Fase :E
Tahun 2022
1. Tujuan Pembelajaran
Memahami peluang usaha dan peluang 1. Menjelaskan peluang usaha dibidang layanan
kerja/profesi dibidang layanan Pekerjaan pekerjaan sosial.
Sosial. 2. Menjelaskan peluang kerja/profesi dibidang
layanan pekerjaan sosial.
2. Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Instrumen
Aspek Indikator
Awal Proses Akhir
Kompetensi KA – 1 Peserta didik Tanya jawab -
Awal mempunyai pengetahuan a. Apakah yang dimaksud
awal tentang peluang dengan peluang ?
usaha dibidang layanan b. Apakah yang di maksud
pekerjaan sosial dengan usaha ?
c. Apakah saja peluang
usaha dibidang
layanan pekerjaan
sosial?
Lampiran:
1. Assesmen Awal
Pertemuan I
Lembar Penilaian
4 Dst
Pertemuan II
4 Dst
2. Asesmen Proses
Guru melakukan asesmen proses untuk mengetahui sejauh apa proses kegiatan pembelajaran
yang berlangsung dalam rangka menuju Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran.
a. Asesmen proses Pertemuan I
1. Pengamatan diskusi kelompok dan presentasinya tentang peluang usaha di bidang layanan
pekerjaan sosial.
1. Assesmen Akhir
Guru melakukan asesmen akhir untuk melakukan kontrol akhir terhadap kompetensi siswa terhadap
pencapaian KKTP yang ditargetkan.
a. Asesmen akhir
Penilaian hasil post test tentang peluang usaha dan peluang kerja/profesi dibidang layanan pekerjaan
sosial.
No Soal
1. Jelaskan mengenai profesi pekerja sosial ?
2. Jelaskan peluang usaha profesi pekerjaan sosial disesuaikan dengan kondisi daerah sekitar
mu
!
3. Jelaskan langkah-langkah menganalisis peluang usaha ?
4 Jelaskan peluang kerja dibidang layanan pekerjaan social di era modern ini!
5 Jelaskan mengenai social entrepreneur ship?
No Kunci jawaban
1. Profesi pekerja sosial adalah profesi yang memberikan pertolongan
pelayanan sosial kepada Individu, kelompok dan masyarakat dalam peningkatan
keberfungsian sosial mereka dan membantu memecahkan masalah-
masalah sosial mereka
2. Peluang usaha profesi pekerjaan sosial disesuaikan dengan kondisi daerah sekitar mu
Antara lain membuka tempat penitipan anak di karenakan wilayah disekitar rumah saya terletak
di daerah pabrik sehingga para orang tua yang bekerja di pabrik pada umumnya kesulitan untuk
mencari merawat anak nya. Sehingga saya berencana untuk membuat usaha tempat penitipan
anak agar orang tua yang berkerja di pabrik dapat menitipkan anak nya di tempat penitipan anak
tersebut.
3. Langkah-langkah menganalisis peluang usaha
1. Perhatikan target pasar dan pesaing potensial anda. melalui riset pasar, anda
akan menganalisis siapa target pasar/calon pelanggan dan juga pesaing Anda di berbagai
tingkatan.
2. 2. Lakukan Analisis SWOT.
3. Perhatikan asar dari sebuah peluang bisnis.
4. Mengetahui kebutuhan modal.
4 Peluang kerja dibidang layanan pekerjaan social di era modern ini sangat besar diantaranya
sebagai perawat lansia (caregiver) karena meningkatnya usia harapan hidup. Berkerja
sebagai konselor di bidang rehabilitasi NAPZA dikarenakan meningkatnya penyalahgunaan
NAPZA di saat ini sehingga pekerja sosial berperan sebagai konselor untuk melakukan
rehabilitasi sosial klien
5 Sosial entrepreneur ship adalah Seorang wirausahawan sosial tertarik untuk memulai bisnis untuk
kebaikan sosial yang lebih besar dan bukan hanya mengejar keuntungan. Wirausahawan sosial
mungkin berusaha untuk menghasilkan produk ramah lingkungan, melayani komunitas yang
kurang terlayani, atau fokus pada kegiatan filantropi. Jenis wirausahawan sosial antara lain :
Wirausaha Sosial Masyarakat.
Wirausahawan Sosial Nirlaba.
Wirausaha Sosial Transformasional.
Pengusaha Sosial Global.
Kriteria Kategori
Peserta didik menjawab ≥ 80% kata kunci Mampu
Peserta didik menjawab 50% - 79% kata kunci Kurang mampu
Peserta didik menjawab ≤ 50% kata kunci Tidak mampu
Tindak lanjut:
- Remedial : Setiap Peserta didik yang tidak terlibat secara aktif dalam project diberikan tugas
tambahan untuk mengidentifikasi dan mempresentasikan project tersebut.
- Pengayaan : Setiap Peserta didik yang aktif terlibat dalam pembelajaran akan menerima
informasi baru mengenai project yang dilakukan.
Uraian Materi
4. Rumah Singgah
6. Rehabilitas NAPZA
7. Sekolah Autis
Peluang usaha tersebut kita sesuaikan dengan kondisi wilayah, penduduk di daerah kita masing-
masing dan sumber daya yang dimiliki. Pekerja sosial adalah orang yang mimiliki pekerjaan dilembaga
pemerintahan maupun swasta yang harus memiliki kompetensi dan juga profesi pekerjaan sosial untuk
melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan sosial. Tugas pekerja sosial antara lain :
1. Melakukan pelayanan kesejahteraan terhadap lanjut usia, keluarga, remaja, penyandang
disabilitas dananak
2. Pengembangan dan pelayanan organisasi dan kelompok
3. Pengembangan pelayanan masyarakat dan komunitas
4. Pemeliharaan pelayanan penghasilan seperti halnya asurasi sosial, bantuan sosial
5. Rehabilitasi dan pelayanan sosial bagi pelanggar hukum dan juga yang melakukan hal menyimpang
6. Rehabilitasi dan pelayanan sosial untuk penyandang disabilitas baik mental, fisik, runggu dan netra
7. Rehabilitasi dan pelayanan sosial bagi penyakit menular dan kronis
8. Mengumpulkan data yang terkait dengan masalah sosial masyarakat, kelompok maupun individu
9. Menghubungkan individu dengan kelompok dan juga masyarakat ke lembaga pemberi
pelayananmasyarakat
Berdasarkan keterangan diatas maka begitu besar peluang usaha dan peluang kerja untuk profesi
pekerjaansosial. Seperti contoh di daerah kita masing-masing pasti memiliki potgensi peluang usaha yang cocok
untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan daerah kita. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia terdapat
nilai-nilai sosial yang membentuk kearifan lokal (local wisdom) dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-
hari. Misalnya, gotong royong, kekeluargaan, musyawarah untuk mufakat, dan tepa selira (toleransi). Hadirnya
kearifan lokal ini tak bisa dilepaskan dari nilainilai religi yang dianut masyarakat Indonesia sehingga nilai-nilai
kearifan lokal ini semakin melekat pada diri masyarakat. Tidak mengherankan apabila nilai-nilai kearifan lokal ini
dijalankan tidak semata-mata untuk menjaga keharmonisan hubungan antarmanusia saja, melainkan juga
menjadi bentuk pengabdian manusia kepada Sang Pencipta.
Modal sosial yang kuat akan merangsang pertumbuhan berbagai sektor ekonomi karena adanya tingkat
rasa percaya yang tinggi, dan kerekatan hubungan dalam jaringan yang lebih luas tumbuh di antarasesama pelaku
ekonomi. Dengan kata lain, modal sosial yang ada dapat ditingkatkan menjadi kegiatan kewirausahaan sosial.
Seseorang dapat termotivasi oleh permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat (social problem), hingga
muncullah inisiatif untuk menciptakan kegiatan yang mendatangkan manfaat sosial (social benefit) yang
kemudian turut menumbuhkan manfaat ekonomi (economic benefit) sehingga berdirilah Social Enterprise atau
lembaga kewirausahaan sosial.
Seorang wirausaha sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnisbaru
yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai bukan keuntunganmateri atau
kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi
masyarakat. Dua setengah dekade lalu, Bill Drayton, pendiri dan CEO Ashoka, memprakarsai konsep
kewirausahaan sosial. Prinsipnya tidak berbeda dengan kewirausahaan bisnis, bedanya kewirausahaan sosial
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Bagi Drayton ada dua hal kunci dalam kewirausahaan sosial.
Pertama, adanya inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Kedua, hadirnya individu
bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha (entrepreneurial), dan beretika dibelakang gagasan inovatif tersebut.
Jadi wirausaha sosial adalah individu yang bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha, dan beretika, yang mampu
menciptakan inovasi sosial dan mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Inovasi sosial yang dimaksud
Bill adalah yang mampu menciptakan atau mengubah pola di masyarakat sehingga dapat mengakar dan
karenanya, hal itu dapat berkesinambungan. Gregory Dees, seorang professor di Stanford University dan pakar
di bidang kewirausahaan sosial menyatakan bahwa kewirausahaan sosial merupakankombinasi dari semangat
besar dalam misi sosial dengan disiplin, inovasi, dan keteguhan seperti yang lazim berlaku di dunia bisnis. Kegiatan
kewirausahaan sosial dapat meliputi kegiatan: a) Yang tidak bertujuan mencari laba, b) Melakukan bisnis untuk
tujuan sosial, dan c) Campuran dari kedua tujuan sebelumnya, yakni tidak untuk mencari laba, dan mencari laba,
namun untuk tujuan sosial.
Menjalankan kewirausahaan sosial sangat bergantung kepada bagaimana isi dari gagasan yang
ditawarkan, pada dasarnya agar gagasan serta ide yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat, maka
gagasan tersebut harus memiliki misi sosial di dalamnya semata mata hanya untuk membuat masyarakat dapat
terbebaskan dari permasalahan yang terjadi. Kewirausahaan sosial merupakan aktifitas kewirausahaan yang
dilakukan bukan hanya untuk mengaejar keuntungan tapi juga untuk memberi solusi atas permasalahan sosial
yang belum mampu diatasi pemerintah. Sedangkan social entrepreneur merupakan pengusaha yang memiliki
orientasi sosial, memiliki kemampuan untuk memandang masalah sosial yang dihadapi masyarakat lalu
menciptakan solusi jangka Panjang
Kewirausahaan Sosial
Membangun social enterprise atau kewirausahaan sosial kini kian menjadi tren di tengah masyarakat
yang ada di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Para pendiri dan pekerja wirausaha sosial ini memiliki
peran yang sangat substansial bagi perbaikan berbagai isu sosial yang sedang dihadapi di era sekarang.
Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi terbaru, para wirausahawan inspiratif ini selalu berusaha untuk
menciptakan dampak yang akan meningkatkan kualitas kehidupan di sekitar mereka. Di dunia kewirausahaan
sosial, mengejar uang bukanlah motivasi yang utama. Menjadi agen perubahan untuk dunia adalah hal yang
terpenting bagi mereka.
Pada dasarnya, kewirausahaan sosial adalah suatu bisnis yang dibangun dengan tujuan mengatasi
masalah-masalah yang ada di suatu kelompok masyarakat, seperti masalah ekonomi, kesehatan masyarakat,
pendidikan, lingkungan, sanitasi dan lain sebagainya. Dengan terus berinovasi dan bereksperimen
menggunakan teknologi terkini, perusahaan-perusahaan sosial terus berupaya untuk mengisi celah-celah
kesenjangan yang terdapat dalam kehidupan di sekitar mereka. Tak hanya itu, bisnis yang dijalankan untuk
kebaikan komunitas akan meningkatkan keyakinan terhadap suatu identitas lokal, dan membantu
mengembangkan kepercayaan diri masyarakat lokal akan kemampuan mereka untuk mandiri secara
finansial.
Damanik, Juda, Pekerjaan Sosial Jilid 1 untuk SMK - Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
PPG Prajabatan – Pekerjaan Sosial
Nama Anggota Kelompok
1. Aditia Mawarni
2. Amarul Ilham Rizky
3. Dhita Kusuma Putri
4. Dian Fitriani
5. Dinta Yolinda Nugraheni
Menurut kelompok kami dalam modul ajar yang telah kami pelajari dan kami amati, kami
menemukan kekurangan salah satunya adalah, tidak adanya pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran berbasis proyek sangat penting karena memberikan pengalaman praktis untuk
peserta didik dalam dunia kerja. Kami akan mencoba untuk memperbaiki modul ajar yang kami
nilai masih terdapat kekurangan. Pembelajaran proyek ini menjadikan peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan praktis yang relavan dengan bidang kejuruan peserta didik,
seperti keterampilan teknis, manajemen proyek dan pemecahan masalah.
Contoh Konkret pembelajaran berbasis proyek yang dapat di implementasikan dalam
program sekolah SMK pekerja sosial yaitu proyek pengembangan masyarakat lokal. Tujuan
proyek untuk mempersiapkan peserta didik dalam merancang dan melaksanakan program-
program pengembangan masyarakat yang nyata dan bermanfaat bagi Masyarakat setempat.
Proyek semacam ini memungkinkan peserta didik dapat mengamati pengembangan
masyarakat secara nyata, peserta didik dapat mengaplikasikan keterampilan yang mereka dapat
di kelas. Peserta didik dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Peserta didik dengan keterampilan dan pengalaman praktis dalam pembelajaran proyek dapat
mempermudah mereka untuk mempersiapkan peserta didik terjun pada dunia kerja.