Anda di halaman 1dari 62

KURIKULUM MERDEKA:

Bagaimana Mulok Bahasa Daerah?


Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Pendidikan yang Memerdekakan:
Pembelajaran Paradigma Baru
• “Pendidikan merdeka itu ... berdaya upaya dengan
sengaja untuk memajukan hidup – tumbuhnya
budi- pekerti (rasa – fikiran, rokh) dan badan anak
dengan jalan pengajaran, teladan dan pembiasaan
jangan disertai perintah dan paksaan.
• Berpusat pada peserta didik/mengakomodir
perbedaan siswa (Differentiated Learning) -
berhamba pada anak
• Pendekatan belajar mengacu pada tingkatan
capaian peserta didik (Teaching at the Right Level
(TaRL) - sesuai kodrat anak
• Semua adalah sumber belajar --> Setiap orang
menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah
• Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila. 4
5
Pembagian Kewenangan

Pemerintah Sekolah Guru


• Profil Pelajar • Visi Misi Tujuan • TP - ATP
Pancasila
• KOSP • RPP/MA
• Struktur Kurikulum
• Perangkat Ajar
• Capaian
Pembelajaran
• Prinsip
Pembelajaran dan
Asesmen
Temuan Lapangan
1. Bagamana kedudukan mata pelajaran Mulok Bahasa Daerah (Sunda, Jawa,
Bali, Lampung, Bugis, Bulungan (Kaltara), Bahasa Angkola
(Padangsidempuan), dll.) dalam Kurikulum Merdeka?
2. Berapa JP mata pelajaran Mulok Bahasa Daerah dalam Kurikulum Merdeka?
3. Bagaimana beban kerja di linieritas guru Mulok Bahasa Daerah?
4. Kapan dilaksanakan pelatihan Kurikulum Merdeka untuk Mulok Bahasa
Daerah?
5. Kenapa dalam struktur Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Mulok
Bahasa Daerah, tidak ada alokasi untuk Projek Penguatan Profil pelajar
Pancasila (P5)?
6. Bagaimana penyusunan TP, ATP, dan Modul Ajar Mulok Bahasa Daerah?
7. Kapan diterbitkan buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Mulok Bahasa
Daerah dan Buku Teks Pelajaran Mulok Bahasa Daerah?
#1 Bagaimana Kedudukan Mulok Bahasa Daerah?
Landasan
Undang-Undang dan Peraturan
• Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
• Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (disebutkan bahwa penetapan kurikulum mulok pendidikan menengah dan mulok
pendidikan khusus menjadi kewenangan pemerintah provinsi).
• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 tahun 2022 Tentang Perubahan PP Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan
• Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan
• Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
• Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
• Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tentang Satndar Penilaian
• Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Dikdas, dan Dikmen
• Kepmendikbudristek No. 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Kepemendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran
• Keputusan Kepala BSKAP No. 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Dikdas, dan Dikmen dalam Kurikulum Merdeka
• Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
• Keputusan Kadisdik Jawa Barat No. 32817/PK.05.02/Sekre Tanggal 14 Juli 2022 tentang Capaian Pembelajaran Mulok Bahasa Sunda PAUD, Dikdas,
dan Dikmen
• SK Kadisdikbud No. 423.5/04678 tenting Pedoman Kurikulum Mulok Bahasa Jawa jenjang Dikdas dan Dikmen di Provinsi Jawa Tengah
• SK Kadisdik Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali No. B.31.434/37404/UPTD.BPTKK/DIKPORA tentang Panduan Kurikulum Mulok Bahasa Bali jenjang DIkdas
dan DIkmen

Panduan dan Pedoman


• Panduan Pembelajaran dan Asesmen (Kemendikbudristek, 2022)
• Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Kemendikbudristek, 2022)
• Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (Kemendikbudristek, 2022)

10
Kronologis Perubahan Peraturan
Awal Kepmendikbudristek No. 162/M/2021 Kepmendikbudristek No. Kepmendikbudristek No.
Kehadiran tentang PSP, Lampiran II, hal. 6 56/M/2022 tentang 262/M/2022 tentang
Program Pedoman Penerpan Perubahan ..., Lampiran I,
Sekolah Kurikulum dalam Rangka hal. 2-3
Penggerak Pemulihan Pembelajaran,
Lampiran I, hal. 2
Viral salindia Satuan pendidikan dan/atau Pemerintah Satuan pendidikan Satuan pendidikan
draft struktur Daerah yang menambahkan muatan menambahkan muatan lokal menambahkan muatan lokal
kurikulum tambahan sesuai kebutuhan dan karakteristik yang ditetapkan oleh yang ditetapkan oleh
prototipe, satuan pendidikan dan/atau daerah, secara pemerintah daerah sesuai pemerintah daerah sesuai
tidak ada fleksibel dapat mengelola kurikulum muatan dengan karakteristik daerah. dengan karakteristik daerah.
muatan lokal lokal.  Mengintegrasikan ke dalam  Mengintegrasikan ke dalam
 Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata mata pelajaran lain mata pelajaran lain
pelajaran lain.  Mengintegrasikan ke dalam  Mengintegrasikan ke dalam
 Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema tema projek penguatan profil tema projek penguatan profil
projek penguatan profil pelajar Pancasila. pelajar Pancasila pelajar Pancasila
 Mengembangkan mata pelajaran khusus  Mengembangkan mata  Mengembangkan mata
muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian pelajaran yang berdiri pelajaran yang berdiri
dari program intrakurikuler. sendiri. sendiri.
** Sebagai contoh, mata pelajaran bahasa
dan budaya daerah, kemaritiman,
kepariwisataan, dan sebagainya sesuai
dengan potensi masing-masing daerah.
"Kami berharap muatan lokal yang diwajibkan
adalah pelajaran bahasa daerah. Tetapi,
wilayah-wilayah yang tidak punya bahasa
daerah dominan, maka muatan lokal
disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-
masing. Jadi, pilihannya benar-benar ada di
masing-masing sekolah,” kata Mendikbudristek
Nadiem Makarim dalam keterangan tertulis,
Selasa, 22 Februari 2022.
-- Merdeka Belajar Episode 17 Revitalisasi Bahasa Daerah
3 Buku Panduan Utama
KURIKULUM MERDEKA yang telah diterbikan
oleh Pemerintah Pusat (2022)
#2 Berapa JP Mulok Bahasa Daerah
SMP/MTs.?
a.
b.

Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai SKS.

Mata pelajaran Informatika ada di tiap tingktaan


#3 Bagaimana Beban Kerja
dan Linieritas Guru Mulok Bahasa Daerah?
Implikasi Beban Kerja

1. Harus memenuhi beban kerja guru paling sedikit 24 JP/minggu


dan paling banyak 40 JP/minggu
2. Apabila tidak memenuhi, diberi tugas tambahan
3. Tugas tambahan koordinator P5, dapat diekuivalensikan
dengan 2 JP per 1 rombel (maksimal 3 rombel)
4. Tugas tambahaan koordinatir P5, diprioritaskan untuk guru
yang kekurangan beban jam mengajar
5. Apabila masih kurang, dapat diakui jika pada K-13 sudah
memenuhi beban kerja
Linieritas Guru Bersertifikat
• Mata pelajaran di SD diajarkan oleh
Guru Kelas, kecuali mata pelajaran
Pendidikan Agama, PJOK, Bahasa
Inggris, dan Muatan Lokal
• Guru Mulok di SD, dapat diajarkan
oleh:
• Guru kelas yang memiliki kompetensi Muatan Lokal;
• Guru Muatan Lokal yang tersedia di SD/MI/bentuk lain
yang sederajat dan SDLB yang bersangkutan;
• Guru Muatan Lokal di SD/MI/bentuk lain yang
sederajat atau SMP/MTs/bentuk lain yang sederajat
dan SMPLB terdekat yang ditugaskan dan diakui
beban kerjanya; atau
• Mahasiswa program studi Muatan Lokal (berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur) yang masuk dalam
program Kampus Merdeka.
#4 Kapan pelatihan Kurikulum Merdeka
untuk Guru Mulok Bahasa Daerah?
#5 Kenapa dalam struktur Kurikulum Merdeka pada
mata pelajaran Mulok, tidak ada alokasi untuk Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)?
Cara membaca tabel struktur kurikulum!
Alokasi Jam P5/Tahun • Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel,
baik secara muatan maupun secara waktu
pelaksanaan.
• Secara muatan, projek profil harus mengacu
pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai
dengan fase peserta didik, dan tidak harus
dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran.
• Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak
harus sama.
• Bersifat lintas mata pelajaran
• Dapat melibatkan pemangku kepentingan
dan/atau masyarakat/publik
Tema Pilihan P53 Jenjang Jumlah Tema

