Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat
dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan laporan teknik supervisi ini. Laporan ini
disusun sebagai salah satu syarat atau tugas akhir bagi saya untuk menyelesaikan tugas
kampus.

Saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan laporan ini dengan adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,
maka dalam kesempatan yang baik ini saya ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :

Bapak I Made Sudjana,SE,MM,CHT,CHA. Selaku Director Sekolah Perhotelan


Bali .
Bapak I Made Hendrayana , SE .selaku ketua program study tata boga.
Bapak A.A Anom Samudra selaku Kalab Tata Boga .
Bapak Warmadewa selaku dosen pengajar Teknik Supervisi.
Para instruktur pengajar yang membantu saya menyelesaikan tugas supervise.

Sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya , namun mungkin masih
ada kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan laporan ini dan pada akhirnya diharapkan semoga laporan ini dapat
dimanfaatkan dengan baik bagi para pembaca.

Denpasar, 16 Mei 2014

Penulis

1
Daftar isi

Kata pengantar ............................................................................................................. i

Daftar isi........................................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan........................................................................................................ 1

A. Latar belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan dan manfaat pelaksanaan praktik teknik supervisi............................ 2
1. Tujuan...................................................................................................... 2
2. Manfaat.................................................................................................... 2

Bab II Landasan Teori .................................................................................................. 3

A. Pengertian Supervisi...................................................................................... 3
B. Tugas Supervisor............................................................................................ 4
C. Tanggung Jawab Supervisor.......................................................................... 5
D. Kecakapan seorang pemimpin....................................................................... 5
E. Syarat-syarat seorang pemimpin.................................................................... 5
F. Kedudukan seorang pengawas (supervisor)................................................... 6
G. Hambatan seorang Supervisor....................................................................... 6
H. Jenis- jenis Motivasi...................................................................................... 7
I. Komunikasi seorang Supervisor.................................................................... 7

Bab III Pelaksanaan/Pembahasan

A. Sejarah dan Perkembangan Konsep Supervisi............................................... 9


B. Pelaksanaan Praktik Teknik Supervisi........................................................... 12

Bab IV Penutup

A. Kesimpulan.................................................................................................... 14
B. Saran terhadap program................................................................................. 14
C. Lampiran lampiran...................................................................................... 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesan itu tidak lepas dari sejarah kepegawaian sejak Zaman Peenjajahan Hindia
Belanda, penjajahan selama 350 tahun telah membentuk persepsi yang buruk tentang
pekerjaan pengawasan itu. Pada saat itu mandor dimaknai sebagai orang yang dikuasakan,
pangkat mandor tempat dan status social yang tinggi di lingkungan. Meski zaman berubah,
sampai sekarang jabatan mandor masih sangat berarti, seiring kemajuan zaman dengan
berlangsungnya modernisasi perusahaan beserta manajemennya, istilah supervisor dikenal
pada tahun 60- an ketika hotel dan usaha lain memakai modal asing mulai beropersai di
Indonesia, seiring kemajuan zaman moderninasi perusahaan beserta manajemennya istilah
mandor mulai jarang dipakai. Sebagai ganti kemudian digunakan istilah SUPERVISOR
yang lebih menggambarkan pemimpin lapangan yang mengawasi atas dasar scientific
management yang sudah tentu jaun berbeda dengan apa yang dilakuakan seorang mandor di
zaman penjajahan.

Praktik Teknik Supervisi di tempat kerja adalah salah satu bentuk emplementasi
secara sistematis dan sinkron antara materi kuliah teori dan praktik dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung untuk mencapai
tujuan kompetensi matakuliah.

Oleh sebab itu Praktik Teknik Supervisi ini sebagai acuan untuk mahasiswa dan
mahasiswi untuk bisa nantinya menjadi supervisor yang baik dan bertanggung jawab atas
segala yang dikerjakan, dan memberikan contoh yang baik kepada bawahan, memberikan
dorongan agar semuanya berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.

