Tata Naskah Dokumen Akre FKTP Polri Edisi 2023 TTD
Tata Naskah Dokumen Akre FKTP Polri Edisi 2023 TTD
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karuniaNya, sehingga atas izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan Panduan Tata Naskah
Dokumen Akreditasi FKTP Polri.
Tujuan pembuatan Tata Naskah ini merupakan salah satu acuan dalam penyusunan berbagai
macam dokumen internal di FKTP Polri, yang diperlukan dalam akreditasi sebagaimana telah
diatur dalam Permenkes RI No. 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik, Labkes,
UTD, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
FKTP Polri atau yang disebut dengan Poliklinik/Satkes/Klinik merupakan fasilitas
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan dasar bagi Pegawai Negeri Pada
Polri, keluarga di lingkungan Mabes Polri/Lemdiklat Polri/Polda/SPN dan masyarakat umum di
sekitar FKTP Polri.
PanduanTata Naskah ini dapat diselesaikan atas dukungan, bantuan dan arahan dari
berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Akhirnya kami berharap semoga
Panduan Tata Naskah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
LAMPIRAN…………………………… ……………………………………………………. 29
Lampiran 1. Contoh Keputusan …………………………………………………… 32
Lampiran 2. Contoh SOP………. ………….. ……………………………………….. 34
Lampiran 3. Contoh Surat Undangan ……………………………………….. 35
Lampiran 4. Contoh Laporan ………………………………………... 36
Lampiran 5. Contoh Daftar Hadir ……………………………………….. 37
Lampiran 6. Contoh Notulen ………………………………………. 38
Lampiran 7. Contoh Sampul (cover) Judul ……………………………………….. 39
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akreditasi adalah salah satu bentuk upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan
yang dilakukan di fasilitas kesehatan dengan membangun sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan klinis agar sesuai standar akreditasi yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundangan serta pedoman/panduan yang berlaku.
Untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan pelayanan klinis di
FKTP Polri, perlu disusun aturan (regulasi) internal yang menjadi dasar dalam penyusunan
dokumen kelengkapan pelaksanaan akreditasi FKTP Polri. Regulasi internal tersebut berupa
Kebijakan/Keputusan, Pedoman, Panduan, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
dokumen lain yang disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman eksternal yang
berlaku. Untuk memudahkan dalam mempersiapkan regulasi internal tersebut, maka perlu
disusun Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Polri.
Panduan ini disusun sebagai acuan bagi Kepala Poliklinik/Satkes/Klinik, Penanggung
Jawab serta Pelaksana Program dan kegiatan di FKTP Polri guna menyusun dokumen yang
dipersyaratkan dalam standar akreditasi.
Pengaturan sistem penulisan/dokumentasi dianggap penting karena dokumen
merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan,
yang menjadi bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi FKTP. Dengan adanya sistem
dokumentasi yang baik di satu institusi/organisasi diharapkan fungsi setiap personel maupun
bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan sebagai upaya mewujudkan
kinerja yang optimal.
1. MAKSUD
Panduan Tata Naskah ini dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan dan penyusunan
dokumen internal akrediatasi di lingkungan FKTP Polri.
1
2. Tujuan
Panduan Tata Naskah ini bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tertulis
yang berhasil guna dan berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di
FKTP Polri.
C. SASARAN
Sasaran penyelenggaraan Panduan Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Polri
adalah sebagai berikut:
1) Tercapainya kesamaan bentuk dan cara penyusunan dokumen.
2) Tercapainya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam lingkup
administrasi umum.
3) Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tertulis.
4) Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di lingkungan FKTP Polri yang efektif dan
efisien.
E. DASAR
Dasar yang digunakan dalam penyusunan Panduan tata naskah ini sebagai berikut:
a. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2017 tentang
Naskah Dinas dan Tata Peraturan Dinas di Lingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
b. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Dirjen
Yankes Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Tahun 2018.
2
BAB II
DOKUMEN AKREDITASI
2. Dokumen Eksternal
Dokumen eksternal yang berupa peraturan perundangan dan pedoman yang
diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan
Provinsi, Suku Dinas Kesehatan dan organisasi profesi, yang merupakan acuan bagi
FKTP Polri dalam menyelenggarakan administrasi manajemen dan upaya kesehatan
perorangan. Dokumen eksternal sebaiknya ada di FKTP Polri, meskipun dokumen
eksternal tersebut tidak merupakan persyaratan dalam penilaian akreditasi.
B. JENIS DOKUMEN
1. Dokumen Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala Poliklinik/Satkes/Klinik.
2. Dokumen terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/ tiap unit/pelaksana, terdaftar dalam
daftar distribusi dokumen terkendali, menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan
dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini diberi tanda/stempel
“TERKENDALI”.
3
adalah Penanggungjawab Manajemen Mutu, yang mana di FKTP Polri dilaksanakan
oleh Sekretaris Tim Mutu sebagai pengendali dokumen. Dokumen ini tercatat pada
Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kadaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini diberi tanda/stempel “KADALUWARSA”. Dokumen induk
diidentifikasi dan dicatat, dokumen sisanya dimusnahkan.
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan, FKTP Polri menyiapkan rekam
implementasi (bukti tertulis kegiatan yang dilaksanakan yang meliputi undangan, absensi,
notulen, gambar/foto,dan dokumen pendukung lain, seperti foto copi ijazah, sertifikat
pelatihan, sertifikat kalibrasi, dan sebagainya).
4
BAB III
KETENTUAN PENYUSUNAN DOKUMEN
Ketentuan umum tata naskah merupakan ketentuan yang harus dipedomani dalam
penyusunan dan penyimpanan dokumen agar diperoleh hasil yang optimal. Ketentuan umum
meliputi: tujuan, sasaran, sifat, peranan, organisasi, tugas dan tanggung jawab, syarat personel,
prinsip, tataran, pengetikan/penyusunan, sarana dan prasarana, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Ketentuan umum tersebut harus dilaksanakan secara konsisten untuk menciptakan
tertib administrasi guna mendukung tugas pokok pelayanan kesehatan di FKTP Polri.
A. JENIS NASKAH
Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk hukum berupa regulasi, yaitu
:
1. Kebijakan/Keputusan Kepala Poliklinik/Satkes/Klinik (Lampiran 1)
Kebijakn/Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan
perundang-undangan, yaitu kebijakan/keputusan dalam rangka ketatalaksanaan,
penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya: penetapan organisasi dan
tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksanaan organisasi, program
kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
a. Ketentuan Pengetikan/Penyusunan
1) Ukuran Kertas.
Kertas yang resmi digunakan di lingkungan FKTP Polri adalah A-4 (297
mm x 210 mm), ukuran berat 70/80 gram.
5
d) Jarak tepi pengetikan keputusan :
(1) Ruang tepi atas : 2, cm dari tepi atas kertas
(2) Ruang tepi bawah : 1,5 cm dari tepi bawah kertas.
(3) Ruang tepi kiri : 2,5 dari tepi kiri kertas.
(4) Ruang tepi kanan : Sekurang-kurangnya 1,5 cm dari
tepi kanan kertas.
3) Kopstuk/Kepala Surat
Kopstuk/kepala surat adalah kelompok tulisan yang menunjukan
nama Satuan/Satker. Kop surat terdiri atas Nama Satker dan Nama
Poliklinik/Satkes/klinik (sesuai SIO).
Kop Surat digunakan pada halaman pertama semua bentuk tulisan,
termasuk halaman pertama pada setiap lampirannya (jika berlampiran). Kop
Surat dibuat di sebelah kiri atas kertas dan diberi garis penutup sepanjang
baris terpanjang. Kop Surat menggunakan huruf Kapital.
Penjelasan :
a) Kopstuk surat menggunakan huruf kapital ukuran 12
b) Huruf yang dipakai adalah Arial.
c) Kopstuk diletakkan di pojok kiri atas.
d) Tulisan berwarna hitam, tanpa warna lain.
6
3) Nomor ditulis dengan sistem penomoran FKTP Polri dengan format:
Nomor: SK/Kep (singkatan dari Surat Kebijakan/Keputusan) / (tiga
digit) /(TKK/PMKP/PKP)/Bulan pembuatan Kep dengan huruf
Romawi/ (Tahun pembuatan), contoh penomorannya adalah sebagai berikut
:
SK/KEPUTUSAN …NOMOR: Kep/001/TKK/I/2023 atau
NOMOR: Kep/001/PMKP/I/2023 atau
NOMOR: Kep/001/PKP/I/2023
Penjelasan:
Standard Instrumen Akreditasi FKTP terdiri dari:
a) BAB I Tata Kelola Klinik (TKK)
b) BAB II Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
c) BAB III Pelayanan Kesehatan Perseorangan (PKP)
7
SATUAN KESEHATAN PUSDOKKES POLRI
KLINIK PRATAMA MABES POLRI
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI
Konsideran, meliputi:
1) Menimbang:
a) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan tersebut;
b) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis diawali dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri;
c) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf
kecil, dan di akhiri tanda(;).
2) Mengingat:
a) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat keputusan tersebut;
b) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi;
c) Kata “Mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar dengan kata
menimbang;
d) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan.
Penjelasan:
8
(1) Penulisan jenis peraturan perundang-undangan diawali dengan
huruf kapital.
(2) Penulisan perundang-undangan lebih dari satu diatur
berdasarkan peraturan yang paling tinggi dan tahun
diterbitkannya peraturan tersebut.
(3) Penulisan dasar hukum yang memuat lebih dari satu peraturan
perundang-undangan, tiap dasar hukum diawali dengan angka 1,
2, 3, dan seterusnya.
(4) Setiap dasar hukum diakhiri dengan tanda baca titik koma (;).
3) Diktum:
a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital;
b) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf
awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : );
c) Nama keputusan sesuai dengan judul, seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
4) Batang Tubuh :
a) Memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan,
misalnya:
b) Kesatu :
c) Kedua :
d) Dst;
e) Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya;
f) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Keputusan (Kep) dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
keputusan tersebut;
g) Setiap diktum ditulis dengan huruf Kapital pada awal huruf dan
diakhiri tanda titik dua (:);
9
h) Isi diktum di awali dengan huruf Kapital dan di akhiri dengan tanda
titik (.).
5) Kaki:
Kaki keputusan merupakan bagian akhir substansi peraturan/keputusan yang
memuat penandatanganan penerapan keputusan, pengundangan keputusan
yang terdiri dari :
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan;
c) tanda tangan pejabat;
d) nama lengkap pejabat yang menandatangani, dengan gelar;
e) Pangkat NRP/NIP Pejabat (bila ada).
KEPALA KLINIK…..
NAMA
PANGKAT NRP/NIP
1
g) Khusus untuk penandatanganan Keputusan menggunakan
kata ditetapkan dan pada tanggal, contoh:
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Januari 2023
KEPALA KLINIK PRATAMA MABES POLRI
7) Lampiran Keputusan
Penjelasan:
a) Judul lampiran ditulis seluruhnya dengan huruf Kapital
b) Judul lampiran diletakkan di sudut kanan atas tanpa diakhiri tanda
baca dengan rata kiri.
c) Judul lampiran diberi garis bawah.
d) Nama lampiran ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
diletakkan di tengah tanpa diakhiri tanda baca.
e) Jarak spasi dari judul lampiran dan nama lampiran adalah 1,5 spasi.
f) Spasi dari nama lampiran dan isi lampiran adalah 1 spasi.
g) Pada halaman akhir lampiran dicantumkan nama dan tanda tangan
pejabat yang menetapkan Keputusan (sama dengan format tajuk
tangan Keputusan)
h) Contoh penulisan lampiran keputusan:
1
SATUAN KESEHATAN PUSDOKKES POLRI LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
KLINIK PRATAMA MABES POLRI KLINIK NOMOR : KEP/012/TKK/I/2023
TANGGAL : JANUARI 2023
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Januari 2023
KEPALA KLINIK PRATAMA MABES POLRI
1
III. Tanggung Jawab Manajemen:
b. Komitmen manajemen
c. Fokus pada sasaran/pasien
d. Kebijakan mutu
e. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
f. Tanggung Jawab, Wewenang Tim Manajemen Mutu Poliklinik/Satkes
g. Komunikasi internal
1
VII. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan
A. Umum
B. Monitoring dan pengukuran :
1. Kepuasan pelanggan
2. Audit internal
3. Monitoring dan pengukuran proses pelayanan pasien
4. Monitoring dan pengukuran hasil pelayanan pasien
C. Pengendalian Ketidaksesuaian produk
D. Analisa data
E. Peningkatan
1. Peningkatan Berkesinambungan
2. Tindakan Perbaikan
3. Tindakan Pencegahan
1
BAB II KENDALA DAN MASALAH
1. Identifikasi keadaan dan masalah
2. Penyusunan Rencana
3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
4. Penyusunan Pelengkap Dokumen
BAB III INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA
BAB IV ANALISIS KINERJA
BAB V RENCANA PENCAPAIAN KINERJA LIMA TAHUN
1. Program Kerja dan kegiatan
2. Rencana Anggaran
BAB VI PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
BAB VII Penutup
4. PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman/Panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah, langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga
dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal sedangkan panduan hanya mengatur
satu kegiatan. Pedoman/panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau
panduan yaitu :
a. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan Keputusan Kepala
FKTP Polri untuk pemberlakuan.
b. Pedoman atau Panduan Kepala FKTP Polri tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala FKTP.
c. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 3 tahun
sekali.
1
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan Kualifikasi Personel
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
1
5. KERANGKA ACUAN TERKAIT PROGRAM/KEGIATAN (KAK)/TERM OF
REFERENCE (TOR)
Sistematika Kerangka Acuan yang dipakai di FKTP Polri adalah sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/kegiatan, dan visi misi FKTP Polri
III. TUJUAN
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
V. ANGGARAN
Anggaran Program/Kegiatan ini berasal dari PNBP, RM dll.
VI. SASARAN
Sasaran program/kegiatan adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan. Sasaran Program/kegiatan menunjukkan
hasil yang diperlukan untuk merealisasi tujuan tertentu. Penyusunan sasaran
program/kegiatan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Spesific:
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
kesalahan interpretasi/Tidak multi tafsir dan menjawab masalah.
1
2) Measurable:
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, yaitu dua atau lebih mengukur indikator kinerja mempunyai
kesimpulan yang sama.
3) Achievable:
Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan harus
berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil,
manfaat, dan dampak serta proses.
4) Relevan/Realistic:
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku
5) Efective:
Data/informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja yang bersangkutan
dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia.
6) Sensitive:
Harus cukup flesibel dan
sensitive terhadap perubahan / penyesuaian pelaksanaan dan hasil
pelaksanaan kegiatan
7) Time specific:
Jelas kapan harus tercapai tujuan yang ditetapkan (target bulanan, triwulan,
tahunan dsb)
Untuk Kerangka Acuan Program dan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)/TOR
menggunakan Huruf Arial 12.
1
b. Manfaat SOP
1) Memenuhi persyaratan standar pelayanan FKTP
2) Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
3) Memastikan staf FKTP memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
Contoh : SOP kebersihan tangan, SOP pemasangan infus.
JUDUL
c) Penjelasan :
(1) Margin kanan 1 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm bawah 3 cm atau
dapat diseseuaikan dengan kebutuhan
(2) Judul di tulis dengan huruf capital arial 12 di bold atau ditebalkan.
(3) Judul SOP harus berada dalam posisi centre
(4) Ukuran huruf dalam kolom SOP adalah arial 11 dan di bold
(5) Nama Klinik ditulis dengan huruf capital arial dan di bold
(6) Nama Ka Klinik, pangkat ditulis huruf capital
(7) Kepala Klinik ditulis dengan ukuran huruf arial 11, Jika SOP disusun
lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan seterusnya SOP
dibuat dengan menyertakan kop/heading
1
tanpa tanda tangan atau membuat catatan kaki di kanan bawah
d. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagram alir (bila perlu)
7. Unit Terkait
Penjelasan
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak.
2
ditandatangani;
2
- Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap
tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:
- Awal kegiatan:
- Akhir kegiatan:
- Simbol keputusan:
- Penghubung:
- Dokumen
- Arsip:
- Untuk diagram alir yang terpotong pada 1 halaman dan masih harus
berlanjut pada halaman berikutnya, ditambahkan tanda panah sbb:
Halaman pertama :
2
Halaman selanjutnya :
Dari isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara lain
bagan alir jika dibutuhkan, menyesuaikan dengan format SOP yang
ditentukan dalam satu organisasi menggunakan satu format yang seragam.
2
6. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi dengan bahasa yang
dipahami.
7. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar
profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan
pasien.
2
pelayanan di unit kerja tersebut atau alur kegiatan dari
kerja yang dilakukan di unit tersebut.
k. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1. Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam
2
SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
tilik/check list.
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan,
untuk diingat, dikerjakan dan diberi tanda (check- mark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
2
b) Hasil evaluasi : SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP tersebut
perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi isi SOP bisa dilakukan
sebagian atau seluruhnya.
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang suatu objek
yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan
atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
2
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di masing-masing kelompok pelayanan,
sedangkan di administrasi dan manajemen (admen) menyimpan master dokumen
semua kelompok pelayanan dan program.
2
e. Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan surat diketik di sebelah kanan atas
sejajar dengan kop surat baris kedua /terakhir.
f. Kata ”Kepada” dan sejajar dengan Kata Perihal.
g. Kata Yth. diikuti dengan nama, alamat yang dikirimi surat (jika
diperlukan).
h. Bagian akhir surat undangan terdiri dari nama jabatan, tanda tangan
pejabat, nama jelas (dengan pangkat dan NIP, dengan gelar).
i. Stempel Klinik.
j. Tembusan.
k. Pihak yang dikirimi surat pada surat undangan dapat ditulis pada lampiran.
2. Laporan (Lampiran 4)
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung jawaban
seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya sehubungan dengan pelaksanaan tugas
yang diberikan/dipercayakan kepadanya dalam bentuk dokumentasi (narasi, foto,
video, audio). Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang
diserahi tugas.
4. Notulen (Lampiran 6)
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang, rapat,
mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan
Peraturan serta penutupan.
Penjelasan :
1. Penulisan notulen diketik dengan huruf KAPITAL dan di BOLD, dan
diletakkan di tengah surat.
2. Dibawah tulisan “NOTULEN” diberi garis bawah.
3. Isi dari Kesepakatan sebelumnya, Pembahasan, Tanya jawab dan Kesimpulan
disesuaikan dengan banyaknya yang akan ditulis.
2
4. Pembuat Notulen adalah Sekretaris atau yang petugas yang diberi tanggung
jawab untuk menuliskan notulen dan ditandatangani oleh si pembuat notulen.
Untuk pembuatan Surat-surat naskah Klinik (Surat Tugas, Surat Undangan, Surat
Keterangan, Surat Melaksanakan tugas, Surat Rekomendasi dan surat lainnya yang
merupakan tata naskah Klinik) menggunakan huruf Arial 12,
3
BAB IV
PENUTUP
3
LAMPIRAN
3
Lampiran 1. Contoh Keputusan
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI
Menimbang : a. bahwa...................................................................................................;
b. bahwa............................;
MEMUTUSKAN
Kesatu : ………………………………………… .
Kedua : ………………………………………… .
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Januari 2023
KEPALA KLINIK PRATAMA MARKAS BESAR
POLRI
3
PENATA I NIP 198304152008012001
3
SATUAN KESEHATAN PUSDOKKES POLRI LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
KLINIK PRATAMA MABES POLRI KLINIK NOMOR :
KEP/012/TKK/I/2023 TANGGAL :
JANUARI 2023
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Januari 2023
KEPALA KLINIK PRATAMA MABES POLRI
3
Lampiran 2. Contoh SOP
IDENTIFIKASI PASIEN
KLINIK POLRI
dr. VINA MAYA
Jl. Trunojoyo No. 3,
PUSPITA PENATA I
Kebayoran Baru, Jakarta Tandatangan
NIP
Selatan Telfon 021-
7218240 198304152008012001
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
Halaman selanjutnya (tanpa kolom nama klinik, tandatangan dan nama Pejabat)
IDENTIFIKASI PASIEN
3
Lampiran 3. Contoh Surat Undangan
Nomor : B/44/IX/2019
Klasifikasi : Biasa
Lampiran :-
Perihal : Undangan Kepada
Yth. …..…………………
di
Jakarta
1. Rujukan...........................................................................................................................
.......................................................
2. Sehubungan………………………………………………………………………………….
........................................................................................................................................
...................................................
a. Hari/Tanggal : ............................................................
b. Pukul : .............................................................
c. Tempat : .............................................................
d. Acara : ..............................................................
1. ……………
2. …………………..
3
Lampiran 4. Contoh Laporan
LAPORAN
(JUDUL)
…………………………………………………………..
A. PENDAHULUAN
a. Umum :
b. Maksud dan Tujuan :
c. Ruang Lingkupdan Tata Urut :
d. Dasar :
B. PELAKSANAAN TUGAS :
E. PENUTUP :
3
Lampiran 5. Contoh Daftar Hadir Pertemuan/Rapat
DAFTAR HADIR
HARI :
TANGGAL :
WAKTU :
TEMPAT :
ACARA :
3
Lampiran 6. Contoh Notulen
NOTULEN
Pimpinan Rapat
Ketua : Kepala Klinik Pratama Mabes Polri
Sekertaris : drg. Nila
Notulen : Lembayung
Peserta : Staf Klinik berjumlah 45 orang
Kegiatan Rapat
1. Kesepakatan sebelumnya
2. Pembahasan
3. Tanya jawab
4. Kesimpulan
Pembuat Notulen
( )
4
Lampiran 7. Contoh Sampul (Cover) Judul KAK
4
Penjelasan :
1. Huruf yang dipakai adalah Huruf Kapital Arial dan di Bold
2. Ukuran huruf judul adalah 16
3. Spasi Judul 1,5 spasi
4. Judul dari isi di ketik di atas dan di tengah margin.
5. Logo Polda/Polres/Lemdik/ Pusdokkes diletakkan di tengah kertas dan
seimbang.
6. Ukuran logo 6x4 cm
7. Pada bagian bawah di tulis nama Klinik dan tahun dibuatnya.
8. Huruf pada bagian bawah adalah huruf Kapital Arial dan di Bold 14.
9. Spasi tulisan bagian bawah adalah 1,5 spasi