PAUD 1 - 2 per tahun


1. Gaya Hidup Berkelanjutan SD/MI/Sederajat 2 - 3 per tahun

2. Kearifan Lokal SMP/MTs/Sederajat 3 - 4 per tahun


SMP/SMA Kelas X 3 - 4 per tahun
3. Bhinneka Tunggal Ika
SMA Kelas XI, XII 2 - 3 per tahun
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
SMK Kelas X 3 (2 TP + 1 TW)
5. Suara Demokrasi
SMK Kelas XI 2 (1 TP + 1 TW)
6. Rekaya dan Teknologi
SMK Kelas XII 1 (1 TW)
7. Kewirausahaan
SMK Kelas XIII -
8. Kebekerjaan (Tema Wajib Khusus SMK)

27
Karasmenan – Samen
Dina bulan ieu anu ngarang ngadamel karasmenan di
Societeit “Paroekoenan," kalawan kersana Kangjeng Bupati
Bandung, tawis tulus eta sakola di di jero 7 taun (Jubilieum).
Sagala karajinan jeung kaanehan buatan barudak sakola istri
ditembongkeun ka sadayana dijieun tongtonan. Kitu deui anu
ngarang harita maca, nyaritakeun sagala pamendak, ti awit
ngadeg sakola dugi ka ayeuna. Ningal harita sakitu reana
nyonya-nyonya, tuan-tuan pangagung jeung menak-menak
anu naringali, kitu deui abdi-abdi ti piluaran, munggah rea nu
warangsul deui beakeun tempat, eta jadi tanda sami panuju
ningali kamajuanana barudak sakola (Rd. Dewi Sartika,
1912:8).

28
4 Kriteria:
• Mulai Berkembang (MB)
• Sedang Berkembang (SB)
• Berkembang Sesuai
Harapan (BSH)
• Sangat Berkembang (SB)

29
#6 Bagaimana CP, TP, ATP,
Modul Ajar, dan KKTP Mulok Bahasa Daerah?
• CP Mulok Bahasa Daerah ditulis dalam paragraf yang memadukan antara
pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau disposisi untuk belajar.
• CP dirancang dengan merujuk pada teori belajar Konstruktivisme Tighe dan
Wiggins (2005) --> Memahami level tertinggi, bukan C2
• Naskah CP terdiri atas rasional, tujuan, karakteristik, dan capaian per fase.
• CP bahasa Daerah dibagi ke dalam elemen keterampilan berbahasa
Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan,
bukan sebuah perlombaan balap. Hal
yang terpenting dalam sebuah perjalanan
adalah tujuannya.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan


akhir di setiap fase pembelajaran siswa. Capaian
pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum
yang harus dicapai peserta didik untuk setiap
mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standar Isi. http://www.erwesebelas.com/
Catatan Analisis CP, Perumusan TP-ATP
• Guru masih mengalami kesulitan untuk memahami CP secara utuh,
dianjurkan untuk berpartisipasi dalam komunitas praktisi
(KKG/MGMP/PPDBI)
• Penyusunan ATP: (1) merancang sendiri berdasarkan CP, (2)
mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan,
ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
• TP adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran
harian (goals, bukan objectives)
• ATP harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan.
• ATP perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru
mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan
dalam satu fase. Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk
Fase A)
• ATP dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan tuntas
penyelesaiannya dalam satu fase)
• Tidak ada format komponen yang ditetapkan oleh pemerintah.
Komponen ATP dapat disesuaikan dengan kebutuhan satuan
pendidikan yang mudah dimengerti oleh pendidik.
• ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran. Sebaiknya dikembangkan
oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata
pelajaran tersebut.
Bentuk Pemahaman Dalam CP
Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah
proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak
bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling
tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan
memahami di level C2.
Bloom (Direvisi Anderson
& Krathwohl (2001)
6 Lével Pemahaman
Tighe dan Wiggins (2005)
Cara Merumuskan CP jadi TP
Fase E Elemen Membaca dan Memirsa (Maca jeung Miarsa)
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi atau pesan (gagasan, pikiran, pandangan, arahan, dan
perasaan) dan struktur tipe teks (fiksi dan nonfiksi) berbahasa Sunda tulis, visual dan audiovisual secara kreatif untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data
serta membandingkan isi teks berbahasa Sunda.
Kompetensi (Kata Kerja) Konten (Materi)
1. Mengevaluasi 1. Teks fiksi berbahasa Sunda
a. Dongeng
2. Mengkreasi b. Puisi (Sajak)
3. Membandingkan 2. Teks nonfiksi berbahasa Sunda tulis/visual/ audiovisualb.
a. Teks Berita
b. Teks Biografi
Tujuan Pangajaran (TP) --- 6 level Wiggins (2005)
1. Mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik dalam teks dongeng dengan menggunakan berbagai sumber
2.
3 ...
4. ...
LK 2: Menyusun TP Menjadi ATP
Identitas Kelompok
Nama sekolah:
Bidang studi/fase/kelas yang dianalisis : Mulok Sunda/E/10

Topik
Kalimat Tujuan
(sudah disusun beralur)
Pembelajaran Perkiraan Dimensi Profil Pelajar Karakteristik/potensi sekolah
(urutan boleh jumlah JP Pancasila yang terkait topik
Inti materi Keterampilan
disesuaikan)
(konten) (kompetensi)

10.1.1 Mengidentifikasi unsur- 4 JP Berpikir kritis


unsur instrinsik dalam Mandiri
teks dongeng dengan Kreatif
menggunakan berbagai
sumber

10.1.2 Menyampaikan pidato 12 JP


dengan pembawaan dan
teknik yang tepat

SEMESTER 1 72 JP

D.VII.1.10 Menjelaskan sistem


bilangan real.

SEMESTER 2 36 JP

Jumlah JP 72 JP
41
#9 Bagaimana pengolahan
dan pengelolaan asesmen?
Mengelola Asesmen

46
Kriteria/Indikator
Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (K/IKTP)
1. Menggunakan deskripsi sehingga
apabila peserta didik tidak
mencapai kriteria tersebut maka
dianggap belum mencapai TP
2. Menggunakan rubrik yang dapat
mengidentifikasi sejauh mana
peserta didik mencapai TP
3. Menggunakan skala atau interval
nilai, atau pendekatan lainnya
sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam
mengembangkannya.
Tampilan atas diperbesar
50
Nyusun Soal Berbasis AKM
Bentuk Soal AKM

Objektif
Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar)
Pilihan Ganda kompleks (jawaban benar lebih dari 1)

Menjodohkan
Isian Singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed)
Non- Objektif (essay)
ANGKA SASALAD DI TATAR PRIANGAN (1920—1940)

Nu dibéréndélkeun di handap téh, minangka ringkesan ti nu kungsi kabaca. Keur pieunteungeun baé, yén urang
Sunda saenyana kungsi nyanghareupan pakéwuh, digempur kasakit nepi ka 20 taun lilana. Jumlah-jamléh nu
dipidangkeun téh, éstu ti nu kacatet baé, kanyataanana mah meureun leuwih ti kitu. Boa réa kénéh nu teu kacatetna.
Éta angka-angka téh ngawengku opat rupa, nyaéta mortalitas (jumlah nu maot), babandingan jeung jumlah penduduk
mangsa harita, tuluy pangbarakan, vaksinasi, jeung “woningverbetering” (ngoméan imah).
Sumber data henteu ngagunduk di hiji buku, tapi meunang nyambung-nyarungsum tina koran, majalah, laporan-
laporan, pangpangna nu disimpen di Walanda. Sanajan harita ieu sasalad téh dibuni-buni ku pamaréntah, tapi nu
ngaranna intél mah henteu cileureun, maranéhna asruk-asrukan nyatet-nyatetkeun rupaning kajadian.
Nu maot ku sasalad pés (sampar) di wewengkon Priangan (Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, jeung
Sumedang) kacida réana. Mun dijumlahkeun kabéh kira-kira 70.000 jiwa. Dina grafik bisa ditengetan yén puncakna
sasalad téh taun 1934, kalawan jumlah korban 20.569. Garut jeung Bandung kaasup nu pangripuhna. Nepi ka taun
1940, aya 20.671 nu maot di Kabupatén Bandung, jeung 24.527 di Kabupatén Garut. Kabupatén lianna saperti
Majalengka jeung Cianjur, aya nu maot mah, ngan teu pati réa.
Ieu sasalad mimiti muncul di wewengkon Jawa Timur, taun 1911. Basa di Jawa Timur geus reuhreuy, tuluy maju
ka Jawa Tengah. Puncakna di Jawa Barat. Ti mimiti taun 1935, angka nu maot mimiti turun. Ieu téh lantaran
masarakat geus mimiti narima vaksin. Tingkat kematian ieu sasalad méh 100%. Hartina, nu katerap langka nu cageur
deui, komo saméméh aya vaksin mah. Komo di Kabupatén Garut mah, nepi ka 3,66% mun dibandingkeun jeung
jumlah penduduk. Hartina, tina 100 jalma téh, aya 3-4 jalma nu maot alatan pés.
Di sawatara wewengkon, pamaréntah ngadegkeun barak sangkan kasakit teu
tatalépa. Éta pangbarakan téh ayana di Ujungberung, Pasirjambu, Cimahi, Majalaya,
Banjaran, Cicaléngka, Ciparay, Rancaékék, Soréang, Tanjungsari, Cibatu, Malangbong,
Bayongbong, Kadungora, Samarang, Cisurupan, Wanaraja, Pameungpeuk, Banjarwangi,
Limbangan, Salawu, Panjalu, Singajaya, Balubur, Ciawi, jeung Singaparna.
Nepi ka taun 1938, leuwih ti 1,5 juta rahayat Priangan nu dibéré vaksin. Ieu tarékah
téh tétéla bisa nurunkeun jumlah nu maot. Dina jaman Jepang mah, kasakit pés henteu
mahabu teuing. Salian ti vaksin, tarékah nyinglar sasalad pés téh di antarana ngoméan
imah. Maksudna sangkan teu dipaké nyayang beurit. Nepi ka taun 1937, aya 238.565 imah
nu dioméan. Hateupna diganti ku kenténg, bilikna jadi salapis.
Nu ieu mah sigana euweuh nu nyatetkeun, duka sabaraha jumlah beurit nu paéh, boh
alatan pés, boh dipaéhan ku jelema. Teu écés deuih, beurit nu mana nu mawa kasakit téh.
Da di lembur mah beurit téh réa naker. Aya beurit huma nu suku tukangna mancrit, beurit
sawah nu caricing deukeut cai, beurit imah nu buntutna panjang, beurit tangkal nu buluna
semu konéng, jeung beurit dedemit nu hésé kanyahoan rupana.***

Dicutat tina tulisan Dadan Sutisna (2021).


Conto Wangun Soal

Pilihan Ganda (1 Jawaban Bener)

1. Dumasar bacaan di luhur, 70.000 jiwa nu


maot di wewengkon Priangan téh alatan...
A. Sasalad pés
Maluruh Informasi
B. Kahuruan
C. Sasalad corona
Pilihan Ganda Kompleks (Jawaban bener leuwih ti 1)

2. Ieu di handap tarekah pamarentah kolonial dina nyinglar


sasalad pes di tatar Priangan (Bisa milih leuwih ti hiji
jawaban).
 Ngaduruk imah masarakat Menginterpretasi jeung
Mengintegrasi
 Vaksinasi
 Nyieun pangbarakan
 Ngomean imah
 Ngaduruk beurit
Isian Singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed)

Nu ieu mah sigana euweuh nu nyatetkeun, duka sabaraha jumlah beurit


nu paéh, boh alatan pés, boh dipaéhan ku jelema. Teu écés deuih, beurit
nu mana nu mawa kasakit téh. Da di lembur mah beurit téh réa naker. Aya
beurit huma nu suku tukangna mancrit, beurit sawah nu caricing deukeut
cai, beurit imah nu buntutna panjang, beurit tangkal nu buluna semu
konéng, jeung beurit dedemit nu hésé kanyahoan rupana.
3. Dumasar teks di luhur, anu ngalantarankeun sasalad pes teh beurit
Mengevaluasi jeung
dedemit. Merefleksi
 Bener
 Salah
Naon alesanana?
Eséy

5. Tétélakeun naon waé tarékah pamaréntah sangkan


sasalad pés (sampar) teu tatalépa?
Pek piarsa ku hidep video ieu!

https://www.youtube.com/watch?v=bQaxhNfev1Y
6. Cing, paluruh informasi tina video anu ku hidep
dipiarsa/dilalajoanan. Catetkeun hasilna dina
tabel!
Naon wae anu hidep apal Hayang mikanyaho naon wae hidep
ngeunaan kaulinan barudak? tina kaulinan barudak?
Rekomendasi
• Penyusunan Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Mulok Bahasa Daerah
• Pemetaan CP dan Penyusunan TP-ATP pakar dan komunitas praktisi
• Penyusunan contoh-contoh Modul Ajar (MA)
• Penyusunan contoh-contoh rubrik asesmen, KKTP, dan penyusunan soal berbasis AKM
• Penyusunan buku bacaan bahasa daerah untuk PAUD
• Penyusunan buku teks pelajaran (bersifat modular) sesuai Kurikulum Merdeka
• Perlu adanya regulasi yang lebih tegas dan jelas (Seperti: Permendikbud No. 79 Tahun 2014
tentang Mulok Kurikulum 2013)

Alternatif Penyusunan Modul Ajar:


Pilihan 1: Menggunakan modul ajar yang telah disediakan
Pilihan 2: Memodifikasi modul ajar yang disediakan
Pilihan 3: Membuat modul ajar baru/mandiri
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai