Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR


MATEMATIKA KELAS VI-D
DI SDN JAJARTUNGGAL III/452

ENDANG SULISTIYA WATI, M.Pd.


NIP. 1987061420110121015

SDN JAJARTUNGGAL III/452


JL. MENGANTI – KRAMAT NO 17
SURABAYA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Alloh SWT, Kami panjatkan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmad-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini .
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Ini tentang “Peningkatan Hasil
Belajar Matematika Kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 8 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ............................... 3
B. Perkembangan Pembeljaaran Matematika di Sekolah Dasar ..................... 3
C. Kompetensi Inti dan Standar Kompetensi Matematika Kelas Tinggi ........ 5
D. Dampak Pembelajaran Literasi terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas
VI-d di SDN Jajartunggal III/452 ............................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 10
B. SARAN ........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
SURAT PERNYATAAN KEPALA SEKOLAH
SURAT KETERANGAN DARI PERPUSTAKAAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan mata pelajaran Menghitung yang dipelajari
disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sampai jenjang
perguruan tinggi.
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau
“manthenein”, yang artinya mempelajari. Sedangkan dalam bahasa sanskerta
berasal dari kata “medha” atau “widya” yang artinya kepandaian, ketahuan,
inteligensi (Masykur, 2007: 42).Hariwijaya (2009: 33) menyatakan bahwa
matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari
pola dari struktur, perubahan dan ruang. Secara informal dapat disebut sebagai
ilmu tentang bilangan dan angka Sedangkan menurut Ebbutt dan Straker
(Marsigit, 2003) matematika adalah kegiatan penelusuran pola dan hubungan;
kreatifitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan; kegiatan problem
solving; dan alat komunikasi.
Karena dunia masih dilanda bencana kesehatan (virus covid 19), maka
pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Pembelajaran yang
dilasanakan pada sekolah dasar juga menggunakan pembelajaran daring/jarak
jauh dengan melalui bimbingan orang tua. Menurut Isman pembelajaran daring
merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan
pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar
kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru
menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon
atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group.
Pembelajaran matematika pada masa pandemi covid -19 ini juga
dilaksanakan dengan cara daring (dalam jaringan). Siswa merasakan hal yang
berbeda saat mereka tidak menghadapi guru saat belajar di rumah. Guru dan siswa
tidak menemukan kekuatan sentuhan dan pandangan saat pembelajaran. sehingga
hal ini sedikit banyak mempengaruhi daya serap siswa terhadap pembelajaran
yang diterima. Apalagi pelajaran matematika, yang terkadang saat dijelaskan saja

1
2

masih belum paham, namun ini siswa harus menginterpretasi sendiri proses
pemahaman materi yang ada di kompetensi dasar matematika.
Oleh karena itu, penulis menentukan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452” sebagai tajuk makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini antara lain:
1. Bagaimana perkembangan pembelajaran matematika di sekolah dasar?
2. Apa saja kompetensi inti dan satandar kompetensi pelajaran Matematika
Kelas Tinggi ?
3. Bagaimana dampak pembelajaran literasi terhadap hasil belajar
matematika kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452?

C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah antara lain adalah:
1. Mendeskripsikan perkembangan pembelajaran matematika di sekolah
dasar.
2. Menjelaskan kompetensi inti dan satandar kompetensi pelajaran
Matematika Kelas Tinggi.
3. Menjelaskan dampak pembelajaran literasi terhadap hasil belajar
matematika kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.
(Yurianto, Ahmad, 2020)
Aktivitas yang melibatkan kumpulan orang-orang kini mulai dibatasi
seperti bersekolah, bekerja, beribadah dan lain sebagainya. Pemerintah sudah
mengimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk menekan
angka pasien yang terpapar COVID-19.

