Anda di halaman 1dari 19

Best Practice PPL Siklus 1-2

Oleh :
YENI PUJI RAHAYU, S.Pd
NUPTK : 6953761663300082
NIPPPK : 19830621 202221 2 036

SMK NEGERI WIDANG


Jl.Brawijaya No. 350 Desa Mrutuk Kecamatan Widang
Kabupaten Tuban 62383
JAWA TIMUR
Best Practice Siklus 1

“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik melalui Model


Pembelajaran Problem Based Learning pada Media Pembelajaran Power Point
bervariasi berbasis TPACK di kelas X Mpk 1 di SMK Negeri Widang”

Oleh :
YENI PUJI RAHAYU, S.Pd
NUPTK : 6953761663300082

SMK NEGERI WIDANG


Jl.Brawijaya No. 350 Desa Mrutuk Kecamatan Widang
Kabupaten Tuban 62383
JAWA TIMUR
Lembar Pengesahan Best Practice

1. Judul :

“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik melalui Model


Pembelajaran Problem Based Learning pada media pembelajaran Power
Point bervariasi berbasis TPACK di kelas X Mpk 1 di SMK Negeri Widang”

2. Peneliti

Nama : Yeni Puji Rahayu S.Pd


Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : X MPK 01
Sekolah : SMK Negeri Widang
Alamat : Jl. Brawijaya No 350 Desa Mrutuk Kecamatan Widang Tuban
62383

Tuban, 02 Desember 2022

Kepala Sekolah Peneliti,


SMK Negeri Widang

Endang Tri Bawani, M.Pd Yeni Puji Rahayu, S.Pd


NIP. 19730314 1998032 001 NIP. 19830621 202221 2 036
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Best Practice ini dapat penulis
selesaikan dengan baik. Penulis berharap Best Practice mampu memberikan
pengetahuan kepada pembacanya. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniakan kepada penulis sehingga Best Practice ini
dapat penulis susun”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan Best
Practice ini. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi penulis, suami, anak-anak tercinta, dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu penulis dalam berbagai hal. Harapan penulis,
informasi dan materi yang terdapat dalam Best Practice ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan Best Practice dan pembuatan berikutnya.

Demikian Best Practice ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada Best
Practice ini, penulis mohon maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya
dari pembaca agar bisa membuat karya Best Practice dan pembuatan berikutnya.

Tuban, 02 Desember 2022

Penulis
TUGAS MANDIRI PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2022

Nama : Yeni Puji Rahayu, S.Pd


No.UKG : 201502783315
Kelompok : 2
Prodi PPG : PPKn
Dosen : Dr Hj Rr Nanik Setyowati, M.Si
Guru Pamong : Drs. Gatot Mulyono

