sebagai
peragaan petani belajar lebih efektif bila ia belajar dengan melihat, mendengar
dan sekaligus mengerjakannya (learning by doing).

Macam-macam media penyuluhan antara lain:

1. Media penyuluhan tercetak (leaflet, folder, buku, poster)

Kelebihan:

a. Relatif tahan lama


b. Dapat dibaca berulang-ulang
c. Dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-masing
d. Mudah dibawa.
Kekurangan:

a. Proses penyampaian sampai pencetakan butuh waktu relatif lama,


b. Sukar menampilkan gerak,
c. Membutuhkan tingkat literasi yang memadai,
d. Cenderung membosankan bila padat dan panjang.

2. Media penyuluhan audio (kaset, mp3, mp4, cd)

Kelebihan:

a. Informasi dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap sama bila direproduksi,
b. Produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis dan mudah
didistribusikan.

Kekurangan:

a. Bila terlalu lama akan membosankan,


b. Perbaikan atau revisi harus memproduksi master baru.

3. Media penyuluhan berupa objek fisik atau benda nyata (karya nyata)

Kelebihan:

a. Dapat menyediakan lingkungan belajar yang amat mirip dengan


lingkungan kerja sebenarnya,
b. Memberikan stimulasi terhadap banyak indera,
c. Dapat digunakan sebagai latihan kerja, latihan menggunakan alat bantu
dan atau latihan simulasi.

Kekurangan:

a. Relatif mahal untuk pengadaan benda nyata,


b. Tidak efisien dibawa kemana-mana.
4. Media penyuluhan visual dan audio-visual (film, website, ppt, aplikasi
pertanian)

Kelebihan:

a. Dapat memberikan gambaran yang lebih kongkrit, baik dari unsur


gambar maupun geraknya, lebih atraktif, komunikatif.

Kekurangan:

a. Biaya produksi relatif mahal,


b. Produksi memerlukan waktu,
c. Diperlukan peralatan yang tidak murah
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

Lokasi : BPP Kecamatan Lembang, Cikole, Kecamatan Lembang,


Kab. Bandung Barat.
Waktu : 09.00 – 10.45 WIB
Materi Kegiatan : Diskusi dengan penyuluh dan identifikasi media
penyuluhan pertanian yang digunakan di BPP Kecamatan
Lembang.
Sasaran Kegiatan : Mahasiswa PPKH tingkat 2, Semester 3 Politeknik
Pembangunan Pertanian Bogor.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil diskusi dengan penyuluh dan identifikasi dari media-


media yang pernah digunakan di BPP Kecamatan Lembang, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:

Brosur

Menurut Andi Prastowo (2012) brosur merupakan suatu bahan informasi


tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara sistematis. Brosur juga
diartikan sebagai selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat dan
lengkap. Selain itu, brosur juga memiliki tujuan persuasif yaitu bagaimana
penggunaan brosur mampu mempengaruhi perubahan sikap, perilaku, dan
perubahan sosial terhadap pembacanya. Umumnya, kata-kata yang digunakan
berupa kalimat ajakan atau rayuan agar pembaca mau memperhatikan brosur
yang diberikan.

Evaluasi :
 Brosur menjadi tidak menarik jika diterima oleh audiens yang tidak
membutuhkan atau bukan target sasaran.
 Target audiens terbatas.
 Jangkauan terbatas.
 Target promosi menjadi tidak menarik jika pesan dan desain tidak dibuat
kreatif.
 Dalam penyebarannya bergantung pada jumlah tenaga penyebar.

Leaflet

Leaflet merupakan media penyampai informasi dan himbauan.


Penggunaan gambar, warna, layout, dan informasi yang disampaikan
merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam leaflet (Fitriah, Maria, 2018).
Fungsi leaflet adalah sebagai media promosi, menyebarkan informasi dan
untuk mengurangi beban biaya yang digunakan dalam proses promosi.

Evaluasi :

 Sulit menampilkan gerak


 Biaya percetakan mahal apabila ingin menampilkan gambar atau foto
berwarna
 Proses percetakan membutuhkan waktu yang lama
 Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang
sedemikian rupa agar sasaran mudah memahami isi materinya.

Power Point

Mardi dkk dalam Anang (2015, hlm. 19) mengemukakan bahwa


Microsoft Powerpoint adalah salah satu program aplikasi yang dapat digunakan
untuk melakukan presentasi, baik untuk melakukan sebuah rapat maupum
perencanaan kegiatan lain termasuk digunakan sebagai media pembelajaran
disekolah. PPT berfungsi untuk menampilkan poin, materi presentasi lebih
ringkas, dan dikemas dalam template yang lebih menarik
Evaluasi :

 Memerlukan alat lain seperti infocus dan proyektor


 Tidak bisa digunakan ditempat yang tidak ada listrik.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Media yang digunakan di BPP Kecamatan Lembang dalam melakukan


kegiatan penyuluahan adalah sebagai berikut:

 Brosur merupakan sebuah media promosi yang sering digunakan berbentuk


cetakan atau publikasi dan berisi informasi mengenai suatu produk, program,
atau layanan yang disampaikan kepada target pasar atau target pembaca
tertentu.
 Leaflet adalah suatu alat pemasaran atau promosi yang dicetak pada
selembar kertas art paper atau art carton yang memiliki dua atau lebih lipatan
dan berisikan informasi singkat tentang suatu program, usaha, atau kegiatan
yang dilakukan oleh badan usaha maupun perorangan.
 Microsoft Powerpoint adalah salah satu program aplikasi yang dapat
digunakan untuk melakukan presentasi, baik untuk melakukan sebuah rapat
maupum perencanaan kegiatan lain termasuk digunakan sebagai media
pembelajaran disekolah. PPT berfungsi untuk menampilkan poin, materi
presentasi lebih ringkas, dan dikemas dalam template yang lebih menarik.

SARAN

Kegiatan identifikasi media sebaiknya dilakukan dengan memperlihatkan


secara langsung pada saat melakukan penyuluhan di lapangan, agar
mahasiswa bisa lebih jelas melihat bagaimana suatu media bekerja.
DAFTAR PUSTAKA

Fatria Fita Listari.(2017). ”Penerapan Media Pembelajaran Google Drive


Dalam Pembalajaran Bahasa Indonesia”. Jurnal Penelitian Pendidikan
Bahasa Indonesia.Volume 2. Nomor 1.(hlm 142).
Andi Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:
Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.
Yogyakarta: Diva Press.
Fitriah Maria. 2018. Komunikasi Pemasaran Melalui Desain Visual.
Yogyakarta:Deepublish
Anang, N. (2015) Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Powerpoint dengan Video dan Animasi Terhadap Motivasi Belajar dan
Prestasi Belajar pada Materi Perawatan Unit Kopling Siswa Kelas 2
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Piri 1 Yogyakarta. Available at:
http://eprints.uny.ac.id/26159/1/Anang N 10504244019.pdf.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai