Anda di halaman 1dari 1

Dampak bencana pada aspek spiritual

Manusia sebagai makhluk yang utuh atau holistik memiliki kebutuhan yang
kompleks yaitu kebutuhan biologis, psikologis, sosial kultural dan spiritual. Spiritual
digambarkan sebagai pengalaman seseorang atau keyakinan seseorang, dan merupakan
bagian dari kekuatan yang ada pada diri seseorang dalam memaknai kehidupannya.
Spiritual juga digambarkan sebagai pencarian individu untuk mencari makna (Bown &
Williams, 1993). Dyson, Cobb, dan Forman (1997) menyatakan bahwa spiritual
menggabungkan perasaan dari hubungan dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan
dengan kekuatan yang lebih tinggi.
Bencana adalah fenomena kehidupan yang maknanya sangat tergantung dari
mana seseorang memaknainya. Disinilah aspek spiritual ini berperan. Dalam kondisi
bencana, spiritualitas seseorang merupakan kekuatan yang luar biasa, karena spiritualitas
seseorang ini mempengaruhi persepsi dalam memaknai bencana selain faktor pengetahuan,
pengalaman, dan sosial ekonomi.
Kejadian bencana dapat merubah pola spiritualitas seseorang. Ada yang
bertambah meningkat aspek spiritualitasnya ada pula yang sebaliknya. Bagi yang
meningkatkan aspek spiritualitasnya berarti mereka meyakini bahwa apa yang terjadi
merupakan kehendak dan kuasa sang Pencipta yang tidak mampu di tandingi oleh
siapapun. Mereka mendekat dengan cara meningkatkan spiritualitasnya supaya
mendapatkan kekuatan dan pertolongan dalam menghadapi bencana atau musibah yang
dialaminya. Sedangkan bagi yang menjauh umumnya karena dasar keimanan atau
keyakinan terhadap sang pencipta rendah, atau karena putus asa.

Anda mungkin juga menyukai