Anda di halaman 1dari 17

lOMoARcPSD|30148316

Makalah ILMU Negara - Tugas

Ilmu Negara (Universitas Trisakti)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)
lOMoARcPSD|30148316

MAKALAH

TERBENTUK DAN LENYAPNYA SUATU NEGARA

LOGO

Dosen

Disusun oleh:

Universitas ……………….

Fakultas Hukum

2022/2023

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan nikmatnya
saya dapat menyusun dan menulis makalah yang berjudul “Terbentuk dan Lenyapnya
Suatu Negara”, dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Ilmu Negara, selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
menjadi bahan literatur bagi para pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih kepada (Nama Dosen), selaku dosen mata kuliah ilmu
negara yang telah memberikan tugas ini, sehingga saya sebagai penulis dapat
menambah wawasan di lingkup hukum sesuai dengan bidang yang saya tekuni.

Selain itu saya juga berterima kasih kepada setiap pihak yang membantu saya dalam
memberikan partisipasi dan support-nya saat penulisan makalah ini.

Saya menyadari bahwa karya tulis yang saya buat ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu apabila terdapat kritik dan saran yang dapat membangun dapat menjadikan
makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Jakarta, 5 Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

KATA PENGANTAR........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. Terbentuknya Suatu Negara................................................................................6
B. Hilangnya Suatu Negara....................................................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................................15
A. KESIMPULAN...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

BAB I PENDAHULUAN

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

A. Latar Belakang
Negara merupakan suatu tempat yang terdiri dari sebuah wilayah,
pemerintah dan masyarakat yang tinggal pada negara tersebut. Selain itu negara
juga merupakan yang isinya terdiri dari berbagai jabatan – jabatan yang
memiliki fungsinya masing – masing untuk mengurus negara yang disebut
pemerintahan. Sohieno mengatakan bahwa negara timbul akibat dari
perpindahan setiap manusia dari waktu ke waktu dan kemudian menetap di suatu
wilayah tertentu dan membentuk kelompok, yang awal mulanya manusia hidup
secara bebas dan tidak teratur berkembang menjadi hidup yang terstruktur dan
mempunyai aturan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.1 Terdapat
beberapa teori yang mengatakan mengenai muncul dan hilangnya suatu negara
yang terbagi dari beberapa sejarawan dan zaman seperti, Romawi, Yunani, abad
pertengahan dan zaman renaissance. Dari beberapa teori yang dikemukakan
bahwa teori asal mula terbentuknya suatu negara dikenal dengan teori
ketuhanan, teori hukum alam, teori kekuasaan, teori perjanjian masyarakat, dan
teori kekeluargaan.

George Jellineck dan Jean Bodin mengatakan bahwa negara itu harus
berdaulat, karena apabila suatu negara tidak memiliki yurisdiksi dan hukum
yang mengaturnya maka akan runtuh dengan sendirinya.2 Selain itu negara yang
sebelumnya tidak ada dapat muncul menjadi suatu negara yang berdaulat, negara
berdaulat yang sudah memiliki rakyat, pemerintahan dan wilayah itu dapat juga
mengalami kehancuran dan lenyap. Alasan dari lenyapnya suatu negara juga
tidak dapat dipungkiri dan dihindari apabila masyarakatnya sendiri yang tidak
menjaga keutuhan suatu negara itu. Hal ini dibuktikan dari beberapa fakta yang
menyebutkan bahwa negara dapat lenyap, seperti kondisi alam, factor sosial.
Kondisi alam yang sudah tidak memungkinkan bagi negara itu tetap bertahan
adalah dengan terlihat kondisi lingkungan yang masih layak atau tidak bagi

1 Sohieno, Ilmu Negara. Cetakan Ke-III, (Yogyakarta: Liberty, 2000) Hal. 1.


2 I Gede Pantja Astawa, “Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara. (Bandung: Refika Aditama, 2009),
hal. 60.

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

masyarakat itu tinggal pada daerah atau wilayah suatu negara, kemudian untuk
kondisi sosial yang mempengaruhi negara juga dapat terjadi, seperti revolusi dan
pergantian pemimpin negara akibat dari pemimpin negara sebelumnya yang
sudah ditaklukkan.

Dalam karya tulis ini penulis akan membahas lebih jauh mengenai
timbul dan lenyapnya suatu negara pada bagian pembahasan dan ditutup dengan
bagian kesimpulan pada bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan terbentuknya suatu negara?
2. Bagaimana Negara bisa lenyap?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab dari terbentuknya suatu negara
2. Untuk memberikan pemahaman terhadap lenyapnya suatu negara

D. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kepada para pembaca terhadap lingkup ilmu hukum yang membahas mengenai
hilangnya dan terbentuknya suatu negara. Dalam penulisan ini penulis juga
memberikan sumbangsih pemikiran yang dapat menambah referensi ilmu
terhadap penulis lain yang sedang membutuhkan bahan tulisan untuk membuat
karya ilmiahnya.

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

BAB II PEMBAHASAN
A. Terbentuknya Suatu Negara
Secara harfiah manusia memiliki akal untuk berpikir dan dibekali
karunia itu untuk mencukupi setiap kebutuhannya berupa sandang, pangan, dan
papan. Setiap hari manusia hidup di dunia untuk mencukupi setiap
kebutuhannya oleh karena itu manusia harus terus berkembang dan turut
bersosialisasi dengan manusa lainnya untuk bertahan hidup. Manusia sebagai
mahluk individual dan sosial memiliki hak dan kewajiban yang harus dibedakan
dan dipenuhi satu sama lain agar terwujudnya kehidupan bermasyarakat dan
bernegaranya. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari manusia, karena itu sudah
menjadi bagian dari manusia itu sendiri untuk dapat melangsungkan kehidupan
yang sejahtera, Bahagia, selaras dan kebersamaan antara manusia lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat manusia memerlukan kebebasan untuk menjalani
kehidupannya, baik secara kebebasan bersosial, kebebasan atas hak asasi
manusianya sebagai mahluk Tuhan yang dapat menentukan kehidupan dan jalan
kehidupannya masing – masing.

Sebagai mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya, hal
ini menjadikan tuntutan bagi manusia itu sendiri agar dapat bekerja sama dengan
manusia lainnya. Hal ini juga berdampak kepada pengendalian manusia terhadap
diri sendiri, seseorang yang telah mampu untuk mengendalikan diri sendiri akan
secara otomatis tergerak untuk melakukan dan mengutamakan kepentingan
sosial di atas kepentingan pribadinya. Manusia itu sendiri merupakan objek dan
subjek dari suatu kekuasaan, yaitu sebagai pihak yang memberi dan menerima
perintah dan didukung sebuah alat yang Bernama “Negara”. Sifat dari negara itu
sendiri terdiri dari beberapa hal di dalamnya, yakni:

1. Bersifat memaksa, dapat diartikan sebagai negara memiliki berbagai


aturan untuk mengatur setiap manusia agar menjadi tertib dan
disiplin dalam menjalankan kehidupannya pada negara tersebut.

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

2. Bersifat monopoli, dapat diartikan sebagai negara memiliki


kekuasaan untuk mengatur semua masyarakat agar tercapainya tujuan
Bersama.
3. Bersifat mencakup keseluruhan, yang dapat diartikan sebagai suatu
hukum di negara tersebut mencakup seluruh lapisan masyarakat
tanpa terkecuali.

Pembicaraan tentang timbulnya negara adalah membahas tentang asal


mula terjadinya negara. Ada berbagai teori atau pendapat bagaimana suatu
negara itu muncul, dimana ada yang mendasarkan pada perioderisasi (Historis)
lahirnya negara, maupun faktor-faktor lainnya (teoritis).