LK 3.1 Menyusun Best Practice

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik dalam
Pembelajaran

Lokasi SMK Negeri Widang


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Menerapkan model pembelajaran inovatif berbasis
Problem Base Learning (PBL) yang disesuaikan dengan
karakter dan gaya peserta didik untuk meningkatkan
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
dan motivasi peserta didik dan melalui pemanfaatan
media pembelajaran power point bervariasi berbasis
TPACK
Penulis Yeni Puji Rahayu, S.Pd
Tanggal PPL aksi 1 tanggal 29 November 2022
Situasi: Hasil analis masalah yang terjadi pada lingkungan
Kondisi yang menjadi latar sekolah ditemukan bahwa ada beberapa faktor yang
belakang masalah, mengapa menyebabkan proses pembelajaran dikelas itu
praktik ini penting untuk menjadi pasif atau pembelajaran cenderung terpusat
dibagikan, apa yang menjadi pada guru (Teacher center). Faktor-faktor tersebut
peran dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut.
anda dalam praktik ini. 1. Peserta didik merasa penjelasan materi dari
guru kurang bisa dipahami
2. Peserta didik pasif karena hanya
mendengarkan penjelasan dari guru
3. Guru kurang menerapkan model pembelajaran
yang inovatif dan kurang memanfaatkan
sarana TIK dalam proses pembelajaran
4. Faktor lingkungan sekolah dan kondisi
dirumah yang mempengaruhi proses belajar.
Faktor-faktor inilah yang menjadi penyebab sehingga
proses pembelajaran menjadi kurang aktif, dan
berimbas pada peserta didik yang pasif dan
motivasinya rendah.
Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk
dibagikan karena.
1. Dengan menerapkan model pembelajaran
Problem based learning yang disesuaikan
dengan karakter peserta didik dapat
meningkatkan motivasi dan semangat belajar
peserta didik melalui berbagai kegiatan dan
mereka akan aktif dengan sendirinya melalui
diskusi, tanya jawab, presentasi dan
penugasan atau evaluasi
2. Praktik pembelajaran ini, dapat memotivasi
guru yang lain yang tidak sedikit mengalami
permasalahan yang sama dalam menerapkan
model pembelajaran yang lebih inovatif
Peran dan tanggung jawab disini untuk praktik di
pembelajaran ini yaitu sebagai guru bertanggung
jawab dalam mendesain pembelajaran yang inovatif,
menggunakan media pembelajaran yang bervariasi
dan berbasis TPACK dan menfasilitasi peserta didik
dalam media pembelajaran dan bahan ajar yang
menarik, mudah dipahami dan tentunya berbasis
teknologi. Menerapkan metode pembelajaran saintifik
ini yaitu PBL yang akan diimplementasikan dalam
pembelajaran abad 21 sehingga pembelajaran dikelas
menjadi aktif, terpusat pada peserta didik dan
menyenangkan.
Tantangan : Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai Tantangan untuk mengimplementasikan
tujuan tersebut? Siapa saja perangkat pembelajaran siklus satu, yaitu
yang terlibat,
1. Daya dukung yang meliputi peserta didik, sarana
prasarana, dan juga dukungan dari pihak sekolah.
2. Peserta didik yang belum terbiasa dengan
pembelajaran berbasis TPACK menjadi tantangan
tersendiri.
3. Kebiasaan di sekolah yang memang masih banyak
guru yang menerapkan model pembelajaran monoton
yaitu metode ceramah yang masih terkesan teacher
center, sehingga saat anak diajak untuk melakukan
pembelajaran yang berbasis TPACK, mereka sedikit
mengeluh dan ingin mencatat saja atau hanya
mendengarkan saja pemaparan materi dari guru,
ditambah lagi dengan sarana prasarana yang kurang
mendukung.
Hambatan :

Hambatan dalam mengimplementasikan siklus


satu adalah sebagai berikut.

1. Jaringan internet yang memang tidak ada


jaringan wifi di kelas sehingga tidak bisa di
akses oleh guru maupun oleh peserta didik,
terbukti pada saat zoom dan PPl siklus 1
untuk pengimplementasian perangkat siklus
satu, guru harus menggunakan jaringan
internet yang mengandalkan
hotspot/tathering dari smartphone secara
mandiri
2. Tidak adanya clip on sehingga pada saat
proses pembelajaran suara guru harus
lantang dan jelas agar terdengar oleh seluruh
peserta didik dan mampu terekam dengan
baik oleh smartphone yang menjadi alat
perekam dalam siklus satu ini.

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan dalam


Langkah-langkah apa yang mengimplementasikan siklus satu sebagai berikut.
dilakukan untuk 1. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang
menghadapi tantangan akan dipakai dalam PPL siklus satu
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana 2. Menyiapkan LKPD maupun power point yang
prosesnya, siapa saja yang akan digunakan dalam menyampaikan
terlibat / Apa saja sumber materi pembelajaran dan penilaian peserta
daya atau materi yang didik
diperlukan untuk 3. Berkoordinasi dengan peserta didik, pihak
melaksanakan strategi ini sekolah maupun guru yang dipakai jam
pelajarannya
4. Mengkondisikan ruang kelas dan peserta
didik yang akan digunakan untuk
pengimplementasian siklus satu
5. Menyiapkan sarana prasarana yang akan
dipakai, seperti berikut.
a. LCD proyektor
b. Smartphone/ gawai
c. Laptop
d. Jaringan internet
6. Meminta bantuan kepada teman sejawat
untuk membantu dalam proses perekaman
video
7. Mulai melaksanakan siklus satu
8. Melakukan evaluasi dan refleksi terkait yang
sudah dilakukan dalam siklus satu.

Adapun beberapa pihak yang terlibat dalam


mengimplementasikan siklus satu ini, yaitu
sebagai berikut.
1. Peserta didik di kelas X MPK 01 yang
menerapkan model dan metode
pembelajaran yang sudah ditentukan oleh
guru yaitu PBL berbasis TPACK
2. Pihak sekolah memberikan kesempatan lebih
untuk guru PPKn dalam
mengimplementasikan perangkat
pembelajaran yang memakai jam pelajaran
guru lain
3. Kemudian teman sejawat juga ikut terlibat
dalam membantu dalam perekaman video,
menyiapkan beberapa perangkat, bahkan
sampai meminjamkan smartphonenya dalam
proses perekaman.

Strategi yang dilakukan

1. Menggunakan model pembelajaran Model


Problem Based Learning
2. Guru membimbing peserta didik pada saat
proses diskusi dan presentasi

Sarana prasarana atau media yang menjadi


sumber daya di siklus satu, sebagai berikut.

1. Ruang kelas
2. LCD proyektor
3. Laptop
4. Smartphone
5. Media power point
6. jaringan internet

Refleksi Hasil dan dampak Dampak yang guru dan peserta didik rasakan
Bagaimana dampak dari aksi setelah melakukan refleksi terkait siklus satu,
dari Langkah-langkah yang sebagai berikut.
dilakukan? Apakah hasilnya 1. Model dan media pembelajaran yang diterapkan
efektif? Atau tidak efektif? sudah efektif dalam meningkatkan motivasi
Mengapa? Bagaimana respon belajar peserta didik
orang lain terkait dengan 2. Keaktifan dan keterlibatan peserta didik sudah
strategi yang dilakukan, Apa mampu melakukan metode diskusi berbasis
yang menjadi faktor menemukan masalah yang harus dipecahkan
keberhasilan atau dalam sebuah presentasi dengan penguatan
ketidakberhasilan dari materi di media powerpoint bervariasi.
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari 3. Saat melakukan refleksi peserta didik mengisi
keseluruhan proses tersebut lembar refleksi dengan menjawab beberapa
pertanyaan dan dapat disimpulkan semuanya
berpendapat positif terkait pembelajaran yang
telah dilaksanakan
4. Mendapatkan respon baik dari peserta didik,
pihak sekolah, maupun teman sejawat, terbukti
dengan dukungan dan keterlibatan mereka
semua demi keberhasilan pengimplementasian
siklus satu ini.
Faktor keberhasilan
Faktor keberhasilan tentunya tidak terlepas
dari daya dukung seperti
1. sarana prasarana yang digunakan,
2. peserta didik yang terlibat aktif dan
responsif terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan,
3. pihak sekolah dan teman sejawat yang ikut
terlibat dalam keberhasilan
mengimplementasikan siklus satu ini,
4. peserta didik mampu menjawab soal postest
naik dari sebelumnya sebesar 17%.
Faktor ketidakberhasilan
Faktor ketidakberhasilanya, terbukti masih
ada satu kelompok yang menjawab kurang
tepat, karena masih belum menguasai materi
yang sudah disediakan pada bahan ajar
Strategi yang dilakukan untuk pembelajaran
selanjutnya, berusaha untuk menyiapkan lebih
matang lagi dalam mengimplementasikan
perangkat, baik dari perangkat
pembelajarannya, model pembelajaran, media
pembelajaran, maupun daya dukung yang
meliputi sebagai berikut.
1. Sarana prasarana
2. Bantuan teman sejawat
3. Keaktifan peserta didik
4. Meningkatkan kemampuan guru untuk lebih
bisa belajar dalam mengatur peserta didik
sehingga semua peserta didik mampu terlibat
aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Gambar 1. PPL siklus 1

Gambar 2. PPL siklus 1


Best Practice Siklus 2

Upaya Meningkatkan Literasi Peserta Didik melalui Model


Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di Kelas X MPK 1 di
SMK Negeri Widang

Oleh :
Yeni Puji Rahayu, S.Pd
NUPTK : 6953761663300082

SMK NEGERI WIDANG


Jl.Brawijaya No. 350 Desa Mrutuk Kecamatan Widang
Kabupaten Tuban 62383
JAWA TIMUR
Lembar Pengesahan Best Practice

1. Judul :

“Upaya Meningkatkan Literasi Membaca Peserta Didik melalui Model


Pembelajaran Project Based Learing (jPBL) di Kelas X MPK 1 di SMK Negeri
Widang”.

2. Peneliti

Nama : Yeni Puji Rahayu, S.Pd


Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : X MPK 1
Sekolah : SMK Negeri Widang
Alamat : Jl. Brawijaya No 350 Mrutuk Widang 62383

Widang, 10 Januari 2023

Kepala SMKN Widang Penulis,

Endang Tri Bawani, M.Pd Yeni Puji Rahayu, S.Pd

NIP. 19730314 199802 2 001 NIP. 19830621 202221 2 036


Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Best Practice ini dapat penulis selesaikan
dengan baik. Penulis berharap Best Practice mampu memberikan pengetahuan kepada
pembacanya. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada penulis sehingga Best Practice ini dapat penulis susun”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan Best Practice ini. Kepada
kedua orang tua penulis yang telah memberikan banyak kontribusi bagi penulis, suami,
anak tercinta, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu penulis dalam
berbagai hal. Harapan penulis, informasi dan materi yang terdapat dalam Best Practice ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu penulis memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan Best Practice dan pembuatan berikutnya.

