Anda di halaman 1dari 9

UAS TAKE HOME EXAM

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

Nama : RICHARD A SAKLIRESSY

NPM : 12114201220176

Kelas/semester : Keperawatan A/ 3

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya saya dapat
menyelesaikan tugas matakuliah KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN. Saya berterima kasih
kepada Dosen pengampuh matakuliah Sistem Informasi Dalam Keperawatan,Ibu.Ns.Nenny
Parinussa.S.Kep.,M.Kep yang sudah memberikan tugas ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Komunikasi Terapeutik Keperawatan sebagai
bentuk UTS TAKE HOME dan agar dapat berguna bagi kita dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya dalam menyusun makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dariapa yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritikan, saran dan usulan demi
memperbaiki makalah yang saya susun.

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat secara praktis atau pun teoritis bagi siapa pun
yang membacanya.

Ambon,03 Desember 2023

Richard A Sakliressy
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................

A. Latar Belakang ...............................................................................................

B. Masalah ........................................................................................................

C. Tujuan ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................

A. Pengertian Komunikasi Terapeutik .................................................................

B. SP Komunikasi...............................................................................................

C. Matriks Komponen Komunikasi .....................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................

B. Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

komunikasi adalah suatu alat yang penting untuk membina hubungan teraupetik dan dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Komunikasi teraupetik menjadi sangat penting
karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dirancang dan direncanakan untuk tujuan
terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan pasien agar dapat beradaptasi
dengan stress, mengatasi gangguan psikologis, sehingga dapat melegakan serta membuat pasien
merasa nyaman, yang pada akhirnya mempercepat proses kesembuhan pasien.

Komunikasi terapeutik sangat penting dan merupakan komunikasi yang direncanakan secara
sadar dan dipusatkan serta bertujuan untuk kesembuhan pasien. Seluruh perilaku dan pesan yang
disampaikan perawat hendaknya bertujuan terapeutik untuk pasien. Komunikasi terapeutik bukan
tentang apa yang dilakukan oleh seorang perawat, tetapi bagaimana perawat itu melakukan
komunikasi dengan pasien serta mengembangkan hubungan yang saling membantu antara perawat
dengan pasien yang dengan tujuan untuk kesembuhan pasien tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian komunikasi terapeutik ?

2. Bagaimana SP komunikasi terapeutik?

3. Bagaimana matrik komponen komunikasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari komunikasi terapeutik

2. Untuk mengetauhi SP komunikasi Terapeutik

3. Untuk mengetahui matrik komponen komunikasi

4. Untuk memenuhi Tugas Matakuliah Sistem Informasi Dalam Keperawatan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat klien yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi perilaku pasien. Hubungan perawat klien
yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman dengan menggunakan berbagai
tekhnik komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah positif seoptimal mungkin. Untuk
melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus mempunyai keterampilan yang
cukup dan memahami tentang dirinya.

Komunikasi terapeutik tidak dapat berlangsung sendirinya, tetapi harus di rencanakan, di


pertimbangkan dan di lakukan secara profesional. Pada saat pertama kali perawat melakukan
komunikasi terapeutik proses komunikasi umumnya berlangsung singkat, canggung, semu dan seperti
di buat-buat hal ini akan lebih membantu untuk mempersepsikan masing-masing hubungan pasien
karena adanya kesempatan untuk mencapai hubungan antar manusia yang positif sehingga akan
mempermudah pencapaian tujuan terapeutik.

B. SP Komunikasi

PROSES TREATMENT

Kondisi pasien Pasien dengan inisial Ny.I berusia 68 tahun Klien mengatakan sering
mendengar suara-suara setiap malam jum’at, klien mengatakan
sering mengikuti apa yang dikatakan suara-suara yang di dengarnya.
Klien mengatakan suara yang ia dengar merupakan suara Nabi
Ibrahim.

Diagnosa Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori = Halusinasi Pendengaran

Tujuan Untuk membantu pasien dalam mengatasi gangguan halusinasi


pendengaran yang dialami klien

Tindakan a. Mengidentifikasi Halusinasi : isi, frekuensi, waktu


terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon.
b. Menjelaskan cara mengontrol Halusinasi : Hardik, obat,
bercakap-ca±kap, melakukan kegiatan
c. Melatih cara mengontrol Halusinasi dengan
Menghardik
d. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik.

STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN

1. Fase orientasi
a. Salam Teraupetik
“ Assalamu alaikum Bu’, Selamat pagi. Perkenalkan kami semua mahasiswa
keperawatan UKIM Ambon kami disini selama 2 minggu dari hari kamis kemarin
sampai hari rabu minggu yang akan datang. Oh iya nama ibu sipa ?“
b. Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana perasaannya saat ini bu I ? begini bu, kami di sini untuk membantu
ibu, menyelesaikan masalah yang ibu rasakan selama di sini. Untuk itu kami
semua ingin berbincang dengan ibu, Apa ibu I bersedia ?”
c. Kontrak
Topik
“ Bu bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang mengenai apa yang ibu
rasakan ? “
Waktu
"Bagaimana kalau waktunya ±15 menit , apakah ibu bersedia ? “
Tempat
“ Ibu mau kita berbincang-bincang dimana ? Bagaimana kalau dikursi panjang ini
saja, bagaimana bu” ?

2. Fase Kerja ( Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan )


“ibu, sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini ? sejak kapan ibu
mendengar suara-suara itu ? apa ibu mengenali suara-suara itu ? dia bilang apa
pada ibu ? kapan suara itu muncul ? apa ibu hanya mendengar suara-suara tersebut,
tidak melihat wujudnya ? apa ibu terganggu dengan suara-suara itu ? apa yang ibu
lakukan ketika mendengar suara-suara itu ? ibu, yang ibu katakan tadi itu tanda dan
gejala halusinasi. Halusinasi yaitu mendengar suara, melihat seseorang atau
bayangan atau merasa ada yang menyentuhnya atau mencium bau-bau yang
sebenarnya itu semua tidak ada”
“ibu cara mengontrol halusinasi ada beberapa yaitu dengan cara menghardik, obat,
bercakap-cakap dan melalui kegiatan. Sekarang kita berlatih mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik ya, bu.”
“ibu, ketika ibu mendengar suara-suara itu ibu menutup telinga ibu menggunakan
tangan dan menutup kedua mata ibu. Setelah itu ibu katakan pergi kamu, pergi
kamu, sana, sana, kamu tidak nyata, kamu tidak nyata, pergi sana, sambil berteriak.
ibu melakukan hal tersebut setiap ibu mendengarkan suara-suara itu lagi. Sekarang
ibu sudah mengerti ? bagus.”
3. Fase Terminasi
a. Validasi/Evalusi
Subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dengan kami ?”
Objektif
“sebelum kita akhiri coba ibu ulangi lagi yang kita lakukan tadi ? bagus.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ibu karena ibu I telah mampu melakukan menghardik maka kita masukkan
dalamjadwal kegiatan yah bu. Ibu maunya masukkan jam berapa dan berapa kali
dalam 1 hari ? bagaimana kalau 3x dalam sehari. Jam 07.00, jam 13.30 dan jam
19.00
c. Kontrak
Topik
“ibu nanti kita akan mengobrol lagi mengenai cara mengontrol halusinasi dengan
obat yah, bu.”
Waktu
“Kita akan membahas hal tersebut besok jam 13.00”
Tempat
“kita akan mengobrol di sini lagi ya bu.”
ABSEN PERTEMUAN DENGAN PASIEN

No Tanggal Pertemuan Kegiatan Bukti Absen

1. 02-12-2023 Mengidentifikasi Halusinasi : isi, Perawat memeriksa


perasaan yang
(10:30 WIT) frekuensi, waktu terjadi, situasi
dirasakan oleh pasien
pencetus, perasaan, respon.
2. 02-12-2023 Menjelaskan cara mengontrol Mengajarkan cara meng
meminum obat, dan
(10:50 WIT) Halusinasi : Hardik, obat, bercakap-
mengajak klien
cakap, melakukan kegiatan bercakap-cakap

3. 03-12-2023 Melatih cara mengontrol Halusinasi Mengajarkan cara


menghardik halusinasi
(11:00 WIT) dengan Menghardik
yang dirasakan pasien

4. 03-12-2023 Memasukkan pada jadwal kegiatan Membuat jadwal


untuk latihan menghardik. kegiatan bagi pasien
(11:30 WIT) dan perawat dalam
aktivitas selanjutnya

RINGKASAN PERISTIWA DENGAN PASIEN

(BEBERAPA KALI PERTEMUAN)

Pertemuan Kegiatan Fokus Komunikasi

1 Perawat memeriksa perasaan Mendengarkan keluhan pasien dengan empati dan


yang dirasakan oleh pasien menunjukkan perhatian terhadap kondisi kesehatan.

2 Mengajarkan cara meng Menyampaikan hasil kepada klien dan berikan


meminum obat, dan mengajak informasi tentang cara meminum obat dan obat
klien bercakap-cakap yang tepat dan meminta pasien mengulang
penyampaian
3 Mengajarkan cara menghardik Memberikan informasi jelas tentang cara
halusinasi yang dirasakan pasien menghardik dan instruksi cara menghardik, serta
merespons pertanyaan pasien.

4 Membuat jadwal kegiatan bagi Membuat jadwa kegiatan aktivitas untuk


pasien dan perawat dalam pemulihan yang optimal.
aktivitas selanjutnya

C. Matriks Komponen Komunikasi

Komponen Komunikasi Hasil Komunikasi Hambatan

Kemampuan menyampaikan menyampaikan informasi ketidaknyamanan pasien dapat


dengan jelas dan tenang. mengganggu fokus.

Kemampuan mendengarkan mendengarkan keluhan pasien Focus pasien dan keterbatasan


dengan perhatian. waktu mempengaruhi fokus.

Kemampuan meringkas merangkum hasil pemeriksaan Kecemasan pasien terkait


dan diagnosa dengan singkat. halusinasi yang dirasakan.

Kemampuan menanggapi responsif terhadap kekhawatiran Keterbatasan waktu dalam


dan keluhan pasien. memberikan informasi lebih
detail.

DAFTAR PUSTAKA

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1344/komunikasi- terapeutik Diakses pada 10 Desember


2023,Pukul 11:35 WIT

https://id.scribd.com/document/540198407/MAKALAH-STR ATEGI-PELAKSANAAN-KOMUNIKASI-
DESRAINI-ARSI Diakses pada 10 Desember 2023,Pukul 17:49 WIT

Anda mungkin juga menyukai