Anda di halaman 1dari 24

DAPTAR ISI

DAPTAR ISI i
DAPTAR GAMBAR ii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian 2
1.5 Luaran 2
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Aves 4
2.2 Status Perlindungan Jenis Burung 5
2.3 Status Konservasi Burung 5
BAB 3.METODOLOGI PENELITIAN 7
3.1 Lokasi Penelitian 7
3.2 Alat Dan Bahan 7
3.3 Jenis Data 7
3.4 Teknik Pengambilan data 7
3.5 Analisis Data 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 10
4.1 Anggaran Biaya 10
4.2 Format Jadwal Kegiatan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Dan Dosen Pendamping 12
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas 21

i
DAPTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Lokasi Rencana Penelitian 7


Gambar 2.Ilustrasi Penggunaan Metode Titik Hitung 8

ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Indonesia yang dilintasi garis kalulistiwa terletak diantara benua asia dan
benua Australia dan dua samudra pasifik dan samudra. Indonesia memiliki 17.000
pulau yang membentang lebih dari 5.000 km sepanjang garis kalulistiwa, dengan
garis pantai terpanjang kedua di dunia lebih dari 95.000 km. (Eaton et al, 2022).
Indonesia memiliki 1818 spesies burung, dengan jumlah spesies endemis sebanyak
534, jumlah spesies dilindungi 556 spesies, dan jumlah sebaran spesies terbatas
sebanyak 462 spesies (Burung Indonesia, 2022). Dengan demikian menjadikan
indonesia sebagai Negara dengan jumlah burung terbanyak di asia dan jumlah
endemis paling banyak di dunia (BirdLife International, 2021).

Hutan Gunung Tilu Kuningan Resot Pengelolaan Hutan (RPH), Badan


Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kuningan
dengan luasan kawasan mencapai 1007,77 ha Secara administratif berada di Desa
Cimara Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Gunung tilu
kuningan memiliki potensi biodiversitas yang cukup menarik. Salah satu potensi
biodiversitas yang mernarik adalah burung, dimana kawasan tersebut ditetapkan
sebagai bagian kawasan Important Birds and Biodiversity Area (IBA). di Indonesia.
Potensi biodiversitas di Gunung Tilu tidak hanya jenis burung. Adanya
keanekaragaman baik flora maupun fauna di Gunung Tilu dipengaruhi oleh kondisi
habitat yang beragam seperti hutan produksi, hutan lindung, sungai, hingga area
persawahan. Menurut penelitian yang dilakukan Hendrayana et al, (2019) pada
kawasan Gunung Tilu terdapat 145 jenis tumbuhan kategori pohon, 159 jenis karegori
tiang, 140 jenis kategori pancang dan 141 jenis kategori semai. Jenis-jenis tersebut
termasuk dalam 42 Famili. Euphorbiaceae dan moraceae merupakan famili yang
memiliki jumlah jenis tumbuhan terbanyak yaitu sebanyak 13 dan 12 jenis. Khusus
famili moraceae yang terdapat di gunung Tilu sebagian besar termasuk pada marga
Ficus. bahwa kehadiran tanaman buah-buahan di suatu habitat dapat meransang
burung pemakan buah dan berbagai jenis burung lainnya untuk membuat sarangnya
pada tanaman tersebut. dengan kelimpahan pohon dari marga ficus dan adanya
perputaran masa berbuah ficus yang menjadi sumber pakan bagi burung-burung
menjadikan kawasan ini sangat ideal baig keberlangsungan habitat burung (Syahban
S F, 2022). Akan tetapi Akan tetapi keanekaragaman hayati yang melimpah di
Gunung Tilu tidak diiringi dengan pelestarian yang baik, dimana kesadaran
masyarakat akan konservasi sangat rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan
banyaknya pemburu dan pembalakan liar kawasan tersebut. Berdasarkan paparan
tersebut maka perlu dilakukan eksplorasi mengenai keanekaragaman hayati di
kawasan Gunung Tilu mengingat kawasan tersebut termasuk IBA dan banyaknya

1
potensi flora fauna yang terancam Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan utuk
mengetahui pola persebaran keberadaan jenis burung yang ada di kawasan gunung
tilu kabupaten kuningan.

1.2 Rumusan Masalah


Pada penelitian ini diajukan beberapa permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana Keanekaragaman jenis burung di kawasan Gunung Tilu
Kuningan sebagai salah satu kawasan important bird area (IBA).
2. Bagaimana status konservasi dan keterancaman jenis burung di kawasan
Gunung Tilu Kuningan menurut Red list IUCN, CITES, dan peraturan
pemerintah di Indonesia

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1. Bagaimana Keanekaragaman jenis burung di kawasan Gunung Tilu
Kuningan sebagai salah satu kawasan important bird area (IBA).
2. Bagaimana status konservasi dan keterancaman jenis burung di kawasan
Gunung Tilu Kuningan menurut Red list IUCN, CITES, dan peraturan
pemerintah di Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memperkaya ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan keberadaan
jenis burung serta status konservasi dan keterancaman menurut Red list
IUCN, CITES, dan peraturan pemerintah di Indonesia .
2. Sebagai acuan pembaharuan data kawasan important bird area (IBA)
Gunung Tilu.

1.5 Luaran
Adapun beberapa luaran yang di harapkan diantaranya :
1. Jurnal ilmiah
2. Documenter kegiatan

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aves
Aves merupakan makhluk yang mengagumkan diantara satwa lainnya.
Berabad abad aves menjadi sumber inspirasi dan memberikan kesenangan kepada
masyarakat Indonesia karena keindahan suara dan bulunya yang memiliki corak
dan warna yang indah. Aves juga merupakan indikator yang sangat baik untuk
kesehatan lingkungan dan nilai keanekaragaman hayati lainnya. Aves sangat
berpengaruh pada komponen ekosistem, burung mempunyai hubungan timbal
balik dan saling tergantung dengan lingkungannya. Atas dasar peran dan manfaat
ini maka kehadiran aves dalam suatu ekosistem perlu dipertahankan (Rusmendro
2009).
Sependapat dengan resmendro, Hadinoto (2012) mengartikan bahwa burung
merupakan salah satu komponen ekosistem yang memiliki peranan penting dalam
mendukung berlangsungnya suatu siklus kehidupan organisme. Keadaan ini dapat
dilihat dari rantai makanan dan jarring jaring kehidupan yang membentuk sistem
kehidupannya dengan komponen ekosistem lainnya seperti tumbuhan dan
serangga. Oleh karena itu keberadaan burungdi suatu kawasan sangatlah penting,
karena dapat mempengaruhi keberadaan dan persebaran jenis tumbuhan.
Aves merupakan satwa yang masuk kedalam golongan tetrapoda diantara
kelas lainnya seperti mamalia dan reptile. Aves memiliki 13 bagian yang berbeda
dari satwa lainnya yang dapat membantu dalam bergerak maupun untuk mencari
makan, seperti:
1. Hampir seluruh tubunhya ditutupi bulu untuk menghangatkan
tubuhnya dan kakinya bersisik seperti reptile.
2. Kepala ditopang oleh leher yang fleksibel dan tengkorak berartikulasi
dengan condylus osccipital tunggal.
3. Otak relatif besar dengan corpora striata yang padat (insting)
neopalium kecil. Lobus opticus (corpora trigemina) besar. Rahang
bawah terdiri atas tulang-tulang yang kompleks, artikulasi antar
artikular dan quadrat. Terdapat auditory ossicle yang disebut
collumella auris.
4. Suara yang dihasilkan oleh syrinx yang terdapat pada dasar trachea.
Larynx rudimenter dan tidak ada pita suara.
5. Tidak mempunyai gigi,kecuali “gigi telur” yang diperlukan untuk
membantu penetasan. Mempunyai paruh dari zat tanduk menutupi
rahang atas dan bawah
6. Nostril langsung berhubungan dengan buccal cavity. Tidak
berpipi,langit-langit sekunder tidak ada
7. Tungkai muka dapat menjadi sayap, sehingga burung dapat terbang.

3
Bagian lengan dapat panjang, jari tengah memanjang untuk
memudahkan pada saat terbang.
8. Tulang panjang maupun tulang vertebrae tidak mempunyai epiphise.
Vertebrae cervical berbentuk sadel (heterocoel) di bagian tengah
sehingga leher dapat bergerak leluasa dan tulang belakang sisanya
sangat padat
9. Jantung beruang empat. Lengkung aorta kiri tidakada, eritrosit
berbentuk bulat dan berinti.
10. Tidak mempunyai diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang
dengan baik sangat membantu paru-paru untuk mengedarkan udara ke
seluruh tubuh
11. Telur besar dengan kuning telur yang banyak dan dilindungi oleh
cangkang kapur, fertilisasi internal amnion dan alantois terbentuk
selama masa perkembangan. Pengeraman dilakukan oleh salah satu
induk atau kedua induknya di dalam sarang.
12. Suhu badan tetap,umumnya lebih tinggi dari pada mamalia yaitu diatas
40derajat Celcius.
Aves memiliki tiga golongan yang berbeda yaitu golongan Ratitae, Tinamae,
dan Carinatae. Setiap golongannya memiliki perbedaan yang berbeda-beda mulai
dari bentuk sayapnya, bentuk kaki seperti yang berfungsi untuk mencengkram
mangsanya dan ada yang bentuknya besar yang digunakan untuk berlari jika ada
predator. Perbedaan lainnya yaitu dari susuna bulu-bulu yang terdapat disekujur
tubuh aves tersebut.
2.2 Keanekaragaman Jenis
Keragaman merupakan sifat komunitas yang menunjukkan tingkat
keanekaragaman jenis organisme yang ada di dalamnya. Menurut Krebs (1978)
keragaman (diversity) yaitu banyaknya jenis yang biasanya diberi istilah kekayaan
jenis (species richnes). Odum (1971) diacu dalam Djunaidah (1994) mengatakan
bahwa keragaman jenis tidak hanya berarti kekayaan atau banyaknya jenis, tetapi
juga kemerataan (evenness) dari kelimpahan individu tiap jenis.
Krebs (1978) menyebutkan ada enam faktor yang saling berkaitan yang
menentukan naik turunnya keragaman jenis suatu komunitas yaitu : waktu,
heterogenitas ruang, persaingan, pemangsaan, kestabilan lingkungan dan
produktivitas. Selain ke enam faktor tersebut, Soerianegara (1996) menambahkan
bahwa keanekaragaman jenis tidak hanya ditentukan oleh banyaknya jenis, tetapi
ditentukan juga oleh banyaknya individu dari setiap jenis.
Keanekaragaman jenis burung berbeda dari suatu tempat ke tempat lainnya,
hal ini tergantung pada kondisi lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya.

4
Distribusi vertikal dari dedaunan atau stratifikasi tajuk merupakan faktor yang
mempengaruhi keanekaragaman jenis burung. Keanekaragaman merupakan khas
bagi suatu komunitas yang berhubungan dengan banyaknya jenis dan jumlah
individu tiap jenis

2.3 Status Perlindungan Jenis Burung


Status perlindungan jenis burung yang tercatat dalam penelitian ini berdasarkan
pada undang-undang no. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati
beserta ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah (PP) No. Tahun 1999. Selain itu
untuk status keterancaman dasar yang dipakai adalah IUCN merupakan sebuah
organisasi yang mengatur berbagai topik yang membahas tentang konservasi sumber
daya alam dan hutan. Membuat
status konservasi yang disebut sebagai IUCN Red List Threatened Species (IUCN
Red List) yang merupakan daftar status kelangkaan untuk spesies yang terancam
kepunahan. Kategori status konservasi menurut IUCN atau istilah-istilah kepunahan
yang dirilis oleh IUCN tersebut menjadi sembilan kategori. Berikut merupakan
ulasan beberapa kategori istilah status kepunahan suatu spesies.

