Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH AGROKIMIA

UNSUR HARA ESENSIAL

(MINERAL LIAT DAN UNSUR HARA)

Disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah agrokimia

Dosen Pengampu : Dr.Fikri Adriansyah, S.Si,M.Si

OLEH :

Dini Ramadhani

05091181328010

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Unsur Hara Esensial (Mineral Liat Dan Unsur Hara)”.

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini dan selesai
tepat waktu.

Tidak ada manusia yang sempurna, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
dalam makalah ini, baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan bermanfaat
terhadap para pembaca.

Indralaya3 Desember 2023

Dini Ramandani

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Unsur Hara ..................................................................................................................5
2.2 Pengelompokan Unsur Hara ..........................................................................................................5
2.3 Pengertian Unsur Hara Esensial .....................................................................................................6
2.4 Kriteria Unsur Hara Esensial ..........................................................................................................6
2.5 Macam-Macam Fungsi Unsur Hara Esensial Bagi Tanaman ..........................................................7
2.7 Pengertian Mineral Liat ...............................................................................................................16
2.8 Klasifikasi Mineral Liat .................................................................................................................17
2.10 Macam-Macam Mineral Liat......................................................................................................20
2.11 Pembentukan Mineral Liat ........................................................................................................21
BAB III
PENUTUP ................................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua


faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.Salah satu faktor lingkungan yang
sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman
adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.Diantaranya 105 unsur
yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh
suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklushidupnya dengan sempurna

Kenapa unsur hara tersebut dianggap penting,karena unsure tersebut: Apabila


tanaman tidak mendapatkan unsur tersebut tidak dapat menyelesaikan siklus hidup secara
penuh, Unsur yang bersangkutan terlibat langsung dalam proses metabolisme, fungsi
fisiologisnya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Unsur hara esiensial adalah suatu yang
mutlak dibutuhkan tanaman dan tidak dapat digantikan dengan apa pun ataupun dengan
cara apapun.

Pengelompokan unsur hara makro dan mikro tersebut dilihat dari jumlah (kualitas)
yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara makro(nitrogen,fosfat, kalium, karbon,
hidrogen, kalsium, magnesium, sulfur, ogsigen) dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak
sebesar ≥ 1000 µg-1 berat kering tanaman, sedangkan unsur hara mikro sebesar≤ 100 μg-1
berat kering tanaman (Oertli1979)Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7
unsur mikro(tembaga, besi, zinc, boron,molibden, klor, mangan). 9 unsur makro dan 7
unsurmikro inilah yang disebut sebagai unsur -unsuresensial.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Unsur Hara

Salah satu faktor menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal adalah
ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat
menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk
memenuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, tentunya memiliki
fungsi, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam memberikan unsur hara pada tanaman
tentunya sangat penting dijaga keseimbangan dan pengaturan kadar pemberian unsur hara tersebut,
sebab jika kelebihan dalam pemberiannya akan tidak baik dampaknya, demikian pula halnya jika yang
diberikan tersebut kurang dari takaran yang semestinya diberikan. (Acehpedia, 2010).
Unsur hara merupakan zat essensial bagi tanaman yang menpengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan fisiologis tanaman. Unsur hara juga disebut unsur essensial karena
setiap unsur hara tersebut harus ada dalam jumlah tertentu bagi tanaman. Unsur hara
rerdiri atas dua macam berdasarkan kebutuhan tanaman akan unsur tersebut, yaitu unsur
hara makro dan unsure hara mikro. (Yusuf, 2009).

2.2 Pengelompokan Unsur Hara

Berdasarkan jumlah kebutuhannya tanaman memerlukan 16 macam unsur hara, unsur hara
tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

• Unsur Hara Makro


Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak yaitu besar dari 500 ppm. Unsur hara makro terdiri dari Karbon (C),
Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca),
Magnesium (Mg), Belerang (S).
• Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang sedikit atau kurang dari 100 ppm. Unsur hara mikro terdiri dari Besi (Fe),

5
Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). (Ardi,
2007).