1. Teori Perjanjian Masyarakat


Teori ini mengasumsikan adanya keadaan alamiah yang terjadi
sebelum manusia mengenal negara. Keadaan alamiah itu merupakan
keadaan dimana manusia masih bebas, belum mengenal hukum dan
masih memiliki hak asasi yang ada pada dirinya. Akan tetapi karena
akibat pekembangan kehidupan yang menghasilkan kompleksitas
kebutuhan maka manusia membutuhkan sebuah kehidupan bersama.
Dimana dibentuk berdasarkan perjanjian bersama untuk
menyerahkan kedaulatan kepada sekelompok orang yang ditunjuk
untuk mengatur kehidupan bersama tersebut.
2. Teori Hukum Alam
Teori hukum alam adalah teori awal tentang terbentuknya suatu
negara. Teori ini menurut sejarah ada pada zaman Plato dan
Aristoteles. Menurut teori ini, terjadinya negara adalah hal yang
natural atau alami. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan hukum alam,
begitupun dengan negara. Filsufgaul (2012) menuliskan teori hukum
alam yakni negara terjadi karena kehendak alam yang merupakan
lembaga alamiah yang diperlukan manusia untuk menyelenggarakan
kepentingan umum. Teori pembentukan negara ini juga didasari atas

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

kecenderungan manusia untuk selalu bersosial, berkumpul dan saling


berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut teori ini
adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.
3. Teori Kekuasaan
Teori Kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk
berdasarkan kekuasaan. Orang kuatlah yang pertama-tama
mendirikan negara, karena dengan kekuatannya itu ia berkuasa
memaksakan kehendaknya terhadap orang lain sebagaimana disindir
oleh Kallikles dan Voltaire: “Raja yang pertama adalah prajurit yang
berhasil”. Buktinya pada masa itu belum dikenal hak milik pribadi.
Semua alat produksi menjadi milik seluruh masyarakat. Adanya hak
milik pribadi memecah masyarakat menjadi dua kelas yang
bertentangan, yaitu kelas masyarakat pemilik alat-alat produksi dan
yang bukan pemilik. Kelas yang pertama tidak merasa aman dengan
kelebihan yang dimilikinya dalam bidang ekonomi.
4. Teori Ketuhanan
Teori ketuhanan adalah teori yang ada saat agama - agama besar
telah tersebar ke dunia ini contohnya Islam dan Kristen. Teori ini
sesuai namanya tentu saja dipengaruhi oleh paham keagamaan. Dan
berdasarkan itulah, teori ketuhanan terbentuknya negara didasari
anggapan bahwa negara terbentuk atas dasar keinginan Tuhan.
Berdasar terhadap kepercayaan bahwa segala sesuatu berawal dari
Tuhan dan berjalan sesuai kehendaknya. Paham ini, sesuai dengan
ketentuannya, Tuhan yang menciptakan negara sehingga negara
dianggap penjelmaan kekuasaan Tuhan. Hal ini mengakibatkan
paham bahwa raja atau penguasa adalah pilihan Tuhan untuk
memerintah sehingga raja memiliki kekuasaan mutlak pada suatu
negara atau kerajaan. Contohnya saja Inggris Raya pada zaman
kerajaan. Penganut teori ini adalah Agustinus, Yulius Stahi,
Haller, Freidericch Julius Stahl, Kranenburg dan Thomas Aquinas.

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

5. Teori Organis
Teori organis ini adalah teori yang kemudian menjelaskan tentang
asal-usul perkembangan negara mengikuti asal-usul perkembangan
individu. Individu berasal dari sebuah unitas yang disebut dengan sel,
kemudian sel berkumpul membentuk jaringan dan jaringan
membentuk organ, sistem organ begitu seterusnya sampai individu.
Pertumbuhan negara juga dalam hal ini seperti itu. dimulai dari unitas
menu ju pluralitas dengan cara sintesis fungsi pada setiap tingkatan
unitas. Teori ini dianggap sebagai teori tertua tentang negara karena
ditarik dari asumsi plato yang mempersamakan individu dengan
negara dengan menarik persamaan antara fungsi-fungsi negara dan
fungsi-fungsi individu. Merujuk pada kondisi mula dimana
masyarakat hidup dalam sistem primitip komunal. Dimasa ini hasil
penyesuaian alat dan bahan- bahan lainnya terkesan simple
( sederhana).

