Ebi Kel 2
Ebi Kel 2
Dosen Pengampu:
Angggota Kelompok:
1. Novan Dwi Saputro (20403012)
2. M Syeid Quthbudin Alfarabi (20403023)
3. Karisma Nandarista (21403002)
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada. Dr.Nur chamid
,M.M selaku dosen mata kuliah ‘’ETIKA BISNIS ISLAM” yang telah membimbingkami
dalam menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari jika masih terdapat banyakkesalahan
dalam penyusunan makalah kami ini, oleh karena itu kami mohonagar pembaca
berkenan memberi kritik dan saran agar kami dapat memperbaiki danmenyusun
makalah yang lebih baik lagi selanjutnya. Kami juga mengucapkanterimakasih kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalahini. Semoga makalah studi
hadits ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Islam menaruh penekanan yang besar pada konsep tanggung jawab tetapi
bukan berarti kurang memperhatikan kebebasan individu. Justru Islam berusaha
menetapkan keseimbangan yang tepat di atas keduanya. Berdasarkan pandangan
ini, peradaban modern akan ditentukan berdasarkan serangkaian langkah
pembatasan kebebasan individu secara tepat sehingga internal antara
maksimalisasi kepentingan diri akan seimbang dengan kebutuhan maksimalisasi
kesejahteraan sosial.1
Dilihat dari kacamata etika bisnis dalam Islam tanggung jawab sosial
perusahaan merupakan pengaplikasian dari konsep Ihsan. Ihsan berarti
melaksanakan perbuatan baik yang dapat memberikan kemanfaatan kepada orang
lain.2 Dengan konsep Ihsan Islam mempunyai prinsip pertanggungjawaban yang
seimbang dalam segala bentuk dan ruang lingkupnya, antara individu dan keluarga
antara individu dan sosial dan antara suatu masyarakat dengan masyarakat yang
lain. Tanggung jawab sosial merujuk pada kewajiban-kewajiban sebuah perusahaan
untuk melindungi dan memberi kontribusi kepada masyarakat di mana perusahaan
itu berada. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam QS. Albaqarah ayat 177:
ِ ﻟ ّ َ ﻴ ْ ﺲ َ ٱﻟ ْﺒ ِ ﺮ ّ َ أ َ ن ﺗ ُ ﻮ َﻟ ّ ُ ﻮ ا ۟ و ُ ﺟ ُ ﻮﻫ َ ﻜ ُ ﻢ ْ ﻗ ِﺒ َ ﻞ َ ٱﻟ ْ ﻤ َ ﺸ ْ ﺮ ِ ق ِ و َ ٱﻟ ْ ﻤ َ ﻐ ْ ﺮ ِ ب ِ و َﻟ َ ٰ ﻜ ِ ﻦ ّ َ ٱﻟ ْ ﺒ ِ ﺮ ّ َ ﻣ َ ﻦ ْ ء َ ا ﻣ َ ﻦ َ ﺑ ِ ﭑﻟ ﻠ ّ َ ﻪ ِ و َ ٱﻟ ْﻴ َ ﻮ ْ م
1
Syed Nawed, menggagas Ilmu Ekonomi Islam terjemah. M. Syaiful Anam, (Yogyakarta: pustaka pelajar,
2003),46.
2
Rafik Isa Beekum, Etika Bisnis Islam, terjemah Muhammad, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 61.
َ ٱ ل ْ ء َ ا ﺧ ِ ﺮ ِ و َ ٱﻟ ْ ﻤ َ ﻠ َ ٰ ٓﺌ ِ ﻜ َ ﺔ ِ و َ ٱﻟ ْ ﻜ ِﺘ َ ٰ ﺐ ِ و َ ٱ ﻟﻨ ّ َﺒ ِ ﻲ ّ ِ ۦ ن َ و َ ء َ ا ﺗ َ ﻰ ٱﻟ ْ ﻤ َ ا ل َ ﻋ َ ﻠ َ ﻰ ٰ ﺣ ُ ﺒ ّ ِ ﻪ ِ ۦ ذ َ و ِ ى ٱﻟ ْ ﻘ ُ ﺮ ْ ﺑ َ ﻰ ٰ و َ ٱﻟ ْﻴ َ ﺘ َ ٰ ﻤ َ ﻰ ٰ و َ ٱﻟ ْ ﻤ َ ﺴ َ ٰ ﻜ ِ ﻴ ﻦ
و َ ٱ ﺑ ْ ﻦ َ ٱﻟ ﺴ ّ َﺒ ِﻴ ﻞ ِ و َ ٱﻟ ﺴ ّ َ ﺎ ٓ ﺋ ِ ﻠ ِﻴ ﻦ َ و َ ﻓ ِ ﻰ ٱﻟ ﺮ ّ ِ ﻗ َ ﺎ ب ِ و َ أ َ ﻗ َ ﺎ م َ ٱ ﻟ ﺼ ّ َ ﻠ َ ﻮ ٰ ة َ و َ ء َ ا ﺗ َ ﻰ ٱﻟ ﺰ ّ َ ﻛ َ ﻮ ٰ ة َ و َ ٱﻟ ْ ﻤ ُ ﻮ ﻓ ُ ﻮ ن َ ﺑ ِ ﻌ َ ﻬ ْ ﺪ ِﻫ ِ ﻢ ْ إ ِ ذ َ ا
َ ۖ و َ أ ُ و ۟ﻟ َ ٰ ٓ ﺌ ِ ﻚ ۟ ۗ أ ُ و ۟ﻟ َ ٰ ٓ ﺌ ِ ﻚ َ ٱﻟ ّ َ ﺬ ِ ﻳ ﻦ َ ﺻ َ ﺪ َ ﻗ ُ ﻮ ا ِ ۖ و َ ٱ ﻟ ﺼ ّ َ ٰ ﺒ ِ ﺮ ِ ﻳ ﻦ َ ﻓ ِ ﻰ ٱ ﻟ ْ ﺒ َ ﺄ ْ ﺳ َ ﺎ ٓ ء ِ و َ ٱﻟ ﻀ ّ َ ﺮ ّ َ ا ٓ ء ِ و َ ﺣ ِ ﻴ ﻦ َ ٱ ﻟ ْﺒ َ ﺄ ْ س ۟ﻋَ ٰ ﻬَﺪ ُ و ا
َ ﻫ ُ ﻢ ُ ٱﻟ ْ ﻤ ُ ﺘ ّ َﻘ ُ ﻮ ن
Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
ُ ّ ۗ و َ ٱ ﻟ ﻠ ّ َ ﻪ ُ ﻟ َ ﺎ ﻳ ُ ﺤ ِﺐ َ و َ إ ِ ذ َ ا ﺗ َ ﻮ َ ﻟ ّ َ ﻰ ٰ ﺳ َ ﻌ َ ﻰ ٰ ﻓ ِ ﻰ ٱ ﻟ ْ ﺄ َ ر ْ ض ِ ﻟ ِﻴ ُ ﻔ ْ ﺴ ِ ﺪ َ ﻓ ِ ﻴ ﻬ َ ﺎ و َ ﻳ ُ ﻬ ْ ﻠ ِ ﻚ َ ٱ ﻟ ْ ﺤ َ ﺮ ْ ث َ و َ ٱ ﻟﻨ ّ َ ﺴ ْ ﻞ
َٱﻟْﻔَ ﺴَ ﺎد
4
Asep Syaefullah, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungan, 2004.
perusahaan di Indonesia yang mungkin terlebih khusus nya ditujukan kepada
perusahaan-perusahaan yang bergerak pada industri pertambangan,
perminyakan hingga tekstil untuk selalu dapat dengan cerdas dan bijak
mengelola alam yang menjadi sumber pamasukan sebuah perusahaan
sehingga menipiskan kemungkinan untuk mereka merusak lingkungan yang
akan sangat berdapampak negatif bagi para warga ataupun komunitas yang
menetap/bertempat tinggal di sekitar area lingkungan tersebut.
5
Ratih probosiwi,’’Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
(Corporate Social Responsibility in Public Welfare Enhancement’’,Jurnal ilmu sosial, Vol 13,No 2,2016.
(Mapisangka, 2009).6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam Islam, CSR berfokus pada pembahasan etika dalam bisnis Islam sesuai
dengan ajaran etika Islam. Komitmen untuk menjaga kontrak sosial dengan tulus
merupakan salah satu tanda adanya norma-norma Islam di dalam operasional bisnis
perusahaan tersebut. Adapun pencapaian keuntungan dalam bisnis Islam tidak
6
Mapisangka, A. 2009. Implementasi CSR ter¬ Ratih Probosiwi Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Corporate Social Responsibility in Public Welfare Enhancement)
40 hadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan (JESP) Vol. 1 Nomor
1, 39-47
mengabaikan aspek-aspek moral. Terdapat dua macam pemangku kepentingan
dalam menjalankan perusahaan yaitu pemangku kepentingan internal dan eksternal.
Pemangku kepentingan internal yaitu para pemegang saham dan para pekerja
sedangkan pemangku kepentingan eksternal diantaranya pemerintah, konsumen,
suplier, lembaga swadaya masyarakat (LSM), komunitas dan masyarakat. Dalam
konteks tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR dalam bisnis Islam adalah
bagaimana konsep tersebut didasarkan pada beberapa sifat terpuji Rasulullah
dalam berbisnis dimana Rasulullah menjalankan bisnis atau berdagang dengan sifat
Shidiq, Istiqamah, Fathanah, Amanah dan Tabligh atau bisa disingkat SIFAT
Niat yang baik, tulus serta ikhlas adalah fokus tujuan CSR dalam bisnis Islam
untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan, menciptakan
kebajikan yang tidak mengandung haram, menjaga keseimbangan distribusi
kekayaan di masyarakat, mencapai keuntungan duniawi dan ukhrowi, melaksanakan
perintah Allah SWT yang digali dari Al-Quran dan Sunnah. Tanggung jawab sosial
perusahaan dalam bisnis Islam pada faktor produksi diantaranya sumber daya alam,
tenaga kerja, modal dan skill sedangkan dalam kegiatan pendistribusian
diantaranya Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf dan lain sebagainya serta dalam faktor
konsumsi misalnya perusahaan harus memastikan bahwa barang yang diproduksi
merupakan barang yang halal sesuai syariat Islam
DAFTAR PUSTAKA
Asep Syaefullah, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungan, 2004
Mapisangka, A. 2009. Implementasi CSR ter¬ Ratih Probosiwi Tanggungjawab Sosial
Perusahaan Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Corporate Social
Responsibility in Public Welfare Enhancement) 40 hadap Kesejahteraan Hidup
Masyarakat. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan (JESP) Vol. 1 Nomor 1, 39-47
Rafik Isa Beekum, Etika Bisnis Islam, terjemah Muhammad, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), 61.
Syed Nawed, menggagas Ilmu Ekonomi Islam terjemah. M. Syaiful Anam, (Yogyakarta:
pustaka pelajar, 2003),46.
Yuni mayanti, tanggung jawab sosial perusahaan dalam bisnis Islam, jurnal keuangan
dan ekonomi , vol. 1, No. 3, (Bandung: UIN sunan gunung jati, 2021), 4-5