Anda di halaman 1dari 4

Untuk membuat pemahaman yang jelas tentang strategi yang kondusif dari aspek pekerja

pengetahuan dan pekerja manual, penting untuk mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Aspek Knowledge Worker: Ini mengacu pada pekerja yang menggunakan pengetahuan dan
keahliannya untuk mengembangkan dan menerapkan strategi.

 Untuk memastikan bahwa aspek pekerja pengetahuan dari strategi jelas, penting untuk:
Komunikasikan dengan jelas tujuan dan sasaran strategi: Pastikan imemahami tujuan
keseluruhan dan peran mereka dalam mencapai tujuan.

 Tentukan indikator kinerja utama; Kembangkan secara jelas dan terukur yang akan
digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan strategi.

 Kembangkan rencana komprehensif: Buat rencana yang menguraikan langkah-langkah


spesifik yang perlu diambil pekerja pengetahuan untuk menerapkan strategi.

 Sediakan sumber daya yang memadai: Sediakan pekerja berpengetahuan dengan yang
diperlukan sumber daya, seperti akses ke data dan teknologi, untuk memungkinkan
mereka berkembang dan menerapkan strategi.

2. Aspek Manual Worker: Ini merujuk pada pekerja yang melakukan tugas praktis dan fisik yang
diperlukan untuk menerapkan strategi. Untuk memastikan bahwa aspek pekerja manual dari
strategi jelas, penting untuk:

 Komunikasikan dengan jelas tugas spesifik yang perlu diselesaikan: Pastikan pekerja
manual memahami peran mereka dalam proses implementasi.

 Sediakan pelatihan dan dukungan: Sediakan pelatihan dan dukungan yang diperlukan
bagi pekerja manual untuk memungkinkan mereka melaksanakan tugas mereka secara
efektif.

 Alokasikan sumber daya: Berikan pekerja manual sumber daya yang diperlukan, seperti
peralatan dan bahan, untuk memungkinkan mereka melaksanakan tugas mereka secara
efektif.

 Pantau kemajuan: Pantau kemajuan secara teratur dan berikan umpan balik ke manual
pekerja untuk memastikan bahwa strategi sedang dilaksanakan dengan sukses.

Agar kedua aspek Knowledge Worker dan Manual Worker menjadi kondusif, organisasi harus
mengambil langkah-langkah berikut:

1. Tetapkan peran dan tanggung jawab: Penting untuk secara jelas mendefinisikan peran dan
tanggung jawab Knowledge Worker dan Manual Worker. Ini akan membantu memastikan
bahwa setiap orang memahami peran mereka dalam mencapai yang diinginkan hasil.

2. Sediakan komunikasi yang jelas: Komunikasi yang jelas adalah kunci untuk membuat pekerja
berpengetahuan dan pekerja manual saling kondusif. Dengan mengomunikasikan tujuan dan
sasaran strategi secara jelas, setiap orang akan memahami apa yang sedang mereka upayakan.

3. Kembangkan rencana komprehensif: Rencana komprehensif harus dikembangkan yang


menguraikan langkah-langkah spesifik yang perlu diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Ini harus mempertimbangkan input dan persyaratan dari pekerja pengetahuan dan pekerja
manual.

4. Sediakan sumber daya yang diperlukan: Menyediakan sumber daya yang diperlukan, seperti
akses ke data, teknologi, peralatan, dan material, penting untuk membuat pekerja pengetahuan
dan pekerja manual menjadi kondusif. Ini akan memungkinkan mereka untuk bekerja secara
efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang diinginkan.

5. Mendorong kolaborasi: Mendorong kolaborasi antara pekerja berpengetahuan dan pekerja


manual adalah kunci untuk membuat mereka saling kondusif. Ini mungkin melibatkan
pemberian pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama tim.

6. Memantau kemajuan: Memantau kemajuan secara teratur dan memberikan umpan balik
penting untuk membuat pekerja berpengetahuan dan pekerja manual menjadi kondusif. Ini akan
membantu untuk memastikan bahwa strategi berada di jalur dan penyesuaian dapat dilakukan
seperlunya.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, organisasi dapat menciptakan lingkungan yang


mempromosikan kondisi yang menguntungkan untuk sukses, dengan memastikan bahwa
pekerja pengetahuan dan pekerja manual selaras dan bekerja menuju tujuan bersama. Hal ini
pada akhirnya akan mengarah pada peningkatan kinerja organisasi dan keunggulan kompetitif.

Dengan mengatasi aspek pekerja pengetahuan dan pekerja manual dari strategi, organisasi
dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam mencapai tujuan mereka. Pekerja
pengetahuan memberikan landasan intelektual dan teoritis untuk strategi, sementara pekerja
manual memberikan dukungan praktis dan fisik yang diperlukan untuk menerapkan strategi
secara efektif. Dengan bekerja sama, kedua kelompok dapat berkontribusi pada keberhasilan
implementasi strategi.

Strategi kondusif yang membahas aspek Knowledge Worker dan aspek manual Worker sangat
penting untuk keberhasilan organisasi mana pun. Pekerja pengetahuan memberikan landasan
intelektual dan teoritis untuk strategi, sementara pekerja manual memberikan dukungan praktis
dan fisik yang diperlukan untuk menerapkan strategi secara efektif.

Untuk memastikan keberhasilan strategi, penting untuk mengkomunikasikan dengan jelas


tujuan dan sasaran strategi kepada pekerja pengetahuan dan pekerja manual. Ini membantu
untuk memastikan bahwa setiap orang memahami peran mereka dalam mencapai hasil yang
diinginkan. Mengembangkan rencana komprehensif yang menguraikan langkah-langkah
spesifik yang perlu diambil dan menyediakan sumber daya yang diperlukan, seperti akses ke
data, teknologi, peralatan, dan material, dapat membantu memastikan keberhasilan
implementasi strategi.

Selain itu, pemantauan kemajuan secara berkala dan memberikan umpan balik kepada pekerja
pengetahuan dan pekerja manual sangat penting untuk memastikan bahwa strategi berjalan
sesuai rencana dan penyesuaian dapat dilakukan seperlunya.

Kesimpulannya, dengan mengatasi aspek pekerja pengetahuan dan pekerja manual dari strategi,
organisasi dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam mencapai tujuan mereka.
Pekerja pengetahuan dan pekerja manual yang bekerja sama dapat berkontribusi pada
implementasi strategi yang berhasil, yang mengarah pada peningkatan kinerja organisasi dan
keunggulan kompetitif.

Refrensi
Bolter, J. D. Writing Space: The Computer, Hypertext and the History of Writing.
Lawrence Erlbaum Associates: Hillsdale, New Jersey, 1991.

Campbell, J. Grammatical Man: Information, Entropy, Language and Life. Simon &
Schuster, Inc.: New York, 1982.

Carruthers, M. The Book of Memory: A Study of Memory in Medieval Culture.


Cambridge University Press: Cambridge, 1990.

DiVesta, F. J. and Gray, G. S. Listening and Note Taking. Journal of Educational


Psychology, 63, 8-14, 1972. Drucker, P. F. Management: Tasks,Responsibilities and
Practices. Harper & Row:New York, 1973.

Frohlich, D. M. A Survey of Office Work Practice. Hewlett Packard Technical Report


HPL-92-121, 1992.Hackforth, R. Plato's Phaedrus. Cambridge University Press:
Cambridge, 1952.

Hutchins, E. The Technology of Team Navigation. In Galegher, J., Kraut, R. and


Egido, C. Intellectual Teamwork: Social and Technical Bases of Cooperative Work.

Lawrence Erlbaum Associates: Hillsdale, New Jersey, 1989.Kahn, F. A Survey of


Note-taking Practices. Hewlett Packard Unpublished Report. 1992.

Lansdale, M. The Psychology of Personal Information Management. Applied


Ergonomics, 19, 1, 55-66, 1988.

Malone, T. W. How Do People Organise their Desks? Implications for the Design of
Office Information Systems. ACM Trans. Office Info. Systems, 1, 1, 99-112, 1983.
Mander, R., Salomon, G. and Wong, Y. A Pile Metaphor for Supporting Casual
Organisation of Information. Proceedings of Human Factors in Computing Systems
CHI'92, pp 627-634, 1992.

Norman, D. A. The Psychology of Everyday Things. Basic Books, Inc.: New York,
1988.

Ong, W. J. Orality and Literacy: The Technologizing of the Word. Methuen: London,
1982.

Anda mungkin juga menyukai