Disusun Oleh :
1 Achmad Imron (2223001)
2 Agnes Dwi (2223002)
3 Amiratul (2223004)
4 Kiki (2223020)
5 Lella Isma (2223021)
6 Lusiana Agus (2223022)
7 Putri Ayu (2223026)
8 Zohara (2223036)
9 Ani Herawati (2223040)
PENDAHULUAN
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian
Keperawatan kritis merupakan bidang keperawatan yang memerlukan perawatan
berkualitas tinggi dan koprehensif (LauraEdall.1997). American Association of
Critical-Care Nurses (AACN) mendefinisikan Keperawatan kritis adalah keahlian
khusus di dalam ilmu perawatan yang di hadapkan secara rinci dengan manusia
(pasien) dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa seperti Non
Hemoragik Stroke. Strokenon hemoragik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti ( wijaya &
putri 2013). Dan tanda klinis atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan
kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen
di jaringan otak. ( wilson & price, 2016 ) Berdasarkan definisi di atas dapat di
simpulkan stroke non hemoragik merupakan terhentinya aliran darah ke otak baik
kanan maupun kiri karena penyumbatan oleh bekuan darah ataupun aterosklerosis
yang terjadi kurang lebih dua minggu.
2. Anatomi Fisiologi
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat yang di tubuh yang mengatur semua kegatan dan aktivitas
tubuh. Otak merupakan bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga
tenggkorak (kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Berat otak
orang dewasa kira-kira 1400 gram mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh,
mengkonsumsi 25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Adapun secara
garis besar anatomi dan fungsi adalah otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu (Setiadi,
2016):
Gambar 2.1 Anatomi dan Fisiologi Otak
Pada tipe ini embolik tidak terjadi pada pembuluh darah otak,
4. Patofisiologi
area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke
otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal
thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik , atau darah dapat beku
pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi
daripada area infark itu sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa
biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan masif. Oklusi pada
nekrosis diikuti thrombosis. Jika terjadi septik infeksi akan meluas pada
dinding pembuluh darah maka akan terjadi abses atau ensefalitis, atau
pecah atau ruptur. Perdarahan pada otak lebih di sebabkan oleh ruptur
medis perlu mengevaluasi jenis stroke yang dialami pasien dan area otak
mana yang tekena stroke. Ada beberapa test yang perlu dilakukan untuk
Utami, 2019):
1) Pemeriksaan fisik
dialami, kapan gejala mulai dirasakan, dan reaksi pasien terhadap gejala
2) Tes darah
apakah zat kimia darah tidak seimbang, atau apakah pasien mengalami
infeksi. Mengelola waktu pembekuan darah dan kadar gula serta bahan
3) Pemeriksaan CT scan
pembuluh darah pasien untuk melihat pembuluh darah di leher dan otak