Anda di halaman 1dari 4

NOTULA

Hari/Tanggal : Jumat/ 06 April 2023


Pukul : 13.00 Wib s.d Selesai
Tempat : Ruang Kepala Puskesmas
Peserta : Komite Etik dan Dokter, 13 Orang
Acara : Pertemuan Penyelesaian Dilema Etik
Nama Notulen : Ns. Rinanti Paradita, S.Kep

Agenda :
1. Penyampaian perihal pelaporan Dilema Etik oleh ketua Komite Etik
2. Penyelesaian dilema etik yang dilaporkan

Pembahasan :
1. Penyampaian pelaporan dilema etik
Orangtua dari Anak A (Pasien BPJS) ingin diperiksa darah rutin (leukosit trombosit eritrosit
hb dan ht) tetapi dari anamnesa pasien baru demam hari kedua, dokter menyampaikan
tidak dilakukan pemeriksaan darah dulu, tetapi pasien meminta ingin tetap di periksa dan
ingin membayar seperti pasien umum lainnya.
Tidak hanya kasus Anak A saja hal ini sering terjadi baik pada pasien e-KTP, BPJS maupun
Umum meminta untuk diperiksa laboratorium walaupun tanpa indikasi.
1. Pembahasan penyelesaian Dilema Etik
1) Mengembangkan data Dasar
✓ Orangtua dari Anak A merasa berhak anaknya diperiksa laboratorium untuk
mengetahui kondisi kesehatan
✓ Dokter berwenang mengambil keputusan sesuai dengan indikasi medis
✓ Pemeriksaan laboratorium dilakukan tanpa indikasi medis, hasil akan Normal
✓ Pemeriksaan laboratorium dilakukan tidak mengikuti intruksi dokter (demam hari
kedua), hasil tidak bisa dijadikan acuan medikasi
2. Mengidentifikasi Konflik
a. Orangtua dari Anak A merasa berhak diperiksa Laboratorium untuk mengetahui
kondisi kesehatan anaknya, Prisip Otonomi
b. Dokter dan petugas merasa hal tersebut merupakan hak otonomi pasien, namun
bila pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan tanpa indikasi medis akan normal
dan tidak bisa dijadikan acuan Medikasi, Prinsip transparansi dan akutanbilitas
c. Dokter berwenang mengambil keputusan sesuai dengan indikasi medis Prinsip
otonomi
3. Membuat tindakan alternatif
a. Pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan meskipun tanpa indikasi medis atau belum hari
keempat demam, namun konsekuensi hasil akan normal dan tidak bisa dijadikan acuan
medikasi
b. Pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan karena hasil akan normal dan tidak bisa dijadikan
acuan medikasi, namun konsekuensi pasien bisa merasa hak otonominya tidak dihargai
4. Menentukan siapa yang terlibat
a. Orangtua dari Anak A
b. Dokter dan petugas di poli pelayanan umum
c. Komite Etik
d. Kepala Puskesmas dan tim manajemen
5. Identifikasi Kewajiban tenaga kesehatan
a. Tepat dalam menilai kondisi pasien
b. Berkerja dengan optimal agar hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan indikasi medis dan
tepat dalam memberikan tindak lanjut
6. Membuat Rekomendasi penyelesaian dilema Etik
a. Apabila sudah dijelaskan namun pasien (Anak A) tetap meminta untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium tanpa indikasi medis dan belum hari keempat demam dan
dengan memaksa akan membayar, maka petugas akan menghargai keputusan pasien,
namun petugas akan mencatat direkam medis pasien tersebut
b. Sosialisasi untuk pemeriksaan Laboratorium darah rutin (leukosit trombosit eritrosit hb dan
ht) hanya bisa dilakukan sesuai indikasi medis dan pada pasien hari keempat demam.

2. Pembahasan penyelesaian Dilema Etik


Membuat Rekomendasi ditujukan kepada Tim Manajemen dan seluruh anggota komite etik.

Ketua Tim Komite Etik


UPTD. Puskesmas Tanjung Uban

dr. MONIKA AMANDA


NIP. 198208302010012017
DOKUMENTASI EVALUASI PENYELESAIAN DILEMA ETIK
UPTD PUSKESMAS TANJUNG UBAN

Anda mungkin juga menyukai