Anda di halaman 1dari 118

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambaran umum lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah BPM Elly

Febriani Str.Keb yang berlokasi di Nagari IV Jurai, Kecamatan Salido , Kabupaten

Pesisir Selatan , Sumatera Barat. Jarak BPM Elly Febriani Str.Keb dari ibukota Padang

yaitu sekitar 77 Km.BPM Elly Febriani Str.Keb memiliki 3 ruangan yaitu ruangan

pemeriksaan, ruang rawatan dan ruang bersalin. Pada ruang pemeriksaan terdapat 1 buah

tempat tidur biasa yang digunakan untuk memeriksa pasien, baik ibu hamil, anak-anak

serta tempat pemasangan KB. Sedangkan pada ruang rawatan terdapat 2 buah tempat

tidur biasa yang digunakan sebagai tempat rawat gabung untuk ibu yang setelah bersalin

dengan bayinya. Sedangkan ruangan bersalin terdapat 2 buah tempat tidur bersalin

digunakan untuk ibu-ibu yang akan melakukan persalinan. BPM Elly Febriani Str.Keb

dilengkapi dengan peralatan pemeriksaan seperti tensimeter, stetoskop, doppler,

timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, meteran, pita LILA, termometer, dan

obat-obatan yang dibutuhkan bagi ibu hamil, serta peralatan kebidanan seperti partus set,

APD untuk pertolongan persalinan, timbangan bayi, tiang infus, tabung oksigen, lampu

sorot, tempat sampah, cairan infuse, alat sterilisator, serta dilengkapi alat set pemasangan

implant dan IUD. BPM Elly Febriani memiliki dua jenis pelayanan yaitu Umum dan

BPJS. Dalam pelayanan kesehatan sehari-hari BPM Elly Febriani Str.Kmemiliki

97
98

satu orang Asisten. Masyarakat disekitar BPM Hj. Elfi Guslim merupakan masyarakat

yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai pedagang.


99

B. Tinjauan Kasus

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “M” G2P1A0H1 USIA


KEHAMILAN 32-33 MINGGU DI BPM Hj. ELFI GUSLIM, S.ST KABUPATEN
PASAMAN TAHUN 2023

Tanggal : 17 Februari 2023

Pukul : 15.40 wib

I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / Biodata
(Istri) (Suami)
Nama : Ny. M Nama : Tn.N

Umur : 34 Tahun Umur : 37 Tahun


Suku/Bangsa : Minang Suku/Bangsa : Minang

Agama : Islam Agama : Islam


Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sianik Alamat : Sianik

Nama keluarga terdekat yang bisa dihubungi : Ny. E


Hubungan dengan ibu : Ibu dari suami
Alamat : Sianik
No Telp/Hp :083164195623

B. Data Subjektif
1. Alasan Kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilan
2. Keluhan Utama : Tidak Ada
3. Riwayat Menstruasi :
a. Haid pertama/menarche : 13 Tahun
b. Siklus : 28 Hari
c. Teratur/tidak : Teratur
100
101

a. Lamanya : 6-7 hari


b. Banyak : 2-3x ganti pembalut
c. Sifat darah : Encer
d. Disminorrhea : Tidak Pernah
e. Warna : Merah
f. Bau : Amis

2. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


No Tanggal Persalinan Komplikas Bayi Nifas
Lahir I
usia jenis tempat peno Ibu Bayi BB/P Kea Lochea laktasi
long B daan
1 05 -011- 38- Spo BPM Bida Tid Tida 3.200 Baik Normal Lancar
2014
39 ntan n ak k gr/50
ada Ada cm
2 Ini

5.Riwayat Kehamilan ini

a. HPHT : 13 Juni 2022


b. TP : 20 Maret 2023
c. Keluhan-keluhan pada
TM I : Mual muntah
TM II : Tidak Ada
TM III : Tidak Ada
d.Pergerakan anak pertama kali dirasakan ibu
: 4 bulan yang lalu
e.Gerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan ibu : ≥ 20 Kal
f.Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)
Rasa 5 L (Lelah, letih, lesu, lemah, lunglai) : Tidak Ada
Nyeri perut : Tidak Ada
Panas menggigil : Tidak Ada
Sakit kepala berat terus menerus : Tidak Ada
Penglihatan kabur : Tidak Ada

Mual muntah yang lama : Tidak Ada


102

Rasa nyeri pada waktu BAK : Tidak Ada


Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak Ada
Rasa gatal vulva,vagina, dan sekitarnya : Tidak Ada

Nyeri,tegang,kemerahan pada tungkai : Tidak Ada

Oedema : Tidak Ada

Obat-obatan yang digunakan : Tidak Ada

3.Pola Makan Sehari-hari


Pagi : 1 potong roti ukuran sedang+1 gelas susu+1 gelas air putih

Siang : 1 piring nasi+1 potong lauk pauk(ikan/ayam)+1 mangkuk

kecil sayur+1 gelas air putih

Malam : 1 piring nasi+1 potong lauk pauk(ikan/ayam)+1 mangkuk


kecil

Sayur + 1 gelas air putih

4. Pola Eliminasi

a. BAK

Frekuensi : 10-13x Sehari

Warna : Kuning Jernih

Keluhan : Tidak Ada

b. BAB

Frekuensi : 1x Sehari

Konsistensi : Padat

Warna : Kecoklata

Keluhan : Tidak Ada

5. Aktivitas Sehari-hari

a. Seksualitas : Ada

6. Pekerjaan : IRT dan Guru TK

7. Pola Istirahat dan Tidur

Siang : 1-2 jam/sehari


103
Malam : 6-7 jam/sehari

8. Imunisasi
TT 1 : Ada (20-11-2013)
TT 2 : Ada (20-012-2013)
TT 3 : Belum dilakukan
TT 4 : Belum dilakukan
TT 5 : Belum dilakukan

9. Kontrasepsi yang digunakan : Suntik 3 Bulanan


10. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit
Jantung : Tidak Ada
Ginjal : Tidak Ada
Asma : Tidak Ada
Hepatitis : Tidak Ada
DM : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada
Epilepsi : Tidak Ada
PMS : Tidak Ada
b. Riwayat alergi
Makanan : Tidak Ada
Obat-obatan : Tidak Ada
Riwayat transfusi darah : Tidak Pernah
Riwayat pernah mengalami gangguan jiwa : Tidak Pernah
c.Riwayat Kesehatan Keluarga
d.Riwayat penyakit
Jantung : Tidak Ada
Ginjal : Tidak Ada
Asma : Tidak Ada
TBC Paru : Tidak Ada
DM : Tidak Ada-
Hipertensi : Tidak Ada
Epilepsi : Tidak Ada
e. Riwayat kehamilan
Gemeli/kembar : Tidak Pernah
Psikologis : Baik
104
105

Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, rambut


lurus berwarna hitam
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik Muka : Tidak pucat dan tidak ada oedema
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, bibir tidak pucat
Gigi : Gigi bersih, tidak ada gigi yang berlubang, tidak
ada caries gigi, tidak ada pembengkakan pada gusi
b. Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid dan
kelenjar limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis
c. Dada/payudara
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Putting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak Ada
Pengeluaran : Tidak ada pengeluaran yang abnormal
Rasa nyeri : Tidak Ada
Kebersihan : Bersih
d. Abdomen
1) Bentuk : Globular
Pembesaran : Ada
Bekas luka operasi: Tidak Ada
Striae : Striae Albican
2) Pemeriksaan kebidanan :
a) Palpasi uterus
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px, pada bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting kemungkinan bokong janin
Leopold II: Pada bagian kanan perut ibu teraba keras, panjang, memapan kemungkinan
punggung janin. Pada bagian kiri perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan
ekstremitas jani
106

Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba keras,


bulat, melenting kemungkinan kepala janin. Pada bagian bawah masih dapat
digoyangkan kemungkinan kepala belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak Dilakukan MC. Donald : (34-11)x155 cm
TBJ : 3565gr
b) Auskultasi
DJJ :+
Frekuensi : 147x/i
Intensitas : Kuat
Irama : Teratur
Punctum Maksimum : Kuadran III
e. Genetalia
1) Vulva dan vagina
Varises : Tidak Ada
Luka : Tidak Ada
Kemerahan : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Nyeri : Tidak Ada
2) Perinium
Bekas Luka : Tidak Ada
Lain-lain : Tidak Ada
3) Anus
Varises : Tidak Ada
Hemmoroid : Tidak Ada
f. Ekstremitas
1) Atas
Oedema : Tidak Ada
Sianosis pada ujung jari : Tidak Ada
107

2) Bawah
Oedema : Tidak Ada
Varises : Tidak Ada
Perkusi :
Reflek Patella Kanan : + Reflek Patella Kiri :+
g. Pemeriksaan panggul luar
1) Distansia cristarum : Tidak Dilakukan
2) Distansia spinarum : Tidak Dilakukan
3) Konjugata eksterna : Tidak Dilakukan
4) Lingkar panggul : Tidak Dilakukan

B. Pemeriksaan Laboratorium
1. Golongan Darah : AB
2. Hb : Tidak Dilakukan
3. Protein Urine : Tidak Dilakukan
4. Tripple Eliminasi : Negatif (Berdasarkan pemeriksaan laboratorium
tanggal 3 November 2021)
Tabel 6. Asuhan Kebidanan Kehamilan Pertama
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. “M” G₂P₁A₀H₁ USIA KEHAMILAN 32-33 MINGGU DI BPM
HJ. ELFI GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2023

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Kunjungan 1 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: 19.30 1. Menginformasikan kepada ibu


WIB
Tanggal : 20 Februari 2022 Keadaan umum : Baik G2P1A0H1 usia mengenai hasil pemeriksaan
Pukul : 19.30 WIB Status emosional: Stabil kehamilan 32-33 bahwa ibu dan janin dalam
Tanda-Tanda Vital: TD : minggu, janin kondisi sehat dan baik-baik saja,
Ibu Mengatakan : 100/60 mmHg hidup, tunggal, dengan :
1. Ingin melakukan N : 80 x/menit P : intrauterin, preskep Usia kehamilan : 32-33 minggu TP :
pemeriksaan 21 x/menit S : (U), Pu-Ka, 11 April 2022
kehamilan 36,70C Keadaan jalan lahir TD : 100/60 mmHg DJJ
2. Ini adalah kehamilan BB sebelum hamil : 57 kg BB normal, Keadaan : 147x/menit
kedua sekarang: 70 kg umum ibu dan Evaluasi: Ibu mengerti dan
TB : 154cm janin baik merasa bersyukur bahwa
3. Ia bekerja sebagai
guru TK dan juga Lila : 32 cm kondisi ibu dan janin baik

107
mengerjakan 2. Pemeriksaan kebidanan Inspeksi 19.35 2. Menginformasikan kepada ibu
WIB
pekerjaan rumah Payudara : Puting susu menonjol, bahwa ibu tidak boleh
4. Tidak pernah tidak ada benjolan, tidak ada rasa melakukan pekerjaan berat baik
mengalami nyeri dan tidak ada pengeluran itu disekolah maupun dirumah.
keguguran abnormal Abdomen : Pembesaran Ibu bisa meminta bantuan

5. Tidak memiliki sesuai usia kehamilan dan terdapat suami, saudara maupun
riwayat penyakit striae albican tetangga dalam melakukan
yang berbahaya Palpasi pekerjaan. Ibu disarankan untuk

6. Tidak alergi terhadap Leopold I : melakukan pekerjaan ringan

obat-obatan atau TFU 3 jari di bawah px, pada saja, sehingga jadwal istirahat

makanan bagian fundus teraba bokong ibu tercukupi.


janin. Evaluasi : ibu mengerti dan
7. Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) Leoplod II: paham dengan penjelasan dan

tanggal 4 Juli 2022 Pada kanan perut ibu teraba bersedia mengikuti anjuran yang
punggung janin, pada kiri perut ibu diberikan
8. Pemeriksaan HIV,
teraba ekstremitas janin (Pu-Ka) 19.36 3. Menginformasikan kepada ibu
sifilis dan hepatitis WIB
bahwa selama ibu hamil
Ibu negatif
kebutuhan istirahat ibu harus
berdasarkan
tercukupi. Jadwal tidur ibu

108
pemeriksaan laboratorium Leopold III: sekurang-kurangnya adalah 1 jam
tanggal 3 November 2021 Pada bawah perut ibu teraba disiang hari. Sedangkan pada
kepala janin dan belum masuk malam hari sekurang- kurangnya 7-
PAP 8 jam ibu tidak diperbolehkan
Leopold IV : bergadang karena itu dapat
Konvergen mengganggu kesehatan ibu dan
Mc. Donald : 34 cm janin Evaluasi : ibu mengerti dan
TBJ : 3565 gram paham dengan penjelasan yang
Auskultasi diberikan dan bersedia mengikuti
DJJ : + anjuran yang diberikan
Frekuensi : 147x/menit 4. Menganjurkan ibu untuk
Intensitas : Kuat melakukan senam hamil Evaluasi :
Irama : Teratur 19.37 ibu tidak bersedia untuk melakukan
WIB
Punctum maksimum: kanan senam hamil, tetapi ibu sering
bawah perut ibu (Kuadran III) jalan-jalan di pagi
Perkusi
Refleks patella kiri dan kanan (+)
3. Pemeriksaan penunjang
Kadar Hb: Belum dilakukan

109
Glukosa urine : Belum dilakukan 19.38 5. Menginformasikan kepada ibu
WIB
Protein urine : Belum dilakukan tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester III yaitu:
a. Sakit kepala yang hebat
b. Penglihatan kabur
c. Nyeri perut yang hebat
d. Bengkak pada wajah,
tangan dan kaki
e. Keluar darah yang banyak
dari kemaluan
f. Keluar air ketuban sebelum
waktunya
g. Kejang
h. Gerakan janin berkurang
atau tidak aktif seperti hari-
hari sebelumnya
i. Demam tinggi
j. Selaput kelopak mata, dan
wajah ibu pucat

110
Evaluasi : Ibu mengerti dengan
informasi yang di sampaikan dan ibu
bisa menyebutkan kembali 5 dari 10
tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester III.

19.40 6. Menganjurkan ibu untuk


WIB melakukan kunjungan ulang yaitu 1
bulan lagi atau bila ibu merasa
ketidaknyamanan atau salah satu
tanda bahaya kehamilan trimester
III Evaluasi : Ibu mengerti dan
bersedia melakukan kunjungan
Ulang

111
Tabel 7. Asuhan Kebidanan Kehamilan Kedua
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. “M” G₂P₁A₀H₁ USIA KEHAMILAN 39-40 MINGGU DI BPM
HJ. ELFI GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2023

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Kunjungan 2 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: 06.00 1. Menginformasikan kepada ibu


WIB
Tanggal : 8 April 2022 Keadaan umum : Baik G2P1A0H1 usia mengenai hasil pemeriksaan
Pukul : 06.00 WIB Status emosional: Stabil kehamilan 39-40 bahwa ibu dan janin dalam kondisi
Tanda-Tanda Vital: TD : minggu, janin sehat dan baik-baik saja, dengan :
Ibu Mengatakan : 110/60 mmHg hidup, tunggal, Usia kehamilan : 39-40 minggu TP :
1. Ingin melakukan N : 81 x/menit P : intrauterin, preskep, 11 April 2022
pemeriksaan 20 x/menit S : (Ū), Pu- Ka, TD : 110/60 mmHg DJJ
kehamilan 36,70C Keadaan jalan lahir : 153x/menit
normal, Keadaan Evaluasi: Ibu mengerti dan
2. Ini adalah kehamilan BB sebelum hamil : 57 kg BB
sekarang: 71 kg umum ibu dan janin merasa bersyukur bahwa
kedua
TB : 154 cm baik kondisi ibu dan janin baik
3. Ia mengalami nyeri
Lila : 32 cm
perut bagian bawah

113
dan sakit pinggang 2. Pemeriksaan kebidanan 06.05 2. Menjelaskan kepada ibu bahwa
WIB
4. Tidak memiliki Inspeksi keluhan nyeri pinggang yang ibu
riwayat penyakit Payudara : Puting susu menonjol, alami adalah hal yang normal terjadi
yang berbahaya. tidak ada benjolan, tidak ada rasa saat seseorang sedang hamil. Nyeri

5. Tidak alergi terhadap nyeri dan tidak ada pengeluran pinggang yang ibu rasakan

obat- obatan atau abnormal Abdomen : Pembesaran disebabkan oleh pembesaran rahim

makanan. sesuai usia kehamilan dan terdapat dan janin. Pembesaran ini atau lebih
striae albican menjadi condong ke belakang atau
6. Hari Pertama Haid
Palpasi melengkung. Hal ini membuat rahim
Terakhir (HPHT)
Leopold I : ibu mengalami peregangan dan
tanggal 4 Juli 2022
TFU pertengahan px dan pusat, menekan tulang belakang sehingga
pada bagian fundus teraba bokong menyebabkan ibu merasa nyeri
janin. pinggang. Nyeri pinggang juga
Leoplod II: disebabkan oleh aktivitas
Pada kanan perut ibu teraba sehari-hari seperti membungkuk
punggung janin, pada kiri perut ibu terlalu berlebihan, mengangkat atau
teraba ekstremitas janin (Pu-Ka) melakukan pekerjaan berat

114
Leopold III: terutama saat ibu sedang lelah. Ibu
Pada bawah perut ibu teraba dapat mengatasinya dengan cara
kepala janin dan sudah masuk mengurangi aktivitas atau pekerjaan
PAP yang berat dan beristirahat jika ibu
Leopold IV : mulai terasa lelah saat beraktivitas.
Divergen Ibu juga bisa melakukan teknik
Mc. Donald : 37 cm relaksasi seperti menarik nafas yang
TBJ : 4030 gram dalam dari hidung lalu dihembuskan
Auskultasi secara perlahan melalui mulut. Ibu
DJJ : + juga bisa mengalihkan rasa nyeri ibu
Frekuensi : 153x/menit dengan melakukan kegiatan atau
Intensitas : Kuat hobi yang ibu sukai.
Irama : Teratur Evaluasi: Ibu mengerti dengan
Punctum maksimum: kanan penjelasan yang diberikan dan ibu
bawah perut ibu (Kuadran III) akan mengikuti anjuran yang
Perkusi diberikan
Refleks patella kiri dan kanan (+)
3. Pemeriksaan penunjang
Kadar Hb: 11,2 gr

115
Glukosa urine : Negatif 06.06 3. Menginformasikan kepada ibu
WIB
Protein urine : Negatif tentang tanda-tanda persalinan
yaitu:

a. Keluar lendir
bercampur darah dari
kemaluan ibu

b. Sakit pinggang menjalar ke


ari-ari semakin lama
semakin sering dan sakit

c. Keluar air-air yang banyak


dari kemaluan

Evaluasi: Ibu mengerti dengan


penjelasan yang diberikan dan ibu
bisa menyebutkan kembali tentang
tanda-tanda persalinan. Ibu juga
akan pergi ke BPM apabila ibu
telah memiliki tanda-tanda
persalinan.

116
06.07 4. Memberikan informasi
WIB
kembali kepada ibu terkait
dengan persiapan persalinan
yang harus ibu siapkan
diantaranya yaitu:
a. Tempat persalinan
b. Penolong persalinan
c. Biaya persalinan
d. Transportasi
e. Pendamping persalinan
f. Pengambilan keputusan
g. Perlengkapan persalinan
h. Donor darah jika dibutuhkan
Evaluasi: Ibu sudah melakukan
persiapan seperti:
a. Ibu sudah memiliki tempat
persalinan yaitu BPM Hj.
Elfi Guslim, S.ST
b. Ibu sudah memiliki

117
penolong persalinan yaitu bidan
c. Ibu sudah mempersiapkan
biaya persalinan (BPJS)
d. Transportasi yang ibu
gunakan adalah becak
motor
e. Pendamping persalinan ibu
yaitu suami dan keluarga
f. Ibu sudah membeli segala
perlengkapan yang
berkaitan dengan dirinya
dan bayinya
7. Menginformasikan kepada ibu

06.09 mengenai pentingnya KB pasca salin


WIB dan menjelaskan kepada ibu berbagai
jenis dan metode kontrasepsi jangka
panjang seperti Implant dan IUD.

118
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan
berunding dengan suami untuk
memilih alat kontrasepsi yang akan
ia gunakan setelah melahirkan nanti.
8. Menganjurkan ibu untuk

06.10 melakukan kunjungan ulang


WIB apabila sudah ada merasakan tanda-
tanda persalinan Evaluasi : Ibu
mengerti dan bersedia melakukan
kunjungan
Ulang

119
Tabel 8. Asuhan Kebidanan Persalinan
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. “M” INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM HJ.
ELFI GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2022

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

KALA I 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: 23.26 1. Menginformasikan kepada ibu


WIB
Tanggal : 20 Maret 2023 Keadaan umum : Baik Ibu inpartu kala I mengenai hasil pemeriksaan bahwa
Status emosional: Stabil fase aktif, Keadaan ibu akan segera memasuki tahap
Pukul : 23.25 WIB
Tanda-Tanda Vital: umum ibu dan janin bersalin dan pembukaan ibu
TD : 120/80 mmHg baik sekarang sudah 8 cm. Ibu dan janin
Ibu mengatakan :
N : 84 x/menit P : dalam kondisi sehat dan baik-baik
1. Mules sejak pukul 05.00
20 x/menit S : saja, dengan :
WIB
36,70C TD : 120/80 mmHg N :
2. Telah keluar lendir
BB sebelum hamil : 57 kg 84x/menit
bercampur darah dari
2. Pemeriksaan kebidanan P : 20x/menit S :
kemaluan sejak
Inspeksi 36,7 oC
pukul
Payudara : Puting susu
09.00 WIB
3. Sakit pada pinggang

120
menjalar ke ari-ari menonjol, tidak ada benjolan, tidak DJJ : 153x/menit. Evaluasi: Ibu
semakin sering ia ada rasa nyeri dan tidak ada mengerti dan merasa bersyukur
rasakan pengeluran abnormal Abdomen : bahwa kondisi ibu dan janin
4. Cemas dengan Pembesaran sesuai usia kehamilan baik
kondisinya saat ini dan terdapat striae albican 10.35 2. Menjelaskan kepada ibu bahwa
WIB
5. BAK terakhir pukul Palpasi nyeri pinggang menjalar ke ari- ari

06.00 WIB Leopold I : yang dirasakan ibu disebabkan oleh


TFU pertengahan px dan pusat, adanya kontraksi yang sedang
6. BAB terakhir 2 hari
pada bagian fundus teraba bokong terjadi pada rahim ibu. Kontraksi
yang lalu (8 April 2022)
janin. disini maksudnya adalah terjadinya
Leoplod II: pengencangan dan pengenduran
Pada kanan perut ibu teraba yang terjadi pada otot rahim ibu,
punggung janin, pada kiri perut ibu yang dalam waktu beberapa saat
teraba ekstremitas janin (Pu-Ka) lagi akan terjadi semakin sering dan
Leopold III: semakin lama. Ibu harus sabar dan
Pada bawah perut ibu teraba tetap kuat karena sakit yang ibu
kepala janin dan sudah masuk rasakan juga

121
PAP diperlukan agar proses persalinan
Leopold IV : berjalan dengan baik. Cara
Divergen mengurangi atau mengatasi rasa
Mc. Donald : 37 cm sakit pinggang yang dirasakan, ibu
TBJ : (34-11)x155 = 3410gram bisa menarik nafas dalam dari
Fetus hidung dan melepaskannya secara
Letak : Memanjang perlahan dari mulut.
Presentasi : kepala Evaluasi : Ibu mengerti dengan
Penurunan : 2/5 penjelasan yang diberikan dan akan
Auskultasi mengikuti anjuran yang di berikan.
DJJ : + 3. Mengatasi rasa cemas ibu dengan
Frekuensi : 153x/menit cara:
Intensitas : Kuat 10.36
WIB a. Memberitahu ibu bahwa
Irama : Teratur
kehamilan dan persalinan adalah
Punctum maksimum: kanan
hal yang alamiah terjadi dan ibu
bawah perut ibu (Kuadran III)
pasti bisa
3. Pemeriksaan Dalam

a. Tidak teraba massa atau

122
varises pada vagina. melewati itu semua dengan lancar
dan baik.
b. Penipisan 75%
b. Memberikan dukungan
c. Pembukaan serviks 8 cm
emosional seperti
d. Selaput ketuban
mendengarkan keluh kesah
teraba utuh (U).
ibu dan menunjukkan rasa
e. Presentasi empati terhadap proses yang
belakang kepala sedang di lalui ibu

f. Posisi yaitu ubun- c. Menghadirkan orang atau


ubun kecil kanan keluarga terdekat seperti
depan suami atau orang tua

g. Penurunan di Hodge III maupun saudara terdekat

h. Penyusupan : tidak ada d. Selalu memberi informasi


kepada ibu terkait dengan
proses kemajuan dan
pemantauan persalinan

e. Melakukan kegiatan yang

123
menjadi hobi ibu untuk
mengalihkan rasa cemas.

Evaluasi : Ibu merasa sedikit


tenang ketika sudah di berikan
penjelasan dan dukungan
emosional

10.37 4. Menginformasikan pada suami


WIB atau keluarga untuk memberikan
makan atau minum saat ibu merasa
lapar dan haus, atau disaat tidak ada
kontraksi, sebagai cadangan energi
ibu, agar ibu tetap bertenaga saat
meneran nantinya.
Evaluasi : Ibu sudah minum 1 gelas
teh dan memakan setengah porsi nasi
dengan lauk ikan dan sayur.

124
10.38 5. Menganjurkan ibu untuk
WIB
beristirahat jika tidak ada his
dan saat ibu merasa lelah, ibu
sebaiknya tidur miring ke kiri
agar penurunan kepala semakin
cepat.
Evaluasi : Ibu paham dengan
informasi yang disampaikan dan ibu
telah berbaring miring ke kiri.
6. Menganjurkan ibu untuk BAK,
10.39 dan tidak menahan BAK,
WIB
karena jika BAK ditahan dan
kandung kemih penuh, maka
dapat menghambat kontraksi
uterus dan menghambat
penurunan kepala janin ke dasar
panggul. Evaluasi : Ibu akan
BAK jika ada rasa ingin BAK

125
10.40 7. Mengajarkan ibu cara
WIB
meneran, yaitu :

a. Anjurkan ibu untuk


meneran disaat ada
kontraksi

b. Saat meneran kedua kaki


ditekuk, tangan berada
pada kedua paha dan
dagu menempel pada
dada

c. Tidak bersuara dan


tidak mengangkat
bokong saat meneran

d. Istirahat jika tidak ada


kontraksi
10.42 Evaluasi: Ibu mengerti dengan
WIB
penjelasan yang diberikan
8. Mempersiapkan peralatan
pertolongaan persalinan
yaitu:

126
a. Partus set : klem kocher 2
buah, gunting tali pusat,
setengah kocher, gunting
episiotomi, oksitosin 10
IU didalam spuit 3 cc,
kassa, kateter
b. Penghisap lendir
dalam kom
c. Handscoon 2 pasang
d. Pengalas bokong
e. Bengkok
f. Tempat plasenta
g. Tempat kain kotor
h. Tempat sampah
i. Air DTT
j. Pakaian ibu dan bayi
k. Kain popok bayi
Evaluasi: Semua alat-alat
yang berkaitan dengan

127
persalinan sudah disiapkan
12.15
9. Melakukan pemantauan
WIB
kemajuan persalinan
dengan mengisi
partograf yaitu :
a. DJJ setiap 1/2 jam
b. His setiap 1/2 jam
c. Nadi setiap 1/2 jam
d. Pembukaan serviks dan
penurunan kepala setiap 4 jam
e. Molase dan ketuban setiap 4
jam
f. Tekanan darah dan suhu
setiap 4 jam
g. Volume urine setiap 2-4 jam
atau setiap kali ibu berkemih
Evaluasi : Kemajuan persalinan
telah dipantau yaitu DJJ dan TTV
dalam batas normal, his

128
semakin lama semakin sering, teratur
dan kuat, pukul 12.30 WIB ketuban
dipecahkan , warna jernih, bau amis,
volume air ketuban ± 200cc,
dilakukan pemeriksaan dalam dengan
hasil pembukaan lengkap, presentasi
UUK kanan depan berada di hodge
IV, penipisan 100%, his 4x/10 menit
lama 40-60 detik,
ibu sudah ingin meneran.

KALA II 1. Pemeriksaan Umum KU Diagnosa: 12.30 1. Memberitahu ibu hasil


WIB
Ibu : Baik Ibu inpartu kala II, pemeriksaan bahwa pembukaan ibu
Pukul: 12.30 WIB
Status emosional : Stabil KU Ibu dan janin sudah lengkap dan sebentar lagi ibu
Tanda-Tanda Vital baik akan bersalin dan ibu bisa meneran
Ibu mengatakan :
TD : 120/70 mmHg N : jika ada kontraksi. Evaluasi: Ibu
1. Ada keinginan
89 kali/menit mengerti dengan informasi yang
untuk BAB
P : 24 kali/menit S : diberikan.
2. Ingin meneran. 36,7 Co

129
2. Pemeriksaan Khusus 12.31 2. Memastikan kembali
WIB
Inspeksi kelengkapan alat dan obat-
Terlihat tanda-tanda kala II: obatan. Kemudian mencuci
a. Vulva dan anus membuka tangan dan memasang alat
b. Perinium menonjol pelindung diri.
c. Adanya keinginan meneran Evaluasi : Peralatan telah
dari ibu. dipastikan dan peneliti telah
Palpasi memasang APD lengkap
a. His 4 x/10 menit 12.33 3. Membantu ibu mengambil
WIB
b. Durasi : 40-60 detik posisi bersalin yang nyaman
c. Intensitas : Kuat bagi ibu, kedua kaki di
d. Perlimaan : 0/5 tekukkan dan kepala ibu
Auskultasi ditegakkan menggunakan bantal
a. DJJ :+ untuk mempermudah ibu saat
b. Frekuensi : 149x/menit meneran
c. Irama : Teratur Evaluasi : Posisi ibu sudah
d. Intensitas : Kuat benar dan nyaman.
e. Punctum Maksimum : kanan 12.34 4. Memimpin ibu untuk
bawah perut ibu (Kuadran WIB meneran dengan kedua tangan
III). ibu

130
Pemeriksaan dalam menarik pangkal paha, dagu
a. Dinding vagina tidak ada massa didekatkan ke dada dan ibu menarik
b. Penipisan: 100% nafas dalam dari hidung dan
c. Pembukaan: Lengkap melepaskan perlahan dari mulut,
d. Ketuban: Jernih ibu meneran di saat ada kontraksi,
e. Presentasi: UUK depan dan jika tidak ada kontraksi ibu bisa
f. Penurunan: hodge IV beristirahat
g. Penyusupan: tidak ada Evaluasi: ibu sudah meneran
h. Tidak ada teraba bagian dengan benar.
yang menumbung 5. Melakukan pertolongan
13.35 persalinan yaitu:
WIB
Ketika kepala janin sudah 5-6 cm
didepan vulva:
a. Meletakkan 2 handuk/kain
bersih di atas perut ibu
b. Mendekatkan dan
membuka partus
set
c. Meletakkan underpad

131
dibawah bokong
d. Menyiapkan duk steril
e. Memakai sarung tangan
steril
Menolong kelahiran bayi:

a. Saat kepala sudah mulai


crowning (5- 6 cm) di
depan vulva, tangan kanan
melindungi perineum dan
tangan kiri memegang kassa
untuk menahan kepala bayi
dengan lembut tanpa
menghambat dan
membiarkan kepala keluar
secara perlahan agar tidak
terjadi defleksi maksimal.

b. Menganjurkan ibu
untuk menarik nafas
secara

132
perlahan dari hidung dan
mengeluarkan kembali melalui
mulut ketika ingin meneran

c. Membiarkan kepala janin


lahir secara maksimal,
kemudian mengusap muka,
mulut dan hidung dengan
kassa steril

d. Memeriksa adanya lilitan


tali pusat sambil menunggu
putaran paksi luar

e. Melahirkan bahu depan dan


bahu belakang dengan
memposisikan tangan secara
biparietal, kemudian
menggunakan tangan yang
di bawah untuk menyanggah

133
tubuh bayi saat dilahirkan
sedangkan tangan yang di atas
menelusuri dari punggung kearah
kaki untuk menyanggah saat
punggung dan kaki lahir (sanggah
susur)

Evaluasi : Pertolongan persalinan


telah dilakukan, bayi lahir spontan
pada pukul 12.50 WIB, dengan jenis
kelamin
laki-laki.
6. Melakukan palpasi abdomen

12.50 untuk memastikan ada tidaknya


WIB janin kedua.
Evaluasi : Tidak ada janin
kedua

134
KALA III Bayi lahir pukul 12.50 secara spontan Diagnosa: 12. 51 1. Menginjeksikan oksitoksin 10
WIB
dengan jenis kelamin laki-laki Ibu parturien kala unit secara IM di 1/3 paha
Pukul: 13.00 WIB
1. Pemeriksaan Umum III, KU ibu baik kanan anterolateral
Ibu mengatakan :
KU ibu : Baik Evaluasi: Oksitosin telah
1. Perutnya terasa mules
Status emosional Ibu : Stabil diinjeksikan
2. Pemeriksaan Kebidanan 12. 52 2. Melakukan pemotongan tali
a. Plasenta belum lahir WIB pusat, mengklem tali pusat
b. Terlihat semburan darah dengan umbilical cord,
keluar secara tiba-tiba kemudian meletakkan bayi di
c. TFU setinggi pusat dada ibu untuk melakukan IMD
d. Kontraksi uterus baik (inisiasi menyusu dini)
e. Kandung kemih : Tidak teraba Evaluasi: Tali pusat sudah
dipotong dan diikat. Bayi sudah
dikeringkan. IMD sudah
dilakukan.
12. 52 3. Melakukan PTT (Peregangan
WIB Tali Pusat Terkendali)
dengan cara meregangkan tali
pusat sejajar dengan lantai

135
menggunakan tangan kanan dan
meletakkan tangan kiri diatas supra
simpisis pubis dengan posisi dorso
cranial untuk mencegah terjadinya
inversio uteri, kemudian amati
tanda- tanda pelepasan plasenta.
tanda- tanda pelepasan plasenta
diantaranya yaitu:
a. Keluar semburan darah
secara tiba- tiba
b. Tali pusat
bertambah panjang
c. Perut teraba globular
Evaluasi : Terdapat tanda-
tanda pelepasan plasenta.
4. Membantu kelahiran plasenta
12. 57 dengan cara: Pindahkan klem 5- 6
WIB
cm didepan vulva, lalu

136
lakukan PTT (Peregangan Tali
Pusat Terkendali) dan tangan kiri
secara dorso cranial. Saat plasenta
sudah tampak, pegang plasenta
dengan kedua tangan kemudian
putar plasenta searah jarum jam,
lakukan pelepasan plasenta secara
keseluruhan dengan perlahan.
Kemudian letakkan plasenta ke
piring plasenta.
Evaluasi : Plasenta lahir spontan
pada pukul 13.00 WIB
5. Melakukan massase pada

13.00 fundus uteri dengan gerakan


WIB melingkar searah jarum jam
selama 15 detik untuk
merangsang kontraksi uterus.
Evaluasi : Kontraksi uterus

137
baik
6. Melakukan pemeriksaan
13.01
WIB kelengkapan plasenta dengan
menggunakan kassa steril
Evaluasi: Plasenta lahir lengkap,
kotiledon lengkap, selaput utuh,
insersi tali pusat sentralis, panjang
tali pusat 50 cm, dan berat plasenta
± 500 gram. Perdarahan yang
keluar
± 200 cc
KALA IV Plasenta lahir lengkap pukul 13.00 Diagnosa: 13.04 1. Melakukan
WIB
WIB. Ibu parturien kala pemeriksaan laserasi
Pukul: 13.15 WIB
1. Pemeriksaan Umum IV, KU ibu dan jalan lahir
KU ibu : Baik bayi baik. Evaluasi: Tidak ada laserasi
Ibu mengatakan
Status emosional ibu : Stabil 13.04 jalan lahir.
1) Senang anaknya WIB
Tanda-Tanda Vital 2. Menginformasikan kepada
sudah lahir
TD : 110/80 mmHg N : ibu bahwa ibu telah selesai
2) Sudah tenang karena
86x/menit melewati proses persalinan
dengan selamat, bayi ibu

138
kakak anaknya sudah P : 20x/menit S : dalam keadaan sehat dan
lahir 36,8oC keadaan umum ibu baik
2. Pemeriksaan Kebidanan Evaluasi: Ibu senang dengan
3) Merasakan nyeri pada
a. TFU : 3 jari dibawah pusat pujian yang diberikan
perutnya
b. Kontraksi uterus : Baik 13.05 3. Membersihkan tempat tidur
4) Tidak nyaman WIB
c. Kandung kemih : Tidak teraba dengan air klorin 0,5% dan
karena badannya
d. Perdarahan ±200cc membersihkan ibu dengan
basah oleh keringat
air DTT, membantu ibu
memasangkan pembalut dan
duk, dan mengganti pakaian
ibu.
Evaluasi: Tempat tidur sudah
dibersihkan dan ibu telah
terpasang duk serta pakaian
ibu sudah bersih.
13.10 4. Menjelaskan kepada ibu rasa
WIB nyeri pada perut yang
sedang ibu rasakan karena
rahim ibu sedang berkontrasi
untuk

139
kembali ke posisi seperti ibu
belum hamil dan untuk
mencegah terjadinya perdarahan
yang banyak.
Evaluasi: ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
13.11 5. Mengajarkan kepada suami atau
WIB
keluarga untuk melakukan
massase uterus dan memeriksa
kontraksi uterus dengan
melakukan gerakan melingkar
searah jarum jam agar uterus
tetap berkontraksi dengan baik
Evaluasi : suami telah
melakukan anjuran yang
diberikan
13.12 6. Memenuhi nutrisi dan hidrasi
WIB
ibu dengan memberikan ibu
makan dan minum agar
tenaga

140
ibu kembali.
Evaluasi: ibu sudah makan 1
piring sedang nasi lauk tahu dan
1 gelas air minum.
13.13 7. Menganjurkan ibu untuk
WIB
istirahat untuk
memulihkan keadaan ibu
kembali.
Evaluasi: Ibu sudah beristirahat
dengan berbaring di tempat tidur.
13.14 8. Melakukan pemantauan kala
WIB
IV setiap 15 menit pada 1
jam pertama pasca persalinan
dan setiap 30 menit pada 1
jam kedua pasca persalinan
meliputi:
a. TTV
b. Tinggi fundus uteri
c. Kontraksi uterus

141
d. Kandung kemih
e. Perdarahan
Evaluasi: Pemantauan telah
dilakukan, hasil terlampir di
partograf

13.15 9. Memberikan ibu vitamin A


WIB 200.000 unit sebanyak 2 kali yaitu
pada 1 jam pertama setelah
persalinan dan 24 jam setelah
pemberian vitamin A pertama
untuk memenuhi kebutuhan
vitamin ibu dimasa nifas.
Evaluasi : ibu telah diberikan
vitamin A pertama pada pukul
14.30 WIB. Ibu akan meminum
vitamin A kedua pada besok
harinya di waktu yang sama.

142
Tabel 9. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Segera Setelah Lahir
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. “A” SEGERA SETELAH LAHIR DI BPM HJ.
ELFI GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2022
Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Tanggal : 10 April 2021 1. Bayi lahir spontan pukul 12.50 Diagnosa : 12.50 1. Membersihkan mulut, hidung
WIB
Pukul 12.52 WIB WIB dengan jenis kelamin laki- Bayi baru lahir dan muka bayi dari sisa air
laki spontan, segera ketuban dengan kassa steril.
Ibu mengatakan :
2. Masa kehamilan 39-40 minggu setelah lahir, KU Evaluasi: Jalan nafas bayi
1. Sangat senang dan
3. KU bayi baik bayi baik telah bebas dari sisa air
bersyukur bayinya lahir
4. Bayi menangis kuat, tonus otot ketuban dan lendir.
dengan selamat 12.51
bergerak aktif dan warna kulit 2. Mengeringkan bayi sambil
WIB
kemerahan melakukan penilaian sepintas
yaitu apakah bayi menangis
kuat/lemah/tidak menangis,
bergerak aktif/lemah,
bernapas spontan/megap-
megap/tidak bernapas, kulit

143
merah muda/pucat/kebiruan
Evaluasi: bayi menangis kuat,
bergerak aktif, bernapas spontan dan
kulit kemerahan.
12.52 3. Melakukan pemotong tali
WIB
pusat, mengikat tali pusat,
mengklem tali pusat
menggunakan umbilical cord,
kemudian meletakkan bayi di
antara kedua payudara ibu
untuk melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) dan
membiarkan bayi mencari
puting susu ibu dan dilakukan
selama 1 jam.
Evaluasi: Inisiasi Menyusu Dini
telah berhasil dilakukan.
13.16 4. Memberikan salep mata
WIB (tetrasiklin) pada mata kiri
dan

144
kanan dari luar ke dalam
untuk mencegah terjadi
infeksi sewaktu proses
persalinan.
Evaluasi: salep mata telah
diberikan pada mata kiri dan
mata kanan bayi.

13.17 5. Melakukan pemberian vitamin


WIB K 0.5 cc di 1/3 paha kiri atas
bagian luar yang bertujuan
untuk mencegah perdarahan
intrakranial pada bayi baru lahir
akibat defisiensi vitamin K.
Evaluasi: pemberian vitamin K
telah diberikan.
13. 18 6. Melakukan pemeriksaan tanda
WIB
vital, antropometri dan
pemeriksaan fisik pada bayi
baru lahir.

145
Evaluasi : Tanda vital bayi dalam
batas normal, dan tidak ditemukan
kelainan pada bayi.

13. 20 7. Memberikan injeksi HB0 0,5


WIB ml secara IM pada 1/3 paha kanan
atas bagian luar. Evaluasi: bayi
sudah di
diberikan HB0.

146
147

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. “A” DI BPM
HJ. ELFI GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2022
Tanggal : 11 April 2022
Pukul : 09.00 WIB

I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / biodata
Nama bayi : Bayi Ny. A
Umur bayi : 20 jam
Tgl/jam lahir : 10 April 2022/12.50 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke 2

Nama ibu : Ny. A Nama ayah : Tn. F


Umur : 26 Tahun Umur : 34 Tahun
Suku/bangsa : Mandahiliang Suku/bangsa : Nasution
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Guru TK Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Tapus Utara Alamat rumah : Tapus Utara

Nama keluarga terdekat : Ny. O


Hubungan : Ibu dari Suami
Alamat : Tapus Utara
No telp 085213737371

B. Data Subjektif
1. Riwayat Antenatal
G₂P₁A₀H₁
ANC kemana : BPM
148

ANC berapa kali : 7 Kali


Keluhan saat hamil : Tidak Ada
Penyakit selama hamil : Tidak Ada

2. Kebiasaan waktu hamil


Makanan : Tidak ada keluhan atau alergi terhadap
makanan
Obat-obatan : Tidak ada alergi atau mengonsumsi obat-
obatan
Jamu : Tidak ada mengonsumsi
Kebiasaan merokok : Tidak ada mengonsumsi Lain-lain : Tidak
ada

3. Riwayat Intranatal
Lahir tanggal : 10 April 2022 Jam : 12.50 WIB
Jenis persalinan : Spontan
Ditolong oleh : Mahasiswa didampingi oleh bidan
Lama persalinan
- Kala I : ± 10 jam
- Kala II : 20 menit
Ketuban pecah
- Pukul : 12.30 WIB
- Bau : Amis
- Warna : Jernih
- Jumlah : ± 200 cc
Komplikasi persalinan
- Ibu : Tidak Ada
- Bayi : Tidak Ada

4. Keadaan bayi baru lahir


BB/PB Lahir : 4000gram/50cm
149

Penilaian bayi baru lahir


- Menangis kuat : Ya
- Frekuensi Jantung : 120x/menit
- Usaha bernafas : Spontan
- Tonus Otot : Baik
- Warna Kulit : Kemerahan
sidik telapak kaki kiri bayi sidik telapak kaki kanan bayi

s
sidik jempol tangan kiri ibu sidik jempol tangan kanan ibu

Resusitasi
- Rangsangan : Tidak Ada
- Pengisapan lendir : Ada
- Ambu : Tidak Ada
- Massage jantung : Tidak Ada
- Intubasi endotracheal : Tidak Ada
- Oksigen : Tidak Ada
150

C. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
- Pernafasan : 37x/menit
- Suhu : 36,8 oC
- Nadi : 125x/menit
- Gerakan : Aktif
- Warna Kulit : Kemerahan
- BB sekarang : 4000gram/50cm
2. Pemeriksaan Fisik

- Kepala : Ubun-ubun datar, tidak ada caput succedaneum

atau cephal hematoma dan tidak molase


- Muka : Kemerahan, tidak ada oedema dan tidak pucat
- Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
- Telinga : Simetris kiri dan kanan, ada lobang dan daun
telinga, telinga sejajar dengan mata, ada daun
telinga dan tidak ada kelainan.
- Mulut : Normal, tidak ada labioskizis ataupun
palatoskizis pada bibir dan langit-langit.
- Hidung : Ada 2 lubang hidung, ada sekat diantara lobang
hidung kiri dan kanan.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjer limfe dan tiroid.
- Dada : Simteris kiri dan kanan, ada puting susu dan tidak
ada tarikan dinding dada saat bernapas.
- Tali pusat : Tidak ada perdarahan pada tali pusat dan tali pusat
tidak berbau.
- Punggung : Tidak ada kelainan, tidak ada fraktur dan tidak ada
spina bivida.
- Ekstermitas
Atas : Jari-jari lengkap, gerakan aktif, tidak ada sindaktili
atau polidaktili, tidak ada sianosis.
151

Bawah : Jari-jari lengkap, gerakan aktif, tidak ada sindaktili


atau polidaktili, tidak ada sianosis.
- Genitalia
Pria : testis sudah turun ke skrotum
- Anus : Ada lubang anus
3. Refleks
- Refleks moro : Ada
- Refleks rooting : Ada
- Refleks sucking : Ada
- Refleks walking : Ada
- Refleks tonik neck : Belum dapat dinilai
- Refleks graph : Ada
4. Antropometri
- Berat badan : 4000gram
- Panjang badan : 50 cm
- Lingkar kepala : 34cm
- Lingkar dada : 32cm
- Lingkar lengan atas:12cm
5. Eliminasi
- Miksi : Ada
- Mekonium : Ada
Tabel 10. Asuhan Kebidanan BBL Kunjungan Neonatus 1
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA NY. “A” USIA 20 JAM POST PARTUM DI BPM HJ.
ELFI GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2022

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Kunjungan 1 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: 09.00 1. Memberitahu ibu terkait dengan


WIB
Tanggal : 11 April 2022 Keadaan umum : Baik Bayi baru lahir hasil pemeriksaan dimana kondisi
Pukul : 09.00 WIB Kesadaran : CMC Tanda- usia 20 jam, KU bayi ibu dalam kondisi sehat dan
Tanda Vital: N : 125 bayi baik baik-baik saja dengan pernafasan,
Ibu Mengatakan : x/menit nadi dan suhu bayi ibu dalam batas
1. Kesulitan untuk P : 37 x/menit S : yang normal, serta tidak ada
menyusui bayinya 36,80C ditemukan kelainan pada bayi ibu
2. Bayinya sudah BAK Gerakan aktif sampai saat ini
dan BAB Warna kulit kemerahan Salep Evaluasi : ibu mengerti dengan

3. Bayi belum dimandikan mata telah diberikan Vitamin informasi yang diberikan
K telah diberikan Hb0 telah
diberikan

152
2. Pemeriksaan kebidanan 09.01 2. Menjelaskan kepada ibu terkait
WIB
Inspeksi dengan cara menjaga
Kepala: Tidak ada caput kebersihan bayi yaitu :
succedaneum dan tidak ada ada a. Memandikan bayi
cepal hematoma. menggunakan air hangat
Dada: Tidak ada tarikan dinding atau air suam-suam kuku
dada saat bernapas. secara sistematis mulai dari
Tali pusat: Tidak ada perdarahan kepala, badan, kaki,
Genetalia: testis sudah turun ke punggung, tangan, dan
skrotum genitalia bayi.
Anus: terdapat lubang anus. b. Membersihkan bokong dan
Antropometri genitalia bayi dan
BB : 4000 gram mengganti popok bayi
PB : 50 cm setiap kali bayi BAK atau
LK : 34 cm BAB.
LD : 32 cm c. Mengganti pakaian bayi
LILA : 12 cm ketika sudah basah atau
Refleks lembab.
Evaluasi : Bayi sudah di

153
mandikan dan ibu mengerti
a. Refleks moro : Ada
dengan penjelasan yang
b. Refleks rooting : Ada
diberikan.
c. Refleks sucking : Ada 09.05 3. Memberitahu ibu pendidikan
WIB kesehatan tentang perawatan
d. Refleks graph : Ada
tali pusat pada bayi dan cara
e. Refleks tonic neck : Belum
perawatan tali pusat yang
dapat dinilai
benar, yaitu :
Eliminasi a. Menjaga tali pusat tetap
bersih dan kering
Miksi : Ada
terutama setalah mandi
Mekonium : Ada
tali pusat dikeringkan
dengan kain yang kering
dan bersih.
b. Jangan membungkus atau
memberikan obat-obatan,
ramuan, iodine maupun
alkohol pada pusat bayi.
c. Lipat popok di bawah tali
pusat.

154
d. Biarkan tali pusat
tetap terbuka.
e. Jika tali pusat bayi menjadi
merah, berdarah dan
berbau segara bawa bayi
kefasilitas kesehatan.
Evaluasi: Tali pusat telah
dibersihkan dan ibu akan
melakukan perawatan tali pusat
sesuai dengan penjelasan yang telah
di sampaikan

09.06 4. Menjelaskan kepada ibu tentang


WIB cara menjaga kehangatan bayi yaitu
dengan selalu membedong atau
menyelimutkan bayi dan
memakaikan topi di kepala bayi, dan
hindarkan bayi bersentuhan secara
langsung dengan benda- benda yang
dingin seperti benda

155
yang terbuat dari bahan alumunium
atau besi dan jangan menempatkan
bayi di ruangan yang dingin seperti
ruangan ber- AC, di dekat kipas
angin, atau tempat yang dekat
dengan jendela.
Evaluasi : Ibu paham dengan
penjelasan yang diberikan dan
kehangatan bayi telah terjaga
5. Membantu ibu untuk menyusui
09.07 bayinya dengan cara mengajari ibu
WIB
tentang teknik menyusui bayi yang
benar. Teknik menyusui yang benar
yaitu ibu dalam kondisi sedang
berbaring atau jika ibu
memungkinkan untuk bisa duduk, ibu
boleh duduk dengan kaki tidak boleh

156
menggantung. Kemudian ibu oleskan
sedikit ASI ibu di sekitar areola dan
puting susu ibu.
Kemudian ibu menggendong bayi
dan tangan ibu yang lainnya
membentuk huruf C dan menyangga
bagian bawa payudara ibu. Kemudian
masukkan puting susu dengan areola
sepenuhnya ke dalam mulut bayi,
apabila bayi sudah mulai menyusu,
ibu lepaskan pegangan tangan ibu
yang membentuk huruf C, kemudian
ibu menopang badan bayi
sepenuhnya sambil ibu menatap bayi
dengan tatapan kasih sayang.
Kemudian apabila bayi telah selesai
menyusui, ibu

157
bersihkan payudara ibu, lalu ibu
sendawakan bayi ibu dengan cara ibu
tegakkan bayi ibu dengan bahu
sebagai penopang badan bayi, lalu ibu
tepuk-tepuk halus punggung bayi
sampai bayi sudah bersendawa atau
ibu bisa menelungkupkan bayi ibu
kemudian ibu tepuk-tepuk halus
punggung bayi, sampai bayi
bersendawa.
Evaluasi : Ibu paham dengan
penjelasan yang diberikan, dan ibu
mulai mempraktikan tentang teknik
menyusui bayinya dengan benar.
6. Memberitahukan kepada ibu untuk
tetap menyusukan bayinya sesering
09.10 mungkin atau tanpa
WIB

158
dijadwalkan. Apabila bayi ibu tidur
lebih dari 3 jam, maka bangunkan dan
berikan ASI. Ibu juga dianjurkan
untuk memberikan ASI ekslusif
selama 6 bulan tanpa makanan
tambahan termasuk susu formula
karena seluruh kebutuhan nutrisi bayi
sudah terdapat di dalam ASI.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan akan
mengikuti sesuai dengan anjuran yang
diberikan
7. Menjelaskan kepada ibu tanda
09.11 bahaya pada bayi baru lahir,
WIB yaitu:
a. Bayi tampak lemah, tidak
mau menyusu
b. Bayi tidak BAB 24 jam

159
pertama
c. Tali pusat berbau
busuk atau keluar
nanah
d. Suhu tubuh bayi dibawah
36,50C atau diatas 37,50C
e. Bayi merintih atau menagis
terus menerus
f. Kejang
g. Mata bernanah
h. Kulit dan mata bayi kuning
i. Kulit bayi kebiruan dan
pucat
Evaluasi: Ibu mengerti dengan
informasi yang diberikan, dan bisa
menyebutkan kembali 5 dari 9 point
tentang tanda- tanda bahaya bayi baru
09.13 lahir
WIB 8. Memberitahu ibu bahwa akan
dilakukan kunjungan ulang ke

160
rumah ibu 4 hari lagi atau pada
tanggal 15 April 2022 atau ibu bisa
datang ke BPM apabila bayi ibu
mengalami keluhan atau salah satu
tanda bahaya bayi baru lahir.
Evaluasi: Ibu paham dengan
informasi yang disampaikan dan ibu
bersedia datang ke BPM apabila bayi
ibu mengalami keluhan atau salah
satu dari
tanda bahaya bayi baru lahir.

161
Tabel 11. Asuhan Kebidanan BBL Kunjungan Neonatus 2
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA NY. “A” USIA 5 HARI POSTPARTUM DI BPM HJ.
ELFI GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2022

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Kunjungan II 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: Bayi 15.30 1. Menginformasikan kepada


WIB
Tanggal : 15 April 2022 Keadaan umum : Baik baru lahir usia 5 ibu bahwa kondisi bayi ibu
Pukul : 15.30 WIB Kesadaran : CMC hari, KU bayi sehat dan baik-baik saja
Tanda-Tanda Vital: baik dengan:
Ibu Mengatakan : N : 120 x/menit P : N : 120 kali/menit P :
1. Bayinya sudah 45 x/menit S : 45 kali/menit S :
mulai kuat menyusui 36,80C 36,6°C
dan ASI sudah BB : 4100gram BB : 4100 gram Evaluasi: Ibu
mulai banyak 2. Pemeriksaan kebidanan senang dan bersyukur atas
2. Tali pusat sudah Inspeksi hasil
lepas dan tidak ada a. Tali pusat telah lepas dan tidak ada pemeriksaan yang disampaikan
terdapat tanda-tanda menujukkan tanda-

162
infeksi tanda infeksi 15.35 2. Memberitahu ibu bahwa bayi
WIB
3. BAK bayi lebih b. Tidak ada terlihat tanda- rewel yang terkadang pada malam
dari 6 kali dalam tanda bahaya pada bayi hari itu merupakan suatu hal yang
sehari Antropometri wajar terhadap bayi yang baru
4. BAB bayi lebih BB : 4050 gram lahir. Penyebabnya yaitu
dari 2 kali dalam PB : 50 cm dikarenakan bayi tersebut dalam
sehari Refleks masa adaptasi dari dunia dalam
rahim atau perut ibu ke dunia luar
a. Refleks moro : Ada
rahim atau perut ibu. Cara
b. Refleks rooting : Ada
mengatasinya yaitu saat bayi
c. Refleks sucking : Ada rewel, ibu bisa menyusukan bayi
sambil menjaga selalu kehangatan
d. Refleks graph : Ada
bayi. Selain itu ibu bisa
e. Refleks tonic neck : Belum
menyanyikan lagu-lagu atau
dapat dinilai
shalawat atau menepuk- nepuk
halus tubuh bayi, atau
menggendong bayi.

163
Evaluasi : Ibu mengerti dengan
informasi yang disampaikan dan
akan melakukan hal yang telah
dijelaskan
13.36 3. Mengevaluasi ibu mengenai
WIB
cara ibu menjaga kehangatan
bayi nya agar terhindar dari
hipotermi atau kedinginan
pada bayi.
Evaluasi: Ibu mengatakan ia
membedong bayi dengan kain
bersih dan kering, menyelimuti bayi
ketika tidur, selalu memakaikan
bayi pakaian yang kering, dan
selalu mengganti popok bayi ketika
sudah lembab atau basah
4. Mengingatkan kembali kepada
13. 37 ibu terkait penjelasan tentang
WIB

164
ASI ekslusif yaitu ibu harus
memberikan bayinya ASI tanpa
tambahan makanan apapun sampai
usia bayi 6 bulan.
Kemudian ibu dianjurkan untuk
memberikan ASI sampai usia bayi 2
tahun. Kemudian mengevaluasi cara
ibu menyusui anaknya.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan ibu
menyusui bayinya dengan benar.
5. Menginformasikan kepada
ibu mengenai tanda- tanda
13. 38 bayi puas menyusu, yaitu :
WIB a. Bayi BAK paling sedikit 6 kali
dalam 24 jam dengan warna
jernih

165
sampai kuning muda
b. Bayi BAB 3-5 kali
berwarna
kekuningan berbiji
c. Bayi kelihatan puas,
sewaktu-waktu merasa
lapar, bangun dan tidur
dengan cukup
d. Bayi menyusu paling
sedikit 10 kali dalam
24 jam
e. Payudara ibu terasa
kosong setiap kali
selesai menyusui
Evaluasi : Ibu mengerti
dengan informasi yang
diberikan
13.39 7. Mengingatkan kembali ibu
WIB untuk selalu menjaga

166
kebersihan bayi, dan sebaiknya
sebelum menggendong bayi, ibu
mencuci tangan terlebih dahulu.
Evaluasi: Ibu akan selalu menjaga
kebersihan bayinya, dan bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan
9. Mengevaluasi ibu tentang
tanda-tanda bahaya pada
13. 39 bayi baru lahir. Meminta ibu
WIB
menyebutkan kembali.
Evaluasi : Ibu mampu
mengulang kembali beberapa
tanda-tanda bahaya bayi baru
lahir
10. Memberitahu ibu bahwa akan
dilakukan kunjungan ulang
13. 40 ke rumah ibu 10 hari lagi atau
WIB

167
tanggal 24 April 2022 atau ibu
dapat ke BPM apabila terdapat
keluhan atau menemukan salah
satu tanda bahaya terhadap bayi
nya Evaluasi: Ibu mengerti
dengan informasi yang
disampaikan dan akan membawa
bayinya ke BPM bila bayinya
mengalami keluhan atau salah
satu tanda
bahaya bayi baru lahir

168
Tabel 12. Asuhan Kebidanan BBL Kunjungan Neonatus 3
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA NY. “A” USIA 15 HARI DI BPM HJ. ELFI
GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2022

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Kunjungan III Tanggal 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: 13.00 1. Menginformasikan kepada


WIB
: 15 April 2022 Pukul : Keadaan umum : Baik Bayi baru lahir ibu bahwa kondisi bayi ibu
13.00 WIB Kesadaran : CMC usia 15 hari, KU sehat dan baik-baik saja
Tanda-Tanda Vital: bayi baik dengan:
Ibu Mengatakan : N : 121 x/menit P : N : 121 kali/menit P :
1. Bayinya sudah kuat 40 x/menit S : 40 kali/menit S :
menyusui dan ASI 36,60C 36,6°C
sudah mulai banyak 2. Pemeriksaan kebidanan Evaluasi: Ibu senang dan
2. BAK bayi lebih Inspeksi bersyukur atas hasil
dari 7 kali dalam a. Tali pusat telah lepas dan tidak ada pemeriksaan yang
sehari menujukkan tanda- tanda infeksi disampaikan
3. BAB bayi lebih
dari 2 kali dalam
sehari

169
b. Tidak ada terlihat tanda- 13. 05 2. Memandikan bayi sekaligus
WIB
tanda bahaya pada bayi mengajari ibu cara
Antropometri memandikan bayi dengan
BB : 4100 gram benar yaitu menggunakan air
PB : 50 cm hangat atau suam-suam kuku
Refleks dan menggosok badan bayi
mulai dari kepala, badan,
a. Refleks moro : Ada
kaki, punggung, tangan dan
b. Refleks rooting : Ada
kemaluan bayi.
c. Refleks sucking : Ada Evaluasi: Bayi telah selesai
dimandikan dan ibu mengerti
d. Refleks graph : Ada
dengan penjelasan yang diberikan
e. Refleks tonic neck : Belum
3. Mengevaluasi ibu mengenai
dapat dinilai
13. 06 cara ibu menjaga kehangatan
WIB bayi nya agar terhindar dari
hipotermi atau kedinginan
pada bayi.
Evaluasi: Ibu mengatakan ia

170
membedong bayi dengan kain
bersih dan kering, menyelimuti
bayi ketika tidur, selalu
memakaikan bayi pakaian yang
kering, dan selalu mengganti
popok bayi ketika sudah lembab
atau basah
4. Mengingatkan kembali ibu
13.06 untuk selalu menjaga
WIB
kebersihan bayi, dan sebaiknya
sebelum menggendong bayi,
ibu mencuci tangan terlebih
dahulu.
Evaluasi: Ibu akan selalu menjaga
kebersihan bayi nya, dan bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan

171
13.07 5. Menginformasikan kepada
WIB
ibu bahwa ada imunisasi
dasar yang harus didapatkan
bayi sampai bayi berusia 9
bulan. Imunisasi tersebut
diantaranya yaitu:
a. BCG dan Polio1 ( usia 1
bulan)
b. DPT-HB dan Polio 2 ( usia 2
bulan)
c. DPT-HB dan Polio 3 ( usia 3
bulan) .
d. DPT-HB dan Polio 4 (usia 4
bulan)
e. Campak (usia 9 bulan)
Evaluasi : Ibu mengerti dengan
informasi yang diberikan dan
bersedia membawa bayinya
pergi imunisasi.

172
13. 09 6. Menganjurkan ibu untuk
WIB
memeriksa bayi nya ke BPM
apabila terdapat keluhan atau
menemukan salah satu tanda
bahaya terhadap bayinya
Evaluasi: Ibu mengerti dengan
informasi yang disampaikan dan
akan membawa bayinya ke BPM
apabila bayinya mengalami
keluhan atau salah satu tanda
bahaya bayi baru lahir.

173
Tabel 13. Asuhan Kebidanan Nifas Kunjungan Nifas 1
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “A” P2A0H1 6 JAM POST PARTUM DI BPM HJ. ELFI
GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2022

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Kunjungan 1 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: 19.00 1. Menginformasikan kepada ibu


WIB
Tanggal : 10 April 2022 Keadaan umum : Baik Ibu P2A0H2 6 jam mengenai hasil pemeriksaan bahwa
Pukul : 19.00 WIB Status emosional: Stabil Postpartum normal, ibu dalam kondisi sehat dan baik-
Kessadaran : CMC keadaan umum ibu baik saja, dengan : TD : 110/60
Ibu Mengatakan : Tanda-Tanda Vital: baik mmHg
1. Perutnya masih TD : 100/60 mmHg N : 80x/menit P :
terasa nyeri N : 80 x/menit P : 21x/menit S :

2. Bayinya sudah 21 x/menit S : 36,7°C

menyusu, tapi ASI 36,70C Kontraksi rahim baik dan

yang keluar masih 2. Pemeriksaan kebidanan jumlah darah yang keluar

sedikit Inspeksi normal


a. Puting susu : menonjol Evaluasi: Ibu senang dengan

174
informasi yang diberikan
b. Pengeluaran ASI : sedikit
19. 05
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa
c. Pengeluaran pervaginam: WIB
nyeri perut yang ibu rasakan
Lochea Rubra
adalah hal yang normal. Nyeri
d. Perdarahan : normal
perut yang dirasakan ibu
Palpasi
merupakan proses kembalinya
a. TFU : 3 jari bawah pusat
rahim ke keadaan semula dan
b. Kontraksi : baik
ibu tidak perlu cemas. Cara
c. Kandung kemih : tidak teraba mengatasi nya ibu bisa menarik
d. Diastasi recti : normal nafas dalam dari hidung,
e. Tanda Homan : Negatif kemudian keluarkan perlahan
melalui mulut.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
19.06 3. Membantu ibu untuk
WIB
melakukan mobilisasi yang
sudah seharusnya dilakukan
sejak 2 jam post partum secara
bertahap seperti duduk, dan

175
berjalan dengan tujuan melancarkan
sirkulasi peredaran darah,
melancarkan pengeluaran lochea,
memperbaiki fungsi usus, paru-
paru, dan sistem perkemihan.
Evaluasi : Ibu sudah melakukan
mobilisasi.
4. Menganjurkan ibu untuk
19. 07 meningkatkan nutrisi ibu, bertujuan
WIB
untuk menunjang tubuh ibu untuk
pulih dengan cepat dan menunjang
produksi ASI ibu, ibu harus banyak
konsumsi protein, makanan
berserat, dan sayuran hijau, yang
banyak mengandung zat besi.
Pemenuhan tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:

176
a. Pemenuhan kebutuhan
3000 kalori didapatkan
dari 4-5 piring nasi
b. Protein 8 gram didapatkan
dari ikan dan ayam 3-4
potong sedang, tempe dan
tahu 4-5 potong sedang
c. Vitamin dan mineral 600-
800 didapatkan dari
sayuran 3-4 potong
sedang
d. Minum air putih sedikit 3
liter/hari
e. Pil zat besi diminum
setidaknya 40 hari
pasca persalinan
Evaluasi : Ibu mengerti dan
paham dengan penjelasan yang
diberikan.

177
19. 08 5. Menjelaskan kepada ibu bahwa
WIB
jika ASI sedikit di hari pertama
dan kedua setelah persalinan
merupakan hal yang normal.
ASI akan semakin banyak
keluar jika ibu sering menyusui
bayinya. Ibu juga dianjurkan
untuk menyusui bayi secara
bergantian pada kedua
payudara sekurang-kurang nya
10 menit atau sampai terasa
kosong.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan
penjelasan yang telah diberikan.
19. 09 6. Membantu ibu menjaga
WIB
kebersihan diri, di antaranya
yaitu:
a. Mengganti duk/pembalut
ibu minimal 3 kali
sehari.

178
b. Mengganti pembalut jika
sudah terasa lembab atau
penuh.
c. Membersihkan kemaluan
dengan benar yaitu dari
depan ke belakang.
d. Jangan berikan obat-obatan
atau ramuan pada daerah
kamaluan.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan
pembalut ibu sudah diganti untuk
menjaga kebersihan dirinya
7. Menginformasikan kepada
19. 10 ibu dan keluarga tentang
WIB
tanda bahaya masa nifas,
yaitu:
a. Uterus atau rahim ibu terasa

179
lembek
b. Perdarahan banyak keluar
dari kemaluan ibu secara
terus menerus
c. Sakit kepala yang hebat
Rasa sakit dan panas waktu
BAK
d. Demam tinggi
e. Pengeluaran lendir atau
lainnya yang berbau
busuk.
Evaluasi: Ibu paham dan mengerti
dengan informasi yang diberikan dan
ibu dapat mengulangi 5 dari 6 tanda
bahaya masa nifas.
19. 12 8. Mengingatkan kembali ibu
WIB untuk mengonsumsi vitamin A
200.000 unit kedua pada besok
siang pukul 14.30 WIB yang

180
berguna untuk memenuhi kebutuhan
vitamin ibu selama masa nifas,
karena vitamin yang ibu konsumsi
bisa membantu meningkatkan
imunitas tubuh ibu dan sebagai
penunjang dalam produksi ASI ibu.
Evaluasi: ibu memahami
informasi yang disampaikan dan
akan meminum vitamin tersebut
sesuai waktu yang dijelaskan
oleh bidan
9. Memberitahu ibu bahwa akan
19. 13 dilakukan kunjungan ke rumah ibu 5
WIB
hari lagi yaitu pada tanggal 15 April
2022. Ibu juga bisa datang ke BPM
apabila ibu mengalami keluhan atau
salah satu tanda bahaya masa nifas

181
seperti yang telah dijelaskan.
Evaluasi : Ibu paham dengan
informasi yang disampaikan dan
bersedia datang ke BPM jika
memiliki keluhan atau salah
satu tanda bahaya masa nifas.

182
Tabel 14. Asuhan Kebidanan Nifas Kunjungan Nifas 2
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “A” P2A0H1 5 HARI POST PARTUM DI BPM HJ. ELFI
GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2022

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Kunjungan II 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: 15. 45 1. Menginformasikan kepada ibu


WIB
Tanggal : 15 April 2022 Keadaan umum : Baik Ibu P2A0H2 5 hari mengenai hasil pemeriksaan bahwa
Pukul : 15.45 WIB Status emosional: Stabil Postpartum normal, ibu dalam kondisi sehat dan baik-
Kessadaran : CMC keadaan umum ibu baik saja, dengan : TD : 110/80
Ibu Mengatakan : Tanda-Tanda Vital: baik mmHg
1. Perutnya masih TD : 110/80 mmHg N : 79x/menit P :
terasa sedikit nyeri N : 79 x/menit P : 20x/menit S :

2. Bayinya sudah 20 x/menit S : 36,8°C

menyusu 36,80C Kontraksi rahim baik dan


2. Pemeriksaan kebidanan jumlah darah yang keluar
Inspeksi normal
a. Puting susu : menonjol Evaluasi: Ibu senang dengan

183
informasi yang diberikan
b. Pengeluaran ASI : sedikit
15. 50
2. Menganjurkan ibu untuk
c. Pengeluaran pervaginam: WIB
meningkatkan nutrisi ibu,
Lochea sanguinolenta
bertujuan untuk menunjang
d. Perdarahan : normal
tubuh ibu untuk pulih dengan
Palpasi
cepat dan menunjang produksi
f. TFU : 3 jari bawah pusat
ASI ibu, ibu harus banyak
g. Kontraksi : baik
konsumsi protein, makanan
h. Kandung kemih : tidak teraba berserat, dan sayuran hijau,
i. Diastasi recti : normal yang banyak mengandung zat
j. Tanda Homan : Negatif besi. Pemenuhan tersebut
dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan
3000 kalori didapakan
dari 4-5 piring nasi
b. Protein 8 gram didapatkan
dari ikan dan ayam 3-4
potong sedang, tempe dan
tahu 4-5 potong sedang

184
c. Vitamin dan mineral 600-
800 didapatkan dari
sayuran 3-4 potong
sedang
d. Minum air putif sedikit 3
liter/hari
e. Pil zat besi diminum
setidaknya 40 hari
pasca persalinan
Evaluasi : Ibu mengerti dan
paham dengan penjelasan yang

15.51 diberikan.
WIB 3. Menganjurkan ibu untuk
menyusui bayi secara bergantian
pada kedua payudara sekurang-
kurang nya 10 menit atau sampai
terasa kosong. Apabila bayi
tertidur lebih daru 2 jam, ibu dapat
membangunkan bayi untuk

185
disusui.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan
penjelasan yang telah diberikan.
4. Mengajarkan ibu cara menjaga
kebersihan diri, di antaranya
15. 52
WIB yaitu:
a. Mengganti duk/pembalut
ibu minimal 3 kali
sehari.
b. Mengganti pembalut jika
sudah terasa lembab atau
penuh.
c. Membersihkan kemaluan
dengan benar yaitu dari
depan ke belakang.
d. Jangan berikan obat-obatan
atau ramuan pada daerah
kamaluan.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan

186
penjelasan yang diberikan dan ibu
akan menjaga kebersihan dirinya
sesuai dengan anjuran yang
diberikan
15. 53 5. Menjelaskan kepada ibu tentang
WIB
perawatan payudara yang harus
dilakukan oleh ibu diantaranya yaitu
selalu membersihkan puting susu
setiap kali sebelum dan sesudah
menyusui dan setiap kali mandi,
menjaga payudara tetap bersih dan
kering dan gunakan bra yang
berbahan lembut dan menyerap serta
yang dapat menyokong payudara
dengan baik
Evaluasi : Ibu paham dengan
penjelasan yang diberikan dan

187
ibu akan mengikuti anjuran
yang diberikan
15. 55 6. Memberitahu ibu bahwa akan
WIB
dilakukan kunjungan ke rumah ibu
15 hari lagi yaitu pada tanggal 24
April 2022. Ibu juga bisa datang ke
BPM apabila ibu mengalami
keluhan atau salah satu tanda bahaya
masa nifas. Evaluasi : Ibu paham
dengan informasi yang disampaikan
dan bersedia datang ke BPM jika
memiliki keluhan.

188
Tabel 15. Asuhan Kebidanan Nifas Kunjungan Nifas 3
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “A” P2A0H1 15 JAM POST PARTUM DI BPM HJ. ELFI
GUSLIM, S.ST KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2022

Data Subjektif Data Objektif Assasment Pukul Planning Paraf

Kunjungan III Tanggal 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: 13. 30 1. Menginformasikan kepada ibu
WIB
: 24 April 2022 Pukul : Keadaan umum : Baik Ibu P2A0H2 15 mengenai hasil pemeriksaan bahwa
13.30 WIB Status emosional: Stabil hari Postpartum ibu dalam kondisi sehat dan baik-
Kessadaran : CMC normal, keadaan baik saja, dengan : TD : 120/80
Ibu Mengatakan : Tanda-Tanda Vital: umum ibu baik mmHg
1. Perutnya tidak terasa TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit P :
nyeri N : 80 x/menit P : 20x/menit S :

2. Bayinya sudah kuat 20 x/menit S : 36,7°C

menyusu 36,70C Kontraksi rahim baik dan


2. Pemeriksaan kebidanan jumlah darah yang keluar
Inspeksi normal
a. Puting susu : menonjol Evaluasi: Ibu senang dengan

189
informasi yang diberikan
b. Pengeluaran ASI : sedikit
13. 35
2. Menjelaskan kepada ibu tentang
c. Pengeluaran pervaginam: WIB
perawatan payudara yang harus
Lochea serosa
dilakukan oleh ibu diantaranya yaitu
d. Perdarahan : normal
selalu membersihkan puting susu
Palpasi
setiap kali sebelum dan sesudah
a. TFU : tidak teraba
menyusui dan setiap kali mandi,
b. Kontraksi : baik
menjaga payudara tetap bersih dan
c. Kandung kemih : tidak teraba kering dan gunakan bra yang
d. Diastasi recti : normal berbahan lembut dan menyerap serta
e. Tanda Homan : Negatif yang dapat menyokong payudara
dengan baik
Evaluasi : Ibu paham dengan
penjelasan yang diberikan dan ibu
akan mengikuti anjuran yang
diberikan

190
13. 36 3. Menjelaskan dan mengajarkan
WIB
ibu tentang senam nifas yang
dapat dilakukan. Senam nifas
ini bertujuan untuk
mempercepat penyembuhan
luka, mencegah timbulnya
komplikasi serta memulihkan
dan menguatkan otot-otot
punggung. Ibu dapat
melakukannya sesuai
kemampuan ibu, secara
bertahap yaitu :
a. Gerakan 1: ibu telentang
dengan kedua tangan
disamping, tarik nafas
dalam sambil perut
dikembungkan, tahan dan
hembus.
b. Gerakan 2: ibu tidur

191
telentang, kedua tangan
direntangkan dan 1 tangan di depan
dada lakukan secara bergantian.
c. Gerakan 3: ibu tidur
telentang, kedua kaki
ditekuk kemudian panggul
diangkat.
d. Gerakan 4: ibu tidur
telentang dan kedua kaki
ditekuk, letakkan tangan
kanan diatas perut
kemudian angkat
panggul dan kepala
secara bersamaan.
e. Gerakan 5: tidur telentang,
tekuk kaki secara
bergantian sambil diinjit.
Ibu dapat melakukan 1

192
gerakan per hari dengan hitungan
1x8. Namun apabila ibu memiliki
tenaga lebih, ibu juga bisa
melakukan senam nifas lebih dari 1
gerakan per hari dengan hitungan
yang sama.
Evaluasi: Ibu bersedia
mengikuti anjuran yang
diberikan.
4. Menginformasikan kembali
kepada ibu tentang alat

13. 45 kontrasepsi yang akan


WIB digunakan ibu
Evaluasi : Ibu berencana
menggunakan KB implant
5. Menganjurkan ibu datang ke
BPM apabila mengalami
13.47
WIB

193
keluhan atau salah satu tanda
bahaya masa nifas
Evaluasi : Ibu paham dengan
informasi yang disampaikan dan
bersedia datang ke BPM jika
memiliki keluhan atau salah
satu tanda bahaya masa nifas.

194
195

C. Pembahasan

Pada studi kasus ini, peneliti melakukan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny.

“M” mulai dari asuhan selama masa kehamilan trimester III, bersalin, bayi baru lahir

dan nifas. Ny.”M” merupakan pasien peneliti yang tinggal di Salido, Kec. Batang

Kapas, Kab.Pesisir Selatan.Ny.”M” berusia 34 tahun dan suaminya Tn.”N” berusia 37

tahun. Pekerjaan Ny.”M” adalah Ibu rumah tangga, sementara suaminya bekerja sebagai

Buruh. Ny.”M” tinggal bersama dengan suami,ibu dan anak laki-lakinya yang berusia 4

tahun.

1. Kehamilan

Peneliti melakukan asuhan kehamilan pada Ny. “M” sebanyak 2 kali. Kunjungan

kehamilan pertama Ny. “M” dilakukan pada tanggal 20 Februari 2022 pukul 19.30 WIB

dengan usia kehamilan 32-33 minggu dan kunjungan kehamilan kedua dilakukan

tanggal 8 April 2022 pukul 06.00 WIB dengan usia kehamilan 39-40 minggu. Dalam

pemeriksaan kehamilan ini, Ny.”M” telah mendapatkan pelayanan sesuai dengan

standar asuhan kebidanan kehamilan (ANC) berupa 10 T diantaranya yaitu menimbang

berat badan dan mengukur tinggi badan, mengukur tekanan darah, mengukur LILA

(Lingkar Lengan Atas), mengukur TFU (Tinggi Fundus Uteri), menentukan letak janin

dan menghitung denyut jantung janin, imunisasi TT (Tetanus Toxoid), memberikan

tablet tambah darah, melakukan tes laboratorium (Hb, protein urine, dan glukosa urine),

temu wicara dan konseling serta melakukan penatalaksanaan atau pengobatan.

Pelayanan 10 T yang diberikan kepada Ny.”M” sesuai dengan teori asuhan kebidanan

kehamilan tentang standar


196

pelayanan ibu hamil.

Peneliti melakukan pengkajian data secara subjektif dan objektif. Dari hasil pengkajian

data subjektif pada kunjungan pertama, didapatkan bahwa ibu tidak merasakan keluhan

apapun selama hamil. Dan pada kunjungan kedua ibu mengeluhkan nyeri pada daerah

pinggang. Hasil pengkajian data objektif ibu pada kunjungan pertama dan kedua dalam

batas normal.

Pada kunjungan kehamilan, ibu telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali. TT 1

yaitu tanggal 30 Desember 2021 dan TT 2 pada tanggal 20 Februari 2022. Menurut

teori, imunisasi TT harus diberikan dalam 5 kali dalam rentang waktu berikut:

a. TT 1 disebut juga TT catin sebagai langkah awal pembentukan kekebalan

tubuh terhadap penyakit

b. TT 2 diberikan 1 bulan setelah TT 1 dengan masa perlindungan 3 tahun

c. TT 3 diberikan 6 bulan setelah TT 2 dengan masa perindungan 5 tahun

d. TT 4 diberikan 1 tahun setelah TT 3 dengan masa perlindungan 10 tahun

e. TT 5 diberikan 1 tahun setelah TT 4 dengan masa perlindungan >25 tahun

Berdasarkan tabel diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa ibu

belum mendapatkan imunisasi TT lengkap. Seharusnya ibu mendapatkan TT 1-5 sejak

kehamilan ibu yang pertama. Apabila dalam kehamilan pertama TT yang didapatkan

tidak lengkap, maka TT 1 akan diulangi kembali pada saat ibu melakukan imunisasi TT

yang baru. Itu artinya, jika ibu pada kehamilan ini mengulangi TT 1 maka dalam 9 bulan

ibu seharusnya telah mendapatkan imunisasi TT sampai TT 2.