2.3 Pengertian Unsur Hara Esensial

Unsur hara esensial (Essential Nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain,
sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, yang sering diistilahkan dengan
gejala defisiensi.

Unsur hara tergolong dalam Unsur Hara Essensial. Bila semua unsur tersebut tidak
mencukupi maka tanaman akan tumbuh tidak normal dan hasil menjadi tidak ada alias
gagal. Ada tiga unsur yang sangat menentukan tingkat kesuburan tanah di lahan pertanian
yaitu unsur biologi, fisika dan kimia, ketiga unsur ini saling terkait dan harus seimbang.

2.4 Kriteria Unsur Hara Esensial

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai
unsur esensial:

1. Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara
normal.

2. Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis tertentu
dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara
keseluruhan olehunsurlain.

3. Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman dibutuhkan secara
langsung.

Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh pH. N


pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 – 10 sebaliknya unsur mikro
relatif tersedia pada pH rendah.

6
2.5 Macam-Macam Fungsi Unsur Hara Esensial Bagi Tanaman

1.Nitrogen (N)

Fungsi dari unsur nitrogen seperti merangsang pertumbuhan tanaman secara


keseluruhan,merupakan bagian dari sel tanaman itu sendiri,berfungsi untuk sintesa asam
amino dan protein dalam tanaman, merangsang pertumbuhan vegetative ( warna hijau )
seperti daun. Adapuntanaman yang kekurangan unsur N akan mengalami pertumbuhan
lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat
menguning dan mati. Namun jangan beranggaan bahwa kelebihan itu baik buktinya jika
kelebihan maka tanaman akan terjadi penghambatan kematangan sel tanaman,batang
lemah dan mudah roboh, mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit.

2.Fosfor(P)

Fosfor berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman,


merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang
pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur P gejaalanya :pembentukan buah/dan biji
berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan. Fosfor di dalam tanah dapat
dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P- organik dan P-anorganik.Gejala kekurangan fosfor
bagi tanaman pertumbuhankerdil (pembelahan sel terhambat), daun-daun menjadi unggu
atau coklat mulai dari ujung daun, pembentukan buah tidak sempurna.

3.Kalsium (Ca)

Tanaman juga membutuhkan kalsium untuk membuat protein. Kalsium merupakan


bagian esensial dari struktur dinding sel tanaman, menyediakan pengangkutan dan retensi
unsur-unsur yang lain di dalam tanaman. Kalsium juga diketahui sebagai unsur yang dapat
melawan garam alkali dan asam organik di dalam suatu tanaman.

Ca secara langsung dapat mempengaruhi kehidupan tanaman.Tanaman menghisap


Ca sebanyak 20 — 300 kg/Ha/tahun dengan bentuk CaO.Ca membantu tumbuhnya dinding
sel, perkecambahan, perakaran dan memberi kekuatan pada Leguminose yang tidak
berkayu.Ca dapat menetralisasi asam-asam organik dan mengatur penggunaan yang tepat
dari K, Mg, S dan Cu.

7
Defisiensi unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran,
selain akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul
tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan
warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna ini
menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat
mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati.

Defisiensi unsur Ca menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demikian lemah dan


menderita.Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada
sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan
lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat-zat
yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar) ( Yudhi, 2009).

4.Kalium (K)

Esensi unsur K adalah sebagai berikut: K merupakan elemen yang higrokopis ( mudah
menyerap air) ini menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik,
stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis dan K berperan
sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada sintesa protein.Ion Kalium
mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang.

Bila tanaman sama sekali tidak diberi Kalium, maka asimilasi akan terhenti. Oleh
sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi seperti kentang, ubi kayu,
tebu, nanas, akan banyak memerlukanKalium (K2O) didalam tanah. Kalium berfungsi pula
pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga
atau buah maka Kalium akan cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak.Fungsi lain
dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat.

Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yangkurang baik sering
menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah, pembentukan pati, megaktifkan enzim,
pembukaan stomata, proses fisiologis dalam tanaman, membantu proses metabolic dalam
sel serta daun-daun pada teh dan tangkai buah kelapa bila kekurangan Kalium akan terkulai
dan buahnya lekas jatuh.Tanaman yang kekurangan Kalium akan cepat mengayu atau
menggabus, hal ini disebabkan kadar lengasnya yang lebih rendah.

8
Menurut penyelidikan mikro, Kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-
serat seperti padarosela, kapas dan rami dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan
lebih baik kandungan airnya,sel-sel ini tumbuh lebih baik, lebih kuat dan lebihpanjang.
Sumber-sumber belerang adalah:

• Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis


• Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk
Superfosfat

5.Magnesium (Mg)

Esensi utama dari unsur ini adalah merupakan bagian dari kloropil sehingga
berhubungan langsung dengan proses penting fotosintesis jika tanpa klorofil

Tanaman tidak dapat berlangsung hidup dengan sempurna dan merupakan


malapetaka karena tidak menghasilkan asimilat untuk pertumbuhan tanaman lebih lanjut,
menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisaberjalan normal.

6.Besi (F)

Diserap dalam bentuk Fe++ dan mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan pada
pembentukan hijau daun.Besi juga merupakan salah satu unsur yang diperlukan pada
pembentukan enzim-enzim pernapasan yang mengoksidasikan hidrat arang menjadi gas
asam arang dan air. Besi didalam tanaman kurang bergerak, oleh karena itu bila kekurangan
besi maka akan segera tampak gejala-gejala pada bagian tanaman yang masih muda.Jadi
kalau Fe defisiensi maka proses fotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat
(dalam pembentukan klorofil), terjadinya kenaikan kadar asam amino pada daun dan
penurunan jumlah ribosom secara drastis serta terjadipenurunan kadar pigmen dan protein.

7.Mangan (Mn)

Unsur ini dalam tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensil:1. Mn mengaktifkan
enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain
adalah hormone auksin. Bila tanaman kekurangan Mn maka auksin berada dalam
konsentrasi tinggi dalam tubuh tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan (
tanaman kerdil ). Kita tahu bahwa auksin dalam kadar rendah memacu pembelahandan

9
pembesaran sel yang dimulai dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel,
akibatnyatekanan pada dinding sel makin kuat, denganadanya imbibisi air maka sel terbelah
dan membesar yang mendorong pertumbuhan tanaman tanaman sebaliknya bila auksin
berada dalam kadar tinggi akan menghambatpertumbuhan

8.Seng ( Zn )

Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini
ialah:

• Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator


pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor
(senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin yaitu
hormon yang bekerja dalam perkecambahan, pembelahan dan pembesaran sel
sehingga menentukan laju pertumbuhan vegetatif tanaman.
• Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadi
amilum)
• Zn sebagai penyusun enzim Karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer
terhadap perubahan per-tumbuhan.

Sehingga H2O dan CO2 tersedia selalu untuk proses fotosintesis tanaman.Zink
diserap dalam bentuk Zn++. Zink dalam kadar rendah memberikan dorongan terhadap
pertumbuhan. Sedangkan bila kadar berlebih walau sedikit akan menjadi racun bagi
tanaman.Persenyawaan-persenyawaan Zn mempunyai fungsi pada pembentukan hormon
tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan psikologis.

9.Tembaga (Cu)

Tembaga diserap tanaman dalam bentuk ion Cu2+ atau Cu3+, unsur ini beperan
sebagai aktfiator enzim dalam proses penyimpanan cadangan makanan, katalisator dalam
proses pernapasan dan perombakan karbohidrat, dan sebagai salah satu elemen dalam
proses pembentukan vitamin A dan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan
klorofil.

10
Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil
sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis. Dalam tubuh tanaman membentuk
Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke
dalam tubuh tanaman. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu
banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan
dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.

10.Molibdenum (Mo)

Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini:1. Sebagai aktivator dan
penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3-
menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan asam amino dan protein untuk
pembelahan danpembesaran sel.Molibdin (Mo) Diserap akar dalam bentuk ion Molibdat
(MoO4).Peranannya penting dalam pengikatan Nitrogen yang bermanfaat pada tanaman
Leguminose. Mo juga penting bagi tanaman jeruk dan sayur-sayuran.

Molybdenum juga berfungsi seperti Cu, berperan sebagai pengikat nitrogen yang
bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada
bakteri bintil akar tanaman.Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput
dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan
akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah
antara 0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan
bawang adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.

11.Boron ( B)

Borium diserap oleh tanaman dalam bentuk Bo O3-. Kekurangan unsur ini dapat
menyebabkan kuncup-kuncup dan pucuk daun jadi mati.Pertumbuhan didalam meristema
akan terganggu, yang menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan
bekas pembuluh, Sehingga pengangkutan makanan akan terganggu.

Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar
antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron
yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah. Boron
ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi.

11
Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terjerap
dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan atau Si4+.

12.Klor (Cl)

Klor diserap oleh tanaman dalam bentuk Cl-. Unsur ini mutlak diperlukan oleh
tanaman karena tidak dapat digantikan dengan unsur yang lain, peranan bio-kemisnya
secara spesifik dan berperanan secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.

Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl, ion ini mempunyai fungsi fisiologis
yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila
ion Cl ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis per- tumbuhan
dan perkembangan tanamanpun akan terhambat.

13. Belerang ( S)

Belerang atau Sulfur dapat membantu pembentukan asam amino, protein dan
vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru. Pada bintil akar
yang tumbuh akan hidup bakteri Rhizobium yang bermanfaat untuk mengikat Nitrogen
bebas dari udara sehingga membantu tanaman untuk memenuhi kebutuhan N.

2.6 Gejala Tanaman Yang Kekurangan Unsur Hara Esensial

1. Nitrogen ( N )

Manfaat : Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase


vegetatif, Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak,
enzim, dan persenyawaan lain.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (N) :


Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering,
lalu rontok.Daum yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul
daun bagian atas.

12
2. Fosfor ( P )

Manfaat : Membentu pertumbuhan protein dan miniral yg sangat tinggi bagi


tanaman. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman.Merangsang
pertumbuhan dan perkembangan akar.Mempercepat membungaan
dan pembuahan tanaman.Serta mempercepat pemasakan biji dan buah.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (P) :


Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah
keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok.Tepi daun, cabang,
dan batang berwarna merah keunguan.Batang kerdil dan tidak menghasilkan
bunga dan buah.Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan
lekas matang.

3. Kalium ( K )

Manfaat : Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu


pengangkutan gula dari daun ke buah.Memperkuat jaringan tanaman, serta
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (K) :


Daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu
kering dan mati. Perkembangan kar lambat.Buah tumbuh tidak sempurna,
kecil, jelek, dan tidak tahan lama.

4. Kalsium ( Ca )

Manfaat : Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan


batang. Membantu keberhasilan penyerbukan.Membantu pemecahan sel.
Membanti aktivitas beberapa enzim pertumbuhan.Serta menetralisir senyawa
dan kondisi tanah yang merugikan.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (Ca) :


Tepi daun muda mengalami krorosil, lalu menjalar ke tulang daun. Kuncup

13
tanaman muda tidak berkembang dan mati.Terdapat bintik hitam pada serat
daun.Akar pendek.Buah pecah dan bermutu rendah.

5. Magnesium ( Mg )

Manfaat : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula.
Berperan dalam transportsi fosfat dalam tanaman.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (Mg) :


Daun tua mengalami krorosis, menguning dan bercak kecoklatan, hingga
akhirnya rontok. Pada tanaman yg menghasilkan biji akan menghasilkan biji
yg lemah.

6. Belerang ( S )

Manfaat :Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu


pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (S) :


Daun muda berwarna hijau muda, mengilap, tapi agak pucat keputihan, lalu
berubah jadi kuning dan hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang
pendek dan kurus.

7. Boron ( Bo )

Manfaat :Membawa kabohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat


penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses
penyerbukan. Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-
buahan.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (Bo) :


Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas amping tapi tidak
lama kemudian akan mati. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian
bawah daun lalu mengering.Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya
mati.Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh.Pertumbuhan batang
lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.pertumbuhan terhambat pada
jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas
14
rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang
penyakit.

8. Tembaga ( Cu )

Manfaat : Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam


pembentukan enzim tanaman.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (Cu) :


Daun muda berwarna kuning layu dan tidak berkembang. pertumbuhan dan
kesuuran tanaman terhambat secara keseluruhan.

9. Klor ( CI )

Manfaat : Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan atau


memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (Cl) :


Tanaman gampang layu, daun pucat ,keriput, dan sebagian mengering.
Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah lambat.

10. Besi ( Fe )

Manfaat : Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan,


pembentukan klorofil dan fotosintesis.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (Fe) :


Daun muda berawrna putih pucat lalu kekuningan, dan akhirnya rontok.
Tanaman perlahan-lahan mati dimuali dari puncak.

11. Mangan ( Mn )

Manfaat : Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim


enzim tanaman.

15
Gejala Tumbuhan Kekurangan (Mn) :
Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah
dansering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.

12. Molibdenum ( Mo )

Manfaat : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebaga pengikat nitrogen bebas udara
untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada
bakteri bintil akar tanaman leguminose.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (Mo) :


Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk.
Munculbintik-bintik kuning disetiap lembaran daun, dan akhirnya
mati.Pertumbuhan tanaman terhenti.

13. Seng ( Zn )

Manfaat : Mebantu pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.

Gejala Tumbuhan Kekurangan (Zn) :


Daun antara tulang-tulang daun berwarna merah coklat, muncul bercak-
bercak putih di permukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati..
Perkembangan akar tidak sempurna, sehingga pendek dan tidak subur.

2.7 Pengertian Mineral Liat

Mineral dapat didefenisikan sebagai bahan alam homogen dari senyawa anorganik
asli, mempunyai susunan kimia tetap dan susunan molekul tertentu alam bentuk geometrik
(Darmawijaya, 1990).
Berdasarkan perkembangannya, para ahli ilmu pengetahuan tanah membedakan
dua urutan mineral (pelikan) yaitu mineral primer dan mineral sekunder. Yang dimaksud
mineral primer adalah mineral asli yang terdapat dalam batuan. Pada umumnya mineral
primer terdiri dari mineral silikat yaitu persenyawaan silikon dan oksigen (SiO2), kemudian
variasinya terdiri dari mineral feldsfar yang mengandung pesenyawaan alumunium, kalsium,
natrium, besi, dan magnesium. Perubahan susunan kimia selama pelapukan batuan dekat
permukaan bumi mengubah mineral primer yang terurai dan kemudian bersenyawa lagi

16
membentuk mineral sekunder. Mineral sekunder adalah mineral penting (esensial) untuk
perkembangan dan kesuburan tanah (Rafi’i 1990).
Mineral liat adalah bahan anorganik filosilikat berbentuk kristal yang terjadi secara
alami ditemukan dalam tanah-tanah dan deposit-deposit dipermukaan bumi lainnya. Tidak
dibatasi oleh ukuran partikel (Lubis, 1988).
Mineral liat adalah mineral yang terdapat dalam tanah yang tersusun atas
aluminasilikat bertekstur kristalin atau tanpa struktur (amorphous) dengan unsur silikon
sebagai unsur utama. Mineral liat secara umum terbentuk melalui dua cara yaitu : rekristalin
ion-ion hasil pelapukan dari mineral primer dan perubahan struktur (transformasi) mineral
primer secara langsung (Greenland and Hayes, 1978).

