DAFTAR PUSTAKA
CATATAN BIMBINGAN OLEH MENTOR
CATATAN BIMBINGAN OLEH COACH
SURAT PERSETUJUAN MENTOR
v
LAMPIRAN OUTPUT KEGIATAN
BIODATA PESERTA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
viii
Tabel Keterangan Halaman
ix
1
bangunan sekarang : 769 m2. Pada tahun 2017 RSUD Kabupaten Empat
Lawang kembali dibangun di jalan Noerdin Panji KM 5 Tebing Tinggi
2
B. PROFIL PESERTA
Berdasarkan keputusan Menteri pendayagunaan aparatur negara Nomor :
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan fungsional dokter, maka :
1. Dokter adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana
pelayanan kesehatan
2. Dokter berkedudukan sebagai pelaksana teknis dibidang pelayanan kesehatan
kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan di lingkungan
departemen kesehatan dan instansi di luar departemen kesehatan
3. Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran
serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada
masyarakat
4. Rincian kegiatan dokter sesuai dengan jenjang jabatan dokter ahli pertama,
yaitu :
1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2) Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3) Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum
4) Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter Umum
5) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7) Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana
8) Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
9) Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana
10) Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12) Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13) Membuat catatan medik rawat jalan
14) Membuat catatan medik rawat inap
15) Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
16) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
17) Menguji kesehatan individu
18) Menjadi tim penguji kesehatan
19) Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
20) Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
21) Menjadi saksi ahli
22) Melakukan tugas jaga panggilan/ oncall
23) Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
11
A. IDENTIFIKASI ISU
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
yang ditemukan di Instansi tempat penulis ditugaskan yaitu di Rumah Sakit
Umum Kabupaten Empat Lawang. Sumber isu berasal dari tugas pokok dan
fungsi (Tupoksi), sasaran kinerja pegawai (SKP), serta inisiatif peserta sendiri
berdasarkan persetujuan atasan, maka ditemukan beberapa isu sebagai
berikut:
1. Belum optimalnya penerapan sistem triase di IGD Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Empat Lawang
Triase adalah suatu sistem pembagian / klasifikasi prioritas pasien
berdasarkan kondisi kegawatdaruratannya sehingga dapat melakukan
intervensi dan tindakan yang tepat dan cepat kepada pasien. Pasien
datang segera dilakukan pemeriksaan oleh petugas dan diarahkan sesuai
triase, agar pelayanan yang optimal dapat tercapai. Petugas tidak hanya
memprioritaskan sesuai triase dan melakukan tindakan namun harus di
dokumentasikan dalam bentuk catatan meliputi tanda vital pasien,
kesadaran pasien dan kemajuan keadaan pasien. Petugas medis di IGD
RSUD Kabupaten Empat Lawang sebagian telah melaksanakan
sebagaimana mestinya, namun dikarenakan setiap beberapa bulan
petugas medis di IGD melakukan pertukaran ruangan maka sebagian
besar petugas masih kurang paham mengklasifikasikan pasien sesuai
dengan tingkat prioritasnya yang sesuai karena belum dilakukan
sosialisasi secara berkala. Hal ini yang menyebabkan belum optimalnya
penerapan sistem triase di IGD RSUD Kabupaten Empat Lawang, isu ini
di anggap sangat penting karena belum optimalnya penerapan sistem
triase dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap publik, berkaitan
dengan tugas pokok saya yaitu memberikan pelayanan kesehatan pada
sarana pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
12
3. Belum optimalnya proses serah terima jaga antar dokter jaga IGD di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang.
Operan dinas dokter jaga IGD adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu laporan yang berkaitan dengan
kondisi pasien. Tujuan dilakukan nya operan dinas dokter jaga IGD adalah
sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengoperkan kondisi
pasien antar dinas dokter jaga IGD. Pada operan dinas ini dokter jaga IGD
menyampaikan laporan kepada dokter jaga dinas berikutnya yang meliputi
kondisi pasien secara komprehensif, intervensi medis serta tindakan yang
telah dan akan dilakukan serta persiapan lainnya yang perlu
dikoordinasikan seperti tindakan operasi. Sistem operan jaga ini
seharusnya selain secara lisan harus dibukukan ke dalam buku yang
kemudian di tanda tangani dokter jaga sebelumnya dan dokter jaga
setelahnya agar tidak ada kesalahan dalam proses komunikasi. Hal ini di
13
IGD RSUD Kabupaten Empat Lawang tidak berjalan, operan jaga hanya
dilakukan secara lisan tanpa bersama-sama secara langsung melihat kondisi
pasien dan belum adanya buku operan jaga yang merangkum tentang intervensi
yang telah dilakukan atau yang akan dilakukan dan tindakan selanjutnya. Hal ini
menjadi penyebab belum optimalnya proses serah terima jaga antar dokter jaga
IGD di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang, berkaitan dengan
rincian kegiatan profesi saya sesuai jenjang jabatan sebagai dokter ahli pertama
yaitu melakukan tugas jaga dirumah sakit dan membuat catatan medik pasien.
