Strategi Komunikasi
“Imunisasi Dasar Lengkap, Anak Sehat, Indonesia Hebat”
Febrina Sintari Caniago
Diklat Komunikasi Publik Angkatan 24
• Paid
Melakukan advertising imunisasi di media sosial seperti Facebook dan
Instagram Ads.
• Earned
Melakukan Publisitas melalui media relationship, blogger relationship,
influencer, endorser
• Shared
Melakukan Share informasi manfaat, jadwal, dampak bila tidak diimunisasi,
dan efek samping imunisasi melalui FB, IG, Twitter, Tiktok, Youtube
• Owned
Referral Strategy (mengajak audiens untuk merekomendasikan imunisasi
kepada orang lain).
Setelah melakukan taktik komunikasi, langkah selanjutnya adalah
perencanaan evaluasi strategi komunikasi menggunakan survey kepuasaan, in-depth
interview dan Focus Group Discussion (FGD). Kriteria evaluasi terdiri dari:
• Awareness
Dapat dilihat dari persentase akses masyarakat dalam menggunakan TV,
Radio (15%) Media Relationship, Blogger Relationship, influencer, endorser
(25%) Medsos FB, Instagram, twitter, Tiktok, Youtube (50%) dan Referral
Strategy (10%)
• Acceptance
Orangtua/pengasuh sudah paham dan menerima anaknya yang berumur 0-
24 bulan untuk dilakukan imunisasi dasar lengkap sesuai dengan jenis dan
jadwal imunisasi yang telah ditetapkan pemerintah
• Action
Orangtua/pengasuh membawa anaknya yang berumur 0-24 bulan untuk
memperoleh imunisasi dasar lengkap baik ke fasilitas pelayanan kesehatan
maupun ke posyandu
Strategi komunikasi dengan sosialisasi dan promosi imunisasi lengkap secara
komprehensif dan tepat sararan kepada masyarakat khususnya Wanita Usia Subur
perlu di lakukan mengingat manfaat dari imunisasi dapat menekan risiko terjadinya
penyakit, sakit berat, cacat, dan kematian. Pemberian imunisasi idealnya diberikan
sesuai jadwal untuk memastikan bahwa anak-anak mendapat perlindungan secara
maksimal. Evaluasi dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD), Wawancara
dan Survei Kepuasan.