OLEH:
Marta Br Manalu
30190122051
yang menyebabkan hipoksia pada otak. Stroke infark adalah stroke yang
Bagian Otak
Otak melaksanakan semua fungsi yang disadari. Otak bertanggung jawab
kepribadian.
dari:
berlawanan.
kemampuan berbahasa.
memahami arti kata kata tertulis. Kerusakan pada lobus ini dapat
terhadap otot dan tonus otot, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak
tengah berfungsi penting pada relfeks mata, tonus otot serta fungsi
Otak depan terdiri atas dua bagian yaitu thalamus yang berfungsi
kecil bagian kiri dan bagian kanan. Selain itu, menghubungkan otak
Sistem Serebrovaskular
interna dan dua arteri vetebralis (yang menyatu dengan arteri basilaris
untuk membentuk system vetebrobasilar). Darah aerteri yang menuju ke
otak berasal dari arkus aorta. Secara umum, arteri arteri serebrum bersifat
berfungsi bila rute lain terganggu (Hartwig, 2012). Substansia grisea otak
maka jumlah kapiler dan aliran darah juga empat kali lebih besar (Guyton
C. Etiologi
Terjadinya stroke infark menurut (Muttaqin, 2008) yaitu:
merupakan kelainan dari arteri ukuran besar atau sedang, dan sekitar
bakteri, benda asing. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum
sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami
4. Complete Stroke
karena telah menjelaskan bahwa oklusi terjadi pada arteri kecil yang
dan basilaris
posterior
b. Hemiparesis motorik murni akibat infark pars anterior kapsula
interna
kedua. Sebagian besar stroke ini terjadi saat tidur, saat pasien relatif
dan basilaris.
3. Stroke Embolik
4. Stroke Kriptogenik
E. Patofisiologi
seperti jaringan pada bagian tubuh lain. Otak tidak bisa menggunakan
diperfusi dengan jumlah yang cukup banyak dibanding organ lain yang
sementara atau Trancient Iskemik Attack (TIA). Jika aliran darah tidak
otak atau infark dalam hitungan menit. Luasnya infark tergantung pada
lokasi dan ukuran arteri yang tersumbat dan kekuatan sirkulasi kolateral
dan perubahan yang permanen dapat terjadi dalam waktu 3-10 menit.
perfusi serebral harus turun dua pertiga dibawah nilai normal (nilai
nilai normal) sebelum otak tidak menerima aliran darah yang adekuat.
mendapatkan suplai darah dari arteri yang terganggu dan karena adanya
utama pada lokasi stroke akan mati dengan segera setelah kejadian stroke
terjadi. Hal ini dikenal dengan istilah cedera sel-sel saraf primer (primary
neuronal injury).
oksigen radikal bebas (oxygen free radicals), nitro ksigen (nitric oxide),
terjadi edema sitotoksik dan kematian sel. Hal ini dikenal dengan
saraf sementara. Edema bisa berkurang dalam beberapa jam atau hari dan
F. Manifestasi Klinis
Menurut Farhan & Sulastini (2018) gangguan khusus yang dapat terjadi
b. Afasia
d. Perubahan penglihatan
Stroke yang terjadi di bagian lobus parietal atau temporal bisa
e. Hemianopia
setengah bagian yang sama dari lapang pandang dari setiap mata.
f. Sindrom horner
g. Agnosia
melalui indra. Tipe yang paling sering adalah agnosia pada indra
h. Negleksi unilateral
i. Penurunan sensorik
Perubahan sensorik dapat terjadi karena stroke pada jalur sensori dari
lobus paritel yang disuplai oleh arteri serebral anterior atau bagian
tengah.
j. Inkontinensia
sangat ingin buar air kecil. Terkadang klien juga mengalami kesulitan
G. Test Diagnostik
dan besar terjadinya perdarahan otak hasil yang didapatkan area yang
H. Penatalaksanaan
I. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
pekerjaan, alamat).
b. Keluhan Utama
kesadaran.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
kegemukan.
f. Riwayat Psikososial
g. Pemeriksaan Fisik
1) Tingkat Kesadaran
meronta-ronta
dengan baik.
Semi-Coma : yaitu penurunan kesadaran yang tidak
Spontan 4
Terhadap bicara 3
Terhadap nyeri 2
Respon Verbal
Terorientasi 5
Suara menggumam 2
Respon Motorik
Mengikuti Perintah 6
pemeriksa
teratur.
4) Saraf Kranial
harus diamati.
VI. Abdusen : Saraf cranial ini dinilai secara bersamaan karena
saraf ini.
2017)
. Keperawatan Hasil
- Afasia, bahasa)
Afonia, - Identifikasi
gagap Terapeutik :
- Respon komunikasi
komputer)
- Sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan (misal:
berdiri di depan
pasien, dengarkan
dengan seksama,
tunjukkan satu
gagasan atau
pemikiran
sekaligus, bicaralah
dengan perlahan
sambil menghindari
tekanan, gunakan
komunikasi tertulis,
atau meminta
bantuan keluarga
untuk memahami
ucapan pasien)
- Berikan terapi
vokal
- Modifikasi
lingkungan untuk
memaksimalkan
banyuan
- Berikan dukungan
psikologis
- Gunakan juru
Edukasi :
- Ajarkan bicara
perlahan
keluarga proses
kognitif, anatomis,
berhubungan
dengan
kemampuan bicara
Kolaborasi :
- Kecemasan sifat
menurun ketidaknyamanan
tidak Terapeutik
terkoordinasi - Lakukan
atau aktif
- Fasilitasi menyusun
jadwal latihan
maupun pasif
- Fasilitasi gerak
batas-batas rasa
sakit, kelelahan,
- Berikan penguatan
positif untuk
melakukan latihan
bersama
Edukasi :
- Jelaskan kepada
pasien atau
rencanakan latihan
bersama
- Anjurkan duduk di
tempattidur
(menjuntai) atau di
kursi, sesuai
toleransi
- Anjurkan
melakukan latihan
sistematis
- Anjurkan
memvisualisasikan
gerak tubuh
sebelum memulai
gerakan
- Anjurkan ambulasi,
sesuai toleransi
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan
fisioterapi dalam
mengembangkan dan
melaksanakan program
Latihan
menurun aroma)
- Ortopnea Terapeutik :
menurun - Pertahankan
menurun servikal) -
- Lakukan fisioterapi
- Lakukan
penghisapan lendir
kurang dari 15
detik
- Berikan oksigen
jika perlu
Edukasi :
kontra indikasi