kemampuan dan ketepatan tenaga kesehatan IGD dalam mengisi form triase
pasien gawat darurat.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka disusun kegiatan sebagai
berikut:
1. Melaksanakan koordinasi dengan mentor dan direktur RSUD Kabupaten
Empat Lawang
2. Meminta izin kepada Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Kabupaten Empat Lawang
3. Membuat leaflet tentang sistem triase sebagai media sharing knowledge
kepada tenaga kesehatan di IGD RSUD Kabupaten Empat Lawang
4. Melakukan sharing knowledge kepada tenaga kesehatan di IGD RSUD
Kabupaten Empat Lawang
5. Membuat pedoman alur triase pasien gawat darurat di IGD dalam bentuk
poster
6. Membuat komitmen terkait penerapan sistem triase pasien gawat darurat
dalam bentuk maklumat pelayanan
7. Evaluasi Kegiatan
direktur
RSUD
21
Komitmen Mutu
Efektif :
- Melakukan koordinasi dengan mentor
merupakan salah satu upaya agar
terlaksananya kegiatan sesuai target
Efisien :
- Dengan melakukan konsultasi sesuai
jadwal maka merupakan penerapan
efisiensi waktu
22
Anti Korupsi
Jujur :
- Menyampaikan rencana kegiatan dengan
jujur dan terbuka sehingga mentor dan
direktur mengetahui secara
rinci tujuan yang diharapkan
Disiplin :
- Melakukan konsultasi sesuai jadwal
Tanggung Jawab :
- Mampu bertanggung jawab dengan
kegiatan yang direncanakan Berani :
- Mampu tampil berani dengan membuat
kegiatan yang belum pernah dilakukan
sebelumnya
Darurat untuk Kabupaten ini dan secara terbuka diketahui pihak salah satu yaitu
(IGD) menentukan Empat Lawang terlibat bentuk untuk mantap.
24
Anti Korupsi
Jujur :
- Komunikasi yang dilakukan pada pihak
terkait harus secara terbuka dan terus terang
Tanggung Jawab :
- Mampu bertanggung jawab dalam
melaksanakan dan menyampaikan kegiatan
Manajemen ASN :
- Saya menjalankan tugas dan fungsi sesuai
kedudukan saya sebagai tenaga kesehatan
secara profesional, bertanggung jawab dan
integritas dalam menyampaikan ide,
maksud dan tujuan
organisasi yaitu
meningkatkan
mutu pelayanan
rumah sakit
28
Komitmen Mutu
Efektif :
- Menciptakan media yang tepat untuk
menyampaikan materi sharing knowledge
agar tercapainya target dan tujuan
Inovasi :
- Pembuatan leaflet tentang sistem triase
merupakan media baru yang dapat
diaplikasikan dalam praktik sehari-hari
Anti Korupsi
Jujur :
- Dilakukan dengan keterbukaan sehingga
diketahui prosesnya
Peduli :
- Pembuatan leaflet ini menjadi suatu bentuk
kepedulian terhadap peningkatan mutu
layanan rumah sakit
Disiplin :
- Pembuatan leaflet tepat waktu
Kerja keras :
- Perencanaan atau rancangan dan proses
kegiatan ini dibutuhkan kerja keras sehingga
dapat terlaksana
MANAJEMEN ASN :
- Saya menjalankan tugas sesuai dengan
kedudukan saya sebagai tenaga kesehatan,
bekerja dalam proses pembuatan leaflet ini
dengan profesionalisme
29
PELAYANAN PUBLIK :
1. Transparan : dibuat secara jelas tanpa
ada yang dibatasi
2. Efektif dan Efisien : pembuatan leaflet
adalah bentuk untuk mewujudkan tujuan
kegiatan yang diilakukan dengan
prosedur sederhana dan biaya
terjangkau
meningkatkan
Etika Publik mutu pelayanan
- Melakukan komunikasi dengan baik saat rumah sakit
menyampaikan materi
- Menggunakan bahasa dan sikap yang
santun
- Dengan kegiatan ini diharapkan tenaga
kesehatan dapat memberikan layanan
kepada publik secara tanggap, cepat dan
tepat
- Kegiatan ini dapat mendorong kinerja tenaga
kesehatan tentang sistem triase
Komitmen Mutu
Efektif :
- Kegiatan sharing knowledge merupakan
perwujudan agar tercapainya tujuan atau
target yang diharapkan
Efisien :
- Metode penyampaian ini adalah tepat dan
hemat waktu
Berorientasi mutu :
- Pengetahuan tenaga kesehatan tentang
sistem triase meningkat melalui kegiatan ini,
sehingga dapat membantu dalam proses
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Anti Korupsi
Jujur :
- Dalam proses penyampaian isi materi harus
sebenarnya sesuai referensi
32
Peduli :
- Kegiatan ini menunjukan adanya kepedulian
terhadap peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit
Kerja keras :
- Kegiatan ini terlaksana dengan adanya kerja
keras mulai dari tahap perancangan hingga
pelaksanaan
MANAJEMEN ASN :
- Saya menjalankan tugas sesuai dengan
kedudukan daya sebagai tenaga kesehatan,
mampu melakukan sharing knowledge
dengan sesama tenaga kesehatan yang
dapat meningkatkan kemampuan dalam
pelayanan publik
PELAYANAN PUBLIK :
1. Partisipatif : melibatkan tenaga
kesehatan dalam melaksanakan sistem
triase yang akan ditujukan demi
kepentingan pasien
2. Transparan : tenaga kesehata n yang
menerima materi diberi kesempatan
bertanya
3. Responsif : pemberi materi sharing
knowledge harus cepat tanggap dan
mendengarkan aspirasi atau masukan
tenaga kesehatan
33
Komitmen Mutu
Efektif :
- Kegiatan pembuatan pedoman alur triase ini
sesuai dengan sasaran yang akan dituju,
informasi yang disampaikan dalam po ster
harus mudah dipahami oleh tenaga
kesehatan, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan rumah sakit
Inovasi :
- Pembuatan pedoman alur triase merupakan
suatu hal baru yang dilakukan
Berorientasi Mutu :
- Dengan penerapan optimal dapat
meningkatkan kualitas pelayanan
Anti Korupsi
Peduli :
- Kegiatan ini membuktikan adanya
kepedulian dalam mengoptimalkan
penerapan alut triase
Disiplin :
- Diharapkan secara disiplin menerapkan
sistem triase yang telah disampaikan
36
Tanggung jawab :
- Kegiatan ini menumbuhkan rasa tanggung
jawab terhadap pasien dalam
mengoptimalkan penerapan alur triase
PELAYANAN PUBLIK :
1. Partisipatif : dalam penerapan
sistem triase masyarakat/pasien
sebagai penerima manfaat kegiatan
2. Efektif dan Efisien : metode
sederhana agar sadar dan paham
dalam menerapkan sistem triase
sesuai tujuan kegiatan serta efisien
3. Akuntabel : penerapan alur triase ini
dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat
Komitmen Mutu
Berorientasi mutu :
- Dengan adanya maklumat pelayanan
diharapakan para tenaga kesehatan
sadar untuk melakukan pelayanan yang
terbaik Anti Korupsi Disiplin :
- Tenaga kesehatan diharapkan
menerapkan sistem triase sesuai
komitmen sebagaimana yang
telah tertuang dalam maklumat
pelayanan Tanggung jawab :
- Memiliki rasa tanggungjawab dalam
melaksanakan pelayanan
Adil :
- Pelayanan yang diberikan kepada pasien
sesuai tingkat kegawatdaruratan
39
PELAYANAN PUBLIK :
Akuntabel : maklumat pelayanan dapat
dipertanggungjawabkan
Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu :
Hasil akhir kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan kepuasan dan mutu pelayanan
terhadap publik
Anti Korupsi
Peduli :
Seluruh rangkaian kegiatan ini sebagai bentuk
kepedulian terhadap pelayanan kesehatan
Kerja keras :
Semua kegiatan ini dilaksanakan dengan gigih
agar mencapai hasil yang sesuai tujuan
Tanggung jawab :
Hasil evaluasi sebagai bukti peneraoan sistem
triase
MANAJEMEN ASN
Pembuatan laporan dilakuakn dengan jujur,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
WHOLE OF GOVERNMENT
Proses evalusi berkoordinasi dengan mentor
PELAYANAN PUBLIK
Tidak diskriminatif :
Sebagai bentuk perwujudan dalam pelayanan
kesehatan tidak membedakan pasien
42
Akuntabel :
Pengisian form triase pasien gawat darurat
harus dapat dipertanggungjawabkan
Berkeadilan :
Penatalaksanaan pasien sesuai tingkat
kegawatdaruratan sesuai sistem triase
bertujuan melindungi pasien dari praktik buruk
43
1. Melaksanakan koordinasi
dan 1) Menghubungi mentor untuk atur jadwal konsultasi 1) Senin, 5 April 2021
dengan mentor 2) Menyiapkan bahan untuk konsultasi dengan mentor 2) Senin, 5 April 2021
Direktur RSUD Kabupaten 3) Menemui mentor untuk konsultasi dan berdiskusi 3) Senin, 5 April 2021
Empat Lawang tentang kegiatan 4) Senin, 5 April 2021
4) Mendengarkan masukan, saran, kritikan dan 5) Selasa, 6 April 2021
pendapat dari mentor 6) Selasa, 6 April 2021
5) Menemui direktur untuk menjelaskan tentang
kegiatan dan berkonsultasi yang didampingi oleh
mentor
6) Meminta izin dan persetujuan untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
2. Meminta izin kepad 1) Menghubungi kepala IGD RSUD Kabupaten Empat 1) Senin, 5 April 2021
a Lawang untuk menentukan jadwal pertemuan 2) Selasa, 6 April 2021
Kepala Instalasi
Gawat
Darurat (IGD) RSUD 2) Menemui kepala IGD dan menjelaskan tentang 3) Selasa, 6 April 2021
rencana kegiatan aktualisasi
Empat Lawang
44
kesehatan IGD
5) Melakukan kegiatan sharing knowledge
45
5. Membuat pedoman alur 1) Merancang poster alur triase pasien gawat darurat 1) Rabu, 14 April 2021
triase pasien gawat 2) Menemui mentor untuk konsultasi mengenai 2) Kamis, 15 April 2021
darurat di IGD dalam rancangan alur triase pasien gawat darurat
bentuk poster Menemui direktur RSUD untuk konsultasi 3) Kamis, 15 April 2021
3) didampingi oleh mentor 4) Jumat, 16 April 2021
5) Senin, 19 April 2021
4) Mencetak poster
5) Pemasangan poster alur triase pasien gawat darurat
di IGD
6. Membuat komitmen terkait 1) Merancang komitmen dalam bentuk maklumat 1) Rabu, 14 April 2021
penerapan sistem triase pelayanan 2) Kamis, 15 April 2021
pasien gawat darurat
dalam bentuk maklumat 2) Menemui mentor dan konsultasi 3) Kamis, 15 April 2021
pelayanan 3) Menemui direktur RSUD untuk konsultasi 4) Jumat, 16 April 2021
didampingi oleh mentor Mencetak 5) Senin, 19 April 2021
4) maklumat pelayanan
5) Pemasangan maklumat pelayanan di IGD
7. Evaluasi Kegiatan 1) Form triase pasien gawat darurat 1) Senin, 19 April 2021
2) Menjelaskan cara pengisian form kepada tenaga 2) Senin, 19 April 2021
kesehatan 3) Selasa, 20 April 2021
3) Membentuk tim evaluator pelaksanaan/penerapan
form triase
46
47
B. PELAKSANAAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA mulai
dilaksanakan pada 24 Maret sampai dengan 2 Mei 2021. Sesuai dengan
rancangan yang telah disusun dalam rancangan aktualisasi terdapat 7
kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1. Melaksanakan koordinasi dengan mentor dan Direktur RSUD Kabupaten
Empat Lawang
48
2. Meminta izin kepada Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Empat
Lawang
3. Membuat leaflet tentang sistem triase sebagai media sharing knowledge
kepada tenaga kesehatan di IGD RSUD Kabupaten Empat Lawang
4. Melakukan sharing knowledge kepada tenaga kesehatan di IGD RSUD
Kabupaten Empat Lawang
5. Membuat pedoman alur triase pasien gawat darurat di IGD dalam bentuk
poster.
