Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MINGGUAN MAHASISWA

PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 6 TAHUN 2023

Nama : Deni Arya Saputra


NIM : 20210110400087
Asal PT : Universitas Muhammadiyah Jakarta
NPSN Sekolah: 20105913
Sekolah Penempatan : SD Negeri Grogol Utara 09 Pagi
Nama DPL : Dede Handayani, S.Si., M.Kom.
Laporan Minggu ke- : 14 (Empat belas)

Dalam mengisi laporan mingguan di MBKM, mahasiswa diminta melakukan refleksi diri dan
refleksi program selama satu minggu ke belakang dengan bercerita menggunakan metode
STAR. Silakan ceritakan satu pengalaman paling berkesan selama satu minggu ke
belakang.

Situation (Situasi)
Silahkan ceritakan situasi yang terjadi dengan detail selama kegiatan berlangsung
Situasi pada minggu ke-14, yaitu:
 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh tim mahasiswa, masih
banyak ditemukan siswa khususnya kelas rendah (kelas satu) yang memiliki
kemampuan yang kurang dalam hal numerasi. Siswa yang terdata kurang
mumpuni dalam numerasi sebanyak 32 siswa. Hal ini tentu saja dapat
menghambat proses pengembangan minat numerasi dan menghambat
penyerapan materi. Kendala yang dihadapi yaitu, tidak semua guru kelas dapat
mengatasi permasalahan tersebut mengingat satu guru kelas yang harus
memegang kurang lebih 30 siswa dalam satu kelas.
 Sekolah yang ditugaskan mempunyai taman bacaan yang sebelumnya telah
diperbaiki dan dibersihkan oleh mahasiswa. Namun karena kurangnya kesadaran
warga sekolah dan orang tua yang menjemput siswa dan menunggu di lingkungan
taman baca, Taman Baca kembali dipenuhi sampah. Hal tersebut dikarenakan di
area taman baca tidak terdapat tempat sampah.
 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh tim mahasiswa, masih
banyak ditemukan siswa khususnya kelas rendah (kelas dua) yang memiliki
kemampuan numerasi yang kurang. Siswa yang terdata kurang mumpuni dalam
numerasi sebanyak kurang lebih 22 siswa. Hal ini tentu saja dapat menghambat
proses pengembangan pengembangan minat numerasi dan menghambat
penyerapan materi. Kendala yang dihadapi yaitu, tidak semua guru kelas dapat
mengatasi permasalahan tersebut mengingat satu guru kelas yang harus
memegang kurang lebih 30 siswa dalam satu kelas sehingga ada beberapa siswa
yang lambat dalam memahami materi mengalami ketertinggalan.
 Berdasarkan hasil observasi siswa diketahui bahwa pada saat pembelajaran
matematika di kelas, siswa yang penjelasan materinya monoton dengan
menggunakan buku panduan, kurang berminat dalam belajar. Namun, tidak
semua guru berhasil menjadikan pembelajaran keterampilan berhitung ini lebih
menyenangkan.
 Ketidakhadiran guru jelas dapat mempengaruhi maksimalisasi kegiatan belajar
mengajar. Karena ketidakhadiran instruktur, kelas tidak dipungut biaya. Kelas yang
kosong tidak hanya berdampak pada kurangnya materi, namun juga mengurangi
kebermanfaatan pendidikan dan dapat menimbulkan dampak yang tidak
diinginkan.
Task (Tugas)
Silakan ceritakan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan pada situasi tersebut
Tugas dan tanggung jawab meliputi:
 Mengingat seorang guru kelas satu harus mengajar sekitar 30 lebih siswa dalam
satu kelas, maka tidak semua guru kelas satu mempunyai kendali terhadap
kemampuan setiap siswa. Akibatnya, beberapa siswa tertinggal dan kemampuan
berhitungnya menurun. Oleh karena itu, mahasiswa mempunyai tantangan dan
peran bekerja sama dengan guru kelas untuk meningkatkan kemampuan
berhitung siswa yang tertinggal.
 Akibat minimnya tempat sampah yang terpasang di kawasan Taman Baca dan
rendahnya kesadaran akan kebersihan lingkungan di kalangan warga sekolah dan
orang tua yang menjemput siswa, maka Taman Bacaan kembali dipenuhi sampah.
Oleh karena itu, tim mahasiswa harus menyediakan tempat untuk mengumpulkan
sampahnya.
 Mengingat seorang guru kelas dua harus mengajar sekitar 30 lebih siswa dalam
satu kelas, maka tidak semua guru kelas dua mempunyai kendali atas
kemampuan setiap siswa. Akibatnya, beberapa siswa tertinggal dan kemampuan
berhitungnya menurun. Oleh karena itu, mahasiswa bertugas dan bekerja sama
dengan guru kelas untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa yang
tertinggal.
 Pada bidang ini tidak semua guru dapat membuat pembelajaran matematika lebih
menyenangkan sehingga menurunkan minat siswa dalam belajar matematika.
Oleh karena itu, siswa perlu memadukan pembelajaran komputasi dengan
pemelajaran yang unik dan menyenangkan.
 Kekurangan akibat ketidakhadiran guru menyebabkan keterlambatan isi mata
pelajaran dan mengurangi efektivitas pendidikan. Tantangan mahasiswa adalah
mengisi ruang kursus yang kosong dengan berbagai aktivitas dan
memanfaatkannya semaksimal mungkin.

Action (Aksi)
Silakan ceritakan aksi yang dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada minggu ke 14 adalah:
 Mengingat seorang guru kelas satu harus mengajar sekitar 30 lebih siswa dalam
satu kelas, maka tidak semua guru kelas satu mempunyai kendali terhadap
kemampuan setiap siswa. Akibatnya, beberapa siswa tertinggal dan tidak memiliki
keterampilan berhitung yang memadai, khususnya dalam matematika. Oleh
karena itu, mahasiswa mempunyai tantangan dan peran bekerja sama dengan
guru kelas untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa yang tertinggal.
Untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa kelas satu yang tertinggal,
kami berinisiatif untuk memberikan tambahan satu jam pelajaran matematika
sepulang sekolah. Siswa yang terdata dibagi menjadi dua kelas, sehingga
memudahkan tim siswa untuk melihat siswanya.
 Pada satuan pengajaran tambahan kelas I, siswa terlebih dahulu diajarkan materi
berupa pengenalan bilangan kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran
berhitung cahaya dengan menggunakan media visual yang ada.
 Akibat minimnya tempat sampah yang disediakan di kawasan Taman Baca dan
rendahnya kesadaran akan kebersihan lingkungan di kalangan warga sekolah dan
orang tua yang menjemput siswa, maka Taman Bacaan kembali dipenuhi sampah.
Oleh karena itu, tim mahasiswa harus menyediakan tempat untuk mengumpulkan
sampahnya. Siswa memanfaatkan galon bekas Le Minerale sebagai tempat
sampah. Galon yang tersedia dicat dan digambarkan semenarik mungkin. Galon-
galon tersebut akan didaur ulang menjadi empat tempat sampah, yang nantinya
akan dipasang di dua taman baca dan dua sudut baca. Kedua tempat sampah
tersebut diperuntukkan bagi dua jenis sampah yaitu sampah organik dan
anorganik.
 Mengingat seorang guru kelas II harus mengajar sekitar 30 siswa dalam satu
kelas, maka tidak semua guru kelas II mempunyai kendali terhadap kemampuan
setiap siswa. Akibatnya, beberapa siswa tertinggal dan kemampuan berhitungnya
menurun. Oleh karena itu, mahasiswa mempunyai tantangan dan peran bekerja
sama dengan guru kelas untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa yang
tertinggal. Untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa kelas II yang
tertinggal, para siswa membuat program kerja berupa tambahan satu jam
pelajaran matematika sepulang sekolah.
 Siswa yang terdata dibagi menjadi dua kelas, sehingga memudahkan tim siswa
untuk melihat siswanya. Pada pembelajaran tambahan untuk siswa kelas II, materi
yang diajarkan terlebih dahulu berupa pengenalan bilangan, kemudian dipelajari
ilmu hitung sederhana. Setelah siswa merasa sudah memahami dengan baik,
mereka dapat melanjutkan ke perhitungan penjumlahan dan pengurangan
sederhana dalam latihan.
 Pada bidang ini belum semua guru berhasil menjadikan pembelajaran matematika
lebih menyenangkan, sehingga minat belajar matematika siswa menurun. Oleh
karena itu, siswa perlu mempelajari keterampilan komputasi dalam paket yang
unik dan menyenangkan. Siswa akan membuat media yang dapat digunakan
untuk menghitung alat penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sederhana.
Media ini berbentuk dua tangan dan nantinya digunakan sebagai alat untuk
melakukan perhitungan sederhana.

