Cerebral Infarction
Indah Sri Muti’ah Lubis (221306099)
Umur
Jenis Kelamin
Ras
Faktor yang dapat di modifikasi:
Diabetes Melitus
Hipertensi
Penyakit Jantung
Patofisiologi
Faktor-faktor penyebab
Emboli:
Disebabkan adanya gumpalan darah atau Trombosis:
materi lain yang mengalir melalui aliran Disebabkan adanya bekuan darah yang
darah menuju ke otak. Ketika memasuki berkembang di dalam pembuluh darah,
pembuluh darah yang terlalu kecil, gumpalan sehingga menghambat aliran darah yang
darah tersebut tidak bisa lewat dan akan menuju ke otak.
menyumbat jalannya aliran darah.
FASE STROKE
● Fase akut
Kondisi hemodinamik pasien belum stabil, umumnya
dilakukan saat perawatan di rumah sakit yaitu di ruang
gawat biasa ataupun di unit stroke. Rehabilitasi fase ● Fase subakut
akut dilakukan pada 2 minggu pertama pasca serangan Kondisi hemodinamik pasien pada fase subakut umumnya
stroke (Wirawan, 2009). Program pada fase ini sudah stabil dan diperbolehkan untuk kembali ke rumah,
dijalankan oleh tim, biasanya dimulai aktif sesudah kecuali pasien yang memerlukan penangan rehabilitatif
prosesnya stabil yaitu sesudah 24-72 jam sesudah yang intensif. Pada fase ini rehabilitasi dilakukan antara 2
serangan, kecuali terjadi perdarahan (Purwanti & Arina, minggu sampai dengan 6 bulan pada pasca stroke
2008). Tujuan rehabilitasi fase akut ini yaitu untuk (Wirawan, 2009). Tim rehabilitasi disini berusaha
mempertahankan integritas kulit, mencegah pola mencegah timbulnya hemiplegic posture dengan cara
postur, mencegah pemendekan otot dan kekakuan pengaturan posisi dan stimulasi sesuai kondisi klien
sendi, mengatasi gangguan fungsi menelan dan
gangguan komunikasi, mencegah gangguan
kardiorespirasi, mengatasi gangguan fungsi miksi dan
defikasi, dan stimulasi multisensoris.
Lanjutan...
● Fase kronis
Program latihan atau rehabilitasi untuk fase kronis
berlangsung diatas 6 bulan pasca stroke. Latihan yang
dilakukan yaitu latihan endurans dan penguatan otot yang
dilakukan bertahap dan terus ditingkatkan sampai pasien
dapat mencapai aktivitas aktif yang optimal (Wirawan,
2009). Tujuan dari program latihan fase kronis ini yaitu
untuk mengoptimalkan kemampuan fungsional pasien,
mempertahankan kemampuan fungsional yang telah
dicapai, mengoptimalkan kualitas hidup pasien, dan
mencegah komplikasi.
STRUKTUR ANATOMI
Kapsula
Kapsula Basal
Interna Thalamus
Eksterna Ganglia
• Kapsula interna merupakan
bagianyang sangat penting dalam
• Basal ganglia memegang peranan • Thalamus berada di bagian batang
susunan saraf pusat karena dilalui • Kapsula eksterna merupakan
utama dalam fungsi persiapan yang otak (diencephalon) berfungsi
oleh berbagai macam serabut saraf serangkaian saluran saraf materi
memungkinkan badan dan untuk menyalurkan informasi yang
motorik dan sensorik atau dilewati putih yang mengandung serat
ekstremitas berada dalam posisi masuk otak ke bagian-bagian lain
oleh susunan piramidal dan asosiasi crotical yang berfungsi
yang sesuai sebelum bagian di otak. Fungsinya analisis sensorik
ekstrapiramidal, sehingga menjamin untuk menghubungkan korteks
motorik primer korteks serebri (tempat persimpangan saraf-saraf
integrasi yang baik antar bagian dari cerebri kortikal lainnya,berperan
mengaktifkan gerakan tertentu pada sensoris yang menuju otak) pusat
susunan saraf. Kapsula interna dalam aktivitas otot, kognitif dan
tangan dan kaki rasa lapar, kenyang, prilaku,
menjaga korelasi antara implus- memori
mengatur keseimbangan tubuh.
implus saraf aferen agar sampai pada
area tertentu di korteks serebri dan
menjaga korelasi sistem motorik
sehingga implus saraf eferen sampai
pada tujuannya
Status Klinis
Keterangan Umum Pasien
Keterangan Umum Pasien
Nama: Tn. M
Usia: 64 tahun
No RM: 0000-09-83
Pekerjaan: Wiraswasta
Alamat: JL. Raya Pondok Gede Gang. Gaber No. 37 RT. 03/08
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pemeriksaan penunjang:
[24-11-23] CT Scan Kepala/Neck
Kesan: Infrak lama basal ganglia kanan-kiri, kapsula ekterna-interna kanan dan thalamus kiri. Leukoaraiosis. Brain atrophy
Medika Mentosa
• Keluhan Utama: Pasien mengeluhkan sulit untuk menggerakkan bagian tubuh sebelah kiri
• Riwayat Penyakit Sekarang: 2 hari yang lalu (02 November 2023, pukul 16.00) saat hendak
berjalan tiba-tiba pasien merasakan lemas pada anggota gerak sebelah kiri kemudian pasien
terjatuh dan kepala terbentur lantai dan sempat terkena pinggir meja, dan adanya luka
dikepala keluarga pasien lakukan penutupan dengan kassa. Dengan keluhan tersebut keluarga
pasien langsung membawa ke IGD RS PON (02 November 2023, pukul 16.40) Dan saat ini
pasien telah mendapatkan perawatan dilantai 7 kamar 709D dan fisioterapi 1x dengan head up
60
Lanjutan...
GCS: 15
E4M6V5 (Composmentis)
Inspeksi statis:
Pasien berbaring dengan posisi bed head up 60°
Inspeksi dinamis
Pasien tampak kesulitan menggerakkan upper & lower extremity sinistra
Palpasi
Suhu afebris
Pemeriksaan Spesifik
Pemeriksaan Lengan Tungkai
sensorik
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Tajam – tumpul 2 2 2 2
Kasar – halus 2 2 2 2
Propioceptive 2 2 2 2
Finger to nose 1 1
Oposisi 1 1
Heel to knee 1 1
General Postural Allignment
GPA Head Up 60º Dextra Sinistra
Head Netral
Shoulder Netral Netral
Elbow Netral Netral
Wrist Netral Netral
Finger Netral Netral
Trunk Netral
Hip Netral Netral
Knee Netral Netral
Ankle Netral Netral
Toes Netral Netral
NIHS
Barthel Index
S
1a Derajat kesadaran 0 Skor: 4 1 Makan 2 Skor: 8
1b Menjawab pertanyaan 0 (Defisit neurologis (Ketergantungan Berat)
ringan) 2 Mandi 0
1c Melaksanakan perintah 0
2 Gaze 0 3 Penampilan 0
3 Visual 0
4 Berpakaian 0
4 Kelumpuhan wajah 0
5 M. Lengan kanan 0 5 BAB 2
5 M. Lengan kiri 2
6 BAK 2
6 M. Tungkai kanan 0
6 M. Tungkai kiri 2 7 Toiletting 0
7 Ataksia 0
8 Transfer 0
8 Sensorik 0
9 Afasia 0 9 Mobilitas 2
2
0
0
0
0
0
12
Motor Assesment Scale
1 Berbaring ke sisi sehat 0
3 Duduk seimbang 0
4 Duduk ke berdiri 0
5 Walking 0
7 Gerakan tangan 0
9 General tonus 3
Underlying Process
Hipertensi Penyakit jantung Diabetes
Cerebral Infarction
Infrak lama basal ganglia kanan-kiri, kapsula eksterna-interna kanan dan thalamus kiri. Leukoaraiosis. Brain
Atrophy
Movement
Kognitif Fungsional
Belum mampu
MMSE Meningkatkan fungsional motoric duduk
upper & lower extremity sinistra.
Gangguan kognitif berat Postural Control
• Stimulus motorik
Core Stability
• Aproksimasi
Sitting ballance
• Fasilitasi gerak
Problematika FT
Fungsional Participation
Impairment
Limitation Restriction
Pasien mengalami kelemahan pada upper
dan lower extremity sinistra dan adanya Pasien belum mampu duduk secara Pasien belum dapat bersosialisasi dengan
gangguan kognitif mandiri keluarga
ICF Code:
ICF Code:
ICF Code: D4103-Sitting
D930-Religion and spirituality
S110 Structure Brain D4153-Maintaining a sitting position
DIAGNOSA FT
O:
Vital sign
TD= 130/80 mmHgMMT: 4444/3333
HR= 80x /menit 4444/3333
RR= 19x /menit
General Postural Allignment
GPA Head Up 90° Dextra Sinistra
Head Netral
Shoulder Netral Netral
Elbow Netral Netral
Wrist Netral Netral
Finger Netral Netral
Trunk Netral
Hip Netral Netral
Knee Netral Netral
Ankle Netral Netral
Toes Netral Netral
NIHS Barthel
S Index
1a Derajat kesadaran 0 Skor: 4 1 Makan 2 Skor: 8
(Defisit neurologis sedang) (Ketergantungan Berat)
1b Menjawab pertanyaan 0
2 Mandi 0
1c Melaksanakan perintah 0 MASIH
MASIH
3 Penampilan 0 SAMA
2 Gaze 0 SAMA
3 Visual 0
4 Berpakaian 0
4 Kelumpuhan wajah 0
5 M. Lengan kanan 0 5 BAB 2
11 Neglect 0
Motor Assesment Scale
1 Berbaring ke sisi sehat 0
3 Duduk seimbang 0
4 Duduk ke berdiri 0
5 Walking ˚ 0
7 Gerakan tangan 0
9 General tonus 3
Masih sama
A : Pasien belum mampu duduk secara mandiri yang
disebabkan adanya kelemahan pada upper dan lower
extremity sinistra disertai gangguan kognitif sehingga
pasien tidak dapat bersosialisasi dengan keluarga et causa
stroke iskemic
O:
Vital sign
TD= 150/90 mmHg MMT: Masih sama
HR= 54x /menit NIHSS: Masih sama
RR= 18x /menit Bhartel Index: Masih sama
T= 36˚C TIS: Pasien dapat
mempertahankan posisi duduk
juntai selama 10 detik
General Postural Allignment
GPA Duduk Juntai Dextra Sinistra
Head Netral
Shoulder Netral Netral
Elbow Netral Semifleksi
Wrist Netral Netral
Finger Netral Netral
Trunk Netral
Hip Netral Endorotasi
Knee Netral Semifleksi
Ankle Netral Eversi
Toes Netral Netral
Motor Assesment Scale
1 Berbaring ke sisi sehat 1
3 Duduk seimbang 1
4 Duduk ke berdiri 0
5 Walking 0
7 Gerakan tangan 1
9 General tonus 3
A : Pasien belum mampu duduk secara mandiri yang
disebabkan adanya kelemahan pada upper dan lower
extremity dextra dan sinistra disertai gangguan kognitif
sehingga pasien tidak dapat bersosialisasi dengan keluarga
et causa
E : Positioning
Keluarga pasien diminta untuk melatih kaki dan tangan
untuk digerakkan seperti latihan menggenggam, menekuk
kaki dan pasien diminta untuk tidak mengedan.
TERIMA
KASIH!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik