Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN

TUGAS TUTORIAL

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4567 / Perilaku Konsumen
Nama : Sri Hartono
NIM : 047960218

1. Iklan Pasta Gigi Close Up


a. Iklan Pasta Gigi Close Up menyampaikan pesan bahwa pasta gigi tersebut
dapat membuat nafas segar hingga 12 jam. Ikalm tersebut juga menampilkan
dua orang model yang saling berdekatan seakan-akan tidak khawatir dengan
bau mulut. Proses belajar dari Pasta Gigi Close Up adalah konsumen
memperoleh pengetahuan dan menggunakan pengalaman untuk mengambil
keputusan. Strategi pemasaran yang diarahkan agar konsumen dapat belajar
dari apa yang disampaikan oleh pemasar. Proses belajar yang digunakan
adalah Proses belajar Kognitif, yaitu bagaimana konsumen mengolah
informasi dan menyerap informasi dan pada akhirnya terjadi perubahan
pengetahuan.

b. Iklan dengan keterlibatan kognitif membuat konsumen berperilaku untuk


menyelesaikan berbagai masalahnya. Timbulnya kebutuhan da keinginan di
pandang sebagai masalah yang harus diselesaikan. Oleh karenanya, perilaku
yang ditampilkan merupakan proses penyelesaian masalah. Tingkat
pengetahuan respon konsumen pada iklan Pasta Gigi Close Up sangat
mempegeruhi apakah konsumen tertarik dan mengerti tentang iklan yang
disampaikan. Pada Iklan Pasta Gigi Close Up memberikan pengetahuan dan
kesadaran kepada konsumen terhadap suatu objek, iklan ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas Pasta Gigi Close Up, menjamin nafas segar hingga 12
jam dan memberikan kenyamanan saat bertemu orang. Selain itu iklan
tersebut mampu menimbulkan respon dimana konsumen menaruh perasaan
pada stimulus yang membuat konsumen tertarik pada pasta giginya dan akan
cenderung untuk membeli.
c. Tujuan pemasar menggunakan startegi tersebut agar konsumen mudah
mempelajari atau menilai produk tersebut sehingga memberikan dorongan
keinginan yang diarahkan pada tujuan tertentu untuk memperoleh kepuasan.
Dengan menggunakan Pasta Gigi Close Up masalah nafas akan
terselesaikan, mka konsumen kemungkinan besar akan tertarik untuk
mencoba dan membuktikan keunggulan produk tersebut.

2. Iklan Bir Bintang


Model sikap tiga komponen adalah sebuah konsep dalam psikologi sosial yang
digunakan untuk memahami bagaimana individu membentuk sikap terhadap
suatu objek, orang, atau peristiwa.
a. Dalam konteks iklan Bir Bintang Zero Alkohol, kita dapat menggunakan model
sikap tiga komponen untuk membahas sikap konsumen.
1) Kognitif
Kebanyakan public menilai Bir Bintang merupakan produk minuman yang
beralkohol dan secara Islam dilarang untuk diminum. Dengan adanya
iklan Bir zero alcohol memberikan pengetahuan dan keyakinan seseorang
terhadap objek dalam hal ini terdapat produk Bir Bintang dengan zero
alcohol. Disamping itu memberikan pengetahuan pula terkait bahan yang
digunakan, manfaat dan keunggulan dibansingkan dengan produk sejenis
lainnya. Keyakinan konsumen terhadap produk tersebut juga dapat
mempengaruhi sikap mereka terhadap produk tersebut.

2) Afektif
Iklan Bir Bintang zero alcohol menimbulkan sikap dan perasaan atau
emosi seseorang terhadap suatu objek. Konsumen mungkin merasakan
perasan senang, atau Bahagia ketika melihat ada Bir zero alcohol,
mereka mungkin juga merakan perasaan positif terhadap merk Bir terebut,
seperti kepercayaan, kesetiaan, atau rasa bangga.

3) Konatif
Dengan melihat dan memahami ilkan Bir Bintang zero alcohol akan
menimbulkan sikap konsumen berkaitan dengan Tindakan dan perilaku
seseorang terhadap objek. Konsumen yang selama ini belum pernah
minum Bir karena mengandung alcohol dan kehalalannya, kini mungkin
tertarik untuk mencoba Bir Bintang karena zero alcohol setelah melihat
iklan tersebut. mungkin mereka juga membeli produk tersebut dan
merekomendasikannya kepada orang lain.

b. Dengan melihat Iklan Bir Bintang zero alcohol, akan memberikan


pengetahuan lebih kepada konsumen tentang produk Bir Bintang Zero
alcohol, konsumen lebih meraa senang atau puas ketika melihat iklan
tersebut. dan akhirnya menimbulkan ketertarikan untuk mencoba peroduk
terebut. Namun respon konsumen akan berbeda atau bervariasi tergantung
pada preferensi dan pengalaman masing-masing individu.

c. Prediksi sikap konsumen berdasarkan penilaian tiga komponen dari Iklan Bir
Bintang zero alcohol dapat berupa sikap positif dimana konsumen langsung
membeli produk tersebut. sikap negative dimana konsumen masih merasa
ragu akan kehalalnya dan efek sampingh produk Bir Bintang zero alcohol.
Sikap netral, dimana konsumen hanya bersikap biasa saja dengan produk
tersbut. Namun prediksi ini tidak dapat dijadikan acuan pasti karena sikap
konsumen dapat dipengaruhi oleh banyak factor lainnya seperti harga,
kualitas, merek dan preferensi pribadi.

3. Segmentasi pasar kendaraan bermotor adalah proses membagi pasar menjadi


kelompok-kelompok lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu, seperti usia,
jenis kelamin, pendapatan dan lain-lain. Produsen kendaraan bermotor mungkin
melakukan segmentasi pasar berdasarkan jenis kelamin untuk menargetkan
konsumen yang lebih spesifik dan memaksimalkan keuntungan mereka,
a. Produsen kendaraan seringkali melakukan segmentasi pasar berdasarkan
jenis kelamin sebagai salah satu factor segmentasi. Hal ini dilakukan karena
jenis kelamin dapat mempengaruhi preferensi dan kebutuhan konsumen
terhadap kendaraan, misalnya, Honda memproduksi sepeda motor dengan
desain yang lebih sporty dan maskulin untuk menarik konsumen pria, seperti
Honda CBR150R. Di sisi lain, Honda juga memproduksi sepeda motor
dengan desain yang lebih feminism dan elegan untuk menarik konsumen
Wanita, seperti Honda Scoopy.
b. Untuk menarik target pasarnya, produk kendaraan bermotor melakukan
komunikasi pemasaran melalui berbagai media, seperti iklan televisi, iklan
cetak atau media sosial. Produk kendaraan bermotor juga melakukan
promosi melalui event-event tertentu, seperti pameran otomotif atau acara
komunitas. Analisa terhadap produk kendaraan bermotor dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan factor-faktor seperti harga, kualitas, merek dan
preferensi pribadi. Produk kendaraan bermotor yang sukses dalam menarik
target pasarnya memiliki harga yang kompetitif, kualitas yang baik, merek
yang kuat dan desain yang manarik. Namun preferensi pribadi konsumen
juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Referensi: Sumber: Modul UT BMP EKMA4567 – Perilaku Konsumen

Anda mungkin juga menyukai