Peran Supervisor Sebagai Pemimpin Kelompok 17 November
Peran Supervisor Sebagai Pemimpin Kelompok 17 November
Oleh:
I Made Sukada (05332001)
Ida Bagus Kusara Sandhi (053321017)
I Komang Tegar Sucita (053321018)
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
perkenaannya, penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta globalisasi yang sangat pesat,
menurut kami senantiasa dinamis dan mampu mengimbangi perkembangan tersebut.
Yang kita harapkan kita mampu menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, juga
memiliki sikap serta kepribadian yang berkarakter, berlandaskan pada ketekunan dan
moral. Semoga bermanfaat untuk memperluas ilmu pengetahuan
i
DAFTAR ISI
9.1 …………………………………………………………………………. 5
9.2 …………………………………………………………………………. 6
9.3 …………………………………………………………………………. 12
9.4 …………………………………………………………………………. 16
9.5 ………………………….…………………………….………………… 20
9.6 ………………………….………………………………………………. 27
9.7 ………………………….…………………………………………….….30
9.8 ………………………….………………………………………………..32
9.9 …………………………………………………………………………...34
9.5 ……………………………………..…………………………………….35
9.10 ………………………………………….………………………………35
A. Simpulan …………………………………………...…………………… 38
B. Saran ………………………………………………….………………… 38
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar blakang
Super berarti diatas, sedangkan vision berarti penglihatan/ melihat. Supervisor dalam
bahasa indonesia disebut supervisi, menurut istilah supervisor adalah kegiatan untuk
mengawasi jalannya pekerjaan atau proses. Dalam dunia kerja supervisor adalah
diartikan sebagai jabatan penyelia yang berada diatas karyawan biasa (staf/operator)
level pertama atau juga dapat disebut dengan istilah entry level atau seseorang yang
membawahi staff yang lain dan dianggap senior. Dibanyak tempat seseorang yang
akan memasuki jenjang supervisor biasanya harus menjadi senior staff dahulu. Hal ini
diciptakan sebagai jeda saja, karena sesungguhnya kesenioran itu sendiri melekat
kepada seseorang yang menduduki jabatan supervisor, dan tentunya dilihat dari
mudah.Ia harus mampu melakukan pengawasan kepada tim yang berada dibawahnya
agar mampu bekerja sesuai standar dan arahan yang ditetapkan oleh perusahaan.
2
Seorang supervisor juga harus mampu bertanggung jawab dan adil terhadap
bawahannya.
juga harus menjalankan berbagai peran lain. Dengan kemampuan leadership dan
human skill yang dimilikinya, a memengaruhi anak buahnya agar perilaku mereka
yang membedakan supervisor dengan mandor zaman dulu, yang hanya berperan
sebagai penga-was. Seberapa banyak peran supervisor dapat dilihat di bawah ini.
mendengar dan menerima ide ide dari bawahannya sehingga terciptanya kerja sama
keberhasilan orang orang yang mampu menjadi pemimpin dan mampu membangun
pemimpin dan bawahan yang saling kerja sama menciptakan hubungan baik dalam
Rumusan masalah
Tujuan
pribadi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hotel menetapkan supervisor sebagai pengawas pekerjaan. Di samping itu dia juga
harus menjalankan berbagai peran lain. Dengan kemampuan leadership dan human
skill yang dimilikinya, a memengaruhi anak buahnya agar perilaku mereka sejalan
membedakan supervisor dengan mandor zaman dulu, yang hanya berperan sebagai
perekrutan pegawai baru. Hotel perlu regenerasi dengan waktu yang tepat.
