Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL HOME VISIT

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. H
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jln. Raden fatah Gg.Anggrek 2 Pagar Dewa, Kota Bengkulu

B. TUJUAN KUNJUNGAN RUMAH


1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kunjungan rumah maka keluarga dapat mengetahui masalah
gangguan persepsi sensori halusinasi yang terjadi pada pasien dan meningkatkan
pengetahuan keluarga dalam mencegah kekambuhan dan penanganan anggota
keluarga gangguan jiwa dengan resiko perilaku kekerasan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kunjungan rumah maka keluarga dapat :
a. Membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Memvalidasi data dan melengkapi data terhadap klien
c. Untuk mendapatkan informasi langsung dari keluarga tentang :
1) Alasan masuk rumah sakit
2) Kebiasaan keluarga dalam merawat klien
3) Faktor pendukung keluarga
4) Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa resiko perilaku kekerasan
5) Harapan keluarga terhadap klien
d. Melakukan implementasi berdasarkan masalah keperawatan klien dengan resiko
perilaku kekerasan:
1) Menjelaskan tentang pengertian resiko perilaku kekerasan
2) Tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan
3) Menjelaskan cara merawat pasien dengan resiko perilaku kekerasan
4) Mengajukan kepada keluarga untuk siap dan dapat diterima klien sebagai
anggota keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan klien
5) Menjelaskan kepada keluarga untuk memberikan kesempatan kepada klien
mencurahkan perasaannya
6) Menjelaskan kepada keluarga untuk memberikan aktifitas atau kesibukan
sesuai dengan kemampuan klien
7) Menjelaskan kepada keluarga untuk terus berkomunikasi dan berinteraksi
dengan keluarga

C. HASIL KUNJUNGAN RUMAH


1. Hubungan saling percaya dengan perawat mulai terbina
2. Validasi dan kelengkapan data
Klien berusia 22 tahun, jenis kelamin laki-laki, beragama islam, tinggal Jln. Raden fatah
Gg.Anggrek 2 Pagar Dewa, Kota Bengkulu. Berdasarkan penjelasan dari keluarga, klien
merupakan pasien ulangan ke rumah sakit jiwa dengan keluhan yang sama. Keluarga klien
mengatakan klien dari kecil sudah menampakkan gejala seperti keterlambatan dalam
perkembangan namun sejak remaja perilaku klien semakin sulit untuk dikontrol, kemudian
klien kambuh sering merusak barang-barang yang ada disekitarnya serta melukai anggota
keluarga karena keinginannya yang tidak diikuti. Klien tinggal bersama kedua orang tua dan
adiknya. Informasi lain yang diperoleh dari keluarga
a. Alasan masuk rumah sakit :
Keluarga mengatakan klien merupakan pasien ulangan rumah sakit jiwa, ini
merupakan yang kedua kalinya klien dirawat di RSKJ. Tn.H kambuh karena
minum obat yang tidak teratur, suka tertawa sendiri, suka mengamuk, suka
merusak barang disekitar serta melukai anggota keluarga, dan tidur tidak teratur.
b. Kebiasaan keluarga dalam merawat klien
Keluarga mengatakan karena Tn.H sering kambuh dan merusak barang-barang
yang ada dirumahnya, Tn.H mulai seperti ini lagi karena klien kuat merokok
sehari dapat 4 bungkus dan minum kopi sebanyak 10 gelas besar setiap harinya.
c. Faktor pendukung keluarga
Anggota keluarga yang sangat dekat adalah ibu Tn.H, Tn.H sekarang tinggal di
rumah bersama ayah, ibu dan kakaknya.
d. Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa
Berdasarkan penjelasan, keluarga Tn.H sudah mengerti mengapa klien biasa
berubah dan sudah mengetahui penyakit yang diderita Tn.H yaitu Resiko
Perilaku Kekerasan. Keluarga mengetahui cara mengontrol Resiko Perilaku
Kekerasan dengan Tarik nafas dalam, memukul bantal dan kasur, meminta dan
menolak secara baik dan secara spiritual.
e. Harapan keluarga terhadap klien
Keluarga merasa kasihan pada Tn.D dan mengatakan sudah berusaha
semaksimal mungkin dalam merawat Tn.E. keluarga berharap Tn.D bisa sembuh
dan tidak kambuh lagi dan cepat pulang kerumah.

3. Keluarga mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian resiko perilaku kekerasan
b. Menyebutkan tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan
c. Menyebutkan tentang penyebab resiko perlaku kekerasan
d. Menjelaskan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan
e. Mampu memenuhi kebutuhan klien
f. Menyebutkan aktifitas yang dapat dilakukan bersama klien
D. IMPLEMENTASI
Hari/Tgl Tindakan Evaluasi
Sabtu Orientasi S:
29-10-2022 a. Salam  Keluarga mengatakan Resiko
10.30-10.45 b. Memperkenalkan diri Perilaku Kekerasan adalah
wib c. Menjelaskan tujuan suatu bentuk perilaku yang
d. Kontrak waktu bertujuan untuk melukai
e. Mengkaji seseorang secara fisik
pengetahuan keluarga maupun verbal.
tentang Resiko  Keluarga mengatakan
Perilaku Kekerasan penyebab Tn.D marah-marah
adalah karena ketika
Kerja/Tindakan keinginan klien tidak dapat
10.45-11.05 Keperawatan dituruti
wib a. Memberikan  Keluarga mampu
penyuluhan menyebutkan tanda dan
keperawatan gejala resiko perilaku
kesehatan pada kekerasan yaitu ungkapan
keluarga tentang berupa ancaman, pandangan
1) Pengertian Resiko tajam, mengatupkan rahang
perilaku kekerasan dengan kuat, melempar
2) Faktor penyebab benda-benda disekitarnya
Resiko perilaku serta memukul orang lain.
kekerasan  Keluarga mengatakan cara
3) Tanda dan gejala untuk mengatasi perilaku
Resiko perilaku kekerasan dengan manrik
kekerasan napas dalam, memukul
4) Cara mengontrol bantal dan kasur, meminta
Resiko perilaku dan menolak secara baik dan
kekerasan secara spiritual.
Peran keluarga dalam  Keluarga mengatakan
upaya pencegahan perannya dalam merawat Tn.
kekambuhan penderita di D yaitu selalu memberikan
rumah motivasi, tidak menjauhi
Tn.D memberikan aktivitas
Terminasi yang positif pada Tn.D
11.05-11.15 a. Evaluasi respon menuruti kemauan Tn.D dan
wib keluarga terhadap mengawasi minum obat.
kunjungan rumah  Keluarga mengatakan
b. Evaluasi kemampuan mereka selalu mengontrol,
keluarga dalam mengawasi dan membantu
memberikan Tn.D untuk minum obat
perawatan kepada
klien O:
c. Tindak lanjut :  Keluarga menerima
Kesepakatan keluarga kedatangan perawat
untuk terlibat dalam  Keluarga kooperatif (+)
asuhan (dirumah  Keluarga mampu
sakit/dirumah) menjelaskan penyebab dan
Salam tanda gejala Perilaku
Kekerasan yang dialami
Tn.D
 Keluarga mampu
menjelaskan kembali tentang
perngerti perilaku kekerasan,
tanda dan gejala perilaku
kekerasan, peran keluarga
dalam mencegah
kekambuhan penanganan
perilaku kekekrasan, manfaat
kontrol dan minum obat pada
pasien
A:
 Hubungan saling percaya
sudah terbina
 Keluarga dapat menyebutkan
kembali tentang pengertian
dan gejala perilaku
kekerasan

P : Libatkan keluarga untuk


terlibat dalam asuhan

E. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
Pada evaluasi persiapan sudah dilakukan meliputi persiapan proposal home visit,
SAP, leaflet, dan anggota keluarga dapat berjalan sesuasi rencana.
2. Evaluasi Proses
Pada evaluasi proses mengalami kendala pada keluarga. Saat kunjungan awal
keluarga yang sedang dirumah hanya adek pasien. Karena kedua orang tua pasien
sedang berkeliling membagi undangan pernikahan. Ketika diberikan penyuluhan
keluarga mendengarkan penyuluhan yang disampaikan perawat untuk
mempersipakan kembalinya pasien kerumah
3. Evaluasi Hasil
Keluarga dapat menyebutkan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan keluarga
untuk pencegahan kekambuhan dan perawatan pasien dengan Resiko Perilaku
Kekerasan di rumah.
Keluarga mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian resiko perilaku kekerasan
b. Menyebutkan tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan
c. Menyebutkan tentang penyebab resiko perlaku kekerasan
d. Menjelaskan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan
e. Mampu memenuhi kebutuhan klien
f. Menyebutkan aktifitas yang dapat dilakukan bersama klien

F. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai