Dini Ramandani - 05091182328010
Dini Ramandani - 05091182328010
Disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah agrokimia
OLEH :
Dini Ramadhani
05091181328010
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Unsur Hara Esensial (Mineral Liat Dan Unsur Hara)”.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini dan selesai
tepat waktu.
Tidak ada manusia yang sempurna, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
dalam makalah ini, baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan bermanfaat
terhadap para pembaca.
Dini Ramandani
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Unsur Hara ..................................................................................................................5
2.2 Pengelompokan Unsur Hara ..........................................................................................................5
2.3 Pengertian Unsur Hara Esensial .....................................................................................................6
2.4 Kriteria Unsur Hara Esensial ..........................................................................................................6
2.5 Macam-Macam Fungsi Unsur Hara Esensial Bagi Tanaman ..........................................................7
2.7 Pengertian Mineral Liat ...............................................................................................................16
2.8 Klasifikasi Mineral Liat .................................................................................................................17
2.10 Macam-Macam Mineral Liat......................................................................................................20
2.11 Pembentukan Mineral Liat ........................................................................................................21
BAB III
PENUTUP ................................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelompokan unsur hara makro dan mikro tersebut dilihat dari jumlah (kualitas)
yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara makro(nitrogen,fosfat, kalium, karbon,
hidrogen, kalsium, magnesium, sulfur, ogsigen) dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak
sebesar ≥ 1000 µg-1 berat kering tanaman, sedangkan unsur hara mikro sebesar≤ 100 μg-1
berat kering tanaman (Oertli1979)Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7
unsur mikro(tembaga, besi, zinc, boron,molibden, klor, mangan). 9 unsur makro dan 7
unsurmikro inilah yang disebut sebagai unsur -unsuresensial.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu faktor menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal adalah
ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat
menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk
memenuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, tentunya memiliki
fungsi, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam memberikan unsur hara pada tanaman
tentunya sangat penting dijaga keseimbangan dan pengaturan kadar pemberian unsur hara tersebut,
sebab jika kelebihan dalam pemberiannya akan tidak baik dampaknya, demikian pula halnya jika yang
diberikan tersebut kurang dari takaran yang semestinya diberikan. (Acehpedia, 2010).
Unsur hara merupakan zat essensial bagi tanaman yang menpengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan fisiologis tanaman. Unsur hara juga disebut unsur essensial karena
setiap unsur hara tersebut harus ada dalam jumlah tertentu bagi tanaman. Unsur hara
rerdiri atas dua macam berdasarkan kebutuhan tanaman akan unsur tersebut, yaitu unsur
hara makro dan unsure hara mikro. (Yusuf, 2009).
Berdasarkan jumlah kebutuhannya tanaman memerlukan 16 macam unsur hara, unsur hara
tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
5
Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). (Ardi,
2007).
Unsur hara esensial (Essential Nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain,
sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, yang sering diistilahkan dengan
gejala defisiensi.
Unsur hara tergolong dalam Unsur Hara Essensial. Bila semua unsur tersebut tidak
mencukupi maka tanaman akan tumbuh tidak normal dan hasil menjadi tidak ada alias
gagal. Ada tiga unsur yang sangat menentukan tingkat kesuburan tanah di lahan pertanian
yaitu unsur biologi, fisika dan kimia, ketiga unsur ini saling terkait dan harus seimbang.
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai
unsur esensial:
1. Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara
normal.
2. Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis tertentu
dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara
keseluruhan olehunsurlain.
3. Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman dibutuhkan secara
langsung.
6
2.5 Macam-Macam Fungsi Unsur Hara Esensial Bagi Tanaman
1.Nitrogen (N)
2.Fosfor(P)
3.Kalsium (Ca)
7
Defisiensi unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran,
selain akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul
tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan
warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna ini
menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat
mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati.
4.Kalium (K)
Esensi unsur K adalah sebagai berikut: K merupakan elemen yang higrokopis ( mudah
menyerap air) ini menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik,
stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis dan K berperan
sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada sintesa protein.Ion Kalium
mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang.
Bila tanaman sama sekali tidak diberi Kalium, maka asimilasi akan terhenti. Oleh
sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi seperti kentang, ubi kayu,
tebu, nanas, akan banyak memerlukanKalium (K2O) didalam tanah. Kalium berfungsi pula
pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga
atau buah maka Kalium akan cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak.Fungsi lain
dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat.
Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yangkurang baik sering
menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah, pembentukan pati, megaktifkan enzim,
pembukaan stomata, proses fisiologis dalam tanaman, membantu proses metabolic dalam
sel serta daun-daun pada teh dan tangkai buah kelapa bila kekurangan Kalium akan terkulai
dan buahnya lekas jatuh.Tanaman yang kekurangan Kalium akan cepat mengayu atau
menggabus, hal ini disebabkan kadar lengasnya yang lebih rendah.
8
Menurut penyelidikan mikro, Kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-
serat seperti padarosela, kapas dan rami dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan
lebih baik kandungan airnya,sel-sel ini tumbuh lebih baik, lebih kuat dan lebihpanjang.
Sumber-sumber belerang adalah:
5.Magnesium (Mg)
Esensi utama dari unsur ini adalah merupakan bagian dari kloropil sehingga
berhubungan langsung dengan proses penting fotosintesis jika tanpa klorofil
6.Besi (F)
Diserap dalam bentuk Fe++ dan mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan pada
pembentukan hijau daun.Besi juga merupakan salah satu unsur yang diperlukan pada
pembentukan enzim-enzim pernapasan yang mengoksidasikan hidrat arang menjadi gas
asam arang dan air. Besi didalam tanaman kurang bergerak, oleh karena itu bila kekurangan
besi maka akan segera tampak gejala-gejala pada bagian tanaman yang masih muda.Jadi
kalau Fe defisiensi maka proses fotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat
(dalam pembentukan klorofil), terjadinya kenaikan kadar asam amino pada daun dan
penurunan jumlah ribosom secara drastis serta terjadipenurunan kadar pigmen dan protein.
7.Mangan (Mn)
Unsur ini dalam tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensil:1. Mn mengaktifkan
enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain
adalah hormone auksin. Bila tanaman kekurangan Mn maka auksin berada dalam
konsentrasi tinggi dalam tubuh tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan (
tanaman kerdil ). Kita tahu bahwa auksin dalam kadar rendah memacu pembelahandan
9
pembesaran sel yang dimulai dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel,
akibatnyatekanan pada dinding sel makin kuat, denganadanya imbibisi air maka sel terbelah
dan membesar yang mendorong pertumbuhan tanaman tanaman sebaliknya bila auksin
berada dalam kadar tinggi akan menghambatpertumbuhan
8.Seng ( Zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini
ialah:
Sehingga H2O dan CO2 tersedia selalu untuk proses fotosintesis tanaman.Zink
diserap dalam bentuk Zn++. Zink dalam kadar rendah memberikan dorongan terhadap
pertumbuhan. Sedangkan bila kadar berlebih walau sedikit akan menjadi racun bagi
tanaman.Persenyawaan-persenyawaan Zn mempunyai fungsi pada pembentukan hormon
tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan psikologis.
9.Tembaga (Cu)
Tembaga diserap tanaman dalam bentuk ion Cu2+ atau Cu3+, unsur ini beperan
sebagai aktfiator enzim dalam proses penyimpanan cadangan makanan, katalisator dalam
proses pernapasan dan perombakan karbohidrat, dan sebagai salah satu elemen dalam
proses pembentukan vitamin A dan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan
klorofil.
10
Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil
sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis. Dalam tubuh tanaman membentuk
Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke
dalam tubuh tanaman. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu
banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan
dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
10.Molibdenum (Mo)
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini:1. Sebagai aktivator dan
penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3-
menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan asam amino dan protein untuk
pembelahan danpembesaran sel.Molibdin (Mo) Diserap akar dalam bentuk ion Molibdat
(MoO4).Peranannya penting dalam pengikatan Nitrogen yang bermanfaat pada tanaman
Leguminose. Mo juga penting bagi tanaman jeruk dan sayur-sayuran.
Molybdenum juga berfungsi seperti Cu, berperan sebagai pengikat nitrogen yang
bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada
bakteri bintil akar tanaman.Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput
dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan
akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah
antara 0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan
bawang adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.
11.Boron ( B)
Borium diserap oleh tanaman dalam bentuk Bo O3-. Kekurangan unsur ini dapat
menyebabkan kuncup-kuncup dan pucuk daun jadi mati.Pertumbuhan didalam meristema
akan terganggu, yang menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan
bekas pembuluh, Sehingga pengangkutan makanan akan terganggu.
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar
antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron
yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah. Boron
ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi.
11
Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terjerap
dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan atau Si4+.
12.Klor (Cl)
Klor diserap oleh tanaman dalam bentuk Cl-. Unsur ini mutlak diperlukan oleh
tanaman karena tidak dapat digantikan dengan unsur yang lain, peranan bio-kemisnya
secara spesifik dan berperanan secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.
Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl, ion ini mempunyai fungsi fisiologis
yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila
ion Cl ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis per- tumbuhan
dan perkembangan tanamanpun akan terhambat.
13. Belerang ( S)
Belerang atau Sulfur dapat membantu pembentukan asam amino, protein dan
vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru. Pada bintil akar
yang tumbuh akan hidup bakteri Rhizobium yang bermanfaat untuk mengikat Nitrogen
bebas dari udara sehingga membantu tanaman untuk memenuhi kebutuhan N.
1. Nitrogen ( N )
12
2. Fosfor ( P )
3. Kalium ( K )
4. Kalsium ( Ca )
13
tanaman muda tidak berkembang dan mati.Terdapat bintik hitam pada serat
daun.Akar pendek.Buah pecah dan bermutu rendah.
5. Magnesium ( Mg )
Manfaat : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula.
Berperan dalam transportsi fosfat dalam tanaman.
6. Belerang ( S )
7. Boron ( Bo )
8. Tembaga ( Cu )
9. Klor ( CI )
10. Besi ( Fe )
11. Mangan ( Mn )
15
Gejala Tumbuhan Kekurangan (Mn) :
Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah
dansering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.
12. Molibdenum ( Mo )
Manfaat : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebaga pengikat nitrogen bebas udara
untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada
bakteri bintil akar tanaman leguminose.
13. Seng ( Zn )
Mineral dapat didefenisikan sebagai bahan alam homogen dari senyawa anorganik
asli, mempunyai susunan kimia tetap dan susunan molekul tertentu alam bentuk geometrik
(Darmawijaya, 1990).
Berdasarkan perkembangannya, para ahli ilmu pengetahuan tanah membedakan
dua urutan mineral (pelikan) yaitu mineral primer dan mineral sekunder. Yang dimaksud
mineral primer adalah mineral asli yang terdapat dalam batuan. Pada umumnya mineral
primer terdiri dari mineral silikat yaitu persenyawaan silikon dan oksigen (SiO2), kemudian
variasinya terdiri dari mineral feldsfar yang mengandung pesenyawaan alumunium, kalsium,
natrium, besi, dan magnesium. Perubahan susunan kimia selama pelapukan batuan dekat
permukaan bumi mengubah mineral primer yang terurai dan kemudian bersenyawa lagi
16
membentuk mineral sekunder. Mineral sekunder adalah mineral penting (esensial) untuk
perkembangan dan kesuburan tanah (Rafi’i 1990).
