Anda di halaman 1dari 15

JOBSHEET

Nama Sekolah : SMK Hidayatul Insani Abadi


Produk : Pembuatan Batik
Kelas/Semester : XI Tata Busana/Ganjil
Alokasi Waktu :

A. Kopetensi Dasar
 4.3 membuat rancangan desain batik
 4.4 membuat kain batik

B. Keselamatan Kerja
 Memakai masker
 Menggunakan seragam lab
 Menggunakan alas kaki
 Cek alat batik, seperti kompor batik agar tidak terbakar
 Cek aliran listrik
 Matikan kompor batik selesai bekerja

C. Kopetensi yang akan dicapai
 Siswa mampu mengerjakan proses membatik secara individu
 Siswa mandiri akan mengerjakan tugas tugas yang di beri oleh guru tetang
pembuatan batik
 Siswa mampu mendesain motif batik
 Siswa mampu membuat pola batik pada kain
 Siswa mampu melukis di kertas pola
 Siswa mampu mencanting pada kain
 Siswa mampu mengaduk warna dan mewarnai kain batik
 Siswa mampu memfiksasi kain batik
 Siswa mampu melakukan finishing pada kain batik
JOBSHEET

Pengenalan bahan dan alat batik -01


A. Alat dan bahan yang digunakan
a. Kertas HVS

Kertas HVS digunakan untuk membuat sketsa, sebelum dibuat satu banding satu
ke kertas pola.
b. Karton Manila

Karton Manila digunakan untuk membuat pola 1:1 sebelum dipindahkan ke kain. Agar lebih
memudahkan saat proses mencanting .
c. Kain Mori Primisima

Kain yang akan digunakan adalah kain primisima. Bahan primisima ini mempunyai benang
rapat, halus, bisa lebih memudahkan dalam proses mencanting dan warna juga lebih cepat meresap
dan rata.
d. Lilin
Lilin batik merupakan komponen utama dalam membatik, malam memiliki
warna kuning kecoklatan dan meleleh jika sudah panas. Adapun fungsi malam batik
untuk motif yang dibuat.
e. Lilin Paraffin

Lilin paraffin Digunakan untuk memberikan efek pecah-pecah pada bagian yang
diwarnai, agar kesan warna karya tidak monoton.
i. Water glass

Water glass akan berfungsi untuk mengunci warna yang sudah dicanting maupun latar. Supaya pada
saat melorod warna kain tidak hilang dan tidak pudar.

f. Pewarna Remasol

Zat warna yang digunakan adalah zat pewarna remasol. Zat warna ini pengerjaanya
lebih mudah yaitu menguas di atas kain dan bisa memperoleh banyak warna dalam satu
karya batik.
1. Alat
Alat adalah benda benda yang digunakan untuk mengolah bahan dalam membantu
pekerjaan. Adapun alat yang akan digunakan :
a. Alat Tulis
a

Alat tulis yang digunakan diantaranya:


a) Drawing pen, digunakan untuk memperjelas desain.
b) Pensil, pensil digunakan untuk membuat desain dan pola 1:1.
c) Spidol, digunakan untuk memperjelas motif pada saat akan memindahkan pola
1:1 ke kain.
d) Penggaris, digunakan sebagain alat ukur saat pembuatan pola.
b. Kompor batik

Kompor Batik ialah alat perapian sebagai pemanas lilin yang terbuat dari
besi dengan diberi sumbu. Kompor digunakan untuk memanaskan lilin agar lilin
meleleh. Dalam proses membatik api kompor harus diperhatikan, jangan terlalu
besar dan kecil. Disaat api besar lilin akan mengembang ke dasar kain dan jika api
kecil lilin tidak menembus ke belakang permukaan kain.
c. Wajan batik

Wajan Batik adalah perkakas untuk mencairkan malam/ lilin. Wajan terbuat dari
logam baja agar panas lilin lebih bertahan lama.
d. Canting a

Canting. (a) nembok, (b) kelowong, (c) cecek dan isen

Canting adalah alat pokok untuk membatik yang dapat menentukan kretiria
suatu hasil kerja apakah bisa disebut batik. Canting terbuat dari dari tembaga,
gunanya untuk melukis (memakai cairin lilin), membuat motif-motif batik yang
dikehendaki. Canting yang digunakan dalam proses membatik ini adalah (b) Canting
kelowong, untuk memberi garis luar pada bagian motif. (c) Canting cecek dan isen,
canting ini memilki cucuk yang kecil untuk mengisi isen dan cecek. (a) canting
nembok, canting ini memiliki cucuk yang besar digunakan untuk menembok motif
yang sudah diwarnai.
e. Spanram

Spanram digunakan untuk membentangkan kain agar mudah diwarnai. Spanram dibuat dari
kayu yang ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan.
f. Kuas a

Kuas digunakan untuk mengoles warna remazol kepermukaan kain. Kuas yang digunakan
kuas kecil dan kuas besar. Kuas yang besar (a) digunakan juga pada saat mengunci warna. kuas yang
berukuran sedang (b) digunakan untuk mengoles warna background Sedangkan kuas kecil (c) untuk
mengoles warna bagian motif.
g. Gunting

Gunting berfungsi untuk memotong pola dan kain untuk kemeja sesuai desain
yang terpiih.
h. Gelas Plastik

Gelas plastik digunakan untuk mengaduk warna remazol .


B. Penilaian dan hasil
Hasil SKOR
Kerapian 10 50 100
Kesesuaian 10 50 100

Waktu
Pengurangan nilai
Jumlah produk 3 X 5 = 15 produk
Kedisiplinan -Keterlambatan 25%
-Makan & minum 25%
-Bercanda 25%
-Tatakrama berbicara 25%

Penilai Siswa

.................................... ...................................
Guru pengampu Siswa

Total skor akhir


JOBSHEET

Pembuatan dan pola Motif batik -02


a. Pembuatan motif

Proses ini merupakan tahap awal pembuatan karya seni, setelah

menemukan ide dan konsep yang diinginkan. Selanjutnya membuat pola-pola

motif yang bersumber dari kopi gayo dilakukan secara berulang sehingga

menghasilkan bentuk pola motif yang ideal (sempurna).

b. Memindahkan desain menjadi pola 1:1

Tahap ini dilakukan setelah terpilihnya desain di kertas HVS dengan

berbagai pertimbangan. Proses pertama yang dilakukan memindahkan

desain menjadi pola 1:1, dengan cara membuat pola pakaian diatas kertas

linen. Kemudian membuat motif di atas kertas pola tersebut dengan

menyusun komposisi motif sesuai desain yang dipilih, digambar

menggunakan pensil kemudian ditebalkan dengan spidol agar memudahkan

pada saat menciplak/menyalin pada kain putih yang di batik.


C. Penilaian dan hasil
Hasil SKOR
Kerapian 10 50 100
Kesesuaian 10 50 100

Waktu
Pengurangan nilai
Jumlah produk 3 X 5 = 15 produk
Kedisiplinan -Keterlambatan 25%
-Makan & minum 25%
-Bercanda 25%
-Tatakrama berbicara 25%

Penilai Siswa

.................................... ...................................
Guru pengampu Siswa

Total skor akhir


JOBSHEET

Mencanting pada kain -03


a. Mencanting

Mencanting merupakan proses awal kegiatan dalam teknik batik tulis.

Proses mencanting dilakukan dengan cara memanaskan cairan malam (lilin

batik) menggunakan wajan batik di atas kompor khusus batik. Setelah malam

mencair seperti cairan lilin, kemudian mulai proses mencanting dengan cara

menorehkan/menggambar cairan malam menggunakan canting sesuai pola yang

sudah dipindahkan dari kertas pola ke kain.

Proses mencanting menggunakan tiga ukuran canting, pertama; canting

klowong memiliki cucuk sedang fungsinya untuk memberi garis motif. Kedua,

canting isen yang memiliki cucuk paling kecil, fungsinya untuk mencanting isian

dari batik berupa garis dan titik kecil yang disebut isen dan cecek. Ketiga, canting

tutup memiliki cucuk paling besar diantara kedua canting yang telah disebutkan,

fungsinya untuk mencanting dan menutupi cantingan motif utama yang telah

diwarnai agar tidak bercampur warna saat proses mewarnai seluruh backgound

kain yang sudah dicanting.


B. Penilaian dan hasil
Hasil SKOR
Kerapian 10 50 100
Kesesuaian 10 50 100

Waktu
Pengurangan nilai
Jumlah produk 3 X 5 = 15 produk
Kedisiplinan -Keterlambatan 25%
-Makan & minum 25%
-Bercanda 25%
-Tatakrama berbicara 25%

Penilai Siswa

.................................... ...................................
Guru pengampu Siswa

Total skor akhir


JOBSHEET

Mewarnai dan fiksasi kain -03


a. Mewarnai

Proses mewarnai dilakukan setelah proses mencanting selesai dengan

cara membentangkan kain pada spanram terlebih dahulu. Tujuannya agar proses

mewarnai mudah dikerjakan. Pewarnaan dilakukan dengan cara dicolek

menggunakan kuas no 2, 3, 4 pada bagian motif dan bagian latar menggunakan

kuas yang besar. Bahan pewarna batik yang digunakan remazol karena mudah

mendapatkan warna sesuai kebutuhan dalam menciptakan karya ini. Proses

pewarnaan pada kain batik akan membutuhkan waktu sekitar dua sampai lima

hari tergantung banyaknya warna digunakan, proses pengeringan pewarnaan

membutuhkan waktu sekitar satu hari.

b. Fiksasi

Fiksasi adalah proses mengunci warna pada kain batik, bahan pengunci

warna remazol yang digunakan adalah waterglass, tujuannya agar warna tidak
luntur. Fiksasi dilakukan setelah proses pewarnaan selesai dan pewarnaan

sudah kering dengan baik, agar proses yang dilakukan saat fiksasi berjalan baik

tidak mengalami kerusakan warna. Proses fiksasi dilakukan dengan cara

mengoleskan waterglass keseluruh bagian kain yang telah diwarnai,

membutuhkan dua sampai tiga hari untuk proses pengeringan.

C. Penilaian dan hasil


Hasil SKOR
Kerapian 10 50 100
Kesesuaian 10 50 100

Waktu
Pengurangan nilai
Jumlah produk 3 X 5 = 15 produk
Kedisiplinan -Keterlambatan 25%
-Makan & minum 25%
-Bercanda 25%
-Tatakrama berbicara 25%

Penilai Siswa

.................................... ...................................
Guru pengampu Siswa

Total skor akhir


JOBSHEET

Melorord dan finshing -04


a. Melorod

Melorod adalah proses melepaskan malam atau lilin dari kain yang sudah

dicanting. Sebelum dilakukan proses melorod, harus dipastikan proses fiksasi

sudah kering dengan baik agar proses melorod tidak membuat kain batik luntur.

Proses melorod dilakukan dengan cara merebus air di dalam panci besar di atas

api hingga mendidih, kemudian dicampur dengan soda abu agar memudahkan

lilin lepas dari kain. Setelah air mendidih, kain direbus ke dalam panci sampai

malam/ lilin lepas dibutuhkan waktu sekitar lima sampai sepuluh menit.

Kemudian kain dibilas menggunakan air hingga bersih lalu dijemur hingga

kering.
b. Penilaian dan hasil
Hasil SKOR
Kerapian 10 50 100
Kesesuaian 10 50 100

Waktu
Pengurangan nilai
Jumlah produk 3 X 5 = 15 produk
Kedisiplinan -Keterlambatan 25%
-Makan & minum 25%
-Bercanda 25%
-Tatakrama berbicara 25%

Penilai Siswa

.................................... ...................................
Guru pengampu Siswa

Total skor akhir

Anda mungkin juga menyukai