ILEUS
1 1 usus/gangguan peristaltik
gangguan pasase usus akibat obstruksi lumen
ILEUS OBSTRUKSI
2 1 penyempitan lumen usus → pasase isi usus
Adanya sumbatan mekanik yang menyebabkan
IDENTITAS PASIEN
= 80,2% = 24 cm
➢ Tinggi Badan Estimasi (Menurut Panjang Ulna)
● Berat Badan Estimasi menurut
= 1,58 m (RxKinetics (Plattsburg), 2012)
LiLA (Gibson, 2005) ➢ Berat Badan Ideal (Depkes, RI)
= (2,001 x LLA) – 1,223 = TB2 x 21
= (2,001 x 24) – 1,223 = (1,58)2 x 21
= 52,4 kg
= 46,8 kg
ASSESSMENT
Biokimia
Data Pemeriksaan Nilai Normal Nilai Ket Limfosit 20,4 – 44,6 5,5% R
Asam laktat Darah vena: 0,5 - 22 3,7 mmol/L T Monosit 3,6 – 9,9 5% N
Darah arteri: 0,5 – 1,6
Natrium (Na) 136 – 145 122 mmol/L R Bilirubin <1,0 0,86 mg/dL
Kalium (K) 3,5 – 5,0 3,06 mmol/L R SGOT 0 – 32 95 U/L T
Klorida (Cl) 96 - 106 64 mmol/L R
SGPT 0 – 33 290 U/L T
Hemoglobin (HGB) 10,85 – 14,9 14,3 g/dL N
Albumin 3,5 – 5,5 4,55 g/dL N
Eritrosit (RBC) 4,7 x 106 – 6,3 x 106 5,24 x 106 N
Leukosit (WBC) 5 x 103 – 11 x 103 13,86 x 103 T GDS <200 388 mg/dL T
Hematokrit 40 – 51% 40,80% N Ureum 16,6 – 48,5 233,6 mg/dL T
Trombosit (PLT) 185 x 103 – 400 x 103 373 x 103 N
MCV 73 – 91 77,9 µm3 N Kreatinin <1,2 2,93 mg/dL T
MCH 24 – 31 27,3 pg N
eGFR 16,1046 ml/menit/1.73
MCHC 32 – 36 35 g/dL N m2
Eosinofil 0,7 – 5,4 0% N
CRP <0,3 4,57 mg/dL T
Basofill 0–1 0,2% N
Neutrofil 42,5 – 71 89,30% T Procalcitonin <0,5 0,49 ng/mL N
ASSESSMENT
Fisik Klinis
12 – 20
➢ Nafsu makan menurun
➢ Terpasang NGT
Riwayat Gizi
Tabel SQ-FFQ
Riwayat Gizi
Tabel SQ-FFQ
Riwayat Gizi
- Pada saat pengkajian, pasien sedang dipuasakan karena persiapan untuk operasi
- Makanan yang dikonsumsi pada 24 jam terakhir sebelum dipuasakan adalah 3 sendok bubur sumsum karena setelahnya
selalu muntah saat diberi asupan makan
Zat Gizi Hasil Recall Kebutuhan Persentase Interpretasi • Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Makro
● 43,6 gram
• TEE a. Karbohidrat → 70% dari total kebutuhan
= 25 kkal x BBI energi
➢ Riwayat edukasi: Belum pernah mendapatkan edukasi gizi ataupun konseling gizi
Analisis Masalah
Diagnosis Gizi
NI-2.9
Keterbatasan penerimaan makanan berkaitan dengan penurunan nafsu makan, mual muntah dan
nyeri perut dintandai dengan rerata asupan energi dan zat gizi makro perhari (SQ-FFQ) defisit tingkat
berat: energi 824,6 kkal (54,7%), protein 24,4 gram (43,1%), lemak 18,8 gram (44,9%), karbohidrat
226 gram (62%).
NI-5.1
Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik (protein) berkaitan dengan kondisi penyakit pasien yang
mengindikasikan adanya infeksi atau peradangan ditandai dengan nilai CRP (4,57 mg/dL ) dan asam
laktat tinggi (3,7 mmol/L)
Diagnosis Gizi
NB-1.1
Pengetahuan yang kurang mengenai makanan dan gizi berkaitan dengan kurangnya informasi atau
belum pernah mendapatkan edukasi dan konseling gizi tentang anjuran diet pada kondisi penyakit
pasien saat ini ditandai dengan pola makan tidak seimbang dan asupan harian kurang dari
kebutuhan.
NC-2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan disfungsi organ pencernaan dan ginjal
ditandai dengan kadar leukosit (13,86 x 103) dan neutrofil (89,30%) tinggi, limfosit rendah (5,5%),
SGPT (290 U/L ) dan SGOT (95 U/L) tinggi, ureum (233,6 mg/dL) dan kreatinin (2,93 mg/dL) tinggi,
GFR menurun (16,1046 ml/menit/1.73 m2), natrium (122 mmol/L), kalium (3,06 mmol/L) dan klorida
(64 mmol/L) rendah.
Intervensi Gizi
Terapi Diet (ND-1.2 Modifikasi distribusi, jenis, atau jumlah makanan dan zat gizi pada waktu
makan atau pada waktu khusus )
Tujuan:
a. Memberikan makanan sesuai dengan kemampuan pasien untuk menggantikan zat gizi yang
hilang pada saat operasi
b. Memperbaiki status gizi dan mencegah perburukan kondisi
Prinsip diet:
Diet Khusus (FERS ???)
Intervensi Gizi
Syarat:
- Energi diberikan 25 kkal/kgBBI, diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan atau daya terima dan
perkembangan kondisi pasien.
- Protein diberikan 1,2 gram/kgBBI, dihitung menggunakan perhitungan kebutuhan protein non calorie
- Lemak diberikan cukup (30%) dari kebutuhan total energi
- Karbohidrat diberikan cukup (70%) dari total kebutuhan energi untuk mencegah penggunaan protein sebagai sumber
energi.
- Dapat diberikan 12-18 jam pasca operasi apabila bising usus (+) dan residu NGT jernih
- Dapat diberikan makanan cair kental seperti misalnya susu dan kaldu, atau formula tinggi protein
- Porsi kecil namun diberikan sering (dapat diberikan 6-10 kali mulai dari 50ml/jam/hari)
- Tidak merangsang saluran pencernaan
- Kandungan energi minimal 1 kkal/ml
- Rute pemberian makanan melalui oral atau enteral sesuai kemampuan atau daya terima pasien
Intervensi Gizi
➢ TEE
= 25 kkal x BBI b. Lemak → 30% dari total kebutuhan energi
➢ Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Makro c. Karbohidrat → 70% dari total kebutuhan energi
= 70% x 1310 kkal : 4
= 1,2 x 52,4 kg
= 62,9 gram
TERIMA KASIH