Anda di halaman 1dari 79

PASAR INDUSTRI RUMAH SAKIT di ERA 4.

0
(Penerapan Konsep demand & Supply dalam layanan kesehatan)

SUSY HIMAWATI
PASAR INDUSTRI RUMAH SAKIT ???
Pendahuluan
• RS adalah Institusi pelayanan kesehatan yg menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan emergensi
• RS berperan penting utk mningkatkan derajat kes (PMK 340/2010)

Fungsi RS :
q Pelayanan Kes ( med care ): Rawat Jalan, Rawat inap & Emergensi
q Pendidikan è SDM Medis /non Medis
q Penelitian dan pengembangan teknologi
q Promotif dan preventif ( pasien & Keluarganya
Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yg berkaitan dgn pengolahan bahan
baku/pembuatan dan pndistribusian suatu produk barang/jasa dari suatu perusahaan
dgn menggunakan ketrampilan tertentu dan tenaga kerja serta penggunaan alat2
tertentu
DATA RUMAH SAKIT INDONESIA

2.943 Rumah Sakit di Indonesia


Indonesia memiliki total 2.943 rumah sakit pada tahun 2020 yang
terdiri dari 2.415 rumah sakit umum dan 528 rumah sakit khusus.

Sumber: RS Online 12 Oktober 2020


Pendahuluan PEMERINTAH
§ INCOME PASIEN
§ HARGA LAYKES
ORGANISASI
§ NEED PROFESI
§ AKSEPTABILITAS
§ KTERSEDIAAN YANKES
§ AKSES GEOGRAFIS
§ BARANG SUBSITUSI/
KOMPLEMENTER

RUMAH SAKIT
MASYARAKAT
DEMAND P SUPPLY SUPPLIER

PENERIMA JASA
LAYANAN KESEHATAN PROVIDER/ PEMBERI JASA
KONSUMEN LAYANAN KESEHATAN

Med C § LAND
Nursing c § LABOUR
M&O CAPITAL
Pharm C §
Nutrition § TEKNOLOGI

output proses input


Pendahuluan

Produk jasa yg ditawarkan


RUMAH SAKIT Jasa layanan Kesehatan yg merupakan
SEBAGAI ORGANISASI bagian dari hak azasi manusia

(USAHA) YG UNIK Fungsi dan tujuan


pendirian
Pelayanan Kes sesuai standard ( quality & safety)
Pemeliharaan & peningkatan

Sistem Pembiayaan
Berdasarkan kepemilikan : Public vs Private
Orientasi profit vs non profit
Klasifikasi RS

Perlakuan pajak & akuntansi


Perhitungan tarif, unit cost, Cross subsidi
Pemberlakuan Restribusi pajak berbeda antar RS
è Tipe & klas RS,
è Instalasi fharmasi/apotik, retribusi air PAM di Poli umum dan Poli eksekutif
è Pajak pembelian alat kes, obat2an, AMHP, BMHP,
è Pajak bagi dokter dan nakes,
2. Pasar Industri RS

q kecendrungan diberbagai negara, manajemen RS ke arah sistim manajemen berdasarkan konsep usaha yg bersifat
sosio ekonomi dan mengarah pada mekanisme pasar dan prinsip efisiensi.
q RS menghadapi tantangan didalam memasuki era pasar industri RS, dimana kekuatan “pasar”nya (dalam perspektif
demand and supply) adalah sesuatu yg bertenaga dan tidak mungkin dapat dihindari secara frontal
q Persaingan dalam industri jasa rumah sakit meliputi persaingan untuk perawatan pasien rawat jalan, rawat inap,
pelayanan emergensi, jasa medik dan jasa farmasi dll sehingga dinamika persaingan yang terjadi adalah kompetisi
multipoint.
q Kekuatan pasar dan profit ini harus diatur dlm suatu sistim yg baik, krn RS diikat pula oleh etika bisnis dimana core
bussinesnya adalah jasa pelayanan Kesehatan yang tetap mengutamakan akses, mutu pelayanan dan keselamatan
pasien sbg konsumen.
q Adapun segmen pasar yang dilayani oleh RS adalah beragam, mulai dari segmen penduduk berpendapatan rendah
sampai tinggi è etika bisnis yg tetap mengutamakan akses dan mutu layanan Kesehatan
q Produk yang dihasilkan berupa jasa layanan Kesehatan adalah public good, yg merupakan bagian dari Hak Azasi
Manusia

perlu diatur pemerintah


4 RUMAH SAKIT MENUJU PASAR INDUSTRI
Terjadi pergeseran orientasi dari RS sbg fungsi sosial semata è RS dg pkelolaan manajemen profesional
dengan memperhatikan aspek finansial utk keberlangsungan dan pengembangan mutu pelayanan

PENINGKATAN

GLOBALISASI DEMOGRAFI PERTUMBUHAN TEKNO & ASURANSI


EKONOMI
INFORMASI

• AFTA, MEA DLL - PERTUMBUHAN • PENINGKATAN • ASDK


INVESTASI BID KES • KETERBUKAAN ASURANSI SOSIAL
• KOMPETISI PENDUDUK
TERMASUK PEMB RS
请替换文字内容,点击添加相关标题文
INFORMASI PUBLIK
请替换文字内容,点击添加相关标题文 (UHC) UTILISASI
USAHA - PENINGKATAN: 字,修改文字内容,也可以直接复制你 字,修改文字内容,也可以直接复制你

v USIA PRODUKTIF KEMAMPUAN DAYA


• 的内容到此。请替换文字内容,点击添 TUNTUAN MUTU
• 的内容到此。请替换文字内容,点击添
加相关标题文字,修改文字内容,也可 加相关标题文字,修改文字内容,也可
BELI MASYARAKAT LAYANAN KES KONSEP KMKB
v USIA LANSIA 以直接复制你的内容到此。 以直接复制你的内容到此。

RS BLU/BLUD (ATP DAN WTP) • HI TECH ALKES


• HOSPITAL TOURSM FFS VS INA CBGS
pengkt daya saing
1 Naisbitt, J. and Aburdene, P., 1991. Megatrends 2000—Ten Dir ections for the 1990s. Megatrends 2000: Ten Directions for the 1990s.
9
2 https://www.economist.com/news/business/21717990-telemedicine-predictive-diagnostics-wearable-sensors-and-host-new-apps-willtransform-how
Pasar industri RS
Mengapa terjadi pergeseran dari RS yg bersifat sosial semata menjadi RS bersifat sosio ekonomi ????

§ Reformasi pemerintah utk kemandirian pengelolaan RS (melalui PK BLU ) bertujuan utk menghasilkan good corporate
governance dan Good Clinical Governance, dimana memungkinkan RS untuk meraih pendapatan/revenue.
§ Motif memperoleh margin tidak dapat dihindari baik oleh RS Swasta & Pemerintah
§ Margin yg diperoleh dari selisih tarif dan unit cost è utk Cost Recovery, maintenance operasional, peningkatan
mutu, Pendidikan, penelitian dan pengembangan Pelayanan Kesehatan dalam upaya memenuhi tuntutan
masyarakat atas mutu pelayanan keamanan pasien, yg terus meningkat
§ RS sebagai Lembaga socio-economi yg mandiri (PK BLU/BLUD) maka manajemen RS memberikan layanan dengan
prinsip Good Corporate Government dan Good Clinical Government è diperlukan etilka bisnis.
§ Pengelolaan RS dengan sistim PK BLU mempersaratkan RS harus memiliki cost recovery rate atau anggaran yang
bisa diperoleh dari pelayanan, memiliki rencana bisnis (RSB) dan neraca yang siap diaudit serta peraturan sendiri

Regulasi pemerintah
Pasar industri RS

v Banyak kalangan khawatir dg transisi perubahan dari Lembaga social ke arah Lembaga “sosio ekonomi”
Pertanyaan : apakah ada yg dirugikan ?
apakah ada pedoman etika yg hrs diikuti?
Bgmn menyelaraskan konsep dasar “keadilan” dg peningkatan ‘effisiensi’ di RS?
Pareto cit. Friedman 1995 : “ perubahan kebijakan harus berprinsip tidak ada satu org/Lembaga pun yg dirugikan!”

v Tujuan penting dlm perubahan tsb adalah peningkatan efisiensi dan penjaminan akses maskin utk tetap
memperoleh pelayanan Kesehatan berkualitas sesuai dengan standard dan kebutuhan medisnya.

v peningkatan efisiensi di Lembaga for profit è - menjaga agar agar produksi berada pd tkt minimum
- Menetapkan harga/tarif diatas unit cost
- melebarkan penjualan ( peningktan : BOR, produk RS dll)
v Peningkatan efisiensi di Lembaga nirlaba : - menghasilkan produk/mencapai misi dg biaya produksi
dan biaya operasional seminimal mungkin
Our Future:
Drivers of Changing Healthcare Environment
http://education.healthcaresource.com/ Paul Brook, Spigit, 2016 David Bolton, 2016
(2014) (modernhealthcare.com) (digitalhealthage.com)

1. Costs 1. Dissatisfied Consumers 1. Unsustainable cost


2. Aging Population 2. Increased Cost Sharing 2. Lifestyle illness
3. Changing Relationship 3. Skyrocketing Prescription Drug Costs 3. Care misalignment
4. Drugstore Clinics 4. Healthcare Complexity 4. High cost concentration
5. Technology 5. Healthcare Reform 5. Digital Health
6. Opposing Model (FFS)
Industrial
Revolution
HOSPITAL
directions

Society Evolution
DUNIA MENGALAMI PERUBAHAN menuju
“theUnknown”- “the Uncertainty” – “the unpredictable”

KETIDAKPASTIAN
• Disruption : mengubah bukan hanya "cara" manusia berinteraksi, aktivitas, berbisnis,
melainkan juga fundamental cara kerja organisasinya.
• Mulai dari struktur biaya sampai ke budaya negara, dan bahkan ideologi
industri.
Global health problems are complex and systemic, banyak faktor yang saling
terkait
Latar Belakang
v Fenomena yang “disruptive” dalam industri rumah sakit

§ Investor baru industri rumah sakit


• Transisi kebijakan yang merubah
posisi ke 3 aktor utama : RS, bertambah dengan model bisnis
Penjamin biaya berbeda ( Klinik, Apotik – jasa
( BPJS / Non BPJS) dan Dokter layanan primer )
( Porter & Teisberg, 2004 ) § Timbul segmen pasar baru pada
• Kerumitan hubungan pemangku jenis jasa “low margin” jaminan
kepentingan (Douglas BPJS ( EY, 2015 )
Kontekstual

& Ryman, 2003; Blair & Fottler, 1990; § RS modal besar ternyata “melawan”
Bridoux
dengan masuk segmen pasar yang
& Stoelhorst, 2014 ) dengan
“Low End”, menghadapi substitusi
Resource / Routine Rigidity
( Gilbert, 2005 ) yang lebih rendah kompetensinya
• Pertumbuhan pesat jumlah RS § Tidak mudah terganggu
Swasta disruptive innovation
( Burns, 2011, Campbell, 2012 )
( Noland et al., 2012; BLS, 2015; DPE,
2011; OECD, 2008, EY, 2015; Hort et
al., 2011 )

Kinerja RS dengan kapasitas maksimal, tetapi tetap saja menunjukkan pendapatan yg


menetap atau bahkan menurun ( Porter & Lee 2015)
Bagaimana Respons RS Terhadap Reformasi Bidang Kesehatan :
Inovasi atau Mati ?

