Topik 2 - Ruang Kolaborasi - Kelompok 2 - Riadil Jannah Sihombing

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Topik 2 Filosofi Pendidikan-Ruang Kolaborasi

Kelompok 2 :
- Jovita Nathania
- Rani Aswita Ginting
- Riadil Jannah
- Suharmita
- Titus Aribona Bangun
- Yevin Kristina
Nilai Luhur Sosial Budaya sebagai Tuntunan

1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang sejalan
dengan pemikiran KHD?

Jawab :

Pemikiran Ki Hajar Dewantara Konteks Sosio-kultural


Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua Dalam konteks sosio kultural yang menjadi suri
atau guru sebagai suri tauladan anak dan tauladan bagi masyarakat di daerah adalah
siswa) kepala desa. Kepala desa harus mampu
mengayomi masyarakat dan memimpin serta
mengatur kegiatan-kegiatan desa di daerah.
Dalam kegiatan-kegiatan di desa, kepala desa
mengajak masyarakat untuk ikut dalam kegiatan
tersebut seperti acara desa, gotong royong, dan
sebagainya. Kepala desa di daerah harus menjadi
contoh dan pemimpin yang baik untuk
mensejahterakan masyarakatnya.
Ing madya mangun karso (yang di tengah Dalam konteks sosio kultural yang memberikan
memberikan semangat ataupun ide-ide semangat atau ide-ide yang mendukung adalah
yang mendukung) perangkat desa dan masyarakatnya. Dalam
menjalankan kegiatan yang dilakukan di daerah
setempat, perlunya ikut andil masyarakat untuk
menjalankan kegiatan tersebut. Peran
masyarakat adalah saling bergotong royong
untuk mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.
Tut wuri handayani (yang dibelakangan Dalam menjalankan kegiatan tersebut
memberikan motivasi. masyarakat ditugaskan oleh kepala desa untuk
ikut membantu menjalankan acara tersebut.
Masyarakat bersama-sama menjalankan kegiatan
tersebut antara satu dengan yang lain dan kepala
desa mengontrol berjalannya proses kegiatan
tersebut hingga selesai.

2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur


kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagai
individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah
Anda?

Pemikiran Ki Hajar Konteks Sosio-kultural Dunia Pendidikan


Dewantara
Ing ngarso sung tuladho Dalam konteks sosio kultural Guru sebagai suri teladan
(maka orang tua atau guru yang menjadi suri tauladan bagi peserta didik. Di
sebagai suri tauladan anak bagi masyarakat di daerah sekolah, guru yang akan
dan siswa) adalah kepala desa. Kepala menjadi contoh untuk peserta
desa harus mampu didik dan guru mengayomi
mengayomi masyarakat dan peserta didik dalam proses
memimpin serta mengatur belajar mengajar untuk
kegiatan-kegiatan desa di mencapai tujuan
daerah. Dalam kegiatan- pembelajaran dan
kegiatan di desa, kepala desa menjadikan peserta didik
mengajak masyarakat untuk untuk mencapai
ikut dalam kegiatan tersebut keberhasilannya. Guru
seperti acara maulid, gotong mempersiapkan apa yang
royong, dan sebagainya. diperlukan peserta didik
Kepala desa di daerah harus untuk dapat memahami apa
menjadi contoh dan yang diberikan oleh guru.
pemimpin yang baik untuk Guru menjadi contoh bagi
mensejahterakan peserta didik ketika berada di
masyarakatnya. sekolah dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
Ing madya mangun karso Dalam konteks sosio kultural Guru memberikan motivasi
(yang di tengah memberikan yang memberikan semangat kepada peserta didik dalam
semangat ataupun ide-ide atau ide-ide yang mendukung melaksanakan pembelajaran
yang mendukung) adalah perangkat desa dan untuk mencapai keberhasilan
masyarakatnya. Dalam peserta didik dalam kegiatan
menjalankan kegiatan yang belajar mengajar. Peserta
dilakukan di daerah didik ikut aktif ketika berada
setempat, perlunya ikut andil di dalam kelas dan
masyarakat untuk memberikan ide-ide dalam
menjalankan kegiatan proses pembelajaran.
tersebut. Peran masyarakat
adalah saling bergotong
royong untuk mencapai
tujuan dari kegiatan tersebut.
Tut wuri handayani (yang Dalam menjalankan kegiatan Guru memberikan motivasi
dibelakangan memberikan tersebut masyarakat agar peserta didik semangat
motivasi. ditugaskan oleh kepala desa dalam proses belajar
untuk ikut membantu mengajar. Motivasi adalah
menjalankan acara tersebut. sikap atau nilai-nilai yang
Masyarakat bersama-sama mempengaruhi individu
menjalankan kegiatan untuk mencapai tujuan.
tersebut antara satu dengan Selain memberikan materi
yang lain dan kepala desa pembelajaran, guru
mengontrol berjalannya memberikan semangat dan
proses kegiatan tersebut motivasi kepada peserta didik
hingga selesai. untuk mencapai indikator
keberhasilan pembelajaran.

3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas atau
sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat
diterapkan.

Jawab : Salah satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas
atau sekolah adalah kekuatan kodrat terdapat pada peserta didik. Peserta didik berkembang
dalam dunia pendidikan sesuai kodrat zaman dan kodrat alam. Kodrat alam menentukan
tempat tinggal peserta didik dan lingkungan sekitar. Kodrat zaman adalah perjalan waktu
yang dialami peserta didik. Kodrat alam menentukan lingkungan peserta didik, baik peserta
didik tinggal di desa atau daerah perkotaan. Hal itu menentukan karakter peserta didik di
sekolah sesuai dengan lingkungan mereka berada. Perbedaan zaman antara masa lalu dan
masa sekarang sangat berbeda baik dari segi karakter, materi pembelajaran, alat dan bahan
ajar yang digunakan, dan sebagainya. Karakter peserta didik di masa lalu tidak melawan saat
guru menegur atau memarahi peserta didik ketika berbuat kesalahan dan patuh terhadap
guru. Sedangkan sekarang banyak terlihat peserta didik yang melawan terhadap gurunya
sendiri. Hal itu juga terpengaruh dari lingkungan peserta didik. Kedua kodrat ini berpengaruh
pada perkembangan peserta didik dalam dunia pendidikan untuk mencapai keberhasilan
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai