Anda di halaman 1dari 31

KAJIAN PUSTAKA (LITERATURE REVIEW)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu:
Firdaus Wajdi, MA., Ph.D

Oleh;
Kelompok 1
Muhammad Alif Al Raihan 1404622052
Iris Agripina Zen 1404622037
Arlino Pratama 1404622036
Tajriyah 1404622046

KELAS A
PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Firdaus Wajdi sebagai
dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 23 Februari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................5
BAB II....................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................5
2.1 Pemanfaatan Pustaka/Literatur.....................................................................7
2.2 Topik Penelitian.........................................................................................10
2.3 Langkah-Langkah melakukan Tinjauan Pustaka.......................................11
2.4 Database Terkomputerisasi........................................................................13
2.5 Teknik Desain.............................................................................................16
2.6 Prioritas dalam Memilih Literatur..............................................................17
2.7 Peta Literatur Penelitian.............................................................................19
2.8 Abstraksi Riset...........................................................................................21
2.9 Definisi Istilah............................................................................................23
2.10 Contoh Literatur Review..........................................................................25
BAB III.................................................................................................................26
PENUTUP............................................................................................................26
3.1 Kesimpulan.................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................28
SOAL LATIHAN ESSAY..................................................................................28
SOAL LATIHAN PILIHAN GANDA..............................................................29
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah mengidentifikasi satu topik yang dapat dan perlu diteliti barulah
peneliti bisa melakukan tinjauan pustaka atas topik tersebut. Tinjauan pustaka
memiliki beberapa tujuan utama menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil
penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu,
menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah-
celah dalam penelitian-penelitian sebelumnya (Cooper, 1984; Marshall &
Rossman, 2006). Tinjauan ini juga dapat menyediakan kerangka kerja dan tolok
ukur untuk mempertegas pentingnya penelitian tersebut, seraya membandingkan
hasil-hasilnya dengan penemuan-penemuan lain. Semua atau beberapa alasan ini
bisa menjadi dasar bagi peneliti untuk menuliskan literatur-literatur yang relevan
ke dalam penelitianya (lihat Miller, 1991 untuk pembahasan lebih jelas mengenai
tujuantujuan menggunakan literatur dalam penelitian).Latar belakang memuat
alasan logis dan rasional tentang mengapa makalah dengan tema tersebut
diangkat. Alasan ini harus disusun secara sistematis mulai dari pembahasan yang
umum hingga mengarah menjadi pembahasan yang lebih khusus. Dalam latar
belakang makalah dianjurkan untuk menyisipkan kutipan dari referensi yang telah
direkomendasikan oleh dosen pengampu mata kuliah.
Tidak seperti dalam disertasi dan tesis, tinjauan pustaka dalam artikel jurnal
pada umumnya ditulis secara ringkas. Tinjauan itu biasanya disajikan dalam
bagian khusus bertajuk "Bacaan Terkait" setelah Pendahuluan. Ini sudah menjadi
pola umum untuk artikel-artikel penelitian kuantitatif dalam jurnal-jurnal ilmiah.
Akan tetapi untuk artikel penelitian kualitatif, tinjauan pustaka bisa jadi ditulis
secara terpisah, namun tetap berada dalam bagian pendahuluan, atau justru
disajikan secara intrinsik di sepanjang penelitian. Singkatnya, bagaimanapun
tinjauan pustaka ini ditulis, yang jelas hal ini akan sangat bergantung pada jenis
penelitian yang hendak dilakukan, apakah kuantitatif, kualitatif, atau metode
campuran.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang ingin bahas
adalah tinjauan pustaka atau literatur review rumusan masalah dituliskan dengan
poin-poin sebagai berikut:
a. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan suatu penelitian?
b. Kesamaan antara literatur review dengan karya ilmiah?
c. Pencarian data dengan sistem terkomputerisasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Supaya untuk memudahkan para mahasiswa terutama yang sedang
membuat skripsi atau tugas paper maka dibuatlah tulisan ini sebagai pedoman
untuk mempermudah dalam membuatnya yang sesuai dengan tata cara dan tidak
kebingunggan dalam membuatnya sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tentang membuat literatur review
b. Untuk memahami tentang database terkomputerisasi
c. Untuk memahami tentang prioritas dalam memilih literatur
d. Untuk memahami tentang peta pustaka
e. Untuk memahami tentang abstraksi literatur

BAB II

PEMBAHASAN

Literature review memiliki peran penting dalam membuat suatu tulisan


ataupun karangan ilmiah, karena dapat memberikan ide dan tujuan tentang topik
penelitian yang akan dilakukan. Pada umumnya berisi ulasan, rangkuman &
pemikiran penulis tentang beberapa pustaka (buku, jurnal, majalah) yang berkaitan
dengan topik yang dibahas. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang
bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya (mengacu pada kaidah
kutipan yang berlaku). Dalam menguraikan penelitian harus dijelaskan mengenai
peubah atau variabel yang digunakan, model yang digunakan, rancangan
oenelitian, sampling & teknik pengumpulannya, analisis data & cara
penafsirannya. Literatur review merupakan salah satu dari sekian
banyak teknik yang dapat di gunakan untuk melakukan kegiatan penelitian.
Literatur review berada pada posisi paling atas dari hierarchy of evidence. Hal
ini menunjukkan bahwa literatur review merupakan salah satu teknik untuk
Melakukan pembuktian atau pendekatan masalah tertentu atau dapat dikatakan
bahwa literatur review merupakan proses ilmiah yang menghasilkan output
berupa laporan yang dimaksudkan untuk melakukan penelitian ilmiah atau
memfokuskan sebuah studi. Namun fakta menunjukkan literatur review
terkadang dianggap sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan mengingat untuk
menyusun suatu literatur review dibutuhkan adanya pemahaman dari seorang
peneliti dalam melakukan kajian terhadap suatu masalah (teori, model atau
metode).
Penyusunan sebuah tugas akhir baik studi kasus, skripsi, tesis maupun
disertasi terkadang membutuhkan adanya literatur review untuk memudahkan
penelitian yang akan dilakukan. Hal ini pada dasarnya merupakan teknik
yang dapat digunakan oleh seorang peneliti dalam upayanya untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Selain itu literatur review merupakan salah satu metode
ilmiah yang dapat digunakan sebagai salah satu teknik untuk melakukan
penelitian. Berdasarkan hal dapat disimpulkan bahwa penelitian yang
dilakukan oleh seorang peneliti, dapat menggunakan literatur review baik
sebagai pendukung atau bentuk penelitian yang digunakan.
Sebagai sebuah karya ilmiah penelitian harus berlandaskan pada teori yang
kuat dan berasal dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Cara yang tepat
untuk menemukan teori yang baik adalah dengan melakukan kajian pustaka.
Cooper dalam Creswell mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki berapa
tujuan yakni menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang
berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan
penelitian dengan literatur-literatur yang ada dan mengisi celah-celah dalam
penelitian-penelitian sebelumnya.
Menulis kajian pustaka membutuhkan teknik dan langkah-langkah yang tepat.
Menurut Coote dan Ceile mengungkapkan. Writing a faulty literature review is
one of many ways to derail adissertation. If the literature review is flawed, the
remainder of the dissertationmay also be viewed as flawed" because “a researcher
cannot perform significant research without first understanding the literature in the
field. menurut Bootie bahwa kualitas suatu penelitian dapat dilihat dari bangunan
konsep yang termuat dalam kajian pustaka. Jika kajian pustaka sudah buruk, maka
kemungkinan penelitian tersebut juga akan buruk.

2.1 Pemanfaatan Pustaka/Literatur

Persoalan lain yang juga penting dipertimbangkan dalam menulis tinjauan


pustaka adalah bagaimana menggunakan pustaka/ literatur tersebut dalam
proposal penelitian. Terkait hal ini, ada banyak cara yang bisa diterapkan. Saya
menyarankan anda agar meminta pendapat dari pembimbing atau pihak fakultas
tentang keinginan mereka terkait dengan penyajian tinjauan pustaka ini. Menurut
saya, tinjauan pustaka sebaiknya disajikan secara jelas dan dapat meringkas
berbagai literatur yang relevan dengan masalah penelitian; namun, tinjauan
pustaka ini jangan sampai terlalu rumit dan komprehensif karena pihak fakultas
sangat mungkin akan meminta perubahan-perubahan besar ketika proposal
penelitian diajukan. Selain itu, tinjauan pustaka juga jangan terlalu panjang
katakanlah maksimal 20 halaman namun mampu menunjukkan kepada pembaca
bahwa anda benarbenar memahami literatur-literatur yang berkaitan dengan topik
penelitian. Pendekatan lain dalam menulis tinjauan pustaka adalah dengan
membuat ringkasan detail tentang topik penelitian dan referensi-referensi yang
terkait dengan topik ini untuk nantinya dikembangkan kembali dalam bab khusus
biasanya dalam bab dua,
“Tinjauan Pustaka”, yang mungkin saja membutuhkan 20 hingga 60 halaman
lebih. Literatur review atau dalam Bahasa Indonesia di sebut kajian Pustaka
merupakan ringkasan yang didapatkan dari suatu sumber bacaan yang berkaitan
dengan bahasan penelitian. kajian pustaka terdiri dari bagian-bagian yang
menguraikan tentang teori, temuan serta bahan yang berguna bagi penelitian yang
kemudian menjadi dasar penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka biasanya
membicarakan hal-hal seperti:
1. Teori pendukung yang digunakan sebagai landasan. Teori ini dibagi
menjadi tiga macam, yaitu teori induk (grand theory), teori turunan(middle
range theory), dan teori aplikasi (appliedtheory).
2. Penelitian terdahulu yang mengkaji permasalahan yang sama.
Dapat disimpulkan bahwa kajian pustaka mempunyai fungsi penting sebagai
dasar dan penguat gagasan tokoh dalam suatu penelitian. Hal yang harus
digarisbawahi adalah literatur yang menjadi kajian utama haruslah bersumber
dari buku, artikel jurnal ilmiah atau karya tulis ilmiah lainnya.
Cooper (1984) menyarankan tinjauan pustaka yang bersifat integratif:
peneliti menyimpulkan tema-tema umum yang terdapat dalam literatur. Model ini
sering digunakan dalam proposal disertasi dan dalam disertasi itu sendiri. Model
kedua yang direkomendasikan Cooper adalah tinjauan pustaka yang bersifat
teoretis: peneliti fokus pada teori-teori dalam berbagai literatur yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti. Model ini biasanya banyak muncul dalam
artikelartikel jurnal, yang di dalamnya penulis sering kali menjelaskan teori
dibagian pendahuluan. Model terakhir yang disarankan Cooper adalah tinjuan
pustaka yang bersifat metodologis: peneliti fokus pada metode-metode dan
definisi-definisi. Tinjauan semacam ini biasanya menyajikan ringkasan atas
penelitian-penelitian sebelumnya, dan kritik atas kekuatan dan kelemahan
metodologis dalam penelitianpenelitian tersebut. Model yang terakhir ini kini
sudah jarang ditemukan dalarn tesis dan disertasi. Dalam penelitian metode
campuran, peneliti menerapkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sebelumnya
dalam menulis tinjauan pustaka, bergantung pada jenis strategi yang digunakan.
Untuk strategi sekuensial, literatur disajikan pada setiap tahapan penelitian dengan
tetap konsisten pada metode yang digunakan. Misalnya, jika penelitian dimulai
dengan tahap kuantitatif, peneliti boleh jadi memasukkan tinjauan pustaka di awal
penelitian yang dapat membantunya membangun logika atas rumusan masalah
dan hipotesis penelitian. Jika penelitian dimulai dengan tahap kualitatif, tinjauan
pustaka tidak terlalu ditekankan, yang berarti si peneliti bisa menyajikannya
secara detail di akhir penelitian jika pendekatannya berslfat induktif. Jika peneliti
menerapkan penelitian konkuren dengan bobot dan prioritas yang seimbang antara
data kualitatif dan kuantitatif, peneliti bisa menyajikan literatur secara detail di
setiap tahap kualitatif dan kuantitatif. Singkatnya, penggunaan literatur dalam
proyek metode campuran sangat bergantung pada strategi dan bobot yang
diberikan antara penelitian kualitatif atau kuantitatif.
Saya merekomendasikan beberapa langkah dalam menulis atau menggunakan
pustaka untuk penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode campuran.
• Dalam penelitian kualitatif, gunakanlah literatur secara hemat di awal
penelitian agar nantinya bisa terbentuk rancangan yang induktif, kecuali jika
jenis rancangan yang diinginkan benar-benar membutuhkan orientasi atau
petunjuk literatur yang detail di awal penelitian.
• Masih dalam penelitian kualitatif, pertimbangkan pula segmen tempat yang
benar-benar sesuai untuk tinjauan pustaka, dan jadikan pembaca sebagai dasar
keputusan untuk pertimbangan ini. Ingatlah opsi-opsi berikut: meletakkan
tinjauan pustaka diawal tulisan untuk membantu membangun kerangka
masalah penelitian; meletakkan tinjauan pustaka di bagian terpisah atau
meletakkan tinjauan pustaka di akhir penelitian untuk membandingkan dan
membedakannya dengan hasil penelitian.
• Dalam penelitian kuantitatif, gunakanlah literatur secara deduktif, sebagai
dasar untuk merancang rumusan masalah dan hipotesis penelitian.
• Masih dalam proposal penelitian kuantitatif, gunakanlah literatur untuk
memperkenalkan penelitian, dan sajikanlah literatur tersebut (tinjauan pustaka)
dalam bagian terpisah untuk membandingkan hasil penelitian dengan
konsepkonsep yang terdapat dalam literatur.
• Jika tinjauan pustaka diletakkan dalam bagian terpisah, pertimbangkan apakah
tinjauan tersebut akan ditulis secara integratif, teoretis, atau metodologis.
Praktik yang biasa diterapkan dalam penulisan disertasi pada umumnya adalah
tinjauan pustaka secara integratif.
• Dalam penelitian metode campuran, gunakanlah literatur dalam satu pola yang
konsisten dengan jenis strategi yang dipilih dan sesuai dengan bobot yang
diberikan pada pendekatan kualitatif atau kuantitatif.

2.2 Topik Penelitian

Topik adalak subjek atau materi subjek penelitian, seperti “pengajaran


sekolah”, “kreativitas organisasi” dan “tekanan psikologis” dan amsih banyak
contoh yang lainnya. Buatlah abstraksi tentang topik tersebut dalam beberapa
paragraf topik. Inilah yang nantinya akan menjadi gagasan utama yang harus
dipelajari dan dieksplorasi oleh peneliti. Ada beberapa cara untuk memperoleh
pemahaman mengenai topik penelitian:
1. Menulis judul yang jelas dalam proposal penelitian. Judul yang baik dan
terencana akan menjadi jalan utama untuk masuk ke dalam penelitian topik.
Penelitian akan menuntun dan memberikan petunjuk atas apa yang harus
diteliti serta petunjuk yang akan digunakan untuk menyampaikan gagasan
penelitian kepada orang lain.
2. Buatlah judul sehingga orang lain mudah menangkap maksud atau tujuan dari
proyek penelitian. Kesalahan umum para peneliti pemula adalah bahwa
mereka seringkali membuat kerangka penelitiannya dengan bahasa yang rumit
dan kompleks. Proyek penelitian yang baik biasanya dilandasi dengan
pemikiranpemikiran yang jelas dan tidak rumit mudah dibaca dan dipahami.
3. Wilkonson (1991) pernah memberikan saran yang bagus dalam membuat
judul Buatlah sejelas mungkin dan hindari pernyataan-pernyataan yang
berlebihan hilangkan kata-kata yang tidak penting. Selain itu cobalah
membuat judul yang tidak lebih dari 12 kata Hilangkan kata sandang dan
preposisi yang berlebihan dan pastikan bahwa judul tersebut sudah mencakup
topik utama penelitian.
4. Strategi lain untuk mengembangkan Topik adalah menuliskannya dalam
bentuk pertanyaan seperti “ancaman apa yang paling membahayakan bagi
penderita depresi?” Lalu Pikirkan apakah pertanyaan tersebut akan terjawab
dalam penelitian apakah tidak. Pertimbangkan alasan-alasan utama Mengapa
topik penelitian tersebut benar-benar dapat dan perlu diteliti.

2.3 Langkah-Langkah melakukan Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berarti menempatkan dan menyimpulkan kajian-kajian


tentang suatu topik tertentu. Kajian-kajian tersebut sering kali berupa studi-studi
penelitian (karena anda memang tengah menggarap suatu penelitian), tetapi
kajiankajian ini bisa juga meliputi artikel-artikel atau pemikiran-pemikiran yang
memberikan kerangka kerja dalam menjelaskan suatu topik. Ada banyak cara
dalam menggarap tinjauan pustaka, tetapi sebagian besar sarjana melakukannya
dengan cara yang sistematis untuk menangkap, mengevaluasi, dan menyirnpulkan
pustaka/literatur yang ada. Di bawah ini adalah beberapa cara yang saya
rekomendasikan untuk anda:
1. Mulailah dengan mengidentifikasi beberapa kata kunci (keywords) penelitian.
Langkah ini utamanya pent.ng ketika Anda ingin mencari materi-materi,
referensi-referensi, dan bahanbahan pustaka di perpustakaan universitas. Kata
kunci ini bisa saja Anda peroleh ketika Anda tengah mengidentifikasi topik
penelitian atau bisa jadi berasal dari hasil pembacaan beberapa buku.
2. Setelah kata kunci diperoleh, selanjutnya kunjungi perpustakaan dan
mulailahmencari katalog untuk materi-materi referensi (seperti, jurnal-jurnal
dan bukubuku). Namun, kebanyakan perpustakaan saat ini sudah memiliki
database terkomputerisasi, dan saya menyarankan Anda fokus terlebih dahulu
pada jurnal-jurnal dan buku-buku yang relevan dengan topik penelitian anda.
Selain itu, cobalah untuk mencari database-database terkomputerisasi yang
telah direview dan direkomendasikan oleh para peneliti ilmu sosial, seperti
ERIC, PsycINFO, Sociofile, Social Science Citation Index, Google Schoolar,
ProQuest, dan sebagainya. Database-database ini sudah bisa diakses secara
online, bahkan beberapa di antaranya sudah tersedia dalam bentuk CD-ROM.
3. Pertama-tama, cobalah menemukan sedikitnya 50 laporan penelitian, seperti
artikel-artikel atau buku~uku, yang berhubungan dengan topik penelitian anda.
Prioritaskan pencarian pada artikel-artikel jurnal dan buku-buku karena
sumber-sumber seperti ini sangat mudah diperoieh. Pastikan apakah
artikelartikel danbuku-buku tersebut tersedia diperpustakaan akademik anda,
atau apakah anda perlu meminta bantuan dari pustakawan untuk
mengirimkannya, atau apakah Anda harus membelinya di toko buku.
4. Bacalah sepintas sekumpulan artikel atau bab-bab dalam buku, lalu
salinlah/gandakanlah bab-bab atau artikel-artikel yang memang relevan
dengan topik anda. Dalam proses ini, pastikan apakah artikel ataubab tersebut
akan cukup memberi kontribu.si yang memadai untuk tinjauan pustaka Anda
5. Ketika Anda mengidentifikasi beberapa literatur, mulaiIah merancang peta
literatur (yang akan dibahas lebih detail pada subbab khusus). Peta literatur
(literature map) merupakan sejenis gambar visual yang menampilkan
pengelompokan literatur berdasarkan topik penelitian. Peta inilah yang
nantinya akan menggambarkan bagaimana penelitian Anda memberikan
kontribusi pada literatur-literatur yang ada.
6. Setelah mernbuat peta literatur, buatlah ringkasan dari beberapa artikel yang
paling relevan. Ringkasan-ringkasan inilah yang nantinya akan dimasukkan ke
dalam tinjauan pustaka anda. Masukkanlah referensi-referensi relevan dalam
tinjauan pustaka dengan menggunakan petunjuk penulisan yang sesuai, seperti
petunjuk American Psychological Association (APA) (APA, 2001) agar anda
memiliki referensi yang lengkap untuk digunakan di akhir proposal penelitian.
7. Setelah rnembuat ringkasan dari beberapa literatur yang anda peroleh, kini
saatnya membuat tinjauan pustaka, dengan menyusunnya secara tematis atau
berdasarkan konsep-konsep penting. Di akhir tinjauan pustaka, utarakan
pandangan umum anda tentang tema keseluruhan yang anda peroleh dari
literatur-literatur yang ada, lalu jelaskan mengapa penelitian anda benar-benar
memiliki kebaruan tersendiri dibandingkan literatur-literatur yang sudah
ada.Berisi pembahasan mengenai sub-materi kedua yang dipertanyakan dalam
rumusan masalah kedua.

2.4 Database Terkomputerisasi


Dalam proses pengumpulan bahan/materi yang relevan, database
terkomputerisasi memberikan akses yang cepat dan mudah. Saat ini, database
terkomputerisasi sudah banyak tersedia di berbagai perpustakaan dan
menyediakan akses pada ribuan jurnal, makalah seminar, dan materi-materi lain
tentang berbagai topik yang berbeda-beda. Perpustakaan akademik di sebagian
besar Universitas pada urnumnya juga sudah memiliki database komersial ataupun
database-database domain publik. Beberapa database yang akan saya sajikan
dalam buku ini memang sedikit, namun database-database ini sudah populer dan
menjadi sumber utama yang sering kali digunakan oleh para peneliti profesional
untuk mencari artikelartikel jurnal dan dokurnen-dokumen lain yang dianggap
penting.
ERIC (Educational Resources Information center) merupakan perpustakaan
digital online gratis yang berisi berbagai penelitian dan informasi yang
berhubungan dengan pendidikan. Database yang disponsori oleh Institute of
Educational Sciences (IES) Departemen Pendidikan AS ini dapat Anda kunjungi
di http://www.erx.ed.gov. ERIC memungkinkan user mengakses sekitar 1,2 juta
item yang telah terindeks sejak 1966. Koleksinya meliputi artikel ilmiah, buku,
sintesis penelitian, makalah seminar, laporan teknis, undang-undang, dan materi-
materi lain yang berhubungan dengan pendidikan. ERIC mengindeks lebih dari
600 jurnal, dan link-link untuk berbagai materi yang full-text. Jika Anda berminat
menggunakan ERIC, idenditikasilah deskriptor-deskriptor yang berhubungan
dengan topik anda. Deskriptor merupakan istilah yang digunakan oleh indexer
dalam mengategorisasi artikel atau dokumen-dokumen lain. Anda bisa mencari
deskriptor ini melalui Thesaurus of ERIC Descriptors (Educational Resources
Information, Center, 1975) atau melalui thesaurus online lain. Untuk memperoleh
hasil maksimal dari program ERIC, saya merekomendaskan agar anda mencari
artikel-artikel ilmiah dan dokumen-dokumen terkini yang berhubungan dengan
topik psikologi. Kemudian, lihatlah dengan cermat deskriptor-deskriptor yang
digunakan dalam artikel dan dokumen tersebut, lalu lakukan pencarian lain
dengan menggunakan islah-istilah yang baru anda temukan ini. Tips ini akan
memaksimalkan kemungkinan diperolehnya beberapa artikel yang layak untuk
tinjauan pustaka.
Database gratis lain adalah Google Scholar. Database ini memungkinkan
anda mencari materi-materi dari berbagai sumber dan disiplin pengetahuan,
seperti makalah peer-reviewed, tesis, buku, abstraksi, dan artikel-artikel dari
penerbit akademik, kelompok profesional, universitas, dan organisasi-organisasi
intelektual yang lain. Artikel-artikel yang terdaftar dalam Google Schoolar pada
umumnya dilengkapi dengan link-link yang terhubung dengan abstraksi, artikel-
artikel relevan, versi artikel elektronik yang berafiliasi dengan perpustakaan
tertentu, website-website relevan, dan sumber-sumber untuk membeli full-fext
artikel tersebut.
Selain Google Schoolar, Anda juga bisa memperoleh abstraksi materi
ilmuilmu kesehatan mealui database PubMed gratis. Database ini merupakan
layanan Perpustakaan Nasional Kesehatan AS, yang memiliki lebih dari 17 juta
kutipan dari MEDLINE; dan jurnal-jurnal life science yang menerbitkan artikel-
artikel biomedis sejak 1950-an (www.ncbi.nlm.nih.gov). PubMed juga memiliki
link-link yang terhubung dengan artikel-artikel full-text (yang terdapat di
perpustakaanperpustakaan akademik) dan sumber-sumber lain yang relevan.
Untuk mendapatkan hasil pencarian yang maksimal dari PubMed, anda sebaiknya
menggunakan MeSH (Medical Subject Hendings), sejenis thesaurus kosakata
yang dikontrol oleh Perpustakaan Nasional Kesehatan AS, untuk mengindeks
artikelartikel di MEDLINE/PubMed. Dengan MeSH, anda bisa memperoleh
referensireferensi yang sesuai dengan topik yang Anda cari.
Perpustakaan-perpustakaan akademik saat ini juga sudah memiliki situs-
situs berlisensi untuk database-database komersial tertentu. Salah satu situs yang
biasanya dimiliki adalah ProQuest (http://proquest.com), yang memungkinkan
peneliti mencari berbagai database yang berbeda-beda. Situs ini, konon,
merupakan salah satu tempat penyimpanan konten onine terbesar di dunia.
Misalnya, anda bisa mencari ERIC, PsycInfo, Dissertation Abstracts, Periodicals
Index, Health and Medical Complete, dan berbagai database spesifik lain (seperti
International Index to Black Periodicals), hanya dengan mengakses situs ini.
Karena memasukkan berbagai database yang berbeda-beda, tentu saja situs ini
bisa menjadi salah satu perangkat pencarian yang dapat anda gunakan sebelum
memanfaatkan databasedatabase yang lain.
Database komersial lain yang berlisensi yang sudah banyak dimiliki oleh
berbagai perpustakaan akademik adalah Sociological Abstracts (Cambridge
Scientific Abstracts, http://www.csa.com). Database ini mengindeks lebih dari
2000 jurnal, makalah seminar, disertasi resensi buku, dan buku-buku terpilih
dalam sosiologi, kajian sosial, dan disiplin-disiplin lain yang relevan. Untuk
literatur dalam bidang psikologi dan bidang-bidang yang terkait, anda bisa
mengakses database komersial psikologi, PsyclNFO (http:// www.apa.org).
Database ini mengindeks 2.150 judul jurnal, buku, disertasi dari berbagai negara.
Database ini mencakup bidang psikologi serta aspek-aspek psikologis dari
disiplin-disiplin yang relevan, seperti kedokteran, psikiater, keperawatan,
sosiologi, pendidikan, farmasologi, fisiologi, linguistik, antropologi, bisnis, dan
hukum. Database ini memilild Thesaurus of Psychological Index Terms yang
dapat dirnanfaatkan untuk mencari istilah-istilah penting dalam literatur psikologi.
Database komersial terakhir yang banyak tersedia di perpustakaan adalah
Social Sciences Citation Index (SSCI, Web of Knowledge, Thomson Scientific
[http://isiwebofknowledge.com]). Database ini mengindeks sekitar 1.700 jurnal
yang meliputi 50 disiplin dan juga mengindeks item-item relevan dari lebih 3300
jurnal sains dan teknik. Database ini dapat digunakan untuk mencari artikel-artikel
dan pengarang-pengarang yang telah melakukan penelitian mengenai topik
tertentu. Database ini terutama berguna ketika anda ingin mencari satu penelitian
kunci yang dijadikan awal mula rujukan oleh penelitian-penelitian lain. Dengan
demikian, anda bisa membuat daftar referensi secara kronologis yang
mendokumentasikan evolusi historis dari suatu gagasan atau penelitian tertentu.
Daftar kronologis tersebut bisa jadi sangat membantu dalam melacak
perkembangan gagasan-gagasan tentang topik tinjauan pustaka Anda.
Ringkasnya, ada beberapa tips yang saya rekomendasikan jika Anda ingin
memanfaatkan database terkomputerisasi ini:
• Gunakanlah database literatur online gratis serta database-database gratis lain
yang tersedia di perpustakaan akadernik anda.
• Carilah beberapa database yang berbeda, misalnya Anda harus tetap
menggunakan database ERIC meskipun topik penelitian anda tidak terlalu
berhubungan dengan pendidikan, atau anda menggunakan PsycINFO
meskipun anda merasa topik anda tidak terlalu berkaitan dengan psikologi.
Baik ERIC maupun PsycINFO sama-sama memandang pendidikan dan
psikologi sebagai istilah umum yang bisa diteliti dengan berbagai topik yang
berbeda
• Gunakanlah panduan istilah-istilah untuk mencari artikel yang anda inginkan,
seperti thesaurus jika tersedia.
• Carilah satu artikel yang sangat berkaitan dengan topik anda, lalu lihatlah
istilah-istilah penting yang digunakan dalam artikel tersebut, kemudian
gunakan istilah-istilah itu untuk men-search literatur lain yang relevan.
• Gunakanlah database-database yang menyediakan akses, link, atau informasi
tentang gandaan full-text dari artikel-artikel yang anda inginkan (baik di
perpustakaan atau di toko buku) agar anda bisa menghemat lebih banyak
waktu untuk mencari gandaan artikel-artikel lni.

2.5 Teknik Desain


Teknik Desain Didalam membuat Literatur Review terdapat berbagai
macam teknik atau metode di antaranya yaitu metode systematic mapping
study, systematic literature review, dan traditional review.
• Systematic Mapping Study, Systematic mapping study adalah jenis
metode literature review yang di mana dalam penulisannya dilakukan
secara sistematis dan memakai langkah-langkah yang sudah ditentukan
sebelumnya.
• Systematic Literature Review, Systematic literature review biasa disingkat
menjadi SLR. Systematic literature review adalah sebuah cara yang secara
sistematis yang bertujuan untuk mengumpulkan, kemudian menganalisis
secara kritis dengan menyajikan data-data serta temuan yang berasal dari
berbagai macam penelitian lainnya. Biasanya dalam metode ini dilakukan
secara sistematis maksudnya dibuat dari hal-hal yang mendasar terlebih
dahulu kemudian ke hal-hal yang bersifat kompleks
• Traditional Review, Traditional review adalah suatu metode yang biasa
digunakan untuk membuat literature review oleh para peneliti. Hasil
dengan metode traditional review yang biasa digunakan untuk membuat
tinjauan pustaka ini sering kita temukan pada survey paper. Oleh karena
itu, literature review yang dihasilkan melalui metode ini lebih dikhususkan
fokus terhadap satu topik saja. Selain itu, karya tulis yang dipilih sudah
diketahui pembuatnya terlebih dahulu.

2.6 Prioritas dalam Memilih Literatur


Saya sangat merekomendasikan agar Anda membuat satu prioritas ketika
mencari literatur. Jenis-jenis literatur apa saja yang ingin Anda masukkan dalam
tinjauan pustaka? Pertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1. Jika Anda ingin meneliti topik tertentu, namun belum tahu bagaimana harus
melakukannya,cobalah memulainya dengan mempelajari sintesis-sintesis
umum dari literatur yang ada. Misalnya, Anda mencari ringkasan-ringkasan
literatur yang terkait dengan topik Anda di beberapa ensiklopedia (misalnya,
Aikin, 1992; Keeves, 1988), atau anda bisa mencarinya dalam artikel-artikel
jurnal atau abstraksi-abstraksi ilmiah (rnisalnya, dalam Annual Review of
Psychology, 1950).
2. Selanjutnya, beralihlah pada artikel-artikel ilmiah yang diterbitkan oleh
jurnaljurnal nasional/internasional kenamaan, khususnya jurnal-jurnal yang
menampilkan laporan penelitian. Para penulis di jurnal-jurnal seperti ini
biasanya mengekspos rurnusan masalah atau hipotesis penelitian mereka. Dari
sini, cobalah Anda menjawab rumusan masalah dan hipotesis tersebut. Ada
beberapa jurnal yang bisa Anda pelajari dalam bidang Anda, dan biasanya
jurnal-jurnal tersebut diterbitkan oleh dewan editorial dan para penulis
profesional dari belahan Amerika Serikat dan dunia. Di halaman-halaman
pertama jurnal ini, Anda bisa melihat apakah ada dewan editorialnya dan
apakah artikel-artikel di dalamnya ditulis oleh individu-individu dari berbagai
belahan dunia. Mulailah dengan isu-isu terkini dalam jurnal-jurnal tersebut
dan carilah artikel-artikel penelitian yang terkait dengan topik Anda, begitu
seterusnya. Tindaklanjuti referensi referensi di akhir artikel untuk memperoleh
sumber-sumber lain yang mendukung.
3. Setelah artikel, Anda bisa mencari buku-buku yang berkaitan dengan topik
Anda. Mulailah dengan naskah-naskah penelitian yang merujuk pada berbagai
literatur penting. Kemudian, pertimbangkan beberapa buku yang berhubungan
dengan satu topik yang ditulis oleh seorang pengarang atau sekelompok
pengarang, atau buku-buku yang berisi bab-bab yang ditulis oleh pengarang
yang berbeda-beda.
4. Lanjutkan usaha Anda di atas dengan melacak makalah-makalah seminar
terkini. Hadirilah seminar-seminar nasional, lalu dapatkan makalah-makalah
yang disampaikan oleh penyaji. Jika tidak, Anda bisa mencarinya melalui
database. Sebagian besar seminar, ada yang membutuhkan. dan ada pula yang
meminta para penyaji untuk mencantumkan makalahnya dalam
databasedatabase terkomputensasi. Dari database inilah Anda bisa
menghubungi para penyaji yang telah menulis makalah yang relevan dengan
topik Anda. Kirimlah email atau teleponlah mereka, lalu tanyakan apakah
mereka mengetahui penelitian-penelitian yang berhubungan dengan topik
Anda. Tanyakan juga apakah mereka memiliki sebuah instrumen yang
mungkinbisa digunakan atau dimodifikasi untuk penelitian anda.
5. Jika memungkinkan, periksalah entri-entri dalam Dissertation Abstracts
(University Microfilms, l938). Akan tetapi Anda perlu berhati-hati karena
setiap disertasi memiliki kualitas yang berbeda-beda, dan Anda perlu selektif
dalam memilih disertasi-disertasi tersebut untuk disertakan dalam tinjauan
pustaka. Mencari dalam Dissertation Abstracts mungkin saja menghasilkan
satu atau dua disertasi yang relevan, dan Anda bisa meminta gandaan disertasi
ini melalui pustakawan atau University of Michigar. Microfilm Library.
6. Website juga menyediakan bahan-bahan yang berguna untuk tinjauan pustaka.
Kemudahan mengakses dan kemampuannya untuk memposting beragam
artikel membuatnya lebih atraktif. Namun, pelajarilah terlebih dahulu artikel-
artikel ini dengan hati-hati agar Anda memperoleh artikel yang benar-benar
berkualitas. Perhatikan, apakah artikel-artikel ini memang mencerminkan
sejenis penelitian yang rigid, berkualitas, dan sistematis, yang layak
dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka Anda, atau hanya menampilkan
gagasan-gagasan yang kurang bermutu. Jurnal-jurnal online, di sisi lain, sering
kali juga menyertakan artikelartikel yang telah diperiksa secara cermat oleh
dewan editor. Meski demikian, Anda terlebih dahulu harus mencari tahu
apakah jurnal-jurnal tersebut benarbenar memiliki dewan editor profesional
dan menetapkan standar-standar untuk menerima naskah-naskah yang masuk,
ataukah tidak. Saya meletakkan artikelartikel jurnal di urutan teratas karena
artikel-artikel semacam ini sangat mudah dicari dan digandakan. Artikel
tersebut juga tak jarang merepresentasikan suatu penelitian tentang topik
tertentu. Disertasi diletakkan dalam daftar prioritas yang lebih rendah karena
disertasi pada umumnya memiliki kualitas yang berbeda-beda dan karenanya
sangat sulit dicari, apalagi pada umumnya disertasi merupakan materi yang
sangat sulit dipahami. Selain itu, berhati-hatilah dalam memilih artikel-artikel
ilmiah di website kecuali jika artikel-artikel tersebut berasal dari salah satu
artikel ilmiah yang diterbitkan oleh jurnaljumal tertentu.

2.7 Peta Literatur Penelitian


Selain mencari literatur, peneliti juga perlu menyusun literatur tersebut
sedemikian rupa untuk disajikan dalam tinjauan pustaka. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, penyusunan ini memungkinkan pembaca untuk
memahami apakah penelitian yang diajukan hanya sekadar menambah,
menduplikasi, atau justru memperluas penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Pendekatan penting dalam menyusun literatur ini adalah dengan membuat
literature map (peta literatur). Pendekatan ini merupakan gagasan yang saya
peroleh beberapa tahun lalu, dan ternyata sangat membantu para mahasiswa ketika
mereka menyusun tinjauan pustaka untuk dipresentasikan di hadapan dewan
penguji, atau dalam makalah presentasi dan artikel ilmiah.
Pendekatan penting dalam menyusun literatur ini adalah dengan membuat
literatur map (peta literatur). Peta literatur merupakan ringkasan visual dari
penelitian- penelitian yang sudah dilakukan orang lain. Peta ini biasanya disajikan
dalam bentuk gambar dan bisa disusun dengan berbagai cara salah satunya adalah
disusun dengan cara secara hirarkis yakni menyajikan literatur dengan teknik Top
Down yang pada bagian paling bawah diisi oleh penelitian yang diajukan. Struktur
lain bisa saja dibuat menyerupai flowchart di mana pembaca melihat tinjauan
pustaka disusun layaknya suatu hamparan atau unfolding yang membentang dari
kiri ke kanan dengan sisi kanan paling akhir diisi oleh penelitian yang diajukan.
Model ketiga bisa berbentuk lingkaran-lingkaran di mana setiap lingkaran
mencerminkan 1 literatur dan titik potong lingkaran-lingkaran yang mengindikasi
penelitian selanjutnya. Intinya penelitian sebaiknya membangun gambaran visual
atas penelitian-penelitian atau literatur-literatur yang sudah ada sebelumnya.
Peta literatur merupakan ringkasan visual dari penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan orang lain. Peta ini biasanya disajikan dalam bentuk gambar dan bisa
disusun dengan berbagai cara. Salah satunya adalah disusun secara hierarkis,
yakni menyajikan literatur dengan teknik top-down, yang pada bagian paling
bawah diisi oleh peneilitian yang diajukan. Struktur lain bisa saja dibuat
menyerupai flowchart, di mana pembaca melihat tinjauan pustaka disusun
layaknya suatu hamparan (unfolding) yang membentang dari kiri-kekanan, dengan
sisi-kanan paling akhir diisi oleh penelitian yang diajukan. Model ketiga bisa
berbentuk lingkaran-lingkaran di mana setiap lingkaran mencerminkan satu
literatur dan titik potong lingkaran-lingkaran yang mengindikasikan penelitian
selanjutnya. Saya pernah melihat contoh-contoh dari ketiga struktur ini, dan
semuanya ternyata efektif.
Ketika mengatur dan membuat catatan atau abstrak artikel, kalian akan
mula imemahami isi tinjauan pustaka. Dengan kata lain, gambar konseptual akan
mulaimuncul. Memiliki diagram atau gambar visual konseptualisasi ini
memungkinkan untuk mengatur literatur dalam pikiran, mengidentifikasi di mana
penelitian kalian sesuai dengan literatur. Peta literatur adalah sebuah figur atau
gambar yang menampilkan literatur penelitian (misalnya, penelitian, esai, buku,
bab, dan ringkasan) tentang suatu topik. Sebagai alat komunikasi, suatu peta akan
membantu menyampaikan kepada orang lain, seperti anggota komite fakultas atau
audien pada sebuah konferensi.Desain yang sebenarnya dari peta dapat diambil
beberapa bentuk.

2.8 Abstraksi Riset


Ketika peneliti menulis tinjauan pustaka untuk penelitiannya, dia perlu
mencari literatur-literatur, lalu membuat abstraksi atas literatur-literatur tersebut.
Abstraksi ini harus mewakili isi dari setiap literatur, utamanya yang terkait dengan
topik penelitian. Abstraksi merupakan tinjauan singkat atas literatur (biasanya
dalam bentuk paragraf pendek) yang meringkas elemen-elemen utama agar
pembaca dapat memahami keunggulan-keunggulan dasar dari setiap literatur.
Untuk membuat abstraksi, peneliti perlu mempertimbangkan materi apa yang akan
diringkas dari literatur yang ada. Abstraksi menjadi informasi penting manakala
peneliti ingin meninjau puluhan atau bahkan ratusan literatur. Dalam jurnal-jurnal
ilmiah, kita dapat melihat ada banyak contoh abstraksi ini. Biasanya, abstraksi
yang baik mencakup beberapa poin berikut:
1) Menyatakan masalah yang tengah dibahas.
2) Menyatakan tujuan atau fokus utama penelitian.
3) Menyatakan secara singkat informasi tentang sampel, populasi atau data.
4) Membahas hasil-hasil inti yang berhubungan dengan penelitian yang diajukan.
5) Jika tinjauan pustakanya bersifat metodologis (Cooper, 1984), tunjukkan
kekurangan teknis dari metodologis dalam literatur/ penelitian tersebut.
Dalam jurnal ilmiah, abstraksi pada umumnya ditulis di bagian awal
penelitian. Namun, dalam penelitian-penelitian akademik, seperti disertasi atau
tesis, abstraksi tidak hanya ditulis di bagian awal penelitian, tetapi juga bisa
ditulis dalam bagian tinjauan pustaka, yang biasanya ditujukan untuk
mendeskripsikan materi literatur-literatur atau penelitian-penelitian
sebelumnya yang terkait dengan topik penelitian yang diajukan (penj.). Untuk
mengabstraksikan penelitianpenelitian relevan lain yang sudah dilakukan
sebelumnya, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Jika penelitian
tersebut berbentuk karya tulis ilmiah, carilah masalah dan tujuan penelitiannya
(biasanya terdapat dalam pendahuluan). Informasi tentang sampel, populasi
atau data penelitian, carilah di pertengahan (biasanya dalam bagian metode/
prosedur penelitian), sedangkan hasil penelitian sering kali disampaikan di
akhir karya tulis (biasanya dalam penutup/kesimpulan). Khusus di bagian
akhir ini, carilah pernyataan-pernyataan si penulis yang menunjukkan jawaban
singkat atas rumusan masalah dan hipotesis penelitian yang diajukan
sebelumnya. Hal yang sama juga dilakukan jika penelitiannya berbentuk buku.
Perhatikan contoh berikut :
Contoh 1.1 Tinjauan Pustaka dalam Penelitian Kuantitatif Berikut ini,
ringkasan satu paragraf atas komponen-komponen utama dalam peneitian
kuantitatif (Creswel, Seagren, & Henry, 1979), sangat mirip dengan paragraf yang
muncul dalam tinjauan pustaka yang biasanya terdapat dalam disertasi atau artikel
jurnal. Dalam kutipan ini, saya telah memiih komponen-komponen kunci untuk
diabstraksikan.
Creswell, Seagren, dan Henry (1979) menguji mode Biglan, model
tigadimensi yang mengelompokkan 36 bidang akademik ke dalam bidang0bidang
yang sulit atau mudah, murni atau aplikasi, dan kehidupan atau nonokehidupan,
sebagai prediktor atas kebutuhn pengembangan profesional seorang pemimpin.
Delapan ketua jurusan yang bertugas di empat perguruan tinggi dan satu
universitas negeri Jakarta menjadi partisipan dalam penelitian ini. Hasilnya
menunjukkan bahwa para ketua jurusan dalam bidang akademik yang berbeda
memiliki kebutuhan pengembangan profesional yang berbeda-beda pua.
Berdasarkan penemuan ini, Creswell dkk. Merekomendasikan agar para
ketua/pimpinan yang mengembangkan program-program inservice perlu
mempertimbangkan perbedaan-perbedaan antarbidang yang dipimpinnya.
Pada contoh di atas, kami menulis abstraksi penelitian berdasarkan referensi in-
text dengan format APA (2001). Dalam abstraksi ini, kami meringkas tujuan inti
penelitian, yang diikuti dengan informasi tentang pengumpulan data dan diakhiri
dengan pernyataan tentang hasil-hasil utama dan implikasi-implikasi praktis dari
hasi-hasil tersebut. Lalu, bagaimana mengabstraksilcan esai, opini, tipologi, dan
sintesis dari penelitian sebelumnya, padahal tulisan tulisan seperti ini tidak
termasuk dalam studi penelitian? Untuk tulisan-tulisan yang berbasis penelitian
non-empiris seperti di atas, abstraksinya dapat dibuat dengan cara berikut:
1. Sebutkan masalah yang dibahas oleh tulisan tersebut.
2. Identifikasilah tema utama tulisan tersebut.
3. Nyatakan kesimpulan utama yang berhubungan dengan tema itu.
4. Jika jenis tinjauan pustakanya bersifat metodologis, jelaskan
kekurangankekurangan tulisan tersebut dalam hal penalaran, logika, kekuatan
argumentasi, dan seterusnya.

2.9 Definisi Istilah


Topik lain yang berhubungan dengan tinjauan pustaka adalah identifikasi
dan definisi istilah-istilah yang dibutuhkan pembaca untuk memahami proyek
penelitian yang diajukan. Bagian defnisi istilah bisa saja ditulis secara terpisah
dari tinjauan pustaka, bisa pula masuk dalam tinjauan pustaka, atau justru
diletakkan di bagian lain dalam proposal penelitian. Saran saya, definisikan
istilah-istilah vang kemungkinan tidak dimengerti oleh orang-orang di luar bidang
penelitian Anda, atau istilah-istilah yang terdengar asing (Locke, Spirduso, &
Silverman, 2007). Pentingnya sejumlah istilah untuk didefinisikan memang hanya
persoalan judgment saja, namun saya tetap merekomendasikan Anda untuk
mendefinisikan istilahistilah tertentu yang kemungkinan tidak dipahami oleh
sebagian besar pembaca. Selain itu, definisikan istilah-istilah ketika muncul
pertama kali agar pembaca tidak perlu kembali lagi membaca di bagian awal
ketika mereka menemukan istilahistilah tersebut dibagian akhir atau pertengahan.
Sebagai mana pendapat Wilkinson (1991), "para ilmuwan harus mendefinisikan
istilah-istilah yang dapat menjelaskan penelitian mereka secara tepat dan dapat
mengomunikasikan penemuan-penemuan dan gagasan-gagasan mereka secara
akurat" (hlm. 22). Mendefinisikan istilah juga dapat menambah keakuratan suatu
penelitian, seperti diungkapkan oleh Firestone (1987) berikut ini:

Bahasa sehari-hari memiliki makna yang sangat kaya dan beragam. Sepert
halnya simbol, kekuatan bahasa berasal dari kombinasi antara makna
dengan konteks tertentu. Bahasa ilmu saat ini tampaknya terlalu sering
mengabaikan keanekaragaman makna ini, utamanya dalam hal keakuratan.
Inilah alasan mengapa istilah-istilah umum atau bahasa-bahasa sehari-hari
pun bisa saja memiliki "makna- makna teknis" jika digunakan untuk
tujuan keilmuan (hlm. 17).

Demi keakuratan inilah, peneliti perlu mendefinisikan istilah-istilah penting di


awal penelitian. Dalam proposal disertasi dan tesis, definisi istilah biasanya ditulis
di bagian khusus. Alasannya adalah bahwa dalam penelitian-penelitian formal
seperti ini, mahasiswa harus tepat dalam menggunakan bahasa dan istilah. Hanya
dengan menjelaskan pemikiran-pemikiran dalam definisi-definisi yang
otoritatiflah, keilmuan kita akan terbentuk dengan baik. Karena itu, definisikan
istilah-istilah yang muncul di semua bagian proposal penelitian Anda:
1. Judul penelitian
2. Masalah penelitian
3. Tujuan penelitian
4. Pertanyaan atau hipotesis penelitiar
5. Tinjauan pustaka
6. Landasan teori
7. Metode penelitian.

Definisi istilah bisa saja ditulis untuk semua jerus penelitian, baik kualitatif,
kuantitatif, ataupun metode campuran.
1. Dalam penelitian kualitatif, karena bersifat induktif dan melibatkan rancangan
metodologis, peneliti bisa saja mendefinisikan beberapa istilah di awal
penelitian meskipun definisi ini hanya tentatif semata. Sebagai gantinya,
tematema (atau perspektif-perspektif atau dimensi-dimensi) dapat ditulis
setelah analisis data. Dalam bagian prosedur penelitian, peneliti dapat
mendefinisikan istilah-istilah penting pada saat istilah-istilah ini muncul
pertama kali. Karena alasan inilah, para peneliti kualitatif sering kali tidak
membuat bagian terpisah untuk definisi istilah, melainkan mengemukakan
definisi-definisi tersebut secara tentatif di awal penelitian sebelum masuk ke
dalam inti persoalan.
2. Di sisi lain, dalam penelitian kuantitatif—yang sering ditulis secara deduktif
dengan sasaran penelitian yang sudah fixed—peneliti dapat menyertakan
definisi-definisi ekstensif dalam proposal penelitiannya. Peneliti meletakkan
definisi ini pada bagian terpisah. Peneliti juga mencoba mendefinisikan secara
komprehensif istilah-istilah yang relevan di awal penelitian dan menggunakan
definisi-definisi lain yang diperoleh dari literatur.
3. Dalam penelitian metode campuran, definisi istilah bisa diletakan di bagian
terpisah jika penelitiannya dimulai dengan tahap awal pengumpulan data
kuantitatif. Jika penelitiannya diawali dengan pengumpulan data kualitatif,
berarti istilah-istilah bisa didefinisikan sepanjang penelitian, atau bahkan di
bagian akhir penelitian. Jika pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif ditulis
secara bersamaan, berarti penulisan definisi istilah bergantung pada prioritas
yang diberikan atas salah satu dari dua jenis penelitian tersebut. Namun, dalam
penelitian metode campuran, ada istilah-istilah yang mungkin terdengar asing
bagi pembaca misalnya definisi tentang penelitian metode campuran itu
sendiri sehingga peneliti perlu meletakkan definisi tersebut di bagian prosedur
penelitian (lihat Bab 10). Selain itu, jelaskan istilah-istilah yang berhubungan
dengan strategi penelitian yang digunakan seperti strategi konkuren atau
sekuensial, dan istilah tertentu untuk strategi tersebut (seperti rancangan
triangulasi konkuren, seperti yang akan dibahas pada Bab 10).

2.10 Contoh Literatur Review

Berikut ini adalah salah satu contoh literature review jurnal secara singkat
yang sesuai dengan formatnya dikutip dari laman repository.unikom.ac.id.
Silvera dan Austad (2003) dalam artikelnya yang berjudul Factors Predicting
the Effectiveness of celebrity endorsement advertisement, menjelaskan tentang
pendapat konsumen mengenai kesukaan endorser dengan produk yang
didukung dan mengembangkan model tentang karakteristik endorser dengan
hubungannya dalam memprediksi sikap konsumen terhadap produk yang
didukung. Tujuan dari penelitian mereka adalah untuk menguji faktor yang
mempengaruhi keefektifan celebrity endorsement yang terdiri dari atribut
seperti credibility, attractiveness dan power dalam periklanan serta
mengembangkan model yang dapat memprediksikan keefektifan celebrity
endorsement. Asosiasi yang positif antara selebriti dengan produk dalam iklan
dapat mempengaruhi minat konsumen pada produk secara efektif.

Perusahaan pembuat iklan dapat menciptakan asosiasi antara endorser dengan


produknya sehingga citra yang baik dari endorser dapat mempengaruhi secara
positif produk yang diiklankan. Selebriti memiliki karisma yang dapat
mempengaruhi konsumen karena status mereka sebagai role model. Hasil
penelitian mereka mengindikasikan bahwa sikap konsumen terhadap produk
dapat diprediksi melalui pendapat konsumen tentang karakteristik endorser
dan kesukaan endorser terhadap produk. Penelitian ini menganjurkan agar
pembuat iklan sebaiknya tidak hanya memilih endorser yang cocok dengan
produk, tetapi juga memilih endorser yang ahli yang dapat memberikan
penjelasan yang baik tentang produk yang didukung. Penelitian Silvera dan
Austad tersebut memiliki hubungan dengan penelitian penulis karena
membahas mengenai atribut yang dimiliki endorser untuk mempengaruhi
keefektifan iklan.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sebelum mencari literatur, identifikasilah topik Anda, misalnya dengan


merancang iudul yang jelas atau menyatakan rumusan masalah utama. Selain itu,
pertimbangkan apakah topik anda dapat dan perlu diteliti dengan cara mencari
tahu adakah akses kepada para partisipan dan sumber-sumber lain, dan apakah
topik tersebut akan memberikan konkibusi pada literatur yangada, akan diminati
oleh orang lain, dan konsisten dengan tujuan-tujuan utamanya.
Dalam tinjauan pustaka, peneliti seyogianya menggunakan literatur-literatur
akadernik untuk menyajikan hasil-hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya,
menghubungkan penelitiannya dengan literatur-literatur tersebu! dan menyediakan
kerangka kerja dalam membandingkan hasil penelitiannya dengan hasil
penelitianpenelitian lain. untuk penelitian kualitatif, kuantitatif, dan metode
campuran, literatur memiliki tujuan yang berbeda-beda. Dalam penelitian kua
litatif,bteratur membantu memverifikasi masalah. Penelitiar tetapi literatur
tersebut tidak mempersempit pandangan dari para partisipan. Pendekatan umurn
yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah memasukkan lebih
banyak literatur di bagian akhir ketimbang di bagian awal. Dalam penelitian
kuantitatif, literatur tidak hanya membantu memverifikasi masalah, tetapi juga
memperlihatkan kemungkinan perlunya mmusan masalah atau hipotesis untuk
dibahas. Dalam penelitian kuantitatif, tinjauan pustaka biasanya diletakkan
terpisah dalam satu bagian khusus. Namun demikian, dalam penelitian metocle
campuran, Penggunaan tinjauan pustaka bergantung pada jenis rancangan dan
bobot yang diberikan pada aspek-aspek kuaiitatif dan kuantitatif. Ketika akan
melakukan tinjauan pustaka, identifikasilah kata kunci-kata kunci (keywords)
untuk mencari literatur. Kemudian, carilah database-database online, seperti
ERIC, ProQuest, Google Scholar; PubMed, dan database-database lain yang lebih
spesifik, seperti PsycINFO, Sociofile, dan SSCI. Lalu, carilah literatur-literatur
yang sesuai dengan prioritas, pertama-pertama carilah artikel jurnal, lalu buku-
buku, dan seterusnya. Identifikasilah penelitian-penelitian lain yang turut
memberikan kontribusi pada penelitian Anda. Kelornpokkan penelitian-p-enelitian
ini ke dalam peta literatur yang mencerminkan kategori-kategori utama atas
penelitian-penelitian tersebut dan posisikin penelitian anda dalam kategori-
kategori ini. Mulailah menulis absiaksi penelitian, seraya memerhatikan gaya
penulisan referensi berdasarkan petunjuk gaya (seperti, APA, 2001). Deskripsikan
secara singkat informasi penting tentang penelitian tersebut yang meliputi masalah
penelitian pertanyaan penelitian, pengumpulan dan analisis data penelitian' dan
hasil akhir penelitian.
Definisikan istilah-istilah kunci dan jika dibutuhkan sediakan subbab khusus
untuk definisi istilah ini dalam proposal Anda; atau jika tidak, masukkan definisi
tersebut dalam tinjauan pustaka. pada tahap akhir, pertimbangkan keseluruhan
struktur Penyusunan tinjauan pustaka Anda, Untuk penelitian kuantitatif, Anda
dapat menyediakan bagian khusus untuk tinjauan pustaka berdasarkan
variabelvariabel utama, atas berdasarkan subtema-subtema penting suatu
fenomena untuk penelitian kualitatif'.

DAFTAR PUSTAKA

John W. Creswell,. Research design: Qualitative, Quantitative, and mixed


methods Approaches, 3th terjemahan Achmad Fawaid, ( Yogyakarta
2010).

Eko, Sutomo, Aris,. Literatur Review; Panduan Penulisan Dan Penyusunan,


Jurnal Keperawatan (2019).

Gita Anggraini,. Kajian Pustaka ( Literatur Review ), Academia Edu, Diakses 23


Februari 2023.
SOAL LATIHAN ESSAY

1. Apa yang membantu peneliti untuk menentukan apakah topik tersebut


layak diteliti atau tidak?
2. Sebutkan jenis-jenis metode penelitian?
3. Bagaimana menulis judul yang baik?
4. Apa yang membedakan Literatur Review dengan Karya Ilmiah?
5. Sebutkan beberapa contoh dari Database Terkomputerisasi?

SOAL LATIHAN PILIHAN GANDA

1. Pada desain BAB penelitian studi kasus, tahap B pertama jika peneliti
mempercayai perubahan tingkah laku berhubungan dengan intervensi itu
padahal ada faktor lain maka dapat menyebabkan … .
A. keabsahan internal penelitian ini patut dipertanyakan
B. membuat peneliti tidak dapat menemukan faktor penyebab terjadinya
kasus
C. memungkinkan peneliti memiliki kesimpulan yang teruji
D. mendorong peneliti untuk meningkatkan intervensi

2. Database Terkomputerisasi yang terdapat di perpustakaan bertempat di....


A. mesin pencari buku
B. tempat membuat kartu perpustakaan
C. lemari penitipan barang
D. ruang koleksi buku

3. Melakukan studi pustaka (literature review)dalam proposal penelitian


adalah...
A. penelaahan sumber bacaan berupa teori-teori yang bisa digunakan
untuk melandasi studi atau penelitian yang akan dilakukan
B. penentuan teori-teori yang dapat digunakan untuk mengukur
validitas temuan dalam penelitian
C. pengkajian teori-teori yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan
permasalahan penelitian yang akan dilakukan
D. perumusan permasalahan yang dilakukan berdasarkan sumber
bacaan yang berupa teori-teori.

4.Mencari, membaca literatur, menemukan, membandingkan


dan menyelusuri adalah pengertian dari . . .
A. Kerja praktik
B. Riset/Re-search
C.Tugas Akhir
D. Jurnal

5. Apa saja yang menurut anda yang boleh dilakukan dalam sebuah re-
search ialah .....
A. Menjiplak, meniru, mengcopy
B. Meniru, mencari data sendiri, dan mengcopy
C. Menemukan produk baru dalam riset
D. Memanipulasi data

6. Apa yang harus diperbuat atau dilakukan dalam sebuah re-search adalah
pengertian dari... A.Teliti
B. Memahami
C. Menganalisa
D. Membandingkan
7. Berikut ini yang penting dalam sebuah data riset yang harus tercantum
dalam data adalah... A. Daftar pustaka
B. Data teknik
C. Tabel, matrik, dan grafik
D. Data survey
8. Semua data yang mem back up setiap bab harus semua bab kedalam
daftar pustaka atau refrensi adalah pengertian dari....
A. Daftar isi
B. Daftar pustaka
C. Isi
D. Penutup

9. Dibawah ini yang termasuk diantara pengertian dari re-search dalam


metodologi penelitian adalah...
A. Menjiplak
B. Menemukan
C. Mengcopy
D. Meniru

10. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam re-search apabila kita
melakukan suatu penelitian adalah..
A. Mengcopy
B. Menyelusuri
C. Jawaban a dan d benar
Menjiplak

Anda mungkin juga menyukai