1
B. Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan Praktik Teknik Supervisi

1. Tujuan

a. Mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.


b. Meningkatkan mutu dan relevensi mata kuliah antara teori dan praktik.
c. Mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia
usaha.
d. Meningkatkan kecerdasan, kreatifitas, produktifitas dan ketrampilan agar mahasiswa
dan mahasisiwi mampu membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab.
e. Mendorong mahasiswa dan mahasiswi agar mampu mengembangkan atau
mengumukakan pikiran dan pendapatnya serta mampu menuangkan dalam bentuk
tulisan yang sistematis, logis, dan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
f. Sebagai acuan untuk mahasiswa dan mahasiswi nantinya.
g. Menambah wawasan mahasiswa dan mahasiswi agar dapat menjadi supervisor yang
bertanggung jawab nantinya.

2. Manfaat

a. Sebagai sarana pengembangan diri bagi mahasiswa/mahasiswi Sekolah Perhotelan


Bali.
b. Mahasiswa/mahasiswi dapat memahami bagian-bagian dari Praktik Teknik
Supervisi.
c. Sebagai sarana memperdalam ilmu pengetahuan di bidang Teknik Supervisi
d. Belajar menjadi supervisor yang baik dan bertanggung jawab, agar bahawan
melakukan pekerjaannya dengan sesuai perintah .

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Supervisi

Gwyn dalam Sahertian dan Mataheru (1986) menyebutkan teknik supervisi terdiri
dari individual deviation (bersifat individual) dan group devices (bersifat kelompok).
Teknik supervisi yang bersifat individual antara lain; kunjungan kelas, observasi kelas,
percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri. Sedangkan teknik
yang bersifat kelompok diantara adalah; panel of forum discussion, curriculum laboratry,
directed reading, demonstration teaching, professional libraries, supervisory bulletin,
teacher meeting, professional oraganization, workshop of group work.

Seorang supervisor adalah seseorang yang menangani orang-orang


yang memproduksi dan atau melakukan kinerja pelayanan. Seorang supervisor
bertanggung jawab untuk hasil atas orang-orang yang diawasi terutama mutu dan jumlah
dari produk dan pelayanan.Seorang supervisor juga bertanggung jawab melakukan
pertemuan sesuai dengan kebutuhan karyawan guna membicarakan kepentingan dan
tugas.Ia juga mempunyai tugas dan tanggung jawab memerintahkan kepada bawahan
untuk melakukan suatu tugas tertentu atau sesuai dengan kesepakatan bersama. Makin
besar sebuah hotel, biasanya seorang supervisor adalah pemimpin atau manajer dari suatu
bidang atau bagian tertentu dan memimpin antara 15-20 orang tergantung kepada besar
kecilnya organisasi tersebut.

Kesimpulannya, seorang supervisor adalah seseorang yang diberi tugas dan


tanggung jawab untuk mengelola sebuah produksi dan pelayanan kepada kosumen,
membimbing dan mengarahkan bawahan guna mencapai tujuan organisasi. Mengatur
jadwal kerja dan pekerjaan teknis lainnya.

3
Ketika seseorang diserahi tugas sebagai supervisor maka ia
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan staf
biasa dimana, ia mempunyai obligasi dan tanggung jawab yang tidak
ringan. Untuk itu, sebelum memilih dan mengangkat supervisor perlu
dipertimbangkan berbagai aspek mengenai orang tersebut. Ketika
seseorang diangkat menjadi supervisor , ia segera membuat batasan
antara dirinya dan orang-orang yang dipimpinnya. Termasuk
didalamnya dalam pola pikir, sikap dan tingkahlakunya.Seorang
supervisor berada ditengah-tengah antara karyawan, manajemen dan
konsumen. Sehingga ia harus bisa menempatkan dirinya dengan
baik dan tidak terlalu berpihak keatas atau kebawah.

Di hotel atau di restoran, supervisor berada diantara; pemilik. Konsumen dan


orang-orang yang anda pimpin. Bagi karyawan, anda mewakili manajemen dalam
hal; kekuasaan, perintah-perintah, penerapan disiplin, jam kerja/ jadwal, uang lembur,
dan sebagainya. Kepada pemilik perusahaan dan atasan, anda mewakili produktivitasnya
obligasi biaya-biaya pengolahan makanan, biaya tenagakerja, mutu pengawasan, pelayanan
kepada konsumen dan sebagainya. Kebanyakan supervisor berasal dari posisi pekerja karena
mempunyai penilaian,yang hal ini boleh saja, tetapi yang harus dipahami ialah, bagaimana
ia mendapatkan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi seorang supervisor yang baik dan
sesuai dengan tujuan perusahaan.

B. Tugas Supervisor
Tugas supervisor dapat dibagi menjadi beberapa tugas penting dan pokok,
setidaknya ada 5 tugas pokok dari seorang supervisor yang paling utama :

1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya kepada seluruh


bawahan dan groupnya

2. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya

3. Memberikan tugas pada subordinatenya

4
4. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung

5. Memberikan training pada bawahan

6. Memimpin dan memotivasi bawahannya

7. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan

8. Mendisiplinkan bawahan/subordinate

9. Memecahkan masalah sehari hari yang rutin

10. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasannya.

11. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan

12. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan, atau menjadi
perantara antara pekerja dengan manajemen.

C. Tanggung Jawab Supervisor

Tugas supervisor dan tanggung jawabnya memang penting untuk perusahaan, namun
secara garis besar supervisor dapat kita bagi menjadi 5 tanggung jawab yang besar yaitu :

1. Planning, merencanakan kegiatan yang menjadi tugasnya

2. Organizing, mengordinasikan kegiatan dan tugas agar berjalan lancar

3. Staffing, memastikan setiap orang yang terlibat pada tugas dan pekerjaan tersebut.

4. Directing, Mengarahkan bagaimana agar tugas dan pekerjaan tersebut dapat


berjalan lancar.

5. Controlling, melakukan kontrol terhadap kegiatan dalam grup serta pekerjaan


yang dilakukan oleh grup tersebut.

5
D. Kecakapan bagi seorang pemimpin ada tiga, yaitu :
1. Conceptual Skill, yaitu kemampuan menguasai kebijaksanaan organisasi secara
keseluruhan.
2. Human Skill, yaitu kemampuan untuk bekerja di dalam kelompok atau bersama
dengan kelompok lainnya.
3. Technical Skill, yaitu kecakapan di dalam kegiatan kegiatan yang menggunakan
metode, proses, prosedur, dan teknik kerja tertentu.

E. Syarat- syarat menjadi seorang pengawas :


1. Kecermatan (thoroughness).
Kecermatan disini dimaksud terutama kecermatan dalam hal hal / soal- soal
yang oleh mereka para supervisor yang gagal dianggap remeh dan tidak penting.
2. Keadilan (fairness).
3. Daya usaha ( initiative).
Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab serta melaksanakan tugas- tugas
tanpa perlu diawasi terus menerus.
a. Keberanian, kesanggupan untuk menghadapi resiko atau kesulitan dengan tegas
tanpa kebimbangan.
b. Kepercayaan pada diri sendiri.
c. Ketegasan dalam mengambil suatu keputusan.
4. Bijaksana (tact).
5. Kegairahan (anthusiasm).
Sebagai perhatian yang sangat mendalam serta penuh semangat dan ketekunan
untuk mencapai suatu maksud tujuan dan cita cita.
6. Pengendalian perasaan ( emotional control )
Kemampuan untuk mengendalikan perasaan adalah unsure yang diperlukan untuk
menunjng kemampuan seseorang untuk mempraktekkan kelima sifat diatas

F. Kedudukan seorang pengawas (supervisor)


- Pengawas dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari selalu berhubungan dengan :
1. Tamu tamu di hotel.
2. Para pegawai / bawahannya.
3. Para pemimpin lainnya di hotel.

G. Hambatan yang perlu disadari oleh seorang pemimpin / supervisor, yaitu :


1. Setiap orang berbeda kebutuhan tergantung sisi dan kondisi.
2. Seorang pemimpin / supervisor berbeda persepsinya dengan kebutuhan
bawahannya.
3. Pemimpin / supervisor memiliki keterbatasan dalam memuaskan seseorang.
4. Efektifitas suatu alat motivasi sangat tergantung kepada situasi dan kondisi yang
dihadapinya.

6
H. Jenis- jenis Motivasi yang di perlukan oleh seorang Supervisor :
a. Motivasi Positif
Motivasi Positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang / orang
lain agar mengerjakan sesuatu yang diinginkan dengan cara memberikan
kemungkianan untuk mendapatkan hadiah.

b. Motivasi Negatif
Motivasi Negatif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain agar mau
melakuakan sesuatu yang diinginkan, tapi dengan teknik dasar yang digunakan
adalah denagan menimbulkan rasa ketakutan atau ancaman. Dalam hal ini apabila
seseorang tidak melakuakan sesuatu yang diinginkan kepadanya di beritahukan
bahwa ia mungkin akan diputuskan hubungan kerja.

I. Komunikasi oleh seorang Supervisor

Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.

Arus Komunikasi ada 2 yaitu :

1. Vertikal, atasan kepada bawahan.

2. Diagonal, bagian yang setingkat atau menyilang ( tidak ada hubungan / tanggung
jawab langsung ).

7
- Menurut William F. Glueck komunikasi dapat dibedakan menjadi 2 :

1. Interpersonal Komunikasi : sebuah proses pengolahan informasi dan


menyampaikan maksud dari pesan tersebut kepada diantara dua orang atau di
dalam sebuah kelompok kecil.

2. Organitional Komunikasi : sebuah proses yang secara sistematis dimana


informasi yang diperolaeh kemudian disampaikan maksudnya kepada
kelompok yang lebih besar di dalam sebuah organisasi dan kepada seseorang
yang mempunyai hubungan dengan hal tersebut di luar organisasi.

Ada beberapa faktor faktor yang dapat berpengaruh terhadap efektifitas proses
komunikasi terhadapan bawahan :

1. Pemilihan media 6. Pengertian

2. Sikap 7. Persepsi

3. Motivasi 8. Kecerdasan

4. Harapan 9. Emosi

5. Pengalaman 10. Nilai

Tujuan / sasarannya komunikasi, yaitu :

1. Dapat dimengerti oleh penerima atau bawahan nantinya.

2. Dapat dimengerti pihak lain.

3. Agar pihak lain atau bawahan dapat menerima dan memahami.

8
4. Agar pihak lain atau bawahan memberikan respon atau reaksi.

BAB III

PEMBAHASAN DAN PELAKSANAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Konsep Supervisi

1. SUPERVISI PADA MASA MASA AWAL

proses pendidikan di dunia ini sudah lama berlangsung. Sebenarnya


pendidikan itu sudah ada sejak manusia itu ada. Sebab dari hakekat manusia kita
sudah tahu, manusia sudah tidak bisa tumbuh dan berkembang oleh dirinya dan
untuk dirinya sendiri. Nampaknya inisiatif untuk belajar timbul dari individu-
individu yang ingin mengetahui sesuatu. Satu-satunya materi yang dibutuhkan
untuk di pelajari adalah pelajaran untuk menulis ini yang terjadi sekitar 500 tahun
sebelum masehi. Kemudian pada tahun 400 sampai 350 tahun sebelum Masehi
materi pelajaran di tambah dengan belajar membaca. Ada dua macam supervisi
pada zaman pertengahan, yaitu supervisi dari pihak negara dan supervisi dari
pihak agama. Supervisi dari pihak negara bertujuan membina sekolah beserta
aktivitas-aktivitasnya agar sejalan dengan keinginan dan garis yang di berikan
oleh negara. Sedangkan supervisi dari pihak agama yang bertugas dari kalangan
agama berkewajiban membina atau mengawasi materi pendidikan agam dan
moral. Kedua macam supervisi ini tidak banyak memperhatikan kualitas
pengajaran dan kondisi pendidikan.

9
2. SUPERVISI PADA ABAD KE -18
Supervisi pada abad ke-18 dilakukan oleh panitia kantor atau panitia sekolah
atau anggota-anggota badan pendidikan mereka ini di angkat karena kemahiran-
kemahiranya akan metode-metode mengajar. Tugas supervisor adalah mengontrol
sekolah apakah sekolah ia sudah melaksanakan aturan dan standar itu atau
belum. Bila ternyata guru melakukan kekeliruan, supervisor hanya mengeritik
dan menegur saja, tidak menunjukan bagaimana memperbaiki diri. Nampaknya
kreatif guru juga kurang dihargai.

3. SUPERVISI ILMIAH
Revolusi teknologi dan revolusi industri yang terjadi pada abad 18
membuat perubahan pada dunia produksi, perdagangan, manajemen, dan pada
juga dunia pendidikan. Pada tahun 1911 Fredrick Tylor yang di pandang sebagai
bapak manajemen ilmiah menerbitkan buku yang berjudul Principle Of
Scientific Management prinsip-prinsip manajemen tersebut adalah (1) Setiap
elemen kerja para petugas harus dilakukan secara ilmiah (2) Seleksi dan latihan
petugas harus dilakukan secara ilmiah, (3) Kerja sama manajemen dengan pekerja
mengikuti metode ilmiah, dan (4) Ada kesamaan antara manajer dan pekerja. Dari
prinsip-prinsip tersebut dapat di pahami bahwa manajemen ilmiah menghendaki
tiap pekerja mengerjakan sesuatu yag sudah ditentukan dengan jelas dan dan
dengan cara yang sudah di pahami secara jelas pula. Sejalan dengan prinsip
manajemen ilmiah tersebut di atas Max Weber mengembangkan struktur
organisasi yang dia sebut birokrasi dengan cirri-ciri sebagai berikut: (1)
Spesialisasi, (2) Orientasi Imperonal, (3) Hirarki Otoritas, (4) Peraturan-peraturan
dan (5) Orientasi prestasi kerja. Supervisi ilmiah mempunyai kaitan dengan
supervisi spesialis. Sebab supervisi ilmiah diilhami oleh revolusi industri yang
sangat memperhatikan pengkhususan-pengkhususan dan diperkuat prinsip
spesialisasi Weber. Jadi supervisi pada waktu itu sudah memandang perlu ada
supervisor- supervisor spesialisasi.

4. SUPERVISI MANUSIAWI
Pada tahun 1920 banyak protes diajukan terhadap metode dan kurikulum
yang di berikan secara otoriter dari para administrator sekolah. Mereka tidak

10
setuju kalau semua prinsip pendidikan ditentukan sendiri oleh pimpinan. Hasil
studi Hawthrone menunjukan sosial para pekerja yang baik akan meningkatakan
keakraban kerja. Kelompok ini akan membentuk struktur sosial yang informal
dengan norma, nilai dan kesensitivannya yang semuanya memberi efek kepada
perfomannya.

5. SUPERVISI PADA ZAMAN SEKARANG


Supervisi ini mempunyai ciri-ciri dinamis dan demokratis yang
merefleksikan vitalitas pemahaman kepemimpinan yang berbobot. Menciptakan
dan mempertahankan antar hubungan yang memuaskan diantara semua anggota
staf. Kondisi seperti ini merupakan dasar yang paling utama dalam melaksanakan
supervisi. Sebab supervisi adalah merupakan suatu proses yang menyangkut
aktivitas-aktivas individu didasari oleh pengenalan dan hubungan yang akrab.
Suatu supervisi yang tidak hanya mengamati, mengontrol, mengeritik dan menilai
saja tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Supervisi seperti ini ikut merencanakan
agar proses belajar memberi hasil yang baik.

11
B.PELAKSANAAN

Praktik pertama pada tanggal 9 April 2014, saya melakukan praktik teknik supervisi
dengan Menu breakfast pada praktik siang hari dan instrukturnya adalah bapak I Made Suantika
bersama Bapak Wayan Langen, saya ditempatkan di bagian pembuatan egg dan sliced fruit , ada
beberapa kendala saat memprepare sliced fruit dan vagatable untuk mix omelate , di egg saya
harus memperhatikan pembuatan saos seperti becamel.

Praktik kedua pada tanggal 10 April 2014, saya melakukan praktik teknik supervisi
dengan Menu breakfast pada praktik siang hari dan instrukturnya adalah bersma Bapak
warmadewa, saya ditempatkandi bagian egg season .disini saya harus men supervise kelompok
yang berbeda dan saya harus mengulang menjelaskan dari awal seperti jenis-jenis telor yang
paling sering terdapat di hotel dan saos apa saya yang terdapat di masakan itu.disini pertama saya
memperaktekan satu demi satu cara membuat telor setelah itu saya membiarkan anak anak
memulai membuat agar terbiasa .

Praktik ketiga pada tanggal 22 April 2014, saya melakukan praktik teknik supervisi
dengan Menu C pada praktik siang hari dan instrukturnya adalah bapak I Made Suantika di hari
ketiga saya di bagian soup dan appetizer rmenjadi supervisor di hari ketiga saya membuat puree
of potato soup dan fish finger tartar sauce . kesulitan yang saya hadapi pada saat praktek pada
saat memblender potato karna muncratannya terkena baju saya dan pada saat membuat tartar
sauce dimana anak yang saya supervise terlalu sedikit terpaksa saya yang harus turun tangan
langsung

Praktik keempat pada tanggal 23 April 2014, saya melakukan praktik teknik supervisi
dengan Menu C pada praktik siang hari dan instrukturnya adalah I made suantika bersma Bapak
Artana, saya menjadi supervisor di bagian peneman maincourse yaitu Savoyade Potatoes dan
Jardiniere Vegetables namun pada Consome Quenell. Quenellnya terasa hambar dan Consome
agak berminyak karena pada saat penyaringan tidak menggunakan kain.

12
Praktik Kelima pada tanggal yang sama 24 April 2014, saya melakukan praktik teknik
supervisi dengan Menu C pada praktik siang hari dan instruktur pengawasnya adalah Bapak
Agung Anom Samudra bersama Bapak Ida Bagus , saya menjadi supervisor di bagian main
course, disisni saya membuat chiken Gordon blue . makanan hari ke lima sudah sangat bait dari
appetizer sampai dissert.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan apa yang penulis paparkan di atas penulis memperoleh ilmu
pengetahuan yang baru tentang betapa pentingnya mempelajari teknik supervisi seperti ini,
karena ilmu ini nantinya akan digunakan saat mendapatkan posisi yang tinggi di suatu
perusahaan untuk menjadi seorang supervisor yang baik bertanggung jawab atas segala
pekerjaan yang telah di perintahkan kepada bawahannya dan pada pekerjaannya sendiri.
Supervisor yang baik yaitu supervisor yang mampu membimbing bawahannya agar mencapai
tujuan perusahaan yang di inginkan dengan memberikan motivasi motivasi dan mendorong
bawahan agar semua tujuan tercapai dengan baik dan dibutuhkan juga komunikasi yang baik
terhadap bawahan agar bawahan dapat mengerti pembicaran yang kita ucapkan. Supervisor juga
harus mampu membimbing bawahannya di kala bawahannya melakukan kesalahan saat
melakukan suatu pekerjaan.

B. Saran saran terhadap program

Berdasarkan pengamatan penulis selama praktik berlangsung , penulis dapat


memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Praktik supervise seperti ini mohon di laksanakan lebih dari 5 hari kerja,
agar nantinya dapat menambah ilmu yang sudah di dapatkan.
2. Terbatasnya peralatan peralatan yang di guanakan saat praktik memasak
di laksanakan, itu membuat supervisor dan kelas yang melakuakn praktik
susah mencari alat yang akan digunakan, khususnya pada Kecak Kitchen.
3. Perlunya penambahan pemblajaran ilmu teknik supervisi ini pada saat
minggu teori, agar lebih memahami dasar dasar menjadi seorang
supervisor.
4. Pelaksanaan praktik teknik supervisi ini sebaiknya tidak berbenturan
dengan praktik praktik atau program kuliah lainnya.

14
5. Praktik teknik supervise seperti ini sebaiknya dilakuakan bukan hanya
kepada kelas Middle Level namun juga kelas kelas D4, karena mereka
juga nantinya akan menjadi seorang pemimpin.
6. Saat pelakasanaan praktik teknik supervisi para instruktur pengawas
(dosen dosen) sebaiknya bisa bekerja sama lagi dengan mahasiswa /
mahasiswi yang baru belajar menjadi supervisor saat pelaksanaan praktik
memasak.

15
C

LAMPIRAN - LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai