Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rusdiansyah

NIM : P07220423114
Prodi : Profesi Ners
Kelas : Aljen Kutai Timur

WOC Bernapas normal

Pengertian Oksigenasi : Gangguan Oksigenasi :

Pemenuhan akan kebutuhan Kebutuhan oksigenasi dalam


oksigen, kebutuhan dasar tubuh tidak terpenuhi secara
manusia yang digunakan optimal yang disebabkan oleh
untuk kelangsungan beberapa faktor seperti
metabolisme, fisiologis, perilaku,
mempertahankan hidup dan perkembangan dan lingkungan
aktivitas berbagai organ sel

Diatur dan dikontrol oleh sistem pernapasan

Proses bernapas

Insiprasi Ekspirasi

Otot antar tulang rusuk Otot antar tulang rusuk


berkontraksi berelaksasi

Otot diafragma berkontraksi Otot diafragma berelaksasi

Rongga dada membesar Rongga dada mengecil

Paru-paru membesar Paru-paru mengecil

Udara masuk Udara keluar


Faktor-faktor yang mempengaruhi

Jenis Kelamin Usia Lingkungan Gaya Hidup Luas permukaan


tubuh

Volume dan Seiring Ketinggian, Kebiasaan Semakin luas


kapasitas paru dengan panas, dingin, merokok akan permukaan
pada wanita pertambah dari polusi mempengaruhi tubuh maka
20-25% lebih an umur mempengaruhi status semakin
kecil dari pada kapasitas oksigenasi oksigenasi banyak
pria paru juga sebab dapat kebutuhan
akan memperburuk oksigen yang
menurun pemb.darah dibutuhkan
arteri

Fungsi pernapasan terganggu

Ventilasi pernapasan Obstruksi jalan napas / Pertukaran volume


pengeluaran mukus yang sekuncup,pre load
banyak dan after load serta
kontraktilitas
Hipoventilasi /
Hiperventilasi

Terganggunya difusi
pertukaran O2 dan
Takipnea/ Bradipnea CO2 di Alveolus

MK : Pola Nafas Tidak Efektif MK : Bersihan jalan napas MK : Gangguan Pertukaran Gas
(D.0005) tidak efektif (D.0001) (D.0003)
Kategori : Fisiologis Kategori : Fisiologis Kategori : Fisiologis
Sub Kategori : Respirasi Sub Kategori : Respirasi Sub Kategori : Respirasi
SDKI : Pola Nafas Tidak Efektif SDKI : Bersihan jalan SDKI : Gangguan Pertukaran Gas
(D.0005) napas tidak efektif (D.0003)
Kategori : Fisiologis (D.0001) Kategori : Kategori : Fisiologis
Sub Kategori : Respirasi Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Gejala dan Tanda Sub Kategori : Respirasi Gejala dan Tanda
Mayor Subyektif : Gejala dan Tanda Mayor Subyektif :
1. Dispnea Mayor Subyektif : 1. Dispnea
Obyektif : 2. Tidak tersedia Obyektif :
1. Penggunaan otot bantu Obyektif : 1. PCO2 meningkat/menurun
pernapasan 6. Batuk tidak efektif 2. PO2 menurun
2. Fase ekspirasi memanjang atau tidak mampu 3. Takikardia
3. Pola napas abnormal batuk 4. pH arteri meningkat/
(takipnea, bradypnea, 7. Sputum berlebih / menurun
hiperventilasi, kussmaul, obstruksi di jalan napas/ 5. bunyi napas tambahan
Cheyne-stokes ) meconium di jalan
napas (pada neonates)
8. Mengi, wheezing dan/atau
ronkhi kering
SLKI : Pola Napas (L.01004) SLKI : Pertukaran gas
Espektasi : Membaik (L.01004)
SLKI : Bersihan jalan Napas
Kriteria Hasil : Espektasi : Meningkat
(L.01001)
1. Ventilasi semenit Kriteria Hasil :
Espektasi : Meningkat
meningkat 1. Tingkat kesadaran
Kriteria Hasil :
2. Kapasitas vital meningkat meningkat
1. Batuk efektif meningkat
3. Tekanan ekspirasi 2. Dispnea menurun
2. Produksi sputum menurun
meningkat 3. Bunyi napas tambahan
3. Mengi menurun
4. Tekanan inspirasi menurun
4. Wheezing menurun
meningkat 4. Pusing menurun
5. Mekonium (pada neonates)
5. Dispnea menurun 5. Penglihatan kabur menurun
menurun
6. Penggunaan otot bantu 6. Diaforesis menurun
6. Dispnea menurun
napas menurun 7. Gelisah menurun
7. Ortopnea menurun
7. Pemanjangan fase ekspirasi 8. Napas cuping hidung
8. Sianosis menurun
menurun menurun
9. Gelisah menurun
8. Ortopnea menurun 9. PCO2 membqik
10. Frekuensi napas membaik
9. Pernapasan cuping hidung 10. PO2 membaik
11. Pola napas membaik
menurun 11. Takikardia membaik
10. Frekuensi napas 12. pH arteri membaik
membaik 13. Sianosis membaik
11. Kedalaman napas 14. Pola napas membaik
membaik 15. Warna kulit membaik
SIKI SIKI : SIKI :
A. Latihan Batuk Efektif A. Pemantauan Respirasi
(I.01011) (I.01014)
Observasi :
Observasi : 1. Monitor nilai AGD
1. Identifikasi kemampuan 2. Monitor hasil x-ray toraks
batuk 3. Monitor kemampuan batuk
2. Monitor adanya retensi efektif
sputum 4. Monitor adanya produksi
3. Monitor tanda dan sputum
gejala infeksi saluran 5. Auskultasi bunyi napas
napas 6. Monitor saturasi oksigen
: 4. Monitor input dan output 7. Monitor nilai AGD
A. Manajemen Jalan Napas cairan 8. Monitor hasil x-ray
(I.01011) Terapeutik : Terapeutik
Observasi : 5. Posisikan semi fowler atau 9. Atur interval pemantauan
1. Monitor pola napas fowler respirasi sesuai kondisi
(frekuensi, kedalaman, usaha 6. Pasang perlak dan pasien
napas) bengkok di pangkuan 10. Dokumentasikan hasil
2. Monitor bunyi napas pasien pemantauan
tambahan (mis.gurgling, 7. Buang secret pada tempat Edukasi
mengi,wheezing,ronkhi sputum 11. Jelaskan tujuan dan prosedur
kering) Edukasi : pemantauan
3. Monitor sputum 8. Jelaskan tujuan dan 12. Informasikan hasil
(jumlah,warna,sputum) prosedur batuk efektif pemantauan
Terapeutik : 9. Anjurkan Tarik napas dalam B. Terapi Oksigen (I.01011)
4. Pertahankan jalan napas melalui hidung selama 4 Observasi :
dengan head tilt dan chin detik, di tahan selama 2 1. Monitor kecepatan aliran
lift detik, kemudian keluarkan oksigen
5. Posisikan semi fowler atau dari mulut dengan bibir 2. Monitor posisi alat terapui
fowler mencucu oksigen
6. Berikan minum hangat 10. Anjurkan mengulangi Tarik 3. Monitor aliran oksigen secara
7. Berikan oksigen, jika perlu napas dalam hingga 3 kali periodic dan pastikan fraksi
Edukasi : 11. Anjurlkan batuk dengan yang diberikan cukup
8. Anjurkan asupan cairan 2000 kuat langsung setelah Tarik 4. Monitor efektifitas terapi
ml/hari, jika tidak napas dalam yang ke-3 oksigen (oksimetri, AGD )
kontraindikasi Kolaborasi : 5. Monitor kemampuan
B. Pemantauan Respirasi 12. Kolaborasi pemberian melepaskan oksigen dan
(I.01014) mukolitik dan ekspektoran atelectasis
Observasi B. Manajemen Jalan Napas 6. Monitor tingkat kecemasan
1. Monitor frekuensi, irama, (I.01011) akibat terapi oksigen
kedalaman dan upaya napas Observasi : 7. Monitor integritas mukosa
2. Monitor pola napas ( 1. Monitor bunyi napas akibat pemasangan oksigen
bradypnea, takipnea, tanbahan(gurgling,mengi,whe Terapeutik :
hiperventilasi, kussmaul, ezing, ronkhi kering) 8. Bersihkan secret pada mulut,
Cheyne-stokes ) 2. Monitor sputum hidung
3. Monitor kemampuan batuk (jumlah,warna, aroma) 9. Pertahankan kepatenan jalan
efektif Terapeutik : napas
4. Monitor adanya produksi 3. Posisikan semi fowler atau 10. Berikan oksigen tambahan
sputum fowler 11. Tetap berikan oksigen
5. Auskultasi bunyi napas 4. Berikan minum hangat saat pasien ditransportasi
6. Monitor saturasi oksigen 5. Lakukan fisioterapi dada 12. Gunakan perangkat oksigen
7. Monitor nilai AGD 6. Lakukan pengisapan lender yang sesuai dengan tingkat
8. Monitor hasil x-ray kurang dari 15 detik mobilitas pasien
Terapeutik 7. Berikan oksigen, jika perlu Edukasi :
Edukasi : 13. Ajarkan pasien dan keluarga
8. Ajarkan teknik batuk efektif cara menggunakan oksigen
Kolaborasi di rumah
9. Kolaborasi pemberian Kolaborasi
bronkodilator, jika perlu 14. Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
15. Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktifitas dan/atau
tidur
SIKI :
C. Pemantauan Respirasi
(I.01014)
Observasi
2. Monitor kemampuan
batuk efektif
3. Monitor adanya produksi
sputum
4. Auskultasi bunyi napas
5. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
6. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
7. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
9. Informasikan hasil
pemantauan

Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC

Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Salemba Medika: Jakarta

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI

Anda mungkin juga menyukai