GEOGRAFI MANUSIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Dosen pembimbing :
1. H. DASKA AZIZ,S.Pd., M.A.
2. AHMAD NUBLI GADENG, S.Pd, M.Pd
Kata pengantar……………………….……………………………………………..
BAB I………………………………………………………………………………………
Pendahuluan………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………………
BAB II……………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
A. Pengertian Geografi manusia……………………………………………………
B. Lapisan antroposfer…………………………………………………………
C. Cabang geografi manusia………………………………………………………………
D. Pengertian menurut para ahli………………………………………………
E. Membandingkan mata kuliah geografi social di UNSYIAH, UGM,UNM,UPI….
BAB III…………………………………………………………………………………….
Kesimpulan……………………………………………………………………………..
Daftar Pusaka…………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Geografi Manusia ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Sejarah Geografi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang geografi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Nubli Yuslian selaku dosen
mata kuliah Sejarah Geografi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB I
A. PENDAHULUAN
Pada umumnya, Geografi sebagai sebuah disiplin ilmu terbagi menjadi dua bagian besar,
yaitu geografi fisik dan geografi manusia (human geography). Gerald R. Pitzl (2004:127),
geografi manusia termasuk bidang kajian yang sangat luas. Semua kajian geografi termasuk
geografi manusia, kecuali geografi fisik dan kartografi. Hal ini menunjukkan bahwa geografi
itu ada 3, yakni geografi fisik, geografi manusia dan geografi teknik (contoh kartografi dan
SIG).
Pemilahan kajian, menjadi geografi fisik dan geografi manusia, terjadi pada akhir
abad XIX dan awal abad XX. Ironisnya, pemilahan seperti itu menjadi tetap tidak mulus,
karena geografi dianggapnya sebagai kajian ruang-muka bumi kaitannya dengan manusia.
Karena itu, bagi pandangan tertentu, pemilihan geografi menjadi geografi manusia dan
geografi fisik, dianggapnya menjadi tidak relevan.
Khusus dalam konteks ini, penyebutan geografi fisik atau manusia, lebih disebabkan
karena masalah pengarusutamaannya saja. Bila kajiannya, dimaksudkan untuk mengkaji
aspek manusia, dengan data-data geografi fisik, atau dalam bahasa statistik, aspek
kemanusiaannya lebih dominan dibandingkan aspek fisik, disebut sebagai geografi manusia.
Sedangkan, bila penelitian geografi itu, pengarusutamaannya pada aspek fisik, dengan
informasi budaya atau manusia sebagai imbuhannya, kajian itu disebutnya geografi fisik.
Khusus untuk konteks ini, dan untuk memantapkan pemahaman kita mengenai geografi
manusia, kita akan melakukan telaahan kritis terhadap makna geografi manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan geografi manusia.
2. Pada lapisan geosfer mana yang membahas tentang geografi manusia.
3. Apa saja cabang dari geografi manusia.
4. Pengertian geografi manusia menurut para ahli
5. Membandingkan mata kuliah tentang geografi manusia di 4 universitas di
Indonesia.
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian geografi manusia
2. Mengetahui lapisan geosfer tentang geografi manusia
3. Mengetahui cabang dari geografi manusia
4. Memahami pengertian geografi manusia menurut para ahli
5. Mengetahui perbandingan mata kuliah di 4 universitas di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian geografi manusia
Geografi manusia atau bisa disebut juga geografi sosial adalah salah satu cabang
ilmu geografi yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara alam dengan
manusia dan menekankan pada aktivitas manusia sebagai objek pokok studinya. Objek
pokok studi geografi manusia mencakup aspek kependudukan, aspek aktifitas yang meliputi
aspek ekonomi, politik, sosial dan budayanya.
3. Getis, Getis dan Fellmann (2008), geografi manusia mengkaji mengenai interaksi antara
manusia dengan tempat dan interakasi keruangan. aspek ini sebagai aspek interaksi
keruangan. Sosiologi mengkaji mengenai interaksi sosial, sementara geografi manusia
mengkaji mengenai interaksi keruangan. Di dalam kajian ini, geografi manusia berusaha
unuk mengkaji mengenai interaksi manusia dengan lingkungannya, dan interaksi ruang satu
dengan ruang yang lainnya.
4. Pada pandangan Fouberg, Murphy dan de Blij (2009:8), geografi manusia berusaha untuk
mengkaji mengenai kepekaan dan rasa memiliki manusia terhadap lokasi, region dan
dunianya. Aspek ini, biasa disebut dengan sense of place. Keragaman rasa memiliki tempat
(sense of place), bukan sekedar terhadap rumah, desa, negara, tetapi juga terhadap planet
bumi ini. Target pelestarian bumi, dan penyelamatan lingkungan, pada dasarnya bersandar
pada besarannya sense of place. Kerusakan lingkungan, adalah contoh nyata rendahnya
sense of place dari manusia.
5. Fellmann, Getis, dan Getis (2003:5) berpendapat bahwa geografi manusia berkaitan dengan
kajian mengenai dunia sebagaimana adanya, dan dunia-sebagaimana-menjadi. Geografi
manusia mengkaji tentang penduduk, dimana mereka, apa yang mereka sukai dan lakukan,
bagaimana mereka berinteraksi denagn ruang dan ruang yang lainnya, dan bagaimana pola
manusia dalam menggunakan alam dan sumberdaya alam. Batasan makna yang diajukannya
itu, sejalan dengan hakikat geografi yang disampaikan Marvin Mikesell.
C. Lapisan antroposfer
Anroposfer terkait dengan sumber daya manusia dalam suatu wilayah. Kajian yang
termasuk dalam antroposfer diantaranya adalah :
Persebaran penduduk
Kepadatan penduduk
Perpindahan penduduk
Kualitas hidup penduduk
Potensi yang dimiliki penduduk
Masalah - masalah kependudukan.
Antroposfer memerlukan beberapa ilmu yang dapat menunjang kajiannya. Ilmu yang
mendukung antroposfer diantaranya adalah sosiologi (ilmu kemasyarakatan), demografi
(ilmu kependudukan), geografi ekonomi dan geografi politik. Contohnya adalah kajian
mengenai perencanaan pembangunan wilayah yang menggunakan data sensus penduduk.
c. Tokoh-tokoh Geografi
Sulaiman at-Tajir
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Sulaiman at-Tajir (bahasa Arab: سليمان التاجرSulaiman sang saudagar) adalah
seorang saudagar dan petualang Muslim abad ke-9, yang berasal dari Siraf (kini
kota di Iran). Ia mengunjungi India dan Tiongkok serta menulis catatan
perjalanannya sekitar tahun 850 M.
Bernhardus Varenius
Atas dasar inilah Varenius membagi geografi menjadi dua bagian, yaitu
Steepto
Immanuel Kant
Kant menganggap geografi sebagai suatu disiplin ilmiah. Menurut Kant, ilmu
pengetahuan dapat dipandang dari tiga sudut yang berbeda, yaitu.
Karl Ritter
Karl Ritter (1779–1859) berpendapat bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor
alam menentukan gejala kemanusiaan (fisis determinis). Ritter dikenal sebagai
peletak dasar geografi sosial dan peletak dasar geografi modern.
Ritter memiliki reputasi internasional pada bidang geografi. Seorang tokoh yang
berjasa dalam meletakkan dasar pengetahuan empiris geografi. Pandangan,
paham, dan idenya telah berkembang sebelum perkembangan Teori Evolusi dari
Darwin.
Pada awalnya banyak ahli geografi yang menganut paham fisis determinis.
Semenjak abad XIX banyak ahli geografi yang berupaya meninggalkan faham fisis
determinis. Terutama paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang
dikenal pelopor aliran Prancis, yaitu possibilisme.
Geografi Penduduk merupakan cabang dari Geografi manusia yang objek studinya
adalah aspek keruangan penduduk. Objek studi ini mencakup penyebaran, densitas,
perbandingan jenis kelamin (sex ratio), perbandingan manusia dengan luas lahan (manland
ratio), dan sebagainya.Pada geografi Penduduk, manusia dipelajari sebagai penghuni suatu
wilayah, dianalisa kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan wilayah yang ditempati, dianalisa
perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan yang dihuni, dianalisa penyebaran dan
densitasnya dari satu wilayah ke wilayah lain dengan memperhatikan faktor lingkungan
Geografi yang mempengaruhinya, serta dianalisa pertumbuhannya sesuai dengan wilayah
yang ditempati, dan demikian seterusnya. Dengan kata lain, segala aspek keruangan yang
berkenaan dengan manusia sebagai penduduk suatu wilayah, menjadi bahan interpretasi
dan analisa Geografi Penduduk.
Geografi politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah
aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraanyang meliputi hubungan regional dan
internasional pemerintahan atau kenegaraandi permukaan bumi. Pada geografi politik,
lingkungan geografi dijadikan dasar begi perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang
kajian geografi meliputi aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional dan
internasional. Faktor fisik, sosial, budaya, sejarah dan politik yang dipergunakan sebagai
dasar analisa geografi politik dalam meninjau kekuatan dan hubungan kenegaraan dan
pemerintahan suatu wilayah, serta hubungannya dengan wilayah pemerintahan dan
kenegaraan lainnya di permukaan bumi. Secara singkat ruang lingkup Geografi Politik sangat
luas, karena meliputi empat bidang penelitian yaitu bidang geografi, sejarah, politik dan
hubungan internasional.
15 PRAKTIKUM
GEOGRAFI MANUSIA
16 MANAGEMEN
PERKOTAAN
17 KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
WILAYAH
18 PERENCANAAN
SOSIAL
19 PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
20 PENGEMBANGAN
KOTA KECIL DAN
MENENGAH
21 PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
EKONOMI LOKAL
23 DSS PENGEMBANGAN
WILAYAH
24 PRAKTIKUM
PENGEMBANGUNAN
WILAYAH
25 GEOGRAFI
TRANSPORTASI
26 STUDI PERKOTAAN
27 KEPENDUDUKAN
DALAM
PEMBANGUNAN
WILAYAH
28 SEJARAH GEOGRAFI
29 DEMOGRAFI DAN
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
30 GEOGRAFI
PENDUDUK DANLAM
PENGEMBANGAN
31 GEOGRAFI
PEMBANGUNAN
LANJUT
32 INTERAKSI SOSIAL
BUDAYA DALAM
PERSPEKTIF
KERUANGAN
33 KAPITA SELEKTA
GEOGRAFI MANUSIA
PENUTUP
Geografi manusia adalah cabang ilmu geografi yang bidang studinya adalah aspek
keruangan gejala dipermukaan bumi, dengan manusia sebagai objek pokok. Di dalam gejala
manusia sebagai objek studi pokok, didalamnya termasuk aspek kependudukan, dan aspek
aktivitas budaya. Berdasarkan pendekatan topik dan struktural dalam melakukan studi
aspek kemanusiaan, Geografi manusia dibedakan ke dalam cabang-cabang yaitu Geografi
Penduduk, Geografi Ekonomi, Geografi Politik, Geografi permukiman dan Geografi Sosial.
Ilmu Geografi terus berkembang seiring berjalannya waktu dengan tidak dapat dibedakan
hanya geografi fisik dan dan geografi manusia, tetapi sebagai ilmu dinamis yang berinteraksi
dengan ilmu lain seperti matematika. Geografi adalah ilmu tentang ruang secara fisik dan
ilmu tentang ruang manusia. Perbedaan fenomena di bidang geografi telah memungkinkan
bahwa studi geografi lebih maju dan mumpuni dalam menjawab isi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
https://dede.wordpress.com/2013/05/13/mengartikan-geografi-manusia/
Dr. Alamsyah Taher, M,Si BABAK BARU METODE PENELITIAN GEOGRAFI MANUSIA
Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah
https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia/article/view/14064
https://www.gurugeografi.id/2017/03/geografi-manusia-dan-cabang-ilmunya.