Pegawaipun keluar masuk dengan job turn-over yang tinggi. Untuk mengantisipasi
kondisi ini, diperlukan rekrutmen yang tepat, dan supervisor harus dapat diandalkan
panitia atau tim penerima yang terdiri dari beberapa orang. Bedanya dengan yang di
atas, di sini supervisor seringkali justru tidak diikut-sertakan dalam tim. Penentu
6
seorang pelamar diterima atau tidak adalah kepala personalia, pemilik hotel, atau yang
dialah yang akan memakai tenaga baru itu di lapangan. Jadi tak sembarang orang
dapat dia pakai. Hanya orang-orang yang memenuhi kriteria, yang mampu bekerja
sesuai dengan tuntutan kerja, yang akan diterimanya. Supervisorlah yang bertindak
sebagai penilai dan assesor (orang yang melakukan assesment).Dari hasil assessment
Kecerdasan, minat, dan juga track-record bilamana dia pernah bekerja di hotel
sebelum melamar. Proses in bukan hanya sekedar untuk memenuhi formalitas, tetapi
harus dilakukan secara cermat agar yang didapat bukan tenaga yang asal-asalan dan
8. Kesediaan bekerja melalui probation atau percobaan kerja selama 3 bulan dan
training
pelamar secara detail. Dokumen CV ini harus dipelajari, terdiri dari surat-surat tentang
diri calon pekerja. Riwayat pekerjaan perlu diketahui untuk memperjelas apakah
dengan yang hanya mendapat training perhotelan. Untuk suatu karir, track spesifik
perhotelan memiliki nilai lebih karena memiliki relevansi dengan profesi yang cukup
kuat.
wajib menguasai bahasa asing karena mereka langsung berhadapan dengan tamu
asing. Di samping itu, tinggi badan, kesehatan mental dan fisik harus memenuhi syarat
khusus agar hotel mempunyai karyawan yang sehat dan mampu bekerja keras.
Berapa gaji yang diminta juga perlu ditanyakan agar sesuai dengan
kemampuan perusahaan. Banyak pelamar yang segan meminta gaji secara terbuka,
kecuali pelamar profesional yang sidah berpengalaman. Yang paling akhir adalah
kesiapan untuk diuji ca selama 3 bulan bekerja sebelum ditetapkan menjadi pegawai.
Waktt 3 bulan sudah cukup bagi supervisor untuk melatihnya dan sekaligus menilai
8
bulan inilah yang menjad penentu akhir. Isi training selama 3 bulan meliputi dasar
pekerjaan, pergenalan alat kerja dan ling. kungan, target pekerjaan, dan aneka pernak-
Ada kemungkinan bahwa pada masa assesmen tersebut calon pegaw ingin
pindah pekerjaan, ingin berhenti, atau al lain yang menyebabk: supervisor harus
memanggil calon baru untuk diseleksi. Untuk masal: kenaikan jabatan, supervisor juga
punya otoitas untuk menjadi asses dan promotor. Manajemen harus percaya tahwa
mereka yang dip mosikan sudah melalui proses yang cukup brat, melalui assesmen o!
supervisor, dinilai kompetensinya apakah layak untuk memangku sui jabatan seperti
kepala seksi ataupun pemimpir departemen hotel. Kep: mereka yang lolos proses
SKying dilengkapi job desc tion dan job list. Kesimpulannya, di negara naju,
supervisor menda kepercayaan penuh untuk memilih orang- rang yang akan bek
sebagai pengambil keputusan yang paling utama. Keputusan diambil untuk masalah-
masalah yang harus sezera diselesaikan. Keputus-an itu yang suka atau tidak suka
9
harus dilaksanakan oleh anak buahnya. Agar anak buahnya tidak bingung, apapun
solusinya.
Berbagai hal yang terkait dengan pembuatan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Keputusan yang berkaitan dengan soal teknis pekerjaan harus segera diambil.
keputusan yang hanya dapat dibuat oleh pejabat yang lebih berkompeten.
Poin pertama menunjukkan bahwa prinsip kerja hotel adalah tidak bolt ada
penundaan layanan. Semua harus dilayani secepat yang day dilakukan. Oleh sebab itu
Poin kedua menunjukkan kepastian, sika tegas dan pasti dalam m mutuskan
kesabaran, bingung, dan merasa tidak dilay: secara profesional. Peluang dapat lenyap
jika hotel tidak dapat me berikan kepastian. Kesempatan untuk meraih keuntungan
Masalah ketiga adalah konsekuensi dan risiko suatu keputusan. Tentu saja tiap
risiko, tidak justru lari dari tanggung jawab. Jika dia harus mengambil langkah
pragmatis, dia harus siap menerima teguran dari atasan dan sekaligus bersiap untuk
menjelaskan bahwa semua keputusan adalah demi kepuasan pelanggan. Yang paling
penting adalah poin keempat, yaitu bahwa keputusan yang diambil supervisor tidak
pemimpin di lapangan. Apakah dia tegas, lemah, kritis, teliti, gegabah, pragmatis,
bertele-tele, semua dapat dilihat dengan jelas oleh mereka yang ada di sekitarnya di
supervisor itu harus memutuskan hukuman untuk anak buahnya yang melakukan
pekerjaan. Bermacam per-tentangan batin (insight conflict) akan terjadi dalam diri
supervisor. Dia harus mengambil keputusan atas anak buahnya it kalau tidak ingin
dilibatkan dengan kesalahan anak buahnya. Di sini supervisor diuji sampai di mana
Kewajiban supervisor untuk ikut menjaga pelaksanaan berbagai aturan itu semakin
dengan persoalan disiplin, courtesy, komunikasi dan interaksi. Tata tertib atau House
Rule mengatur hal di atas. Dalam sebuah HR tercantum pasal- pasal dan sanksi-sanksi
kerja yang stabil, kondusif dan nyaman diciptakan dengan HR tersebut dan supervisor
pemakaian material administrasi, energi listrik, material pembersih, dan bahan olahan.
material yang juga menyangkut mutu, jumlah, sistem pengadaan, dan peny…
Aturan lain adalah aturan teknis dan prosedur pekerjaan yang harus diawasi
supervisor, di mana persoalan jumlah dan mutu hasil kerja akan diterima oleh
pelanggan. Teknik yang diatur dengan SOP mengenai prosedur kerja harus selalu
mutu pekerjaan.
Yang terakhir adalah aturan tentang lingkungan kerja, yaitu rangan kerja dan
sekitarnya yang harus memenuhi standar higiene lingkungan dan ruangan. Di hotel
terdapat lingkungan yang senantiasa bersih dan rapi, tetapi ada juga yang cenderung
kotor berantakan. Mempertahankan yang sudah baik dan membina yang mash belum
baik adalah tugas supervisor dan anggotanya. Masalah lingkungan fisik dapat
alih oleh manajer, terutama yang menyangkut persoalan-pers solan besar, yang mana
Seseorang sulit dimotivasi mungkin karena dia kurang percaya diri (lack of
selfconfidence). Perasaan itu membuatnya tidak yakin bahwa dirinya dapat berprestasi
dalam pekerjaan dan dapat terus meningkat. Dia merasa bahwa sudah mentok, sudah
mencapai batas paling jauh dalam karirnya di hotel. Jika menghadapi orang yang
demikian maka supervisor harus mendekatinya secara personal dan membuka dialog
dengannya untuk mengembalikan rasa percaya diri orang itu. Mungkin dia sedang
dalam kondisi mental yang buruk karena habis dihukum oleh perusahaan. Dapat juga
meremehkan anggota lainnya, memandang yang lain sebagai pekerja yang tak tahu
apa-apa, pekerja tampa masa depan, dan seterusnya. Tak jarang pekerja yang
diremehkan itu menjadi kehilangan rasa percaya diri. Perasaan itu hanya dapat
disembuhkan dengan cara-cara di atas dan dengan perlakuan positif dari supervisor
maupun teman satu kelompok. Jika dia diberi peran dalam kelompok dan dianggap
setara dengan yang lain, rasa percaya diri akan didapatkannya kembali. Pujian kadang-
kadang mampu membuat orang jadi tersentak dan kembali yakin akan ke-
ini, agar diketahui siapa saja yang perlu diperbaiki. Tim yangdibentuk supervisor tak
mungkin berhasil jika tak menghapus lebih dulu berbagai perasaan negatif seperti itu.
berperan sebagai katalisator untuk aspirasi karyawan kepada manajemen dan saluran
berada di tengah karyawan dan harus mengendalikan mereka. Masuk akal jika
karyawan berusaha agar supervisor yang mereka anggap sebagai bagian dari
manajemen itu dapat di-tekan agar mau berpihak kepada karyawan dan kemudian mau
tengah inilah yang membuat supervisor harus panda menempatkan diri di antara dua
Konflik antara supervisor dan anak buah dapat terjadi apabila supervisor
terkesan memihak. Gesekan atau friksi in membuatnya tertekan secara mental karena
15
merasa terjepit antara dua kepentingan. Roda gigi (gear) paling panas adalah yang
langsung terkait dengan mata rantai. Jika dibandingkan dengan mesin, supervisor
seperti roda gigi yang paling kecil, yang paling cepat berputar dan paling banyak
berekonomi buruk, dan hukum vang lemah, menjadi lebih berat karena harus
menghadapi bukan saja kemerosotan kinerja, lingkungan kerja yang semakin tidak
nyaman, dan sikap atasan yang semakin menekan dan sering menimpakan kesalahan
kelompok penekan, kelompok resisten, kelompok radikal, yang muncul sebagai reaksi
atas segala kebijakan perusahaan. Bagi mereka, penundaan gaji, gaji tak layak lagi,
yang rawan dan penyimpangan perilaku. Mereka menganggap hal itu sebagai hal
dan karyawan dapat diatasi. Supervisor sebagai katalisator dan linking-pin dapat
berperan secara luas, memberi kontribusi nyata pada hubungan ini, ikut menciptakan
Merocihas anak buah termasuk salah satu tugas supervisor. Seseorang tidak
secara otomatis sadar dan punya kemauan untuk bekerja dengan Daik atau lebih baik.
Hal seperti ini berlaku universal, terjadi di mana saja, termasck di negara maju
sekalipun. Sipervisor harus memakai segala cara yang paling tepat untuk memotovasi
anak buahnya.
1. Tidak percaya kepada supervisor karena supervisor itu sendiri meriliki banyak
9. Sedang dalam masa menjalani hukuman dari perusahaan karena sesuatu sebab
tivasipun akan sulit dilakukan. Orang yang dimotivasi pun akan me-
sesuatu di balik upaya supervisor itu. Ada sebagian orang yang suka
yang kurang percaya diri tentu tak mau bergantung kepada pemimpin
18
prasangka dan suka menjatuhkan vonis kepada bawahan. Sikap seperti itu
Seseorang sulit dimotivasi mungkin karena dia kurang percaya diri (lack of
selfconfidence). Perasaan itu membuatnya tidak yakin bahwa dirinya dapat berprestasi
dalam pekerjaan dan dapat terus meningkat. Dia merasa bahwa sudah mentok, sudah
mencapai batas paling jauh dalam karirnya di hotel. Jika menghadapi orang yang
demikian maka supervisor harus mendekatinya secara personal dan membuka dialog
dengannya untuk mengembalikan rasa percaya diri orang itu. Mungkin dia sedang
dalam kondisi mental yang buruk karena habis dihukum oleh perusahaan. Dapat juga
Adanya tekanan dari kelompok informal, meski hanya beberapa orang, sudah
indoktrinasi bahwa motivasi ole supervisor terhadap dirinya adalah sesuatu yang tidak
kadang tampak masuk akal) bahwa pekerja tak perlu berprestasi, cukup bekerja
saja, karena tak ada yang akan menghargai mereka. Apriori yang terus
membuat seseorang semakin sulit dimotivasi. Selain kelom-pok, seorang anggota yang
berpengaruh, kuat dan ditakuti, dapat menjadi penekan bagi yang lain. Pekerja
lapangan, bahkan supervisor sekalipun dapat ditekan oleh individu semacam ini.
Korban tekanan ini, anggota yang lain, menjadi sulit untuk dimotivasi Dengan
memberikan peran padanya sebagai motivator. Orang kuat yang tak diberi peran
Anggota seksi yang mengalami masalah pribadi di rumah lebih mudah diatasi
daripada mereka yang punya masalah pribadi dengan pemimpin hotel. Untuk yang
terakhir, jika masalah semacam itu memang ada, maka supervisor dan anggota yang
baik, kenyataannya banyak pegawai, bahkan juga pimpinan, yang suka bermuka
masam di tengah pekerjaan. Kondisi yang demikian akan menjadi ganjalan untuk
melakukannya.
Motivasi hanya dapat dilakukan dalam kondisi yang baik, dalam hubungan
yang baik, dan dukungan yang baik dari pihak-pihak yang ada di sekitarnya. Segala
sikap negatif harus dibuang terlebih dulu dan supervisor harus mampu membangun
Meski tak ada yang mengucilkan, tetapi seorang anggota dapat merasa
ditinggalkan ole yang lain. Perasaan ini bahkan kemudian menyebabkan timbulnya
21
pesimisme dan keputus-asaan. Perasaan terkucil timbul karena dia tidak mampu
mengikuti apa yang dilakukan sebagian bear anggota kelompok. Perlakuan anggota
kelompok yang tidak wajar, seperti sengaja mendiamkan, tak pernah mengajak untuk
terlibat, tak member peluang untuk melakukan sesuatu, selalu dicela dan dipojokkan
membantu dan saling menghargai, memberi semangat ataupun peran ke-pada anggota
yang pesimis itu sehingga kembali merasa berharga. Harga diri tiap orang dalam
tindakannya yang buruk atau karena dianggap tak menguntun kan kelompok, tak
seseorang yang paling kuat pengaruhn dalam kelompok oleh karena alasan tertentu.
Masalah merasa terkucil atau memang dikucilkan oleh teman seke dapat
adalah individu-individu yang harus diperhati oleh supervisor agar jangan sampai ada
yang terkucil. Sebaliknya, se anggota harus bergerak bersama yang lain berdasar
Pesimisme dan sikap yang sulit untuk menerima motivasi bisa jadi juga
karena kurang terampil untuk melakukan pekerjaannya. Tak semua orang mau belajar
dirinya sudah maksimal, sudah mentok. Tidak ada lagi hal yang dapat dilakukan untuk
membebaskan diri dari supervisor yang berusaha memotivasi. Hal yang sama juga
dilakukan oleh anggota yang sebenarnya terampil tetapi karena tidak suka dengan
pnyempurnaan kinerja adalah tidak perlu, bahwa motivasi supervisor tak lebih dari
sekedar orang yang menjual mimpi. Bagi mereka, imbalan yang jelas, bonus yang
dapat dihitung, dan sesuatu yang apa adanya, adalah lebih bernilai daripada apa yang
Kondisi dan pola pikir semacam in harus diubah oleh supervisor. Cara yang
dimaksud adalah keterampilan teknis, suatu keteram-pilan yang jika tak dikuasai
sendiri dengan memberikan pelatihan. Di saat melatih inilah dia dapat memotivasi
mereka secara tak terasa. Pemahaman orang yang dimotivasi akan meningkat. Keper-
cayaannya kepada pemimpin yang secara khusus menyempatkan diri untuk melatihnya
teguran, ia semakin lama akan semakin kehilangan rasa percaya diri dan kemudian
menjadi pesimis. Bimbingan yang dilakukan dengan tidak banyak menegur, tetapi
dengan pendekatan, pembelajaran dan dialog akan dapat mengembalikan rasa percaya
diri dan sekaligus menghapus pesimismenya. Baru setelah pegawai termotivasi maka
(job enrichment).
Hotel yang memiliki prospek bisnis yang semakin suram, tidak mampu
menjanjikan apa pun untuk masa dean, jelas berpengaruh secara psiko-logis terhadap
pegawainya. Kebanyakan pegawai akan menjadi pesimis, tak percaya lagi terhadap
tidak tahu harus berbuat apa selain menghindar dari keluhan anak buahnya. Pada
kondisi semacam ini usaha untuk memotivasi hanya akan dianggap angin. Tidak ada
manajemen dan departemen, baik akibat faktor eksternal maupun inter-nal. Faktor
kelesuan ekonomi, memburuknya keamanan dalam negeri, atau yang lain. Banyaknya
pembatalan kunjungan dan pemesanan kamar membuat keuntungan tidak jadi dapat
diraih. Harga BBM yang naik pun membuat biaya overhead dan energy cost semakin
tinggi. Kedua hal itu jelas sangat berpengaruh pada kondisi keuangan hotel.
departemen. Marketing tak berhasil menjual lebih banyak produk, kamar, dan juga
fasilitas lain. Konsumen juga mengalami hal yang sama. Daya beli menurun dan
langkah penghematan dilakukan baik oleh pribadi, lembaga maupun instansi yang
dengan meningkatnya absentee dan munculnya job turn-over. Pegawai pindah ke hotel
dari mereka tak mampu konsentrasi pada pekerjaan bilamana menghadapi masalah
dalam keluarga. Yang lain cenderung minta cuti atau mbolos untuk menenangkan diri.
tersinggung, mudah menuduh, dan bersikap kasar. Himpitan masalah pribadi memang
perselingkuhan, ekonomi keluarga yang parah, hutang, sengketa warisan, ada anggota
keluarga yang bermasalah, dan masih banyak masalah lain yang terkadang muncul
bersama-sama. Mereka yang sedang mengalami masalah seperti ini lebih baik tidak
Pegawai yang bermasalah harus didekati dan diberi semangat untuk lebih
tegar, sabar, dan arif dalam menghadapi masalah. Berbekal empati dan kesungguhan
untuk meringankan beban, supervisor dapat mendekatinya. Hasilnya, pegawai itu akan
memiliki kepercayaan yang tinggi kepadanya dan kepercayaan itu dapat menjadi bekal
Pegawai yang mendapat skorsing harus menahan beban moral yang berat
sehingga sulit untuk dimotivasi. Dia melihat orang lain meninggalkannya, enggan
bergaul dengan dia yang baru saja diskors oleh hotel oleh karena suatu kesalahan. Dia
mungkin sudah berupaya membela diri bahwa dia sebenarnya sama sekali tak
bersalah. Tetapi tak ada orang yang mau percaya, terkecuali orang terdekat dan
human touch, pendekatan yang manusiawi. Motivator harus menguatkan dirinya yang
menegaskan padanya bahwa semua orang dapat melakukan kesalahan. Yang penting
sekarang adalah bagaimana kesalahan itu ditebus dengan membuat prestasi yang lebih
baik. Bila pegawai tadi berangsur sadar dan mulai percaya diri, kembali memiliki
harga diri, juga percaya akan itikad baik supervisornya, itulah saat untuk
Kalau kita terus bekerja dalam suatu seksi, suatu saat kita akan merasa jenuh.
dunia kerja. Oleh karena itu semua hotel besar yang memiliki banyak departemen dan
rencana bagi anggota dan para supervisornya. Motivasi akan berhasil jika dikaitkan
dengan kejenuhan ini. Seseorang yang pindah ke seksi yang baru, jenis pekerjaan baru,
berhak pada peluang karir. Meskipun keterampilannya sangat baik, tetapi jika pegawai
27
sudah dikuasai oleh perasaan jenuh, hal itu akan mele-mahkan niatnya untuk bekerja
maksimal. Dia justru akan tampak sebagai orang yang pintar tetapi malas, suatu hal
yang kontras dan tak meng-untungkan siapapun. Untuk orang yang seperti ini,
untuk mengatasi kejenuhan, misalnya dengan memvarias pekerjaan, tukar shift kerja,
tugas belajar, tugas luar kota, dan berbagi kegiatan lain yang dapat mengalihkan fokus
harus dapat berperan sebagai dinamisator agar seksinya dapat maju, cepat mencapai
prestasi, dan target pekerjaan. Jika ia berhasil melakukan motivasi kepada anggotanya
Ciri seksi yang dinamis adalah mudah merespons kebutuhan dan tuntutan
pekerjaan, bebas dari sikap resisten atau setengah hati. Bilamana hotel akan dipakai
pelanggan untuk tempat kongres maka serentak semua anggota seksinya akan cepat
masing.
