DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AMPELGADING
Jalan Raya Tirtomarto No. 75 Ampelgading Telp. (0341) 851076
Email : pkm.ampelgading1@gmail.com
AMPELGADING – 65183
LAPORAN KEGIATAN
TENTANG MONITORING, ANALISIS DAN EVALUASI
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
BULAN JULI 2019 – SEPTEMBER 2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien adalah
kegiatan sistematik yang disusun untuk memantau dan menilai mutu dan
kewajaran asuhan terhadap pasien. Puskesmas adalah sebuah institusi
pelayanan kesehatan yang kompleks. Untuk menjalankan fungsinya dengan
baik maka puskesmas harus memperhatikan aspek mutu layanan, keselamatan
pasien dan perilaku pemberi layanan klinis.
Penilaian mutu layanan klinis, keselamatan pasien dan perilaku pemberi
layanan klinis dapat diukur dengan pemantauan berbagai indikator.
Pemantauan dan pengukuran terhadap indikator-indikator ini menjadi kegiatan
yang harus dilakukan untuk memastikan terjaminnya pelayanan yang baik.
B. Landasan Hukum
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Puskesmas Ampelgading Nomor 440 / 064 / KEP / 35.07.103.123 / 2018 Tahun
2018 tentang Penerapan Budaya Mutu Dan Keselamatan Pasien Dalam
Pelayanan Klinis Di Puskesmas di Puskesmas Ampelgading.
1
diawali dengan pengumpulan hasil monitoring setiap bulan kepada Ketua Tim
Mutu UKP maksimal pada tanggal 5 bulan berikutnya. Analisis, Evaluasi dan
perencanaan tindak lanjut dilakukan setiap 3 bulan sekali pada rapat tim mutu
Puskesmas Ampelgading.
Telah dilakukan kegiatan monitoring, analisis dan evaluasi peningkatan
mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Ampelgading periode Juli -
September 2019 pada tanggal 11 Oktober 2019 yang diselenggarakan pada
rapat tim mutu Puskesmas Ampelgading
Kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien bulan Juli - September
2019 dilakukan dengan pencatatan dan pengamatan atau survei. Indikator yang
dimonitor yaitu:
1. Indikator mutu layanan klinis,
2. Indikator sasaran keselamatan pasien,
3. Indikator perilaku pemberi layanan klinis.
Indikator mutu layanan klinis diukur dengan beberapa metode yaitu:
1. Survei langsung pada unit layanan terkait. Sampel yang digunakan pada
survei indikator mutu adalah semua pasien. Dilakukan dalam 1 minggu 1x
yaitu setiap hari senin. Survei dilakukan pada indikator:
- Kepuasan pasien ruang pemeriksaan umum
- Kepuasan pasien ruang pemeriksaan gigi dan mulut
- Kepuasan pasien loket, informasi dan rekam medis
- Kepuasan pasien ruang pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
- Kepuasan pasien ruang pemeriksaan Keluarga Berencana (KB)
- Kepuasan pasien ruang pemeriksaan Tuberculosis (TB)
- Kepuasan pasien rawat inap
- Kepuasan pasien Unit Gawat Darurat (UGD)
- Kepuasan pasien kamar obat
- Kepuasan pasien laboratorium
- Kepuasan pasien kamar bersalin
2. Laporan bulanan masing-masing unit layanan. Sampel yang digunakan
adalah semua pasien. Laporan bulanan pada indikator berikut:
- Tidak ada rujukan non spesialistik
- Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi
- Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih
- Pelayanan ANC Terpadu
- Pemberi pelayanan KB MKJP dokter/Bidan terlatih
- Kelengkapan pengisian inform consent dalam 24 jam
- BOR
2
- Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
- Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standart
- Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ≤ 120 menit
- Kelengkapan form rekam medis sesuai dengan Permenkes 269 tahun
2008
- Kepatuhan pasien dalam mengambil obat sesuai jadwal
- Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien
- Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
- Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
- Pengurangan terjadinya risiko infeksi di Puskesmas
- Tidak terjadi pasien jatuh
- Terjalin komunikasi yang efektif
- Budayakan 4S (Senyum, Salam, Santun, Semangat)
- Budayakan 4R (Resik, Ringkas, Rapi, Rawat)
- Penggunaan alat pelindung diri
- Kepatuhan pelaksanaan tindakan sesuai SOP Klinis
3. Data kepegawaian diperlukan untuk menilai indikator:
Pemberi layanan KB MKJP Dokter / Bidan terlatih adalah petugas yang
bersertifikat CTU
4. Data sarana dan prasarana diperlukan untuk menilai indikator:
Kelengkapan form rekam medis sesuai Permenkes 269 tahun 2008,
indikator sasaran keselamatan pasien dan indikator perilaku pemberi
layanan klinis diukur dengan metode:
1. Survei
2. Buku kejadian
Pencatatan setiap indikator klinis dilakukan oleh penanggung jawab unit
pelayanan. Pemantauan dan pelaporan insiden keselamatan pasien
pelaksanaannya ditangani khusus oleh Tim Mutu UKP Puskesmas. Indikator
klinis tersebut dicatat dan dibuat laporan secara berkala setiap bulan oleh
penanggung jawab unit pelayanan. Ketua Tim Mutu UKP bertanggung jawab
mengkoordinasi pengumpulan data yang telah dicatat oleh penanggung jawab
unit pelayanan. Setiap 3 bulan sekali dilakukan analisa menyeluruh dan
evaluasi oleh Tim Mutu bersama Tim Mutu UKP, Penanggung jawab unit
pelayanan dan dihadiri oleh Kepala Puskesmas untuk menyusun langkah –
langkah perbaikan mutu pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan.
3
III. Hasil Yang Dicapai
NO UNIT INDIKATOR STANDAR CAPAIAN
PELAYANAN
4
Analisa capaian indikator layanan klinis adalah sebagai berikut:
1. Ruang pemeriksaan umum terdapat 2 indikator yang dimonitor, yaitu
tidak ada rujukan non spesialistik dan kepuasan pasien. Dengan hasil
sebagai berikut:
a. Tidak ada rujukan non spesialistik
Dari hasil monitoring selama 3 bulan, bulan Februari yang tidak
sesuai target.
Analisa penyebab masalah: tidak tersedianya ARV di
puskesmas, karena tidak ada dokter yang pelatihan DPD/CTS,
hanya petugas admin BPJS puskesmas yang tahu kriteria
diagnosa yang seharusnya perlu dirujuk ke FKTL
Upaya penyelesaian masalah: harus ada dokter yang pelatihan
DPD/CTS, petugas yang diberikan wewenang harus mengerti
kriteria rujukan ke FKTL
Rencana tindak lanjut: mengusulkan kepada kepala puskesmas
untuk mengajukan pelatihan DPD/CTS kepada dinas
kesehatan, petugas admin BPJS merencanakan untuk
sosialisasi yang diberikan wewenang
Tindak lanjut: membuat surat pengajuan kepada kepala dinas,
petugas admin BPJS sudah memberikan sosialisasi
Evaluasi: hasil pengajuan dari kepala dinas adalah belum ada
jadwal pelatihan DPD/CTS, dinas kesehatan menyarankan
dokter umum puskesmas untuk belajar ke dokter umum
puskesmas Turen yang dulu pernah ikut pelatihan DPD/CTS,
petugas yang diberikan wewenang untuk membuat rujukan
sudah mengerti.
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
2. Ruang pemeriksaan gigi dan mulut terdapat 2 indikator yang dimonitor
yaitu bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi dan kepuasan pasien.
Dengan hasil sebagai berikut:
a. Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi
5
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
3. Kamar Bersalin terdapat 2 indikator yang dimonitor yaitu pertolongan
persalinan normal oleh nakes terlatih dan kepuasan pasien. Dengan hasil
sebagai berikut:
a. Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
4. Ruang Pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terdapat 2 indikator
yang dimonitor, yaitu pelayanan ANC terpadu dan kepuasan pasien.
Dengan hasil sebagai berikut:
a. Pelayanan ANC terpadu, pencapaiannya meningkat. Akan tetapi
belum mencapai target yang ditentukan
Analisa penyebab masalah: rata-rata ibu hamil beralasan tidak
ada yang mengantar ibu hamil tersebut ke puskesmas
6
Upaya penyelesaian masalah: bidan desa mengalahi
mengambil sampel di polindes, menekankan kembali sosialisasi
tentang ANC terpadu
Rencana tindak lanjut: bidan desa mengalahi mengambil
sampel di polindes dan segera mengantar ke puskesmas,
menekankan kembali sosialisasi tentang ANC terpadu
Tindak lanjut: bidan desa mengalahi mengambil sampel di
polindes dan segera mengantar ke puskesmas, menekankan
kembali sosialisasi tentang ANC terpadu
Evaluasi: belum semua bidan mengambil sampel di polindes.
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
5. Ruang Pemeriksaan Keluarga Berencana (KB) terdapat 2 indikator
yaitu pemberi pelayanan KB MKJP Dokter/Bidan terlatih dan kepuasan
pasien. Dengan hasil sebagai berikut:
a. Pemberi pelayanan KB MKJP Dokter/Bidan terlatih
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
7
6. Unit Gawat Darurat (UGD) terdapat 2 indikator yaitu kelengkapan
pengisian inform consent dalam 24 jam dan kepuasan pasien. Dengan
hasil sebagai berikut:
a. Kelengkapan pengisian inform consent dalam 24 jam
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
7. Rawat Inap terdapat 3 indikator yaitu BOR, ketepatan waktu pemberian
makanan pada pengguna layanan rawat inap dan kepuasan pasien.
Dengan hasil sebagai berikut:
a. BOR
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai kenaikan pada
bulan april, kemudian pada bulan mei turun kembali. Namun hasil
dari ketiganya belum mencapai target.
Analisa penyebab masalah: jarak antara puskesmas
Ampelgading dengan puskesmas Pronojiwo, klinik Naura, Klinik
Sahabat Imani, klinik Tri Husada dan Klinik Malfa Husada bisa
terjangkau.
Upaya penyelesaian masalah: menaikkan pelayanan yang baik
Rencana tindak lanjut: menaikkan pelayanan yang baik
Tindak lanjut: menaikkan pelayanan yang baik
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
b. Ketepatan waktu pemberian makanan pada pengguna layanan
rawat inap
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
8
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
dengan cara selalu tepat waktu dalam memberikan makanan
Tindak lanjut: petugas selalu tepat waktu dalam memberikan
makanan pengguna layanan rawat inap
Evaluasi: petugas selalu tepat waktu
c. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
8. Kamar Obat terdapat 2 indikator yang dimonitor yaitu tidak terjadi
kesalahan pemberian obat dan kepuasan pasien. Dengan hasil sebagai
berikut:
a. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
Dari hasil monitoring selama 3 bulan, bulan mei dan juni tidak
mencapai target
Analisa penyebab masalah: terdapat kejadian KTC pada bulan
agustus 2019, dan kejadian KNC pada bulan september 2019
Upaya penyelesaian masalah: sudah dilakukan penanganan
kejadian
Rencana tindak lanjut: dilakukan analisa kejadian
Tindak lanjut: sudah dilakukan analisa kejadian pada rapat
mutu bulan september 2019.
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
9. Laboratorium terdapat 3 indikator yaitu kesesuaian jenis pelayanan
laboratorium dengan standart, waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
≤120 menit, kepuasan pasien.
Dengan hasil sebagai berikut:
9
a. Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standart
Dari hasil monitoring selama 3 bulan belum mencapai target
Analisa penyebab masalah: tidak ada reagen yang tersedia dari
dinas kesehatan
Upaya penyelesaian masalah: mengusulkan pengadaan reagen
kepada kepala dinas
Rencana tindak lanjut: petugas analis menyampaikan kepada
kepala puskesmas untuk merencanakan pengadaan sendiri
Tindak lanjut: petugas laboratorium sudah menyampaikan
kepada kepala puskesmas untuk merencanakan pengadaan
sendiri
Evaluasi: kepala puskesmas menyetujui pengadaan reagen
sendiri sesuai kebutuhan
b. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ≤120 menit
Dari hasil monitoring selama 3 bulan belum mencapai target, dan
mengalami penurunan.
Analisa penyebab masalah: pasien yang atri untuk pemeriksaan
laboratorium banyak, dan masing-masing pasien
pemeriksaannya banyak atau lebih dari satu
Upaya penyelesaian masalah: menyarankan petugas pengirim
permintaan laboratorium untuk membuat permintaan
laboratorium sesuai indikasi
Rencana tindak lanjut: petugas laboratorium menyampaikan
kepada petugas pengirim permintaan laboratorium bahwa untuk
untuk membuat permintaan laboratorium sesuai indikasi
Tindak lanjut: petugas laboratorium menyampaikan kepada
petugas pengirim permintaan laboratorium bahwa untuk untuk
membuat permintaan laboratorium sesuai indikasi
Evaluasi: petugas pengirim permintaan laboratorium mengerti
c. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan meningkat. Dan pada akhir
bulan ketiga mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
10
10. Loket, Informasi dan Rekam Medis terdapat dua indikator yaitu kelengkapan
form rekam medis sesuai dengan Permenkes 269 tahun 2008 dan kepuasan
pasien. Dengan hasil sebagai berikut:
a. Kelengkapan form rekam medis sesuai dengan Permenkes 269 tahun
2008
Dari hasil monitoring selama 3 bulan belum mencapai target
Analisa penyebab masalah: petugas tidak disiplin dalam
pengisian form rekam medis
Upaya penyelesaian masalah: menyarankan petugas
meningkatkan kedisiplinan saat mengisi rekam medis
Rencana tindak lanjut: meningkatkan ketelitian petugas,
mengevaluasi pada tribulan berikutnya
Tindak lanjut: menyarankan petugas untuk meningkatkan
kedisiplinan dalam mengisi rekam medis
Evaluasi: petugas mengisi rekam medis dengan lengkap
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring bulan pertama dan kedua tidak mencapai
target. Namun pada bulan ketiga mencapai target.
Analisa penyebab masalah: petugas jaga lupa tidak
menyarankan pasien atau keluarga pasien untuk mengambil
koin dan memasukkan ke kotak kepuasan pasien, pasien terlalu
banyak
Upaya penyelesaian masalah: mengingatkan petugas jaga agar
semua pasien atau keluarga pasien yang berkunjung
disarankan untuk mengambil koin dan memasukkan ke kotak
kepuasan pasien
Rencana tindak lanjut: meningkatkan ketelitian petugas,
mengevaluasi pada tribulan berikutnya
Tindak lanjut: menyarankan petugas untuk meningkatkan
kedisiplinan dalam mengisi rekam
Evaluasi: petugas memberikan koin kepuasan pasien setelah
pelayanan
11. Ruang Pemeriksaan Tuberculosis (TB) terdapat dua indikator yaitu
kepatuhan pasien dalam mengambil obat sesuai jadwal dan kepuasan
pasien.
a. Kepatuhan pasien dalam mengambil obat sesuai jadwal
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
11
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
b. Kepuasan pasien
Dari hasil monitoring selama 3 bulan mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
dan keperawatan
4 Pengurangan terjadinya
100% 50% 75% 100%
risiko infeksi di Puskesmas
5 Tidak terjadi pasien jatuh 100% 100% 100% 100%
12
februari tidak mencapai target. Namun pada bulan maret sudah
mencapai target.
Analisa penyebab masalah: ada dua pasien yang tidak dilakukan
pengecekan atau memastikan identitas pasien dengan gelang
Upaya penyelesaian masalah: menegur petugas agar selalu
melakukan pengecekan identitas pasien sebelum melakukan
tindakan
Rencana tindak lanjut: menyarankan petugas pemberi layanan
klinis untuk mengidentifikasi dengan benar
Tindak lanjut: menyarankan petugas pemberi layanan klinis untuk
mengidentifikasi dengan benar
Evaluasi: petugas pemberi layanan klinis mengerti dan berjanji akan
mengidentifikasi dengan benar
2. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat. Hasil survei yang dilakukan
menunjukkan tidak terjadi kesalahan pemberian obat
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
3. Pengurangan terjadinya risiko infeksi. Hasil survei yang dilakukan
menunjukkan hasil yang sudah mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
4. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis keperawatan. Hasil
survei yang dilakukan menunjukkan hasil yang sudah mencapai target
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
5. Tidak terjadinya pasien jatuh. Hasil survei yang dilakukan tidak
ditemukan adanya insiden jatuh pada pasien.
Analisa penyebab masalah: -
13
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
6. Terjalin komunikasi yang efektif. Hasil survei yang dilakukan tidak
ditemukan adanya insiden jatuh pada pasien.
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
Berikut akan disajikan hasil monitoring indikator perilaku pemberi layanan
klinis bulan Januari – Maret 2019:
INDIKATOR TARGET CAPAIAN
NO
JULI AGUST SEPT
Budayakan 4S (Senyum,
1 90% 93,75% 95,83% 98,43%
Salam, Santun, Semangat)
Budayakan 4R (Resik,
2 90% 93,75% 97,22% 95,31%
Ringkas, Rapi, Rawat)
Penggunaan alat pelindung
3 90% 70% 83,33% 81,25%
diri
Kepatuhan pelaksanaan
4 90% 100% 100% 100%
tindakan sesuai SOP Klinis
14
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
3. Penggunaan alat pelindung diri. Hasil survei selama 3 bulan sudah
meningkat namun belum mencapai target.
Analisa penyebab masalah: petugas tidak memakai alat pelindung
diri dengan lengkap
Upaya penyelesaian masalah: menegur secara lisan terhadap
petugas pemberi layanan klinis
Rencana tindak lanjut: memantau perilaku petugas dalam memakai
alat pelindung diri
Tindak lanjut: memantau perilaku petugas dalam memakai alat
pelindung diri
Evaluasi: hasil evaluasi monitoring 3 bulan berikutnya
4. Kepatuhan pelaksanaan tindakan sesuai SOP. Hasil survei selama 3
bulan sudah mencapai target.
Analisa penyebab masalah: -
Upaya penyelesaian masalah: -
Rencana tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Tindak lanjut: mempertahankan kinerja/capaian
Evaluasi: evaluasi pada monitoring 3 bulan berikutnya.
15
dr. Wiratmoko Radeta
16