6. Membuat komitmen terkait penerapan sistem triase pasien gawat darurat
dalam bentuk maklumat pelayanan
7. Evaluasi kegiatan
Penjelasan dari masing-masing kegiatan yang telah dilaksanakan akan
dijabarkan sebagai berikut :
1. Melaksanakan koordinasi dengan mentor dan Direktur RSUD
Kabupaten Empat Lawang
Tahapan pertama pada kegiatan ini adalah menghubungi mentor untuk
mengatur jadwal konsultasi. Tahapan kegiatan menghubungi mentor
dilakukan dengan menggunakan WhatsApp, tahapan kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 5 April 2021, mengucapkan salam dan bertanya
keluangan waktu dari mentor untuk melakukan konsultasi terkait aktualisasi.
Tahapan kelima pada kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 April 2021
yaitu menemui direktur untuk menjelaskan tentang kegiatan dan
berkonsultasi serta menjelaskan tentang rencana kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan. Direktur sebagai pimpinan harus mengetahui rencana
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan untuk kepentingan pelayanan
rumah sakit.
Output dari tahapan kedua kegiatan ini adalah bahan berupa printout
rancangan aktualisasi. Rancangan aktualisasi berikut telah dikonsultasikan
dengan mentor dan telah disetujui. Berikut bukti dari tahapan kegiatan ini :
Output dari tahapan ketiga ini berupa catatan bimbingan dari mentor
dalam bentuk lembar notulensi. Berikut bukti dari tahapan kegiatan ini :
Output dari tahapan kelima ini berupa lembar notulensi saat konsultasi dan
koordinasi dengan direktur mengenai kegiatan ini. Berikut bukti dari tahapan
kegiatan ini :
Output dari tahapan kedua kegiatan ini adalah laporan atau diskusi dalam
bentuk lembar notulensi. Berikut bukti dari tahapan kegiatan ini :
Output dari tahapan ketiga kegiatan ini adalah surat izin dari kepala IGD
untuk melaksanakan kegiatan kepada tenaga kesehatan di IGD. Berikut
bukti dari tahapan kegiatan ini :
kegiatan ini terdapat nilai jujur dilihat dari komunikasi yang dilakukan secara
terbuka dan terus terang, serta mampu bertanggung jawab dalam
melaksanakan dan menyampaikan kegiatan. Keterkaitan substansi mata
pelatihan agenda tiga pada kegiatan ini meliputi manajemen ASN yaitu
menjalankan tugas dan fungsi sesuai kedudukan sebagai tenaga kesehatan
secara profesional, bertanggung jawab dan integritas dalam menyampaikan
ide, maksud dan tujuan serta melakukan pendekatan WOG dengan prinsip-
prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dan tujuan bersama.
Kegiatan meminta izin sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi ini
merupakan salah satu bentuk untuk mencapai tujuan dari kegiatan yaitu
meningkatkan kinerja tenaga kesehatan terkait penerapan sistem triase
yang menunjukan kontribusi kegiatan dalam visi dan misi organisasi yaitu
menjadikan rumah sakit yang memberikan pelayanan yang terbaik,
berkualitas dan profesional serta misi rumah sakit yaitu meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit, hal ini juga selaras dengan nilai organisasi rumah
sakit yaitu mantap.
Kegiatan ini menerapkan nilai akuntabilitas yaitu transparan dan kejelasan,
dampak apabila tidak diterapkan nya nilai ini dari pihak penulis maka tujuan
yang akan dicapai tidak maksimal, kegiatan yang telah dirancang tidak akan
berjalan dengan baik dan rentan menyebabkan misscommunication.
Begitupula bila tidak menjalankan musyawarah, maka tidak ada masukan
atau saran serta arahan yang akan membuat kegiatan berjalan tidak
optimal. Dampak yang terjadi apabila tidak menjalankan konsultasi dan
meminta izin dengan sopan santun, tidak menghargai komunikasi maka
akan terbentuk suasana kerja yang kurang harmonis serta kerjasama tidak
terjalin. Apabila saya tidak berorientasi mutu maka akan berdampak pada
pelayanan rumah sakit, serta apabila nilai jujur dan tanggung jawab tidak
dijunjung, maka tidak akan ada rasa percaya dari kepala IGD untuk
memberikan izin pelaksanaan kegiatan.
61
Tahapan kedua kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 April 2021 yaitu
menemui mentor untuk konsultasi mengenai leaflet yang nantinya akan di
jadikan media dalam sharing knowledge. Setelah merancang leaflet, maka
selanjutnya berkonsultasi dengan mentor tentang isi leaflet yang akan di
paparkan kepada tenaga kesehatan IGD, kemudian meminta masukan dan
saran kepada mentor.
Output dari tahapan kedua kegiatan ini adalah catatan bimbingan mentor
dalam bentuk lembar notulensi dan disetujuinya oleh mentor rancangan
leaflet ini. Berikut bukti dari tahapan kegiatan ini :
Output dari tahapan ketiga kegiatan ini adalah disetujuinya oleh direktur
rancangan leaflet. Berikut bukti dari tahapan kegiatan ini :
Output dari tahapan keempat kegiatan ini adalah leaflet dicetak dan di
perbanyak. Berikut bukti dari tahapan kegiatan ini :
dengan bahasa yang mudah dipahami agar berhasil guna. Keempat, dalam
komitmen mutu dalam kegiatan ini menciptakan media yang tepat untuk
menyampaikan materi sharing knowledge agar tercapainya target dan
tujuan secara efektif, serta nilai inovasi yaitu leaflet tentang sistem triase
merupakan media baru yang dapat diaplikasikan. Selanjutnya dalam anti
korupsi terdapat nilai jujur dilakukan dengan keterbukaan sehingga
diketahui prosesnya, pembuatan leaflet ini perwujudan bentuk kepedulian
terhadap peningkatan mutu layanan rumah sakit, serta dibutuhkan kerja
keras dalam kegiatan ini sehingga dapat terlaksana. Keterkaitan yang
terakhir adalah transparan, efektif dan efisien dalam pelayanan publik,
leaflet dibuat secara jelas serta merupakan bentuk untuk mewujudkan
tujuan kegiatan yang dilakukan dengan prosedur sederhana dan biaya
terjangkau.
Kontribusi kegiatan terhadap visi dan misi organisasi yaitu sebagai media
pelaksanaan kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah
sakit melalui penerapan sistem triase. Hal ini sejalan dengan visi organisasi
yaitu menjadikan rumah sakit yang memberikan pelayanan yang terbaik,
berkualitas dan profesional serta sejalan pula dengan misi organisasi yaitu
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, serta sejalan dengan nilai
organisasi yaitu selamat dan sembuh.
Pada kegiatan ini menerapkan nilai tanggung jawab, kepercayaan dan
kejelasan dalam akuntabilitas, dampak apabila nilai ini tidak diterapkan
yaitu pembuatan leaflet tidak akan berjalan lancar, sehingga menghambat
proses dan tujuan kegiatan selanjutnya, selain itu ketidakjelasan isi leaflet
dapat menimbulkan rasa ketidakpercayaan sehingga isi yang natinya akan
disampaikan tidak diterapkan. Begitupula bila tidak melakukan musyawarah
maka tidak akan mendapatkan kritik dan saran yang bermanfaat dari
mentor dan direktur. Dampak apabila tidak bersikap sopan dan ramah
kepada mentor dan direktur RSUD saat melakukan konsultasi, tidak
menerima kritik saran dengan sikap hormat maka akan menyebabkan
lingkungan kerja kurang harmonis serta kegiatan ini menjadi tidak berdaya
guna. Selanjutnya bila inovasi tidak dijalankan maka tidak ada
67
Tahapan ketiga kegiatan ini adalah membuat undangan dan daftar hadir,
setelah menetapkan waktu dan tempat pelaksanaaan maka selanjutnya
membuat undangan yang akan ditujukan kepada kepala IGD dan seluruh
staff IGD. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 April 2021.
Output dari tahapan pertama kegiatan ini berupa rancangan leaflet dan
powerpoint.
Output dari tahapan kedua kegiatan ini adalah rancangan jadwal akan
dilaksanakan nya kegiatan sharing knowledge yang berupa persetujuan
peminjaman ruangan dan alat untuk kegiatan ini.
71
Gambar 3.47 Mencetak Pedoman Alur Triase dalam bentuk Poster ke Percetakan
Output dari tahapan pertama kegiatan ini adalah rancangan alur triase.
Rancangan pedoman alur triase dibuat dengan menggunakan microsoft
word. Berikut bukti dari kegiatan ini :
Output dari tahapan kedua kegiatan ini adalah lembar notulensi. Saat
berkonsultasi dengan mentor untuk meminta saran tentang pedoman alur
triase, penulis membuat lembar notulensi dari pertemuan tersebut, selain itu
juga mentor memberikan tandatangan di rancangan pedoman alur triase
penulis sebagai tanda bahwa mentor telah menyetujui rancangan penulis.
Berikut bukti dari tahapan kegiatan ini :
Gambar 3.51 Lembar Notulensi Konsultasi dengan Mentor tentang Pedoman Alur Triase
Gambar 3.52 Lembar Notulensi Konsultasi tentang Pedoman Alur Triase dengan Direktur
dan profesional serta menguatkan nilai organisasi yaitu aman, selamat dan
sembuh.
Kegiatan ini apabila tidak menerapkan nilai akuntabilitas maka dapat
berdampak isi yang disampaikan pada pedoman alur triase tidak jelas,
sehingga dapat terjadi miskomunikasi diantara tenaga kesehatan IGD.
Apabila tidak dilakukan konsultasi dengan mentor dan direktur RSUD maka
mentor sebagai atasan dan direktur sebagai pimpinan tidak mengetahui
tentang kegiatan pembuatan pedoman alur triase ini, dan berarti nilai
musyawarah tidak diterapkan. Apabila etika publik tidak diterapkan maka
konsultasi tidak berjalan lancar, tidak terbangun suasana yang harmonis
dalam dunia kerja. Selanjutnya apabila nilai komitmen mutu tidak diterapkan
akan memiliki dampak yaitu sasaran yang akan dituju tidak tercapai,
sehingga tujuan meningkatkan pelayanan rumah sakit terhambat, selain itu
dilihat dari inovasi bila tidak dilakukan maka optimalisasi penerapan sistem
triase tidak berjalan, karena tidak ada perubahan yang dilakukan. Apabila
kepedulian dalam anti korupsi tidak diterapkan maka optimalisasi dalam
alur triase tidak berjalan, serta apabila kedisiplinan tidak diterapkan maka
kegiatan ini tidak akan berjalan sesuai waktu yang direncanakan.
Selanjutnya bila nilai akuntabel dalam pelayanan publik tidak diterapkan
maka berdampak berkurangnya rasa tanggung jawab dalam penerapan
sistem triase secara benar, sehingga dapat mempengaruhi mutu pelayanan
rumah sakit.
Tahap ketiga kegiatan ini adalah menemui direktur RSUD untuk konsultasi.
Maklumat Pelayanan yang telah dirancang dikonsulkan kepada direktur
agar direktur sebagai pimpinan mengetahui bahwa akan dipasang
komitmen penerapan sistem triase pasien gawat darurat dalam bentuk
maklumat pelayanan di IGD. Tahapan ini dilaksanakan pada 13 April 2021.
84
Output dari tahap pertama kegiatan ini adalah rancangan komitmen penerapan
sistem triase di IGD dalam bentuk maklumat pelayanan. Berikut bukti
kegiatan ini :
Output dari tahap kedua kegiatan ini adalah catatan bimbingan dari mentor
berupa lembar notulensi. Berikut bukti dari kegiatan ini :
86
Gambar 3.60 Lembar Notulensi Konsultasi dengan Mentor tentang Maklumat Pelayanan
Output dari tahapan ketiga kegiatan ini adalah terlaksananya konsultasi dengan
direktur. Penulis melakukan konsultasi dengan direktur untuk meminta
masukan adan saran terkait rancangan komitmen penerapan
sistem triase dalam bentuk maklumat pelayanan di IGD, dari konsultasi ini
penulis membuat lembar notulensi. Berikut adalah bukti kegiatan ini :
87
Output dari tahapan keempat kegiatan ini adalah komitmen penerapan sistem
triase dalam bentuk maklumat pelayanan telah divetak di percetakan.
88
7. Evaluasi Kegiatan
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah adanya form triase pasien gawat
darurat yang dimodifikasi. Untuk evaluasi rangkaian kegiatan ini maka
dilakukan pengumpulan referensi kemudian menyusun form triase pasien
gawat darurat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 April hingga 18
April 2021.
Tahapan kedua dari kegiatan ini adalah menjelaskan cara pengisian form
triase pasien gawat darurat kepada tenaga kesehatan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2021. Pada kegiatan ini dijelaskan
pengisian form triase kepada kepala IGD dan rekan dokter umum tentang
pengisian form triase yang kemudian akan disampaikan oleh kepala IGD
kepada tenaga kesehatan yang bertugas di IGD.
Output dari tahap pertama kegiatan ini adalah adanya form triase pasien
gawat darurat. Form triase ini adalah hasil modifikasi melihat dari beberapa
sumber. Berikut bukti dari kegiatan ini :
Output dari tahap ketiga kegiatan ini berupa adanya surat tugas untuk tim
evaluator. Berikut adalah bukti kegiatan ini :
92
5. Jumlah pasien dalam satu shift jaga Untuk setiap shift jaga, tenaga
terkadang lebih sedikit daripada kesehatan secara rata
tenaga kesehatan (perawat dan bergantian mengisi form triase
bidan) yang jaga sehingga dalam pasien gawat darurat
satu shift jaga tersebut tidak semua
tenaga kesehatan mengisi form
triase pasien gawat darurat.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan rancangan aktualisasi tentang “Optimalisasi Penerapan
Sistem Triase di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Empat Lawang”,
yang dilaksanakan dari tanggal 24 Maret 2021 sampai dengan tanggal 2 Mei
2021. Beberapa kegiatan telah dirancang dan disusun sedemikian rupa
sehingga memiliki satu tujuan akhir dalam mencari solusi core issue terpilih.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di RSUD Kabupaten Empat Lawang,
isu yang diangkat dalam aktualisasi ini adalah belum optimalnya penerapan
sistem triase di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kabupaten Empat
Lawang
95
7. Evaluasi Kegiatan
Optimalisasi kegiatan dilaksanakan dengan cara melakukan sharing
knowledge kepada tenaga kesehatan di IGD, pembuatan pedoman alur
triase dan komitmen penerapan sistem triase dalam bentuk maklumat
pelayanan. Setelah dilakukan rangkaian kegiatan tersebut, penerapan sistem
triase di IGD saat ini telah sesuai, dalam penempatan tidak ada kekeliruan.
Tenaga kesehatan di IGD memeriksa pasien yang datang dan mengkaji
pasien tersebut. Pengkajian pasien meliputi tanda-tanda vital pasien, setiap
pasien yang masuk di IGD dilakukan pengkajian yang kemudian di tuliskan
dalam form triase pasien gawat darurat yang diisi oleh tenaga kesehatan
(perawat atau bidan) yang sedang bertugas. Setelah mengisi form triase
96
• TD
160/100
mmHg
9. 21/04/2021 Tn. DS 18 Diantar trauma Bebas 20 x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Noptri Dr. Arga
Pukul keluarga 94x/m
19.18 WIB • TD
120/70
mmHg
10. 21/04/2021 Ny. IJ 35 Diantar Non Bebas 20 x/m • Nadi 100 GCS 15 Kooperatif Hijau Diana Sari Dr. Sri
Pukul keluarga trauma x/m
21.10 WIB • TD
100/80
mmHg
11. 22/04/2021 Tn. S 48 Diantar Non Bebas 20 x/m • Nadi GCS 14 Tidak Kuning Marta Yopi Dr. Arga
Pukul Keluarga trauma 114x/m Kooperatif
05.40 WIB • TD
150/100
mmHg
12. 22/04/2021 Ny. E 24 Diantar trauma Bebas 20 x/m • Nadi 84 GCS 15 Kooperatif Hijau Tiara Dr. Pipit
Pukul keluarga x/m
09.35 WIB • TD
160/90
mmHg
13. 22/04/2021 Tn. T 58 Diantar trauma Bebas 24x/m • HR 120 GCS 14 Tidak Kuning Firman Dr. sri
Pukul keluarga x/m kooperatif
09.35 WIB • TD
130/80
mmHg
14. 22/04/2021 Ny. K 47 Diantar trauma Bebas 22x/m • Nadi 98 GCS 15 Kooperatif Hijau Mentari Dr. Pipit
Pukul keluarga x/m
11.00 WIB • TD
160/90
mmHg
15. 22/04/2021 Nn. R 16 Diantar Non Bebas 20x/m • Nadi 90 GCS 15 Kooperatif Hijau Mentari Dr. Sri
keluarga trauma x/m
• TD
100/60
mmHg
16. 22/04/2021 Ny. RL 38 Diantar Non Bebas 24 x/m • HR 101 GCS 14 Tidak Kuning Mentari Dr. Pipit
Pukul 11. keluarga trauma x/m kooperatif
20 WIB
• TD 100/50
mmHg
17 22/04/2021 Ny. Ro 44 Diantar Non Bebas 26 x/m • Nadi 126 GCS 14 Tidak Kuning Deva Dr.pipit
Pukul keluarga trauma x/m kooperatif
12.05 WIB • TD 140 /
80
mmHg
18. 22/04/2021 Tn. K 56 Diantar Non Bebas 20x/m • Nadi 79 GCS 15 Kooperatif Hijau Ikhwan Dr. Sri
Pukul keluarga trauma x/m
13.10 WIB • TD
140/80
mmHg
19. 22/04/2021 Tn. AS 20 Diantar Trauma bebas 20x/m • Nadi 81 GCS 15 Kooperatif Hijau Tata Dr. Pipit
Pukul keluarga x/m
15.40 wib • TD
120/70
mmHg
20. 22/04/2021 Ny. HR 52 Diantar Non Bebas 18 x/m • Nadi 75 GCS 15 Kooperatif Hijau Noptri Dr. Sri
keluarga trauma x/m
• TD 130 /
80
mmHg
21. 22/04/2021 Ny. R 62 Diantar Non Bebas 20x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Diana Sari Dr. Arga
Pukul keluarga trauma 92x/m
15.48 wib • TD
160/100
mmHg
22. 22/04/2021 Ny. EU 37 Diantar Non Bebas 20x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Reza Alvita Dr. Marmah
Pukul keluarga trauma 68x/m
19.00 WIB • TD
160/100
mmHg
23. 22/04/2021 Tn. J 51 Diantar Non Bebas 20x/m • Nadi 94 GCS 15 Kooperatif Hijau Eci Dr. Arga
Pukul keluarga trauma x/m
20.00 WIB • TD
160/90
mmHg
24. 22/04/2021 Nn. IA 20 Diantar Non Bebas RR 28x/m • Nadi GCS 14 Tidak Kuning Tiara Dr. Rani
Pukul trauma 120x/m kooperatif
22.15 WIB
• TD 120/70
mmHg
25. 23/04/2021 Ny. H 45 Diantar Non Bebas RR 24x/m • Nadi 110 GCS 14 Kooperatif Kuning Fitri Dr.pipit
pukul 09.45 keluarga trauma x/m
WIB • TD
120/60
mmHg
26. 23/04/2021 An. SN 5 Diantar Non Bebas RR 24x/m • Nadi 100 GCS 15 Kooperatif Hijau Dera Dr Sri
Pikul 10.35 keluarga trauma x/m
WIB • BB 7 kg
• Temp
36,8 C
27. 23/04/2021 Tn. JH 48 Diantar Non Suara 28 x/m • Nadi GCS 13 Tidak Merah Tata Dr. Pipit
Pukul keluarga trauma nafas SpO2 93% 133x/m kooperatif
12.05 wib tambahan, • TD
Ronki (+) 125/86
mmHg
28. 23/04/2021 Ny. A 58 Diantar Non stridor 22x/m • Nadi GCS 4 - Merah Dera Dr. Sri
Pukul keluarga trauma 82x/m
13.20 wib • TD
240/140
mmHg
29. 23/04/2021 Ny. UH 39 Diantar Non Bebas 20/m • Nadi 98 GCS 15 Kooperatif Hijau Arzan Dr. Rani
Pukul keluarga trauma x/m
14.40 WIB • TD
120/70
mmHg
30. 23/04/2021 An. Sa 14 Diantar trauma Bebas 19 x/m • Nadi 99 GCS 15 Kooperatif Hijau Firman Dr. Gina
keluarga x/m
• TD
110/80
mmHg
31. 23/04/2021 Ny. P 36 Diantar Trauma Bebas 18x/m • Nadi 94 GCS 15 Kooperatif Hijau Diana Sari Dr. Rani
x/m
• TD
149/100
32 24/04/2021 Ny. M 42 Diantar Non Bebas 20 x/m • Nadi 103 GCS 15 Kooperatif Hijau Mika Dr. Gina
Pukul keluarga Trauma x/m
00.05 WIB • TD
100/50
mmHg
33 24/04/2021 Tn. MD 36 Diantar Non Bebas 21x/m • Nadi 89 GCS 15 Kooperatif Hijau Fera Dr. Rani
Pukul keluarga trauma x/m
07.05 wib • TD
110/60
mmHg
34 24/04/2021 Ny. El 54 Diantar Non Bebas 18 x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Septa Dr. Pipit
Pukul keluarga trauma 85x/m
09.30 wib • TD
110/70
mmHg
35 24/04/2021 Ny. L 59 Diantar Non stridor 28 x/m • Nadi 107 GCS 6 Tidak Merah Mika Dr. Gina
pukul 10.45 keluarga trauma x/m Kooperatif
wib • TD
220/120
mmHg
36 24/04/2021 Ny. IM 35 Diantar trauma bebas 20 x/m • Nadi 81 GCS 15 Kooperatif Hijau Mira Dr. Rani
Pukul keluarga x/m
16.10 wib • TD
120/90
mmHg
37 24/04/2021 Ny. MR 22 Diantar Non Bebas 22x/ m • Nadi 94 GCS 15 Kooperatif Hijau Mentari Dr. Gina
Pukul keluarga trauma x/m
22.00 wib • TD 130 /
80
mmHg
38 25/04/2021 Ny. T 33 Diantar Non Bebas 24x/m • Nadi GCS 14 Kooperatif Kuning Dwi Putri Dr. Rani
pukul 07.20 keluarga trauma teraba
wib lemah
• TD 70/
palpasi
39 25/04/2021 Ny. JS 23 Diantar Non Bebas 22 x/m • Nadi 95 GCS 15 Kooperatif Hijau Resi Dr. Marmah
Pukul keluarga trauma x/m
09.45 wib • TD
130/90
mmHg
40 25/04/2021 Ny. SH 65 Diantar Non Bebas 24 x/m • Nadi 86 GCS 15 Kooperatif Hijau Marta Yopi Dr. Yolanda
Pukul keluarga trauma x/m
09.51 wib • TD
160/90
mmHg
41 25/04/2021 Ny. MD 41 Diantar Non Bebas 20 x/m • Nadi 84 GCS 15 Kooperatif Hijau Resi Dr. Yolanda
keluarga trauma x/m
Pukul • TD
09.51 wib 160/100
mmHg
42 25/04/2021 Ny. Em 53 Diantar Non Bebas 20x/m • Nadi 92 GCS 15 Kooperatif Hijau Diana Sari Dr. Marmah
Pukul ambulance trauma x/m
13.50 wib (Rujukan) • TD
100/70
mmHg
43 25/04/2021 Ny. E 26 Diantar Non Bebas 21 x/m • Nadi 106 GCS 15 Kooperatif Hijau Septa Dr. Marmah
Pukul keluarga trauma x/m
17.50 wib • TD
160/90
mmHg
44 25/04/2021 Tn.Er 59 Diantar Non Bebas 21 x/m • Nadi 90 GCS 15 Kooperatif Hijau Tata Dr. Gina
Pukul keluarga trauma x/m
20.05 wib • TD
140/90
mmHg
45 25/04/2021 Ny. MO 40 Diantar Non Bebas 18 x/m • Nadi 70 GCS 15 Kooperatif Hijau Ikhwan Dr. Pipit
Pukul keluarga trauma x/m
23.00 wib • TD
100/60
mmHg
46 26/04/2021 Ny.Is 93 Diantar Non Bebas 28 x/m • Nadi 108 GCS 14 Tidak Kuning Fitri Dr. Yolanda
Pukul keluarga trauma SpO2 85% x/m Kooperatif
10.15 wib • TD
117/60
mmHg
47 26/04/2021 Tn. AH 64 Diantar Non Bebas 28 x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Kuning Dwie Putri Dr. Marmah
Pukul keluarga trauma SpO2 92% 112x/m
12.15 wib Wheezing • TD
(+) 180/110
mmHg
48 26/04/2021 Ny. H 50 Diantar Trauma Bebas 20x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Kuning Eci Dr. Yolanda
Pukul keluarga 100x/m
14.07 wib • TD
140/100
mmHg
49 26/04/2021 Ny.Li 54 Diantar Trauma Bebas 20x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Mika Dr. Marmah
Pukul keluarga 80x/m
17.00 wib
• TD 130/90
mmHg
50 27/04/2021 Ny. F 64 Diantar Non Stridor 32x/m • Nadi GCS 3 Tidak Merah Dera Dr. Yolanda
Pukul ambulance trauma SpO2 92% Teraba kooperatif
14.00 wib (rujukan) Ronki (+) lemah
Wheezing(+) • TD 80 per
palpasi
51 27/04/2021 Ny. M 78 Diantar Trauma Bebas 20 x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Deva Dr. Pipit
Pukul keluarga 83x/m
16.00 wib • TD
120/80
mmHg
52 27/04/2021 Tn. EZ 45 Diantar Trauma Bebas 20 x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Arzan Dr.Yolanda
Pukul keluarga 93x/m
19.00 wib • TD
130/80
mmHg
53 27/04/2021 Ny. Su 32 Diantar Trauma Bebas 22x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Septa Dr. Marmah
Pukul keluarga 102x/m
20.10 wib • TD
140/100
mmHg
54 27/04/2021 Tn A 27 Diantar Trauma Bebas 18x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Mira Dr. Yolanda
Pukul keluarga 92x/m
22.10 wib • TD
150/100
mmHg
55 27/04/2021 Tn DS 23 Diantar Trauma Bebas 19 x/m • Nadi GCS 15 Kooperatif Hijau Noptri Dr. Marmah
Pukul Rekan/ 92x/m
22.40 wib teman • TD
120/70
mmHg