6. Teori Garis Kekeluargaan


Teori ini banyak dipengaruhi oleh perkembangan ilmu sosiologi
dan antropologi, yang mendunia sejak awal abad 19 M, dengan
tokohnya Henry S. Maine, Herbert Spencer, dan Edward Jenks.
Menurut teori ini negara dapat terbentuk dari perkembangan suatu
keluarga yang menjadi besar dan kemudian bersatu membentu
negara, sehingga negara yang terbentuk adakalanya manganut garis
kekeluargaan berdasarkan garis ayah (patriarkhal), dan bahkan
adakalanya garis ibu (matriarkhal). Teori ini juga disebut sebagai
teori perkembangan suku. Orang-orang yang mempunyai hubungan

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

darah (kekeluargaan) berkembang menjadi suatu suku, kemudian


berkembang secara lebih luas lagi sampai membentuk suatu negara.

7. Teori Metafisis (idealistis)


Teori metafisis banyak mendapat pengaruh dari para ahli filsafat,
dengan tokohnya yang terkemuka adalah Immanuel Kant. Negara
ada, lahir, dan terbentuk karena memang seharusnya ada dengan
sendirinya, maka ketika jumlah manusia semakin banyak secara
otomatis negara akan lahir dengan sendirinya. Dalam prosesnya,
negara adalah kesatuan supranatural, terbentuknyapun karena
dorongan supranatural atau metafisis.
8. Teori Alamiah
Teori alamiah merupakan pandangan awal tentang berdirinya
sebuah negara, dengan tokohnya Aristoteles. Negara terbentuk karena
kodrat alamiah manusia. Sebagai zoon politikon (manusia politik
yang bermasyarakat), maka manusia membutuhkan adanya negara.
Sehubungan dengan kebutuhan alamiah inilah, maka dibentuk sebuah
negara dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

B. Hilangnya Suatu Negara


Para ahli berpendapat negara yang sudah terbentuk akibat kesepakatan
dan factor – factor pendukung lainnya juga dapat mengalami keruntuhan, hilang
ataupun lenyap. Kemudian mereka berpendapat dan menciptakan beberapa teori
mengenai hilangnya suatu negara, yakni:

1. Teori Organis
Pada teori ini yang berisikan berapa tokoh sebagai penganut yaitu
Herbet Spencer, F. J. Schmittenner, Gostantin Frantz dan Bluntsehi.

10

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

Mereka yang menganut teori ini memiliki pandangan bahwa negara


juga dapat dikatakan sebagai mahluk hidup yang memiliki sebuah
nyawa layaknya manusia, hewan dan tumbuhan. Hal ini disebabkan
bahwa negara juga memiliki beberapa organisme yang turut serta
berpartisipasi dalam kehidupan suatu mahluk hidup atau negara itu
sendiri seperti manusia. Sebagai suatu mahluk hidup yang dapat
berkembang dan bertumbuh, negara juga tidak menutup
kemungkinan untuk melemah dan tidak dapat mempertahankan
kedaulatannya sebagai negara. Pada abag 19 teori ini berkembang
beriringan dengan perkembangan di dunia biologi yang
menginspirasi teori bahwa sebuah negara dapat dikatakan sebagai
mahluk hidup layaknya manusia yang memiliki beberapa sel – sel
dan organisme yang menopang tumbuh dan berkembangnya suatu
mahluk hidup.
Para penganut teori ini juga memiliki beberapa contoh pada ksus
riil, yakni yang terjadi pada negara Mesir, Babilonia, Persia,
Phunisia, dan Romawi. Pada perkembangannya negara ini diawali
dengan negara kecil yang terus berkembang menjadi negara besar
dan kuat dan pada akhirnya negara ini menjadi lenyap dan hilang
layaknya mahluk hidup.
2. Teori Anarkis
Pada teori ini dikemukakan bahwa negara merupakan suatu
tatanan atau system yang sifatnya adalah sebuah paksaan terhadap
masyarakatnya, dan pada suatu saat negara akan menjadi lenyap dan
hilang sehingga membuat masyarakat menjadi bebas dan merdeka
tanpa aturan dan pemerintah yang memaksa mereka untuk melakukan
sesuatu berdasarkan peraturan yang ada. Teori ini tentunya tidak
relevan bagi masyarakat modern seperti sekarang yang mengenal tata
krama dan kesopanan. Anarkisme merupakan pemahaman yang
mempercayai bahwa negara yang dijalankan oleh pemerintah melalui

11

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

pejabat – pejabatnya melakukan penindasan terhadap kehidupan


bermasyarakat. Oleh sebab itu mereka yang menganut pandangan ini
mempunyai keharusan untuk melenyapkan suatu negara agar
mendapatkan kehidupan yang bebas dari penindasan tersebut.
Penganut teori ini yaitu merupakan beberapa tokoh yang diantaranya
adalah William Godwin, Joseph Proudhon, Kropotkin, dan Michael
Bakounin.
Namun ternyata sejauh ini, penganut teori anarkisme ini dibagi
menjadi dua golongan yang memandang dan melaksanakan teori
anarkisme ini. Golongan yang pertama adalah mereka yang
mempercayai segala sesuatu yang diatur oleh tatanan dan struktur
yang dibentuk oleh negara melaluo aturan yang harus dipatuhi oleh
masyarakat membuat mereka menjadi merasa tidak memiliki
kebebasan sehingga, hal ini harus menghapuskan suatu tatanan paksa
yang disebut sebagai negara. Menghapus tatanan paksa menurut
Joseph Proudhon, Kropotkin, dan Michael Bakounin adalah dengan
cara menggulingkan negara melalui terorisme, karena menurut
mereka manusia tidak membutuhkan suatu negara yang
pemerintahannya memiliki kekuasaan untuk memaksa setiap manusia
untuk tunduk terhadap segala aturan yang menjauhkan mereka dari
kebebasan.
Sedangkan golongan kedua berpendapat bahwa untuk
menjadikan suatu bangsa dan negara mempunyai kebebasan tidak
dengan cara kekerasan seperti terorisme, melainkan dengan cara
modern dengan mengedepankan evolusi terhadap pendidikan. Karena
menurut Leo Tolstoy bahwa kekerasan dapat menyebabkan kekerasan
berikutnya yang akan menjadikan hal itu sebuah efek domino secara
terus tanpa henti, sebaliknya apabila melakukan sebuah evolusi
terhadap pendidikan maka hal ini menjadikan kekerasan berevolusi
menjadi kasih sayang dan kehangatan.

12

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

Kekerasan dan tindakan terorisme adalah suatu hal yang sudah


melampaui batas manusia. Teori ini mencapai puncaknya pada zaman
Tsar Alexander II dari Rusia.
3. Teori Marxisme
Pada teori yang dikemukakan oleh Karl Max mengenai marxisme
yang berkaitan dengan ekonomi, sosial dan politik. Para penganut ini
merupakan seseorang komunis modern. Dalam teori ini Karl protes
terhadap paham kapitalisme yang membeda - bedakan kasta setiap
orang. Ia merasa kapitalisme tidak adil terhadap orang yang telah
bekerja atau seseorang yang mengumpulkan uang dari hasil
keringatnya. Menurutnya hal ini tidak sesuai dengan jam kerja yang
begitu Panjang dengan upah yang begitu kecil, dan hasil kerja
mereka dinikmati oleh kaum – kaum kapitalis.
Kaum yang memperjuangkan haknya dari kaum kapitalis yang
sejalan dengan pandangan Karl Max adalah kaum proletar, mereka
yang memiliki pandangan seperti Karl tinggal dan hidup di pinggiran
kota – kota yang kurang layak dan kumuh. Menurut mereka masalah
ini karena timbul dari kekayaan yang didominasi oleh kaum kapitalis
dan tidak memiliki kesempatan untuk kaum proletar untuk turut
bersaing dari kaum kapitalis. Karl Max berpendapat bahwa untuk
menyelesaikan masalah ini, perlu adanya penggantian paham
kapitalisme menjadi paham komunisme untuk mensejahterakan
masyarakat. Jika masalah ini terus dibiarkan maka para kaum proletar
akan menuntut keadilan kepada pemerintah dan menyebabkan
ketidakseimbangan terhadap tatanan masyarakat pada suatu negara
yang berdampak kepada hilang dan runtuhnya suatu negara. Karl
Max dengan para penganut paham komunisme berpendapat bahwa
negara merupakan alat pemaksa bagi mereka sebagai kaum proletar.
Lahirnya negara ini juga atas hasil dari perjuangan suatu kelas,
negara merupakan hasil dari perjuangan kelas kuat terhadap kelas

13

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

yang lebih lemah untuk dipaksa sebagai bagian dari tatanan negara
dengan memberikan keuntungan terhadap kelas yang kuat.
Apabila perjuangan Karl Max dan para penganut paham
komunisme ini berhasil terwujud, sehingga tidak ada lagi perbedaan
antara kelas yang kuat dan kelas yang lemah, maka menurutnya
negara ini tidak lagi dibutuhkan karena tidak lagi adanya perjuangan
dan negara akan lenyap.
4. Teori Mati Tuanya Negara
Pada teori ini lenyapnya suatu negara sebagai tatanan paksa tidak
perlu dihapus, dihilangkan eksistensinya sebagai negara. Karena
apabila suatu negara memiliki syarat – syarat objektif untuk berdiri
sesuai hukum yang berlaku, maka negara ini akan tetap berdiri
dengan sendirinya. Namun sebaliknya apabila syarat – syarat negara
terbentuk sudah tidak terpenuhi untuk berdiri maka negara tersebut
akan hilang dan lenyap.
Terdapat beberapa factor yang dapat membuat negara menjadi
hilang atau lenyap di luar dari teori yang disebutkan, yakni:
a) Faktor Alam
Faktor yang menjadikan lenyapnya suatu negara ini akibat
alam yang sudah tidak mendukung di negara tersebut.
Contohnya bisa seperti gunung Meletus, gempa bumi, dan
Tsunami yang mengakibatkan negara tidak dapat dihuni
Kembali oleh masyarakat di dalamnya.
b) Faktor Sosial
Pada factor ini, negara bisa saja menghilang atau lenyap
diakibatkan kejadian yang terjadi pada lingkup sosial dan
politik pada suatu negara, hal ini bisa disebabkan dengan
revolusi, merger, penaklukkan, dan persetujuan untuk negara
itu sendiri

14

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
Suatu negara dapat terbentuk apabila adanya unsur terbentuknya suatu
negara seperti adanya masyarakat, pemerintahan, dan wilayah. Karena jika tidak
adanya salah satu unsur tersebut tidak bisa dikatakan sebagai sebuah negara,
namun timbulnya suatu negara juga bisa terjadi karena sebuah perjanjian,
penggabungan dan peleburan dari sebuah negara atau wilayah sebelumnya, yang
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Sedangkan untuk terjadinya hilangnya
sebuah negara dapat terjadi akibat beberapa factor, seperti factor alam, sosial
yang membuat negara itu menjadi hilang. Factor alam disebabkan oleh keadaan
geologis atau kondisi dari wilayah tersebut sudah tidak memungkinkan lagi
untuk ditinggali oleh masyarakat pada negara itu, sedangkan untuk factor sosial
dapat terjadi akibat ketegangan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap
pemerintah sebagai pemegang kekuasaan yang sudah tidak mampu untuk
mengelola jalannya negara sebagaimana mestinya

15

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)


lOMoARcPSD|30148316

DAFTAR PUSTAKA
Max BS. Ilmu Negara: Bahan Pendidikan Untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta:
Universitas
Atmajaya, 2019)

Suantra, Nurmawati. Ilmu Negara. (Denpasar: Universitas Udayana, 2017)

AbdulKarim, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bandung: Grafindo Media Pratama,


2006)

16

Downloaded by DANIEL PUTRA PRATAMA (a1011231095@student.untan.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai