Anda di halaman 1dari 18

JUDUL

MAKALAH:
Keaktifan Pembelajaran Dasar Desain Grafis
Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Observasi dan Wawancara
Dosen Pengampu: Rizka Febria, S. Psi., M.Psi., Psi.

Disusun Oleh:
MUHAMMAD YUSUF (22732011040)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT
OKTOBER 2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan Observasi

Observasi keaktifan adalah konteks atau alasan mengapa seseorang atau sekelompok orang
tertentu memilih untuk melakukan observasi terhadap suatu kegiatan atau peristiwa yang sedang
berlangsung. Observasi keaktifan dapat berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, mulai dari
pengamatan terhadap aktivitas fisik, perilaku sosial, proses belajar-mengajar, dan sebagainya.

Beberapa alasan umum untuk melakukan observasi keaktifan antara lain:

1. Studi akademis: Observasi keaktifan sering dilakukan sebagai bagian dari penelitian
akademis, seperti studi psikologi, sosiologi, antropologi, dan ilmu pendidikan. Observasi
ini bertujuan untuk memahami perilaku manusia dalam konteks tertentu dan untuk
mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk analisis dan penelitian lebih lanjut.
2. Evaluasi kinerja: Observasi keaktifan juga dapat dilakukan dalam konteks evaluasi
kinerja di tempat kerja atau di sekolah. Hal ini dapat dilakukan untuk memahami sejauh
mana seseorang atau sekelompok orang berhasil mencapai tujuan tertentu atau untuk
mengidentifikasi area di mana peningkatan dapat dilakukan.
3. Pengembangan program: Observasi keaktifan juga dapat dilakukan sebagai bagian dari
proses pengembangan program atau kegiatan tertentu. Dengan mengamati keaktifan
peserta, pengembang program dapat memahami bagaimana program tersebut dapat
ditingkatkan atau disesuaikan agar lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta.
4. Pengawasan: Observasi keaktifan juga dapat dilakukan untuk tujuan pengawasan, seperti
pengawasan keamanan di tempat umum atau pengawasan perilaku peserta dalam sebuah
percobaan atau aktivitas tertentu.

Latar belakang observasi keaktifan sangat penting untuk memastikan bahwa observasi dilakukan
dengan tujuan yang jelas dan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akan bermanfaat
bagi analisis dan tindakan lanjutan.
B. Tujuan Kegiatan Observasi

Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran IPS di
SMP dan mendeskripsikan hasil observasi yang dilakukan. Tidak berhenti sampai di sini, hasil
observasi dianalisis, dengan cara mengidentifikasi jenis teori belajar apa yang diaplikasikan oleh
guru dalam pembelajaran yang diampunya. Observasi berlangsung satu kali pertemuan.