INNOVASI
MODEL BISNIS

UU JKN – BPJS
Akreditasi RS
Feb-19
Entrepreneurial Orientation
Sumber :
CONTOH SALAH SATU TANTANGAN MANAJEMEN RS

Setiap tahunnya...
11,5 miliar USD
600 ribu – 1 juta
untuk pelayanan kesehatan ke luar
WNI berobat ke luar negeri negeri

… terutama ke 3 negara tujuan

Malaysia RRT Thailand


~70% transaksi ~ 3 0 0 ribu WNI berobat Biaya pengobatan cukup
wisatawan medis untuk penyakit komplikasi bersaing dibanding Malaysia
Indonesia

Supriantoro, 2021
3 . F u n gsi Pe me ri n t a h di e ra Pa sa r i n du st ri RS

Fungsi Pemerintah : - menjamin kesamaan hak individual


- mencegah terjadinya penindasan ekonomi ( pers kuat vs pers lemah)
- mengawasi kegiatan perusahaan besar agar tidak monopoli
- menjamin Public Good tetap tersedia ( akses dan mutu )
- mengawasi eksternalitas
- intervensi pasar

Contoh: fungsi pemerintah BPJS Kesehatan


Sbg regulator dalam program JKN :

Owner/Stake Holder
Pemerintah

Konsumen Provider
(masyarakat) RS Pem & Swasta
HUKUM PERMINTAAN (LAW OF DEMAND)
Jika harga naik maka jumlah barang/jasa yg diminta akan menurun dan jika harga rendah/turun maka jumlah barang
yg diminta akan meningkat . Hukum tsb tidak bersifat mutlak, kec jika memenuhi kondisi cateris paribus

PERMINTAAN HARGA
HARGA PERMINTAAN

JIKA
QUANTITAS
JIKA HARGA
MENURUN QUANTITAS
HARGA TURUN
NAIK MENINGKAT

(P) ELASTIC DEMAND


ELASTISITAS DEMAND
TERHADAP HARGA : P1
ADALAH UKURAN YG
Faktor yg mempengaruhi permintaan :
MENUNJUKKAN TINGKAT H
K
U
RV 1- Harga Barang/jasa
RESPONSIVITAS PERUBAHAN A
KUANTITAS PERMINTAAN
A
P2 PE 2- barang/jasa substitusi atau barang komplementer
R RM
TERHADAP PERUBAHAN HARGA
G
IN
TA
3- Pendapatan konsumen
AN
A 4- selera konsumen
P3
5- Pertambahan penduduk ( jml konsumen)
6- Perkiraan harga yad
7- Distribusi Pendapatan
8- Marketing ( usaha produsen m revenue)
Q1 Q2 KUANTITAS (Q)
9. dll
HUKUM PENAWARAN (LAW OF SUPPLY )
PENINGKATAN HARGA BARANG/JASA YG MENYEBABKAN PENAWARAN TERHADAP BARANG/ JASA MENINGKAT ,
BEGITU JUGA SEBALIKNYA DGN ASUMSI FAKTOR LAIN DIANGGAP TETAP

HARGA PENAWARAN
HARGA PENAWARAN
JIKA MENURUN
JIKA MENINGKAT HARGA
HARGA TURUN QUANTITAS
TINGGI/ QUANTITAS MENURUN
NAIK MENINGKAT

(P)

P1 Faktor yg mempengaruhi Penawaran:


N
A
H A
R 1- market price (harga pasaran)
W
A
A
P2 E
N 2- biaya produksi
R P
G R
V
A
3- Pendapatan konsumen
U
A K 4- selera konsumen
5- ketersediaan bahan baku
6- Perkiraan harga yad
P3
7- regulasi pemerintah
8- Marketing ( usaha produsen m revenue)
Q1 Q2 KUANTITAS (Q)
9. dll
ELASTIC DAN INELASTIC DEMAND
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PRICE INELASTIC DEMAND

ELASTIC DEMAND
Contoh : Pelayanan kosmetik, MCU, PERUBAHAN HARGA LAYANAN KESEHATAN TIDAK
Pelayanan kestrad. Pelay MENYEBABKAN ATAU HANYA MENYEBABKAN SEDIKIT
meningkatkan kesuburan dll P1 PERUBAHAN DALAM PERMINTAAN LAYANAN KESEHATAN

PRICE CONTOH :
P2 § PELAYANAN YG BERSIFAT LIVE SAVING
§ PELAYANAN PENY AKUT/KRONIS/SERIAL TREATMENT

P2 P2Q2

P1Q1 P1Q1

P3 P3Q3

Q1
Q2 QUANTITY
quantity
Q1 Q3 Q1 Q2
Keseimbangan demand & Supply

Pasar adalah lembaga utama untuk mengkoordinasikan pemecahan masalah ekonomi,


merupakan tempat dimana antara Permintaan (Konsumen) dengan Penawaran (Penjual) akan
menentukan titik Equilibrium atau keseimbangan antara permintaan dan penawaran atau
Harga Pasar.
Price P3 Q3
P3

v Permintaan : adalah sejumlah barang/jasa yg


diinginkan dan mampu di beli oleh konsumen pd tkt
harga dan wkt tertentu di pasar ( oleh konsumen)
v Penawaran : sejumlah barang/jasa yg tersedia
dipasar utk dijual pada bbg tingkat harga dan wkt
tertentu ( oleh produsen)
Equilibrium
P2Q2
P2 PERMINTAAN
P1 P1Q1 PERMINTAAN

Q1 Q2 Q3 quantity
3.Permasalahan di Rumah Sakit

BEBAN
KOMUNIKASI INFORMASI PEMBIAYAAN
KERJA

Kurangnya • Ketersediaan Tempat Besaran tarif dan


• Antrian Pasien di komunikasi antara Tidur jadwal pembayaran
Pelayanan Nakes dan pasien Informasi Pelayanan,
• 请替换文字内容,点击添加相关标题文字, serta kemampuan
请替换文字内容,点击添加相关标题文字,

Rawat Jalan dan juga fasyankes yang


修改文字内容,也可以直接复制你的内容到
SDM dan SPA
修改文字内容,也可以直接复制你的内容到
此。请替换文字内容,点击添加相关标题文
membayar
此。请替换文字内容,点击添加相关标题文

rawat inap RS merujuk dan 字,修改文字内容,也可以直接复制你的内


Jadwal Praktek Dokter
• 容到此。
字,修改文字内容,也可以直接复制你的内
容到此。

• SDM dan aset menerima rujukan


lainnya
CONTOH : CUSTOMER EXPERIENCE
DIAGNOSA KINERJA ORGANISASI RUMAH SAKIT
TEORI : MALCOLM BALRIDGE (Malcolm Balridge for Performance Excellent)
2020 Balridge Hospital Care Criteria Excellence Framework
A Totally Integrated Systems Prospective
Organizational Profile : Environmetal Relationship & Challenges
P1. Organizational Description
P2. Organizational Situation

2 5 7
Strategic Planning Workforce Focus Result
2.1 Strategy 5.1 Stategy 7.1 Health Care outcome
1
Development Engagement 7.2 Customer Focused
Leadership
2.2 Strategy 5.2 Workforce Outcomes
1.1 Senior
Deployment Environment 7.3 Financial & Market
Leadership
oucomes
1.2 Governance
& Social
CORE VALUES 7.4 Work Focused Outcomes
7.5 Process Effectiveness
Responsibility 3
6 Outcomes
Customer Focus 7.6 Leadership Outcomes
Process
3.1 Customer
Management
Management
6.1 work system
3.2 Voice of the
6.2 Work Process
customer
4
Measurement, Analysis & Knowledge Management
4.1 Measurement, Analysis & Improvemenr
4.2 Management of Information, knowledge &
Information Technolofy
PENILAIAN DIAGNOSA KINERJA ORGANISASI
BERDASARKAN MBCfPE
Global Image
25 875 – 1000: World Class Leader

775 – 875: Benchmark Leader Excellent

676 – 775: Industry Leader

576 – 675: Emerging Industry Leader

476 – 575: Good Performance


Average

376 – 475: Early Improvements

276 – 375: Early Results Early


Step
0 – 276: Early Development
4 (EMPAT) KATEGORI PENILAIAN
MBCfPE TERHADAP KINERJA ORGANISASI

26
AGENDA PERUBAHAN

PENATAAN ULANG KESELURUHAN SISTEM MANAJEMEN RS DALAM UPAYA


PERBAIKAN GAP ANTARA KONDISI SAAT INI DAN KONDISI MASA DEPAN/ IDEAL

1. Sistem Perencanaan Strategis, Sistem Pengendalian


Kinerja & sistem Manajemen Risiko
2. Sistem Organisasi
3. Sistem Pelayanan kepada pengguna jasa
4. Sistem Pengembangan Kompetensi SDM
5. Transformasi Budaya
DIAGNOSA KINERJA RUMAH SAKIT

28
BUDAYA ORGANISASI RS
Lean Hospital WORLD
SIX SIGMA, CLASS
GKM, PERFORMANCE
SUMBANG SARAN,
ABC,
ABB, VISI
JIT,
SDM-BK D
P
QFD
ISO A S
ISO
JCI KINERJA 2
JCI
Lembaga Akreditasi Indonesia LH
BSC, PRISM, PPBS
D IS Peningkatan
N
P
S B IS kinerja
S O SE
ISOA P R
JCI
LH KINERJA1

THN 2017 THN 2021


Penerapan integrasi sistem kinerja
DIREKTUR

Perubahan global-Nasional

UU Omnibus Law-PP RS
Pandemi-disater berikutnya BAGAIMANA
TATA KELOLA RS
AGAR TETAP
SURVIVE ??
Rumah Sakit RS baru (Pesaing)

Peraturan perundangan
.Pandemi covid19
Gagal UHC
Mencapai Without
Kinerja Harm
Strategis

Best Practice

Piutang vs Hutang Quality


Assesment ?

Era RI 4.0 &


CoVid 19,
Banyak
Resiko

Silent Killer
Bad
Singa yang Governance
Mengembik

Pelayanan kesehatan di dunia saat ini menghadapi kondisi VUCA ( volatile, uncertainty, complexity dan ambiguity ) karena
dihadapkan pada disruption in healthcare.

Volatility Uncertainty Complexity Ambiguity


Bergejolak, berubah2 Memiliki ketidakpastian Saling berhubungan, saling Menimbulkan
yang tinggi tergantung, rumit Keragu-raguan31
STRATEGI RS

Memberi 3 STRATEGI 6 Melakukan Inovasi


pelayanan RS dalam pelayanan
kesehatan yang kesehatan
berkualitas

4 5
Meningkatkan Mengimplementasikan sistem
1 Kompetensi 2 rujukan yang baik di rumah
pelayanan sakit melalui terintegrasinya
Reformasi birokrasi Kesehatan (SDM, sistem informasi rujukan
dan menajemen RS Sarana prasarana pasien pada seluruh rumah
dan Alat Penggunaan sakit dan faskes lainnya
(incl restrukturisasi
utk mempercepat Kesehatan) dan teknologi informasi
pelayanan optimalisasi
pemanfaatan
aset yang ada
REFORMASI BIROKRASI DAN BUDAYA
1 MANJEMEN DAN ORGANISASI PATIENTS SATISFACTION è PATIENTS LOYALITY

QUALITY DAN SAFETY PATIENT CARE

PELAYANAN:
D G – C -G MED CARE * NURSING CARE * PHARM C * NUTRITION
i DIREKSI
r SDM
e ( tenaga medik dan staf nakes lainnya)
c F
t SUPPORTING UNITS Perubahan a
i paradigma s
n SUPPORTING UNITS
i
g SAR, PRAS & ALAT , OBAT L
SDM
i
t
a
PELAYANAN DIREKSI G – C -G t
i
n
QUALITY DAN SAFETY PATIENT CARE g
Textbook of Patient Safety and Clinical Risk Managemen, 2021
Penjelasan UU No 44
TATA KELOLA RS YANG BAIK
( GOOD CORPORATE GOVERNANCE )

Tata kelola RS yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi


manajemen RS yang berdasarkan prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan
kewajaran 35
.
TATA KELOLA
MANAJEMEN
Penjelasan UU No 44
TATA KELOLA KLINIS YANG BAIK
( Good Clinical Governance )
Adalah penerapan fungsi manajemen klinis yang meliputi
kepemimpinan klinis1 , audit klinis 2, data klinis 3, risiko klinis
berbasis bukti 4, peningkatan kinerja 5, pengelolaan keluhan
6, mekanisme monitor hasil pelayanan 7, pengembangan

profesional 8 dan akreditasi RS 9.


37
TATA KELOLA KLINIS

Education &
Training
Risk
manage- Clinica
ment l
FAKTOR PENTING TATA KELOLA RS
Clinical audit
Governance
Account- Clinical
Effective-
ability
ness
R&D
Elements of health care quality
Effective: providing evidence-
based health care services to
those who need them.

Efficient: maximizing the Safe: avoiding harm to people


benefit of available resources for whom the care is intended.
and avoiding waste.

Integrated: providing care that is People-centred: providing care


coordinated across levels and that responds to individual
providers and makes available the preferences, needs and values
full range of health services
throughout the life course.

Equitable: providing care that does not vary in quality Timely: reducing waiting times and
on account of age, sex, gender, race, ethnicity, sometimes harmful delays for both those
geographical location, religion, socioeconomic who receive and those who give care.
status, linguistic or political affiliation.
39
Source: World Health Organization, OECD, and International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank, 2018
Overview of The Global Patient Safety
Action Plan 2021–2030
Framework for action

40
Framework for Action - The 7x5 Matrix

Global
patient safety
action plan
2021–2030:
towards
eliminating
avoidable
harm in
health care,
2021 41
BEYOND THE RRP-PARADIGM

Source: Author’s own illustration ( 2016 ) 42


5 DOMAIN COMPETENCIES

A. Personal and Professional


A. Relationship Management Accountability
B. Communication Skills B. Professional Development and
Lorem ipsum dolor sit amet
C. Facilitation and consectetur adipiscing elit. Lifelong Learning
Negotiation C. Contributions to the Community
and Profession

A. Leadership Skills and Behavior


B. Organizational Climate and
Culture
C. Communicating Vision A. General Management
D. Managing Change B. Financial Management
C. Human Resource Management
D. Organizational Dynamics and
Governance
A. Healthcare Systems and
E. Strategic Planning and Marketing
Organizations
F. Information Management
B. Healthcare Personnel
G. Risk Management
C. The Patient’s Perspective
H. Quality Improvement
D. The Community and the
I. Patient Safety
Environment
43
The American College of Healthcare Executives, 2021
Leadership, IBM Survey 2010:
survey ini dilakuan saat “new normal monetary crisis 2008-2010
META
LEADERSHIP

Dimensions of Metaleader

The
The Persons Connectivity
Situations.
Networking Advokasi

Lintas sektoral Stakeholder

Democratic leadership
Leader-Meta Leadership
Kemampuan Minimal :
1. Visoner
2. Harus memiliki jiwa Optimistis,tdk gampang menyerah
3. Tantangan dijadikan peluang
4. inovator
5. Kemampuan hard skills dalam manjemen
AGAR RS
6. Kemapuan soft skills (komunikaso,negosiasi,conlict
resoerslution) TETAP SURVIVE
7. Problem solver
8. Risk management ability
9. Karakter yang AGILE(tangkas/lincah) merespons perubahan
lingkungan strategis
10. Percaya diri yang sangat kuat
Covid 19: VUCA + abnormal penyakit baru
ß cara baru cara memimpin yg baru:

1 2
cara baru memimpin baru:
cara pikir + cara kerja
Perubahan Lingkungan Strategis Paska Pandemi ( New Normal)
1. Pandemi belum tahu kapan berkhir; SITUASI
§ Vaccine ?
§ Terapi/Obat ?
2. Tata Kelola RS New Normal;
§ Protocol Kesehatan- Rev 5 Meta Leadership;
§ Lay out RS/Layanan § Lead Up
§ Jumlah dan jenis pasien § Lead Down
3. Reorientasi model layanan; § Lead across
§ Onsite § Pemanfatan IT § Lead beyond
§ Online /daring § Telemedicine
4 Implentasi PP RS –Omnibus Law
§ Penyederhanaan perijinan
§ Kemudahan berusaha/investasi
STRATEGI RS – COVID 19
Fasilitasi nakes
paid E-learning
TELE MEDICINE dll Melakukan Inovasi yg
kreatif dan identifikasi
SOSIALISASI KE
STRATEGI dan ekspansi
Via MASY TTG AKB YG RS pelayanan kesehatan
medsos DILAKUKAN RS DGN dan non pelayanan
T3M kesehatan yg
satgas AKB RS KORD menguntungkan RS
BPJSK
kemkes
KLAIM
EFFISIENSI
BIAYA PRODUKSI KORDINASI STAKEHOLDER :
DAN BIAYA q Dengan PEM PUSAT DAN PEMDA
menggandeng Perusahaan
OPERASIONAL Penggunaan teknologi BUMN/BUMD untuk membantu
BANGUN- SARANA
PRASARANA YG informasi Peningkatan layanan covid19
MENUNJANG PROTOKOL Cashless, e-OFFICE,
q KONSOLIDASI INTERNAL MANAJEMEN
COVID YG EFFEKTIF DAN e-MR, E ARSIP, PACS , q KONSULTASI DG KEMKES, DEWAS, SH
EFFISIEN Zoom conv. MOTEKAR DLL LAIN
q KOMUNIKASI DG SDM KES RS
PELUANG DAN TANTANGAN
RUMAH SAKIT DI ERA
DISRUPSI
Revolusi Industri 4.0
End of Beginning of Beginning of Today
18th century 20th century the seventies

Mekanisasi, Produksi massal,


Komputer dan Cyber Physical
Tenaga Air, Tenaga assembly line,
otomatisasi Systems
Uap Listrik
Schwab dan Industri 4.0

• Argumentasi: Kecepatan, keluasan dan


kedalaman, dampak sistemik (terhadap
negara, masyarakat, industri, dan
perusahaan).
• Dampak sistemik: ketimpangan sebagai
tantangan terbesar.
• Megatrend: Fisik (kendaraan tanpa
pengemudi, mesin cetak 3D, advanced
robotics, dan material baru), digital, biologis.
• Tipping point dari Industri 4.0 diperkirakan
terjadi pada tahun 2025.
Lima Klaster Dampak Industri 4.0
(Schwab, 2017)

1. Ekonomi – Pertumbuhan, Pekerjaan, Sifat


Kerja
2. Bisnis – Ekspektasi Konsumen, Produk
dengan Data yang Lebih Baik, Inovasi
Kolaboratif, Model Operasi Baru
3. Hubungan Nasional-Global –
Pemerintahan; Negara, Region dan Kota;
Keamanan Internasional
4. Masyarakat – Ketimpangan dan Kelas
Menengah, Komunitas
5. Individu – Identitas, Moralitas dan Etika;
Koneksi Antar-Manusia, Pengelolaan
informasi publik dan privat
Bagaimana 4IR akan berdampak pada kehidupan kita?

Pertumbuhan Ekonomi & Makanan, Keamanan &


Produksi Inklusi Sosial Energi
Pertanian

Pendidikan, Gender & Lingkungan & Sumber Mobilitas Sistem Keuangan &
Pekerjaan Daya Alam Moneter

Informasi & Hiburan Layanan Kesehatan Perdagangan & Investasi Konsumsi


Internasional
Sumber: World Economic Forum, A.T. Kearney

6
Teknologi yg ada dibelakangnya....

1 2 3 4
Kapasitas
Computing Kecepatan penyimpan Sensor
power komunikasi data

5 6 7 8

Printer 3D Kecerdasan Neuro, Bio- Nano-


Buatan (AI) teknology teknologi

.....dan masih banyak lagi


Bahkan dokter dan pengacara pun akan
digantikan oleh AI

Firma hukum AS BakerHostetler menyewa AI


yang disebut 'Ross' untuk menangani kasus-
kasus kepailitan. MD Anderson Cancer Centre
mempekerjakan IBM AI Watson. Akurasinya
sekitar 96%
Perawatan kesehatan akan berubah

3D printing untuk bagian tubuh


Memungkinkan
untuk fleksibilitas
dan penyesuaian
tanpa batas tanpa
biaya tambahan per
unit
Alat pengukur fibrilasi atrium
Tersedia di Amazon dg
harga $ 75
Diagnosis: sensitivitas
100%, akurasi 97%
SKILL YANG DIBUTUHKAN DALAM MENGHADAPI
INDUSTRY 4.0
Terdapat beberapa keahlian yang dibutuhkan agar dapat sukses menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berubah. Terdapat 4
keahlian utama yang dibutuhkan seperti berikut :

• Media Literacy
• Complex Problem Solving
• Visual Literacy
• Creativity
• Multicultural Literacy
• Curiosity
Information, • Global Awareness
Media and Learning and • Risk Taking
Technology Skills • Technological Literacy Innovation Skills

• Leadership and Responsibility • Team Work and Collaboration


• Ethical and Moral Values Skill

• Productivity and Accountability • Personal and Social


• Flexibilty and Adaptability Effective Responsibility
Life and Career Communication
Skills • Social and Cross Cultural Skills • Interactive Communication
• Initiative and Self Direction • National and Global Orientation

59
ERA DISRUPSI
TANTANGAN RS DI ERA INDUSTRI 4.0
2

01 Mudah diakses 03 Murah

02 Cepat 04 Bermutu

Otomatisasi pelayanan kesehatan Pelayanan RS


Supply chain management
akan lebih optimal • Cost efektif
• Organisasi • Produktifitas tinggi
Digitalisasi proses bisnis dan organisasi • Logistik • Mutu tinggi

Perampingan organisasi RS dan Optimalisasi aset


KARAKTERISTIK INDUSTRY 4.0
Cyber
Internet Of Cloud Artificial
Physical Big Data
Things Computing Intelegence
Systems

IMPLIKASI

Perubahan Pola Pelayanan Pasien di RS, Teknologi informasi


kesehatan Sebagai Kebutuhan dalam mempermudah Pelayanan

Mengubah Pola Komunikasi Pasien dan Dokter dengan adanya


pelayanan terhadap pasien melalui Teknologi Informasi
THE MEDICAL VIRTUALIST
DIGITALISASI PELAYANAN KESEHATAN

E-REPORTING SISTEM INFORMASI


3
1 RS Online dan SIRS DASHBOARD PELAYANAN KESEHATAN
SI PUSKESMAS
ASPAK KESEHATAN SISRUTE
SI AKREDITASI TELEMEDICINE
SITT
PENDAFTARAN ONLINE
INTEGRASI
INTEGRASI
E-REGISTRASI
2 RUMAH SAKIT 4 SISTEM INFORMASI
PUSKESMAS
FASYANKES
KLINIK
LABKES SIMRS
PSC SIMPUS
FASYANKES LAINNYA SITT SIM KLINIK
SILK

5 ARTIFICIAL INTELLIGENCE
DALAM PELAYANAN KESEHATAN
ROBOTIC e-lab, e-radiologi, e-patologi
SEHATPEDIA

SehatPedia Features:
• Live Chat
• Health Article
• Health Care
• E- policy
• Live Fit
• Medical ID
• E-Journal
• E-Magz
REGULASI DUKUNGAN PEMANFAATAN IT

TELEMEDICINE
RS ONLINE REKAM MEDIK
Permenkes No 20
Permenkes
ELEKTRONIK Tahun 2019
Nomor 1171 tahun Permenkes Nomor 269 Penyelenggaraan
2011 tentang tahun 2008 (sedang
Pelayanan
dalam proses revisi di
Sistem Informasi v
Biro Hukor) Telemedicine
Rumah Sakit
Antar Fasyankes
ASPAK SISRUTE
Permenkes Nomor 31 Surat Dirjen Pelayanan
Kesehatan RI Kemenkes
SIMRS tahun 2018 tentang tentang Implementasi
Aplikasi Sarana SISRUTE ;
Permenkes
Nomor 82 tahun
Prasarana dan Alat Revisi Permenkes Nomor 001 NCC DAN PSC
Kesehatan tahun 2012 tentang Sistem
2013 tentang Rujukan Pelayanan Kesehatan PMK 19/2016
Sistem Informasi Perorangan
Manajemen
Rumah Sakit
Strategi RS dalam Menghadapi Era Industri 4.0

Membangun ekosistem yang


inovatif dan kondusif

Mengsinergikan inisiatif
Mengintegrasikan sistem
penerapan teknologi informasi
pelayanan kesehatan
dan komunikasi

Mengoptimalkan sumber daya


kesehatan yang terbatas
Membangun Ekosistem yang Inovatif dan Kondusif

Kebijakan dan Regulasi


Tata Kelola dan SDM Riset
Kelembagaan

• Penyusunan peraturan • Penataan tata kelola dan standar • Peningkatan kapasitas SDM RS • Pengembangan riset-riset yang
perundang-undangan terkait sistem elektronik serta • Pengembangan budaya dan terkait inovasi digital health
• Penyusunan strategi nasional interoperabilitas sistem literasi digital khususnya untuk memperkuat
mengenai penerapan TIK di kesehatan dan e-goverment • Penyusunan peta okupasi literasi data dan literasi
bidang kesehatan • Pembentukan IPPS Kesehatan informatika kesehatan teknologi
• Revisi beberapa Permenkes dan tata kelolanya sesuai • Penyelarasan sistem kesehatan • Penggalian potensi penerapan
dengan memasukkan amanat UU ITE dan PP PSTE dan sistem pendidikan (adopsi) teknologi digital
pengaturan terkait pelayanan • Bekerjasama dengan K/L terkait,
kesehatan dan praktik seperti: Kominfo, BSSN
kedokteran secara online • Pembentukan tim
• Penerbitan beberapa Permenkes penanggulangan insiden
terkait pelayanan kesehatan dan keamanan siber di Kemenkes
praktik kedokteran secara online • Kolaborasi dengan lembaga
• Penerbitan Permenkes internasional
Penyelenggaraan sistem • Pengembangan tatakelola
elektronik kesehatan pengaturan misalnya regulatory
sandbox
MANFAAT INDUSTRI ERA 4.0 UNTUK SEKTOR RS

v Pasien: kemudahan layanan dan kemudahan informasi, hemat, cepat, mutu


v Dokter dan Nakes: beban kerja secara fisik berkurang, dapat memberikan respon
pelayanan dimana saja (mobile) dengan cepat, tepat dan effisien
v RS: Efisien, efektif, mutu dan keselamatan pasien meningkat
v PEMERINTAH : Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan meningkatè Angka
morbiditas dan mortalitas menurun, status Gizi meningkat, umur harapan hidup
meningkat è status Kesehatan è tujuan pembangunan Kesehatan tercapai è
rakyat sejahtera
BAGAIMANA DAMPAK INDUSTRI ERA 4.0
PADA
SEKTOR KESEHATAN ??
ISUE PENTING DALAM BISNIS RUMAH SAKIT

PROFITs

CASH
FLOW

q Keempat variabel ini sangat terkait satu dengan lainnya. Keseimbangan antara 4 ini yang
nantinya membentuk “corporate value”
q Salah satunya adalah à ratio2 keuangan
q Data2 keuangan ini harus disusun dalam satu kerangka untuk pengambilan keputusan
q Pengambilan keputusan yang efektif sangat tergantung pada intepretasi yang tepat
INDUSTRI RUMAH SAKIT MASALAH KESEHATAN SBG KENDALA
PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA
DITENGAH PANDEMI
COVID 19 Dampak Pandemi pada industry kes & RS

PROBELAMATIK KEUANGAN RS

STRATEGI RS DITENGAH PANDEMI


DAMPAK PANDEMI PADA INDUSTRI KESEHATAN

Industri kesehatan juga terkena dampak meski lebih baik nasibnya dibandung sektor industry lainnya
Utk Industri alat kesehatan & Med supply gangguan terjadi pada
sisi supply (gamgguan rantai pasokan & transportasi) akibat :

• Demand yg tinggi utk kebutuhan dlm negeriè langka di pasaran


• Ekspor/Import alkes dan AMHP dan BMHP terganggu
è harga naik (biaya transport naik)
• Produksi TERBATAS (Krn Tenaga Kerja kurang (WFH/resiko sakit tertular/PHK)
• Daya Beli menurun ( Pemerintah,Swasta & Masy ) è cash flow Perusahaan
• Maintenance Alkes /Kalibrasi/AFS tersendatè kenyamanan, kehandalan, keamanan, kinerja alkesè
quality and patient safety
PROBLEMATIK A INDUSTRI RS disaat pandemi

KEBUTUHAN APD; OBAT ,


- JML PASIEN RAJAL & RANAP MENURUN - PENINGKATAN KEBUTUHAN SARPRAS
BMHP DAN AMHP. DLL
- PENERIMAAN NON LAYANAN BERKURANG - BIAYA OPERASIONAL MENINGKAT
NUTRISI UTK NAKES
MENINGKAT

PENGELUARAN OPERASIONAL PENGELUARAN OPERASIONAL


PENDAPATAN MENINGKAT
MENINGKAT
MENURUN

Kewajiban kpd pihak III tganggu


CASH FLOW RS Kesinambungan pengembangan &
Pembayaran klaim ke pembangunan RS sesuai RSB;
BPJS/jamkesda tidak lancer TERGANGGU
Maintenance sarpras dan alkes
Insentive/remun menurun
POBO TURUN
Upaya intervensi pemerintah bid yankes

Upaya intervensi Pemerintah utk memenuhi kebutuhan perawatan


pasien Covid :
v Mendirikan RS lapangan baru ( wisma atlit, RS P Galang di Batam dll)
v Menunjuk RS Rujukan covid
v Mengalihkan Fungsi RS untuk Pelayanan umum è RS khusus utk lay covid
v Menggandeng RS Swasta utk memberikan Pelayanan Covid19
v Menambah kapasitas TT dan Ruang Isolasi. dll

PASIEN UMUM BERKURANG


Ø KEBIJAKAN RS /PEMERINTAH
Ø PASIEN MENUNDA PELAYANAN LANJUTAN DI RS
Ø MASY KHAWATIR BEROBAT KE RS (TERTULAR COVID19)
INTERVENSI MANAJEMEN RS

PANDEMIC COVID MERUBAH PRILAKU KONSUMEN DAN PELAKU BISNIS TAK TERKECUALI RS
PERUBAHAN PERILAKU AKAN TETAP BERLANGSUNG PASKA PANDEMI
MASY ENGGAN UTK BEROBAT JALAN DI RS DAN MEMILIH MENGGUNAKAN APLIKASI
TELEMATICè MEMPENGARUH PENERIMAAN RS
èMELAKUKAN LANGKAH2 PENYESUAIAN LAYANAN DAN ADAPTASI SEGERA
(TEORI BLUE OCEANS : ELIMINATE, REDUCE, REPLACE, CREATE)

PHSYCAL DISTANCING MENJADIKAN PELANGGAN MULAI TERBIASA :


WORKING , PLAYING, LEARNIG DAN PRAYING @ HOME
KEHIDUPAN BERGESER KE VIRTUAL DAN DIGITAL è TELEMEDICINE, WEBINAR, E-RECEPT
Kesiapan dan Keluasan berubah (Penyesuaian)
Pandemi Covid 19à “A” Stages of Shock Cycle
• Stage 1: Preparedness, which is related to
how vulnerable a system is to various
disturbances;
• Stage 2: Shock Onset and Alert, where the
focus is on timely identification of the onset
and type of the shock;
• Stage 3: Shock Impact & Management, when
the system absorbs the shock and, where
necessary, adapts and transforms to ensure
that health system goals are still achieved;
• Stage 4: Recovery and learning, which is
when there is a return to some kind of
normality but there may still be changes as a
legacy of the shock.
7
7
Source: Steve Thomas et al Euro World Health Organization 2020
Strategies To Strengthen
Resilience By Health System
Function and Stage In The Shock
Cycle
1

Source: Steve Thomas et al Euro World Health Organization 2020


4 7
8
30

Anda mungkin juga menyukai