DOSEN PENGAJAR :
MUCHTAR SALIM, S.T
IR. LUKI WICAKSONO.,MT
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Muchtar Salim,S.T , yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan kegiatan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan kegiatan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
i
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................
1.2 Tujuan Praktek...................................................................................................................
1.3 Manfaat Praktek.................................................................................................................
1.4 Metode yang Digunakan.....................................................................................................
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan......................................................................................
BAB 2 DASAR TEORI.................................................................................................................
2.1 Pengertian Batu...................................................................................................................
2.2 Jenis-jenis Batu pada Konstruksi......................................................................................
BAB 3 ALAT, BAHAN, DAN LANGKAH KERJA...................................................................
3.1. Alat......................................................................................................................................
3.2. Bahan...................................................................................................................................
3.3. Langkah Kerja...................................................................................................................
BAB 4 DOKUMENTASI KEGIATAN......................................................................................
BAB 5 PENUTUP........................................................................................................................
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................
5.2 Saran..................................................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktek ini dikerjakan di sekitar lingkungan Politeknik Negeri Banjarmasin dari Senin, 30 Oktober 2023-
Kamis 9 November 2023 dengan menerapkan protokol kesehatan yang di tentukan di lingkungan
lapangan praktek yang dimulai dari 08:00-12:00 WITA
2
pengendapan material padat (misalnya, batuan sedimen seperti batu pasir atau batu kapur), atau
melalui tekanan dan panas yang tinggi (misalnya, batuan metamorfik seperti marmer).
Mereka digunakan dalam berbagai cara, termasuk dalam konstruksi bangunan, pembuatan
perhiasan, seni, sebagai alat-alat (misalnya, batu untuk membuat perkakas pada zaman prasejarah), dan
banyak lagi. Batu juga sering memiliki nilai historis, geologis, atau bahkan spiritual dalam beberapa
budaya.
Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan batu atau
yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu buatan dan bisa juga
batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam berbagai hubungan
bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan nama mortar, yang mana untuk
mengikat batu satu sama lainnya setelah lapisan perekat menjadi keras sehingga seluruh susunan batu
menjadi satu kesatuan yang kuat.
Batuan memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia. Pembangunan rumah, jembatan,
gedung jalan raya dan lain sebagainya tidak terlepas dari batu. Pekerjaan yang melibatkan batu disebut
juga masonry.
a. Batuan alami
Batu alam adalah batuan yang terbentuk secara alami di alam, biasanya melalui proses geologi alami
yang berlangsung selama ribuan bahkan jutaan tahun. Batu alam dapat terbentuk melalui berbagai
proses seperti pendinginan magma (membentuk batuan beku), pengendapan material padat
(membentuk batuan sedimen), atau melalui tekanan dan panas yang tinggi (membentuk batuan
metamorfik).
Batu alam memiliki beragam jenis, sifat, dan penampilan yang unik tergantung pada bagaimana
mereka terbentuk. Contohnya termasuk granit, marmer, batu kapur, batu pasir, quartzite, dan banyak
lagi.
Mereka digunakan dalam berbagai industri seperti konstruksi, seni, arsitektur, pembuatan
perhiasan, dan sektor lainnya. Keunikan batu alam, baik dalam tekstur, warna, atau pola, sering
membuatnya diminati untuk keperluan dekoratif dan fungsional.
b. Batu Buatan
Batu buatan adalah bahan yang dibuat oleh manusia untuk menyerupai atau meniru penampilan
batu alam. Ini sering kali merupakan campuran material sintetis yang diciptakan untuk digunakan
sebagai pengganti batu alam dalam berbagai aplikasi. Bahan-bahan ini sering kali dirancang untuk
meniru karakteristik visual batu alam atau memiliki sifat tertentu yang diinginkan dalam proyek
konstruksi atau dekoratif.
3
Batu buatan dapat dibuat dari campuran berbagai bahan seperti semen, pasir, kerikil, pigmen
pewarna, resin, atau serat sintetis. Proses produksi batu buatan sering melibatkan teknologi pengolahan
khusus untuk menciptakan tekstur, warna, dan pola yang menyerupai batu alam. Contohnya termasuk
batu buatan untuk lantai, dinding, permukaan meja, atau bahkan batu buatan untuk penggunaan luar
ruangan seperti trotoar.
Keuntungan dari batu buatan adalah bahwa mereka dapat dibuat dalam berbagai warna dan tekstur
yang konsisten, serta memiliki sifat-sifat tertentu yang dapat diatur untuk memenuhi kebutuhan spesifik
proyek tanpa keterbatasan yang dimiliki oleh batu alam.
Pada praktek kerja batu kali ini, batuan yang dipakai merupakan batuan buatan yaitu batu bata.
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari
tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan.
3.1.Alat
4
1 Cetok Untuk meratakan 3
adukan yang ada
pada bata saat
pemasangan bata
2 Sekop Untuk 1
memudahkan
membuat adukan
dan menyekop
material untuk
adukan
5
5 Waterpass Sebagai batasan 1
untuk ukuran suatu
bangunan yang
ingin dibangun
6
9 Palu Untuk menumbuk 1
benda satu dengan
benda lain agar
benda tersebut
menancapkan
benda satu dengan
benda yang lain
11 Tali 1
ukur/benang
bangunan
Sebagai batasan
untuk ukuran suatu
bangunan yang
ingin dibangun
7
3.2.Bahan
No Nama Gambar Fungsi Jumlah
8
4 Air Untuk Disesuaikan
merekatkan
semen dan
termasuk salah
satu material
adukan
3.3.Langkah Kerja
1. Bersihkan lokasi tempat akan di pasangnya batu bata
2. Siapkan alat dan bahan
3. Cari bata dengan ukuran yang sama sehingga pada saat pemasangan mendapat permukaan
yang sama
4. Lalu persiapkan batu bata didekat tempat pemasangan dan tumpuk batu bata secara teratur
agar tidak mengganggu tempat pemasangan
5. Siapkan air tempat merendam batu bata, perendaman bata dilakukan agar material tersebut
jenuh air sehingga tidak menyerap air
6. Aduk campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1: 4
7. Tambahkan air secukupnya sampai adonan semen dan pasir tercampur rata
8. Ambil satu sendok spesi dan susun bata berbentuk L, pasang melintang menyesuaikan jarak
dari ujung pasangan dinding yang akan dibangun, lalu datarkan dengan waterpass kearah
panjang dan lebarnya.
9. Pada ujung yang satu lagi kita pasang bata yang lain dengan cara meletakkan bata diatas
spesi dengan posisi melintang juga, bata jangan ditekan dahulu
10. Ambil tongkat ukur letakkan diatas kedua bata itu dengan posisi berdiri kearah lebarnya dan
diatasnya diletakkan waterpass, lihat posisi nivo, kalau belum tepat ditengah berarti kedua
bata itu belum datar, untuk mendatarkannya bata yang kedua tadi diturunkan atau
dinaikkan sampai nivo waterpass berada tepat ditengah
9
11. Ambil bata lalu ikat benang sebagai pengganti line bobbyn dan tempelkan pada kedua ujung
bata
12. Kemudian letakkan bata diatas spesi yang sudah disebarkan dengan sisi bata yang panjang
sejajar dengan benang, untuk menyamakan kedataran bata dan benang, maka bata itu kita
tekan kebawah sambil menggesek-gesekannya kemuka dan kebelakang hingga datar
13. Lakukan hal tersebut hingga bata 9 tingkat
14. Dan disisi lainnya, pasang seperti susunan tangga
15. Sebelum pemasangan tangga, perlu memperhatikan kemiringan dan sudut sudut ketegakan
batu bata agar bata terlihat rata dan rapi
16. Setelah pemasangan bata selesai lanjutkan pada pengaplikasian plasteran batu bata.
Sebelum melakukan plasteran perlu disiapkan beberapa bahan seperti pasir semen dan air
17. Siapkan 5 ember pasir dan 6 ember semen, takaran disesuaikan, jika kurang bisa di
tambahkan
18. Lalu siapkan 3 ember air, aduk agar menjadi uluhan semen
19. Jika sudah encer, aplikasikan pada bata plesteran
20. Jika pengaplikasian sudah selesai, diamkan 1hari atau 24jam agar plasteran kering
21. Jika sudah kering, lakukan pengacian pada dinding bata
22. Pada adonan acian, siapkan 1 ember semen dan air secukupnya sampai adonan membentuk
pasta, jika sudah aplikasikan pada dinding bata
23. Setelah semuanya selesai, diamkan beberapa saat agar kering
24. Jika sudah kering lalu oleskan spon di permukaan acian yg sudah kering agar permukaan
acian terlihat halus dan tidak kasar
10
BAB 5 PENUTUP
11
5.1 Kesimpulan
Kerja batu atau sering disebut masonry adalah pekerjaan pemasangan dinding bata maupun lantai
yang terbuat dari keramik dan sejenisnya. Dalam pemasangan seorang mahasiswa harus mampu
menguasai materi dan teknik yang akan dipakai dalam praktek kerja batu. Oleh karena itu, pemasangan
yang baik dan benar sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas mutu bangunan. Hal yang perlu di
perhatikan saat mengerjakan praktek kerja batu yaitu:
5.2 Saran
Saat praktek di lapangan memerlukan ketelitian yang tinggi, oleh sebab itu saat melakukan praktek
hendaknya bekerjasama dengan serius dan jangan lupa memperhatikan aspek yang telah diberi contoh
oleh dosen pembimbing. Selain itu kefokusan juga merupakan keutamaan yang diperlukan agar tidak
terjadi kesalahan dalam pembuatannya.
12