Nim : 2106050006
Kelas / Semester : A/ V
Pertemuan 3.
PERTANYAAN
2. Kekeringan Antropogenik:
Metode Indeks Kekeringan Palmer berguna untuk mengetahui kekeringan yang telah
terjadi terutama di daerah semiarid dan beriklim sub-humid kering. Menurut National
Drought Mitigation Center (2006), Indeks Palmer lebih baik digunakan pada area yang
luas dan topografi yang seragam. Metode ini mempertimbangkan faktor iklim, tanah dan
tanaman serta didasarkan pada prinsip neraca air. Curah hujan, suhu dan faktor lengas
tanah sebagai parameter utama dalam menurunkan nilai Indeks Palmer. Indeks
kekeringan Palmer, kadang-kadang disebut indeks keparahan kekeringan Palmer dan
sering disingkat PDSI, adalah indeks kekeringan regional yang biasa digunakan untuk
memantau kejadian kekeringan dan mempelajari luas area dan tingkat keparahan
episode kekeringan. Indeks menggunakan data curah hujan dan suhu untuk mempelajari
pasokan dan permintaan kelembaban menggunakan model neraca air sederhana. Ini
dikembangkan oleh ahli meteorologi Wayne Palmer, yang pertama kali menerbitkan
metodenya dalam makalah tahun 1965 Meteorological Drought for the Office of
Climatology of the U.S. Weather Bureau. Indeks Kekeringan Palmer didasarkan pada
model penawaran dan permintaan kelembaban tanah. Pasokan relatif mudah dihitung,
tetapi permintaan lebih rumit karena bergantung pada banyak faktor, tidak hanya suhu
dan jumlah kelembaban dalam tanah tetapi juga faktor yang sulit dikalibrasi termasuk
evapotranspirasi dan laju pengisian ulang. Palmer mencoba mengatasi kesulitan ini
dengan mengembangkan algoritme yang mendekatinya berdasarkan data, curah hujan,
dan suhu yang paling tersedia. Indeks tersebut terbukti paling efektif dalam menentukan
kekeringan jangka panjang, hitungan beberapa bulan, tetapi tidak sebaik dengan kondisi
selama hitungan minggu.