ICRA
ICRA
DISUSUN OLEH :
TIM PPI
2016
2
dengan program PPI sehingga dampak yang bisa menyebabkan HAIs karena
proses renovasi/pembangunan gedung baru di Rumah Sakit Karini Mojosari dapat
dihindari.
Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini.
Semoga upaya kita mendapatkan rahmat, hidayah, dan ridho dari Allah
S.W.T. Amin.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................1
SK Direktur Tentang Pemberlakuan Buku Panduan ICRA Akibat Dampak
dari Renovasi dan Konstruksi Gedung Rumah Sakit...............................................2
Kata Pengantar.........................................................................................................4
Daftar Isi...................................................................................................................6
BAB I. DEFINISI.................................................................................................8
A. PENGERTIAN.................................................................................8
B. TUJUAN...........................................................................................8
BAB II. RUANG LINGKUP................................................................................9
BAB III. TATA LAKSANA..................................................................................10
A. PERAN KOMITE PPI....................................................................10
B. KEGIATAN PEMBANGUNAN....................................................10
C. PERSYARATAN KINERJA...........................................................16
D. PRODUK DAN BAHAN...............................................................17
E. BARRIER/PENGHALANG..........................................................18
F. PROSEDUR PENGENDALIAN INFEKSI SECARA UMUM....18
G. IZIN KERJA ICRA........................................................................21
H. IMPLEMENTASI PROSEDUR PENGENDALIAN INFEKSI....21
I. PENYELESAIAN PROSEDUR PENGENDALIAN INFEKSI....22
J. INTERVENSI BERDASARKAN KLASIFIKASI TINGKAT......23
K. PEMANTAUAN LINGKUNGAN.................................................24
L. PENDIDIKAN FASILITAS DAN KONTRAKTOR ICRA..........24
M. PENGAWASAN.............................................................................25
N. YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM PROSEDUR...........25
O. KETERLIBATAN KOMITE PPI DALAM ASPEK
PENGENDALIANINFEKSI SAAT RENOVASI/
PEMBANGUNAN DAN DESAIN RUMAHSAKIT....................26
P. KESIMPULAN..............................................................................33
4
BAB IV. DOKUMENTASI..................................................................................35
Standar Prosedur Operasional (SPO) ICRA Akibat Dampak dari
Renovasi dan Konstruksi Gedung Rumah Sakit di RSU Kartini
Mojosari Mojokerto...............................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
DEFINISI
A. PENGERTIAN
ICRA (Infection Control Risk Assessment) adalah proses menetapkan
risiko potensial dari transmisi udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui
air kotor dalam fasilitas pelayanan kesehatan selama konstruksi, renovasi dan
kegiatan maintenance.
Kegiatan ICRA merupakan multidisiplin, proses kolaborasi yang
mengevaluasi jenis/macam kegiatan konstruksi dan kelompok risiko untuk
klasifikasi penetapan tingkat.
6
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Komite PPI yang bertugas untuk membuat ICRA dan memberikan pendidikan
dan pelatihan;
2. Bagian Tehnik untuk memfasilitasi dengan memberikan peraturan
perundangan dan perijinan;
3. Sanitasi Lingkungan, terkait dengan pembuangan limbah (baku mutulimbah);
4. Tim K-3 RS untuk melakukan edukasi dan supervisi tentang keamanan dan
keselamatan;
5. Pimpinan Proyek sebagai pelaksana konstruksi dan renovasi bangunan.
7
BAB III
TATA LAKSANA
B. KEGIATAN PEMBANGUNAN
Dalam melakukan kegiatan pembangunan, ditentukan terlebih dahulu
tipe/jenis aktifitas debu yang dihasilkan, potensi terbentuknya aerosol udara,
durasi dari aktifitas, dan jumlah sistem HVAC.
Pedoman Petunjuk Tipe Aktifitas Konstruksi :
1. Langkah Pertama
Menggunakan tabel berikut untuk melakukan identifikasi type/jenis
konstruksi kegiatan proyek (Type A-D).
TYPE KRITERIA
Inspeksi dan kegiatan non-invasif
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
• Mengganti ubin langit-langit (plafon) untuk inspeksi visual saja.
Misalnya terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
TIPE • Pengecatan (tetapi tidak dengan pengamplasan)
A • Dinding meliputi pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang
tidak menghasilkan debu atau memerlukan pembongkaran dinding
atau akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan yang
kelihatan.
TIPE Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menghasilkan debu minimal
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
B
• Pembukaan tidak lebih dari satu ceiling ubin per 10 ubin
• Pemasangan kabel telepon dan komputer
8
TYPE KRITERIA
• Pembongkaran dinding atau atap dimana penyebaran debu dapat
dikontrol
• Renovasi kecil dari suatu ruangan
• Pengamplasan dinding basah
• Akses ke ruang terbuka
Pekerjaan yang menghasilkan debu yang banyak
Termasuk, tapi tidak terbatas pada :
• Pengamplasan dinding kering, untuk pengecatan atau penutup
dinding
• Pembongkaran dinding, merobohkan dinding kering atau
menyelesaikan bangunan, dimana pekerjaan terbatas satu kamar
• Pembongkaran dinding atau pembangunan tembok baru
TIPE • Pekerjaan kecil saluran, pipa, listrik di langit-langit (tidak termasuk
9
2. Langkah Kedua
Identifikasi group pasien yang berisiko.
Risiko
Risiko Menengah Risiko Tinggi Risiko Highest
Rendah
• Area • Cardiology • HCU • Tempat
Echocardigraphy IGD
perkantora • • Perawatan
• Endoscopy • Laboratorium
n • Nuclear Medicine Pasien
• Koridor Klinik,
• Physical Therapy Imunosupresan
Umum • Radiologi/MRI Spesimen • Bank Darah
• Respiratory • Medical Units • Klinik Lab
• Ruang RR
Therapy • Farmasi Mikrobiologi,
• Ruang Anak Virologi
• Surgical Units • HCU
• Ruang • Ruang Isolasi
Perawatan Bayi Tekanan
• Rawat Jalan Negatif
• Oncology
• Ruang Operasi
3. Langkah Ketiga
IC MATRIX – CLASS OF PRECAUTION : CONTRUCTION
PROJECT BY PATIENS RISK
Contruction Project type
Patiens Risk Group
Type A Type B Type C Type D
Low Risk Group I II II III/IV
Medium Risk Group I II III IV
High Risk Group I II III/IV IV
Highest Risk Group II III/IV III/IV IV
Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan konstruksi dan tingkat
risiko menunjukkan kelas III atau IV, maka prosedur pengendalian
diperlukan.
4. Langkah Ke Empat
Diperlukan deskripsi tindakan pengendalian infeksi berdasarkan kelas.
10