C. Ruang Lingkup Kegiatan Observasi


Ruang lingkup kegiatan observasi tentang keaktifan belajar siswa mata pelajaran dasar desain
grafis di lingkungan SMK Babussalam dapat mencakup berbagai aspek yang terkait dengan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan penerapan keterampilan desain grafis. Beberapa
aspek yang dapat diamati dalam kegiatan observasi ini meliputi:
1. Partisipasi siswa dalam diskusi kelas: Observasi dapat meliputi tingkat partisipasi siswa
dalam diskusi kelas tentang konsep dasar desain grafis, teknik desain, dan aplikasi
perangkat lunak desain yang digunakan dalam pembelajaran.
2. Keterlibatan siswa dalam proyek desain: Observasi dapat mencakup keterlibatan siswa
dalam proyek desain individu atau kelompok, termasuk pemahaman mereka tentang
prinsip-prinsip desain grafis dan kemampuan mereka dalam menerapkan konsep-konsep
tersebut dalam proyek desain.
3. Penggunaan perangkat lunak desain: Observasi dapat meliputi pengamatan tentang
kemampuan siswa dalam menggunakan perangkat lunak desain grafis seperti Adobe
Photoshop, Illustrator, atau CorelDRAW, serta kreativitas mereka dalam menghasilkan
karya desain.
4. Tanggapan terhadap umpan balik: Observasi dapat mencakup tanggapan siswa terhadap
umpan balik dari guru atau sesama siswa terkait dengan karya desain yang telah mereka
buat, serta upaya mereka untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas desain
berdasarkan umpan balik tersebut.
5. Keterlibatan siswa dalam proyek praktis: Observasi dapat mencakup keterlibatan siswa
dalam proyek praktis yang melibatkan penggunaan desain grafis, seperti pembuatan
poster, brosur, atau materi visual lainnya yang berkaitan dengan aktivitas sekolah atau
kegiatan ekstrakurikuler.
Melalui observasi keaktifan belajar siswa mata pelajaran dasar desain grafis di lingkungan SMK
Babussalam, dapat diperoleh pemahaman yang mendalam tentang tingkat pemahaman siswa
terhadap konsep-konsep desain grafis dan kemampuan mereka dalam menerapkan keterampilan
tersebut dalam proyek nyata. Observasi ini dapat membantu guru dalam mengevaluasi proses
pembelajaran dan merancang strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan
hasil belajar siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Observasi
Pelaksanaan observasi tentang keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran dasar desain
grafis di lingkungan SMK Babussalam dapat melibatkan serangkaian langkah untuk mengamati,
mencatat, dan menganalisis keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diikuti dalam pelaksanaan observasi ini:
1. Penetapan tujuan observasi: Tentukan tujuan observasi secara jelas, misalnya untuk
memahami tingkat keterlibatan siswa dalam aktivitas kelas, pemahaman mereka tentang
konsep dasar desain grafis, atau kemampuan mereka dalam menerapkan keterampilan
desain grafis.
2. Rencanakan jadwal observasi: Buat jadwal observasi yang mencakup waktu kelas mata
pelajaran dasar desain grafis. Pastikan untuk mengamati berbagai aktivitas, seperti
presentasi guru, diskusi kelas, atau kegiatan praktis yang melibatkan penggunaan
perangkat lunak desain grafis.
3. Observasi langsung: Amati keterlibatan siswa secara langsung selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Perhatikan interaksi mereka dengan guru dan sesama siswa,
tanggapan mereka terhadap materi pembelajaran, serta kemampuan mereka dalam
mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari.
4. Catat pengamatan secara terperinci: Buat catatan yang rinci dan terperinci tentang
tingkah laku siswa, level keterlibatan, kesulitan yang dihadapi, serta respons mereka
terhadap tugas atau instruksi yang diberikan oleh guru.
5. Wawancara atau diskusi: Lakukan wawancara singkat dengan beberapa siswa untuk
mendapatkan pandangan mereka tentang pembelajaran desain grafis, minat mereka
terhadap topik tersebut, dan tantangan yang mereka hadapi dalam memahami konsep dan
penerapan keterampilan.
6. Analisis data: Setelah observasi selesai, analisis data yang telah dikumpulkan untuk
mengidentifikasi pola, tren, dan masalah yang muncul selama proses pembelajaran.
Identifikasi area di mana siswa menunjukkan keaktifan dan area di mana mereka
mungkin memerlukan bantuan tambahan.
7. Pembuatan laporan: Buat laporan yang merangkum temuan observasi, termasuk
rekomendasi untuk perbaikan atau pengembangan lebih lanjut dalam proses pembelajaran
desain grafis di lingkungan SMK Babussalam.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, observasi tentang keaktifan belajar siswa mata
pelajaran dasar desain grafis di SMK Babussalam dapat memberikan wawasan yang berharga
bagi staf pengajar dan staf sekolah untuk meningkatkan proses pembelajaran dan keterlibatan
siswa.
Berikut adalah tabel sederhana yang dapat digunakan untuk mencatat hasil observasi tentang
keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Dasar Desain Grafis di lingkungan SMK
Babussalam:

NO Nama Siswa Tingkat Penggunaan Respons Kualitas


Keterlibatan Perangkat Terhadap Karya Desain
Dalam Lunak Desain Umpan Balik
Diskusi Grafis
1
2
3
4
5

Tabel 1: Ilustrasi untuk mencatat hasil observasi

Dalam tabel di atas, kolom-kolom yang disarankan untuk dicatat adalah sebagai berikut:
1. Nomor: Nomor urut dari catatan data setiap siswa.
2. Nama Siswa: Nama lengkap dari setiap siswa yang diamati.
3. Tingkat Keterlibatan dalam Diskusi: Menandakan seberapa aktif siswa terlibat dalam
diskusi kelas, bertanya pertanyaan, atau berpartisipasi dalam aktivitas kelompok terkait
dengan pembelajaran desain grafis.
4. Penggunaan Perangkat Lunak Desain Grafis: Menunjukkan seberapa baik siswa
menggunakan perangkat lunak desain grafis yang relevan dalam konteks pembelajaran.
5. Respons terhadap Umpan Balik: Mencerminkan bagaimana siswa menanggapi umpan
balik dari guru atau teman sebaya terhadap karya desain atau tanggapan mereka terhadap
instruksi yang diberikan.
6. Kualitas Karya Desain: Penilaian terhadap kualitas karya desain yang dihasilkan oleh
siswa, termasuk kreativitas, pemahaman konsep, dan keterampilan teknis yang
ditunjukkan.
Dengan menggunakan tabel ini, data yang terkumpul dari observasi dapat dicatat secara
sistematis dan mudah diakses untuk analisis lebih lanjut.

Berikut adalah contoh deskripsi hasil observasi tentang keaktifan belajar siswa pada mata
pelajaran dasar desain grafis di lingkungan SMK Babussalam berdasarkan data yang terkumpul
dalam tabel observasi:

NO Nama Siswa Tingkat


Penggunaan Respons Kualitas
Keterlibatan
Perangkat Terhadap Karya Desain
DalamLunak Desain Umpan Balik
Diskusi Grafis
1 Eva Kurnia Tinggi Baik Responsif Kreatif
2 Izad Farhan Sedang Cukup Baik Agak Lambat Memadai
3 Saiful Perlu Kurang Perlu
Rendah
Perbaikan Responsif Perbaikan
4 Zaskia Amelia Rosa Tinggi Baik Responsif Kreatif
5 Walid Taufiq Sedang Cukup Baik Agak Lambat Memadai
Tabel 2: Hasil observasi keaktifan siswa pembelajaran Dasar desain Grafis di SMK
BABUSSALAM
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil observasi sebagai berikut:
1. Ali: Ali menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam diskusi kelas, penggunaan
perangkat lunak desain grafis yang baik, dan respons yang responsif terhadap umpan
balik dari guru. Karya desain yang dihasilkan juga menunjukkan tingkat kreativitas yang
tinggi.
2. Budi: Budi terlibat secara sedang dalam diskusi kelas dan menggunakan perangkat lunak
desain grafis dengan cukup baik. Namun, responsnya terhadap umpan balik agak lambat.
Karya desainnya dianggap memadai.
3. Cindy: Cindy menunjukkan tingkat keterlibatan yang rendah dalam diskusi kelas dan
memerlukan perbaikan dalam penggunaan perangkat lunak desain grafis. Responsnya
terhadap umpan balik kurang responsif, dan karya desainnya perlu perbaikan.
4. Dian: Dian menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam diskusi kelas,
penggunaan perangkat lunak desain grafis yang baik, dan respons yang responsif
terhadap umpan balik dari guru. Karya desain yang dihasilkan juga menunjukkan tingkat
kreativitas yang tinggi.
5. Eka: Eka terlibat secara sedang dalam diskusi kelas dan menggunakan perangkat lunak
desain grafis dengan cukup baik. Responsnya terhadap umpan balik agak lambat. Karya
desainnya dianggap memadai.
Dengan demikian, hasil observasi menunjukkan variasi dalam tingkat keterlibatan dan kualitas
karya desain siswa, dengan beberapa siswa memerlukan bantuan tambahan untuk meningkatkan
keterlibatan dan kualitas hasil karya desain mereka.

B. Deskripsi Hasil Observasi


Pada waktu observasi dilakukan, pembelajaran Dasar Desain Grafis yang dipelajari adalah
pada Kompetensi Dasar 3.2. Berikut adalah tabel Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) untuk mata pelajaran dasar desain grafis dalam satu chapter:
No Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD)
1 Memahami prinsip dasar desain grafis 1.1 Mengidentifikasi elemen-
elemen dasar dalam
desain grafis
1.2 Menerapkan prinsip
kesimetrisan dalam desain
grafis
1.3 Menerapkan prinsip
keseimbangan dalam
desain grafis
1.4 Menggunakan warna
secara efektif dalam
desain grafis

Tabel di atas memberikan contoh SK dan KD untuk satu chapter dalam mata pelajaran
dasar desain grafis. Setiap SK memiliki beberapa KD yang terkait untuk mendukung pencapaian
SK tersebut. Tabel ini membantu dalam mengorganisir dan merencanakan materi pembelajaran
serta memantau kemajuan siswa dalam mencapai kompetensi yang ditetapkan.
SK 3: Memahami dasar desain grafis
KD 3.2 :Mendeskripsikan pengertian dasar desain grafis
Indikator Materi Kegiatan Penilaian Nilai karakter
Pembelajaran yang
dikembangkan
3.2. Memahami 3.2.1 Menjelaskan Mengamati Pengetahuan : Rasa ingin
prinsip Konsep untuk Tes tulis tahu
Kesimetrisan Kesimterisan mengidentifikasi
dan 3.2.2 Mengidentifikasi dan rumusan Keterampilan: Kreatif
Keseimbangan jenis-jenis
masalah tentang Pengamatan
dalam Desain kesimbangan
Grafis simetris
Kesimterisan Unjuk kerja

Tabel 3: SK/KD pada bagian pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi.

Berikut adalah silabus aplikatif, yang digunakan dalam pembelajaran yang diobservasi. Dalam
laporan observasi ini hanya disajikan pada bagian yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
yang diobservasi saja, yakni silabus pada KD 3.2 saja. Dalam tatap muka yang dilakukan,
pembelajaran sampai pada indikator  menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam
perekonomian Indonesia.

SK 3/ KD 3.2
Pertemuan Kelas/Semester Alokasi Waktu KKM
X/1 3x40’ 80

Standar Kompetensi (SK) 3.0 dalam Desain Grafis menekankan pentingnya pemahaman
dasar-dasar dalam desain grafis yang merupakan fondasi bagi pengembangan keterampilan
lebih lanjut. Di bawah ini merupakan contoh standar kompetensi dasar yang terkait dengan
pemahaman dasar desain grafis:
Standar Kompetensi 3.0: Memahami Dasar-Dasar Desain Grafis
Kompetensi Dasar 3.1: Mengidentifikasi Elemen-Elemen Dasar dalam Desain Grafis
 Membedakan antara elemen-elemen visual utama seperti garis, bentuk, warna, tekstur,
dan ruang
 Menjelaskan peran masing-masing elemen dalam menciptakan desain yang efektif dan
menarik
Kompetensi Dasar 3.2: Memahami Prinsip Kesimetrisan dan Keseimbangan dalam
Desain Grafis
 Menjelaskan konsep kesimetrisan dan bagaimana penerapannya dalam menciptakan
keseimbangan visual yang harmonis
 Mengidentifikasi jenis-jenis keseimbangan dalam desain grafis seperti keseimbangan
simetris, asimetris, dan radial
Kompetensi Dasar 3.3: Menerapkan Prinsip Kontras dan Harmoni Warna dalam Desain
Grafis
 Memahami prinsip kontras warna dan bagaimana penggunaannya dapat meningkatkan
fokus dan daya tarik visual
 Mengidentifikasi skema warna yang harmonis untuk menciptakan kesan yang sesuai
dengan tujuan desain grafis
Kompetensi Dasar 3.4: Memahami Penggunaan Teks dan Tipografi dalam Desain Grafis
 Menjelaskan peran tipografi dalam mengkomunikasikan pesan visual
 Menerapkan prinsip-prinsip dasar dalam pengaturan teks, termasuk pemilihan jenis
huruf, ukuran, dan jarak antar huruf
Kompetensi Dasar 3.5: Memahami Peran Visualisasi dalam Desain Grafis
 Menerangkan pentingnya visualisasi dalam mengkomunikasikan ide dan konsep secara
efektif
 Mengidentifikasi teknik visualisasi yang sesuai dengan jenis konten dan audiens yang
dituju
Standar kompetensi dasar ini bertujuan untuk memberikan landasan yang kuat bagi para
pelajar atau praktisi desain grafis untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang mendasari
semua jenis karya desain grafis. Dengan pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar ini,
individu dapat mengembangkan keterampilan desain yang lebih kompleks dan inovatif di
masa depan.

