Khilafiah Tentang Surga Dan Neraka
Khilafiah Tentang Surga Dan Neraka
DI TULIS OLEH:
AHMADUL ABRAR
UNIT: IV A
■. Kelompok Syi’ah
Golongan ini percaya bahwa di akhirat makhluk tidak mempunyai gerak atau
semacamnya, dan mereka menjadi abadi dalam ketenangan. Ketenangan abadi
adalah milik penghuni surga, sementara penderitaan abadi adalah milik penghuni
neraka. Dan menurut mereka pula, surga dan neraka akan binasa. Karena mereka
berkeyakinan bahwa sesuatu yang tidak ada awal adalah sesuatu yanhg tidak ada
akhir, begitupula sesuatu yang punya awal maka ia punya akhri, sementara surga
dan neraka mempunya awal, dalam artian surga dan neraka juga mempunyai akhir.
■. Fisuf
Gagasan tentang “surga” sebagai bentuk tertinggi dari kehidupan yang baik dan
adil. Mereka merujuk pada idealisasi masyarakat yang adil dan masyarakat yang
diperintah oleh filsafat atau kebijaksanaan. Tetapi, menutrut Immanuel Kant,
konsep surgawi mungkin dikaitkan dengan pemahaman moral, di mana orang
mencapai kebahagiaan atau kebaikan sejati dengan menjalankan tindakan moral.
Sedangkan “neraka” mereka tidak menganggapnya sebagai tempat penyiksaan
fisik atau semacamnya. Mereka meinterpretasikan neraka sebagai konsekuensi
alamiah dari tindakan yang tidak etis atau kehidupan yang tidak bermoral. 1
Hal ini jelas berbeda dengan pandangan dalam beberapa pandangan agama
umumnya. Karena konsep Surga dalam pandangan agama adalah tempat
kebahagiaan dan kenikmatan bagi mereka yang taat kepada Tuhan, sementara
neraka adalah tempat penyiksaan bagi yang berdosa atau tidak taat.
1Hal ini mungkin bervariasi tergantung pada filsufnya dan kerangka pemikiran filosofis yang
mereka gunakan, di sini saya memaparkan pemikiran Plato dan Immanuel Kant.