Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

PERTEMUAN 3
PENULISAN KARYA ILMIAH

DISUSUN OLEH:
RINDINI LAURI {23003059}
DOSEN PEMBIBING : Drs. Jon Efendi, M. pd

DWPARTEMWN PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2023

1. Apa tujuan dari pembatasan topik?


JAWAB: tujuan agar pembahasan penelitian tidak terlalu luas. Selain itu juga
mempertimbangan kemampuan peneliti misalnya terkait sumber data, waktu, tenaga, dan
biaya penelitian. Pembatasan topik penelitian dapat dilakukan dengan cara membuat
rumusan masalah yang spesifik

2. Bagaimana perbedaan antara topik dengan judul?


JAWAB: Topik berisi gambaran umum dari sebuah tulisan yang hendak dikembangkan.
Judul secara spesifik menggambarkan garis besar karya tulis atau karangan. Jika
mengambil topik yang sama, maka setiap karya harus memiliki judul yang berbeda. topik
bersifat umum, dan memiliki jangkauan lebih luas.

3. Buatlah satu tema dan susun outline berdasarkan tema tersebut!


JAWAB: KESADARAN NASIONALISME PADA GENERASI MUDA
Generasi Muda. Sebuah istilah yang mengungkapkan harapan, semangat, dan mimpi.
Generasi muda adalah penerus bangsa, yakni mereka lah orang-orang yang akan menjadi
penentu cita-cita dan nasib bangsa. Generasi ini merupakan generasi yang disiapkan untuk
mencapai visi dan misi bangsa. Untuk mencapai hal tersebut, generasi muda harus memiliki
sikap nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Nasionalisme sangat penting terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara karena sebagai wujud pengabdian dan kecintaan
terhadap bangsa itu sendiri. Dengan demikian, generasi muda dapat menjaga keutuhan
bangsa, persatuan bangsa, dan dapat meningkatkan martabat serta citra positif bangsa
dihadapan negara-negara di dunia.
Dalam salah satu pidato Bung Karno pernah berkata, "Beri aku 10 pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia." Dalam pidato tersebut, semangat, dinamis, dan revolusioner
merupakan elemen-elemen esensial dalam memperjuangkan kebebasan dari penjajahan
kolonial pada saat itu. Kini, puluhan tahun kemudian, kita bertanya-tanya apakah
elemen-elemen tersebut masih merekat dalam jiwa para generasi muda saat ini?
Hal tersebut tentu sangat relevan jika kita bandingkan dengan generasi muda saat ini.
Lunturnya semangat nasionalisme dan kepedulian generasi muda terhadap visi negara di
masa yang akan datang menjadi tantangan di era globalisasi pada jaman yang semakin
maju ini. Hal ini dapat ditinjau dengan gaya hidup westernisme yang menimbulkan sikap
apatis, hedonisme, dan konsumtivme yang tinggi yang begitu merekat dalam kehidupan
keseharian para generasi muda.
Tantangan berikutnya adalah paham liberalis yang dianut oleh negara-negara barat yang
memberikan dampak terhadap kehidupan bangsa. Generasi muda meniru paham liberalis,
yang cenderung menimbulkan sifat individualis dan pragmatis, yang hanya memikirkan
dirinya sendiri tanpa memerhatikan keadaan di sekitarnya. Mereka pun juga hanya
berorientasi pada keuntungan diri sendiri dengan sikap acuh tak acuh mau itu dengan cara
yang baik atau buruk.
Tantangan itu sendiri tentu tidak menjadi hambatan dalam membangun kembali semangat
generasi muda. Tantangan tersebut harus disikapi dengan jiwa yang besar, serta
membentuk generasi muda yang bermental baja dan pantang menyerah. Kedisiplinan dan
etika kerja yang kuat harus ditanamkan dan dikembangkan pada setiap generasi muda di
Indonesia dalam membangun kembali semangat nasionalisme.
Untuk mencapai hal tersebut memang tidak mudah. Namun dengan keoptimisan dan
kesadaran akan semangat nasionalisme dan bertekad membangun bangsa, harapan akan
perubahan generasi muda masih ada. Dengan keyakinan dan tekad yang kuat sebagai
modal dasar dan berilmu sebagai pilar utama, maka tidak diragukan bahwa generasi muda
masih diunggulkan sebagai agen pengubah Indonesia ke arah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai