Anda di halaman 1dari 20

MODUL AJAR

Profil filantropi dan lembaga-lembaga sosial


Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial

Program Keahlian : Pekerjaan Sosial

Mata Pelajaran : Dasar dasar pekerjaan sosial

Fase :E

Penyusun : Ade Suwandy Simanungkalit S.Pd.

Instansi : SMKN 9 Medan

Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bernalar Kritis

Tahun 2022
1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Memahami peluang usaha dan peluang 1. Menjelaskan peluang usaha dibidang layanan
kerja/profesi dibidang layanan Pekerjaan pekerjaan sosial.
Sosial. 2. Menjelaskan peluang kerja/profesi dibidang
layanan pekerjaan sosial.

2. Langkah Pembelajaran

Pertemuan I

Langkah- Kegiatan Pembelajaran Estimasi


langkah Waktu
Kegiatan
Pertemuan I 20
1. Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis dengan cara memberi salam, 20 menit
berdoa, mengabsen siswa secara sampel, mengawasi kelengkapan atribut
siswa dan kelengkapan belajar siswa.
2. Guru memberi motivasi kepada siswa.
3. Guru memberikan asesmen awal terkait dengan materi yang diajarkan 210 menit
kepada siswa.
a. Apakah yang dimaksud dengan peluang ?
b. Apakah yang di maksud dengan usaha ?
c. Apakah saja peluang usaha dibidang layanan pekerjaan sosial?
Jika peserta didik dapat menjelaskan konsep pemikiran tentang
pertanyaan yang diberikan guru maka kegiatan pembelajaran ke tahap
berikutnya. Jika peserta didik belum dapat menjelaskan konsep pemikiran
tentang pertanyaan yang diberikan guru, maka guru akan melakukan
penguatan dengan konsep yang mudah dipahami peserta didik misalnya
dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan topik atau materi yang akan dipelajari yaitu peluang
usaha dibidang layanan pekerjaan sosial dari link you tube.
https://youtu.be/wEz17tql6sI
https://youtu.be/NjXNsEwQBVI
5. Siswa mencari informasi dengan membaca di referensi buku atau e- book,
jurnal, makalah, serta video yang relevan dengan materi/topik bahasan.
6. Siswa mencermati dan memahami referensi bacaan serta video
pembelajaran/yang relevan.
7. Siswa menggali informasi penting dan bermakna bagi kehidupan yang ada
dalam materi tersebut.
8. Siswa menganalisis penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan
mencari solusi serta mengambil keputusan (sub elemen bernalar kritis)
mengenai konsep tentang peluang usaha dibidang layanan pekerjaan
sosial.
9. Siswa membuat resume materi tersebut dan membuatnya dalam bentuk
file dokumen word dan ppt mengenai peluang usaha dibidang layanan
pekerjaan sosial dengan cara berkolaborasi dengan sesama teman dalam
satu kelompok.
10.Siswa mempresentasikan hasil tugas secara daring/online atau tatap muka
di depan kelas.
11.Siswa melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru dan
orang dewasa lainnya serta informasi-informasi karir yang akan dipilihnya
untuk menganalisis karakteristik dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam
menunjang atau menghambat karirnya di masa depan (sub elemen
mandiri).
12.Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang 40 Menit
sedang dibahas.
13.Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
14.Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri pertemuan
pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama.
Pertemuan II

Langkah- Kegiatan Pembelajaran Estimasi


langkah Waktu
Kegiatan
Pertemuan II 20 Menit
1. Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis dengan cara memberi salam,
berdoa, mengabsen siswa secara sampel, mengawasi kelengkapan atribut
siswa dan kelengkapan belajar siswa.
2. Guru memberi motivasi kepada siswa.
3. Guru merefleksi berdasarkan hasil asesmen porses pertemuan sebelumnya 210 menit
Jika peserta didik mendapat kategori mampu pada hasil asesmen proses
pertemuan sebelumya maka kegiatan pembelajaran ke tahap berikutnya
akan berlanjut. Jika peserta didik mendapat kategori tidak mampu dari hasil
asesmen proses pertemuan sebelumnya, maka guru akan melakukan
penguatan dengan konsep yang mudah dipahami peserta didik misalnya
dengan melakukan pendampingan dan membentuk tutor sebaya.
4. Guru menyampaikan topik atau materi yang akan dipelajari yaitu peluang
usaha dibidang layanan pekerjaan sosial dari link you tube.
https://youtu.be/BBtb0WIDMnk
5. Siswa mencari informasi dengan membaca di referensi buku atau e- book,
jurnal, makalah, serta video yang relevan dengan materi/topik bahasan.
6. Siswa mencermati dan memahami referensi bacaan serta video
pembelajaran/yang relevan.
7. Siswa menggali informasi penting dan bermakna bagi kehidupan yang ada
dalam materi tersebut.
8. Siswa membuat resume materi tersebut dan membuatnya dalam bentukfile
dokumen word dan ppt mengenai peluang usaha dibidang layanan
pekerjaan sosial dengan cara berkolaborasi dengan sesama teman dalam
satu kelompok.
9. Siswa mempresentasikan hasil tugas secara daring/online atau tatap muka
di depan kelas.
10.Siswa menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam
menemukan dan mencari solusi serta mengambil keputusan (sub elemen
bernalar kritis) mengenai konsep tentang peluang usaha dibidang layanan
pekerjaan sosial.
11.Siswa melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru dan orang
dewasa lainnya serta informasi-informasi karir yang akan dipilihnya untuk
menganalisis karakteristik dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam
menunjang atau menghambat karirnya di masa depan (sub elemen mandiri)
12.Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang 40 Menit
sedang dibahas.
13.Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuanberikutnya
14.Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri pertemuan
pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama.

3. Asesmen Awal Proses dan Akhir

Instrumen
Aspek Indikator
Awal Proses Akhir
Kompetensi KA – 1 Peserta didik Tanya jawab -
Awal mempunyai pengetahuan a. Apakah yang dimaksud
awal tentang peluang dengan peluang ?
usaha dibidang layanan b. Apakah yang di maksud
pekerjaan sosial dengan usaha ?
c. Apakah saja peluang
usaha dibidang
layanan pekerjaan
sosial?

a. Apa yang di maksud


dengan profesi ?
KA – 2 Peserta didik b. Mengapa pekerja
mempunyai pengetahuan sosial disebut sebagai
awal tentang peluang profesi ?
kerja/profesi di bidang c. Apa saja peluang
layanan pekerjaan sosial kerja/profesi dibidang
layanan pekerjaan
sosial ?
Tujuan 1. Peserta didik dapat Observasi
Pembelajaran: menjelaskan peluang Mempresent
2. Menjelaskan usaha di bidang layanan asikan hasil
peluang usaha pekerjaan sosial. diskusi
dan peluang
kerja/profesi
dibidang 2. Peserta didik dapat Observasi Post test
layanan menjelaskan peluang Mempresent
Pekerjaan Sosial kerja/profesi di bidang asikan hasil
layanan pekerjaan diskusi
sosial.
Dimensi Profil P3 – 1 Mandiri - Pengamatan
Pelajar Pancasila P3 – 2 Bernalar Kritis - menggunakan
instrumen
Tindak lanjut:
- Remedial : Setiap Peserta didik yang tidak terlibat secara aktif dalam project diberikan tugas
tambahan untuk mengidentifikasi dan mempresentasikan project tersebut.
- Pengayaan : Setiap Peserta didik yang aktif terlibat dalam pembelajaran akan menerima
informasi baru mengenai project yang dilakukan.

Lampiran:

1. Assesmen Awal
Pertemuan I

Lembar Penilaian

No Nama Pertanyaan Indikator Y/N (Yes/No) Keterangan


siswa
a. Apakah yang dimaksud
dengan peluang ?
b. Apakah yang di maksud
dengan usaha ? KA.1
1
c. Apakah saja peluang
usaha dibidang
layanan pekerjaan
sosial?
2 KA.1
3 KA.1

4 Dst
Pertemuan II

No Nama Pertanyaan Indikator Y/N (Yes/No) Keterangan


siswa
a. Apa yang di maksud
dengan profesi ?
b. Mengapa pekerja
sosial disebut sebagai KA.2
1 profesi ?
c. Apa saja peluang
kerja/profesi dibidang
layanan pekerjaan
sosial ?
2 KA.2
3 KA.2

4 Dst

2. Asesmen Proses
Guru melakukan asesmen proses untuk mengetahui sejauh apa proses kegiatan pembelajaran
yang berlangsung dalam rangka menuju Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran.
a. Asesmen proses Pertemuan I
1. Pengamatan diskusi kelompok dan presentasinya tentang peluang usaha di bidang layanan
pekerjaan sosial.