197

Peneliti berasumsi bahwa penyebab dari imunisasi TT yang tidak lengkap pada ibu

diakibatkan oleh faktor kesadaran ibu yang kurang terkait dengan pentingnya melakukan

imunisasi TT, dan kurangnya sosialisasi dari tenaga kesehatan terkait pentingnya

imunisasi TT untuk ibu hamil. Selain itu faktor jarak anak pertama dan kedua yaitu 4

tahun, sehingga memungkinkan untuk ibu melakukan imunisasi TT ulang.

Pada pemeriksaan laboratorium peneliti melakukan pemeriksaan HB dan protein urine

sewaktu pasien melakukan kunjungan antenatal usia kehamilan 39-40 minggu.

Didapatkan hasil Hb ibu 11,2 gr% dan protein urine ibu didapatkan hasil negatif.

Berdasarkan teori pada trimester III kehamilan, Hb minimal ibu hamil adalah diatas 11,0

gr % dan digolongkan ibu tidak anemia, berarti Hb ibu tersebut termasuk dalam batas

normal.

Pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan golongan darah, Pemeriksaan penyakit

menular seksual (Triple Eliminasi) tidak peneliti lakukan karena Ibu sudah melakukan

pemeriksaan di Puskesmas Alai, Kabupaten Pasaman dengan hasil golongan darah ibu

AB, dan hasil pemeriksaan Triple Eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis) non reaktif

untuk ketiganya.

Pada kunjungan ini, peneliti memberi asuhan berupa informasi terkait dengan nyeri

pinggang yang ibu alami adalah hal yang normal terjadi saat seseorang sedang hamil

dan ibu dapat mengatasi rasa nyeri dengan cara mengurangi aktivitas atau pekerjaan

yang berat dan beristirahat jika ibu mulai terasa lelah saat beraktivitas. Selain itu,

peneliti juga menyampaikan pendidikan kesehatan kepada ibu berupa penjelasan

kepada ibu mengenai


198

tanda bahaya kehamilan trimester III, tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan, dan

anjuran kunjungan ulang bila ibu memiliki keluhan atau mengalami salah satu tanda

bahaya kehamilan trimester III. Dari penjelasan yang diberikan kepada ibu, evaluasi

yang didapatkan adalah ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang diberikan, dan

ibu mau untuk melakukan kunjungan ulang.

2. Persalinan

a) Kala I

Pada tanggal 10 April 2022 pukul 10.30 WIB Ny. ”M” datang ke BPM. Peneliti

memperoleh data subjektif berupa Ny. ”M” mengeluhkan rasa mules dan nyeri pinggang

yang menjalar ke ari-ari yang di rasakan semakin sering dan semakin sakit sejak pukul

05.00 WIB dan keluar lendir bercampur darah pada pukul 09.00 WIB. Ny “M”

mengatakan belum ada keluar air yang merembes hingga ke kainnya.

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa tanda-tanda timbulnya persalinan

terdiri dari:

a. HIS yang bersifat teratur dengan interval semakin pendek, kekuatan

semakin besar

b. Pinggang ibu semakin lama semakin sakit dan menjalar hingga ke depan

(ari-ari)

c. Keluarnya lendir bercampur darah dari kemaluan

d. Ketuban pecah dengan sendirinya

e. Terjadinya pembukaan pada serviks ibu


199

Hasil pengkajian data objektif yaitu keadaan umum ibu dan janin baik, pukul 10.30 WIB

frekuensi kontraksi uterus ibu yaitu 4 kali dalam 10 menit, lama nya 40-60 detik. Pada

pemeriksaan dalam ditemukan hasil tidak ada massa pada vulva dan vagina, portio

teraba tipis (75%), pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, presentasi belakang kepala,

penurunan kepala bagian terendah yaitu ubun-ubun kecil kanan depan berada di Hodge

III, tidak ada molase dan tidak ada bagian yang menumbung. Kemudian peneliti

melakukan pemantauan partograf.

Menurut teori persalinan, pemantauan menggunakan partograf di mulai ketika

pembukaan serviks 4 cm atau fase aktif. Hal-hal yang dinilai dalam patograf yaitu:

1. Kesejahteraan janin yang terdiri dari penilaian DJJ setiap 30 menit, dan

molase atau penyusupan setiap 4 jam.

2. Kesejahteraan ibu yang terdiri dari penilaian nadi setiap 30 menit, suhu,

tekanan darah, dan volume urine setiap 2-4 jam.

3. Kemajuan persalinan yang terdiri dari penilaian pembukaan, penurunan,

ketuban, setiap 4 jam dan penilaian HIS/kontraksi setiap 30 menit.

Di dalam fase aktif ini, frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara

bertahap, biasanya terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu

10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih. Biasanya dari pembukaan 4 cm

hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi kecepatan rata-rata yaitu

1 cm per jam untuk primigravida dan 2 cm per jam untuk multigravida. Pada

primigravida, kala I berlangsung kira-kira


200

12 jam, sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam. Pada kasus ini, lama pembukaan 8

cm menuju 10 cm yaitu 2 jam. Hal ini telah sesuai dengan teori, sehingga tidak terjadi

kesenjangan antara teori dan praktik.

Peneliti juga mengajarkan ibu melakukan teknik relaksasi untuk mengatasi sakit

pinggang ibu setiap kali ada his dengan cara menarik nafas melalui hidung dan

keluarkan perlahan melalui mulut. Manfaat teknik relaksasi selama proses persalinan

yaitu selain mengurangi rasa sakit, juga dapat mengurangi ketegangan dan dan

kelelahan. Teknik relaksasi memungkinkan ketersediaan oksigen dalam jumlah

maksimal untuk rahim sehingga pada saat rahim berkontraksi, rasa nyeri tersebut tidak

terlalu sakit. Selain itu, relaksasi juga dapat menenangkan pikiran dan mengurangi

stress.

Pada asuhan kala I selama persalinan, tidak ada terjadi kesenjangan antara teori dan

praktik.

a) Kala II

Pada pukul 12.30 WIB, ketuban pecah dan Ny. “M” mengatakan sakit pinggang yang

dirasakan semakin kuat dan sering, Ny.”A” juga mengatakan seperti ingin buang air

besar, dan ada keinginan untuk meneran. Peneliti melakukan pemeriksaan inspeksi dan

hasilnya terdapat tanda-tanda kala II yaitu vulva dan anus membuka serta perineum

menonjol. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan dalam dengan hasil portio sudah

tidak teraba, dan pembukaan sudah lengkap, air ketuban jernih, tidak ada molase,

penurunan kepala teraba ubun-ubun kecil kanan depan berada di Hodge IV.

Dalam kasus ini, peneliti tidak melakukan tindakan episiotomi kepada


201

ibu, karena tindakan episiotomi hanya dilakukan apabila ibu mengalami salah satu dari

indikasi episiotomi seperti perinium ibu kaku, gawat janin, atau terjadi kala II

memanjang. Pemantauan patograf juga telah selesai dilakukan dan partograf tidak

melewati garis waspada.

Asuhan yang diberikan peneliti kepada ibu yaitu asuhan berdasarkan prinsip asuhan

sayang ibu seperti menjaga privasi ibu, membantu ibu mengambil posisi bersalin yang

nyaman, dan menganjurkan suami untuk mendampingi ibu. Pada saat sebelum

persalinan, peneliti memastikan kembali kelengkapan alat, mencuci tangan, dan

memakai alat perlindungan diri. Kemudian pimpin ibu meneran dengan baik. Saat

kepala sudah 5-6 cm di depan vulva, peneliti meletakkan 2 buah handuk di atas perut

ibu, membuka partus set dan mendekatkan alat, meletakkan underpad di bawah bokong

ibu, menyiapkan duk steril, dan memakai sarung tangan steril. Kemudian peneliti

membantu kelahiran bayi dengan cara:

(1) Pada saat kepala anak 5-6 cm didepan vulva, tangan kanan yang

memegang duk steril menahan perinium, sedangkan tangan kiri menahan

kepala untuk mengatur kecepatan lahirnya kepala.

(2) Setelah kepala lahir mulut, hidung, dan seluruh muka bayi di bersihkan

menggunakan kassa steril supaya lendir tidak terhisap pada waktu bayi

mulai bernafas.

(3) Kemudian periksa apakah ada lilitan tali pusat pada leher. Jika ada dan

dan dapat dilonggarkan, maka tali pusat dilepaskan melalui kepala anak,

tetapi kalau lilitan ketat maka digunting antara 2 klem dan anak
202

dilahirkan dengan segera

(4) Kemudian tangan dengan posisi biparietal membantu kelahiran bahu

bayi. Tidak lama setelah kepala bayi lahir, biasanya bahu akan lahir

secara spontan. Tuntun dengan perlahan kepala anak ke bawah untuk

melahirkan bahu depan, kemudian tuntun ke atas untuk menarik bahu

belakang.

(5) Kemudian gunakan tangan yang di bawah untuk menyanggah tubuh bayi

saat dilahirkan sedangkan tangan yang di atas menelusuri dari punggung

kearah kaki untuk menyanggah saat punggung dan kaki lahir (sanggah

susur).

Setelah sanggah susur, bayi diletakkan ke handuk yang ada di atas perut ibu. Kemudian

peneliti mengeringkan bayi bersamaan dengan dilakukannya penilaian sepintas pada

bayi baru lahir. Hasilnya Bayi menangis kuat, kulit kemerahan dan tonus otot aktif,

bayi lahir spontan pada pukul

12.50 WIB dengan jenis kelamin laki-laki. Kemudian dilakukan pemeriksaan abdomen

untuk memastikan bahwa tidak ada janin kedua dalam perut ibu.

Kala II pada Ny. “A” tidak melewati batas normal yaitu ±20 menit. Lamanya kala ini

sesuai dengan teori bahwa proses kala II biasanya berlangsung paling lama 1 jam untuk

multigravida dan 2 jam untuk primigravida.

Selama proses persalinan, peneliti menerapkan prinsip pencegahan infeksi. Hal ini

untuk mencegah sekaligus melindungi ibu, bayi baru lahir, dan penolong persalinan

dari infeksi bakteri, virus, dan jamur. Selain itu,


203

pencegahan infeksi bertujuan menurunkan risiko penyakit berbahaya yang

pengobatannya belum ada ditemukan seperti HIV/AIDS.

Selama kala II berlangsung, peneliti menemukan kesenjangan antara teori dan praktik

yaitu peneliti tidak menggunakan APD lengkap sesuai dengan APN, peneliti hanya

menggunakan gown/apron, sandal tertutup, masker dan handscoon. Peneliti tidak

menggunakan sepatu boot dan kacamata pelindung dengan alasan karena keterbatasan

fasilitas yang tersedia di BPM Hj. Elfi Guslim, S.ST.

b) Kala III

Kala III Ny.”A” berlangsung selama ± 10 menit. Pada kala III, peneliti melakukan

manajemen aktif kala III yang bertujuan untuk menghasilkan kontraksi uterus yang

lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu, mencegah terjadinya perdarahan

yang berlebih, dan mengurangi angka kejadian retensio plasenta. Manajemen aktif kala

III terdiri dari 3 langkah utama di antaranya yaitu:

1) Melakukan pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah

bayi lahir

2) Melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT) dengan cara:

(a) Memindahkan klem 5-10 cm di depan vulva.

(b) Letakkan tangan kiri pada daerah simfisis pubis ibu. Fungsi diletakkan

nya tangan kiri pada daerah ini adalah untuk meraba kontraksi uterus

dan menahan uterus pada saat melakukan PTT. Setelah terjadi

kontrkasi yang kuat, tegangkan tali pusat menggunakan tangan kanan


204

dan tangan kiri secara dorso cranial.

(c) Setelah plasenta terlepas dan terlihat pada introitus vagina, lahirkan

plasenta dengan menarik tali pusat ke arah atas dan tangan kiri

menopang plasenta. Karena selaput plasenta mudah robek, pegang

plasenta dengan kedua tangan dan secara lembut serta perlahan, putar

plasenta searah jarum jam hingga selaput plasenta terpilin menjadi

satu. Setelah plasenta sepenuhnya lahir, letakkan plasenta dalam

piring plasenta.

3) Melakukan massase fundus uteri dengan gerakan melingkar searah jarum

jam secara lembut selama 15 detik. Tujuan dilakukan nya massase fundus

uteri adalah untuk merangsang uterus agar berkontraksi dengan baik.

Pada pukul 13.00 WIB plasenta lahir lengkap, kotiledon lengkap, insersi tali pusat

sentralis, panjang tali pusat 50cm, dan berat plasenta 500 gram dan perdarahan ± 200 cc.

Dalam penatalaksanaan kala III kasus Ny.”A”, tidak ada kesenjangan antara teori

dengan praktik.

c) Kala IV

Berdasarkan teori, kala IV bertujuan untuk melakukan observasi terkait dengan keadaan

umum ibu serta perdarahan yang terjadi, karena perdarahan post partum paling sering

terjadi pada kala IV. Pemantauan dilakukan selama 2 jam pertama pasca melahirkan.

Setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit sekali pada 1 jam

kedua. Pemantauan yang dilakukan yaitu berupa nadi, tekanan darah, suhu, tinggi

fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan.


205

Peneliti melakukan evaluasi terhadap jalan lahir untuk memastikan apakah terdapat

laserasi pada jalan lahir atau tidak, dan mengajarkan suami atau keluarga terdekat untuk

melakukan massase fundus uteri dan menilai kontraksi uterus. Peneliti menganjurkan

ibu untuk melakukan teknik relaksasi (napas dalam) yang berguna mengatasi rasa nyeri

setelah persalinan.

Peneliti memberikan ibu vitamin A 200.000 unit sebanyak 2 kali yaitu pemberian

pertama pada 1 jam setelah persalinan, dan pemberian kedua yaitu 24 jam setelah

pemberian vitamin A pertama. Vitamin ini berfungsi untuk meningkatkan imunitas

tubuh ibu sehingga ibu terhindar dari infeksi dan berguna untuk meningkatkan jumlah

vitamin A dalam ASI. Hal ini sesuai dengan teori, sehingga tidak terjadi kesenjangan

antara teori dan praktik.

3. Bayi Baru Lahir

Pada pukul 19.30 WIB tanggal 21 Maret 2023 bayi Ny.”M” lahir spontan dengan

menangis kuat, tonus otot baik, kulit tampak kemerahan dan nafas tidak megap-megap

dengan jenis kelamin perempuan. Pada saat bayi lahir, peneliti melakukan asuhan bayi

segera setelah lahir diantaranya yaitu :

a. Membersihkan jalan nafas menggunakan kasa steril

b. Mengeringkan dan menjaga kehangatan suhu tubuh bayi sambil dilakukan

penilaian sepintas. Penilaian sepintas itu terdiri dari 4 macam penilaian

yaitu:

1) Apakah bayi cukup bulan?

2) Apakah air ketuban jernih atau bercampur mekonium?

3) Apakah bayi menangis kuat atau bernafas megap-megap?


206

4) Apakah tonus otot bayi bergerak aktif atau tidak?

c. Mengeringkan tubuh bayi menggunakan handuk dan menutupi tubuh

dengan kain bersih untuk mencegah hipotermi. Kemudian dilakukan

pemotongan tali pusat, di lanjutkan dengan mengklem tali pusat dengan

umbilical cord

d. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) selama 1 jam.

e. Memberikan salep mata kepada kedua mata bayi menggunakan antibiotika

Tetrasiklin 1%. Salep mata ini diberikan setelah 1 jam kontak kulit ke kulit

(IMD) dan bayi telah selesai menyusu. Pemberian salep mata ini bertujuan

untuk menghindari bayi dari infeksi mata.

f. Memberikan injeksi vitamin K kepada bayi sebesar 1 mg secara IM di

paha kiri anterolateral pada waktu 1 jam setelah dilakukannya IMD

g. Memberikan imunisasi hepatitis B 0,5 mg secara IM di paha kanan

anterolateral. Imunisasi ini diberikan kira-kira 1-2 jam setelah dilakukan

pemberian vitamin K. Imunisasi ini berguna mencegah penyakit hepatitis

B. Imunisasi ini juga boleh diberikan dalam rentang waktu 0-12 jam pertama setelah

bayi lahir.

a). Kunjungan Neonatus 1

Kunjungan pertama (KN-1) dilakukan pada saat usia bayi 6 jam sampai 48 jam. Peneliti

melakukan kunjungan pertama pada tanggal 11 April 2022 pukul 09.00 WIB saat bayi

berusia 20 jam. Dikumpulkan data secara subjektif ibu mengatakan kesulitan menyusui

bayinya. Bayi telah BAK dan BAB. Hasil pengkajian data objektif yaitu keadaan umum

bayi baik dan tidak


207

terdapat kelainan atau tanda-tanda komplikasi pada bayi.

Sesuai dengan teori, bahwa pada kunjungan pertama, asuhan yang diberikan meliputi

pencegahan infeksi, melakukan perawatan pada bayi, menjaga personal hygiene bayi,

melakukan perawatan tali pusat, pemberian ASI awal, dan memantau tanda-tanda

bahaya bayi baru lahir.

Peneliti memberikan asuhan kepada ibu berupa perawatan tali pusat. Tali pusat harus

dibersihkan menggunakan kassa steril atau kain bersih, tanpa tambahan cairan, obat-

obatan, atau ramuan apapun. Tali pusat dibiarkan dalam keadaan terbuka. Jika tali pusat

berdarah, bernanah, dan berbau busuk segera bawa bayi ke fasilitas kesehatan.

Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak yang positif

yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke 5 sampai ke-7 tanpa ada komplikasi.

Perawatan tali pusat yang tidak baik menyebabkan tali pusat menjadi lama lepas. Risiko

bila tali pusat lama lepas adalah terjadinya infeksi tali pusat dan Tetanus Neonatorum.

Cara perawatan tali pusat dan puntung tali pusat pada masa segera setelah persalinan

berbeda-beda, bergantung pada faktor sosial, budaya, dan geografis. Hal ini sesuai

dengan teori sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik.

b). Kunjungan Neonatus 2

Kunjungan kedua (KN-2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari ke-7. Peneliti

melakukan kunjungan pada saat usia bayi 5 hari yaitu pada tanggal 15 April 2022

pukul 15.30 WIB. Pada saat pengkajian data subjektif ibu mengatakan bayi rewel pada

saat malam hari dan ibu mengatakan tali pusat


208

bayi telah lepas. Kemudian pada saat dilakukan pemeriksaan data objektif, didapatkan

bayi dalam keadaan normal tanpa ada kelainan.

Peneliti memberi penjelasan terkait dengan bayi ibu yang sering rewel pada malam hari.

Peneliti menjelaskan kepada ibu bahwa bayi rewel pada malam hari dikarenakan bayi

tersebut dalam masa adaptasi dari dunia dalam rahim ke dunia luar. Cara mengatasinya

yaitu ibu dapat menyusukan bayi nya hingga bayi tidak rewel sambil menjaga

kehangatan bayi.

Pada kunjungan ini peneliti juga melakukan penimbangan berat badan pada bayi serta

mengkaji intake dan output bayi. Hasilnya berat badan bayi bertambah sebanyak 50

gram menjadi 4050 gram. Berdasarkan teori, pada 1 minggu pertama kelahiran, bayi

baru lahir akan mengalami penurunan berat badan hingga 10%. Pada penelitian ini, berat

badan bayi naik 50 gram dari berat lahir. Peneliti berasumsi bahwa peningkatan berat

badan bayi tersebut merupakan hal yang wajar. Hal ini bisa didukung oleh faktor

produksi ASI ibu yang banyak dan keaktifan bayi dalam menyusu.

Selain itu peneliti juga memberikan informasi kepada ibu terkait dengan status imunisasi

yang harus bayi dapatkan dalam usia bayi dari 1- 9 bulan. Imunisasi tersebut diantaranya

yaitu:

(a) BCG ketika bayi berusia 1 bulan

(b) Polio ketika bayi berusia 1,2,3, dan 4

(c) DPT-HB-Hib ketika bayi berusia 2,3, dan 4 bulan

(d) Campak ketika bayi berusia 9 bulan


209

Imunisasi tersebut bisa ibu dapatkan di posyandu atau BPM. Memberi tahu ibu jadwal

imunisasi pada BPM Hj. Elfi Guslim dilakukan setiap hari Rabu. Peneliti juga

memberitahu ibu agar rajin datang ke posyandu untuk memantau pertumbuhan dan

perkembangan bayinya. Peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktik

pada kunjungan ini.

c). Kunjungan Neonatus 3

Kunjungan ketiga (KN-3) ini dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-28. Kunjungan

ke-III ini peneliti lakukan pada tanggal 24 April 2022 saat bayi berusia 15 hari. Pada

kunjungan ketiga ini ibu mengatakan bahwa bayinya sudah tidak ada rewel dan tidak

ada mengalami keluhan.

Berdasarkan teori, pada kunjungan ketiga, seorang bidan memberikan asuhan berupa

pemantauan berat badan bayi, memantau kelangsungan pemberian ASI, menjaga

kebersihan bayi, dan melakukan pemantauan tanda- tanda bahaya bayi baru lahir. Dalam

kunjungan III ini, peneliti tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan dan

asuhan yang diberikan pada bayi Ny.”A”.

4. Nifas

Pelayanan kesehatan ibu nifas dilakukan sebanyak 4 kali dengan kunjungan I (6 jam-2

hari post partum), kunjungan II (3 hari-7 hari post partum), kunjungan III (8 hari-28 hari

post partum) dan kunjungan IV (28 hari-42 hari post partum). Pada kasus Ny. “A”

kunjungan nifas dilakukan 3 kali.


210

a). Kunjungan Nifas 1

Peneliti melakukan asuhan masa nifas pertama kali pada Ny.”A” pada saat 6 jam post

partum. Peneliti melakukan pengkajian data subjektif dan didapatkan hasil bahwa ibu

masih merasakan nyeri pada perutnya. Selain itu ibu juga mengatakan bayinya sudah

menyusu, namun ASI yang keluar masih sedikit.

Pada saat dilakukan pmeriksaan data objektif, didapati bahwa keadaan umum dan

kondisi ibu saat ini baik. TFU ibu 3 jari di bawah pusat. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa setelah plasenta lahir, TFU normal adalah 3 jari di bawah pusat. Itu

artinya involusi uterus berjalan dengan baik. Lochea saat ini adalah lochea rubra. Teori

mengatakan bahwa lochea rubra memiliki warna merah kehitaman karena mengandung

sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah.

Berdasarkan teori bahwa pada kunjungan I, asuhan yang diberikan meliputi memastikan

involusi uterus berjalan dengan baik, menilai adanya tanda perdarahan, demam, atau

infeksi, pendidikan kesehatan terkait dengan nutrisi, kebutuhan istrirahat, personal

hygiene, memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik, dan mengajarkan ibu tentang

perawatan bayi sehari- hari. Asuhan yang diberikan oleh peneliti yaitu:

(1) Penjelasan kepada ibu bahwa penyebab rasa nyeri tersebut dikarenakan

uterus sedang megalami proses pengembalian kedalam bentuk semula

seperti pada saat sebelum ibu hamil. Cara mengurangi nya yaitu ibu

dapat melakukan teknik relaksasi berupa menarik nafas yang dalam dari
211

hidung dan hembuskan perlahan lewat mulut.

(2) Penjelasan kepada ibu bahwa ASI yang sedikit keluar pada hari pertama

itu merupakan sesuatu hal yang wajar. Penyebab nya yaitu perubahan

hormon yang ada dalam tubuh ibu setelah melewati proses persalinan.

ASI akan mulai meningkat pada hari kedua atau ketiga seiring dengan

penurunan hormon yang ada dalam tubuh ibu. Untuk meningkatkan

produksi ASI, ibu bisa melakukannya dengan cara menyusui sesering

mungkin bayi ibu dan mencukupi kebutuhan nutrisi ibu.

(3) Peneliti mengingatkan ibu untuk meminum vitamin A 200.000 unit

kedua Siang hari pada tanggal 11 April 2022 . Vitamin A ini berguna

bagi peningkatan imunitas tubuh ibu dan menunjang jumlah vitamin A

dalam ASI ibu.

Pada kunjungan I, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan asuhan yang

diberikan kepada Ny.”A”.

b). Kunjungan Nifas 2

Kunjungan ke-II dilakukan pada hari ke-5 postpartum pada tanggal 15 April 2022 pukul

15.30 WIB. Peneliti mengumpulkan data subjektif yaitu ibu mengatakan perutnya masih

terasa sedikit nyeri, bayinya sudah mau menyusu, dan ibu sudah melakukan semua

anjuran yang telah di berikan oleh peneliti pada kunjungan pertama.

Peneliti melakukan pengkajian data objektif dan didapati hasil pemeriksaan masih

dalam batas normal. TFU ibu pertengahan sympisis-pusat. Hal ini sejalan dengan teori

yang menjelaskan bahwa pada minggu pertama


212

post partum TFU pertengahan sympisis-pusat dengan berat uterus 500 gram.

Pengeluaran pervaginam ibu adalah lochea sanguilenta. Hal ini sesuai dengan teori yang

menjelaskan bahwa lochea sanguilenta ada pada hari 3-7 post partum dengan ciri- ciri

warna putih bercampur kemerahan karena mengandung sisa darah bercampur lendir.

Pada kunjungan kedua ini peneliti memberikan asuhan kepada ibu berupa mengingatkan

kembali ibu tentang asuhan yang telah di berikan pada 6 jam postpartum. Pada

kunjungan kedua ini, peneliti tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan

praktik.

c). Kunjungan Nifas 3

Pada tanggal 24 April 2022 pukul 13.30 WIB dilakukan kunjungan nifas ke rumah Ny.

“A” yaitu pada hari ke-15 postpartum. Didapatkan data subjektif dari ibu yaitu ASI ibu

sudah mulai banyak, darah yang keluar dari kemaluan dan bewarna keputihan. Dari

pemeriksaan didapatkan hasil tanda- tanda vital dalam batas normal. TFU , Kontraksi

uterus baik, pemeriksaan head to toe dalam batas normal. Menurut teori jenis lochea

pada Ny. “A” 15 hari postpartum yaitu lochea alba yang berwarna keputihan yaitu pada

hari ke 14 postpartum.

Pada kunjungan kedua ini asuhan yang diberikan yaitu istirahat yang cukup,

mengingatkan ibu tentang cara menjaga personal hygiene, perawatan payudara dan cara

menyusui yang benar, mengingatkan kembali pemenuhan nutrisi selama menyusui dan

ASI Ekslusif, serta pemberian konseling tentang KB.


213

Peneliti telah menganjurkan ibu tentang pemakaian alat kontrasepsi pasca salin. Untuk

alat kontasepsi ibu berencana menggunakan kontrasepsi implant

3 tahun, namun ibu belum memutuskan untuk memasangnya kapan dikarenakan pada

saaat peneliti melakukan kunjungan ibu merasa belum siap. Sebelumnya ibu juga

menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan yang digunakan setelah kelahiran anak

pertama, tetapi ibu merasa kurang cocok dengan kontrasepsi tersebut. Hasil evaluasi ibu

mengerti dengan asuhan yang diberikan dan tidak ada masalah pada

kesehatan ibu.
214

Anda mungkin juga menyukai