28
7. Penghargaan manajemen
pribadinya sebagal orang yang dinamis dan menyukai kemajuan. Pandangan yang jauh
ke depan, wawasan yang luas dan gemar melakukan pembinaan sistem kerja, serta giat
memotivasi anak buah, merupakan ciri supervisor yang dinamis. Dia juga mampu
menciptakan kekompakan antar anggota dan mendorong sinergi satu sama lain untuk
juga memberi ruh pada habungan ica sehingga ada ikatan emosional, tidak sebatas
Kekuatan supervisor ada pada kedekatan dan sinergi dengan anggotanya. Power team
yang dibentuk supervisor dapat bergerak dinamis karena didukung oleh kekompakan
29
dan sinergi. Bukan masalah bagi power team jika ada peningkatan volume bisnis,
kesibukan yang luar biasa, asal kekompakan dan sinergi masih ada. Seksi tersebut
dapat dengan cepat mengikuti dinamika bisnis. Rangsangan insentif karir merupakan
menawarkan karir dan posisi yang bagus bagi siapa saja yang kreatif dan dinamis.
Insentif itu akan membuat anggota lebih meningkatkan dinamika kerja dan
prestasinya, untuk meraih posisi yang lebih tinggi.Dinamika juga akan muncul ketika
meningkat karenamerasa pekerjaan menjadi lebih mudah dengan hasil yang akurat.
bisnis. Jika kesibukan hotel tinggi setiap hari maka dinamika seksi ikut tinggi dan
semua terlibat dalam proses pekerjaan. Sebaliknya, jika volume bisnis rendah, hotel
sepi, dinamika seksi akan melemah dan sulit untuk ditingkatkan melalui motivasi.
Karenanya, jika ingin dinamika karyawan naik, jajaran manajemen harus mampu
menciptakan bisnis baru, mencari pelanggan lebih banyak, dan menarik lembaga dan
instansi untuk melakukan berbagai kegiatan di hotelnya. Promosi ke luar negeri harus
hotel itu.
menerus melakukan inovasi. Supervisor setiap lini pelayanan harus berusaha membuat
berbagai inovasi di lingkungannya. Power team yang kreatif pasti berhasil melakukan
inovasi, tetapi tim yang lemah akan lebih banyak menemui kendala.
berikut:
31
1. Mengevaluasi produk dan jasa yang telah berjalan selama ini apakah mampu
Dengan melakukan evaluasi mungkin akan dapat ditemukan bentuk jasa atau
produk yang sudah ketinggalan zaman, yang mungkin perlu direka ulang sehingga
menjadi bentuk baru yang lebih menarik. Dengan inovasi, pelanggan akan dapat
memperole produk dan layanan baru yang lebih baik daripada yang lama, yang
membuat pelanggan puas karenanya. Evaluasi produk dan sistem pelayanan sebaiknya
kualitasnya. Komplain yang diterima dari pelanggan dirangkum dan dirinci dalam
komplain. Ada hal-hal yang perlu diubah, diperbaiki, dan ditingkatkan kualitanya
dengan berpedoman pada komplain itu. Desain produk yang membosankan, menu
32
yang jarang diganti, layanan yang biasa-biasa saja, semua itu harus dipikirkan
apakah masing-masing anggota-nya mampu berkreasi dan berinovasi atau tidak. Jika
yang terbatas. Dalam hal ini supervisor harus mengusahakan agar kendala itu dapat
diatasi dengan bekerja sama dengan pihak lain. Manajer yang baik tentu mendukung
harus ditambah.
Terakhir, tim dalam seksilah yang akan melakukan inovasi dan supervisor
memperbaiki, dan merevisi segala hal dalam seksinya agar kinerja seksi menjadi lebih
baik. Mungkin prosedur kerja perlu diperbaiki, sistem presensi perlu diubah, jadwal
kerja perlu dirumuskan kembali, giliran dinas malam diperbarui, dan berbagai langkah
lainnya. Mungkin yang harus dikoreksi itu hubungan kerja, suasana kerja, dan apapun
33
yang masih belum sempurna. Semua hal itu dilakukan oleh supervisor. Untuk dapat
Data yang diperlukan adalah data yang menyangkut kualitas kerja, kualitas
jasa atau produksi, serta data tentang kesalahan yang umum terjadi. Tentang kondisi
anak buah, yang perlu diketahui adalah apakah mereka siap dikoreksi dan siap
dilakukan seorang supervisor hotel. Begitu dia melihat sesuatu yang salah, dia
secara langsung, tak boleh ditunda. Contohnya, bila Floor Supervisor menemukan
bahwa fasilitas kamar yang disiapkan anak buahnya masih belum lengkap, misal
handuknya kurang satu, stationary belum lengkap, supervisor itu harus langsung
34
yang berasal dari irinya sendiri. Apakah dia memberi arahan yang salah ataupun
informasi yang tidak jelas. Hal-hal seperti itu perlu dipertanyakan kembali kepada
dirinya sendiri.
Ada supervisor yang merasa dirinya selalu benar, tak pernah salah, karena
kekurangannya. Ketelitian dan kejelian harus dimiliki oleh supervisor karena dia harus
merumuskan dengan detail apa yang salah dalam pekerjaan anggotanya. Kelalaian
Orang yang bekerja memerlukan suasana yang nyaman dan kerja sama yang
baik dengan orang-orang yang ada dalam satu tim dengannya. Kenyataannya tidak
selalu demikian. Susana yang baik pun dapat menjadi panas dan tidak stabil. Bahkan
mungkin juga timbul konflik tertutup atau terbuka di antara anggota seksi. Konflik
menjadi normal dan stabil kembali. Caranya, dia harus menemukan akar permasalahan
Supervisor dapat memanfaatkan orang kuat yang ada dalam seksi untuk
diakibatkan ole konflik pribadi, konflik di rumah tangga, atau pengaruh kejadian di
masyarakat yang berimbas ke hotel. Misalnya, konflik politik di luar hotel juga dapat
Konflik juga dapat berupa konflik vertikal antara anak buah dengan
itu sesuai kewenangannya. Masalah yang perlu segera ditangani i harus dianalisis
secara bijak.
1. Didentifikasi masalahnya
4. Diukur seberapa besar masalah itu memengaruhi seksi, pelanggan, atau pegawai di
luar seksi
5. Sifat masalah, apakah urgen, dapat ditunda, masalah kecil, atau masalah besar
dan mutu keputusan yang diambilnya. Masalah dapat muncul begitu saja, baik baru,
lama, atau masalah laten (kambuhan). Tampa identifikasi, supervisor tidak akan dapat
menetapkan solusi terbaik. Setelah itu masalah perlu dirinci, barangkali ada masalah
lain yang terkandung dalam pokok masalah. Dari sit dapat ditentukan cara
pemecahannya. Tak harus formal, dapat juga secara informal dengan pendekatan
manusiawi dan psikologis. Yang penting apakah masalah-masalah yang ada memiliki
cepat selesai adalah lebih baik. Supervisor bertanggung jawab atas penyelesaian
masalah di seksinya.
Hanya untuk masalah tertentu, bukan hanya dia yang harus bertanggung
jawab. Kalau masalah yang terjadi ada di luar wewenang dan kemampu-annya, a dapat
37
meminta bantuan kepada yang lebih berkompenten. Dalam mengatasi masalah, ada
1. Pemecahannya harus realistis, berdasar fakta objektif dan bukan berdasar penilaian
subjektif.
2. Jika masalahnya adalah konflik antar individu, supervisor tidak boleh memihak atau
konstruktif.
3. Masalah dinas harus diselesaikan berdasarkan aturan dinas yang masih berlaku. Jadi
5. Masalah yang berhubungan dengan tamu secara langsung harus diselesaikan dengan
hati-hati, tidak sama dengan menghadapi rekan kerja atau manajemen. Pelanggan
sangat peka terhadap masalah layanan dan ingin mendapat solusi secara cepat dan
baik.
38
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah membaca peran-peran di atas, jelas bahwa supervisor mengemban tugas dan
tanggung jawab yang kompleks. Banyak hal harus diatasinya. Supervisor juga harus
memiliki sikap sabar, bijaksana dan dapat dengan cepat mengambil keputusan. Di
bagian produksi, bagian jasa, bagian penunjang, dan bagian apapun dari hotel,
dapat lebih detail, akurat, lebih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena
Saran
Motivasi kerja yang benar oleh pemimpin (supervisor) dalam melakukan Teknik
supervise menghasilkan prestasi kerja yang baik bagi perusahaannya. Hal ini
terciptanya kesuksesan.