Mineral liat adalah bahan anorganik filosilikat berbentuk kristal yang terjadi secara
alami ditemukan dalam tanah-tanah dan deposit-deposit dipermukaan bumi lainnya. Tidak
dibatasi oleh ukuran partikel (Lubis, 1988).
Mineral liat adalah mineral yang terdapat dalam tanah yang tersusun atas
aluminasilikat bertekstur kristalin atau tanpa struktur (amorphous) dengan unsur silikon
sebagai unsur utama. Mineral liat secara umum terbentuk melalui dua cara yaitu : rekristalin
ion-ion hasil pelapukan dari mineral primer dan perubahan struktur (transformasi) mineral
primer secara langsung (Greenland and Hayes, 1978).
Mineral liat dibedakan atas bentuk kristalin dan amorf (non kristalin). Untuk
mengidentifikasi mineral liat dapat dilakukan dengan cara analisis difraksi sinar–X, analisis
difraksi termal (DTA), analisis gravimetris termal (TGA) dan scanning elektron mikroskop
(SEM) (Munir, 1996).
Mineral liat kristalin dibedakan berdasarkan jumlah lapis kristal tetrahedron dan
oktahedron, yaitu:
a) Tipe dua lapis (1:1)
▪ Tersusun atas satu lapis silikat tetrahedron dan satu lapis aluminium
octahedron. (Marpaung, 2005).
▪ Muatan negatif tanah berasal dari hidrolisis H pada pada patahan pinggiran
Kristal
▪ Tidak terjadi subtitusi isomorfik
▪ Kapasitas tukar kation (KTK) rendah karena jumlah muatan negatif yang
sedikit
▪ Muatan tergantung dari pH tanah, artinya muatan tanah yang terbentuk dari
mineral 1 : 1 biasanya berubah ubah karena perubahan pH. Pada pH tanah
yang sangat rendah tanah biasanya bermuatan positif (+), sedangkan jika pH
tanah tinggi tanah akan lebih banyak bermuatan negatif (-).
17
▪ Lapisan antar lapisan didominasi oleh ikatan Hydrogen (H bonding) yang
menyebabkan jumlah muatan tanah menjadi rendah dan ikatan antar lapisan
yang sangat kuat.
▪ Luas permukaan mineral tipe 1 : 1 pada umunya kecil karena tidak
mempunyai ruang antar misel.
▪ Pada umumnya mineral liat tipe 1 : 1 terdapat pada tanah dengan
perkembangan yang sudah lanjut atau tanah tua (Ultisol/PMK).
▪ Contoh mineral liat tipe 1 : 1 : Kaolinit, Neotrite, Ariezoite, dll
18
▪ Mudah mengerut dan mengembang akibat ikatan kovalen yang terjadi pada
lapisan antar misel sehingga air dapat mudah masuk kedalam ruangini, selain
itu juga mengakibatkan daya pegang air yang cukup besar.
▪ Memiliki luas permukaan yang lebih luas jika dibandingkan dengan mineral
liat tipe 1 : 1
▪ Pada umumnya ditemui pada daerah dengan curah hujan yang rendah.
▪ Contoh mineral liat tipe 2 : 1, Monmorilonit, Vermikulit, Mika, dll
19
mempunyai kemampuan menjerap dan mempertukarkan kation (Uehara and Gilman,
1981;in Sudo and Shimoda, 1978 ).
Kapasitas mineral liat menjerap dan mempertukarkan kation disebut Kapasitas
Tukar Kation (KTK). KTK beberapa mineral liat yang diekstraksi dengan NH4OAc pH 7 (Grim,
1953).
Terdapat berbagai macam mineral liat yang ada di dalam tanah Mineral-mineral liat
tersebut adalah:
1. Montmorilinit adalah kelompok mineral liat tipe 2.1 sering kali terjadi substitusi
(pengganti tanpa merubah bentuk) yang menyebabkan perbedaan susunan kimia pada
berbagai mineral liatb tipe 2;1 substitusi yang paling sering terjadi adalah substitusi Fe
dan Mg terhadap Al, meskipun kadang-kadang terjadi pula substitusi Al terhadap Si.
Muatan negative yang dihasilkan akibat substitusi ini sebagian diimbangi oleh kation
hidrasi antar lapisan yang mengikat lapisan-lapisan didekatnya. Karena adanya ion
negative yang dihasilkan akibat substitusi tersebut,pada mineral tipe 2:1 ini sering
terjadi pertukaraan kation dengan air. Mineral ini mengembang bila ditambah air, tetapi
mengekrut bila kering.
2. Vermikulit juga termasuk dalam kelompok mineral liat tipe 2:1 seperti halnya
montmorilonit, mineral liat ini sering sekali tersusun oleh tetrahidra dan oktahedra.
Subtitusi terjadi juga pada antar lapisan,seperti halnya illit. Hal ini menyebabkan kuatnya
ikatan dan tidak terjadi pengembangan pada lapisan.
3. Lilit termasuk dalam kelompok mineral liat tipe 2;1 meskipun struktur dasarnya sama
dengan montmorilonit, substitusi yang pertama adalah subtitusi Al, terhadap Si. Kation
yang mengikat antar lapisan adalah K, karena ion K tidak dekat dengan Si yang
bermuatan negative maka ikatan yang terbentuk biasanya kuat dan tidak terjadi proses
mengembang dan mengkerut seperti halnya pada montmoroni.
4. Klorit mineral tipe 2:1:1 tersusun dari lapisan yang diselubingi dengan lapisan
oktahedra,dan substitusi terjadi umunya Al terhadap Si dalam tetrahedral menghasilkan
muatan negative.
20
5. Alofan
Alofan bersifat nin kristalin. Struktur alofan sangat tidak teratur dan mineral ini
termasuk kelompok mineral liat skunder. Alofan pada mulanya diduga berasal dari abu
vulkan (SiO2), mineral yang sifatnya mirip alofdan adalah mineral imogolit.
6. Seskuioksida
Seskuioksida terdiri dari senyawa-senyawa oksida dan hidroksida dari Fe dan Al.
Mineral seskuioksida termasuk senyawa yang sangat stabil. Besi oksida berasal dari
mineral fero-magnesia dari batuan beku atau bahan metamorfik. pembentukan
seskuioksida hanya terjadi pada lingkungan yang rendah kandungan Si.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
b. Mineral Liat
Mineral liat adalah mineral primer yang mengalami perubahan susunan kimia
selama pelapukan pada batuan yang kemudian bersenyawa lagi membentuk mineral
sekunder.
Mineral sekunder adalah mineral penting (esensial) untuk perkembangan dan
kesuburan tanah.
Mineral liat secara umum terbentuk melalui dua cara yaitu : rekristalin ion-
ion hasil pelapukan dari mineral primer dan perubahan struktur (transformasi)
mineral primer secara langsung (Greenland and Hayes, 1978).
22
DAFTAR PUSTAKA
Ribka. 2011. Kajian Pola Distribusi Mineral Liat pada Tiga Jenis Tanah Berdasarkan Tingkat
Perkembangan Tanah di Lahan Kampus Pertanian USU Baru Kwala Bekala.
Diakses melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23923/
Chapter%20II.pdf;jsessionid=36C91E5544B62ADF6884B3DB8C37C63C?sequence =4.
Diakses tanggal 24 April 2017.
https://freelearningji.wordpress.com/2013/05/01/unsur-hara-esensial/. Diakses
Firma Adly. 2012. FUNGSI UNSUR HARA BAGI TANAMAN DAN DAMPAK KEKURANGAN
http://adlyfirma.blogspot.co.id/2012/04/fungsi-unsur-hara-bagi-tanaman-dan.html.
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:2ImBY
-RL3wJwww.academia.edu/26891045/MAKALAH_NUTRISI_TUMBUHAN_
April 2017
23