LUKA / TRAUMA
Sumber : https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1664868356_130610.pdf
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/6277/Modul%20Perawatan%20Luka.pdf?sequence=1
3. Bagaimana anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan
diagnosis?
- Keluhan utama : yang menyebabkan penderita datang berobat kemudian
ditanya keluhan tambahan
- Riwayat perjalanan penyakit sekarang : Yakni sejak pasien menunjukkan
gejala pertama sampai saat dilakukan anamnesis
- Riwayat penyakit terdahulu : Baik yang berkaitan langsung dengan
penyakit sekarang maupun yang tidak ada kaitannya
- Riwayat Keluarga
Sumber : https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1664868356_130610.pdf
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/6277/Modul%20Perawatan%20Luka.pdf?sequence=1
3. Bagaimana anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan
diagnosis?
a. Keadaan Umum Pemeriksaan fisik harus selalu dimulai dengan penilaian
keadaan umum yang mencakup : • Kesan keadaan sakit, termasuk fasies &
posisi pasien • Kesadaran • Kesan status gizi
1. Kesan keadaan sakit Dinilai apakah sakit ringan, sedang atau berat
2. Kesadaran : • Komposmentis • Apatis • Somnolen • Stupor • Koma
• Delirium.
b. Tanda – Tanda Vital :
• Nadi
• Tekanan darah
• Pernapasan
• Suhu
Sumber : https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1664868356_130610.pdf
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/6277/Modul%20Perawatan%20Luka.pdf?sequence=1
3. Bagaimana anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan
diagnosis?
● Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada luka mencakup penilaian jumlah jaringan yang hancur,
tingkat kontaminasi, dan kerusakan pada struktur sekitarnya. Pemeriksaan fisik
luka sebaiknya dilakukan dengan teknik aseptik. Luka lecet pada umumnya
hanya mencapai kedalaman dermis hingga epidermis.
● Dapat juga dilakukan Pemeriksaan Fisik lainnya seperti :
- Tes sensorik dan motorik : tes tinnel / tes phalen / tes koordinasi mata dengan
tangan
- Tes ROM : Pemeriksaan Range of Motion (ROM) digunakan
untuk mengevaluasi lingkup gerak sendi
Sumber : https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1664868356_130610.pdf
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/6277/Modul%20Perawatan%20Luka.pdf?sequence=1
4. Bagaimana patomekanisme terjadinya luka pada skenario?
Patomekanisme Luka
Luka Lecet :
Sumber : Abdul Gafar Parinduri. 2017. Trauma Tumpul. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2.
4. Bagaimana patomekanisme terjadinya luka pada skenario?
Patomekanisme Luka
Luka Memar :
Sumber : Abdul Gafar Parinduri. 2017. Trauma Tumpul. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2.
5. Apa diagnosa berdasarkan informasi yang didapatkan berdasarkan
skenario?
Diagnosis
- Luka disebabkan oleh trauma benda tumpul
- Jenis luka : Luka lecet atau abrasi dan luka memar :
- Klasifikasi luka : Luka ringan
- Derajat keparahan luka : Luka derajat 1
Kesimpulan Diagnosis :
terdapat 4 buah luka (3 buah luka lecet dan 1 buah luka memar) pada
lengan kanan bawah sisi belakang akibat trauma benda tumpul
Sumber : Risal Wintoko, A. D. (2020). Manajemen Terkini Perawatan Luka. Jurnal Kedokteran UNILA.
Visum Et Repertum. (2023). Retrieved from Ikatan Dokter Indonesia Cabang Tabanan: https://iditabanan.org/visum-et-repertum
6. Apa Penyebab luka multiple cause of Damage berdasarkan PMA?
II -
7. Apa kemungkinan agen penyebab luka pada skenario?
Agen Penyebab Luka Lecet
1. Permukaan rata dan kasar
2. Konsistensi keras
3. Benda tumpul
Sumber : Hariyani. (2021). Penulisan Derajat Luka pada Visum et Repertum. Baiturrahman Medical Journal.
Visum Et Repertum. (2023). Retrieved from Ikatan Dokter Indonesia Cabang Tabanan: https://iditabanan.org/visum-et-repertum
9. Jelaskan aspek medikolegal sesuai dengan UU yang berlaku?
• UU RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Pasal 229 ayat
(1) dan (3)
Ayat 1
Kecelakaan lalu lintas digolongkan atas :
a. Kecelakaan lalu lintas ringan;
b. Kecelakaan lalu lintas sedang; atau
c. Kecelakaan lalu lintas berat
Ayat 3
Kecelakaan Lalu lintas sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan
dan/ atau barang.
Sumber :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia
9. Jelaskan aspek medikolegal sesuai dengan UU yang berlaku?
• UU RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 310
ayat (2)
Ayat 2
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya
mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan
Kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (3),
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah).
Sumber :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia
9. Jelaskan aspek medikolegal sesuai dengan UU yang berlaku?
• UU RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 311 ayat (3)
Ayat 3
Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan Kendaraan
dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (3), pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak
Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah).
Sumber :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia
TERIMA KASIH