Demikian Best Practice ini penulis buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada Best Practice ini, penulis
mohon maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya Best Practice dan pembuatan berikutnya.

Widang, 10 Januari 2023

Penulis
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Nama : Yeni Puji Rahayu, S.Pd


No. UKG : 201502783315
Kelompok/Kategori : 2 PPKn/Kategori I gelombang 2 PPG Daljab

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran

Lokasi SMK Negeri Widang

Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan kelas X MPK 1

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan literasi peserta didik dalam materi
Keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
melalui model pembelajaran Project Based Learning
(PBL), metode diskusi kelompok, media lembar baca,
tayangan video dan power point bervariasi di kelas X
MPK 1

Penulis Yeni Puji Rahayu, S.Pd

Hari/Tanggal Jumat, 6 Januari 2023

Situasi: Sesuai latar belakang masalah, guru menemukan


permasalahan terkait rendahnya literasi peserta didik
Kondisi yang menjadi latar di SMK Negeri Widang terutama di kelas X MPk 1 yang
belakang masalah, mengapa disebabkan karena kurangnya inovasi pembelajaran
praktik ini penting untuk yang dilakukan oleh guru sehingga proses belajar jadi
membosankan.
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab anda Indikator
dalam praktik ini.
Rendahnya literasi peserta didik di SMK Negeri Widang
terutama di kelas X MPk 1 yang disebabkan beberapa
faktor sebagai berikut.

1. Peserta didik kurang terbiasa atau kurang


terlatih dalam membaca
2. Guru kurang melakukan pembiasaan terkait
budaya literasi
3. Fasilitas perpustakaan sekolah yang kurang
mendukung, kurang menarik, dan juga tidak
adanya pojok baca

Praktik ini penting untuk dibagikan


Sebagai seorang guru harus mencari solusi terkait
akar permasalahan dari masalah yang sudah guru
identifikasi terkait mata pelajaran PPKn. Setelah
melakukan wawancara dan juga kajian literatur,
ditemukan beberapa solusi untuk meningkatkan
literasi peserta didik di kelas tersebut, dan akhirnya
guru PPKn mengimplementasikan pembelajaran
inovatif yaitu menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL), metode diskusi
kelompok dengan media lembar baca, tayangan video
kasus tentang Keberagaman dalam bingkai Bhinneka
Tunggal ika dan tayangan power point.

Peran dan tanggung jawab guru adalah


mengupayakanproses pembelajaran yang
menyenangkan, melibatkan peserta didik aktif untuk
berliterasi

Tantangan dan Hambatan : Tantangan :

Apa saja yang menjadi Tantangan untuk mengimplementasikan perangkat


tantangan untuk mencapai pembelajaran siklus dua, yaitu
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat, 1. Daya dukung yang meliputi peserta didik, sarana
prasarana, dan juga dukungan dari pihak sekolah.
2. Peserta didik yang belum terbiasa dengan
membaca, terbukti ketika mereka di intruksikan
untuk membaca lembar baca terlebih dahulu,
mereka sedikit mengeluh.
3. Media pembelajaran berbasis TPACK menjadi
tantangan tersendiri. Kebiasaan di sekolah yang
memang masih banyak guru yang menerapkan
model pembelajaran monoton yaitu metode
ceramah yang masih terkesan teacher center,
sehingga pada saat anak diajak untuk melakukan
pembelajaran yang berbasis TPACK, mereka sedikit
mengeluh hanya mendengarkan saja pemaparan
materi dari guru, ditambah lagi dengan sarana
prasarana yang kurang mendukung.
Hambatan yang menjadi batu sandungan saat
mengimplementasikan siklus dua, sebagai berikut.

1. Jadwal sit in zoom sebelumnya harus di reschedule


ulang dikarenakan adanya miskonsepsi untuk
perekaman pada siklus dua ini
2. Jaringan internet yang memang tidak ada jaringan
wifi di kelas sehingga tidak bisa di akses oleh guru
maupun oleh peserta didik, terbukti pada saat sit
in zoom untuk pengimplementasian perangkat
siklus dua, guru harus menggunakan jaringan
internet yang mengandalkan hotspot/tathering dari
smartphone secara mandiri.
3. Sumber belajar di sekolah hanya berpusat pada
LKPD, sementara buku yang disediakan di
perpustakaan tidak lengkap.
4. Jumlah LCD dan proyektor yang terbatas sehingga
dalam penggunaanya guru harus bergiliran dan
menunggujika dipakai oleh teman guru yang lain

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan dalam


mengimplementasikan siklus dua sebagai berikut.
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk menghadapi 1. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan
tantangan tersebut/ strategi dipakai dalam siklus dua;
apa yang digunakan/ 2. Menyiapkan lembar baca, video pembelajaran,
bagaimana prosesnya, siapa LKPD maupun power point yang akan digunakan
saja yang terlibat / Apa saja dalam menyampaikan materi pembelajaran;
sumber daya atau materi yang 3. Berkoordinasi dengan peserta didik, pihak sekolah
diperlukan untuk maupun guru yang dipakai jam pelajarannya;
melaksanakan strategi ini 4. Mengkondisikan ruang kelas dan peserta didik
yang akan digunakan untuk pengimplementasian
siklus dua;
5. Menyiapkan sarana prasarana yang akan dipakai,
seperti berikut.
a. LCD proyektor;
b. Smartphone;
c. Laptop;
d. Jaringan internet.
6. Meminta bantuan kepada teman sejawat untuk
membantu dalam proses perekaman video;
7. Melakukan evaluasi dan refleksi terkait yang
sudah dilakukan dalam siklus dua.

Adapun beberapa pihak yang terlibat dalam


mengimplementasikan siklus dua ini, yaitu sebagai
berikut.
1. Peserta didik di kelas X MPK 1 yang menerapkan
model dan metode pembelajaran yang sudah
ditentukan oleh guru;
2. Pihak sekolah memberikan kesempatan lebih
untuk guru PPKn dalam mengimplementasikan
perangkat pembelajaran yang memakai jam
pelajaran guru lain;
3. Teman sejawat juga ikut terlibat dalam membantu
dalam perekaman video, menyiapkan beberapa
perangkat, bahkan sampai meminjamkan
smartphonenya dalam proses perekaman.

Strategi yang digunakan guru adalah meningkatkan


kesadaran peserta didik untuk memahami proses
belajar dengan cara gemar berliterasi

Sumber daya yang diperlukan adalah pemahaman


guru dalam menerapkan model pembelajaran inovatif
dan kreatifitas guru untuk membuat peserta didik aktif
dalam kegiatan belajar
Sarana prasarana yang menjadi media pembelajaran
juga menjadi daya dukung dalam
mengimplementasikan perangkat pembelajaran siklus
dua adalah sebagai berikut.

1. Ruang kelas;
2. LCD proyektor;
3. Laptop;
4. Smartphone;
5. Media power point;
6. Jaringan internet.

Refleksi Hasil dan Dampak Dampak yang guru dan peserta didik rasakan
setelah melakukan refleksi terkait siklus dua, sebagai
Bagaimana dampak dari aksi berikut.
dari langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya 1. Model dan media pembelajaran yang diterapkan
efektif? Atau tidak efektif? sudah efektif dalam meningkatkan literasi peserta
Mengapa? Bagaimana respon didik
orang lain terkait dengan 2. Semangat peserta didik dalam membaca lembar
strategi yang dilakukan, Apa baca, menonton tayangan video pembelajaran,
yang menjadi faktor keaktifan dan keterlibatan peserta didik;
keberhasilan atau tidak 3. Peserta didik sudah mampu menganalisis dan
berhasilan dari strategi yang mengerjakan LKPD dengan jawaban yang tepat;
dilakukan? Apa pembelajaran 4. Peserta didik mengisi lembar refleksi dengan
dari keseluruhan proses menjawab beberapa pertanyaan dan dapat
tersebut disimpulkan semuanya berpendapat positif terkait
pembelajaran yang telah dilaksanakan;
5. Mendapatkan respon baik dari peserta didik, pihak
sekolah, maupun teman sejawat
Respon
Terkait strategi yang dilakukan , ada respon positif
dimana peserta didik merasa senang saat proses
pembelajaran berlangsung
Faktor keberhasilan
1. Faktor keberhasilan tentunya tidak terlepas dari
daya dukung seperti sarana prasarana yang
digunakan, peserta didik yang terlibat aktif dan
responsif terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan, juga pihak sekolah dan teman
sejawat yang ikut terlibat dalam keberhasilan
mengimplementasikan siklus dua ini
2. Guru sudah mampu mengkondisikan kelas dan
membuat suasana menyenangkan dalam
kegiatan belajar.
3. Faktor keberhasilan lainnya bisa dilihat dari
ketepatan peserta didik dalam menganalisis
setiap pertanyaan dan diskusi dalam LKPD
setelah menonton dan menganalisis kasus
melalui tayangan video tentang Keberagaman
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, sudah ada
sekitar 25 peserta didik atau 85% yang
menjawab dengan tepat baik diskusi maupun
postest
Gambar PPL siklus 2

Anda mungkin juga menyukai