Result (Hasil)
Silakan ceritakan hasil yang didapatkan setelah melakukan aksi pada situasi tersebut
Hasil kegiatan minggu ke-14:
 Program kerja terdiri dari satu jam pelajaran matematika tambahan yang diadakan
sepulang sekolah, yang mula-mula diajarkan pengenalan bilangan dan kemudian
pembelajaran aritmatika sederhana. Kebanyakan siswa kelas satu mampu
mengikuti konten yang disajikan dengan baik, namun mereka perlu melakukannya
secara perlahan. Namun ada beberapa siswa yang masuk dalam kategori ABK
sehingga tidak mampu memahami materi yang disajikan.
 Tempat sampah yang dibuat dengan memanfaatkan gallon bekas untuk saat ini
masih belum digunakan dan belum ditempatkan di tempat yang seharusnya. Hal
ini dikarenakan taman baca dan pojok baca sedang dalam proses perbaikan.
Ketika taman baca dan pojok baca selesai diperbaiki maka tempat sampah akan
diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
 Program kerja berupa kelas tambahan numerasi yang dilaksanakan sepulang
sekolah selama satu jam dimana dipaparkan materi berupa pengenalan angka
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan belajar berhitung sederhana. Setelah
siswa dirasa sudah dapat memahami dengan baik maka dilanjutkan dengan
berhitung penjumlahan dan pengurangan sederhana dalam satu persoalan.
Sebagian besar siswa kelas dua dapat mengikuti materi yang disampaikan dengan
baik tetapi memang harus perlahan-lahan. Namun ada beberapa siswa yang
belum dapat menangkap materi yang telah dipaparkan karena beberapa siswa
termasuk kedalam kategori ABK.
 Mahasiswa membuat media yang dapat digunakan untuk alat hitung penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian sederhana. Media ini berbentuk dua tangan dan
nantinya digunakan sebagai alat untuk melakukan perhitungan sederhana. Materi
ini ditujukan bagi siswa kelas bawah yang kemampuan matematikanya masih
terbatas. Selama implementasi, siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam
matematika. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme siswa dalam mencoba media
pembelajaran matematika yang mereka sediakan.
 Dengan mengikuti kelas tambahan membaca dan menulis yang diisi sesuai isi
panduan, mahasiswa dapat mengisi dan memanfaatkan ruang kelas yang tersedia
dengan berbagai aktivitas. Namun bedanya siswa dilatih untuk aktif bertanya dan
mengungkapkan apa yang belum dipahaminya. Hal ini akan memastikan bahwa
kelas memahami isi pelajaran sesuai pedoman dan menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Siswa juga memperoleh rasa percaya diri saat bertanya dan menjawab
pertanyaan.
 Siswa mengajak siswa Kelas 5 B untuk berlatih membuat jam dinding dengan
menggunakan bentuk karton bekas. Pada saat pelaksanaan, siswa mempunyai
kesempatan untuk merancang pembelajarannya sekreatif mungkin. Jam yang
dibuat berfungsi sebagai media latihan pembacaan jam yang dipimpin siswa. Para
siswa merasa bangga bisa membuat jam dinding sendiri, karena sebelumnya
belum ada yang namanya pembuatan jam dinding. Siswa juga dapat lebih
memahami cara membaca jam dinding dengan melatih jarum panjang dan pendek
pada jamnya sendiri.

Dokumentasi kegiatan minggu ke-13:

Anda mungkin juga menyukai