Lembar pengamatan proses diskusi kelompok :


Aspek pengamatan Nilai
No Nama Berpendapat Keaktifan Toleransi Kerjasama
1
2
3
dst
Peserta dinyatakan mampu dalam berdiskusi jika mendapat nilai dalam kategori mampu (≥75% dari
total nilai).

Rubrik pengamatan proses diskusi kelompok :


Aspek Kategori (nilai)
pengamatan Mampu (2) Kurang mampu (1) Tidak mampu (0)
Berpendapat Mengemukakan Mengemukakan Tidak mengemukakan
pendapat sesuai tema. pendapat tidak sesuai pendapat.
tema.
Keaktifan aktif dalam diskusi. kurang aktif dalam diskusi. tidak aktif dalam diskusi.
Toleransi Menghargai pendapat Kurang menghargai Tidak menghargai
orang lain. pendapat orang lain. pendapat orang lain.
Kerjasama Mengerjakan bersama Mengerjakan bersama Mengerjakan tidak
dengan seluruh anggota dengan seorang dari dengan kelompoknya/
kelompoknya. anggota kelompoknya. individu.
Lembar pengamatan presentasi hasil diskusi tentang peluang usaha dibidang layanan pekerjaan
sosial:
Aspek pengamatan Nilai
No Nama komunikasi Penampilan Keberanian Wawasan
1
2
3
dst
Peserta dinyatakan mampu dalam mempresentasikan hasil diskusi jika mendapat nilai dalam
kategori mampu (≥75% dari total nilai).

Rubrik pengamatan presentasi hasil diskusi kelompok:


Aspek Kategori (nilai)
pengamatan Mampu (2) Kurang mampu (1) Tidak mampu (0)
Komunikasi Penyampaiannya mudah Penyampaiannya sedikitPenyampaiannya tidak
diterima oleh audiens. bisa diterima oleh
bisa diterima oleh
audiens. audiens.
Penampilan Menunjukkan pembawaan Menunjukkan pembawaan Menunjukkan
yang menarik. yang kurang menarik. pembawaan yang tidak
menarik.
Keberanian Tidak ragu-ragu dalam Ragu-ragu dalam Tidak berani
penyampaiannya. penyampaiannya. menyampaikan.
Wawasan Menguasai materi dengan Kurang menguasai materi. Tidak menguasai materi.
baik.

2. Penugasan terbimbing tentang peluang usaha dibidang layanan pekerjaan sosial


Lembar Diskusi
Diskusikan dengan kelompok anda mengenai peluang usaha dibidang layanan pekerjaan sosial, kemudian
presentasikan didepan kelas!.
Kelompok:……………
Anggota : 1. ……………………… 3……………………………
2……………………….. 4……………………………
No Sejarah filantropi Kegiatan filantropi
1
2
3
dst
b. Asesmen proses Pertemuan II
1. Pengamatan diskusi kelompok dan presentasinya tentang peluang kerja/profesi dibidang layanan
pekerjaan sosial.
Lembar pengamatan proses diskusi kelompok :
Aspek pengamatan Nilai
No Nama Berpendapat Keaktifan Toleransi Kerjasama
1
2
3
dst
Peserta dinyatakan mampu dalam berdiskusi jika mendapat nilai dalam kategori mampu (≥75% dari
total nilai).

Rubrik pengamatan proses diskusi kelompok :


Aspek Kategori (nilai)
pengamatan Mampu (2) Kurang mampu (1) Tidak mampu (0)
Berpendapat Mengemukakan Mengemukakan Tidak mengemukakan
pendapat sesuai tema. pendapat tidak sesuai pendapat.
tema.
Keaktifan aktif dalam diskusi. kurang aktif dalam tidak aktif dalam diskusi.
diskusi.
Toleransi Menghargai pendapat Kurang menghargai Tidak menghargai pendapat
orang lain. pendapat orang lain. orang lain.
Kerjasama Mengerjakan bersama Mengerjakan bersama Mengerjakan tidak dengan
dengan seluruh anggota dengan seorang dari kelompoknya / individu.
kelompoknya. anggota kelompoknya.

Lembar pengamatan presentasi hasil diskusi kelompok :


Aspek pengamatan Nilai
No Nama Berpendapat Keaktifan Toleransi Kerjasama
1
2
3
dst
Peserta dinyatakan mampu dalam berdiskusi jika mendapat nilai dalam kategori mampu (≥75% dari
total nilai).

Rubrik pengamatan presentasi hasil diskusi kelompok:


Aspek Kategori (nilai)
pengamatan Mampu (2) Kurang mampu (1) Tidak mampu (0)
Komunikasi Penyampaiannya mudah Penyampaiannya sedikit Penyampaiannya tidak
diterima oleh audiens. bisa diterima oleh audiens. bisa diterima oleh
audiens.
Penampilan Menunjukkan pembawaan Menunjukkan pembawaan Menunjukkan
yang menarik. yang kurang menarik. pembawaan yang tidak
menarik.
Keberanian Tidak ragu-ragu dalam Ragu-ragu dalam Tidak berani
penyampaiannya. penyampaiannya. menyampaikan.
Wawasan Menguasai materi dengan Kurang menguasai materi. Tidak menguasai materi.
baik.

2. Penugasan terbimbing tentang peluang kerja/profesi dibidang layanan pekerjaan sosial.


Lembar Diskusi
Diskusikan dengan kelompok anda mengenai peluang kerja/profesi dibidnag layanan pekerjaan
sosial, kemudian presentasikan didepan kelas!.
Kelompok:……………
Anggota : 1. ……………………… 3……………………………
2……………………….. 4……………………………
No Profil pelaku filantropi Lembaga filantropi Tujuan Filantropi
1
2
3
Dst

1. Assesmen Akhir
Guru melakukan asesmen akhir untuk melakukan kontrol akhir terhadap kompetensi siswa terhadap
pencapaian KKTP yang ditargetkan.
a. Asesmen akhir
Penilaian hasil post test tentang peluang usaha dan peluang kerja/profesi dibidang layanan pekerjaan
sosial.

No Soal
1. Jelaskan mengenai profesi pekerja sosial ?

2. Jelaskan peluang usaha profesi pekerjaan sosial disesuaikan dengan kondisi daerah sekitar
mu
!
3. Jelaskan langkah-langkah menganalisis peluang usaha ?
4 Jelaskan peluang kerja dibidang layanan pekerjaan social di era modern ini!
5 Jelaskan mengenai social entrepreneur ship?
No Kunci jawaban
1. Profesi pekerja sosial adalah profesi yang memberikan pertolongan
pelayanan sosial kepada Individu, kelompok dan masyarakat dalam peningkatan
keberfungsian sosial mereka dan membantu memecahkan masalah-
masalah sosial mereka
2. Peluang usaha profesi pekerjaan sosial disesuaikan dengan kondisi daerah sekitar mu
Antara lain membuka tempat penitipan anak di karenakan wilayah disekitar rumah saya terletak
di daerah pabrik sehingga para orang tua yang bekerja di pabrik pada umumnya kesulitan untuk
mencari merawat anak nya. Sehingga saya berencana untuk membuat usaha tempat penitipan
anak agar orang tua yang berkerja di pabrik dapat menitipkan anak nya di tempat penitipan anak
tersebut.
3. Langkah-langkah menganalisis peluang usaha
1. Perhatikan target pasar dan pesaing potensial anda. melalui riset pasar, anda
akan menganalisis siapa target pasar/calon pelanggan dan juga pesaing Anda di berbagai
tingkatan.
2. 2. Lakukan Analisis SWOT.
3. Perhatikan asar dari sebuah peluang bisnis.
4. Mengetahui kebutuhan modal.
4 Peluang kerja dibidang layanan pekerjaan social di era modern ini sangat besar diantaranya
sebagai perawat lansia (caregiver) karena meningkatnya usia harapan hidup. Berkerja
sebagai konselor di bidang rehabilitasi NAPZA dikarenakan meningkatnya penyalahgunaan
NAPZA di saat ini sehingga pekerja sosial berperan sebagai konselor untuk melakukan
rehabilitasi sosial klien
5 Sosial entrepreneur ship adalah Seorang wirausahawan sosial tertarik untuk memulai bisnis untuk
kebaikan sosial yang lebih besar dan bukan hanya mengejar keuntungan. Wirausahawan sosial
mungkin berusaha untuk menghasilkan produk ramah lingkungan, melayani komunitas yang
kurang terlayani, atau fokus pada kegiatan filantropi. Jenis wirausahawan sosial antara lain :
Wirausaha Sosial Masyarakat.
Wirausahawan Sosial Nirlaba.
Wirausaha Sosial Transformasional.
Pengusaha Sosial Global.

Rubrik penilaian asesmen akhir

Kriteria Kategori
Peserta didik menjawab ≥ 80% kata kunci Mampu
Peserta didik menjawab 50% - 79% kata kunci Kurang mampu
Peserta didik menjawab ≤ 50% kata kunci Tidak mampu

Tindak lanjut:
- Remedial : Setiap Peserta didik yang tidak terlibat secara aktif dalam project diberikan tugas
tambahan untuk mengidentifikasi dan mempresentasikan project tersebut.
- Pengayaan : Setiap Peserta didik yang aktif terlibat dalam pembelajaran akan menerima
informasi baru mengenai project yang dilakukan.
Uraian Materi

Peluang Usaha Dibidang Layanan Pekerjaan Sosial


Peluang berarti kesempatan, usaha berarti upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan
berbagai daya atau sumber daya yang dimiliki. Secara sederhana peluang usaha merupakan suatu Peluang Usaha
dan Peluang Kerja Profesi Pekerjaan Sosial kesempatan yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang
hendak dicapai dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Tujuan yang hendak dicapai bisa dalam bentuk
keuntungan, uang, kekayaan, kepuasan batin, popularitas, status sosial dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan
tersebut seseorang dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Sumber daya itu dapar berupa uang/modal,
pengetahuan, skill, relasi yang luas, pengalaman dan lain-lain. Artinya sumber dayaa ini mencakup segala
sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan usaha. Peluang usaha profesi pekerjaan sosial lebih
mengarah ke bidang pelayanan jasa, beberapa peluang usaha untuk profesi pekerjaan sosial antara lain :
1. PAUD (Pendidikan Usia Dini)

2. TPA (Tempat Penitipan Anak)


3. Pelayanan day care kepada lanjut usia

4. Rumah Singgah

5. PKBM (Pusat kegiatan belajar masyarakat)

6. Rehabilitas NAPZA
7. Sekolah Autis

Peluang usaha tersebut kita sesuaikan dengan kondisi wilayah, penduduk di daerah kita masing-
masing dan sumber daya yang dimiliki. Pekerja sosial adalah orang yang mimiliki pekerjaan dilembaga
pemerintahan maupun swasta yang harus memiliki kompetensi dan juga profesi pekerjaan sosial untuk
melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan sosial. Tugas pekerja sosial antara lain :
1. Melakukan pelayanan kesejahteraan terhadap lanjut usia, keluarga, remaja, penyandang
disabilitas dananak
2. Pengembangan dan pelayanan organisasi dan kelompok
3. Pengembangan pelayanan masyarakat dan komunitas
4. Pemeliharaan pelayanan penghasilan seperti halnya asurasi sosial, bantuan sosial
5. Rehabilitasi dan pelayanan sosial bagi pelanggar hukum dan juga yang melakukan hal menyimpang
6. Rehabilitasi dan pelayanan sosial untuk penyandang disabilitas baik mental, fisik, runggu dan netra
7. Rehabilitasi dan pelayanan sosial bagi penyakit menular dan kronis
8. Mengumpulkan data yang terkait dengan masalah sosial masyarakat, kelompok maupun individu
9. Menghubungkan individu dengan kelompok dan juga masyarakat ke lembaga pemberi
pelayananmasyarakat
Berdasarkan keterangan diatas maka begitu besar peluang usaha dan peluang kerja untuk profesi
pekerjaansosial. Seperti contoh di daerah kita masing-masing pasti memiliki potgensi peluang usaha yang cocok
untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan daerah kita. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia terdapat
nilai-nilai sosial yang membentuk kearifan lokal (local wisdom) dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-
hari. Misalnya, gotong royong, kekeluargaan, musyawarah untuk mufakat, dan tepa selira (toleransi). Hadirnya
kearifan lokal ini tak bisa dilepaskan dari nilainilai religi yang dianut masyarakat Indonesia sehingga nilai-nilai
kearifan lokal ini semakin melekat pada diri masyarakat. Tidak mengherankan apabila nilai-nilai kearifan lokal ini
dijalankan tidak semata-mata untuk menjaga keharmonisan hubungan antarmanusia saja, melainkan juga
menjadi bentuk pengabdian manusia kepada Sang Pencipta.
Modal sosial yang kuat akan merangsang pertumbuhan berbagai sektor ekonomi karena adanya tingkat
rasa percaya yang tinggi, dan kerekatan hubungan dalam jaringan yang lebih luas tumbuh di antarasesama pelaku
ekonomi. Dengan kata lain, modal sosial yang ada dapat ditingkatkan menjadi kegiatan kewirausahaan sosial.
Seseorang dapat termotivasi oleh permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat (social problem), hingga
muncullah inisiatif untuk menciptakan kegiatan yang mendatangkan manfaat sosial (social benefit) yang
kemudian turut menumbuhkan manfaat ekonomi (economic benefit) sehingga berdirilah Social Enterprise atau
lembaga kewirausahaan sosial.
Seorang wirausaha sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnisbaru
yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai bukan keuntunganmateri atau
kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi
masyarakat. Dua setengah dekade lalu, Bill Drayton, pendiri dan CEO Ashoka, memprakarsai konsep
kewirausahaan sosial. Prinsipnya tidak berbeda dengan kewirausahaan bisnis, bedanya kewirausahaan sosial
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Bagi Drayton ada dua hal kunci dalam kewirausahaan sosial.
Pertama, adanya inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Kedua, hadirnya individu
bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha (entrepreneurial), dan beretika dibelakang gagasan inovatif tersebut.
Jadi wirausaha sosial adalah individu yang bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha, dan beretika, yang mampu
menciptakan inovasi sosial dan mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Inovasi sosial yang dimaksud
Bill adalah yang mampu menciptakan atau mengubah pola di masyarakat sehingga dapat mengakar dan
karenanya, hal itu dapat berkesinambungan. Gregory Dees, seorang professor di Stanford University dan pakar
di bidang kewirausahaan sosial menyatakan bahwa kewirausahaan sosial merupakankombinasi dari semangat
besar dalam misi sosial dengan disiplin, inovasi, dan keteguhan seperti yang lazim berlaku di dunia bisnis. Kegiatan
kewirausahaan sosial dapat meliputi kegiatan: a) Yang tidak bertujuan mencari laba, b) Melakukan bisnis untuk
tujuan sosial, dan c) Campuran dari kedua tujuan sebelumnya, yakni tidak untuk mencari laba, dan mencari laba,
namun untuk tujuan sosial.
Menjalankan kewirausahaan sosial sangat bergantung kepada bagaimana isi dari gagasan yang
ditawarkan, pada dasarnya agar gagasan serta ide yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat, maka
gagasan tersebut harus memiliki misi sosial di dalamnya semata mata hanya untuk membuat masyarakat dapat
terbebaskan dari permasalahan yang terjadi. Kewirausahaan sosial merupakan aktifitas kewirausahaan yang
dilakukan bukan hanya untuk mengaejar keuntungan tapi juga untuk memberi solusi atas permasalahan sosial
yang belum mampu diatasi pemerintah. Sedangkan social entrepreneur merupakan pengusaha yang memiliki
orientasi sosial, memiliki kemampuan untuk memandang masalah sosial yang dihadapi masyarakat lalu
menciptakan solusi jangka Panjang
Kewirausahaan Sosial
Membangun social enterprise atau kewirausahaan sosial kini kian menjadi tren di tengah masyarakat
yang ada di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Para pendiri dan pekerja wirausaha sosial ini memiliki
peran yang sangat substansial bagi perbaikan berbagai isu sosial yang sedang dihadapi di era sekarang.
Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi terbaru, para wirausahawan inspiratif ini selalu berusaha untuk
menciptakan dampak yang akan meningkatkan kualitas kehidupan di sekitar mereka. Di dunia kewirausahaan
sosial, mengejar uang bukanlah motivasi yang utama. Menjadi agen perubahan untuk dunia adalah hal yang
terpenting bagi mereka.
Pada dasarnya, kewirausahaan sosial adalah suatu bisnis yang dibangun dengan tujuan mengatasi
masalah-masalah yang ada di suatu kelompok masyarakat, seperti masalah ekonomi, kesehatan masyarakat,
pendidikan, lingkungan, sanitasi dan lain sebagainya. Dengan terus berinovasi dan bereksperimen
menggunakan teknologi terkini, perusahaan-perusahaan sosial terus berupaya untuk mengisi celah-celah
kesenjangan yang terdapat dalam kehidupan di sekitar mereka. Tak hanya itu, bisnis yang dijalankan untuk
kebaikan komunitas akan meningkatkan keyakinan terhadap suatu identitas lokal, dan membantu
mengembangkan kepercayaan diri masyarakat lokal akan kemampuan mereka untuk mandiri secara
finansial.

Cara Kerja Kewirausahaan Sosial


Pertama-tama, para wirausahawan sosial memilih isu-isu yang sedang merajalela di suatu wilayah
tertentu. Cakupannya dapat berupa komunitas kecil, satu kota, atau bahkan satu negara. Setelah masalah sosial
ini berhasil diidentifikasi, mereka akan mencari akar permasalahannya. Hal ini dapat dilakukan melalui riset pasar
yang nantinya akan membuahkan penilaian menyeluruh yang berupa laporan survei, hasil analisis lapangan,
serta hasil metode observasi.
Setelah mengetahui apa penyebab masalah yang terjadi, para pendiri usaha sosial ini mencoba
menghubungkan masalah tersebut dengan pola dan gaya hidup masyarakat, sumber daya yang bisa mereka
akses, serta perputaran roda ekonomi mereka. Dengan cara ini, seorang wirausahawan sosial dapat
menemukan ide dan strategi yang berkelanjutan untuk dijadikan solusi. Langkah selanjutnya, wirausahawan
sosial yang sudah melakukan penelitian lapangan akan membentuk tim yang beranggotakan individu-individu
dengan tujuan serupa. Berjalan bahu membahu dengan tim yang ideal akan sangat membantu mereka untuk
menarik lebih banyak investor, yang tentunya akan semakin memudahkan suatu wirausaha sosial untuk
beroperasi secara maksimal.
Peluang Kerja/Profesi Bidang Layanan Pekerjaan Sosial
Pekerja sosial (Social worker) merupakan profesi yang memberikan bantuan ataupun pertolongan
berupa pelayanan pada individu, kelompok, maupun masyarakat yang membutuhkan. Pekerja sosial juga bisa
dimaknai sebagai profesi pelayanan sosial yang bermuara pada kerja kemanusiaan, atau disebut dengan istilah
helping profession. Hal ini bisa diartikan bahwa pekerja sosial akan menolong orang lain supaya mampu
menolong dirinya sendiri (to help people to help themselves). Kiprah pekerja sosial bisa dijumpai dalam berbagai
situasi. Misalnya, penanganan kemiskinan, penanggulangan bencana, penanganan orang dengan kecacatan,
perlindungan anak, pengembangan masyarakat, dan masih banyak lagi. Kenapa pekerja sosial bisa dijumpai
dalam segala kondisi? Karena para pekerja sosial punya komitmen untuk mengambil bagian dalam mewujudkan
masyarakat yang sejahtera juga lingkungan yang aman dan nyaman. Maka dari itu, para pekerja sosial aktif
mendorong perubahan sosial dalam interaksi antara manusia juga lingkungannya.
Pekerjaan Sosial adalah profesi yang memberikan pertolongan pelayanan sosial kepada Individu,
kelompok dan masyarakat dalam peningkatan keberfungsian sosial mereka dan membantu memecahkan
masalah-masalah sosial mereka . Menurut pendapat Max Siporin, D.S.W (1975:3) mengartikan pekerjaan sosial
sebagai metode yang bersifat sosial dan institusional untuk membantu orang-orang mencegah dan memecahkan
masalah-maslah mereka serta untuk memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosial mereka. Pekerja sosial
adalah orang/individu yang memiliki ilmu pekerjaan sosial memberikan pertolongan/pelayanan sosial kepada
individu, kelompok, masyarakat dalam meningktkan keberfungsian sosial.
Indikator Keberfungsian sosial meliputi:
1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup yaitu sandang, pangan, papan
2. Kemampuan dalam memecahkan masalah-masalah
3. Kemampuan dalam menjalankan peran danfungsi sosialnya baik dalam keluarga, kelompok ataupun
masyarakat
4. Kemampuan dalam mengakses sistem sumber Kesejahteraan Sosial
Pekerja sosial sebagai salah satu SDM Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dituntut memiliki keilmuan
(Knowledge) , kemampuan (Skill) dan niali (Value) dalam menjalankan tugas dan fungsinya memberikan
pertolongan dan pelayanan sosial kepada masyarakat. Pekerjaan sosial sudah mulai diknal di Indonesia semanjak
zaman penjajahan Belanda, Jepang, hingga berkembang pesat setelah kemerdekaan Indonesia. Pekerja sosial
yang merupakan sebuah profesi yang harus ditempuh dengan latar belakang pendidikan SMK jurusan Pekerja
Sosial, DIV jurusan Pekerja Sosial, dan pasca sarjana (S2) pada pengembangan jurusan pekerja sosial. Hal ini
membuktikan bahwa dalam mengatasi permasalahan sosial perlu dilakukan secara keilmuan dengan metode dan
teknik-teknik tertentu. Seiring berkembangnya ilmu Pekerjaan Sosial, maka Pekerjaan sosial yang memiliki peran
dalam memperbaiki dan menguatkan keberfungsian sosial masyarakat memiliki fokus penanganan dan sasaran
yang bercabang. Macam-macam bidang praktek pekerjaan sosial
1. Pekerja Sosial General yaitu pekerja sosial yang memahami ilmu pekerja sosial secara general (umum)
dengan sasaran masyarakat umum
2. Pekerja Sosial Koreksional yaitu Pekerja Sosial yang fokus penanganannya membantu mengembalikan
keberfungsian sosial narapidana atau eks narapidana ketika hendak kembali ke lingkungan masyarakat.
Peksos koreksional ini biasanya ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Bapas (Balai
Pemasyarakatan)
3. Pekerja Sosial Medis yaitu Pekerja Sosial yang fokus menanganai klien-klien di rumah sakit dalam
memberikan penguatan, motivasi dan membantu menyembuhkan sakit pasien melalui pendekatan sosial
dan lingkungan sosialnya
4. Pekerja Sosial Industri yaitu pekerja sosial yang bekerja di dunia industri/dunia usaha/perusahan/lembaga
profit yang bertujuan dalam membantu perusahaan dalam menjalankan program CSR (Corporate Sosial
Responsibility) dan membantu memberikan motivasi, konsultasi dan penguatan kerja bagi karyawan di
perusahaan tersebut
5. Pekerja Sosial Klinisi yaitu pekerja sosial yang berperan dalam merehabilitasi sasaran individu dan keluarga
dengan fokus sasaran seperti anak, tindak kekerasan perempuan, korban penyalahgunaan Napza, korban
bencana, dan lain-lain. Peksos Klinisi biasa berada di lingkungan instansi/lembaga rehabilitasi sosial seperti
panti-panti.
6. Pekerja Sosial Masayarakat yaitu pekerja sosial yang membantu merncanakan, mengkoordinasikan dan
mengatur penyelenggaraan kesejahteraan sosial di masyarakat. Pekerja sosial masyarakat berperan dalam
memperkuat potensis sumber ksejahteraan sosial masyarakat yang ada dilingkungan masyarakat dan
membangun partisipasi serta gerakan sosial masyarakat dalam mencegah dan mengatasi permasalahhan
sosial yang ada.
Daftar Pustaka

Du Anyam, “Kewirausahaan Sosial”, https://duanyam.com/perkembangan-kewirausahaan-sosial-di-


indonesia/, (Diakses Agustus 26,2022)

Aku Pintar “Jurusan Pekerja Sosial/Social Worker-Kenali Minatmu Sejak SMP”https://akupintar.id/info-pintar/-


/blogs/jurusan-pekerja-sosial-social-worker-kenali-minatmu-sejak-smp, (Diakses Agustus 26,2022)

Damanik, Juda, Pekerjaan Sosial Jilid 1 untuk SMK - Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
PPG Prajabatan – Pekerjaan Sosial
Nama Anggota Kelompok
1. Aditia Mawarni
2. Amarul Ilham Rizky
3. Dhita Kusuma Putri
4. Dian Fitriani
5. Dinta Yolinda Nugraheni

Menurut kelompok kami dalam modul ajar yang telah kami pelajari dan kami amati, kami
menemukan kekurangan salah satunya adalah, tidak adanya pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran berbasis proyek sangat penting karena memberikan pengalaman praktis untuk
peserta didik dalam dunia kerja. Kami akan mencoba untuk memperbaiki modul ajar yang kami
nilai masih terdapat kekurangan. Pembelajaran proyek ini menjadikan peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan praktis yang relavan dengan bidang kejuruan peserta didik,
seperti keterampilan teknis, manajemen proyek dan pemecahan masalah.
Contoh Konkret pembelajaran berbasis proyek yang dapat di implementasikan dalam
program sekolah SMK pekerja sosial yaitu proyek pengembangan masyarakat lokal. Tujuan
proyek untuk mempersiapkan peserta didik dalam merancang dan melaksanakan program-
program pengembangan masyarakat yang nyata dan bermanfaat bagi Masyarakat setempat.
Proyek semacam ini memungkinkan peserta didik dapat mengamati pengembangan
masyarakat secara nyata, peserta didik dapat mengaplikasikan keterampilan yang mereka dapat
di kelas. Peserta didik dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Peserta didik dengan keterampilan dan pengalaman praktis dalam pembelajaran proyek dapat
mempermudah mereka untuk mempersiapkan peserta didik terjun pada dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai