Dengan menyebut nama Alloh SWT, Kami panjatkan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmad-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini .
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Ini tentang “Peningkatan Hasil
Belajar Matematika Kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan mata pelajaran Menghitung yang dipelajari
disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sampai jenjang
perguruan tinggi.
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau
“manthenein”, yang artinya mempelajari. Sedangkan dalam bahasa sanskerta
berasal dari kata “medha” atau “widya” yang artinya kepandaian, ketahuan,
inteligensi (Masykur, 2007: 42).Hariwijaya (2009: 33) menyatakan bahwa
matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari
pola dari struktur, perubahan dan ruang. Secara informal dapat disebut sebagai
ilmu tentang bilangan dan angka Sedangkan menurut Ebbutt dan Straker
(Marsigit, 2003) matematika adalah kegiatan penelusuran pola dan hubungan;
kreatifitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan; kegiatan problem
solving; dan alat komunikasi.
Karena dunia masih dilanda bencana kesehatan (virus covid 19), maka
pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Pembelajaran yang
dilasanakan pada sekolah dasar juga menggunakan pembelajaran daring/jarak
jauh dengan melalui bimbingan orang tua. Menurut Isman pembelajaran daring
merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan
pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar
kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru
menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon
atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group.
Pembelajaran matematika pada masa pandemi covid -19 ini juga
dilaksanakan dengan cara daring (dalam jaringan). Siswa merasakan hal yang
berbeda saat mereka tidak menghadapi guru saat belajar di rumah. Guru dan siswa
tidak menemukan kekuatan sentuhan dan pandangan saat pembelajaran. sehingga
hal ini sedikit banyak mempengaruhi daya serap siswa terhadap pembelajaran
yang diterima. Apalagi pelajaran matematika, yang terkadang saat dijelaskan saja
1
2
masih belum paham, namun ini siswa harus menginterpretasi sendiri proses
pemahaman materi yang ada di kompetensi dasar matematika.
Oleh karena itu, penulis menentukan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452” sebagai tajuk makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini antara lain:
1. Bagaimana perkembangan pembelajaran matematika di sekolah dasar?
2. Apa saja kompetensi inti dan satandar kompetensi pelajaran Matematika
Kelas Tinggi ?
3. Bagaimana dampak pembelajaran literasi terhadap hasil belajar
matematika kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452?
C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah antara lain adalah:
1. Mendeskripsikan perkembangan pembelajaran matematika di sekolah
dasar.
2. Menjelaskan kompetensi inti dan satandar kompetensi pelajaran
Matematika Kelas Tinggi.
3. Menjelaskan dampak pembelajaran literasi terhadap hasil belajar
matematika kelas VI-d di SDN Jajartunggal III/452.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
prasyarat untuk topik baru, topik baru merupakan pendalaman dan perluasan dari
topik sebelumnya.
2. Pembelajaran matematika adalah berjenjang dan bertahap.
Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari
konsep-konsep yang sederhana menuju yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran
matematika dimulai dari yang konkret, ke semi konkret, dan akhirnya kepada
konsep abstrak.
3. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif.
Metode induktif sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik usia
sekolah dasar. Misalnya pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari
definisi, tetapi dimulai dengan memperhatikan contoh-contoh dari bangun tersebut
dan mengenal namanya.
4. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi.
Kebenaran matematika merupakan kebenaran yang konsisten artinya tidak
ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran yang lainnya.
Suatu pernyataan dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang telah diterima kebenarannya.
5. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna.
Pembelajaran bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran yang
mengutamakan pengertian dan pemahaman dari pada hafalan. Dalam
pembelajaran bermakna siswa mempelajari matematika mulai dari proses
terbentuknya suatu konsep kemudian menerapkannya dan memanipulasi konsep-
konsep tersebut pada situasi baru Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SD seharusnya diberikan sesuai
dengan perkembangan peserta didik dengan tujuan untuk menumbuh kembangkan
kamampuan dan membentuk pribadi anak. Pembelajaran matematika di SD
hendaknya berpedoman pada perkembangan IPTEK dan dilakukan dengan
mengunakan metode spiral, berjenjang dan bertahap, menngunakan metode
induktif, menganut kebenaran konsistensi serta bermakna.
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan kurikulum matematika sekolah, khususnya ditinjau
dari implementasi dan aspek teori belajar yang melandasinya, merupakanfaktor
yang sangat menarik dalam pembicaraan tentang pendidikan matematika. Hal
ini dapat difahami sebab perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran matematika sekolah tidak terlepas dari adanya perubahan
pandangan tentang hakekat matematika dan belajar matematika. Sebagai
akibatnya, tidaklah mengherankan apabila terjadi perubahan kurikulum, maka
berubah pulalah proses pembelajaran di dalam kelas.
Dengan memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran seperti rumah belajar,
domain belajar.id, dan beberapa domain lain maka siswa dapat memperkaya
sumber belajar tidak hanya dari guru semata. Namun peran guru sebagai pusat
penegasan informasi sangat dibutuhkan untuk membentuk konsep matematika
yang hakiki. Maka pendampingan masih sangat diperlukan bagi siswa untuk
memahami konsep utama dalam matematika kelas VI khususnya.
Namun dengan cara daring ini siswa lebih banyak mendapatkan soal Latihan
dan video pembelajaran, sehingga berpengaruh positif terhadap hasil belajar
matematika siswa.
B. SARAN
Hasil akhir pendidikan merupakan perubahan tingkah laku menjadi lebih
baik dari pada sebelumnya, dan pendidikan yang utama adalah berasal dari
keluarga. Seberapa keras dan disiplin di sekolah akan runtuh karena tidak
konsisten dengan pendidikan di sekolah. Dengan adanya pandemi ini,
membuktikan bahwa kualitas pendidikan kembali ke keluarga dengan persiapan
materi dan kurikulum dari sekolah.
Orang tua sebagai sumber belajar pengganti guru di rumah, hendaknya
memberikan bimbingan walaupun pembelajaran sudah dilaksanakan dengan
bentuk daring melalui banyak aplikasi yang canggih dan gratis.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sobron, A. ., Bayu, Rani, & Meidawati. (2019). Persepsi Siswa Dalam Studi
Pengaruh Daring Learning Terhadap Minat Belajar IPA.
SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam Dan Multikulturalisme.
Tim, C. I. (2020). Corona, Kelas Daring, dan Curhat 2 Guru untuk Orang
Tua. CNN Indonesia. https://m.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20200330165053-284-488368/corona-kelas-daring-dan-curhat-2-
guru-untuk-orang-tua
12
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
SEKOLAH DASAR NEGERI JAJARTUNGGAL III / 452
KECAMATAN WIYUNG
”TERAKREDITASI A”
Jl. Menganti – Dukuh Kramat No. 17 Telp. 7672217 –
Surabaya
SURAT PERNYATAAN
Nomor : 421/688/ 436.7.1.4.47 / 2022
Menyatakan bahwa :
Nama : ENDANG SULISTIYA WATI, M.Pd
NIP : 19870614 201101 2 015
Jabatan : Guru Kelas VI-d
Unit Kerja : SDN Jajartunggal III / 452
SUDIONO, S.Pd.
NIP. 196808172000121002
13
SURAT KETERANGAN
14