Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ACARA II
PENGENALAN PREPARAT SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

DISUSUN OLEH:
Syafira Dian Nurani
V1823068
Kelas C
Kelompok 3

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
ACARA II
PENGENALAN PREPARAT SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Preparat Bawang Merah & Epitelium Mulut

No Sampel Gambar Keterangan


1 Bawang
Merah 1. Terdapat dinding sel
2. Terdapat Nukleus
3. Terdapat Sitoplasma
4. Pengamatan
dilakukan
menggunaan
mikroskop dengan
lensa objektif
Gambar 2.1 Hasil perbesaran 10 x 10
Pengamatan Epidermis
Bawang Merah
2 Mukosa 1. Terdapat membrane
Mulut sel
2. Terdapat Inti Sel
3. Terdapat Sitoplasma
4. Pengamatan
dilakukan
menggunaan
mikroskop dengan
Gambar 2.2 Hasil Pengamatan
lensa objektif
Epitel Mukosa Mulut
perbesaran 10 x 10

Sumber : Hasil Pengamatan


Preparat merupakan bahan, objek atau contoh spesimen sampel dari materi
biologis seperti jaringan, sel, mikroorganisme, atau organisme keseluruhan yang
telah dipersiapkan dan diproses sedemikian rupa sehingga untuk diamati
menggunakan mikroskop atau alat lainnya. Preparat ditujukan sebagai sarana
penelitian atau pendidikan. Preparat biologi sering digunakan dalam berbagai ilmu
biologi, termasuk biologi sel, mikrobiologi, histologi, dan berbagai bidang lainnya
untuk mengamati struktur, morfologi, perilaku, atau proses biologis yang berbeda.
Setelah preparat biologi selesai dipersiapkan, mereka dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya, mikroskop elektron, atau alat lainnya sesuai dengan skala dan
tujuan pengamatan. Preparat biologi sangat penting dalam penelitian ilmiah,
pendidikan, dan diagnostik medis untuk memahami struktur dan fungsi organisme
serta untuk mengidentifikasi masalah kesehatan atau penyakit
(Wibowo dkk., 2021).
Preparat segar adalah preparat yang keawetannya hanya sementara dan tidak
lebih dari 24 jam. Preparat ini tidak diawetkan dengan menggunakan proses apapun,
sesudah selesai pengamatan obyek yang bersangkutan dapat langsung dibuang.
Tujuan pembuatan preparat segar ini untuk mempelajari suatu obyek dalam keadaan
segar (Latifa, 2015). Sedangkan pengertian dari preparat awetan adalah sediaan
yang sudah mengalami proses pengawetan dan dapat digunakan berkali-kali.
Metode dalam pembuatan preparat sudah dikembangkan sejak seabad yang lalu dan
sudah banyak mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan peralatan
mikroskopis. Dalam pembuatan preparat pengawetan jaringan harus dipertahankan
dalam keadaan basah (dimasukkan dalam larutan garam), supaya tidak mengalami
perubahan dan untuk mempertahankan elemen elemen sel atau jaringan tersebut
perlu diberi media yaitu fiksatif (Anjarwati dkk., 2020). Tujuan penggunaan
preparat awetan adalah untuk menjaga struktur dan morfologi organisme atau
jaringan biologis sehingga mereka dapat diamati, dipelajari, dan disimpan dalam
kondisi yang baik dalam jangka waktu yang lama (Swandi dan Salmi, 2022).
Bagian-bagian dari sel epidermis pada bawang merah mencakup dinding sel,
kloroplas, sitoplasma, dan nukleus. Dinding sel di sel epidermis bawang merah
memiliki peran ganda, yaitu sebagai pelindung dan penyedia bentuk sehingga sel-
sel tersebut memiliki tata letak yang teratur. Dinding sel tumbuhan merupakan
struktur yang kompleks dan beragam, terdiri dari sejumlah polimer dan protein
struktural. Fungsi utamanya adalah memberikan kekuatan mekanis dan berperan
penting dalam proses-proses seperti pertumbuhan tanaman, diferensiasi sel,
komunikasi antar sel, pergerakan air, serta perlindungan (Rongpipi, et al., 2019).
Meskipun sel epidermis bawang merah memiliki kloroplas, mereka tidak
mengandung klorofil, yang menyebabkan sel-sel epidermis tersebut tampak
berwarna ungu saat dilihat dengan mikroskop. Sitoplasma dalam sel epidermis
bawang merah berfungsi sebagai lokasi untuk proses metabolisme sel. Sementara
itu, nukleus memiliki fungsi utama sebagai tempat penyimpanan informasi genetik
dalam bentuk DNA (Waluyo dan Wahyuni, 2020).
Istilah "mukosa mulut" merujuk pada jaringan yang melapisi rongga mulut
dan terbagi menjadi dua bagian utama. Bagian pertama adalah mukosa
pengunyahan yang membentuk lapisan gingiva yang melekat pada rahang dan
langit-langit keras. Struktur mukosa pengunyahan memungkinkannya untuk
melindungi rongga mulut dari gesekan partikel makanan kasar. Bagian kedua
adalah mukosa lapisan, yang merupakan bagian terbesar dari mukosa mulut dan
mencakup mukosa bukal, sublingual, dan vestibular. Dalam mukosa mulut, terdapat
dua lapisan utama, yaitu epitel dan lapisan jaringan ikat yang disebut lamina
propria. Lapisan ini dapat dibandingkan dengan epidermis dan dermis pada kulit.
Di sebagian besar area dalam mulut, lapisan submukosa juga terletak di bawah
lamina propria, meskipun seringkali sulit untuk membedakannya dengan jelas.
Sama seperti epidermis, epitel dalam mulut tetap utuh melalui proses regenerasi sel
yang berkelanjutan dan perpindahan sel-sel dari lapisan terdalam ke permukaan
untuk menggantikan sel-sel yang mati. Epitel dalam mulut terdiri dari lapisan sel
skuamosa yang dapat bersifat berkeratinisasi atau non-keratinisasi. Lapisan terluar
epitel lebih tebal dan lebih permeabel daripada lapisan dalamnya. Pada sel nya,
epitel mukosa memiliki struktur membran sel, lapisan luar sel epitel yang berfungsi
untuk memisahkan sel dari lingkungan luar, nukleus yang berfungsi sebagai pusat
pengendalian sel, dan sitoplasma yang merupakan substansi dalam sel yang
mengandung berbagai organel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan
Golgi (Hovav, 2014).
Berdasarkan hasil pengamatan, sel epidermis bawang merah yang teramati
terdiri dari nukleus, epidermis, dan sitoplasma. Bentuk sel epidermis bawang merah
yang diamati menggunakan mikroskop adalah teratur dan berbentuk kotak,
meskipun kotak-kotaknya tidak sempurna. Hasil pengamatan ini konsisten dengan
teori yang menyatakan bahwa sel epidermis bawang merah memiliki bentuk yang
teratur dan berbentuk kotak. Selain itu, sel epidermis bawang merah juga memiliki
komponen seperti nukleus, sitoplasma, dan dinding sel. Di sisi lain, dalam sampel
daging bawang merah, yang terlihat adalah dinding sel, nukleus, dan sitoplasma.
Meskipun pada dasarnya sel bawang merah memiliki komponen tambahan seperti
jaringan epidermis, membran inti, dan sklereid, hasil pengamatan ini sesuai dengan
teori bahwa yang dapat terlihat dengan jelas adalah dinding sel, nukleus, dan
sitoplasma (Handayani, 2019). Sedangkan pada hasil pengamatan epitel mukosa
mulut terlihat memiliki membrane sel, nukleous, dan sitoplasma. Hal ini juga
sejalan dengan teori bahwa epitel mukosa memiliki struktur membran sel, lapisan
luar sel epitel yang berfungsi untuk memisahkan sel dari lingkungan luar, nukleus
yang berfungsi sebagai pusat pengendalian sel, dan sitoplasma yang merupakan
substansi dalam sel yang mengandung berbagai organel seperti mitokondria,
retikulum endoplasma, dan Golgi (Hovav, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Anjarwati, Sulis., Wardany, Kusuma., & Yanti, Fitri. (2020). Lokakarya dan
Pelatihan Pembuatan Preparat Biologi bagi Guru-Guru SMA di Lampung
Timur. Jurnal Abdimas (Journal of Community Service). Vol. 2 (2) : 57-
63.
Handayani, Santy. (2019). Penerapan Mikroskop Digital Dengan Bantuan
Smartphone Android Sebagai Media Pembelajaran Ipa. SAP (Susunan
Artikel Pendidikan). Vol. 4 (1) : 46 - 52
Hovav. (2014). Dendritic cells of the oral mucosa. Mucosa Immunology. Vol. 7 (1)
: 27-37.
Latifa, R. (2015). Peningkatan Kualitas Preparat Histologi Berbais Kegiatan
Praktikum di Laboratorium Biologi. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan 2015, yang diselenggarakan oleh Prodi Pendididkan Biologi
FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, Tema: Peran Biologi dan
Pendidikan Biologi dalam Menyiapkan Generasi Unggul dan Berdaya
Saing Global. Malang 21 Maret 2015.
Rongpipi, Sintu., Ye, Dan., & Gomez, Enrique. (2019). Progress and opportunities
in the characterization of cellulose an important regulator of cell wall.
Frontiers in Plant Science. Vol. 9 : 1-28.
Swandi., Monica., & Salmi. (2022). Pelatihan Pembuatan Preparat Segar dan
Awetan Jamur Serta Cara Mengidentifikasi Jamur Mikroskopik Bagi Guru
Biologi Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol. 1
(2) : 89-95.
Waluyo., Joko., & Wahyuni, Dwi. (2020). Biologi Dasar. Trussmedia Grafika.
Bantul.
Wibowo, R., Sipriyadi., Fatimatuzzahra., Wahyuni, R., Setiawan, R., Prastika, A.,
& Rizawati. (2021). Pelatihan Pembuatan Preparat Segar Biologi Untuk
Meningkatkan Keterampilan Guru dan Siswa di SMA Negeri 1
Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Ilmiah Pengembangan
dan Penerapan IPTEKS. Vol. 19 (2): 389 – 398.
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 2.3 Pengirisan umbi bawang Gambar 2.4 Peletakkan Sayatan Atau
merah Irisan Tersebut Pada Gelas Benda

Gambar 2.5 Penutupan gelas benda Gambar 2.6 Pemberian air sebagai
dengan gelas penutup medium

Anda mungkin juga menyukai