2.8 Klasifikasi Mineral Liat

Mineral liat dibedakan atas bentuk kristalin dan amorf (non kristalin). Untuk
mengidentifikasi mineral liat dapat dilakukan dengan cara analisis difraksi sinar–X, analisis
difraksi termal (DTA), analisis gravimetris termal (TGA) dan scanning elektron mikroskop
(SEM) (Munir, 1996).
Mineral liat kristalin dibedakan berdasarkan jumlah lapis kristal tetrahedron dan
oktahedron, yaitu:
a) Tipe dua lapis (1:1)
▪ Tersusun atas satu lapis silikat tetrahedron dan satu lapis aluminium
octahedron. (Marpaung, 2005).
▪ Muatan negatif tanah berasal dari hidrolisis H pada pada patahan pinggiran
Kristal
▪ Tidak terjadi subtitusi isomorfik
▪ Kapasitas tukar kation (KTK) rendah karena jumlah muatan negatif yang
sedikit

▪ Muatan tergantung dari pH tanah, artinya muatan tanah yang terbentuk dari
mineral 1 : 1 biasanya berubah ubah karena perubahan pH. Pada pH tanah
yang sangat rendah tanah biasanya bermuatan positif (+), sedangkan jika pH
tanah tinggi tanah akan lebih banyak bermuatan negatif (-).

17
▪ Lapisan antar lapisan didominasi oleh ikatan Hydrogen (H bonding) yang
menyebabkan jumlah muatan tanah menjadi rendah dan ikatan antar lapisan
yang sangat kuat.
▪ Luas permukaan mineral tipe 1 : 1 pada umunya kecil karena tidak
mempunyai ruang antar misel.
▪ Pada umumnya mineral liat tipe 1 : 1 terdapat pada tanah dengan
perkembangan yang sudah lanjut atau tanah tua (Ultisol/PMK).
▪ Contoh mineral liat tipe 1 : 1 : Kaolinit, Neotrite, Ariezoite, dll

b) Tiga lapis (2:1)


▪ Tersusun masing-masing dua lapis silikat dan aluminium tetrahedron dan
satu lapis dioktahedron atau trioktahedron. (Marpaung, 2005).
▪ Memiliki muatan permanen, yang artinya muatan pada jenis mineral ini tidak
tergantung oleh pH.
▪ Sumber muatan pada umumnya berasal dari substitusi isomorfik yang terjadi
secara intensif baik pada lapisan oktahedral maupaun lapisan tetrahedral,
dengan mengganti unsur yang memiliki muatan yang lebih tinggi dengan
unsur yang memiliki muatan yang lebih rendah.
▪ Mempunyai nilai KTK yang cukup tinggi karena muatan pada mineral ini
terdapat dalam jumlah yang cukup banyak
▪ Ruang antar misel pada umunya terikat oleh ikatran kovalen sehingga mudah
memasukkan ion kedalam ruang ini.

18
▪ Mudah mengerut dan mengembang akibat ikatan kovalen yang terjadi pada
lapisan antar misel sehingga air dapat mudah masuk kedalam ruangini, selain
itu juga mengakibatkan daya pegang air yang cukup besar.
▪ Memiliki luas permukaan yang lebih luas jika dibandingkan dengan mineral
liat tipe 1 : 1
▪ Pada umumnya ditemui pada daerah dengan curah hujan yang rendah.
▪ Contoh mineral liat tipe 2 : 1, Monmorilonit, Vermikulit, Mika, dll

c) Tipe empat lapis (2:1:1)


▪ Tersusun masing-masing dua lapis silikat dan aluminium tetrahedron dan
oktahedron (Marpaung, 2005).
▪ Pada lapisan oktahedral disi oleh Mg dan Al.
▪ Pada mineral ini tidak dijumpai muatan negatif karena seluruh permukaan
mineral sudah diisi oleh oleh Mg.
▪ Pada beberapa minral tipe 2 : 2 mempunyai kelebihan muatan positif (+)
sehingga kapasitas tukar anion (KTA) menjadi tinggi.
▪ Mineral ini hanya ditemukan pada batuan shale, atau serpihan batu.
Mineral liat merupakan komponen penting dalam tanah, sehingga keberadaanya
dapat menentukan sifat dan ciri tanah. Beberapa aspek penting yang berkaitan dengan sifat
mineral liat adalah a) muatan (kapasitas tukar kation), b) difusi double layer, c)
mengembang dan mengkerutnya tanah, dan d) konsistensi tanah (Munir, 1996).
Pada umumnya mineral liat bermuatan negatif sehingga mineral liat

19
mempunyai kemampuan menjerap dan mempertukarkan kation (Uehara and Gilman,
1981;in Sudo and Shimoda, 1978 ).
Kapasitas mineral liat menjerap dan mempertukarkan kation disebut Kapasitas
Tukar Kation (KTK). KTK beberapa mineral liat yang diekstraksi dengan NH4OAc pH 7 (Grim,
1953).

2.10 Macam-Macam Mineral Liat

Terdapat berbagai macam mineral liat yang ada di dalam tanah Mineral-mineral liat
tersebut adalah:

1. Montmorilinit adalah kelompok mineral liat tipe 2.1 sering kali terjadi substitusi
(pengganti tanpa merubah bentuk) yang menyebabkan perbedaan susunan kimia pada
berbagai mineral liatb tipe 2;1 substitusi yang paling sering terjadi adalah substitusi Fe
dan Mg terhadap Al, meskipun kadang-kadang terjadi pula substitusi Al terhadap Si.
Muatan negative yang dihasilkan akibat substitusi ini sebagian diimbangi oleh kation
hidrasi antar lapisan yang mengikat lapisan-lapisan didekatnya. Karena adanya ion
negative yang dihasilkan akibat substitusi tersebut,pada mineral tipe 2:1 ini sering
terjadi pertukaraan kation dengan air. Mineral ini mengembang bila ditambah air, tetapi
mengekrut bila kering.
2. Vermikulit juga termasuk dalam kelompok mineral liat tipe 2:1 seperti halnya
montmorilonit, mineral liat ini sering sekali tersusun oleh tetrahidra dan oktahedra.
Subtitusi terjadi juga pada antar lapisan,seperti halnya illit. Hal ini menyebabkan kuatnya
ikatan dan tidak terjadi pengembangan pada lapisan.
3. Lilit termasuk dalam kelompok mineral liat tipe 2;1 meskipun struktur dasarnya sama
dengan montmorilonit, substitusi yang pertama adalah subtitusi Al, terhadap Si. Kation
yang mengikat antar lapisan adalah K, karena ion K tidak dekat dengan Si yang
bermuatan negative maka ikatan yang terbentuk biasanya kuat dan tidak terjadi proses
mengembang dan mengkerut seperti halnya pada montmoroni.
4. Klorit mineral tipe 2:1:1 tersusun dari lapisan yang diselubingi dengan lapisan
oktahedra,dan substitusi terjadi umunya Al terhadap Si dalam tetrahedral menghasilkan
muatan negative.

20
5. Alofan
Alofan bersifat nin kristalin. Struktur alofan sangat tidak teratur dan mineral ini
termasuk kelompok mineral liat skunder. Alofan pada mulanya diduga berasal dari abu
vulkan (SiO2), mineral yang sifatnya mirip alofdan adalah mineral imogolit.
6. Seskuioksida
Seskuioksida terdiri dari senyawa-senyawa oksida dan hidroksida dari Fe dan Al.
Mineral seskuioksida termasuk senyawa yang sangat stabil. Besi oksida berasal dari
mineral fero-magnesia dari batuan beku atau bahan metamorfik. pembentukan
seskuioksida hanya terjadi pada lingkungan yang rendah kandungan Si.

2.11 Pembentukan Mineral Liat

Pembentukan mineral liat terdiri dari beberapa teori, yaitu :


1. Teori pelapukan isoelektris dari Mattson
Mattson menjelaskan secara kuantitatif tentang mekanisme pembentukan mineral
liat di dalam tanah, baik pembentukan liat dalam suasana miskin basa maupun
pembentukan liat dalam suasana kaya basa (kation)
2. Teori pelapukan menurut Correns
Correns menerangkan bahwa hidroksi Al dan hidroksi Fe yang ada dalam keadaan
koloid tidak dapat bereaksi dengan asam silikat membentuk mineral liat.
3. Teori Jackson
Menurut Jackson secara umum mineral liat merupakan hasil-hasil pengklistalan baru
dari sisa-sisa pelapukan silikat primer dengan memperhatikan apakah silikat itu
feldsfar, amfbol, pioksin atau mika.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Unsur hara adalah unsur yang dibutuhkan tanaman yang mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman. Berdasarkan jumlah yang
dibutuhkan unsur hara terbagi atas unsur hara makro dan mikro.
Unsur hara makro adalah unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak.
Unsur hara mikro adalah unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.

a. Unsur Hara Esensial


Unsur hara esensial adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman, yang
ketersediaan dan fungsinya tak bisa digantikan unsur lain, dan jika ketersediannya
kurang akan menyebabkan gangguan fisiologis pada tanaman,biasanya gangguan itu
disebut defisiensi.

b. Mineral Liat
Mineral liat adalah mineral primer yang mengalami perubahan susunan kimia
selama pelapukan pada batuan yang kemudian bersenyawa lagi membentuk mineral
sekunder.
Mineral sekunder adalah mineral penting (esensial) untuk perkembangan dan
kesuburan tanah.
Mineral liat secara umum terbentuk melalui dua cara yaitu : rekristalin ion-
ion hasil pelapukan dari mineral primer dan perubahan struktur (transformasi)
mineral primer secara langsung (Greenland and Hayes, 1978).

22
DAFTAR PUSTAKA

Gusti. 2010. MINERAL DALAM TANAH. Diakses melalui


http://gusti-ilmutanah08.blogspot.co.id/2010/11/mineral-dalam-tanah.html. Diakses
pada tanggal 23 April 2017.
Belajar GIS. 2011. MINERAL LIAT. Diakses melalui
http://nanogis.wordpress.com/ilmu-tanah/sifat-dan-karakteristik-mineral-liat.
Diakses tanggal 23 April 2017.

Gospen com. 2015. Macam-macam Mineral Liat. Diakses melalui


http://generalgeomorphology.blogspot.co.id/2014/02/macam-macam-mineral-
liat.html. Diakses tanggal 24 April 2017.

Ribka. 2011. Kajian Pola Distribusi Mineral Liat pada Tiga Jenis Tanah Berdasarkan Tingkat
Perkembangan Tanah di Lahan Kampus Pertanian USU Baru Kwala Bekala.
Diakses melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23923/
Chapter%20II.pdf;jsessionid=36C91E5544B62ADF6884B3DB8C37C63C?sequence =4.
Diakses tanggal 24 April 2017.

Ilham. 2013. Unsur Hara Esensial. Diakses melalui

https://freelearningji.wordpress.com/2013/05/01/unsur-hara-esensial/. Diakses

tanggal 24 April 2017.

Firma Adly. 2012. FUNGSI UNSUR HARA BAGI TANAMAN DAN DAMPAK KEKURANGAN

UNSUR HARA BAGI TANAMAN. Diakses melalui

http://adlyfirma.blogspot.co.id/2012/04/fungsi-unsur-hara-bagi-tanaman-dan.html.

Diakses tanggal 24 April 2017.

L Aditia. MAKALAH NUTRISI TUMBUHAN - UNSUR HARA. Diakses melalui

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:2ImBY

-RL3wJwww.academia.edu/26891045/MAKALAH_NUTRISI_TUMBUHAN_

-UNSURHARA+&cd=6&hl=id&ct=clnk&client=firefox-a. Diakses tanggal 24

April 2017

23

Anda mungkin juga menyukai