Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO 1

Coach : Ratih Wulandari Hidayat


Coachee : Agus Suseno

Bu Ratih : Assalamualaikum Pak Agus.


Pak Agus : Waalaikumussalam bu Ratih.
Bu Ratih : Gimana nih kabarnya Pak? kok tiba – tiba tadi chat saya bilang mau sharing sesuatu?
Pak Agus : He he he (Tertawa kecil) Maaf ya Bu, Mengganggu waktunya bu Ratih. Saya butuh
di coaching ni Bu. Ada sesuatu yang akhir – akhir ini membuat saya merasa tidak
nyaman. Saya jadi kepikiran terus
Bu Ratih : Wah..” Hayo…Kepikiran siapa nih Pak Agus…” Jadi penasaran saya…
Pak Agus : Huss… Apa’an sih bu.. ini bukan seperti yang bu ratih pikir…
Bu Ratih : He he he(tertawa kecil) … iya deh …maaf. Just kidding Pak…
Okey… jadi apa nih yang mau pak Agus omongin hari ini?
Pak Agus : Gini nih bu Ratih, Saya ingin bercerita, akhir-akhir ini saya merasa murid-murid
saya di kelas bersikap kurang sopan dan terkesan kurang menghargai terhadap saya
selaku wali kelasnya. Saya sudah mencoba menanyakan kepada mereka “Mengapa
kalian bersikap seperti itu kepada saya” Gitu kan,
Nah, Tau gak bu ratih, mereka jawab gimana?
Bu Ratih Heem.. memangnya mereka jawab gimana pak?
Pak Agus Dengan santainya mereka jawab gini bu “ Kita sudah enak ke Pak Agus. Sudah
menganggap Pak agus seperti teman kita sendiri” gimana gak kaget coba jadi saya
dengar jawaban mereka, secara bu saya itu guru mereka lo.
Bu Ratih Hmm…okey. jadi kita mau bahas murid nya pak agus yang ternyata bersikap kurang
sopan gitu ya kurang menghargai pak Agus sebagai guru mereka, karena mereka
memposisikan Pak Agus sebagai teman mereka, gitu ?
Pak Agus Iya ..iya betul bu ratih. Malah seperti apa ya, mereka gak merasa canggung sama
sekali ke saya gitu lo, tidak ada gap gitu lah..Wasli mereka bersikap ke saya seperti
teman, bukan guru lagi
Bu Ratih Hmm…ya paham – paham pak. Kira – kira nih harapanya pak agus apa dari
percakapan kita kali ini?
Pak Agus Yang jelas Saya ingin agar murid-murid saya ini bisa bersikap lebih sopan bu dan
menghargai saya sebagai guru, serta memiliki karakter yang baik. Jadi mungkin, saya
butuh solusi, hal – hal apa saja yang bisa saya lakukan kali ya untuk mengembalikan
rasa hormat siswa – siswa saya ini
Bu Ratih Okey, jadi pak agus merasa bingung gitu ya, apa yang pak agus harus lakukan gitu ya,
agar murid – murid pak agus ini lebih bisa menghargai pak agus, seperti yang pak
agus katakan tadi tidak lagi menganggap pak agus ini seperti teman, begitu…
Pak Agus Iya betul bu Ratih, jadi saya ingin ada lah batasan batasan antara guru dan murid.
Seperti itu.
Bu Ratih Okey… kalau kita ngomongin soal murid yang sopan dan menghargai guru gitu ya,
Menurut Pak Agus ni, murid yang sopan dan menghargai guru itu seperti apa sih?
Pak Agus Hmm…. seperti murid yang bisa menghormati guru seperti menggunakan bahasa
yang pantas, tidak mengeluarkan komentar yang tidak pantas, dan bersikap ramah saat
berinteraksi dengan guru. Selain itu, murid yang memahami peran guru sebagai
pendidik dan otoritas di kelas. Jadi mereka memahami bahwasannya Guru bukan
hanya sekadar teman sebaya, tetapi juga figur yang memberikan arahan dan
pembimbingan.
Bu Ratih Okey, jadi berkomunikasi dengan sopan, menghormati guru melalui penggunaan
bahasa yang pantas, idealnya gitu ya Pak Agus
Pak Agus He’em, Betul Bu Ratih
Bu Ratih Nah, kalau posisi level 1 – 10 nih, kira – kira level murid – murid pak agus ada di
level berapa sekarang?
Pak Agus Beragam Bu, ada yang di angka 5, ada yang di angka 6… ya sekitar 5 atau 6 itu sih.
Bu Ratih Okey… kalau pak agus sendiri nih, pengennya murid – murid pak agus ada di level
berapa sih? Mungkin pak agus berfikir, kayaknya di level 8 aja atau 9 aja nih saya
udah cukup kayaknya untuk mereka bisa menghargai saya menghormati saya gitu.
Pak Agus Kalau saya, mungkin karena anak-anak masih jauh untuk dikatakan sempurna ya Bu,
ya untuk karakter yang sangat baik saya berharapnya tidak muluk-muluk sampai 10
ya, 8 atau 9 bolehlah gitu
Bu Ratih 8 atau 9 gitu ya…aaaa apa yang bisa dilakukan nih menurut pak agus untuk membuat
murid – murid pak agus nyampek ke angka 8 itu?
Pak Agus Sebenarnya itu yang lagi saya pikirkan sih bu, apa yg bisa saya lakukan untuk
membuat murid saya lebih sopan dan menghargai saya gitu.
Bu Ratih Hmm…Menurut yang pak agus tau nih, kira – kira apasih yang membuat mereka
bersikap tidak sopan atau tidak menghargai Bapak, gitu? Kenapa murid – murid pak
agus ini bisa sampek menganggap Bapak sebagai teman mereka. Satau bapak nih
Pak Agus Apa ya? Mmm…. Mungkin karena awalnya saya memposisikan diri saya sebagai
teman untuk mereka kali ya bu. Karena dulu saya merasa …aaa…..Ketika saya
memposisikan diri saya sebagai teman kepada mereka sebelum – sebelumnya itu
sangat berhasil membangun hubungan yang positif, tapi ternyata sekarang itu malah
seperti Boomerang untuk saya bu ratih.
Bu Ratih Okey…Okey…. Jadi dari diri pak agus sendiri dari awal sudah memposisikan diri pak
agus sebagai teman gitu, padahal niat pak agus hanya ingin menciptakan hubungan
positif. Tapi sekarang kok malah kebablasan gitu ya pak agus…
Pak Agus Ya ya…betul
Bu Ratih Nah, menurut Pak Agus nih, bisa dijelaskan lagi gak, hubungan positif itu yang seperti
apa sih pak?
Pak Agus Hmmm….(berfikir sejenak) mungkin hubungan yang saling memahami ya
bu,melakukan komunikasi yang terbuka, saling mendukung antara siswa dan guru.
Bu Ratih Okey… jadi hubungan positif yang Pak Agus sebenarnya ingin ciptakan adalah
hubungan yang saling memahami gitu ya, saling terbuka dalam komunikasi dan saling
mendukung. Nah, hal ini berarti, ini menurut saya ya pak… antara bapak dan murid
bapak, aa tidak ada hubungan yang saling memahami, atau berbeda pandangan gitu
ya, apa betul seperti itu pak agus?
Pak Agus Iya bu betul.
Bu Ratih Nah, menurut pak Agus nih, gimana sih cara biar Pak Agus dan murid – murid Bapak
ini, bisa memiliki 1 pandangan yang sama?
Pak Agus mm… kalau saya pikir sih, harus ada semacam keyakinan kelas ya bu yang harus saya
susun bersama – sama dengan murid untuk menyamakan pandangan kami.
Bu Ratih Baik… jadi pak agus akan membuat sebuah keyakinan kelas nih, bersama murid –
murid pak agus. Nah, seandainya nanti terjadilah dimana keyakinan kelas yang sudah
dibentuk, tidak berjalan sebagaimana mestinya… kira kira apa yang akan dilakukan
pak agus?
Pak Agus Saya akan terus membimbing, mengingatkan, dan memotivasi mereka agar bersikap
positif. Saya akan mencetak dg ukuran besar keyakinan kelas kami agar mencolok dan
kemudian menempel keyakinan kelas yang sudah kami susun di dinding, agar siswa
selalu ingat juga bu…
Bu Ratih Okey, dari upaya – upaya yang pak agus sudah sebutkan tadi seperti membimbing,
mengingatkan dan memotivasi itu kan salah satu bentuk upaya eksternal ya. Ada Gak,
menurut pak agus upaya atau perubahan yang menurut pak agus “ Wah, sepertinya
saya sendiri harus berubah nih”, gitu?
Pak Agus Hmm…. Ada bu. Saya ingin merubah sikap saya ,semacam sadar diri lah bahwa
meskipun saya ingin mendekatkan diri pada siswa, batas-batas posisi saya sebagai
guru harus tetap jelas. Saya juga harus konsisten kali ya dalam menegakkan keyakinan
kelas. Tidak ragu untuk memberikan teguran atau konsekuensi yang sesuai ketika ada
pelanggaran.
Bu Ratih Okey…menurut pak agus, yang mana nih yang mungkin dapat dilakukan dalam waktu
dekat?
Pak Agus Sepertinya saya akan merubah sikap saya terlebih dahulu, memposisikan diri tidak
lagi sebagai teman, namun sebagai manajer bagi murid – murid saya. Setelah itu, saya
akan segera menyusun keyakinan kelas supaya saya dan murid saya memiliki
komitmen yang sama
Bu Ratih Okey..kapan tuh kira – kira pak agus akan melakukannya
Pak Agus Hmm…kira kira dalam minggu ini lah, harus secepatnya ya
Bu Ratih Baiklah, dalam minggu ini. Okey Pak Agus… Pak Agus sudah menyampaikan
permasalahannya, kemudian apa harapan Pak Agus juga, dan rencana yang akan
dilakukan pun sudah tadi di sampaikan kepada saya ya, kira-kira sekarang Pak Agus
perasaannya gimana nih setelah kita ngobrol-ngobrol hari ini
Pak Agus perasaannya lega Bu, Alhamdulillah bisa ngobrol sama Bu Ratih hari ini, bisa bertukar
pikiran, lalu saya bisa menentukan langkah selanjutnya yang akan saya Jalani.
Bu Ratih Alhamdulillah, Mudah-mudahan semua langkah yang tadi sudah Pak Agus
jabarkan,rencanakan semuanya berjalan dengan baik berjalan dengan lancar. mungkin
ada lagi pak agus yang mau disampaikan kepada saya?
Pak Agus Mungkin cukup itu Bu. Mudah-mudahan apa yang sudah kita bicarakan, obrolkan hari
ini bisa bermanfaat, bisa berjalan dengan lancar sesuai apa yang diharapkan Amin
Terima kasih Bu Ratih
Bu Ratih Sama – Sama Pak Agus

Anda mungkin juga menyukai