Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JOURNAL REVIEW

DOSEN PENGAMPU : 1. ARFAN DIANSYAH S.Pd M.Pd


2. AMMAR ZHAFRAN RYANTOS.Pd.M.Pd
MATA KULIAH : PRAKSARA HINDU BUDDHA

Disusun oleh :

NAMA : LORENTI BR NAINGGOLAN


NIM :3233121063
KELAS : REGULER A 2022

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
‘‘Critical Journal Review’’ dengan mata kuliah Prasejarah Indonesia dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Critical Journal Review ini saya
susun dalam rangka memenuhi salah satu dari 6 tugas yang ada di UNIMED
sebagai salah satu bagian dari KKNI.

Semoga Critical Journal Review ini dapat


dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Didalam makalah CJR ini saya mengkritik empat jenis journal dalam tugas
Prasejarah Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arfan
Diansyah S.Pd M.Pd dan bapak AMMAR ZHAFRAN RYANTOS S.Pd.M.Pd
selaku Dosen Pengampu, dan buat kedua orangtua saya yang senantiasa
memberikan dukungan kepada saya.

Harapan saya semoga ini membantu dan menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi nya sehingga kedepan nya dapat menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini saya akui masih banyai kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 25 OKTOBER 2023

LORENTI BR NAINGGOLAN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
1.1 RASIONALISASI……………………………………………..………1
1.2 TUJUAN PENULISAN CJR………………………………………….1
1.3 MANFAAT CJR ………………………………………………….…..1
1.4 IDENTITAS JURNAL…………………………………………………2

BAB 2 RINGKASAN ISI Jurnal..............................................................................3


2.1 JOURNALUTAMA.......................................................................…........3
2.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI JOURNAL……….................7

PENUTUP.................................................................................…………....................7
3.1 KESIMPULAN .........................................................................................7
3.2 SARAN ..................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CJR


Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama
buat mahasiswa,maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka
mahasiswa/I dapat mengkritik jurnal, dapat melihat mana jurnal yang perlu
dikritik dan mana jurnal yang sudah bauk untuk digunakan berdasarkan dari
penelitian jurnal tersebut.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR


1.Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Prasejarah Indonesia dengan topik
Penutur Austronesia
2.Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa/i dalam meringkas,
menganalisis, dan membandingkan serta mengkritik journal
3.Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada

1.3 MANFAAT CJR


1.Membantu mahasiswa/i atau pembaca dalam mengetahui inti dari dalam journal
2.Dapat mengetahui bagaimana cara membandingkan journal
3.Terpenuhinya salah satu penugasan dalam bentuk Critical Journal Review
4.Meningkatkan kemampuan mahasiswa/i dalam menganalisis journal
1.4 IDENTITAS JOURNAL

1.JOURNALUTAMA
Judul Artikel : Progres Penelitian Austronesia di Nusantara
Nama Jurna l: Jurnal Penelitian dan pengembangan Arkeologi
Tahun : Juni 2015
Pengarang : Truman Simanjuntak
Kota Terbit : Jakarta Selatan
Vol 33
Ha l : 1-76
Alamat Situs : simanjuntaktruman@gmail.co m
BAB II
RINGKASAN
ISI JOURNAL
2.1 JOURNAL UTAMA

1.PENDAHULUAN
Sejak tahun 2006 pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi
Nasional menetapkan tujuh tema besar kebijakan penelitian nasional. Penerapan
studi ini mengikuti arah perkembangan arkeologi dari yang semula berorientasi
pada artefak yang menjadi situs dan kemudian pada permasalahan tematik.
Paradigma ketiga ini yang disebutkan dalam tujuh tema besar penelitian yang
mencakup peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi di Nusantara.
Penelitian tentang penutur dan budaya Austronesia merupakan tema ke-3
dari kebijakan penelitian dan pengembangan arkeologi nasional. Lingkupnya
sangat luas jika diliat dari aspek ruang, bentuk, dan waktu. Dari kawasan
dimensi ruang studi ini mencakup seluruh kawasan sebaran Panutur Austronesia
yang melampaui batas-batas kenegaraan, mulai dari Kepulauan Paskah di ujung
timur hingga Madagaskar di ujung barat. Serta dari Taiwan-Mikronesia di utara
hingga Selandia Baru di selatan.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 PROGRES PRASEJARAH
Menyangkut asal usul persebaran puntur Astronesia diKepulauan
Nusantara sejauh ini dati pertanggalan tertua ada di Sulawesi, Setidaknya empat
situs memperhatikan petanggalan diantara 3500-3800BP dengan pertanggalan
dari Minanga Sipakko, Kalumpang sedikit lebih tua. Kelekatan kalumpang yang
di pedalaman Sulawesi mengindikasikan kehadiran Penutur Austronesia yang
paling awal mestnya di wilayah prsisir sebelum mereka memasuki pedalaman,
menghuni kalumpang. Penutur austronesia awal sudah memasuki Nusantara
sekitar 4000 tahun yang lalu.
Persebaran ke Selatan dan barat daya mencapai Jawa dan Sumatera.Bukti
bukti tertua di Jawa terdapat di beberapa situs dan salah satunya adalah
Ponjen,Purbalingga Jawa Tengah berupa situs perbengkelan beliung dan gelang
batu.Penemuan lainnya terdapat di Song Keplek,Punung Jawa Timur khususnya
dilapisan hunian teratas dengan sisa sisa pecahan pecahan tembikar polos dan
beliung dengan peninggalan dari 3260 BP.
menetap dengan waktu luang yang lebih tersedia menjadi pemacu terjadinya
kemajuan.Alam pikir menjadi lebih luas hingga membawa kemajuan dibidang
Salah satu praktek penguburan yang sudah mulai berkembang pada periode ini
adalah penguburan dalam tempayan atau disebut dengan kubur tempayan. Model
penguburan yang diterapkan pada penguburan primer dan sekunder merupakan
bukti adanya perlakuan khusus terhadap si mati. Praktek penguburan semacam
ini berlatarbelakang pada konsepsi kepercayaan yang dianut masyarakat dikala
itu, yakni untuk memelihara hubunngan yang baik antara roh si mati dengan
yang hidup dan untuk mendatangkan berkat bagi yang hidup.
2.2 ANTRONESIA PROTOSEJARAH
2.3
Zaman Protosejarah diperkirankan dimulai sekitar awal-awal Masehi dan
berakhir ketika pengaruh Hindu memasuki Nusantara hingga terbentuknya
kerajaan-kerajaan yang pertama sekitar abad ke-4/5 Masehi. Seperti periode
Austronesia Prasejarah, awal dan akhir periode tentu tidak serenrak di
kepulauan, sehingga tidak mungkin menetapkan awal periode yang berlaku bagi
seluruh wilayah.
perkembangan lanjut dari penutur austronesia awal dengan budaya Neolitiknya.
Berbagai situs yang terbesar di kepulauan menjadi sasaran penelitian, hingga
telah memberikan gambaran awal tentang kehidupan diwaktu itu.
Tinggalan Megalitik sebagai simbol atau sarana pemujaan leluhur sangat
menonjol di Nusantara. Hal ini menunjukkkan budaya ini di terima masyarakat
luas, bahkan sangat cocok dalam alam pikir masyarakat Nusantara. Jenis-jenis
tinggalan yang paling umum adalah menhir, dolmen, arca, manusia dan hewan,
punden berundak, lumpang, dan wadah kubur dari batu.Diluar itu masih ada
kursi batu, batu bersusun, batu dakon, batu silindris, dll. Menyangkut wadah
kubur, bentuk-bentuknya bervariasi dengan kekhasan lokal.
Bukti-bukti pertanggalan ini memperjelas posisi kronologi perkembangan
Megalitik dari Zaman Protosejarah hingga Zaman Sejarah. Megalitik Tua,
memasuki Nusantara dibawa masyarakat pendukung budaya beliuang pesegi
pada zaman Neolitik diantara 2500 dan 1500 BC, sedangkan Megalitik Muda,
memasuki kepulauan pada masa yang lebih kemudian bersama Budaya
Dongson. Kenyataan bukti-bukti pertanggalan diatas dan pertanggalan-
pertanggalan lainnya memperlihatkan Megalitik belum muncul pada Zaman
Protosejarah dan berlanjut sebagai tradisi di Zaman Sejarah.

2.3AUSTRONESIA MASA KINI

Perkembangan penutur dan budaya Austronesia sekarang telah melalui


perjalanan panjang,sejak kehadirannya untuk pertama kalinya di Nusantara
hingga sekarang.Budaya bendawi awal ,seriring perkembangan teknologi ,sudah
mengalami transformasi dalam bentuk hingga dalam fungsi yang jauh yang lebih
bervariasi.Misalnya,tembikar yang menjadi wadah utama pada kehidupan
penutur Austronesia awal,sekarang sudah ditinggalkan,berubah menjadi jenis
wadah dari berbagai bahan
Austronesia dalam perjalanan waktu, hingga menciptakan keragaman yang
tinggi ,baik pada penuturnya maupun pada budayanya. Etnisitas dengan
kekhasan bahasa dan budaya pada umumnya pun lambat laun terbentuk
diberbagai daerah hingga pada kondisi sekarang.
Berpatokan pada perkembangan budaya maka tradisi tradisi budaya
yang bertahan menjadi isu utama penelitian Austronesia pada masa kini.
Setidaknya ada dua makna yang termaktub dalam isu ini.Pertama,menyangkut
pemahaman masa lampau Nusantara lewat pendekatan etnografi,khususnya
Budaya budaya tradisi. Kedua,menyangkut pemahaman atas akar peradaban
Nusantara dan revitalisasi nilai nilai dan keasrifannya dimasa lampau dan
menjawab pertanyaan mengapa tradisi yang dimaksud bertahan jauh melampaui
zamannya dan faktor apa yang mendukungnya.
Patut dicatat secara umum, keseluruhan tradisi-tradisi dalam perjalanan
waktu cenderung tergradasi kearah kepunahan, tergantikan oleh budaya modern.
Beberapa unsur budaya antara lain seperti konsepsi kepercayaan,tergolong
kenyal atas infiltrasi luar, sehingga lebih bertahan jika dibandingkan oleh unsur unsur
lainya.

2.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JOURNAL


A. JOURNAL UTAMA
KELEBIHAN :✓Pembahasannya sangat lengkap
✓Identitas nya lengkap
✓Memakai Bahasa Indonesia dan mudah dipahami.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Masyarakat Austronesia adalah suatu kebudayaan yang telah ada pada
zaman neolitik. Penutur Austronesia adalah leluhur populasi asli bangsa
Indonesia yang bertutur bahasa Austronesia yang bermigrasi dari Taiwan
hingga mencapai Sulawesi disekitar tahun 4000 tahun lalu. Dalam makalah
ini terdapat s a t u jurnal yang mengenai kebudaayaan ausstronesia yang
saling berhubungan sampai saat ini.
3.2 SARAN
Artikel didalam journal tersebut sangat cocok dibaca oleh kalangan
generasi muda khususnya mahasiswa/i yang jurusan pendidikan sejarah
karena didalam jurnal tersebut terdapat cerita yang berhubungan dengan
zaman yang ada di nusantara ini. Banyak juga terdapat gambar gabar
penemuan penemuan atau bukti bukti nya. Namun, journal ini sudah sangat
bagus dan bermanfaat buat kita yang ingin belajar melalui artikel artikel
terutama mahasiswa/i seperti saat ini

Anda mungkin juga menyukai