SYARIAH”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank Lembaga Keuangan Syariah
Dosen Pengampu :
Ikhsan Kamil, SE., MM
Disusun Oleh :
Bilqis Fathan Firdaus (200313012)
Dandi Rosadi (2003130213)
Hafida Nurul Akrima (200313017)
Irsan Nurdiansyah (200313019)
Mikail Abdullah (200313022)
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................6
1.3 Maksud Dan Tujuan....................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................7
2.1 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Syariah....................................................................................7
2.2 Sejarah BPRS......................................................................................................................................7
2.2.1 Pendirian BPRS............................................................................................................................8
2.2.2 Jenis Simpanan & Tabungan BPRS..............................................................................................9
2.2.3 Jenis Penyaluran Dana Dalam BPRS............................................................................................9
2.2.4 Kegiatan Usaha BPRS Menurut OJK..........................................................................................10
2.2.5 Kegiatan Usaha Yang Dapat Dilakukan BPRS.............................................................................10
2.2.6 Kegiatan Usaha Yang Tidak Dapat Dilakukan BPRS...................................................................10
3.1 Perkembangan BPR Syariah.............................................................................................................11
4.1 Fungsi dan Tujuan BPR Syariah........................................................................................................11
5.1 Kegiatan Operasional BPR Syariah...................................................................................................11
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
KESIMPULAN.........................................................................................................................................13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun Tugas BANK LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH “BPR SYARIAH” ini dengan baik serta tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang BANK LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH “BPR SYARIAH” Mudah- mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun analisis ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bank
& Lembaga Keuangan Syariah. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian analisis ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima
kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Menurut (Pasal 1 ayat 3) Undang-undang (UU) Perbankan No. 7 Tahun 1992, Bank
Perkreditan Rakyat Syariah adalah lembaga keungan yang menerima simpanan uang hanya
dalam bentuk deposito berjangka tabungan.dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dalam bentuk itu dan menyalurkan dana sebagai BPR.
Sedangkan menurut (Pasal 1 ayat 4) No. 10 Tahun 1998. disebutkan bahwa BPR adalah
lembaga keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau
bedasarkan prinsip syariah. dengan demikian, Bank Perkreditan Rakyat Syariah dapat di
definisikan sebagai sebuah lembaga keuangan sebagaimana Bank Perkreditan Rakyat yang
konvensional. yang operasionalnya memakai prinip-prinsip syariah.
Tanggal 8 oktober 1990, ketiga BPRS telah mendapat ijin prinsip dari menteri
keuangan RI sengan technical assistancel dari Bank Bukopin cabang Bandung yang
memperlancar penyelenggaraan pelatihan dan pertemuan para pakar perbankan. dan
tanggal 25 juli 1991 ketiga BPR tersebut mendapat ijin usaha dari menteri keuangan
RI Heri, 2008.
Pendirian BPRS harus berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) dan dapat melakukan
kegiatan usaha setelah mendapat izin dari Otoritas Jasa keuangan (OJK). BPRS hanya boleh
dimiliki oleh :
1. Simpanan Amana, yaitu titipan amanah berupa dana indaq, shadaqah dan zakat.
2. Tabungan Wadiah, yaitu tabungan badan usaha atau pribadi yang bersifat tabungan
bebas
3. Deposito Wadiah / Mudharabah, yang berdasarkan nisbah bagi hasil yang
keuntungannya lebih kecil dari mudharabah.
1. Mudharabah
pembagian hasil antara dana pengusaha dan bank untuk tujuan usaha si pengusaha
2. Musyarakah
penggabungan modal antara dana pengusaha dan bank kemudian keuntungan dibagi
bedasarkan prinsip syariah
3. Isthisna'
pembiayaan dengan prinsip jual beli. dimana bank membelikan barang lalu nasabah
mengikuti mekanisme pembayaran / pengembalian disesuaikan dengan kemampuan
keuangan nasabah
4. Qardhul Hasan
perjanjian antara bank dan nasabah bagi yang layak menerima dana (dianjurkan untuk
kepentingan ZIS)
5. Murabahah
perjanjian antara bank dan nasabah, Bank menyediakan modal atau pembelian bahan
baku, kemudian dibayar nasabah sesuai harga jual bank (harga beli bank plus margin
keuntungan)
6. Al-Hiwalah
pengambilan hutang nasabah kepada pihak ketiga yang telah jatuh tempo oleh BPRS
bedasarkan kesepakatan semua pihak.
Secara praktek penyaluran dana BPRS/Bank Syariah masih mirip dengan BPR/Bank
Konvensional. Skema pembagian untung-rugi (Mudharabah dan Musyarakah) yang
merupakan skema pembiayaan syariah yang ideal. masih jarang diimplementasikan
diindonesia karena sifatnya yang sangat beresiko (High Risk, Low Return).
Akibatnya, skema ini cenderung tidak menarik yang tidak hanya untuk lembaga
keuangan syariah saja akan tetapi untuk pelanggan mereka juga.
Alhasil, tidak mengherankan bahwa murabahah (skema penjualan mark-up yang
dianggap sangat mirip dengan produk kredit konvensional, meskipun secara teori
berbeda), mendominasi portofolio di indonesia, menyumbang lebih dari 90%
pembiayaan bank syariah, sementara musyarakah dan mudharabah menyumbang
kurang dari 2%.
1. Menjalankan seluruh kegiatan bank dengan prinsip syariah bedasarkan aturan Bank
Indonesia
2. Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat atau
nasabah
3. Memindahkan uang, dengan tujuan untuk kepentingan bank sendiri atau untuk
kepentingan nasabah melalui rekening BPRS lain yang ada di Bank Umum Syariah
atau Bank Umum Konvensional
4. Menghimpun dana masyarakat ke bank syariah lain dalam bedasarkan semua akad
syariah
1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
2. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing kecuali sebagai pedagang valuta asing
(dengan izin Bank Indonesia)
3. melakukan penyertaan modal
4. melakukan usaha per asuransian
5. melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha.
Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat syariah berdasarkan laporan OJK tahun 2015 secara
kuantitas, pencapaian Bank Perkreditan Rakyat syariah sungguh membanggakan dan terus
mengalami perkembangan. Jika pada tahun1998 hanya ada 76 Bank Perkreditan Rakyat
Syariah, maka pada Januari 2015 (berdasarkan data statistik yang dipublikasikan oleh OJK)
jumlah bank perkreditan rakyat syariah telah mencapai 171 unit.
Kegiatan operasional BPR Syariah dipertegas dalam pasal 34 ayat (2) Peraturan
BankIndonesia Nomor: 8/25/PBI/2006 perubahan atas peraturan Bank Indonesia
Nomor:6/17/PBI/2004, sebagai berikut:
PENUTUP
KESIMPULAN
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah lembaga keuangan yang dalam
menjalankan usahanya menggunakan prinsip syariah. Pada tahun 1992, yaitu pada
saat diluncurkan UU Perbankan N0.7/1992, operasi perbankan di Indonesia diperkaya
dengan perbankan yang menggunakan sistem syariah, yaitu sistem bagi hasil. UU
Perbankan yang baru No. 20/1998 semakin kondusif pertumbuhan perbankan dengan
diadakannya dua sitem yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Namun
demikian, sebagai bank yang relatif baru mengalami beberapa tantangan dan beberapa
keleman disamping kekuatan dan keunggulan yang dimilikinya. Oleh karena itu,
manajemen yang profesional dan amanah sangat diperlukan dalam pengoperasiannya.