Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GEOGRAFI MANUSIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

1. DESI FITRIANI (2006101040008)


2. DINDA RIZKA AZIZAH (2006101040039)
3. HANIFA RAHMAH (2006101040005)
4. MELA ALISDA (2006101040014)
5. NADIA JULIFA (2006101040041)
6. NURUL FAIDA RAHMATILLAH (2006101040036)

Dosen pembimbing :
1. H. DASKA AZIZ,S.Pd., M.A.
2. AHMAD NUBLI GADENG, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GEOGRAFI


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………….……………………………………………..
BAB I………………………………………………………………………………………
Pendahuluan………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………………
BAB II……………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
A. Pengertian Geografi manusia……………………………………………………
B. Lapisan antroposfer…………………………………………………………
C. Cabang geografi manusia………………………………………………………………
D. Pengertian menurut para ahli………………………………………………
E. Membandingkan mata kuliah geografi social di UNSYIAH, UGM,UNM,UPI….
BAB III…………………………………………………………………………………….
Kesimpulan……………………………………………………………………………..
Daftar Pusaka…………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Geografi Manusia ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Sejarah Geografi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang geografi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Nubli Yuslian selaku dosen
mata kuliah Sejarah Geografi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Banda Aceh, 02 Desember 2020

Penulis
BAB I
A. PENDAHULUAN
Pada umumnya, Geografi sebagai sebuah disiplin ilmu terbagi menjadi dua bagian besar,
yaitu geografi fisik dan geografi manusia (human geography). Gerald R. Pitzl (2004:127),
geografi manusia termasuk bidang kajian yang sangat luas. Semua kajian geografi termasuk
geografi manusia, kecuali geografi fisik dan kartografi. Hal ini menunjukkan bahwa geografi
itu ada 3, yakni geografi fisik, geografi manusia dan geografi teknik (contoh kartografi dan
SIG).

Pemilahan kajian, menjadi geografi fisik dan geografi manusia, terjadi pada akhir
abad XIX dan awal abad XX. Ironisnya, pemilahan seperti itu menjadi tetap tidak mulus,
karena geografi dianggapnya sebagai kajian ruang-muka bumi kaitannya dengan manusia.
Karena itu, bagi pandangan tertentu, pemilihan geografi menjadi geografi manusia dan
geografi fisik, dianggapnya menjadi tidak relevan.

Khusus dalam konteks ini, penyebutan geografi fisik atau manusia, lebih disebabkan
karena masalah pengarusutamaannya saja. Bila kajiannya, dimaksudkan untuk mengkaji
aspek manusia, dengan data-data geografi fisik, atau dalam bahasa statistik, aspek
kemanusiaannya lebih dominan dibandingkan aspek fisik, disebut sebagai geografi manusia.
Sedangkan, bila penelitian geografi itu, pengarusutamaannya pada aspek fisik, dengan
informasi budaya atau manusia sebagai imbuhannya, kajian itu disebutnya geografi fisik.
Khusus untuk konteks ini, dan untuk memantapkan pemahaman kita mengenai geografi
manusia, kita akan melakukan telaahan kritis terhadap makna geografi manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan geografi manusia.
2. Pada lapisan geosfer mana yang membahas tentang geografi manusia.
3. Apa saja cabang dari geografi manusia.
4. Pengertian geografi manusia menurut para ahli
5. Membandingkan mata kuliah tentang geografi manusia di 4 universitas di
Indonesia.

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian geografi manusia
2. Mengetahui lapisan geosfer tentang geografi manusia
3. Mengetahui cabang dari geografi manusia
4. Memahami pengertian geografi manusia menurut para ahli
5. Mengetahui perbandingan mata kuliah di 4 universitas di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian geografi manusia
Geografi manusia atau bisa disebut juga geografi sosial adalah salah satu cabang
ilmu geografi yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara alam dengan
manusia dan menekankan pada aktivitas manusia sebagai objek pokok studinya. Objek
pokok studi geografi manusia mencakup aspek kependudukan, aspek aktifitas yang meliputi
aspek ekonomi, politik, sosial dan budayanya.

B. Pengertian menurut para ahli

1. Gerald R. Pitzl (2004:127),menyatakan bahwa geografi manusia termasuk bidang kajian


yang sangat luas. Semua kajian geografi termasuk kajian geografi manusia, kecuali geografi
fisik dan kartografi. Hal ini menunjukkan bahwa geografi itu ada 3, yakni geografi fisik,
geografi manusia dan geografi teknik (contoh kartografi dan SIG).

2. Erin H. Fouberg, Alexander B. Murphy, H. J. de Blij. Dalam karya bersamanya (Fouberg,


Murphy dan de Blij, 2009:8) mengatakan bahwa Geografi Manusia: Memfokuskan kajian
terhadap bagaimana manusia memanfaatkan tempat, bagaimana manusia
mengorganisasir masyarakat dan ruang, bagaimana manusia melakukan interaksi
dengan sesama yang lainnya pada satu tempat dengan tempat lain dan bagaimana
mereka memiliki kepekaan terhadap yang lain, dan lokasi, region serta dunianya.

3. Getis, Getis dan Fellmann (2008), geografi manusia mengkaji mengenai interaksi antara
manusia dengan tempat dan interakasi keruangan. aspek ini sebagai aspek interaksi
keruangan. Sosiologi mengkaji mengenai interaksi sosial, sementara geografi manusia
mengkaji mengenai interaksi keruangan. Di dalam kajian ini, geografi manusia berusaha
unuk mengkaji mengenai interaksi manusia dengan lingkungannya, dan interaksi ruang satu
dengan ruang yang lainnya.

4. Pada pandangan Fouberg, Murphy dan de Blij (2009:8), geografi manusia berusaha untuk
mengkaji mengenai kepekaan dan rasa memiliki manusia terhadap lokasi, region dan
dunianya. Aspek ini, biasa disebut dengan sense of place. Keragaman rasa memiliki tempat
(sense of place), bukan sekedar terhadap rumah, desa, negara, tetapi juga terhadap planet
bumi ini. Target pelestarian bumi, dan penyelamatan lingkungan, pada dasarnya bersandar
pada besarannya sense of place. Kerusakan lingkungan, adalah contoh nyata rendahnya
sense of place dari manusia.

5. Fellmann, Getis, dan Getis (2003:5) berpendapat bahwa geografi manusia berkaitan dengan
kajian mengenai dunia sebagaimana adanya, dan dunia-sebagaimana-menjadi. Geografi
manusia mengkaji tentang penduduk, dimana mereka, apa yang mereka sukai dan lakukan,
bagaimana mereka berinteraksi denagn ruang dan ruang yang lainnya, dan bagaimana pola
manusia dalam menggunakan alam dan sumberdaya alam. Batasan makna yang diajukannya
itu, sejalan dengan hakikat geografi yang disampaikan Marvin Mikesell.

C. Lapisan antroposfer

Antroposfer merupakan bidang kajian dalam geografi yang membahas mengenai


manusia. Kata antroposfer berasal dari kata antrophos dan sphere. Antrophos berarti
manusia, sementara sphere berarti lapisan. Sehingga secara etimologi, antroposfer adalah
lapisan manusia dan kehidupannya yang terdapat di permukaan bumi. Sedangkan secara
terminologi, antroposfer di artikan sebagai suatu kajian dalam ilmu geografi yang
membahas mengenai kependudukan, baik itu potensi maupun berbagai permasalahan -
permasalahan yang terdapat dalam suatu masyarakat.
Sehingga antroposfer dapat diartikan lapisan yang menjadi tempat hidup manusia.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), antroposfer adalah salah satu bidang kajian
geografi yang membahas mengenai dinamika atau pergerakan manusia beserta
permasalahannya. Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat
terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter menyatakan
bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut
sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis
penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.

Anroposfer terkait dengan sumber daya manusia dalam suatu wilayah. Kajian yang
termasuk dalam antroposfer diantaranya adalah :

Persebaran penduduk
Kepadatan penduduk
Perpindahan penduduk
Kualitas hidup penduduk
Potensi yang dimiliki penduduk
Masalah - masalah kependudukan.
Antroposfer memerlukan beberapa ilmu yang dapat menunjang kajiannya. Ilmu yang
mendukung antroposfer diantaranya adalah sosiologi (ilmu kemasyarakatan), demografi
(ilmu kependudukan), geografi ekonomi dan geografi politik. Contohnya adalah kajian
mengenai perencanaan pembangunan wilayah yang menggunakan data sensus penduduk.
c. Tokoh-tokoh Geografi

 Sulaiman at-Tajir
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Sulaiman at-Tajir (bahasa Arab: ‫ سليمان التاجر‬Sulaiman sang saudagar) adalah
seorang saudagar dan petualang Muslim abad ke-9, yang berasal dari Siraf (kini
kota di Iran). Ia mengunjungi India dan Tiongkok serta menulis catatan
perjalanannya sekitar tahun 850 M.

Selama kunjungannya di kota Kanton (saat ini Guangzhou), ia memperhatikan


bahwa penguasa setempat menggunakan catatan sidik jari untuk menyimpan
identitas dari para pengunjung asing, mengenakan pajak yang luar biasa tinggi
untuk barang-barang impor, serta rute ke Tiongkok melalui laut adalah
berbahaya karena adanya bajak laut dan seringnya turun hujan. Ia menyebutkan
bahwa populasi Muslim lokal Guangzhou memiliki mesjid dan bazar sendiri.
Komunitas tersebut juga memiliki Imam dan Hakim sendiri, yang ditunjuk oleh
Kaisar Xuānzong dari Tang.[1] Ia juga mengamati teknik pembuatan porselen,
sistem perlumbungan di Guangzhou, serta bagaimana pemerintahan kota
menjalankan tugasnya.Dengan membawa barang dagangan dari Tiongkok, ia
kembali pulang dengan berlabuh di Basra, dan melanjutkan perjalanan ke
Baghdad.

 Bernhardus Varenius

Bernhardus Varenius (1622-1650) adalah seorang ahli geografi Jerman yang


mengemukakan pendapat bahwa dalam geografi terdapat dualisme. Pada satu
pihak geografi mempelajari proses dan fenomena yang bersifat alamiah. Selain
itu di lain pihak kajian dari disiplin ilmu geografi mempelajari fenomena sosial
dan budaya yang terjadi dan berkembang dalam masyarakat.

Atas dasar inilah Varenius membagi geografi menjadi dua bagian, yaitu

1. Geografi Generalis, yang mencakup tiga bagian sebagai berikut.

Teresterial, yaitu pengetahuan bumi sebagai keseluruhan bentuk dan ukurannya.


Falakiah, yaitu membicarakan relasi bumi dengan planet dan bintang-bintang di
jagat raya.
Komparatif, yaitu menyajikan deskripsi mengenai bumi secara keseluruhan.
2. Geografi Sosialis, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

Steepto

Aspek langit, yaitu secara khusus membicarakan keadaan iklim.


Aspek permukaan bumi, yaitu menyajikan relief, flora dan fauna di berbagai
negara.
Aspek manusia, yaitu membicarakan berbagai penduduk, perdagangan, dan
pemerintahan di berbagai negara.

 Immanuel Kant

Immanuel Kant (1724-1804), seorang filsuf berkebangsaan Jerman, berperan


besar dalam mengembangkan ilmu geografi dan dianggap sebagai peletak dasar
geografi modern dan pengembang paham fisis determinis.

Kant menganggap geografi sebagai suatu disiplin ilmiah. Menurut Kant, ilmu
pengetahuan dapat dipandang dari tiga sudut yang berbeda, yaitu.

Ilmu pengetahuan yang menggolong-golongkan fakta berdasarkan jenis objek


yang mempelajarinya disebut ilmu pengetahuan sistematik. Misalnya, Botani,
Geologi, dan Sosiologi.
Ilmu pengetahuan yang memandang gabungan antar fakta sepanjang masa. Ilmu
pengetahuan yang mempelajarinya adalah Sejarah.
Ilmu pengetahuan yang memandang fakta-fakta yang berkenaan dengan ruang.
Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Geografi.

 Karl Ritter

Karl Ritter (1779–1859) berpendapat bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor
alam menentukan gejala kemanusiaan (fisis determinis). Ritter dikenal sebagai
peletak dasar geografi sosial dan peletak dasar geografi modern.

Ritter memiliki reputasi internasional pada bidang geografi. Seorang tokoh yang
berjasa dalam meletakkan dasar pengetahuan empiris geografi. Pandangan,
paham, dan idenya telah berkembang sebelum perkembangan Teori Evolusi dari
Darwin.

Pada awalnya banyak ahli geografi yang menganut paham fisis determinis.
Semenjak abad XIX banyak ahli geografi yang berupaya meninggalkan faham fisis
determinis. Terutama paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang
dikenal pelopor aliran Prancis, yaitu possibilisme.

Menurut aliran possibilisme alam hanya menawarkan beberapa kemungkinan


terhadap manusia dan manusia sendiri yang memilih kemungkinan-kemungkinan
tersebut. Manusia memiliki akal dan pikiran untuk memperbaiki kehidupannya
melalui kemungkinan yang ditawarkan alam.
D. Cabang Geografi Manusia

1. Geografi Penduduk (Population Geography)

Geografi Penduduk merupakan cabang dari Geografi manusia yang objek studinya
adalah aspek keruangan penduduk. Objek studi ini mencakup penyebaran, densitas,
perbandingan jenis kelamin (sex ratio), perbandingan manusia dengan luas lahan (manland
ratio), dan sebagainya.Pada geografi Penduduk, manusia dipelajari sebagai penghuni suatu
wilayah, dianalisa kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan wilayah yang ditempati, dianalisa
perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan yang dihuni, dianalisa penyebaran dan
densitasnya dari satu wilayah ke wilayah lain dengan memperhatikan faktor lingkungan
Geografi yang mempengaruhinya, serta dianalisa pertumbuhannya sesuai dengan wilayah
yang ditempati, dan demikian seterusnya. Dengan kata lain, segala aspek keruangan yang
berkenaan dengan manusia sebagai penduduk suatu wilayah, menjadi bahan interpretasi
dan analisa Geografi Penduduk.

2. Geografi Ekonomi (Economic Geography)

Geografi Ekonomi merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya


berupa struktur keruangan aktifitas ekonomi manusia penghuninya. Hal ini menunjukkan,
titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia

3. Geografi Politik (Political Geography)

Geografi politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah
aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraanyang meliputi hubungan regional dan
internasional pemerintahan atau kenegaraandi permukaan bumi. Pada geografi politik,
lingkungan geografi dijadikan dasar begi perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang
kajian geografi meliputi aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional dan
internasional. Faktor fisik, sosial, budaya, sejarah dan politik yang dipergunakan sebagai
dasar analisa geografi politik dalam meninjau kekuatan dan hubungan kenegaraan dan
pemerintahan suatu wilayah, serta hubungannya dengan wilayah pemerintahan dan
kenegaraan lainnya di permukaan bumi. Secara singkat ruang lingkup Geografi Politik sangat
luas, karena meliputi empat bidang penelitian yaitu bidang geografi, sejarah, politik dan
hubungan internasional.

4. Geografi Pemukiman (Settlement Geography)

Geografi Pemukman merupakan kajian geografi berkenaan dengan perkembangan


pemukiman di suatu wilayah di permukaan bumi. Bahasan yang dibahas pada Geografi
Pemukiman yaitu bilamana suatu wilayah mulai dihuni manusia, bagaimana perkembangan
pemukiman tersembut selanjutnya, bagaimana bentuk pola pemukiman, dan faktor geografi
yang mempengaruhi perkembangan dan pola pemukiman tersebut. Pemukiman itu, baik di
pedesaan maupun di perkotaan, menjadi objek kajian geografi pemukiman. Kajian geografi
pemukiman, erat hubungannya dengan sejarah dan perekonomian suatu wilayah. Bidang
kajian geografi pemukiman adalah penyebaran dan relasi keruangan pemukiman.

5. Geografi Sosial (Social Geography)


Geogarfi Sosial (Social Geography)Geografi Sosial merupakan cabang geografi
Manusia dengan bidang kajiannya, adalah aspek keruangan yang karakteristik dari
penduduk, organisasi sosial, unsur kebudayaan dan kemasyarakatan. Geografi Sosial bidang
kajiannya berkenaan dengan unsur tempat yang merupakan wadah kemasyarakatan
manusia, sehingga erat hubungannya dengan studi sosiologi. Ditinjau dari segi penyebaran
dan organisasi sosial, pemukiman, bahasa dan kepercayaan dapat dimasukkan ke dalam
bidang kajian Geografi Sosial.

E. Membandingkan mata kuliah geografi social di UNSYIAH, UGM,UPI,UNM

N Mata kuliah UNSYIAH UGM UPI UNM


O
1. DEMOGRAFI   
2 SOSIOLOGI 
3 GEOGRAFI  
PENDUDUK
4 GEOGRAFI DESA KOTA  
5 GEOGRAFI EKONOMI  
6 GEOGRAFI POLITIK   
7 GEOGRAFI  
PEMBANGUNAN
8 GEOGRAFI PERILAKU 
9 PERUBAHAN SOSIAL 
BUDAYA
10 GEOGRAFI   
PARIWISATA
11 PERENCANAAN 
WILAYAH
12 GEOGRAFI INDUSTRI  
13 PEMBANGUNAN 
PELAKSANAAN
14 GEOGRAFI MANUSIA    

15 PRAKTIKUM 
GEOGRAFI MANUSIA
16 MANAGEMEN 
PERKOTAAN
17 KEBIJAKAN 
PEMBANGUNAN
WILAYAH
18 PERENCANAAN 
SOSIAL
19 PENGEMBANGAN 
MASYARAKAT
20 PENGEMBANGAN 
KOTA KECIL DAN
MENENGAH
21 PENGEMBANGAN 
SUMBER DAYA
EKONOMI LOKAL
23 DSS PENGEMBANGAN 
WILAYAH
24 PRAKTIKUM 
PENGEMBANGUNAN
WILAYAH
25 GEOGRAFI  
TRANSPORTASI
26 STUDI PERKOTAAN 
27 KEPENDUDUKAN 
DALAM
PEMBANGUNAN
WILAYAH
28 SEJARAH GEOGRAFI 
29 DEMOGRAFI DAN
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
30 GEOGRAFI 
PENDUDUK DANLAM
PENGEMBANGAN
31 GEOGRAFI 
PEMBANGUNAN
LANJUT
32 INTERAKSI SOSIAL 
BUDAYA DALAM
PERSPEKTIF
KERUANGAN
33 KAPITA SELEKTA 
GEOGRAFI MANUSIA
PENUTUP

Geografi manusia adalah cabang ilmu geografi yang bidang studinya adalah aspek
keruangan gejala dipermukaan bumi, dengan manusia sebagai objek pokok. Di dalam gejala
manusia sebagai objek studi pokok, didalamnya termasuk aspek kependudukan, dan aspek
aktivitas budaya. Berdasarkan pendekatan topik dan struktural dalam melakukan studi
aspek kemanusiaan, Geografi manusia dibedakan ke dalam cabang-cabang yaitu Geografi
Penduduk, Geografi Ekonomi, Geografi Politik, Geografi permukiman dan Geografi Sosial.
Ilmu Geografi terus berkembang seiring berjalannya waktu dengan tidak dapat dibedakan
hanya geografi fisik dan dan geografi manusia, tetapi sebagai ilmu dinamis yang berinteraksi
dengan ilmu lain seperti matematika. Geografi adalah ilmu tentang ruang secara fisik dan
ilmu tentang ruang manusia. Perbedaan fenomena di bidang geografi telah memungkinkan
bahwa studi geografi lebih maju dan mumpuni dalam menjawab isi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

https://dede.wordpress.com/2013/05/13/mengartikan-geografi-manusia/

Dr. Alamsyah Taher, M,Si BABAK BARU METODE PENELITIAN GEOGRAFI MANUSIA
Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah

https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia/article/view/14064

https://www.gurugeografi.id/2017/03/geografi-manusia-dan-cabang-ilmunya.

Anda mungkin juga menyukai