B. Perkembangan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD adalah untuk menumbuh
kembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi anak serta
berpedoman kepada perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Bintoro
Sion, 2013). Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan
pembelajaran pada tingkat SMP maupun SMA. Matematika diberikan sesuai
dengan perkembangan peserta didiknya. Adapun ciri-ciri pembelajaran
matematika di SD menurut Suwangsih dan Tiurlina (2006)diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral.
Pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan
dimana pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu mengaitkan atau
menghubungkan dengan topik sebelumnya, topik sebelumnya merupakan

3
4

prasyarat untuk topik baru, topik baru merupakan pendalaman dan perluasan dari
topik sebelumnya.
2. Pembelajaran matematika adalah berjenjang dan bertahap.
Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari
konsep-konsep yang sederhana menuju yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran
matematika dimulai dari yang konkret, ke semi konkret, dan akhirnya kepada
konsep abstrak.
3. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif.
Metode induktif sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik usia
sekolah dasar. Misalnya pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari
definisi, tetapi dimulai dengan memperhatikan contoh-contoh dari bangun tersebut
dan mengenal namanya.
4. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi.
Kebenaran matematika merupakan kebenaran yang konsisten artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran yang lainnya.
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang telah diterima kebenarannya.
5. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna.
Pembelajaran bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran yang
mengutamakan pengertian dan pemahaman dari pada hafalan. Dalam
pembelajaran bermakna siswa mempelajari matematika mulai dari proses
terbentuknya suatu konsep kemudian menerapkannya dan memanipulasi konsep-
konsep tersebut pada situasi baru Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SD seharusnya diberikan sesuai
dengan perkembangan peserta didik dengan tujuan untuk menumbuh kembangkan
kamampuan dan membentuk pribadi anak. Pembelajaran matematika di SD
hendaknya berpedoman pada perkembangan IPTEK dan dilakukan dengan
mengunakan metode spiral, berjenjang dan bertahap, menngunakan metode
induktif, menganut kebenaran konsistensi serta bermakna.

4
5

Perkembangan kurikulum matematika sekolah, khususnya ditinjau


dariimplementasi dan aspek teori belajar yang melandasinya, merupakanfaktor
yang sangat menarik dalam pembicaraan tentang pendidikan matematika. Hal
ini dapat difahami sebab perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran matematika sekolah tidak terlepas dari adanya perubahan
pandangan tentang hakekat matematika dan belajar matematika. Sebagai
akibatnya, tidaklah mengherankan apabila terjadi perubahan kurikulum, maka
berubah pulalah proses pembelajaran di dalam kelas.
Berdasarkan literatur yang ada, ciri-ciri pembelajaran matematika
pada kurikulum 1968 antara lain adalah sebagai berikut:
1. Dalam pengajaran geometri, penekanan lebih diberikan pada keterampilan
berhitung, misalnya menghitung luas bangun geometri datar atau volume
bangun geometri ruang, bukan pada pengertian bagaimana rumus-
rumus untuk melakukan perhitungan tersebut diperoleh (Ruseffendi,
1985, h.33)
2. Lebih mengutamakan hafalan yang sifatnya mekanis daripada
pengertian (Ruseffendi, 1979, h.2)
3. Program berhitung kurang memperhatikan aspek kontinuitas dengan
materi pada jenjang berikutnya, serta kurang terkait dengan dunia luar
(Ruseffendi, 1979, h.4).
4. Penyajian materi kurang memberikan peluang untuk tumbuhnya motivasi
serta rasa ingin tahu anak (Ruseffendi, 1979, h.5).

C. Kompetensi Inti dan Standar Kompetensi Matematika Kelas Tinggi


1. Sermester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Bilangan Bulat Mengidentifikasi sifat-sifat
1. Memahami dan menggu- operasi hitung
nakan sifat-sifat operasi Mengurutkan bilangan
hitung bilangan dalam Melakukan operasi perkalian
pemecahan masalah dan pembagian

5
6

1.4 Melakukan operasi hitung


campuran 1.5 Melakukan
penaksiran dan pembulatan 1.6
Memecahkan masalah yang
melibatkan uang
2. Memahami dan menggu- 2.1 Mendeskripsikan konsep
nakan faktor dan keli-patan faktor dan kelipatan
dalam pemecahan masalah 2.2 Menentukan kelipatan dan
faktor bilangan 2.3 Menentukan
kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dan faktor persekutuan
terbesar (FPB)
2.4 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan KPK dan
FPB
Geometri dan Pengukuran Menentukan besar sudut
3. Menggunakan dengan satuan tidak baku dan
pengukuran sudut, panjang, satuan derajat
dan berat dalam pemecahan Menentukan hubungan antar
masalah satuan waktu, antar satuan
panjang, dan antar satuan
berat
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan satuan
waktu, panjang dan berat
3.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan satuan kuantita

6
7

4. Menggunakan konsep Menentukan keliling dan luas


keliling dan luas bangun datar jajargenjang dan segitiga
sederhana dalam pemecahan 4.2 Menyelesaikan masalah
masalah yang berkaitan dengan keliling
dan luas jajargenjang dan segitiga

Bilangan Bulat Mengurutkan bilangan bulat


5. Menjumlahkan dan Menjumlahkan bilangan bulat
mengurangkan bilangan bulat Mengurangkan bilangan bulat
5.4 Melakukan operasi hitung
campuran
6. Menggunakan pecahan 6.1 Menjelaskan arti pecahan
dalam pemecahan masalah dan urutannya 6.2
Menyederhanakan berbagai
bentuk pecahan
6.3 Menjumlahkan pecahan
6.4 Mengurangkan pecahan
6.5 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan pecahan
7. Menggunakan lambang 7.1 Mengenal lambang bilangan
bilangan Romawi Romawi
7.2 Menyatakan bilangan cacah
sebagai bilangan Romawi dan
sebaliknya

7
8

Geometri dan Pengukuran 8.1 Menentukan sifat-sifat


8. Memahami sifat bangun bangun ruang sederhana
ruang sederhana dan hubungan 8.2 Menentukan jaring-jaring
antar bangun datar balok dan kubus 8.3
Mengidentifikasi benda-benda
dan bangun datar simetris
8.4 Menentukan hasil
pencerminan suatu bangun datar

D. Dampak Pembelajaran Literasi terhadap Hasil Belajar Matematika


Kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452
Pembelajaran literasi saat ini dijadikan solusi dalam masa pemulihan
pasa pandemic. Kemampuan literasi matematika (mathematical literacy) adalah
suatu kemampuan individu untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan
matematika dalam berbagai konteks, termasuk menalar secara matematis dan
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menjelaskan
dan meramalkan peristiwa-peristiwa. Kemampuan literasi
matematika (mathematical literacy) menolong seseorang untuk mengenal peran
matematika di dunia nyata dan sanggup membuat keputusan-keputusan yang
akurat yang dibutuhkan oleh masyarakat. de Lange (2003:76) menyatakan bahwa
literasi matematika tidak terbatas pada menerapkan aspek berhitung dalam
matematika, akan tetapi juga melibatkan pengetahuan yang luas. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa literasi matematika merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu, yang tidak hanya memiliki
pengetahuan tentang konsep, mampu memahami prosedur pemecahan masalah,
dan mengetahui fakta serta alat matematika saja, tetapi juga mampu menggunakan
pengetahuan akan konsep matematika, prosedur pemecahan masalah, dan fakta
serta alat matematika tersebut, untuk memperhitungkan kemungkinan dan
menerapkannya dalam dunia modern yang semakin berkembang.
Sejalan dengan standar isi (content standards) menurut NCTM (2000),
yaitu number and operations (bilangan dan operasi-

8
9

operasinya), algebra (aljabar), geometry (geometri), measurement (pengukuran), d


ata analysis and probability (analisis data dan peluang), ranah konten yang dikaji
dalam kemampuan literasi matematika dan kesesuaiannya dengan kurikulum
sekolah menengah yang digunakan di Indonesia yang diadaptasi dari OECD
(2013:33-36) yaitu: (a) Change and relationship (perubahan dan hubungan),
meliputi fungsi, bentuk aljabar, serta persamaan dan pertidaksamaan.(b) Space
and shape (ruang dan bentuk), meliputi sistem koordinat, hubungan di antara
bangun geometri dua dimensi dan tiga dimensi, serta pengukuran.
(c) Quantity (kuantitas), meliputi bilangan dan satuan, operasi aritmatika,
persentase, serta rasio dan perbandingan. (d) Uncertainty and data (ketidakpastian
dan data), meliputi kaidah pencacahan, penaksiran, pengumpulan, representasi,
dan interpretasi data, keragaman dan deskripsi data, sampel dan sampling, serta
perubahan dan peluang.
Sebagaimana yang direkomendasikan oleh NCTM (2000) tentang lima
standar proses (process standards) yang menggarisbawahi cara-cara untuk
memperoleh dan menerapkan konten matematika, meliputi problem
solving (pemecahan masalah), reasoning and proof (penalaran dan
bukti), communication (komunikasi), connections (hubungan-hubungan),
dan representation (penyajian), adapun ranah proses yang dikaji dalam
kemampuan literasi matematika (mathematical literacy) yang dikutip dari OECD
(2013:28-30) yaitu: (a) Formulating situations mathematically domain (ranah
merumuskan situasi secara matematis). Merumuskan masalah secara matematis
meliputi mengidentifikasi peluang untuk menerapkan dan menggunakan
matematika dalam menyelesaikan masalah tertentu, menyediakan struktur dan
representasi matematika, mengidentifikasi variabel, dan menyederhanakan
asumsi-asumsi dalam menyelesaikan masalah; (b) Employing mathematical
concepts, facts, procedures, and reasoning domain (ranah menggunakan konsep,
fakta, prosedur, dan penalaran matematika). Menggunakan matematika meliputi
menerapkan penalaran, konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
mendapatkan solusi matematika yang meliputi perhitungan, manipulasi bentuk
aljabar, persamaan dan model matematika, menganalisis informasi dari diagram
atau grafik, mengembangkan penjelasan matematika, dan menggunakan alat

9
10

matematika untuk menyelesaikan masalah. (c) Interpreting, applying, and


evaluating mathematical outcomes domain (ranah menginterpretasikan,
menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika). Menginterpretasikan atau
menafsirkan matematika meliputi merefleksikan solusi matematika dan
menafsirkannya sesuai dengan konteks masalah yang diselesaikan meliputi
pengevaluasian solusi matematika dan penentuan atau pengecekan kebenaran dan
alasan dari hasil yang diperoleh.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perkembangan kurikulum matematika sekolah, khususnya ditinjau
dari implementasi dan aspek teori belajar yang melandasinya, merupakanfaktor
yang sangat menarik dalam pembicaraan tentang pendidikan matematika. Hal
ini dapat difahami sebab perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran matematika sekolah tidak terlepas dari adanya perubahan
pandangan tentang hakekat matematika dan belajar matematika. Sebagai
akibatnya, tidaklah mengherankan apabila terjadi perubahan kurikulum, maka
berubah pulalah proses pembelajaran di dalam kelas.
Dengan memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran seperti rumah belajar,
domain belajar.id, dan beberapa domain lain maka siswa dapat memperkaya
sumber belajar tidak hanya dari guru semata. Namun peran guru sebagai pusat
penegasan informasi sangat dibutuhkan untuk membentuk konsep matematika
yang hakiki. Maka pendampingan masih sangat diperlukan bagi siswa untuk
memahami konsep utama dalam matematika kelas VI khususnya.
Namun dengan cara daring ini siswa lebih banyak mendapatkan soal Latihan
dan video pembelajaran, sehingga berpengaruh positif terhadap hasil belajar
matematika siswa.

B. SARAN
Hasil akhir pendidikan merupakan perubahan tingkah laku menjadi lebih
baik dari pada sebelumnya, dan pendidikan yang utama adalah berasal dari
keluarga. Seberapa keras dan disiplin di sekolah akan runtuh karena tidak
konsisten dengan pendidikan di sekolah. Dengan adanya pandemi ini,
membuktikan bahwa kualitas pendidikan kembali ke keluarga dengan persiapan
materi dan kurikulum dari sekolah.
Orang tua sebagai sumber belajar pengganti guru di rumah, hendaknya
memberikan bimbingan walaupun pembelajaran sudah dilaksanakan dengan
bentuk daring melalui banyak aplikasi yang canggih dan gratis.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka


Cipta.

Ashari, M. (2020). Proses Pembelajaran Daring di Tengah Antisipasi Penyebaran


Virus Corona Dinilai Belum Maksimal. PikiranRakyatcom.
https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01353818/proses-
pembejalaran-daring-di-tengah-antisipasi-penyebaran-virus-corona-dinilai-
belum-maksimal

Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang


Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-19).

Nakayama M, Yamamoto H, & S. R. (2007). The Impact of Learner


Characterics on Learning Performance in Hybrid Courses among
Japanese Students. Elektronic Journal E-Learning, Vol.5(3).1. Pengelola
Web Kemendikbud. (2020).

Kemendikbud Imbau Pendidik Hadirkan Belajar Menyenangkan Bagi Daerah


yang Terapkan Belajar di Rumah. Www.Kemendikbud.Go.Id.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/kemendikbud-imbau-
pendidik-hadirkan-belajar-menyenangkan-bagi-daerah-yang-terapkan-
belajar-di-rumah

Sobron, A. ., Bayu, Rani, & Meidawati. (2019). Persepsi Siswa Dalam Studi
Pengaruh Daring Learning Terhadap Minat Belajar IPA.
SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam Dan Multikulturalisme.

Tim, C. I. (2020). Corona, Kelas Daring, dan Curhat 2 Guru untuk Orang
Tua. CNN Indonesia. https://m.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20200330165053-284-488368/corona-kelas-daring-dan-curhat-2-
guru-untuk-orang-tua

Wicaksono, V. D., & Rachmadyanti, P. (2016). Pembelajaran Blended


Learning melalui Google Classroom di Sekolah Dasar.

12
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
SEKOLAH DASAR NEGERI JAJARTUNGGAL III / 452
KECAMATAN WIYUNG
”TERAKREDITASI A”
Jl. Menganti – Dukuh Kramat No. 17 Telp. 7672217 –
Surabaya

SURAT PERNYATAAN
Nomor : 421/688/ 436.7.1.4.47 / 2022

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : SUDIONO, S.Pd
NIP : 196808172000121002
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SDN Jajartunggal III/452

Menyatakan bahwa :
Nama : ENDANG SULISTIYA WATI, M.Pd
NIP : 19870614 201101 2 015
Jabatan : Guru Kelas VI-d
Unit Kerja : SDN Jajartunggal III / 452

Telah membuat karya tulis berupa Makalah sebagai berikut:

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Kelas VI-d


di SDN Jajartunggal III/452
Periode Pembuatan : Oktober – November 2022

Demikian surat pernyataan ini dibuat. Harap dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 8 November 2022


Kepala Sekolah

SUDIONO, S.Pd.
NIP. 196808172000121002

13
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Putri Darmayanti Sulistiyaning Utami, S.Pd.
NIP : 198707202010012007
Jabatan : Kepala Perpustakaan
Unit Kerja : SDN Jajartunggal III/452
menerangkan bahwa :
Nama : ENDANG SULISTIYA WATI, S.Pd
NIP : 19870614 201101 2 015
Jabatan : Guru Kelas VI d
Unit Kerja : SDN Jajartunggal III / 452

Telah membuat karya tulis berupa makalah dengan judul “Peningkatan


Hasil Belajar Matematika Kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452” yang telah
disahkan oleh Kepala Sekolah dan arsipnya disimpan di perpustakaan sekolah.
Demikian surat keterangan ini dibuat. Harap dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Surabaya, 9 November 2022


Kepala Perpustakaan

PUTRI DARMAYANTI S.U.,S.Pd.


NIP. 198707202010012007

14

Anda mungkin juga menyukai