a) Extinct (EX, arti: punah).


b) Extinct in the Wild (EW, arti: punahdi alam liar).
c) Critically Endangered (CR, arti: kritis).
d) Endangered (EN, arti: genting atau terancam).
e) Vulnerable (VU, arti: rentan).
f) Near Threatened (NT, arti: hampir terancam).
g) Least Concern (LC, arti: beresiko rendah).
h) Data Deficient (DD, arti: kurangnya data).
i) Not Evaluated (NE, arti: belum dievaluasi) (IUCN Red List, 2015).
2.4 Status Konservasi Burung
2.4.1 Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 10 Tahun 2009
Tentang Plestarian Satwa Burung Dan Ikan
Lingkungan fisik, lingkungan biologis dan lingkungan sosial yang
dianugerahkan oleh Allah yang maha kuasa merupakan Karunia dan Rahmat-Nya
yang wajib disyukuri dan dikembangkan kemampuannya menjadi sumber dan
penunjang hidup bagi rakyat, serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan
peningkatan kualitas hidup itu sendiri. Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan
konstitusional mewajibkan agar sumber daya alam dipergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat. Kemakmuran rakyat tersebut haruslah dinikmati generasi
muda kini dan generasi muda masa depan secara berkelanjutan. Sumber daya alam
hayati berupa hewani (satwa) yang hidup baik di darat, di air maupun di udara perlu

5
dijaga dan dilindungi agar tidak terjadi kerusakan dan kepunahan. Satwa jenis burung
dan ikan merupakan satwa yang perlu dijaga pelestariannya. Mengingat kehidupan
bernegara berdasarkan atas hukum, maka pelestarian satwa burung dan ikan perlu
diberi dasar hukum yang jelas dan tegas guna menjamin kepastian hukum bagi upaya
pelestariannya dalam bentuk Peraturan Daerah.

2.4.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999


Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
Tumbuhan dan satwa adalah bagian dari sumberdaya alam yang tidak ternilai
harganya sehingga kelestariannya perlu dijaga melalui upaya pengawetan jenis.
Pengawetan adalah upaya untuk menjaga agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa beserta ekosistemnya baik di dalam maupun di luar habitatnya tidak punah.
Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitatnya adalah upaya menjaga
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa agar tidak punah. Inventarisasi jenis
tumbuhan dan satwa adalah upaya mengetahui kondisi dan status populasi secara
lebih rinci serta daerah penyebarannya yang dilakukan di dalam dan di luar
habitatnya maupun di lembaga konservasi. Pengawetan jenis 20 tumbuhan dan satwa
bertujuan untuk menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan,
menjaga kemurnian genetic dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta
memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem yang ada agar dapat
dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia secara berkelanjutan (Departemen
Kehutanan, 1999). Jenis tumbuhan dan satwa ditetapkan atas dasar golongan
tumbuhan dan satwa yang dilindungi dan tumbuhan dan satwa yang tidak dilindungi.
Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dilakukan melalui upaya:
a) Penetapan dan penggolongan yang dilindungi dan tidak dilindungi
b) Pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa serta habitatnya;
c) Pemeliharaan dan pengembangbiakan.
Suatu jenis tumbuhan dan satwa wajib ditetapkan dalam golongan yang dilindungi
apabila telah memenuhi kriteria:
a) Mempunyai populasi yang kecil.
b) Adanya penurunan yang tajam pada jumlah individu di alam.
c) Daerah penyebaran yang terbatas (endemik)

6
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Pengambilan data dilakukan mulai bulan Mei – Juni 2022. Penelitian ini,
dilakukan pada Hutan Alam Sekunder (HAS) Gunung Tilu Kabupaten Kuningan
Petak 74A Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cimara, Bagian Kesatuan
Pemangkuan Hutan (BKPH) Cibingbin Kesatuan Pemangku Hutan (KPH)
Kuningan.

Gambar 1
Peta Lokasi Rencana Penelitian
3.2 Alat Dan
Bahan
Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian ini diantaranya
Tape Recording, Mic Sotgun, Binocular, Kamera, Kain Kamuplase, Alat Tulis,
Buku Panduan Lapangan Jenis Burung, Computer, Dan Softwere Raven Pro 1.6
3.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan
selama penelitian yang meliputi: Jenis-jenis burung yang dijumpai dilokasi
penelitian pada setiap titik pengamatan sedangkan data skunder merupakan data
pendukung yang sangat penting dan diperoleh dari berbagai sumber antara lain
buku teks, skripsi, jurnal penelitian dan data jenis burung yang berhubungan
dengan penelitian serta dengan pencocokan berdasarkan buku panduan burung di
Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan (MacKinnon et al 2010).

3.4 Teknik Pengambilan data


Pengambilan data burung dilakukan dengan cara pengamatan langsung,
untuk melihat langsung setiap individu burung yang teramati didasarkan pada
Buku Pnduan Lapangan Burung-Burung Pulau Paparan Sunda Dan Wallacea Di
Kepulauan Indonesia, (James A Elton et al 2022). Untuk jenis burung yang
teramati dari suara nantinya di identtifikasi menggunakan softwere Raven Pro 1.6
didasarkan pada website xeno-canto.

7
Metode yang digunakan untuk mengitung keanekaragaman burung yaitu
dengan metode titilk hitung atau IPA (Indices Ponctuels d’Abondance).
Pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul 05.30-09.30 WIB dan sore hari pukul
15.00-18.00 WIB.titik hitung yang digunakan berukuran jari-jari 20 m dengan
waktu pengamatan antara 5-10 menit setiap titik (Gambar 1). Pengamatan
disetiap titik akan berhenti jikaselama dua menit tidak lagi dijumpai individu lain.

50 Meter 50 Meter

r = 20
Meter

Gambar 2
Ilustrasi Penggunaan Metode Titik Hitung

3.5 Analisis Data


3.5.1 Indeks Keanekaragaman Jenis
Indeks keanekaragaman jenis dalam suatu habitat dapat diketahui
dengan menghitung nilai indeks keanekaragaman jenisnya. Perhitungan
indeks keanekaragaman jenis burung dengan menggunakan indeks
Shannon-winer (Maffe dan Carrol, 1994 dalam Santosa,Y et al, 2007)
dengan rumus :
H’ = - ⅀ (pi x Ln Pi), dimana pi =(ni/N)
Kelimpahan burung (pi) :

Pi = ⅀ burung spesies ke-i


⅀ total burung

Keterangan :
H’= Indeks keanekaragaman jenis
ni = Jumlah individu jenis ke-i
Pi = Proporsi jenis – i terhadap total individu semua jenis

Kriteria Indeks Keanekaragaman Menurut Soerinegara (1996) :


H’ > 3,5 Indeks Keanekaragaman tinggi
1,5 ≥ H’ ≤ 3,5 Indeks Keanekaragaman sedang
H’ < 1,5 Keanekaragaman rendah

8
3.5.2 Dominansi
Untuk mengetahui jenis burung yang dominan pada tiap tipe tegakan
dalam kawasan penelitian, ditentukan dengan menggunakan rumus berikut
(van Helvoort 1981 dalam Nurdiana 2020).

𝑛i
𝐷i = X 100 %
N
Keterangan:
Di = indeks dominasi suatu jenis burung
ni = jumlah individu suatu jenis burung
N= jumlah individu dari seluruh jenis burung.

Adapun kriteria penetapan tingkat dominasi sebagai berikut:


Di = 0 – 2 % jenis tidak dominan
Di = 2 – 5 % jenis sub-dominan
Di = >5 % jenis dominan

Penentuan nilai dominansi ini berfungsi untuk mengetahui atau


menetapkan jenis-jenis burung yang dominan atau tidak dominan. Jenis
burung dominan adalah jenis burung yang jumlahnya paling banyak
ditemukan di lokasi penelitian.
3.5.3 Indeks Kemerataan (E)
Indeks kemerataan (Index of eveness) berfungsi untuk mengetahui
kemerataan setiap jenis dalam setiap komunitas yang dijumpai (van Helvoort
1981 dalam Nurdiana 2020). Kemerataan menunjukan derajat kelimpahan
individu antar spesies. Apabila setiap individu memiliki jumlah individu
yang sama, maka komunitasnya mempunyai nilai kemerataan maksimal dan
jika nilainya kecil maka dalam komunitas tersebut memiliki jumlah individu
yang beragam atau dominan.
E = H’/ln S
Keterangan:
E = indeks kemerataan (nilai antara 0 – 10)
H’ = keanekaragaman jenis burung
ln = logaritma natural
S = jumlah jenis.
Kriteria :
E < 0,3 kemerataan rendah
0,3 > E < 0,6 kemerataan sedang
0,6 > E < 1 kemerataan tinggi.

9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 biaya penunjang Rp5.450.000
2 biaya habis pakai Rp3.675.000
3 biaya perjalanan Rp750.000
Lain-lain (administrasi, publikasi, laporan,
4 Rp145.000
lainnya)
Jumlah Rp9.995.000

4.2 Format Jadwal Kegiatan


bulan Penanggung
NO. Jenis Kegiatan
Mei Juni Juli Jawab
1. Perizinan Ketua Tim
Persiapan Bahan dan Sekbid
2. Perlengkapan Administrasi
3. Observasi Lapangan Ketua Tim
Sekbid
4. Pengolahan data Administrasi
Sekbid
5. Penyusunan draft laporan Administrasi
Sekbid
6. Penyusunan draft Artikel Aadministrasi

1
DAFTAR PUSTAKA

BirdLife International (2023) Important Bird Areas factsheet: Gunung Segara


(http://www.datazone.birdlife.org/site/factsheet/gunung-segara-iba
indonesia)

Hendrayana Y, Widodo P, Kusmana C, Widhiono I, 2019. Diversity and distribution


of figs (Ficus spp.) across altitudes in Gunung Tilu, Kuningan, West Java,
Indonesia. Biodiversitas Vol. 20 No. 6 (1568-1574)
Junaid, A. R., Jihad, & F. Hasudungan. 2021. Burung-burung di
Indonesia:https://www.burung.org/2021/12/28/burung-burung-di-indonesia
daftardan-status-2021/
Nurdiana, Y. 2020. Keanekaragaman Jenis Burung Pada Dua Tipe Habitat Di
BlokPasir Batang Taman Nasional Gunung Ciremai (Skripsi) Kuningan;
Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan.
Kuningan, Jawa Barat.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa. 1999 No. 7.

1
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Dan Dosen Pendamping


1.1 Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Fahrul Shobarudi Syahban
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Kehutanan
4. Nim 20190710020
5. Tempat, Tanggal Lahir Kuningan, 22 November 2000
6. Alamat E-Mail 20190710020@uniku.ac.id
7. No. Telepon/Hp 083107350095

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Pernah/Sedang Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
Kegiatan
1. Pecinta Alam Pengurus Harian 2022-2023 Fakultas
(Mahakupala) Kehutanan, Universitas
Kuningan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Pemateri Seminar Nasional Fakultas Kehutanan 2021
Konservasi untuk Kesejahteraan
Masyarakat II Universitas Kuningan
2. Praktek Kerja Industri Biologi PT.EAST WEST 2018
Molecular SEED INDONESIA

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Kuningan, 26 Febuari 2023
Pengusul

(Fahrul Shobarudi Syahban)

1
1.2 Biodata anggota pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Amalia Nugraha
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Kehutanan
4. Nim 20220710067
5. Tempat, Tanggal Lahir Kuningan, 1 Maret 2004
6. Alamat E-Mail 20220710067@uniku.ac.id
7. No. Telepon/Hp 0895333371048

