Anda di halaman 1dari 13

Resume Buku

Mesir Ilir Marga Buay Bahuga Lampung : Sebuah Etnografi

Sankania (2216011065) Reguler B

Start!
Identitas Buku
Judul : Mesir Ilir Marga Buay Bahuga Lampung :
Sebuah Etnografi
Penulis : Dr. Bartoven Vivit Nurdin, P.Hd.
Dr. Asnani
Prof. Dr. Wan Abas Zakaria
Jumlah Halaman : 260 halaman
Penerbit : AURA
Tahun terbit : 2020
Resume 1

Buku ini terbagi ke dalam empat bab yaitu:

1. Masyarakat Adat Lampung


2
2. Kampung Mesir Ilir dari Marga Buay Bahuga

3. Sistem Agrobisnis dari masyarakat Buay Bahuga


3
4. Penutup : Kepenyimbangan, Tanah Ulayat dan
Kearifan Lokal

4
Masyarakat Adat Lampung 1

A. Pepadun Dan Sai Batin


Pepadun dikatakan dinamis karena sebuah status dapat dicapai dengan istilah cakak
pepadun (naik tahta) yakni achievement status. Sementara Sai Batin berpandangan
2
bahwa status adalah diberikan yang stabil dan statis sifatnya. Hal ini bermakna
bahwa apa yang diperoleh ialah mengikut keturunan atau tetesan darah.

B. Culture Area
Apabila membincangkan batasan-batasan etnik, ini merupakan pedoman bagi batas-
batas administrasi di Indonesia namun hanya terbatas kepada batasanbatasan etnik 3
yang besar dan dominan. Meksipun keterlibatan penjajah di Indonesia cukup besar
dalam membuat batas-batas administrasi tersebut, namun gejala penyempitan atau
pemecahan wilayah selepas merdeka sehingga era autonomi daerah sentiasa
mengemuka. Ini bermakna bahwa etnik - etnik dan kelompok - kelompok yang
berasa dirinya berbeda identitasnya semakin berguna sebagai dorongan untuk
membuat batas-batas administrasi yang baru. 4
Masyarakat Adat Lampung 1

C. Marga Buay Bahuga dalam Wilayah Administratif

1.Aspek Geografis: Kabupaten Way Kanan merupakan adat Lampung Pepadun yang
merupakan salah satu dari 15 kabupaten/kota di Propinsi Lampung. Luas wilayah 2
3.921,63 km2 atau sebesar 11,11 % dari luas Provinsi Lampung. Secara umum
topografi di Kabupaten Way Kanan terdiri dari perbukitan, pegunungan dan daerah
sungai sehingga berpotensi sebagai pengembangan pertanian, perkebunan dan
budi daya ikan tawar.
2. Aspek Sosial dan Budaya: garis kemiskinan Kabuaten Way Kanan yaitu IDR 323.691
3
per kapita (BPS 2018) dengan persentase penduduk miskin sebesar 14.06% dari
jumlah penduduk. Keberagaman agama di Kabupaten Way Kanan dapat dilihat dari
bervariasinya tempat peribadatan yang terdiri dari Masjid, Mushola, Gereja, Vihara
dan Pura di lingkungan pemukimanmasyarakat.
3. Aspek Pertanian: Lahan pertanian di Kabupaten Way Kanan terdiri dari lahan
basah dan lahan kering, dari segi jumlah lahan kering lebih luas (369.189 Ha) 4
dibandingkan lahan basah (22.974 Ha).
Masyarakat Adat Lampung 1

C. Marga Buay Bahuga dalam Wilayah Administratif

4. Aspek Industri, Perdagangan dan Potensi Pariwisata: Industri yang ada di Kabupaten Way
Kanan diantaranya adalah industri makanan ( aneka keripik, aneka kerupuk, makanan ringan
lainnya, dodol, tahu dan tempe); industri pengolahan (kopi bubuk, gula aren, gula kelapa, 2
jenis olahan kayu). Di bidang pariwisata Kabupaten Way Kanan disebut sebagai Negeri 1001
air terjun (terutama bagi mereka yang telah datang menikmati air terjun di Kabupaten Way
Kanan).
5. Karakteristik Wilayah Kecamatan Bahuga
a. Sejarah Singkat Kecamatan Bahuga yaitu pada angka tahun 2019 dijelaskan bahwa asal 3
mula Kecamatan Bahuga adalah ex Marga Buay Bahuga yang merupakan salah satu dari 5
(lima) marga Kenegrian Kanan Umpu Kecamatan Pakuan Ratu Kewedanan Way Kanan.
B. Aspek Geografis, Sosial dan Budaya Kecamatan BahugaKecamatan Bahuga memiliki luas
wilayahsebesar 15. 163, 82 Ha dengan jumlah penduduk sebear 9.758 jiwa dan memiliki
2.662 rumah tangga (BPS 2019). Ada 9 kampung yang berada dalam wilayah
administrasi Kecamatan Bahuga. Kegiatan sosial yangterbentuk dalam kelompok 4
diantaranya Karang Taruna, Kelompok Tani, dan Kader Pembangunan. Umat beragama
yang ada di Kecamatan Bahuga adalah Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, dan Budha.
Masyarakat Adat Lampung 1

D. Ngehuma: Tanah Adat yang Tidak Diperjualbelikan


2
Tanah adat yang Tidak diperjual belikan prinsipnya ngehuma
adalah bertani ladang tanpa merusak alam lingkungan sekitar.
Prosesnya itu dia Ngusi, nyuwa, ngeredagh, nuhuk, nugal.
ngebenigh, ngejukuk (membersihkan tanaman, rumput kecil),
ngulai (makan-makan). Ngehuma menjadi penting bagi 3
masyarakat Lampung, karena ini
berhubungan dengan tanah. Tanah adalah material yang penting
bagi masyarakat Lampung.

4
M
Etnografi Mesir Ilir Marga Buay Bahuga
1. Tuan raja Burung Kumbang
Marga Buay Bahuga adalah masyarakat adat yang ber adat kan Pepadun, salah
T
satu marga di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Sejarahnya, keturunan
Buay Bahuga terutama yang berada di Mesir Udik, Mesir Ilir dan Bumi Agung
meyakini bahwa mereka berasal dari seorang nenek moyang atau puyang asal
atau satu buay (keturunan) bernama Syeh Ali Akbar bergelar Tuan Raja Burung
Kumbang yang diyakini oleh berasal dari wilayah Mesir, Saudia Arabia. W

2. Sistem Perkawinan Marga Buay Bahuga


Dalam masyarakat adat Marga Buay Bahuga, pesta pernikahan dilakukan
dalam upacara begawi. Jadi gawi di Bahuga kan ada yang cekhita terang,
sebambangan, semanda dan lain - lain.Alat-alat untuk begawi: Hayaan Khua, T
Penjaro, Kaya Panjat Pinang, Kuta Makha, semacem yang dipasangkan tempat
pengantin, Pancah Aji, tempat duduk Pengantin, Pepadun, Jempana Pepadun,
Burung Garuda, Tikar 4 Lembar, Kayu Wakha.
F
M
Etnografi Mesir Ilir Marga Buay Bahuga
3. Kelahiran Bayi dalam Masyarakat Adat Marga Bahuga
Prosesnya seghak sepi itu, yang seghak itu yang bayi perempuan mau di
kasih anting/diubangin kupingnya. Seghak sepi itu tujuan supaya anak ini T
sudah bersih sudah bisa ikut dalam adat, itu kalo gadis jadi mulei kalo laki
menghanai sekaligus diberi juluk.
4. Kampung Mesir Udik
Mesir Udik adalah salah satu kampung tua di Marga Buay Bahuga, dimana W
merupakan pecahan kampung Mesir yang menjadi dua yakni Mesir Ilir dan
Mesir Udik.
5. Mesir Ilir dan Ryacudu
Mesir Ilir merupakan kelompok keturunan yang berasal dari anak Tuan Raja
Burung Kumbang atau Syeh Ali Akbar bernama Ryacudu. T
6. Kampung Tua Tulang Bawang
Masyarakat Kampung Tulang Bawang meyakini bahwa mereka berasal dari
seorang bernama Pulun Putra Guru Bersama isterinya Pulun Bay dan
saudaranya bernama Suttan Pulun. F
M
Sistem Agrobisnis dari masyarakat Buay Bahuga

A. Dinamika Ekonomi Masyarakat Adat Lampung


Interaksi yang panjang antara alam dan manusia di Wilayah Lampung T
menimbulkan berbagai corak mata pencarian penduduk yang secara
historis akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengembangan Tanaman Pangan
2. Perikanan W
3. Perkebunan
4. Pertambangan

B. Perekonomian Lampung Kini dan Strategi Pengembanganya


Wilayah Lampung saat ini merupakan pintu gerbang menuju ke T
wilayah Sumatera. Wilayah ini menjadi jalur lalu lintas perdagangan
dan ekonomi antara Jawa dan Sumatera. Kondisi ini kemudian
membuat wilayah ini ramai akan aktivitas ekonomi dan perdagangan.
F
M
Sistem Agrobisnis dari masyarakat Buay Bahuga

C. Strategi Pengembangan AgriBisnis dan T


Pemberdayaan Organisasi

Penguatan dan pemberdayaan Organisasi Masyarakat Adat


W
dan Budaya Lampung ditentukan oleh kerjasama sinergis
melalui pembagian peran, tugas dan kerja antarpengampu
kepentingan, yakni pemerintah atau masyarakat politik
secara umum (political society), dunia usaha atau
masyarakat bisnis (business society), dan masyarakat T
madani (civil society).

F
M
Penutup

Ada tiga hal yang penting dalam T


kebudayaan Marga Buay Bahuga ini, yakni
masalah kepenyimbangan
(kepemimpinan), tanah ulayat dan
masalah kearifan lokal. Lampung adalah W
sebuah anugerah, dimana diberikan
berbagai macam etnik dengan kekayaan
adat istiadat dan budaya yang luar biasa.
Etnik Lampung adalah etnik yang sangat
terbuka akan perubahan dan merupakan T
masyarakat yang terbuka terhadap etnik
manapun juga.

F
Thank You For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai