Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS KECIL

ASUHAN GIZI PADA KASUS GAGAL GINJAL KRONIK (CKD),


ANEMIA DI BANGSAL MAWAR RSUD WONOSARI
KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Disusun oleh:

PUTRI SION INGGRIT KADANG


(13120066)

PRODI S-1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

1
201

2
LAPORAN KASUS KECIL
BAB I PENDAHULUAN
A. ASSESSMENT

1. ANAMNESI
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S No RM : 00217508
Umur : 46 thn Ruang : Mawar / 09
Sex : Perempuan Tgl Masuk : 02 November 2019
Pekerjaan : Ibu Rumah Tgl Kasus : 04 November 2019
Tangga
Pendidikan : SMA Alamat : Ngepung 009/003 Bunder
Patuk
Agama : Islam Diagnosis medis : CKD (Gagal ginjal
kronik), Anemia

b. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit


Keluhan Utama Sesak nafas, mual, muntah

Riwayat Penyakit CKD (Gagal ginjal kronik), Anemia


Sekarang
Riwayat Penyakit -
Dahulu
Riwayat Penyakit -
Keluarga

c. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi


Data Sosio ekonomi Penghasilan : -
Jumlah anggota keluarga : 4
Suku : Jawa
Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : -
Jumlah jam tidur sehari : 8 jam
Jenis olahraga : -
Frekuensi olah raga : -
Alergi makanan -
Masalah Nyeri ulu hati (tidak), Mual (ya), Muntah (ya),
gastrointestinal Diare (tidak), Konstipasi (tidak), Anoreksia (tidak),
Perubahan pengecapan/penciuman (tidak)
Penyakit kronik Jenis penyakit : -

3
Modifikasi diet : -
Jenis dan lama pengobatan : -
Kesehatan mulut Sulit menelan (tidak), Stomatitis (tidak), Gigi
lengkap (ya)
Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain : -
Frekuensi dan jumlah : -
Perubahan berat badan -
Mempersiapkan Fasilitas memasak (akses makan) : Makanan
makanan dimasak sendiri
Fasilitas menyimpan makanan : Tudung saji, almari
nasi
Riwayat / pola makan Kebiasaan frekuensi makan harian di rumah :
(SQFFQ dalam 3 kali/hari
sebulan)
Makanan Pokok
Nasi lembek 2x/hr @2 centong nasi (100 g)

Lauk hewani :
Daging ayam 3x/mg, cara pemasakan digoreng dan
bacem @1 ptg sdg (100 g)
Telur ayam 3x/mg, cara pemasakan digoreng dan
rebus @1 btr (55 g)
Ikan laut 1x/mg cara pemasakan digoreng @1 ptg
sdg (50 g)

Lauk nabati :
Tempe 1x/hr, cara pemasakan digoreng @1ptg
(25 g)
Tahu 1x/hr, cara pemasakan dibacem @1 ptg (25 g)

Sayuran :
Bening bayam wortel 2x/mg @1 gls (100 g)
Tumis kangkung 2x/mg @1 gls (100 g)
Daun kelor santan 3x/mg @1 gls (100 g)

Buah-buahan
Pisang3x/mg @1 bh sdg (100 g)
Jeruk 3x/mg @1 bh (100 g)
Pepaya 2x/mg @1 ptg sdg (100 g)

Minuman
Teh manis 1x/mg @1 gls bsr
Gula 13 g 1 sdm
Air putih 5x/hr @5 gls

4
Riwayat / pola makan Makan pagi di rumah sakit (04/11/2019)
(recall 24 jam) Bubur (100 g)
Galantin goreng (50 g)
Tahu kulit bb bacem (25 g)
Capcay : Sawi hijau (40 g)
Wortel (30 g)
Kb Kol (30 g)

Makan sore di rumah sakit (03/11/2019)


Bubur (150 g)
Telur bb rujak (50 g)
Tahu kulit bb terik (25 g)
Sup : Kembang kol (30 g)
Wortel (30 g)
Loncang seledri (5 g)

Snack sore di rumah sakit


(Tidak makan snack)

Makan siang di rumah sakit


Bubur (100 g)
Telur bacem (50 g)
Tempe bb bali (25 g)
Bening : Bayam (40 g)
Labu siam (20 g)
Wortel (20 g)
Pisang (100 g)

Snack sore dirumah sakit


Talam (50 g)

E = 961
P = 44,2
L = 30,6
KH = 129,4

5
Kesimpulan :
Pasien masuk rumas sakit pada tanggal 02 November 2019 dengan
keluhan utama sesak nafas, mual, dan muntah. Pasien di diagnosis gagal
ginjal kronik, anemia. Pasien tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah
tangga. Penghasilan suami pasien sebulan sebesar Rp.1.000.000 termasuk
sosial ekonomi menengah kebawah. Jumlah tidur pasien 8 jam, tidak ada
alergi makanan. Berdasarkan pola makan pasien sudah mengkonsumsi
beranekaragam. Pasien mempunyai kebiasaan makan 3 kali sehari.

2. ANTROPOMETRI
BB = 41 kg RL = 75 cm LLA = 23 cm

Estimasi TB dari RL = 63,18 + (0,63 x RL) – (0,17 x U)


= 63,18 + (0,63 x 150) – (0,17 x 46)
= 63,18 + 94,5 – 7,82
= 149,8 cm

LLA diukur
% persentil LLA = x 100 %
Nilai standar LLA
23 cm
= x 100 %
30 , 4 cm
= 75,65% (Gizi kurang)
Sumber : LLA (WHO-NCHS)
Klasifikasi
>120% Obesitas
110 – 120% Overweight
90 – 110% Gizi baik
60 – 90% Gizi kurang
<60% Gizi buruk
Sumber : LLA (WHO-NCHS)
Kesimpulan :
Persentil LILA 75,65% menunjukkan status gizi kurang.

6
3. PEMERIKSAAN BIOKIMIA

Pemeriksaan Satuan/ Awal masuk Kategori


Nilai Normal (27/02/2019)
Hb (12 – 16 gr%) 7,9 gr% Rendah
A. Leukosit 43000-11400 13.700 Tinggi
Trombosit 150.000- 450.000 543.000 Tinggi
HCT/HMT 37% 22 Rendah

Kesimpulan dan pembahasan :


Data lab yang ada pada tanggal 02 November 2019, pasien mengalami anemia hal
ini ditunjukkan dengan rendanya hemoglobin 7,9 gr% dan HCT/HMT 22%. Dan
pasien juga mengalami infeksi di tunjukkan dengan tingginya leukosit 13.700 dan
trombosit 543.000.

4. PEMERIKSAAN FISIK DAN KLINIK


Tanggal : 02 November 2019
a. Kesan Umum : Lemas, CM
b. Fisik :
Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Keterangan
Vital sign
Tekanan darah 120/80 mmHg 160/90 mmHg Tinggi
Nadi 80 – 100x/mnt 90/mnt Normal
Respirasi 18 – 24x/mnt 20x/mnt Normal
Suhu 36°C - 37°C 36,5°C Normal

c. Vital Sign : - Tensi :160/90 mmHg (Tinggi)


- Respirasi : 20x/mnt (Normal)
- Nadi :90x/mnt (Normal)
- Suhu : 36,5ºC(Normal)
Kesimpulan :
Keadaan pasien lemas Compos Mentis, Vital sign pada tensi pasien 160/90
mmHg tinggi menandakan hipertensi.

7
5. ASUPAN ZAT GIZI
Hasil Recall 24 jam diet :rumah sakit dan rumah
Tanggal : 04 November 2019
Diet rumah sakit : BB
Implementasi Energi Protein Lemak KH
(kcal) (gr) (gr) (gr)
Asupan oral 961 44,2 30,6 129,4
Standar Diet Rumah 1746,7 75,4 75,9 204,4
Sakit
% Total
(Asupan/Standar 55,01% 58,62% 40,31% 63,30%
Diet RS)
Keterangan Kurang Kurang Kurang Kurang
Klasifikasi asupan menurut (WHO 2005)
< 80% : Kurang
80% - 100% : Normal
>100% : Lebih
Kesimpulan :
Berdasarkan recall 24 jam, asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
kurang dari 80% asupan makan pasien tidak nafsu makan karena adanya mual
dan muntah.

6. TERAPI MEDIS
Terapi medis yang diberikan pada saat kasus tanggal 02/11/2019
Jenis Obat/tindakan Fungsi Interaksi dengan zat gizi
Infus RL Sebagai cairan infus -
intravena
Injeksi Ranitidin Mengurangi produksi asam -
lambung
Injeksi Ketorolac Mengatasi nyeri sedang -
hingga nyeri berat untuk
sementara
Injeksi Ceftriaxone Untuk mengobati berbagai -
macam bakteri infeksi.

8
B. DIAGNOSIS GIZI

NI – 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan adanya mual dan muntah
dibuktikan dengan hasil recall 24 jam asupan energi kurang (55,01%),
protein kurang (58,62%), lemak kurang (40,32%), dan karbohidrat
kurang (63,30%).
NI – 5.1 Peningkatan kebutuhan fe berkaitan dengan adanya anemia ditandai
dengan hemoglobin 7,9 gr%.

Kesimpulan dan Pembahasan :


Asupan pasien kurang dikarenakan adanya mual dan muntah. Pasien mengalami
anemia ditbuktikan dengan hasil laboratorium hemoglobin rendah yaitu 7,9 gr%.

9
C. INTERVENSI GIZI

1. PLANNING
a. Tujuan Diet
- Membantu meningkatkan asupan makan
- Memberikan makanan yang dapat menurunkan tekanan darah
- Membantu meningkatkan status gizi
b. Syarat / Prinsip Diet
- Energi cukup sesuai kebutuhan
- Protein cukup 0,8g/kgBB
- Lemak cukup 25% dari total energi kebutuhan
- KH sisa dari total energi kebutuhan – protein – lemak
- Makanan disajikan dalam porsi kecil dan sering.
c. Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi
BB : 41 kg
RL : 65 cm
LLA : 23 cm
Estimasi TB dari RL = 63,18 + (0,63 x RL) – (0,17xU)
= 63,18 + (0,63 x 150) – (0,17 x 46)
= 63,18 + 94,5 – 7,82
= 149,8 cm
BBI = TB - 100
= 149,8 – 100
= 49,8 kg
BEE = 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 37,2) + (1,8 x 149,8 ) – (4,7 x 46)
= 665 + 357,1 + 269,6 – 216,2
= 1075,5 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1075,5 x 1,2 x 1,2
= 1548,7 kkal

10
Protein = 0,8g/kgBB
= 0,8 x 41 kg
= 32,8 g x 4 = 131,2 kkal
Lemak = 25% x TEE
= 25% x 1052,8 kkal
= 263,2 kkal : 9 = 29,2 g
Karbohidrat = Total energi – protein – lemak
= 1052,8 kkal – 131,2 kkal – 263,2 kkal
= 658,4 kkal : 4 = 164,6 g

d. Terapi Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian


Terapi Diet : Diet RG,RP,RK
Bentuk makanan : Bubur
Cara pemberian : Oral

e. Rencana monitoring dan evaluasi


Anamnesis Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ target
Antropometri LLA Akhir kasus Normal

Biokimia Hb, Urea, dan Menyesuaikan Mendekati normal


Creatinine dengan jadwal
pemeriksaan
laboratorium
Fisik Mual dan muntah Setiap hari Berkurang
Klinik
Riwayat Sisa makanan Setiap hari Tetap dalam
makan kategori baik
80-100%

11
f. Rencana Konsultasi Gizi :
Masalah Gizi Tujuan Materi Konseling Keterangan
Asupan oral Memberikan Pentingnya Tempat
inadekuat edukasi pada meningkatkan konseling di
keluarga pasien asupan makanan bangsal,
pentingnya sasaran pasien
asupan makan dan keluarga
pasien, media
leaflet
Penurunan Memberikan Bahan makanan Tempat
kebutuhan informasi yang mengandung konseling di
natrium kepada keluarga tinggi natrium. bangsal bedah
tentang (Mawar),
penurunan sasaran pasien
kebutuhan dan keluarga
natrium per pasien, media
harinya leaflet
Status gizi Memberikan Pentingnya Tempat
kurang edukasi pada meningkatkan konseling di
keluarga pasien asupan zat gizi bangsal bedah
untuk mencegah (Mawar),
penurunan berat sasaran
badan dan keluarga
status gizi lebih pasien, media
lanjut. leaflet

Pembahasan Preskripsi Diet :


Pasien diberikan diet rendah garam, rendah protein, rendah kalium untuk
memperbaiki tekanan darah dan rentensi cairan.
Bentuk makanan yang diberikan adalah bubur, karena pasien mengalami
mual dan muntah.
.

12
BAB II
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pasien dengan diagnosis CKD, Anemia
2. Hasil penilaian antrpometri pasien status gizi pasien berdasarkan persentil
LLA adalah gizi kurang dan berdasarkan monitoring tidak ada penurunan
maupun peningkatan status gizi pasien.
3. Hasil penilaian biokimia, nilai biokimia pasien pada hemoglobin rendah,
leukosit tinggi, trombosit tinggi, dan HCT rendah.
4. Hasil penliaian fisik dan klinik pasien yaitu lemah, compos mentis, mual
dan muntah, nadi normal dan suhu normal.
5. Hasil penilaian asupan berdasarkan recall 24 jam pasien dirumah sakit,
yaitu asupan energ kurang (55,01%), protein kurang (58,62%), lemak
kurang (40,31%), karbohidrat kurang (63,30%).
6. Diet yang diberikan adalah diet rendah garam, rendah protein, dan rendah
kalium.
7. Monitoring dan evaluasi pasien yang dapat dinilai baik adalah fisik klinis
pasien.
B. Saran
1. Untuk pasien : hendaknya berusaha meningkatkan asupan makanan
dan menurunkan asupan natrium.
2. Untuk keluarga pasien : lebih memotivasi pasien dan mengingatkan
pasien agar menghabiskan makanannya agar asupan pasien dapat
meningkat, serta mengingatkan pasien untuk membatasi makanan yang
merangsang pencernaan dan makanan bergas.

13
DAFTAR PUSTAKA

CAHYANINGSIH. D Niken. 2011. Panduan Praktis Perawatan Gagal Ginjal.


Yogyakarta : DAFA Publishing.
Franssisca, Kristina. 2011 24 Penyebab Ginjal Rusak. Jakarta: Penerbit Cerdas
Sehat.
Hanifa, Anggie. 2010. Prevelensi Hipertensi Sebagai Penyebab Penyakit Gagal
Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
Utara: Universitas Sumatra Utara

14

Anda mungkin juga menyukai