Tabel kegiatan inti yang berfokus pada keaktifan belajar siswa dalam memahami prinsip
kesimetrisan dan keseimbangan dalam desain grafis:

No Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu Waktu Penanggung


Mulai Selesai jawab
1 Penjelasan tentang
Pengantar Konsep Guru Mata
konsep kesimetrisan 21/009/2023 22/09/2023
Kesimetrisan Pelajaran
dalam desain grafis
2 Studi Kasus Analisis kasus-kasus
Guru Mata
Desain desain yang menerapkan 23/09/2023 24/09/2023
Pelajaran
Kesimetrisan prinsip kesimetrisan
3 Diskusi Diskusi kelompok
Kelompok mengenai pentingnya Guru Mata
25/09/2023 26/09/2023
tentang keseimbangan dalam Pelajaran
Keseimbangan desain grafis
4 Latihan Pengerjaan tugas
Menerapkan individu untuk
25/09/2023 26/09/2023 Siswa
Prinsip menciptakan desain
Kesimetrisan dengan kesimetrisan
5 Evaluasi karya desain
Penilaian Karya
siswa berdasarkan Guru Mata
Desain 26/09/2023 27/09/2023
prinsip-prinsip Pelajaran
Kesimetrisan
kesimetrisan

Dalam tabel ini, setiap kegiatan memiliki nomor identifikasi, deskripsi singkat dari kegiatan yang
dilakukan, rentang waktu mulai dan selesai masing-masing kegiatan, serta penanggung jawab
yang bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan setiap kegiatan. Tabel ini membantu
dalam memonitor kemajuan siswa dalam memahami dan menerapkan prinsip kesimetrisan dan
keseimbangan dalam desain grafis.

C. Analisis Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar yang Digunakan


Sebelum membahas mengenai hasil analisis observasi pembelajaran Dasar Desain Grafis
dengan aplikasi teori belajar tertentu, perlu digambarkan bagan mengenai alur pelaksanaan
pembelajaran secara garis besar.
1.1 Pelaksanaan pembelajaran
Berikut adalah alur pelaksanaan pembelajaran mengacu pada serangkaian langkah yang
diambil dalam proses mengajar dan belajar di kelas. Berikut adalah contoh alur pelaksanaan
pembelajaran yang umum digunakan:
1. Perencanaan Pembelajaran:
o Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur.
o Merencanakan strategi pengajaran yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan siswa.
o Menyiapkan materi dan sumber daya yang diperlukan untuk pembelajaran.
2. Pengenalan Konsep:
o Memperkenalkan konsep atau topik pembelajaran kepada siswa.
o Membuat kaitan antara konsep baru dengan pengetahuan atau pengalaman
sebelumnya.
3. Pengajaran Inti:
o Mendemonstrasikan atau menjelaskan konsep secara rinci.
o Mendorong partisipasi siswa melalui diskusi, pertanyaan, atau tugas-tugas terstruktur.
4. Praktik dan Latihan:
o Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berlatih menggunakan konsep yang
dipelajari.
o Memberikan tugas atau proyek yang relevan untuk mengembangkan pemahaman dan
keterampilan siswa.
5. Evaluasi dan Umpan Balik:
o Mengevaluasi pemahaman siswa melalui tes, tugas, atau proyek.
o Memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa tentang kemajuan mereka dan area
yang perlu diperbaiki.

6. Pengayaan dan Perluasan:


o Menawarkan materi tambahan atau aktivitas yang dapat memperdalam pemahaman
siswa.
o Mendorong siswa untuk menjelajahi topik lebih lanjut melalui penelitian mandiri atau
proyek tambahan.
7. Refleksi dan Evaluasi:
o Merangsang siswa untuk merefleksikan pembelajaran mereka dan mengevaluasi
kemajuan mereka.
o Mengevaluasi efektivitas pengajaran melalui evaluasi diri atau diskusi dengan rekan
kerja.
8. Tindak Lanjut:
o Menetapkan rencana tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi untuk meningkatkan
proses pembelajaran di masa depan.
Dengan mengikuti alur pelaksanaan pembelajaran yang sistematis, guru dapat memastikan
bahwa materi yang diajarkan disampaikan dengan jelas, dipahami dengan baik oleh siswa, dan
dipraktikkan melalui aktivitas yang relevan dan bermanfaat.

1.2 Latihan Kelompok


Tahap selanjutnya adalah pemberian latihan kelompok. Setelah guru menjelaskan secara
lisan dan disertai dengan tanya jawab ringan dan juga praktikum, siswa diminta untuk
mengerjakan beberapa butir latihan soal. Latihan soal menggambarkan keseluruhan substansi
penjelasan materi oleh guru mengenai Dasar Desain Grafis. Dalam menjawab soal latihan, siswa
tidak dibatasi untuk memberikan jawaban yang sama dengan penjelasan guru, siswa
diperbolehkan memberikan contoh serta pengalaman mereka. Ini artinya pada tahap ini selain
terjadi aplikasi teori belajar disiplin mental, juga telah diterapkan teori belajar konstruktivistik
dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Proses pembelajaran Dasar Desain Grafis yang diobservasi sesuai dengan teori belajar
konstruktivisme Jean Piaget. Piaget berpendapat bahwa belajar ditentukan karena adanya karsa
individu, artinya pengetahuan berasal dari induvidu. Siswa berinteraksi dengan lingkungan
sosial, yaitu teman sebayanya dibanding orang-orang yang lebih dewasa. Penentu utama
terjadinya belajar adalah individu yang bersangkutan (siswa) sedangkan lingkungan sosial
menjadi faktor sekunder. Keaktifan siswa menjadi penentu utama dan jaminan kesuksesan
belajar, sedangkan penataan kondisi hanya sekedar memudahkan belajar.

1.3 Evaluasi dan Penarikan Kesimpulan secara Bersama.


Evaluasi dalam hal ini maksudnya adalah penilaian guru terhadap proses pembelajaran
yang telah dilangsungkan. Bukan penilaian pekerjaan tertulis siswa, karena penilaian pekerjaan
tertulis tentunya dilakukan pada waktu yang berbeda, dan menjadi agenda guru diluar jam
mengajar. Evaluasi meliputi penilaian kinerja dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian kinerja dan keaktifan mencakup penilaian bagaimana atensi yang
ditunjukkan oleh siswa pada saat siswa mendengarkan penjelasan guru, pada saat guru
mengajukan pertanyaan, pada saat siswa bekerja dalam kelompok, pada saat siswa persentasi dan
diskusi. Penilaian ini ditunjukkan oleh guru dalam bentk apresiasi selama proses pembelajaran,
dan disampaikan secara lisan. Guru juga melakukan penilaian secara tertulis keaktifan siswa
dengan melakukan pencatatan nama. Dalam hal ini siswa yang bertanya, menjawab, dan yang
mempresentasikan jawaban kelompok.
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil analisis aplikasi teori belajar dengan observasi
yang telah dilakukan di SMK BABUSSALAM, Banjarejo, terhadap pembelajaran Dasar Desain
Grafis kelas X, telah mengaplikasikan perpaduan antara teori belajar disiplin mental dengan teori
belajar konstruktivisme.
Kreativitas guru dan inovasi pembelajaran menjadi bagian penting dalam proses
pembelajaran di kelas, agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan observasi mengenai keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Dasar
Desain Grafis di lingkungan SMK Babussalam didasarkan pada temuan dan data yang
terkumpul selama proses observasi. Berikut adalah contoh kesimpulan yang mungkin diambil:
1. Tingkat Partisipasi Siswa: Siswa umumnya menunjukkan tingkat partisipasi yang baik
dalam pembelajaran, terutama selama sesi diskusi dan kegiatan praktis menggunakan
perangkat lunak desain grafis.
2. Keterampilan Praktis: Siswa menunjukkan kemajuan dalam menggunakan perangkat
lunak desain grafis, namun beberapa masih memerlukan bimbingan tambahan dalam hal
teknik-teknik spesifik dan penggunaan alat-alat desain yang lebih canggih.
3. Kreativitas dan Inovasi: Sebagian besar siswa menunjukkan kreativitas yang baik dalam
merancang karya mereka, tetapi ada beberapa siswa yang memerlukan dorongan tambahan
untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang lebih inovatif.
4. Pemahaman Konsep Dasar: Sebagian besar siswa telah menunjukkan pemahaman yang
baik terhadap konsep dasar desain grafis, termasuk elemen desain, prinsip tata letak, dan
penggunaan warna yang efektif.
5. Kolaborasi dan Kerja Tim: Observasi menunjukkan bahwa kolaborasi dan kerja tim
antara siswa dalam proyek-proyek desain grafis perlu ditingkatkan, untuk memastikan
mereka dapat belajar bersama dan saling mendukung satu sama lain.
6. Kesediaan untuk Belajar: Secara umum, siswa menunjukkan antusiasme dan kesediaan
yang tinggi untuk belajar dan mengembangkan keterampilan dalam mata pelajaran dasar
desain grafis.

Dengan menggabungkan temuan-temuan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa


sementara sebagian besar siswa menunjukkan kemajuan yang positif dalam belajar desain
grafis, ada beberapa area yang dapat ditingkatkan, seperti keterampilan teknis yang lebih
mendalam, kolaborasi tim yang lebih efektif, dan stimulasi kreativitas yang lebih luas. Dengan
fokus pada area-area ini, pembelajaran dapat ditingkatkan secara menyeluruh dalam mata
pelajaran Dasar Desain Grafis di SMK Babussalam.
B. IMPLIKASI
Pelaksanaan observasi tersebut telah menambah wawasan kelompok observer mengenai
pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP terkait dengan aplikasi teori belajar disiplin mental dan
teori belajar konstruktivisme. Penyusunan laporan observasi ini diharapkan mampu
memberikan pengaruh positif bagi banyak pihak. Selain itu diharapkan pula agar pendidik
menunjukkan performa yang mantap dan penyelenggaraan pembelajaran yang optimal agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. SARAN
Setiap pendidik agar senantiasa melakukan personal – quality control untuk menjamin
mutu pengajaran dan pembelajaran sebagai bagian penting kewajiban seorang guru.
Penggunaan teori belajar untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas harus melihat pada kondisi-kondisi tertentu, seperti peserta didik, materi pembelajaran,
dan lainnya. diharapkan akan terjadi peningkatan yang signifikan dalam keterlibatan dan
kemampuan siswa dalam mata pelajaran Dasar Desain Grafis, sehingga mereka dapat
mempersiapkan diri dengan baik untuk tantangan di dunia desain grafis dan industri kreatif
secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. Kumpulan Makalah Teori-Teori Pembelajaran IPS Kelas A. Yogyakarta:
Pasca Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2012.
http://repository.upy.ac.id/3174/1/
Teori_Belajar_dan_Pembelajaran_IPS_Salamah.pdf

2. Rahayu, Iin Tri, S.Psi dan Ardani, Tristiadi Ardi, S.Psi, M.Si. 2004. Observasi
dan Wawancara. Malang: Bayumedia.
Tarmudji, "Pengertian Observasi", di-download
dari http://mastarmudi.blogspot.com/2010/07/pengertian-observasi.html, (28
(28-11-2011)

Anda mungkin juga menyukai