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Pernah/Sedang Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
Kegiatan
1. Pecinta Alam Anggota muda 2022-2023 Fakultas
(Mahakupala) Kehutanan, Universitas
Kuningan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Mengenal Biodiversitas Dan Fakultas Kehutanan 2022
Kearifan Lokal Dikawasan Gunung
Tilu
2. Diklatsar Mahakupala Mahakupala 2023

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Kuningan, 26 Febuari 2023


Pengusul

Amalia Nugraha

1
1.3 Biodata anggota pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Farhan Hidayat
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi Kehutanan
4. Nim 20220710074
5. Tempat, Tanggal Lahir Kuningan, 13 Januari 2003
6. Alamat E-Mail 20220710074@uniku.ac.id
7. No. Telepon/Hp 085722465033

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Pernah/Sedang Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
Kegiatan
1. Pecinta Alam Anggota 2022-2023 Fakultas
(Mahakupala) Muda Kehutanan, Universitas
Kuningan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pemberi Penghargaan Tahun
1. Mengenal Biodiversitas Dan Fakultas Kehutanan 2022
Kearifan Lokal Dikawasan
Gunung Tilu
2. Diklatsar Mahakupala Mahakupala 2023

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Kuningan, 26 Febuari 2023
pengusul

Farhan Hidayat

1
1.4 Biodata anggota pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Unan Nur Arbain
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Kehutanan
4. Nim 20220710011
5. Tempat, Tanggal Lahir Brebes, 25 September 2001
6. Alamat E-Mail 20220710011@uniku.ac.id
7. No. Telepon/Hp 082296461607

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Pernah/Sedang Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
Kegiatan
1. Pecinta Alam Anggota muda 2022-2023 Fakultas
(Mahakupala) Kehutanan, Universitas
Kuningan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pemberi Penghargaan Tahun
1. Mengenal Biodiversitas Dan Fakultas kehutanan 2022
Kearifan Lokal Dikawasan
Gunung Tilu
2. Diklatasar Mahakupala Mahakupala 2023

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Kuningan, 26 Febuari 2023
Pengusul

Unan Nur Arbain

1
1.5 Biodata anggota pelaksana IV
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Jingga ayu viandra maheswari
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Kehutanan
4. Nim 20220710024
5. Tempat, Tanggal Lahir Ciamis,22 febuari 2024
6. Alamat E-Mail 20220710024@uniku.ac.id
7. No. Telepon/Hp 081220537395

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Pernah/Sedang Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
Kegiatan
1. Pecinta Alam (Mahakupala) Anggota muda 2022-2023
Fakultas
Kehutanan,
Universitas
Kuningan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pemberi Penghargaan Tahun
1. Mengenal Biodiversitas Dan Fakultas kehutanan 2022
Kearifan Lokal Dikawasan
Gunung Tilu
2. Diklatasar Mahakupala Mahakupala 2023

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Kuningan, 26 Febuari 2023
Pengusul

Jingga ayu viandra maheswari

1
1.6 Biodata dosen pendamping
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nurdin, S.Hut., M.Si
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Ilmu Lingkungan
4. NIP/NIDN 0419047302
5. Tempat Dan Tanggal Lahir Kuningan, 19 April 1973
6. Alamat E-mail nurdin@uniku.ac.id
7. Nomor Telepon/HP 085221113608

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor

Nama Institusi
UNIKU UNSOED

Jurusan/Prodi Kehutanan Ilmu Lingkungan

Tahun Masuk- 2000 2011

Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Inventarisasi & Pengelolaan Satwa Wajib 3
Liar
2 Konservasi Perairan & Terestrial Wajib 3
3 Pengelolaan Limbah Wajib 3
4 Perencanaan Wilayah Perdesaan Wajib 3

1
C.2 Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana
1 Mandiri 2021
Keanekaragaman Jenis dan Karakteristik
Habitat Burung di Ekosistem
Mangrove Indramayu
2 Mandiri 2020
Asosiasi vegetasi terhadap komunitas
burung di Kampus I Universitas
Kuningan

3 Habitat Dan Populasi Burung UNIKU 2020


Madu Sebagai Agen Penyerbuk
(Ornithophily) di Kawasan
Wisata Alam Pasirbatang Taman
Nasional Gunung Ciremai

C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat


No. Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai UNIKU 2021
Biohandsanitizer Dan Biodesinfektan
Berbasis Eco-Community Untuk
Mencegah Penyebaran Virus Corona
Author : N Nurdin, I Nasihin, N Herlina, T
Supartono, D Kosasih, A Nurlaila

2 Pelatihan Angkat Beban Dan UNIKU 2020


Keamanan, Kesehatan, Dan
Keselamatan Kerja (K3) Di Perum
Perhutani Kesatuan Pemangkuan
Hutan (Kph) Tasikmalaya

Kuningan, 28 Febuari 2023


Dosen Pendamping

Nurdin, S.Hut., M.Si

1
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan
Justifikasi Harga
No Matrerial Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan
biaya penunjang
1 mengamati Rp1.000.000
Binocular 2 Rp500.000
burung
2 berkamuflase
Kain
ketika 2 Rp350.000 Rp700.000
Kamuflase
pengamatan
3 merekam suara
Tape
burung yang tidak 1 Rp850.000 Rp850.000
Recording
terlihat
4 menambah
jangkauan
Mic Shotgun perekaman
1 Rp750.000 Rp750.000
Rode merekam suara
burung yang tidak
terlihat
5 antisipasi hal yang
P3k tidak di inginkan 1 Rp150.000 Rp150.000
ketika kdgiatan
6 untuk menyimpan
Drybag 15 L peralatan ketika di 1 Rp100.000 Rp200.000
lapangan
7 kebutuhan untuk
Flysheet 3x4 pembuatan camp 2 Rp150.000 Rp300.000
di dalam hutan
8 Mengukur
Altimeter 2 Rp300.000 Rp600.000
ketinggian tempat
9 Mengukur jarak
Range finder pengamat dengan 1 Rp900.000 Rp900.000
objek
Rp5.450.000
biaya habis pakai
Makan
surveyor 5
8 lokasi x 1 paket 8 Rp450.000 Rp3.600.000
lokasi x 1
1 paket
Batu Baterai
batrai tape
Alkaline 15 Rp5.000,00 Rp75.000
recording
2 AAA

1
Rp3.675.000
biaya perjalanan
Transportasi
tim
1 5 lokasi x 5 orang 5 Rp75.000 Rp375.000
keGunung
Tilu
Survei
2 2X Perjalanan 5 Rp75.000 Rp375.000
Lapangan
Rp750.000
Lain-lain (administrasi, publikasi, laporan, lainnya)
buku catatan,
1 ATK 5 Rp20.000 Rp75.000
pensil, bolpoin,
Pembuatan
Print, copy
2 proposal dan 3 Rp50.000 Rp70.000
laporan
laporan
Rp145.000
Total Anggaran Yang Diajukan Rp9.995.000

2
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang waktu
No. Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Ming
gu)
Fahrul
Shobarudin Survei 48Jam/  Identifikasi
1. Kehutanan visual dan
Syahan/ Lapangan Minggu
suara burung
20190710020
Farhan  Mengukur
Survei 48Jam/
2. Hidayat / Kehutanan parameter
Lapangan Minggu
20220710074 lingkungan
Unan Nur  Pembuka
Survei 48Jam/
3. Arbain / Kehutanan jaliur
Lapangan Minggu
20220710011  Navigasi
Jingga ayu  Pembuatan
viandra Administr 48Jam/ laporan
4. Kehutanan lapangan
maheswari / asi Minggu
 Pengelolaan
20220710024 social media
Amalia  Pembuatan
Administr 48Jam/
5. Nugraha Kehutanan Dokumen
asi Minggu
/20220710067 pelapora

Anda mungkin juga menyukai